SlideShare a Scribd company logo
LEAN SIX SIGMA


       KELOMPOK VII :
    Fajry Akbar (122110043)
Firman Januar Tua (122110046)
   Hendro Purwo (122110054)
    Subandriyo (122110130)
  Sugeng Riyadi (122110067)
    T. Lila Arfa (122110134)
Washa S. Nasution (122110143)
A. PENGERTIAN LEAN

   suatu upaya terus menerus
    untuk menghilangkan
    pemborosan (waste) dan
    meningkatkan nilai tambah
    (value added) produk agar
    memberikan nilai kepada
    pelanggan (customer value).
Tujuan Lean
   meningkatkan secara terus menerus
    customer value melalui peningkatan
    terus menerus rasio antara nilai tambah
    terhadap waste (the value-t- waste ratio).
   Suatu perusahaan dapat dianggap Lean
    apabila the value-t- waste ratio telah
    mencapai minimum 30%. Apabila
    perusahaan belum Lean maka
    perusahaan tersebut dikategorikan
    sebagai perusahaan tradisional.
Prinsip Dasar Lean :

   Mengidentifikasi nilai produk berdasarkan
    prespektif pelanggan yang mana
    pelanggan menginginkan produk yang
    berkualitas unggul, dengan harga yang
    kompetitif dan penyerahan tepat waktu.
   Mengidentifikasi value stream process
    mapping untuk setiap produk. Sebagai
    informasi tambahan, sebagian besar
    perusahaan di Indonesia hanya melakukan
    pemetaan bisnis proses bukan melakukan
    pemetaan proses produk. Hal ini tidak
    sesuai dengan konsep Lean.
Prinsip Lean Manufacturing
dan Lean Service

No.           Manufacturing                Non-Manufacturing
1.    Spesifikasi secara tepat nilai Spesifikasi secara tepat nilai
      produk yang diinginkan oleh produk yang diinginkan oleh
      pelanggan.                      pelanggan

2.    Identifikasi   value    stream Identifikasi   value   stream
      untuk setiap produk..           untuk setiap proses jasa.

3.    Eliminasi               semua Eliminasi               semua
      pemborosan yang terdapat pemborosan yang terdapat
      dalam aliran proses setiap dalam aliran proses jasa
      produk agar nilai mengalir (moment of truth) agar nilai
      tanpa hambatan.                 mengalir tanpa hambatan.
Prinsip Lean Manufacturing
dan Lean Service

No.           Manufacturing                   Non-Manufacturing
4     Menetapkan       sistem     tarik Menetapkan         sistem     anti-
      (pull system) menggunakan kesalahan                 (mistake-proof
      kanban yang memungkinkan system) setiap proses jasa
      pelanggan menarik nilai dari (moment           of    truth)    untuk
      produsen                            menghindari       pemborosan
                                          dan penundaan

5     Mengejar keunggulan untuk           Mengejar keunggulan untuk
      mencapai      kesempurnaan          mencapai        kesempurnaan
      (zero      waste)         melalui   (zero    waste)           melalui
      peningkatan tersu-menerus           peningkatan terus-menerus
      secara radikal                      secararadikal.
Kategori Utama Pemborosan
“Type One Waste dan Type Two
Waste”.
   Type One Waste adalah aktivitas
    yang tidak menciptakan nilai tambah
    dalam transformasi input menjadi
    output sepanjang value strea, namun
    aktivitas ini tidak dapat dihindari
    karena berbagai pertimbangan.
   Type Two Waste adalah aktivitas
    yang tidak mempunyai nilai tambah
    dan dapat dihilangkan dengan
    segera.
Jenis Pemborosan (waste)
   Overproduction
    Memproduksi produk jauh lebih besar dari
    permintaan konsumen. Sedangkan dalam lean
    production system, produksi didasarkan atas pull
    system yaitu memproduksi produk sesuai dengan
    keinginan atau permintaan konsumen.
   Excessive Inventory
    Berhubungan dengan produksi berlebihan.
    Persediaan      yang     melebihi kebutuhan atau
    permintaan dari konsumen dapat berdampak
    negatif bagi perusahaan yang dapat terlihat dari
    cash flow yang terlambat karena stock yang
    berlebih, terpakainya ruang kerja yang lebih bernilai
    apabila digunakan untuk sesuatu yang lain daripada
    sebagai ruang stock perusahaan.
Jenis Pemborosan (waste)
   Rework
    Pengerjaan ulang karena gagal/cacat tidak perlu
    diulang apabila telah dilakukan proses yang benar.
   Excesssive Motion
    Gerakan-gerakan yang tidak efektif seringkali
    ditimbulkan oleh beberapa faktor yang sangat jelas
     yakni proses kerja yang tidak teratur, layout
    pabrik yang tidak efektif, masalah perawatan
    mesin maupun pabrik yang kurang diperhatikan
    sehingga menimbulkan pemborosan bagi orang
    disekitarnya serta metode kerja yang tidak
    konsisten dan tidak adanya standar kerja yang
    terdokumentasi dengan baik dan benar.
Jenis pemborosan (waste)
   Processing
    Kadang-kadang teknologi yang kurang tepat atau
    rancangan produk yang kurang baik berakibat pada
     pemborosan yang terjadi pada pemrosesan. Pada
    setiap langkah dimana benda kerja dikerjakan
    terjadi penambahan nilai terhadap benda kerja
    tersebut dan proses berikutnya.
   Waiting Time
    Menunggu kedatangan material,menunggu
    informasi, menunggu peralatan, perlengkapan, dan
    semua hal yang membuat organisasi berhenti
    beraktivitas sehingga menimbulkan pemborosan.
Jenis pemborosan (waste)
   Transportation
    Dalam lean adalah suatu barang
    seharusnya dilaksanakan atau
    didatangkan langsung menuju
    tempat barang tersebut dapat
    langsung digunakan sehingga tidak
    menimbulkan pemborosan lainnya
    yaitu transportasi yang tidak perlu.
Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi

   Kategori          Jenis      Pendekatan       Contoh               Fokus
 Pemborosan      Pemborosan      Reduksi      Metode Lean        Peningkatan
                                                Six Sigma

Orang (People)   Processing,   Manajemen      Penetapan        Tata letak,
                 Motion,       tempat kerja   standar-         pemasangan
                 Waiting                      standar kerja,   label, tools/parts
                                              pengorganisas arrangement
                                              ian tempat       work
                                              kerja            instructions,
                                                               efisiensi, takt
                                                               time, skills
                                                               training, shift
                                                               meetings,
                                                               cell/area teams,
                                                               visiual display.
Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi

   Kategori       Jenis     Pendekatan       Contoh          Fokus
 Pemborosan   Pemborosan      Reduksi     Metode Lean     Peningkatan
                                            Six Sigma

Kuantitas     Inventory,   Just In Time   Leveling,     Work balance,

(Quantity)    Moving       (JIT)          Kanban, Quick work in process
              Things,                     Setup,        (WIP)
              Making Too                  Preventive    location/amount,
              Much                        Maintenance   kanban
                                                        location,kanban
                                                        types, lot sizes,
                                                        changeover
                                                        analysis,
                                                        preventive
                                                        maintenance
                                                        analysis
Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi

   Kategori       Jenis         Pendekatan       Contoh          Fokus
 Pemborosan   Pemborosan          Reduksi     Metode Lean    Peningkatan
                                                Six Sigma

Kualitas      Fixing Defects   Error          Detection,    Fixture
(Quality)                      (Mistake)      Warning,      modifications,
                               Proofing,      Prediction,   successive
                               Autonomation   Prevention,   checks, limit
                                              Jidoka        switches, check
                                                            sheets,
                                                            appropriate
                                                            automated
                                                            assistance,
                                                            templates
Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi

   Kategori         Jenis      Pendekatan        Contoh            Fokus
 Pemborosan     Pemborosan      Reduksi       Metode Lean      Peningkatan
                                                Six Sigma


Informasi       Planning,     Teknologi       Plan,           Queue analysis,
(Information)   scheduling,   informasi       schedule,track dynamic
                execution     berfokus pada   , anticipate,   scheduling or
                              proses.         optimize        order/job status
                                                              by process
                                                              element, timing
SIX SIGMA


Six sigma adalah suatu besaran
(metric) yang dapat kita terjemahkan
sebagai suatu proses pengukuran
dengan menggunakan tool-tool
statistic   dan    teknik     untuk
mengurangi cacat hingga tidak
lebih dari 3,4 DPMO (defect per
million opportunities) difokuskan
untuk       mencapai        kepuasan
pelanggan.
   Pendekatan six sigma yang digunakan
    dalam sebuah proyek peningkatan
    kualitas terdiri dari 5 fase yang disebut
    DMAIC (define, measure, analyze,
    improve dan control). DMAIC merupakan
    sebuah tahapan proses yang sangat
    sistematis dan mengacu pada fakta yang
    terjadi untuk melakukan perbaikan
    secara terus menerus. DMAIC
    digambarkan sebagai sebuah loop
    tertutup yang berusaha mengeliminasi
    tahapan yang tidak produktif.
Siklus DMAIC
5 Tahapan Design for Six Sigma
dengan DMAIC

   Define
    Mendifinisikan secara formal sasaran
    peningkatan proses yang konsisten dengan
    permintaan atau kebutuhan perusahaan
    dan strategi perusahaan.
   Measure
    Mengukur kinerja pada saat sekarang agar
    dapat diperbandingkan dengan target yang
    ditetapkan. Lakukan pemetaan proses dan
    mengumpulkan data yang berkaitan
    dengan Indikator Kinerja Utama.
5 Tahapan Design for Six
Sigma dengan DMAIC
   Analyze
    Menganalisa hubungan sebab akibat
    berbagai faktor yang dipelajari untuk
    mengetahui faktor-faktor dominan yang
    perlu dikendalikan.
   Improve
    Mengoptimalkan proses menggunakan
    analisis-analisis seperti Design of
    Experiments (DOE), dan lain-lain untuk
    mengetahui dan mengendalikan kondisi
    optimum proses.
5 Tahapan Design for Six
Sigma dengan DMAIC

   Control
    Melakukan pengendalian
    terhadap proses secara terus
    menerus untuk meningkatkan
    kapabilitas proses menuju target
    Six Sigma.
LEAN SIX SIGMA

   Lean Six Sigma merupakan kombinasi antara
    Lean dan Six Sigma yang mana merupakan
    filosofi bisnis dengan pendekatan sistematik dan
    sistemik        untuk    mengidentifikasi    dan
    menghilangkan waste atau aktivitas-aktivitas
    yang tidak mempunyai nilai tambah melalui
    radical continuous improvement untuk mencapai
    tingkat tingkat kinerja 6 Sigma dengan cara
    mengalirkan produk (material, work in process,
    output) dan informasi menggunakan pull system
    dari pelanggan eksternal dan internal guna
    mengejar keunngulan dan kesempurnaan berupa
    3,4 cacat untuk setiap 1 juta kesempatan (3,4
    Defects Per Million Opportunities).
Road Map Membangun Lean
Six Sigma
   Lean Six Sigma System dibangun
    berdasarkan visi,misi, prinsip-prinsip
    dan tujuan perusahaan yang diterpkan
    secara SMART (Spesific, Measurable,
    Achieevable, Relevant to business
    goals, Time Bound) untuk mencapai visi
    perusahaan. Pendekatan Lean Six
    Sigma berlandaskan pada prinsip 5 P
    (Profits, Products, Processes, Project
    by project, and people) yang
    terintegrasi
4 Prinsip Pendekatan Lean
Six Sigma
   Profits (keuntungan perusahaan) akan meningkat
    apabila kinerja produk meningkat sesuai atau
    melebihi ekspetasi pelanggan.
   Products akan meningkat apabila proses yang
    menghasilkan produk tersebut meningkat.
   Processes akan meningkat apabila terjadi
    peningkatan proses value stream melalui Lean Six
    Sigma Continuous Improvement Projects (project
    by project).
   Projects akan meningkat apabila orang
    meningkatkan pembelajaran dan pertumbuhan
    (Learning and Growth)
Road Map Membangun Lean
Six Sigma
Faktor-Faktor Kunci Lean
Six Sigma
   Delight your customer with speed and quality
    Tujuan akhir adalah customers memperoleh barang
    dengan cepat dan berkualitas dengan mereduksi
    defects. Custemers disini terdiri dari 2 yaitu
    eksternal (pengguna akhir) dan internal (personel
    perusahaan yang menggunakan output proses
    dalam perusahaan).
   Improve your focus
    Lean Six Sigma memberikan fokus kepada
    dokumentasi bagaimana pekerjaan diselesaikan,
    mengkaji aliran pekerjaan antar orang dan antar
    unit kerja, dan memberikan kepada pekerja
    pengetahuan dan metode yang diperlukan untuk
    memperbaiki pekerjaan.
Faktor-Faktor Kunci Lean
Six Sigma
   Work Together for Maximum Gain
    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
    berkolaborasi adalah
    kemampuanmendengarkan, Brainstroming
    dan teknik diskusi, mengelola ide, dan
    teknik pengambilan keputusan (mendesain
    solusi dan mengmbangkan criteria untuk
    memilih solusi yang ditawarkan).
   Base Decisions on Data and Fact
    Dari ketiga kunci Lean Six Sigma, dalam
    pengambilan keputusan harus didukung
    oleh data-data dan fakta yang ada
Kunci Lean Six Sigma


                    Lean Six Sigma


 Delight Consumer                      Improve Process




                     Team Work
                                     Variation   Process
                                     & Defects    Flow
Quality     Speed




                    Data & Facts
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Identifikasi nilai produk manufaktur yang ditawarkan
    kepada pelanggan berdasarkan perspektif dari
    pelanggan. Pada umumnya nilai produk manufaktur
    yang ditawakan kepada pelanggan berkaitan
    dengan: (1) kualitas produk sesuai dengan
    spesifikasi yang telah ditetapkan dan disepakati
    bersama, (2) harga produk yang kompetitif
    dibandingkan terhadap kompetitor pada tingkat
    kualitas produk yang sama, (3) penyerahan tepat
    waktu (on time delivery) sesuai kesepakatan
    kontrak pembelian, (4) pelayanan yang berkaitan
    dengan produk, penyerahan produk, dan pelayanan
    purna jual (after sales services), (5) hal-hal spesifik
    lain yang ditentukan oleh pelanggan atau regulator
    apabila berkaitan dengan produk yang diatur.
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Transformasi nilai-nilai persyaratan yang telah
    disepakati bersama ke dalam CTQ (critical to
    quality), CTC (critical to cost), CTD (critical to
    delivery), CTS (critical to Service) agar dapat
    diukur, dipantau, dan dikendalikan oleh manajemen
    perusahaan.
   Lakukan pemetaan produk individual, kelompok
    produk (product family), atau lini produk sepanjang
    value stream process untuk mengidentifiksi
    aktivitas-aktivitas yang mempunyai nilai tambah
    (value added activities) dan tidak mempunyai nilai
    tambah (non value added activities) yang
    merupakan pemborosan.
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Tentukan beberapa ukuran kinerja kunci
    value stream process sekarang, yaitu:
    Proces cycle efficience ( PCE ) = Value add time/Total lead time

   Desain value stream process map untuk
    masa mendatang beserta target untuk
    meningkatkan PCE (Process Cycle
    Eficiency) melalui rasionalisasi atau
    simplifikasi proses dan eliminasi E-
    DOWNTIME (Environmental, Helath and
    Safety; Defects; Overproduction; Waiting;
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Not utilizing employees knowledge, skills and
    abilities; Transportation; Inventories; Motion;
    Excess processing) waste, meningkatkan
    OEE (overall equipment effectiveness)
    melalui reduksi down time, reduksi cacat,
    implementasi TPM (Total Productive
    Maintenance), menurunakan Lead Time
    melalui penurunan Work In Process
    Inventory melelui penyeimbangan proses
    mengikuti Takt Time (waktu normal untuk
    menyelesaikan suatu produk) dan
    meningkatkan kinerja QCSDM (Quality, Cost,
    Service, Delivery, Morale)
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
    Beberapa indikator kinerja utama dalam
    Lean Six Sigma adalah:
   Quality : Scrap, First Pass Yield, Defects
    Per Million Opportunities, Process Capability.
   Cost : Labor/Unit, COPQ, Inventory Turns,
    WIP (Work in Process) Value.
   Delivery : OEE, On Time Delivery, MTBF,
    MTRR
   Safety : OSHA RIR, Near Misses, 5S
    Complience, Employee Training
    Compliance.
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Untuk meningkatkan proses
    kinerja, kita dapat menerapkan
    berbagai alat dan teknik Lean
    Six Sigma seperti 6 S (Short,
    Stabilize, Shine,
    Standarize,Safety, Sustain) atau
    teknik lanjutan seperti DOE
    (Design of Experiments)
Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
   Untuk meningkatkan proses
    kinerja, kita dapat menerapkan
    berbagai alat dan teknik Lean
    Six Sigma seperti 6 S (Short,
    Stabilize, Shine,
    Standarize,Safety, Sustain) atau
    teknik lanjutan seperti DOE
    (Design of Experiments)
Implementasi Lean Six Sigma
di Xerox Corporation
Manajemen mengidentifikasi Lean Six
  Sigma Xerox berdasarkan:
 peluang memperbaiki pengalaman
  pelanggan terhadap produk;
 arah perencanaan strategis;

 kemampuan menutup celah bisnis;
  dan
 area penting untuk perbaikan proses
Xerox membagi proses Lean Six
Sigma dalam 2 (dua) tahap yang
berbeda:
   1. Tahap pertama fokus pada pemilihan
    proyek dan penetapan prioritas. Proyek-
    proyek potensial dipilih berdasarkan
    potensi dampak bisnis dan besarnya upaya
    yang dapat diperkirakan. Manajer yang
    bertugas mengatur unit usaha
    bekerjasama dengan tim kepemimpinan
    (leadership team) untuk menentukan
    peluang terbaik berikutnya berdasarkan
    berbagai faktor bisnis. Untuk memastikan
    keselarasan dengan tujuan Xerox, maka
    pimpinan operasi bertanggung jawab
    terhadap proyek yang dipilih.
   2. Sesudah proyek dipilih dan sponsor
    yang memadai ditetapkan maka proyek
    tersebut menunggu penugasan Black Belt
    yang tersedia. Black Belt menggunakan
    proses perbaikan dengan mendefinisi,
    mengukur, menganalisis, memperbaiki dan
    mengendalikan (DMAIC) atau salah satu
    desain proses Lean Six Sigma untuk
    menemukan dan menempatkan solusi
    yang terbaik pada masalah usaha yang
    telah ditetapkan.
Proses Lean Six Sigma di
Xerox
Diagram Value Lever Tree
Xerox
Bingkai Kerja Lean Six Sigma
Xerox
Penerapan Xerox Lean Six
Sigma memiliki 3 dimensi :
   Proyek dan hasil-hasilnya
   Perubahan budaya
   Pembangunan kepemimpinan
Kunci Pembeda yang
dilakukan Xerox
   Kemampuan berintegrasi secara
    penuh ke dalam bisnis dan
    bagaimana para karyawan bekerja
   Pemilihan proyek terhubung dengan
    strategi bisnis dan nilai pelanggan
   Kemampuan mengubah budaya dan
    tingkah laku kepemimpinan
   Mengikat seluruh rantai nilai di
    seluruh bagian secara geografis dan
    seluruh operasi.
   Kemampuan melacak hasil
    dengan menggunakan sistem
    tracking proyek yang handal.
   Kepemimpinan Xerox meyakini unsur
    dasar dalam formulasi penerapan Lean
    Six Sigma cukup kuat dan aktif di seluruh
    organisasi. Namun demikian, masih
    harus sepenuhnya meng-integrasikan
    konsep ke dalamnya dan menerapkan
    Xerox Lean Six Sigma sebagai. Ketika
    keberhasilan“cara kami menjalan bisnis”
    proyek berlanjut dan meraih visibilitas
    yang lebih tinggi, maka momentum
    penerapan akan terus terbangun. Xerox
    Lean Six Sigma akan menjadi bagian
    penting yang berperan mengubah Xerox
    dari suatu perusahaan yang baik menjadi
    perusahaan yang hebat.
Manj kualitas lean six sigma (kel. 7)

More Related Content

What's hot

Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
AndiFildzaShabrina
 
Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
Megitta Ignacia
 
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitasMenerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Yesica Adicondro
 
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Dadang Solihin
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
bennyagussetiono
 
Makalah studi kelayakan bisnis
Makalah studi kelayakan bisnisMakalah studi kelayakan bisnis
Makalah studi kelayakan bisnis
Marselina Safitri
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
Lukmanulhakim Almamalik
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
Tri Widodo W. UTOMO
 
Desain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergDesain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzberg
nurul khaiva
 
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaBMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
Mang Engkus
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Wisnu Dewobroto
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
Mang Engkus
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
Tika Karomah
 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
ISTA
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hildawati Hildawati
 

What's hot (20)

Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
 
Study kasus six sigma
Study kasus six sigmaStudy kasus six sigma
Study kasus six sigma
 
Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
 
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitasMenerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
 
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
Makalah studi kelayakan bisnis
Makalah studi kelayakan bisnisMakalah studi kelayakan bisnis
Makalah studi kelayakan bisnis
 
Kaizen
KaizenKaizen
Kaizen
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Materi six sigma
Materi six sigmaMateri six sigma
Materi six sigma
 
Seven Tools
Seven ToolsSeven Tools
Seven Tools
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
 
Desain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergDesain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzberg
 
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaBMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
 

Similar to Manj kualitas lean six sigma (kel. 7)

LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdfLEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
Septi Ayu Angrayni
 
10 Langkah implementasi lean
10 Langkah implementasi lean10 Langkah implementasi lean
10 Langkah implementasi lean
Yudha Witanto, S.T.,M.T.,CSSMBB
 
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Ivo Layung Sari
 
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustirifania
 
Presentasi six sigma
Presentasi six sigmaPresentasi six sigma
Presentasi six sigma
dewonugroho
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt
RizkyFakcham
 
Research 003
Research 003Research 003
Research 003
Arif Rahman
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
SuspaRahayu1
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
IkkaW
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pelita Bangsa University
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Judianto Nugroho
 
1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download
triindriani8
 
Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managersUjang Gumilar
 
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptxMATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
MirandaAmbarita
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
Rica Bella Pertiwi
 
justintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdfjustintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdf
BaharBahar11
 

Similar to Manj kualitas lean six sigma (kel. 7) (20)

LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdfLEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
 
10 Langkah implementasi lean
10 Langkah implementasi lean10 Langkah implementasi lean
10 Langkah implementasi lean
 
Kaizen
KaizenKaizen
Kaizen
 
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
 
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
 
Presentasi six sigma
Presentasi six sigmaPresentasi six sigma
Presentasi six sigma
 
Just in time, dll
Just in time, dllJust in time, dll
Just in time, dll
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt
 
Bht introduksi lean
Bht   introduksi leanBht   introduksi lean
Bht introduksi lean
 
Biaya mutu
Biaya mutuBiaya mutu
Biaya mutu
 
Research 003
Research 003Research 003
Research 003
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download
 
Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managers
 
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptxMATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
MATERY KAIZEN GARMNENT.pptx
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
justintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdfjustintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdf
 

Recently uploaded

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 

Recently uploaded (14)

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 

Manj kualitas lean six sigma (kel. 7)

  • 1. LEAN SIX SIGMA KELOMPOK VII : Fajry Akbar (122110043) Firman Januar Tua (122110046) Hendro Purwo (122110054) Subandriyo (122110130) Sugeng Riyadi (122110067) T. Lila Arfa (122110134) Washa S. Nasution (122110143)
  • 2. A. PENGERTIAN LEAN  suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk agar memberikan nilai kepada pelanggan (customer value).
  • 3. Tujuan Lean  meningkatkan secara terus menerus customer value melalui peningkatan terus menerus rasio antara nilai tambah terhadap waste (the value-t- waste ratio).  Suatu perusahaan dapat dianggap Lean apabila the value-t- waste ratio telah mencapai minimum 30%. Apabila perusahaan belum Lean maka perusahaan tersebut dikategorikan sebagai perusahaan tradisional.
  • 4. Prinsip Dasar Lean :  Mengidentifikasi nilai produk berdasarkan prespektif pelanggan yang mana pelanggan menginginkan produk yang berkualitas unggul, dengan harga yang kompetitif dan penyerahan tepat waktu.  Mengidentifikasi value stream process mapping untuk setiap produk. Sebagai informasi tambahan, sebagian besar perusahaan di Indonesia hanya melakukan pemetaan bisnis proses bukan melakukan pemetaan proses produk. Hal ini tidak sesuai dengan konsep Lean.
  • 5. Prinsip Lean Manufacturing dan Lean Service No. Manufacturing Non-Manufacturing 1. Spesifikasi secara tepat nilai Spesifikasi secara tepat nilai produk yang diinginkan oleh produk yang diinginkan oleh pelanggan. pelanggan 2. Identifikasi value stream Identifikasi value stream untuk setiap produk.. untuk setiap proses jasa. 3. Eliminasi semua Eliminasi semua pemborosan yang terdapat pemborosan yang terdapat dalam aliran proses setiap dalam aliran proses jasa produk agar nilai mengalir (moment of truth) agar nilai tanpa hambatan. mengalir tanpa hambatan.
  • 6. Prinsip Lean Manufacturing dan Lean Service No. Manufacturing Non-Manufacturing 4 Menetapkan sistem tarik Menetapkan sistem anti- (pull system) menggunakan kesalahan (mistake-proof kanban yang memungkinkan system) setiap proses jasa pelanggan menarik nilai dari (moment of truth) untuk produsen menghindari pemborosan dan penundaan 5 Mengejar keunggulan untuk Mengejar keunggulan untuk mencapai kesempurnaan mencapai kesempurnaan (zero waste) melalui (zero waste) melalui peningkatan tersu-menerus peningkatan terus-menerus secara radikal secararadikal.
  • 7. Kategori Utama Pemborosan “Type One Waste dan Type Two Waste”.  Type One Waste adalah aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah dalam transformasi input menjadi output sepanjang value strea, namun aktivitas ini tidak dapat dihindari karena berbagai pertimbangan.  Type Two Waste adalah aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah dan dapat dihilangkan dengan segera.
  • 8. Jenis Pemborosan (waste)  Overproduction Memproduksi produk jauh lebih besar dari permintaan konsumen. Sedangkan dalam lean production system, produksi didasarkan atas pull system yaitu memproduksi produk sesuai dengan keinginan atau permintaan konsumen.  Excessive Inventory Berhubungan dengan produksi berlebihan. Persediaan yang melebihi kebutuhan atau permintaan dari konsumen dapat berdampak negatif bagi perusahaan yang dapat terlihat dari cash flow yang terlambat karena stock yang berlebih, terpakainya ruang kerja yang lebih bernilai apabila digunakan untuk sesuatu yang lain daripada sebagai ruang stock perusahaan.
  • 9. Jenis Pemborosan (waste)  Rework Pengerjaan ulang karena gagal/cacat tidak perlu diulang apabila telah dilakukan proses yang benar.  Excesssive Motion Gerakan-gerakan yang tidak efektif seringkali ditimbulkan oleh beberapa faktor yang sangat jelas yakni proses kerja yang tidak teratur, layout pabrik yang tidak efektif, masalah perawatan mesin maupun pabrik yang kurang diperhatikan sehingga menimbulkan pemborosan bagi orang disekitarnya serta metode kerja yang tidak konsisten dan tidak adanya standar kerja yang terdokumentasi dengan baik dan benar.
  • 10. Jenis pemborosan (waste)  Processing Kadang-kadang teknologi yang kurang tepat atau rancangan produk yang kurang baik berakibat pada pemborosan yang terjadi pada pemrosesan. Pada setiap langkah dimana benda kerja dikerjakan terjadi penambahan nilai terhadap benda kerja tersebut dan proses berikutnya.  Waiting Time Menunggu kedatangan material,menunggu informasi, menunggu peralatan, perlengkapan, dan semua hal yang membuat organisasi berhenti beraktivitas sehingga menimbulkan pemborosan.
  • 11. Jenis pemborosan (waste)  Transportation Dalam lean adalah suatu barang seharusnya dilaksanakan atau didatangkan langsung menuju tempat barang tersebut dapat langsung digunakan sehingga tidak menimbulkan pemborosan lainnya yaitu transportasi yang tidak perlu.
  • 12. Pemborosan pada industri manufaktur dan pendekatan untuk mereduksi Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan Six Sigma Orang (People) Processing, Manajemen Penetapan Tata letak, Motion, tempat kerja standar- pemasangan Waiting standar kerja, label, tools/parts pengorganisas arrangement ian tempat work kerja instructions, efisiensi, takt time, skills training, shift meetings, cell/area teams, visiual display.
  • 13. Pemborosan pada industri manufaktur dan pendekatan untuk mereduksi Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan Six Sigma Kuantitas Inventory, Just In Time Leveling, Work balance, (Quantity) Moving (JIT) Kanban, Quick work in process Things, Setup, (WIP) Making Too Preventive location/amount, Much Maintenance kanban location,kanban types, lot sizes, changeover analysis, preventive maintenance analysis
  • 14. Pemborosan pada industri manufaktur dan pendekatan untuk mereduksi Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan Six Sigma Kualitas Fixing Defects Error Detection, Fixture (Quality) (Mistake) Warning, modifications, Proofing, Prediction, successive Autonomation Prevention, checks, limit Jidoka switches, check sheets, appropriate automated assistance, templates
  • 15. Pemborosan pada industri manufaktur dan pendekatan untuk mereduksi Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan Six Sigma Informasi Planning, Teknologi Plan, Queue analysis, (Information) scheduling, informasi schedule,track dynamic execution berfokus pada , anticipate, scheduling or proses. optimize order/job status by process element, timing
  • 16. SIX SIGMA Six sigma adalah suatu besaran (metric) yang dapat kita terjemahkan sebagai suatu proses pengukuran dengan menggunakan tool-tool statistic dan teknik untuk mengurangi cacat hingga tidak lebih dari 3,4 DPMO (defect per million opportunities) difokuskan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
  • 17. Pendekatan six sigma yang digunakan dalam sebuah proyek peningkatan kualitas terdiri dari 5 fase yang disebut DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). DMAIC merupakan sebuah tahapan proses yang sangat sistematis dan mengacu pada fakta yang terjadi untuk melakukan perbaikan secara terus menerus. DMAIC digambarkan sebagai sebuah loop tertutup yang berusaha mengeliminasi tahapan yang tidak produktif.
  • 19. 5 Tahapan Design for Six Sigma dengan DMAIC  Define Mendifinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan permintaan atau kebutuhan perusahaan dan strategi perusahaan.  Measure Mengukur kinerja pada saat sekarang agar dapat diperbandingkan dengan target yang ditetapkan. Lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan Indikator Kinerja Utama.
  • 20. 5 Tahapan Design for Six Sigma dengan DMAIC  Analyze Menganalisa hubungan sebab akibat berbagai faktor yang dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan.  Improve Mengoptimalkan proses menggunakan analisis-analisis seperti Design of Experiments (DOE), dan lain-lain untuk mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum proses.
  • 21. 5 Tahapan Design for Six Sigma dengan DMAIC  Control Melakukan pengendalian terhadap proses secara terus menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six Sigma.
  • 22. LEAN SIX SIGMA  Lean Six Sigma merupakan kombinasi antara Lean dan Six Sigma yang mana merupakan filosofi bisnis dengan pendekatan sistematik dan sistemik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan waste atau aktivitas-aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah melalui radical continuous improvement untuk mencapai tingkat tingkat kinerja 6 Sigma dengan cara mengalirkan produk (material, work in process, output) dan informasi menggunakan pull system dari pelanggan eksternal dan internal guna mengejar keunngulan dan kesempurnaan berupa 3,4 cacat untuk setiap 1 juta kesempatan (3,4 Defects Per Million Opportunities).
  • 23. Road Map Membangun Lean Six Sigma  Lean Six Sigma System dibangun berdasarkan visi,misi, prinsip-prinsip dan tujuan perusahaan yang diterpkan secara SMART (Spesific, Measurable, Achieevable, Relevant to business goals, Time Bound) untuk mencapai visi perusahaan. Pendekatan Lean Six Sigma berlandaskan pada prinsip 5 P (Profits, Products, Processes, Project by project, and people) yang terintegrasi
  • 24. 4 Prinsip Pendekatan Lean Six Sigma  Profits (keuntungan perusahaan) akan meningkat apabila kinerja produk meningkat sesuai atau melebihi ekspetasi pelanggan.  Products akan meningkat apabila proses yang menghasilkan produk tersebut meningkat.  Processes akan meningkat apabila terjadi peningkatan proses value stream melalui Lean Six Sigma Continuous Improvement Projects (project by project).  Projects akan meningkat apabila orang meningkatkan pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and Growth)
  • 25. Road Map Membangun Lean Six Sigma
  • 26. Faktor-Faktor Kunci Lean Six Sigma  Delight your customer with speed and quality Tujuan akhir adalah customers memperoleh barang dengan cepat dan berkualitas dengan mereduksi defects. Custemers disini terdiri dari 2 yaitu eksternal (pengguna akhir) dan internal (personel perusahaan yang menggunakan output proses dalam perusahaan).  Improve your focus Lean Six Sigma memberikan fokus kepada dokumentasi bagaimana pekerjaan diselesaikan, mengkaji aliran pekerjaan antar orang dan antar unit kerja, dan memberikan kepada pekerja pengetahuan dan metode yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan.
  • 27. Faktor-Faktor Kunci Lean Six Sigma  Work Together for Maximum Gain Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkolaborasi adalah kemampuanmendengarkan, Brainstroming dan teknik diskusi, mengelola ide, dan teknik pengambilan keputusan (mendesain solusi dan mengmbangkan criteria untuk memilih solusi yang ditawarkan).  Base Decisions on Data and Fact Dari ketiga kunci Lean Six Sigma, dalam pengambilan keputusan harus didukung oleh data-data dan fakta yang ada
  • 28. Kunci Lean Six Sigma Lean Six Sigma Delight Consumer Improve Process Team Work Variation Process & Defects Flow Quality Speed Data & Facts
  • 29. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Identifikasi nilai produk manufaktur yang ditawarkan kepada pelanggan berdasarkan perspektif dari pelanggan. Pada umumnya nilai produk manufaktur yang ditawakan kepada pelanggan berkaitan dengan: (1) kualitas produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama, (2) harga produk yang kompetitif dibandingkan terhadap kompetitor pada tingkat kualitas produk yang sama, (3) penyerahan tepat waktu (on time delivery) sesuai kesepakatan kontrak pembelian, (4) pelayanan yang berkaitan dengan produk, penyerahan produk, dan pelayanan purna jual (after sales services), (5) hal-hal spesifik lain yang ditentukan oleh pelanggan atau regulator apabila berkaitan dengan produk yang diatur.
  • 30. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Transformasi nilai-nilai persyaratan yang telah disepakati bersama ke dalam CTQ (critical to quality), CTC (critical to cost), CTD (critical to delivery), CTS (critical to Service) agar dapat diukur, dipantau, dan dikendalikan oleh manajemen perusahaan.  Lakukan pemetaan produk individual, kelompok produk (product family), atau lini produk sepanjang value stream process untuk mengidentifiksi aktivitas-aktivitas yang mempunyai nilai tambah (value added activities) dan tidak mempunyai nilai tambah (non value added activities) yang merupakan pemborosan.
  • 31. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Tentukan beberapa ukuran kinerja kunci value stream process sekarang, yaitu: Proces cycle efficience ( PCE ) = Value add time/Total lead time  Desain value stream process map untuk masa mendatang beserta target untuk meningkatkan PCE (Process Cycle Eficiency) melalui rasionalisasi atau simplifikasi proses dan eliminasi E- DOWNTIME (Environmental, Helath and Safety; Defects; Overproduction; Waiting;
  • 32. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Not utilizing employees knowledge, skills and abilities; Transportation; Inventories; Motion; Excess processing) waste, meningkatkan OEE (overall equipment effectiveness) melalui reduksi down time, reduksi cacat, implementasi TPM (Total Productive Maintenance), menurunakan Lead Time melalui penurunan Work In Process Inventory melelui penyeimbangan proses mengikuti Takt Time (waktu normal untuk menyelesaikan suatu produk) dan meningkatkan kinerja QCSDM (Quality, Cost, Service, Delivery, Morale)
  • 33. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing Beberapa indikator kinerja utama dalam Lean Six Sigma adalah:  Quality : Scrap, First Pass Yield, Defects Per Million Opportunities, Process Capability.  Cost : Labor/Unit, COPQ, Inventory Turns, WIP (Work in Process) Value.  Delivery : OEE, On Time Delivery, MTBF, MTRR  Safety : OSHA RIR, Near Misses, 5S Complience, Employee Training Compliance.
  • 34. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Untuk meningkatkan proses kinerja, kita dapat menerapkan berbagai alat dan teknik Lean Six Sigma seperti 6 S (Short, Stabilize, Shine, Standarize,Safety, Sustain) atau teknik lanjutan seperti DOE (Design of Experiments)
  • 35. Implementasi Lean Six Sigma Dalam Industri Manufacturing  Untuk meningkatkan proses kinerja, kita dapat menerapkan berbagai alat dan teknik Lean Six Sigma seperti 6 S (Short, Stabilize, Shine, Standarize,Safety, Sustain) atau teknik lanjutan seperti DOE (Design of Experiments)
  • 36. Implementasi Lean Six Sigma di Xerox Corporation Manajemen mengidentifikasi Lean Six Sigma Xerox berdasarkan:  peluang memperbaiki pengalaman pelanggan terhadap produk;  arah perencanaan strategis;  kemampuan menutup celah bisnis; dan  area penting untuk perbaikan proses
  • 37. Xerox membagi proses Lean Six Sigma dalam 2 (dua) tahap yang berbeda:  1. Tahap pertama fokus pada pemilihan proyek dan penetapan prioritas. Proyek- proyek potensial dipilih berdasarkan potensi dampak bisnis dan besarnya upaya yang dapat diperkirakan. Manajer yang bertugas mengatur unit usaha bekerjasama dengan tim kepemimpinan (leadership team) untuk menentukan peluang terbaik berikutnya berdasarkan berbagai faktor bisnis. Untuk memastikan keselarasan dengan tujuan Xerox, maka pimpinan operasi bertanggung jawab terhadap proyek yang dipilih.
  • 38. 2. Sesudah proyek dipilih dan sponsor yang memadai ditetapkan maka proyek tersebut menunggu penugasan Black Belt yang tersedia. Black Belt menggunakan proses perbaikan dengan mendefinisi, mengukur, menganalisis, memperbaiki dan mengendalikan (DMAIC) atau salah satu desain proses Lean Six Sigma untuk menemukan dan menempatkan solusi yang terbaik pada masalah usaha yang telah ditetapkan.
  • 39. Proses Lean Six Sigma di Xerox
  • 40. Diagram Value Lever Tree Xerox
  • 41. Bingkai Kerja Lean Six Sigma Xerox
  • 42. Penerapan Xerox Lean Six Sigma memiliki 3 dimensi :  Proyek dan hasil-hasilnya  Perubahan budaya  Pembangunan kepemimpinan
  • 43. Kunci Pembeda yang dilakukan Xerox  Kemampuan berintegrasi secara penuh ke dalam bisnis dan bagaimana para karyawan bekerja  Pemilihan proyek terhubung dengan strategi bisnis dan nilai pelanggan  Kemampuan mengubah budaya dan tingkah laku kepemimpinan  Mengikat seluruh rantai nilai di seluruh bagian secara geografis dan seluruh operasi.
  • 44. Kemampuan melacak hasil dengan menggunakan sistem tracking proyek yang handal.
  • 45. Kepemimpinan Xerox meyakini unsur dasar dalam formulasi penerapan Lean Six Sigma cukup kuat dan aktif di seluruh organisasi. Namun demikian, masih harus sepenuhnya meng-integrasikan konsep ke dalamnya dan menerapkan Xerox Lean Six Sigma sebagai. Ketika keberhasilan“cara kami menjalan bisnis” proyek berlanjut dan meraih visibilitas yang lebih tinggi, maka momentum penerapan akan terus terbangun. Xerox Lean Six Sigma akan menjadi bagian penting yang berperan mengubah Xerox dari suatu perusahaan yang baik menjadi perusahaan yang hebat.