Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Buku Pengenalan Pemodelan Sistem Dinamik menggunakan Vensim PLE ini merupakan buku yang diperuntukkan bagi mereka yang baru belajar sistem dinamik untuk pertama kali dan/atau juga bagi mereka sebelumnya sudah pernah belajar sistem dinamik. Selain mudah dalam pengoperasiannya, perangkat lunak Vensim PLE yang digunakan pada buku ini tersedia dalam versi yang dapat diunduh secara gratis sehingga dapat digunakan oleh pengguna atau pemodel pemula dan kalangan akademisi yang ingin belajar sistem dinamik.
Secara umum, buku ini mengupas cara menggunakan dan mengoperasikan perangkat lunak Vensim PLE untuk memodelkan sistem dinamik, mulai dari cara instalasinya, pengenalan perangkat (tools) analisis, menu, dan fungsi-fungsi yang ada, cara pembuatan diagram baik diagram simpal kausal maupun diagram stock dan flow serta menyimulasikannya sampai dengan pembuatan simulator sederhana. Selain itu, dalam buku ini juga diulas secara ringkas konsep-konsep dasar pemodelan sistem dinamik disertai contoh-contoh modelnya, seperti umpan balik penguatan, penyeimbangan, ketertundaan atau delay dalam sistem dinamik, osilasi, model kurva-S, dan model overshoot dan kolaps sehingga para pembaca buku ini bisa juga mendapatkan pemahaman dasar pemodelan sistem dinamik.
https://guepediastore.com/products/6019336/pengenalan-pemodelan-sistem-dinamik-menggunakan-vensim-ple
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Beberapa perusahaan yang ingin memulai inisiatif Lean mungkin merasa bingung, dari mana harus memulai. Salah satu cara yang bagus untuk melakukan pemetaan rencana implementasi adalah dengan memulai dari ‘keadaan akhir’.
Berpikirlah mengenai tujuan, dan anda akan menemukan cara untuk sampai kepada tujuan tersebut.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Buku Pengenalan Pemodelan Sistem Dinamik menggunakan Vensim PLE ini merupakan buku yang diperuntukkan bagi mereka yang baru belajar sistem dinamik untuk pertama kali dan/atau juga bagi mereka sebelumnya sudah pernah belajar sistem dinamik. Selain mudah dalam pengoperasiannya, perangkat lunak Vensim PLE yang digunakan pada buku ini tersedia dalam versi yang dapat diunduh secara gratis sehingga dapat digunakan oleh pengguna atau pemodel pemula dan kalangan akademisi yang ingin belajar sistem dinamik.
Secara umum, buku ini mengupas cara menggunakan dan mengoperasikan perangkat lunak Vensim PLE untuk memodelkan sistem dinamik, mulai dari cara instalasinya, pengenalan perangkat (tools) analisis, menu, dan fungsi-fungsi yang ada, cara pembuatan diagram baik diagram simpal kausal maupun diagram stock dan flow serta menyimulasikannya sampai dengan pembuatan simulator sederhana. Selain itu, dalam buku ini juga diulas secara ringkas konsep-konsep dasar pemodelan sistem dinamik disertai contoh-contoh modelnya, seperti umpan balik penguatan, penyeimbangan, ketertundaan atau delay dalam sistem dinamik, osilasi, model kurva-S, dan model overshoot dan kolaps sehingga para pembaca buku ini bisa juga mendapatkan pemahaman dasar pemodelan sistem dinamik.
https://guepediastore.com/products/6019336/pengenalan-pemodelan-sistem-dinamik-menggunakan-vensim-ple
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Beberapa perusahaan yang ingin memulai inisiatif Lean mungkin merasa bingung, dari mana harus memulai. Salah satu cara yang bagus untuk melakukan pemetaan rencana implementasi adalah dengan memulai dari ‘keadaan akhir’.
Berpikirlah mengenai tujuan, dan anda akan menemukan cara untuk sampai kepada tujuan tersebut.
ARIF RAHMAN, Nasir Widha Setyanto & Putri Kartika Riesky Syahindri, (2010), Pendekatan Lean Sigma Sebagai Upaya Untuk Meminimasi Waste Pada Proses Pengemasan Industri Farmasi, Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen dan Rekayasa Kualitas, Bandung, pp. 80-88
Pertemuan 06 Mengelola Kualitas
Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Terdapat tiga pendekatan :
Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan.
Kualitas berbasis manufaktur biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal.
Kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang dapat dihitung.
Jay Heizer
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
1. LEAN SIX SIGMA
KELOMPOK VII :
Fajry Akbar (122110043)
Firman Januar Tua (122110046)
Hendro Purwo (122110054)
Subandriyo (122110130)
Sugeng Riyadi (122110067)
T. Lila Arfa (122110134)
Washa S. Nasution (122110143)
2. A. PENGERTIAN LEAN
suatu upaya terus menerus
untuk menghilangkan
pemborosan (waste) dan
meningkatkan nilai tambah
(value added) produk agar
memberikan nilai kepada
pelanggan (customer value).
3. Tujuan Lean
meningkatkan secara terus menerus
customer value melalui peningkatan
terus menerus rasio antara nilai tambah
terhadap waste (the value-t- waste ratio).
Suatu perusahaan dapat dianggap Lean
apabila the value-t- waste ratio telah
mencapai minimum 30%. Apabila
perusahaan belum Lean maka
perusahaan tersebut dikategorikan
sebagai perusahaan tradisional.
4. Prinsip Dasar Lean :
Mengidentifikasi nilai produk berdasarkan
prespektif pelanggan yang mana
pelanggan menginginkan produk yang
berkualitas unggul, dengan harga yang
kompetitif dan penyerahan tepat waktu.
Mengidentifikasi value stream process
mapping untuk setiap produk. Sebagai
informasi tambahan, sebagian besar
perusahaan di Indonesia hanya melakukan
pemetaan bisnis proses bukan melakukan
pemetaan proses produk. Hal ini tidak
sesuai dengan konsep Lean.
5. Prinsip Lean Manufacturing
dan Lean Service
No. Manufacturing Non-Manufacturing
1. Spesifikasi secara tepat nilai Spesifikasi secara tepat nilai
produk yang diinginkan oleh produk yang diinginkan oleh
pelanggan. pelanggan
2. Identifikasi value stream Identifikasi value stream
untuk setiap produk.. untuk setiap proses jasa.
3. Eliminasi semua Eliminasi semua
pemborosan yang terdapat pemborosan yang terdapat
dalam aliran proses setiap dalam aliran proses jasa
produk agar nilai mengalir (moment of truth) agar nilai
tanpa hambatan. mengalir tanpa hambatan.
6. Prinsip Lean Manufacturing
dan Lean Service
No. Manufacturing Non-Manufacturing
4 Menetapkan sistem tarik Menetapkan sistem anti-
(pull system) menggunakan kesalahan (mistake-proof
kanban yang memungkinkan system) setiap proses jasa
pelanggan menarik nilai dari (moment of truth) untuk
produsen menghindari pemborosan
dan penundaan
5 Mengejar keunggulan untuk Mengejar keunggulan untuk
mencapai kesempurnaan mencapai kesempurnaan
(zero waste) melalui (zero waste) melalui
peningkatan tersu-menerus peningkatan terus-menerus
secara radikal secararadikal.
7. Kategori Utama Pemborosan
“Type One Waste dan Type Two
Waste”.
Type One Waste adalah aktivitas
yang tidak menciptakan nilai tambah
dalam transformasi input menjadi
output sepanjang value strea, namun
aktivitas ini tidak dapat dihindari
karena berbagai pertimbangan.
Type Two Waste adalah aktivitas
yang tidak mempunyai nilai tambah
dan dapat dihilangkan dengan
segera.
8. Jenis Pemborosan (waste)
Overproduction
Memproduksi produk jauh lebih besar dari
permintaan konsumen. Sedangkan dalam lean
production system, produksi didasarkan atas pull
system yaitu memproduksi produk sesuai dengan
keinginan atau permintaan konsumen.
Excessive Inventory
Berhubungan dengan produksi berlebihan.
Persediaan yang melebihi kebutuhan atau
permintaan dari konsumen dapat berdampak
negatif bagi perusahaan yang dapat terlihat dari
cash flow yang terlambat karena stock yang
berlebih, terpakainya ruang kerja yang lebih bernilai
apabila digunakan untuk sesuatu yang lain daripada
sebagai ruang stock perusahaan.
9. Jenis Pemborosan (waste)
Rework
Pengerjaan ulang karena gagal/cacat tidak perlu
diulang apabila telah dilakukan proses yang benar.
Excesssive Motion
Gerakan-gerakan yang tidak efektif seringkali
ditimbulkan oleh beberapa faktor yang sangat jelas
yakni proses kerja yang tidak teratur, layout
pabrik yang tidak efektif, masalah perawatan
mesin maupun pabrik yang kurang diperhatikan
sehingga menimbulkan pemborosan bagi orang
disekitarnya serta metode kerja yang tidak
konsisten dan tidak adanya standar kerja yang
terdokumentasi dengan baik dan benar.
10. Jenis pemborosan (waste)
Processing
Kadang-kadang teknologi yang kurang tepat atau
rancangan produk yang kurang baik berakibat pada
pemborosan yang terjadi pada pemrosesan. Pada
setiap langkah dimana benda kerja dikerjakan
terjadi penambahan nilai terhadap benda kerja
tersebut dan proses berikutnya.
Waiting Time
Menunggu kedatangan material,menunggu
informasi, menunggu peralatan, perlengkapan, dan
semua hal yang membuat organisasi berhenti
beraktivitas sehingga menimbulkan pemborosan.
11. Jenis pemborosan (waste)
Transportation
Dalam lean adalah suatu barang
seharusnya dilaksanakan atau
didatangkan langsung menuju
tempat barang tersebut dapat
langsung digunakan sehingga tidak
menimbulkan pemborosan lainnya
yaitu transportasi yang tidak perlu.
12. Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi
Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus
Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan
Six Sigma
Orang (People) Processing, Manajemen Penetapan Tata letak,
Motion, tempat kerja standar- pemasangan
Waiting standar kerja, label, tools/parts
pengorganisas arrangement
ian tempat work
kerja instructions,
efisiensi, takt
time, skills
training, shift
meetings,
cell/area teams,
visiual display.
13. Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi
Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus
Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan
Six Sigma
Kuantitas Inventory, Just In Time Leveling, Work balance,
(Quantity) Moving (JIT) Kanban, Quick work in process
Things, Setup, (WIP)
Making Too Preventive location/amount,
Much Maintenance kanban
location,kanban
types, lot sizes,
changeover
analysis,
preventive
maintenance
analysis
14. Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi
Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus
Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan
Six Sigma
Kualitas Fixing Defects Error Detection, Fixture
(Quality) (Mistake) Warning, modifications,
Proofing, Prediction, successive
Autonomation Prevention, checks, limit
Jidoka switches, check
sheets,
appropriate
automated
assistance,
templates
15. Pemborosan pada industri manufaktur
dan pendekatan untuk mereduksi
Kategori Jenis Pendekatan Contoh Fokus
Pemborosan Pemborosan Reduksi Metode Lean Peningkatan
Six Sigma
Informasi Planning, Teknologi Plan, Queue analysis,
(Information) scheduling, informasi schedule,track dynamic
execution berfokus pada , anticipate, scheduling or
proses. optimize order/job status
by process
element, timing
16. SIX SIGMA
Six sigma adalah suatu besaran
(metric) yang dapat kita terjemahkan
sebagai suatu proses pengukuran
dengan menggunakan tool-tool
statistic dan teknik untuk
mengurangi cacat hingga tidak
lebih dari 3,4 DPMO (defect per
million opportunities) difokuskan
untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
17. Pendekatan six sigma yang digunakan
dalam sebuah proyek peningkatan
kualitas terdiri dari 5 fase yang disebut
DMAIC (define, measure, analyze,
improve dan control). DMAIC merupakan
sebuah tahapan proses yang sangat
sistematis dan mengacu pada fakta yang
terjadi untuk melakukan perbaikan
secara terus menerus. DMAIC
digambarkan sebagai sebuah loop
tertutup yang berusaha mengeliminasi
tahapan yang tidak produktif.
19. 5 Tahapan Design for Six Sigma
dengan DMAIC
Define
Mendifinisikan secara formal sasaran
peningkatan proses yang konsisten dengan
permintaan atau kebutuhan perusahaan
dan strategi perusahaan.
Measure
Mengukur kinerja pada saat sekarang agar
dapat diperbandingkan dengan target yang
ditetapkan. Lakukan pemetaan proses dan
mengumpulkan data yang berkaitan
dengan Indikator Kinerja Utama.
20. 5 Tahapan Design for Six
Sigma dengan DMAIC
Analyze
Menganalisa hubungan sebab akibat
berbagai faktor yang dipelajari untuk
mengetahui faktor-faktor dominan yang
perlu dikendalikan.
Improve
Mengoptimalkan proses menggunakan
analisis-analisis seperti Design of
Experiments (DOE), dan lain-lain untuk
mengetahui dan mengendalikan kondisi
optimum proses.
21. 5 Tahapan Design for Six
Sigma dengan DMAIC
Control
Melakukan pengendalian
terhadap proses secara terus
menerus untuk meningkatkan
kapabilitas proses menuju target
Six Sigma.
22. LEAN SIX SIGMA
Lean Six Sigma merupakan kombinasi antara
Lean dan Six Sigma yang mana merupakan
filosofi bisnis dengan pendekatan sistematik dan
sistemik untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan waste atau aktivitas-aktivitas
yang tidak mempunyai nilai tambah melalui
radical continuous improvement untuk mencapai
tingkat tingkat kinerja 6 Sigma dengan cara
mengalirkan produk (material, work in process,
output) dan informasi menggunakan pull system
dari pelanggan eksternal dan internal guna
mengejar keunngulan dan kesempurnaan berupa
3,4 cacat untuk setiap 1 juta kesempatan (3,4
Defects Per Million Opportunities).
23. Road Map Membangun Lean
Six Sigma
Lean Six Sigma System dibangun
berdasarkan visi,misi, prinsip-prinsip
dan tujuan perusahaan yang diterpkan
secara SMART (Spesific, Measurable,
Achieevable, Relevant to business
goals, Time Bound) untuk mencapai visi
perusahaan. Pendekatan Lean Six
Sigma berlandaskan pada prinsip 5 P
(Profits, Products, Processes, Project
by project, and people) yang
terintegrasi
24. 4 Prinsip Pendekatan Lean
Six Sigma
Profits (keuntungan perusahaan) akan meningkat
apabila kinerja produk meningkat sesuai atau
melebihi ekspetasi pelanggan.
Products akan meningkat apabila proses yang
menghasilkan produk tersebut meningkat.
Processes akan meningkat apabila terjadi
peningkatan proses value stream melalui Lean Six
Sigma Continuous Improvement Projects (project
by project).
Projects akan meningkat apabila orang
meningkatkan pembelajaran dan pertumbuhan
(Learning and Growth)
26. Faktor-Faktor Kunci Lean
Six Sigma
Delight your customer with speed and quality
Tujuan akhir adalah customers memperoleh barang
dengan cepat dan berkualitas dengan mereduksi
defects. Custemers disini terdiri dari 2 yaitu
eksternal (pengguna akhir) dan internal (personel
perusahaan yang menggunakan output proses
dalam perusahaan).
Improve your focus
Lean Six Sigma memberikan fokus kepada
dokumentasi bagaimana pekerjaan diselesaikan,
mengkaji aliran pekerjaan antar orang dan antar
unit kerja, dan memberikan kepada pekerja
pengetahuan dan metode yang diperlukan untuk
memperbaiki pekerjaan.
27. Faktor-Faktor Kunci Lean
Six Sigma
Work Together for Maximum Gain
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkolaborasi adalah
kemampuanmendengarkan, Brainstroming
dan teknik diskusi, mengelola ide, dan
teknik pengambilan keputusan (mendesain
solusi dan mengmbangkan criteria untuk
memilih solusi yang ditawarkan).
Base Decisions on Data and Fact
Dari ketiga kunci Lean Six Sigma, dalam
pengambilan keputusan harus didukung
oleh data-data dan fakta yang ada
28. Kunci Lean Six Sigma
Lean Six Sigma
Delight Consumer Improve Process
Team Work
Variation Process
& Defects Flow
Quality Speed
Data & Facts
29. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Identifikasi nilai produk manufaktur yang ditawarkan
kepada pelanggan berdasarkan perspektif dari
pelanggan. Pada umumnya nilai produk manufaktur
yang ditawakan kepada pelanggan berkaitan
dengan: (1) kualitas produk sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama, (2) harga produk yang kompetitif
dibandingkan terhadap kompetitor pada tingkat
kualitas produk yang sama, (3) penyerahan tepat
waktu (on time delivery) sesuai kesepakatan
kontrak pembelian, (4) pelayanan yang berkaitan
dengan produk, penyerahan produk, dan pelayanan
purna jual (after sales services), (5) hal-hal spesifik
lain yang ditentukan oleh pelanggan atau regulator
apabila berkaitan dengan produk yang diatur.
30. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Transformasi nilai-nilai persyaratan yang telah
disepakati bersama ke dalam CTQ (critical to
quality), CTC (critical to cost), CTD (critical to
delivery), CTS (critical to Service) agar dapat
diukur, dipantau, dan dikendalikan oleh manajemen
perusahaan.
Lakukan pemetaan produk individual, kelompok
produk (product family), atau lini produk sepanjang
value stream process untuk mengidentifiksi
aktivitas-aktivitas yang mempunyai nilai tambah
(value added activities) dan tidak mempunyai nilai
tambah (non value added activities) yang
merupakan pemborosan.
31. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Tentukan beberapa ukuran kinerja kunci
value stream process sekarang, yaitu:
Proces cycle efficience ( PCE ) = Value add time/Total lead time
Desain value stream process map untuk
masa mendatang beserta target untuk
meningkatkan PCE (Process Cycle
Eficiency) melalui rasionalisasi atau
simplifikasi proses dan eliminasi E-
DOWNTIME (Environmental, Helath and
Safety; Defects; Overproduction; Waiting;
32. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Not utilizing employees knowledge, skills and
abilities; Transportation; Inventories; Motion;
Excess processing) waste, meningkatkan
OEE (overall equipment effectiveness)
melalui reduksi down time, reduksi cacat,
implementasi TPM (Total Productive
Maintenance), menurunakan Lead Time
melalui penurunan Work In Process
Inventory melelui penyeimbangan proses
mengikuti Takt Time (waktu normal untuk
menyelesaikan suatu produk) dan
meningkatkan kinerja QCSDM (Quality, Cost,
Service, Delivery, Morale)
33. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Beberapa indikator kinerja utama dalam
Lean Six Sigma adalah:
Quality : Scrap, First Pass Yield, Defects
Per Million Opportunities, Process Capability.
Cost : Labor/Unit, COPQ, Inventory Turns,
WIP (Work in Process) Value.
Delivery : OEE, On Time Delivery, MTBF,
MTRR
Safety : OSHA RIR, Near Misses, 5S
Complience, Employee Training
Compliance.
34. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Untuk meningkatkan proses
kinerja, kita dapat menerapkan
berbagai alat dan teknik Lean
Six Sigma seperti 6 S (Short,
Stabilize, Shine,
Standarize,Safety, Sustain) atau
teknik lanjutan seperti DOE
(Design of Experiments)
35. Implementasi Lean Six Sigma
Dalam Industri Manufacturing
Untuk meningkatkan proses
kinerja, kita dapat menerapkan
berbagai alat dan teknik Lean
Six Sigma seperti 6 S (Short,
Stabilize, Shine,
Standarize,Safety, Sustain) atau
teknik lanjutan seperti DOE
(Design of Experiments)
36. Implementasi Lean Six Sigma
di Xerox Corporation
Manajemen mengidentifikasi Lean Six
Sigma Xerox berdasarkan:
peluang memperbaiki pengalaman
pelanggan terhadap produk;
arah perencanaan strategis;
kemampuan menutup celah bisnis;
dan
area penting untuk perbaikan proses
37. Xerox membagi proses Lean Six
Sigma dalam 2 (dua) tahap yang
berbeda:
1. Tahap pertama fokus pada pemilihan
proyek dan penetapan prioritas. Proyek-
proyek potensial dipilih berdasarkan
potensi dampak bisnis dan besarnya upaya
yang dapat diperkirakan. Manajer yang
bertugas mengatur unit usaha
bekerjasama dengan tim kepemimpinan
(leadership team) untuk menentukan
peluang terbaik berikutnya berdasarkan
berbagai faktor bisnis. Untuk memastikan
keselarasan dengan tujuan Xerox, maka
pimpinan operasi bertanggung jawab
terhadap proyek yang dipilih.
38. 2. Sesudah proyek dipilih dan sponsor
yang memadai ditetapkan maka proyek
tersebut menunggu penugasan Black Belt
yang tersedia. Black Belt menggunakan
proses perbaikan dengan mendefinisi,
mengukur, menganalisis, memperbaiki dan
mengendalikan (DMAIC) atau salah satu
desain proses Lean Six Sigma untuk
menemukan dan menempatkan solusi
yang terbaik pada masalah usaha yang
telah ditetapkan.
42. Penerapan Xerox Lean Six
Sigma memiliki 3 dimensi :
Proyek dan hasil-hasilnya
Perubahan budaya
Pembangunan kepemimpinan
43. Kunci Pembeda yang
dilakukan Xerox
Kemampuan berintegrasi secara
penuh ke dalam bisnis dan
bagaimana para karyawan bekerja
Pemilihan proyek terhubung dengan
strategi bisnis dan nilai pelanggan
Kemampuan mengubah budaya dan
tingkah laku kepemimpinan
Mengikat seluruh rantai nilai di
seluruh bagian secara geografis dan
seluruh operasi.
44. Kemampuan melacak hasil
dengan menggunakan sistem
tracking proyek yang handal.
45. Kepemimpinan Xerox meyakini unsur
dasar dalam formulasi penerapan Lean
Six Sigma cukup kuat dan aktif di seluruh
organisasi. Namun demikian, masih
harus sepenuhnya meng-integrasikan
konsep ke dalamnya dan menerapkan
Xerox Lean Six Sigma sebagai. Ketika
keberhasilan“cara kami menjalan bisnis”
proyek berlanjut dan meraih visibilitas
yang lebih tinggi, maka momentum
penerapan akan terus terbangun. Xerox
Lean Six Sigma akan menjadi bagian
penting yang berperan mengubah Xerox
dari suatu perusahaan yang baik menjadi
perusahaan yang hebat.