SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MANAJEMEN RISIKO SYARIAH
Topik manajemen risiko perbankan syariah harus diakui kurang mendapat perhatian pada
awalnya hingga akhir tahun lalu dengan terbitnya peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
13/23/PBI/2011 Tanggal 2 November 2011 tentang perlunya penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Pengaturan ini sedikit terlambat
dibandingkan dengan pengaturan manajemen risiko perbankan konvensional yang telah mulai diatur
sejak 2003. Bahkan sebagai wujud keseriusan BI sejak 2005 telah dimulai era sertifikasi bankir yang
dibagi menjadi lima level.
Keterlambatan pengaturan manajemen risiko perbankan syariah di Indonesia ini merupakan
implikasi dari kurangnya perhatian bank untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko sebagai
bagian manajemen perbankan syariah. Padahal bisnis perbankan syariah sebagaimana sistem bagi
hasil tidak saja menjanjikan keunungan, tetapi juga bisa mendatangkan risiko kerugian sebab
semakin tinggi keuntungan yang ingin diraih, maka semakin tinggi pula risiko yang akan
menghadang.
I. Bank Syariah dan Resiko
Bank syariah menurut UU Nomor 21 tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas BUS dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Pengertian perbankan syariah merukan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses pelaksanaan usahanya. Dengan demikian,
perbankan syaiah lebih komprehensif dibandingkan bank syariah yang hanya mencakup aspek
kelembagaan.
1.1 Pembahasan Risiko
Menurut PBI No. 13/25/PBI/2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi BUS dan
UUS. Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Sedangkan
risiko kerugian adalah kerugian yang terjadi sebagai konsekuensi langsung atau tidak
langsung dari kejadian risiko. Kerugian tersebut bisa berbentuk finansial atau nonfinansial.
Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan bahwa bank syariah adalah suatu lembaga
bisnis yang tidak saja bisa menghasilkan laba untuk dibagihasilkan kepada nasabahnya, tetapi
juga bisa mengalami kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Risiko merupakan
peluang terjadinya hasil yang buruk karena adanya ketidakpastian di masa yang akan datang
dimana setiap tindakan memiliki risiko termasuk bisnis perbankan.
1.2 Bentuk Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk:
1. Risiko Spekulatif (Business Risk):
Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau
malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah
risiko spekulatif.
2. Risiko Murni (Pure Risk):
Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-
apa dan tidak mungkin menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita
kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian.
kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian,
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan,
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
1.3 Manajemen Risiko
Definisi dari manajemen risiko ialah Serangkaian prosedur dan metodologi yang
digunakan untuk mengindentifikasi, mengatur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
timbul dari kerugian usaha bank. Manajemen risiko merupakan sebuah cara yang
sistematis dalam memandang sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan
risiko tersebut dalam sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan
ketidakpastian, serta memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan
respons yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
1.4 Fungsi Manajemen Risiko
Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan
mengevaluasi kerugian potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya
menemukan atau mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan,
sedangkan mengevaluasi kerugian potensial, yaitu melakukan penilaian terhadap semua
kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan
 Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang dihadapi
oleh perusahaan.
 Mengevalwqzuasi Kerugian Potensial.
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang
dihadapi oleh perusahaan.
 Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau Menentukan suatu kombinasi dari Teknik-
teknik yaang tepat Guna Menanggulangi Kerugian. Pada pokoknya ada 4
(empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu:
mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan
dan menghindari.
o Langkah langkah proses pengelolaan resiko, yaitu Mengidentifikasikan
tujuan yang ingin dicapai, Mengidentifikasikan kemungkinan yang akan
terjadi, Mengukur besarnya resiko, mencari penanggulangan resiko,
mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan yang akan diambil
dan mengadministrasikan resiko yang mungkin terjadi pada masa yang
akan datang.
4
1.5 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Bank Syariah
Saya mendapatkan penerapan manajemen ini dari salah satu teman saya yang
bekerja di Bank Syariah Mandiri. Beliau mengatakan bahwa prinsip penerapan
manajemen risiko Bank Syariah Mandiri menerapkan manajemen risiko yang
didasarkan secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian
dimana yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan
berkelanjutan sehingga mengoptimalkan tingkat risk-adjusted return.
Bank mengelola berbagai macam risiko-risko yang diproses dari identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang berpengaruh terhadap
bisnis, operasional, dan organisasi. Pendukung yang menerapkan penerapan
manajemen risiko yaitu BSM telah menyusun suatu kebijakan, proses,
kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung.
Seperti dalam suatu organ pendukung manajemen risiko yaitu
1) Komite Pemantau Risiko yaitu beranggotakan terdapat pihak independen.
Maksudnya ialah Komite Manajemen Risiko ( KMR) yang bertugas
memberikan rekomendasi usulan perbaikan strategi dan penerapan manajemen
risiko kepada Dewan Komisaris
2) Komite Manajemen Risiko yaitu beranggotakan terdapat mayoritas direksi dan
pejabat eksekutif bank
Maksudnya ialah Komite Manajemen Risiko (KMR) berfungsi memberi
rekomendasi mengenai arah kebijakan serta strategi manajemen risiko, dimana
membahas seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank. KMR dibantu oleh
Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management
(ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG bertugas melakukan kajian
risiko dan memberikan rekomendasi terkait kondisi usaha yang dihadapi Bank.
3) Satuan Kerja Manajemen Resiko yaitu Risk Management Division
Maksudnya ialah Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) merupakan unit
kerja yang memiliki tanggung jawab secara langsung kepada Direktur
5
Manajemen Risiko. Bank terus melakukan evaluasi terhadap struktur
organisasi dan proses bisnis agar penerapan manajemen risiko dapat
mendukung perkembangan bisnis Bank.
4) Satuan Kerja Operasional
Maksudnya ialah Keberhasilan BSM dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen risiko didukung oleh risk awareness dan kompetensi yang
memadai di seluruh unit kerja di BSM. BSM terus berupaya meningkatkan
kompetensi pegawai melalui pelatihan baik internal maupun eksternal,
sertifikasi, sosialisasi, forum diskusi, magang, maupun program lain mengenai
manajemen risiko yang sejalan dengan program internalisasi budaya
perusahaan.
6
II. Pengelola Risiko
Bank Syariah dikelola oleh kantor pusat dan kantor cabang dimana masing-
masing kantor beranggotakan yang pertama yaitu kantor pusat setiap jenjangnya
diawali mulai dari komisaris, BOD, Kadiv, Kabag, Officer, Pelaksana, OB, Security.
Sedangkan kantor cabang setiap Kacab/Kacapem/Kakas, OM & MM, Officer,
Pelaksana, Non Banking Staff.
Langkah langkah proses pengelolaan resiko, yaitu mengidentifikasikan tujuan yang
ingin dicapai, mengidentifikasikan kemungkinan yang akan terjadi, mengukur
besarnya resiko, mencari penanggulangan resiko, mengkoordinir dan
mengimplementasikan keputusan yang akan diambil dan mengadministrasikan resiko
yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang.
III. Sistem Manajemen Resiko
Sistem manajemen risiko Bank Syariah ialah
1. Bank Syariah di awasi oleh Pengawasan aktif Dewan Komisaris, Direksi &
Dewan Pengawas Syariah.
o DPS adalah Dewan yang ditempatkan di Bank Syariah yang
keanggotaannya ditetapkan berdasarkan rekomendasi DSN yang
bertugas mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan usaha
bank.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan limit manajemen risiko.
o Kebijakan dan prosedur di BSM merupakan bentuk Manajemen Risiko
atau pengelolaan risiko yang melekat pada aktivitas operasional Bank
yang di-review secara berkala. BSM memiliki Kebijakan Manajemen
Risiko sebagai pedoman utama penerapan manajemen risiko.
Sedangkan untuk aktivitas operasional lainnya, Bank memiliki
kebijakan dan prosedur tersendiri seperti kebijakan di bidang
pembiayaan, operasional, dan tresuri.
7
DSN adalah dewan yang dibentuk oleh mui Merupakan satu-satunya
badan yang mempunyai Kewenangan mengeluarkan fatwa syariah
Terhadap jenis-jenis kegiatan, produk, dan jasa Keuangan syariah, serta
mengawasi penerapan Fatwa dimaksud oleh lembaga-lembaga keuangan
Syariah di indonesia
 Menumbuh kembangkan penerapan Nilai-nilai syariah dalam aktivitas
Keuangan dan ekonomi
 Mengeluarkan Fatwa Atas Jenis-Jenis Kegiatan Keuangan
 Mengeluarkan Fatwa Atas Produk Dan Jasa Keuangan Syariah
 Mengawasi Penerapan Fatwa Yang Telah Dikeluarkan
IV. Proses Manajemen Resiko
 Mengidentifikasi risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang
berpotensi merugikan bank.
 Mengukur/menilai eksposur dan tingkat risiko.
 Memantau besarnya eksposur risiko, toleransi risiko dan kepatuhan limit.
 Mengendalikan risiko sesuai dengan eksposur, tingkat, dan toleransi risiko
8
KESIMPULAN
Pengertian perbankan syariah sering disamakan dengan pengertian bank syariah.
Padahal dua hal ini amat berbeda. Kita dapat lihat pengertian bank dan perbankan syariah
menurut UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Adapun pengertiannya adalah
sebagai berikut:
a. Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
b. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah,, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya,
Bank syariah memiliki berbagai macam resiko dimana terdapat dua bentuk risiko yaitu
risiko spekulatif dan risiko murni dimana definisi resiko yang kita dapat simpulkan dari
uraian penjelasan diatas ialah bahwa bank syariah memiliki risiko yang tidak berwujud, tidak
tercium, tidak teraba tetapi bisa dirasakan akibatnya.
Namun, yang terpenting dalam manajemen risiko bank syariah ialah bank syariah harus
memilih Strategi yang dapat diambil adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh
lingkungan, manusia, teknologi, dan politik.
Oleh karena itu, dalam menanggulangi berbagai risiko sebaiknya bank syariah mampu
untuk melindungi nasabah dan perekonomian dari ancaman kegagalan proses dan prosedur
dimana permasalahan perbankan dapat mengakibatkan dampak yang serius bagi
perekonomian Indonesia.

More Related Content

What's hot

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
Lia Ivvana
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
Anisa Kirana
 

What's hot (20)

Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Risk assasement
Risk assasementRisk assasement
Risk assasement
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesManajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 

Similar to Paper manajemen risiko syariah

Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
citra mega lissha
 

Similar to Paper manajemen risiko syariah (20)

BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ,Risk Management, Universitas Mercub...
BE  & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ,Risk Management, Universitas Mercub...BE  & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ,Risk Management, Universitas Mercub...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ,Risk Management, Universitas Mercub...
 
Ahmad Muqorobin
Ahmad Muqorobin Ahmad Muqorobin
Ahmad Muqorobin
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
 
4
44
4
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Risk Management, Un...
 
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_membandingkan coso ic, coso dan cobit _u...
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_membandingkan coso ic, coso dan cobit _u...Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_membandingkan coso ic, coso dan cobit _u...
Sipi yenny farlina yoris hapzi ali_e_membandingkan coso ic, coso dan cobit _u...
 
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
 
manajemen risiko.ppt
manajemen risiko.pptmanajemen risiko.ppt
manajemen risiko.ppt
 
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
 
Manajemen Risiko Reputasi.pdf
Manajemen Risiko Reputasi.pdfManajemen Risiko Reputasi.pdf
Manajemen Risiko Reputasi.pdf
 
Manajemen Risiko Reputasi.docx
Manajemen Risiko Reputasi.docxManajemen Risiko Reputasi.docx
Manajemen Risiko Reputasi.docx
 
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkmManajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
 

Paper manajemen risiko syariah

  • 1. MANAJEMEN RISIKO SYARIAH Topik manajemen risiko perbankan syariah harus diakui kurang mendapat perhatian pada awalnya hingga akhir tahun lalu dengan terbitnya peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/23/PBI/2011 Tanggal 2 November 2011 tentang perlunya penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Pengaturan ini sedikit terlambat dibandingkan dengan pengaturan manajemen risiko perbankan konvensional yang telah mulai diatur sejak 2003. Bahkan sebagai wujud keseriusan BI sejak 2005 telah dimulai era sertifikasi bankir yang dibagi menjadi lima level. Keterlambatan pengaturan manajemen risiko perbankan syariah di Indonesia ini merupakan implikasi dari kurangnya perhatian bank untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko sebagai bagian manajemen perbankan syariah. Padahal bisnis perbankan syariah sebagaimana sistem bagi hasil tidak saja menjanjikan keunungan, tetapi juga bisa mendatangkan risiko kerugian sebab semakin tinggi keuntungan yang ingin diraih, maka semakin tinggi pula risiko yang akan menghadang. I. Bank Syariah dan Resiko Bank syariah menurut UU Nomor 21 tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas BUS dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Pengertian perbankan syariah merukan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses pelaksanaan usahanya. Dengan demikian, perbankan syaiah lebih komprehensif dibandingkan bank syariah yang hanya mencakup aspek kelembagaan.
  • 2. 1.1 Pembahasan Risiko Menurut PBI No. 13/25/PBI/2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi BUS dan UUS. Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Sedangkan risiko kerugian adalah kerugian yang terjadi sebagai konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kejadian risiko. Kerugian tersebut bisa berbentuk finansial atau nonfinansial. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan bahwa bank syariah adalah suatu lembaga bisnis yang tidak saja bisa menghasilkan laba untuk dibagihasilkan kepada nasabahnya, tetapi juga bisa mengalami kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang buruk karena adanya ketidakpastian di masa yang akan datang dimana setiap tindakan memiliki risiko termasuk bisnis perbankan. 1.2 Bentuk Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk: 1. Risiko Spekulatif (Business Risk): Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. 2. Risiko Murni (Pure Risk): Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa- apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
  • 3. 1.3 Manajemen Risiko Definisi dari manajemen risiko ialah Serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengindentifikasi, mengatur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kerugian usaha bank. Manajemen risiko merupakan sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan risiko tersebut dalam sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan ketidakpastian, serta memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respons yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko. 1.4 Fungsi Manajemen Risiko Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi kerugian potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya menemukan atau mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan mengevaluasi kerugian potensial, yaitu melakukan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan  Menemukan Kerugian Potensial Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang dihadapi oleh perusahaan.  Mengevalwqzuasi Kerugian Potensial. Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan.  Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau Menentukan suatu kombinasi dari Teknik- teknik yaang tepat Guna Menanggulangi Kerugian. Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu: mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari. o Langkah langkah proses pengelolaan resiko, yaitu Mengidentifikasikan tujuan yang ingin dicapai, Mengidentifikasikan kemungkinan yang akan terjadi, Mengukur besarnya resiko, mencari penanggulangan resiko, mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan yang akan diambil dan mengadministrasikan resiko yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang.
  • 4. 4 1.5 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Bank Syariah Saya mendapatkan penerapan manajemen ini dari salah satu teman saya yang bekerja di Bank Syariah Mandiri. Beliau mengatakan bahwa prinsip penerapan manajemen risiko Bank Syariah Mandiri menerapkan manajemen risiko yang didasarkan secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dimana yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan sehingga mengoptimalkan tingkat risk-adjusted return. Bank mengelola berbagai macam risiko-risko yang diproses dari identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang berpengaruh terhadap bisnis, operasional, dan organisasi. Pendukung yang menerapkan penerapan manajemen risiko yaitu BSM telah menyusun suatu kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung. Seperti dalam suatu organ pendukung manajemen risiko yaitu 1) Komite Pemantau Risiko yaitu beranggotakan terdapat pihak independen. Maksudnya ialah Komite Manajemen Risiko ( KMR) yang bertugas memberikan rekomendasi usulan perbaikan strategi dan penerapan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris 2) Komite Manajemen Risiko yaitu beranggotakan terdapat mayoritas direksi dan pejabat eksekutif bank Maksudnya ialah Komite Manajemen Risiko (KMR) berfungsi memberi rekomendasi mengenai arah kebijakan serta strategi manajemen risiko, dimana membahas seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank. KMR dibantu oleh Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG bertugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi terkait kondisi usaha yang dihadapi Bank. 3) Satuan Kerja Manajemen Resiko yaitu Risk Management Division Maksudnya ialah Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) merupakan unit kerja yang memiliki tanggung jawab secara langsung kepada Direktur
  • 5. 5 Manajemen Risiko. Bank terus melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis agar penerapan manajemen risiko dapat mendukung perkembangan bisnis Bank. 4) Satuan Kerja Operasional Maksudnya ialah Keberhasilan BSM dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen risiko didukung oleh risk awareness dan kompetensi yang memadai di seluruh unit kerja di BSM. BSM terus berupaya meningkatkan kompetensi pegawai melalui pelatihan baik internal maupun eksternal, sertifikasi, sosialisasi, forum diskusi, magang, maupun program lain mengenai manajemen risiko yang sejalan dengan program internalisasi budaya perusahaan.
  • 6. 6 II. Pengelola Risiko Bank Syariah dikelola oleh kantor pusat dan kantor cabang dimana masing- masing kantor beranggotakan yang pertama yaitu kantor pusat setiap jenjangnya diawali mulai dari komisaris, BOD, Kadiv, Kabag, Officer, Pelaksana, OB, Security. Sedangkan kantor cabang setiap Kacab/Kacapem/Kakas, OM & MM, Officer, Pelaksana, Non Banking Staff. Langkah langkah proses pengelolaan resiko, yaitu mengidentifikasikan tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasikan kemungkinan yang akan terjadi, mengukur besarnya resiko, mencari penanggulangan resiko, mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan yang akan diambil dan mengadministrasikan resiko yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. III. Sistem Manajemen Resiko Sistem manajemen risiko Bank Syariah ialah 1. Bank Syariah di awasi oleh Pengawasan aktif Dewan Komisaris, Direksi & Dewan Pengawas Syariah. o DPS adalah Dewan yang ditempatkan di Bank Syariah yang keanggotaannya ditetapkan berdasarkan rekomendasi DSN yang bertugas mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank. 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan limit manajemen risiko. o Kebijakan dan prosedur di BSM merupakan bentuk Manajemen Risiko atau pengelolaan risiko yang melekat pada aktivitas operasional Bank yang di-review secara berkala. BSM memiliki Kebijakan Manajemen Risiko sebagai pedoman utama penerapan manajemen risiko. Sedangkan untuk aktivitas operasional lainnya, Bank memiliki kebijakan dan prosedur tersendiri seperti kebijakan di bidang pembiayaan, operasional, dan tresuri.
  • 7. 7 DSN adalah dewan yang dibentuk oleh mui Merupakan satu-satunya badan yang mempunyai Kewenangan mengeluarkan fatwa syariah Terhadap jenis-jenis kegiatan, produk, dan jasa Keuangan syariah, serta mengawasi penerapan Fatwa dimaksud oleh lembaga-lembaga keuangan Syariah di indonesia  Menumbuh kembangkan penerapan Nilai-nilai syariah dalam aktivitas Keuangan dan ekonomi  Mengeluarkan Fatwa Atas Jenis-Jenis Kegiatan Keuangan  Mengeluarkan Fatwa Atas Produk Dan Jasa Keuangan Syariah  Mengawasi Penerapan Fatwa Yang Telah Dikeluarkan IV. Proses Manajemen Resiko  Mengidentifikasi risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang berpotensi merugikan bank.  Mengukur/menilai eksposur dan tingkat risiko.  Memantau besarnya eksposur risiko, toleransi risiko dan kepatuhan limit.  Mengendalikan risiko sesuai dengan eksposur, tingkat, dan toleransi risiko
  • 8. 8 KESIMPULAN Pengertian perbankan syariah sering disamakan dengan pengertian bank syariah. Padahal dua hal ini amat berbeda. Kita dapat lihat pengertian bank dan perbankan syariah menurut UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut: a. Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. b. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Bank syariah memiliki berbagai macam resiko dimana terdapat dua bentuk risiko yaitu risiko spekulatif dan risiko murni dimana definisi resiko yang kita dapat simpulkan dari uraian penjelasan diatas ialah bahwa bank syariah memiliki risiko yang tidak berwujud, tidak tercium, tidak teraba tetapi bisa dirasakan akibatnya. Namun, yang terpenting dalam manajemen risiko bank syariah ialah bank syariah harus memilih Strategi yang dapat diambil adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, manusia, teknologi, dan politik. Oleh karena itu, dalam menanggulangi berbagai risiko sebaiknya bank syariah mampu untuk melindungi nasabah dan perekonomian dari ancaman kegagalan proses dan prosedur dimana permasalahan perbankan dapat mengakibatkan dampak yang serius bagi perekonomian Indonesia.