Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemasaran perbankan syariah. Secara singkat, dibahas tentang beberapa kendala perbankan syariah seperti kelemahan SDM dan kurang siapnya pengguna jasa, serta sejarah, ketentuan, dan operasional perbankan syariah."
Presentasi ini Disampaikan pada Acara Sosialisasi Dan Edukasi Perbankan Syariah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Surabaya Selasa 26 Nopember 2013 M/22 Muharram 1435 H
Presentasi ini Disampaikan pada Acara Sosialisasi Dan Edukasi Perbankan Syariah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Surabaya Selasa 26 Nopember 2013 M/22 Muharram 1435 H
Meskipun perkembangan asuransi syariah tidak masif seperti asuransi konvensional, tetapi asuransi syariah terus mengalami perkembangan dibeberapa tahun belakangan ini. Di dalam materi ini membahas bagaimana konsep asuransi syariah jika dibandingkan dengan asuransi konvensional.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
Meskipun perkembangan asuransi syariah tidak masif seperti asuransi konvensional, tetapi asuransi syariah terus mengalami perkembangan dibeberapa tahun belakangan ini. Di dalam materi ini membahas bagaimana konsep asuransi syariah jika dibandingkan dengan asuransi konvensional.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
Perbankan syariah adalah institusi keuangan yang bergerak dan beroperasi dengan mengacu pada hukum-hukum syariat. produk perbankan syariah tentunya mencerminkan semangat anti riba di masyarakat
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanAn Nisbah
Abstract: One fund products offered by the bank to customers are deposits. Deposits are deposits that can be withdrawn only at a specifc time based on an agreement between the customer and the bank. Depositing money in the bank is one means of proftable investments . But on the other hand, in recognition of usury in
the public interest to make the banks are having doubts on deposit products. This article tries to fnd out how Islamic legal review of the deposits .
Keywords: deposits, bank, Islamic law
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisSetiono Winardi
1. Mengatasi kesulitan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari Riba, dengan merubah menjadi sistem Syari’ah
2. Mengatasi masalah hukum yang timbul dari sistem Riba yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat;
3. Memenangkan sengketa hukum dalam melawan sistem Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima oleh berbagai pihak yang bersengketa
4. Melakukan negosiasi dengan pihak yang menggunakan Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat.
5. Menciptakan sarana Syari’ah dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa yang dapat memenuhi permintaan pasar;
6. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha Syari’ah sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;
7. Menciptakan unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi berdasarkan Syari’ah
8. Mengembangkan sumber daya manusia un-skill yang berasal dari masyarakat untuk dapat dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi berdasarekan Syari’ah;
9. Mendorong terciptanya peranan BUMD/BUMDesa dalam menjalankan usaha di desa dengan sistem Syari’ah.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
2. BEBERAPA KENDALA
Kelemahan SDM
• Penguasaan konsep operasional bank syariah kurang
• Terpengaruh pengelolaan bank konvesional
• Sikap “inkonsistensi” yang fatal.
Kurang Siapnya Pengguna Jasa
• Kurangnya sosialisasi tentang konsep bank syariah
• Konsep perbankan konvensional yang telah mengakar
• Tokoh masyarakat kurang berperan sebagai media tranformasi–
edukasi sosialisasi bank syariah
• Bank Syariah “existing” belum membuktikan kelebihannya
Kurangnya Dukungan Regulasi PRA UU No 10 Th 1998
3. SEJARAHBANK
Berasal dari kata “banco” (Italia) berarti bangku atau
counter.
Populer karena segala aktivitas pertukaran uang orang
Itali menggunakan bangku atau counter.
Perkembangan perbankan tersendat hingga zaman
renaissance Eropa.
1157 : Bank pertama didirikan di kota Venice, Itali
140 : berdiri bank deposito di Barcelona
4. UU NO10/1998 TENTANG PERBANKAN
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (pasal
1 ayat 1)
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak (pasal 1 ayat 2).
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berlandaskan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran". (Pasal 1 ayat 3)
5. PERBANKAN SYARIAH DUNIA
Awal bank Islam Mit Ghamr di Mesir (1963), Nasir
Social Bank, Mesir (1973), Islamic Development
Bank, Jeddah (1973) dan Dubai Islamic Bank,
Dubai (1975)
Bank Islam berkembang di berbagai negeri Islam
dan Eropa
1997 : 3 lembaga keuangan Barat yang
menginvestasikan dananya dalam pendirian
lembaga keuangan Islam yaitu Citibank (USA),
ABN Amro (Eropa) dan ANZ (Australia).
6. SISTEMPERBANKAN SYARIAH
Umat Islam terjerat sistem ekonomi kapitalis yang ribawi
Praktek riba diharamkan Islam
"Dan suatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah...". (QS Ar-Rum : 39)
"dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
sesungguhnya mereka telah melarang daripadanya, dan
karena mereka memakan harta orang dengan jalan batil.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di
antara mereka itu siksa yang pedih" (QS An Nisa : 161)
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda...” (QS Ali Imran ayat 130-132)
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba". (QS Al Baqarah ayat 275)
7. PENGARUHPERBANKAN SYARIAH
Pertumbuhan ekonomi secara pesat
Menekan tingkat inflasi dalam negeri
Iklim usaha akan berpindah dari usaha
non riil (riba, perdagangan uang,
perdagangan saham) menjadi usaha riil
(perdagangan barang dan jasa halal)
8. KONSEPBUNGA VS BAGI HASIL
Akad tanpa pedoman
untung rugi
Berdasarkan pada jumlah
pinjaman
Kerugian tidak
dipertimbangkan
Pembayaran bunga tetap
Dikecam semua agama
BUNGA
Akad berpedoman untung
rugi
Berdasarkan pada jumlah
keuntungan
Kerugian ditanggung
bersama
Laba sesuai pendapatan
Tidak diragukan keabsahan
bagi hasil
BAGI HASIL
9. BANKISLAMVS KONVENSIONAL
BANK ISLAM BANK KONVENSIONAL
Berdasarkan margin keuntungan
Profit dan falah oriented
Hubungan kemitraan nasabah
Users of real funds
Investasi halal saja
Melalui Dewan Pengawas Syariah
Perangkat bunga atau bagi hasil
Profit oriented
Hubungan debitur- kreditur
Creator of money supply
Investasi yang halal dan haram
Tidak terdapat dewan sejenis ini.
10. KEUNGGULAN BANKSYARIAH
Ikatan aqidah
Nasabah sebagai mitra
Aksesibilitas bank syariah sangat luas
Bertumpu pada kelayakan usaha dan bukan pada
jaminan
Bagi hasil akan menghilangkan inflasi
Mandiri dan resisten terhadap gejolak moneter
Persaingan melalui profesionalisme dan pelayanan
yang terbaik
Tersedianya al-qardhul hasan
11. KELEMBAGAAN BANKSYARIAH
Dapat berbentuk Bank Umum / BPR
Perizinan melalui Gubernur Bank Indonesia
Sumber dana tidak berasal dari sumber yang
diharamkan (money laundering)
Wajib mencantumkan kata ”Bank Syariah”
Dilengkapi sarana kantor yang memperhatikan
kaidah syariah, sarana keamanan fisik,
keamanan material untuk menyimpan uang, surat
atau dokumen berharga
12. ORGANISASI BANKSYARIAH
D e w a n A u d it
D e w a n K o m is a ris
D iv is i/U ru s a n D iv is i/U ru s a n D iv is i/U ru s a n
D ire k s i D e w a n P e n g a w a s S y a ria h
R U P S
R a p a t A n g g o ta
13. SDMBANKSYARIAH
Kemampuan teknis di bidang perbankan
Mengetahui ketentuan dan prinsip syariah
Amanah dan berkepribadian Islami
Pendidikan dan pelatihan
Kerjasama dengan bank syariah yang sudah ada serta
lembaga pendidikan dan pelatihan di dalam dan luar negeri
SYARAT
PENGEMBANGAN
SDM
14. OPERASIONAL
WADI’AH
MUDHARABAH
JUAL BELI
SYIRKAH
JASA
PERBANKAN/Sewa
PENGHIMPUNAN DANA
(funding product)
PENYALURAN DANA
(lending product)
Agency/wakalah
Jasa/Ujrah
FEE BASED INCOME
(services product)
15. DESKRIPSI AQAD KETERANGAN APLIKASI
PRODUKTIF
MODAL
KERJA
PEMBIAYAAN
LIKUIDITAS
QARDH TIMBAL BALIK REKENING KORAN
PEMBIAYAAN
PIUTANG
QARDH
ANJAK PIUTANG HIWALAH
PEMBIAYAAN
PERSEDIAAN
MURABAHAH PEMBIAYAAN BAHAN BAKU
ISTISNA’ PEMBIAYAAN PRODUKSI
BAI’ AS SALAM PEMBIAYAAN PERTANIAN
MUDHARABAH PEMBIAYAAN EVERGREEN
PERDAGANGAN UMUM MUDHARABAH
PERDAGANGAN
PESANAN
WAKALAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH, MURABAHAH
L/C
INVESTASI
MUSYARAKAH
IJARAH
KONSUMTIF
BAI’ BITSAMAN AJIL
IJARAH
MUSYARAKAH AMLAK
RAHN
QARDH HASAN
16. WADI’AH
Aqad di mana dana/harta menyimpan uang atau
barang untuk dijaga oleh Bank.
Bank meminta izin menggunakan dana
Segala keuntungan dan risiko penggunaan dana
ditanggung pihak bank
Bank dapat memberikan bonus kepada pemilik
dana tanpa perjanjian di muka
Pemilik dana bebas mengambil dana tanpa
waktu yang ditentukan
17. MUDHARABAH
Pemilik dana sebagai shahibul mal
Pemilik dana akan menyerahkan kepada
Bank sejumlah dana untuk dikelola setelah
tercapai kesepakatan mengenai nisbah
keuntungan serta resiko yang dapat timbul
dari penyetoran dana
18. MURABAHAH
Bentuk jual beli yang bersifat amanah
Akad jual beli antara bank selaku penyedia
barang dengan nasabah yang memesan
untuk membeli barang
Bank mendapatkan marjin jual beli
Nasabah membayar saat jatuh tempo
Rukun : (1) penjual (bank), (2) pembeli
(nasabah), (3) Barang yang dijualbelikan, (4)
harga dan (5) ijab qabul atau akad perjanjian.
20. SALAM
Pembelian barang untuk penghantaran
(delivery) yang ditangguhkan dengan
pembayaran di muka
Diaplikasikan pada pembiayaan berjangka
pendek untuk produksi agribisnis atau
industri sejenis lainnya
Rukun salam adalah (1) pembeli, (2)
penjual, (3) hasil produksi, (4) harga dan
(5) shighat ijab qabul
22. SYIRKAH
Transaksi dua orang atau lebih yang keduanya
sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat
finansial untuk mendapatkan keuntungan
Rukun syirkah ada tiga yaitu (1) shighat / aqad
(ijab dan qabul), (2) pihak yang berakad (shahibul
mam) dan pengelola, (3) usaha.
Jenis syirkah uqud yaitu (1) syirkah inan, (2)
syirkah abdan, (3) syirkah mudlarabah, (4)
syirkah wujuh dan (5) syirkah mufawadlah
23. PROSES SYIRKAH
NASABAHNASABAH
PARSIAL:PARSIAL:
ASSET VALUEASSET VALUE
NASABAHNASABAH
PARSIAL:PARSIAL:
ASSET VALUEASSET VALUE
KEUNTUNGANKEUNTUNGANKEUNTUNGANKEUNTUNGAN
Bagi Hasil Keuntungan
sesuai kesepakatan
Bagi Hasil Keuntungan
sesuai kesepakatan
BANK SYARIAHBANK SYARIAH
PARSIAL:PARSIAL:
PEMBIAYAANPEMBIAYAAN
BANK SYARIAHBANK SYARIAH
PARSIAL:PARSIAL:
PEMBIAYAANPEMBIAYAAN
PROYEK /
USAHA
24. JENIS SYIRKAH
Syirkah Inan adalah perseroan dua orang atau lebih
yang masing-masing mengikutkan modal dan
pengelolaan
Syirkah Abdan perseroan antara dua orang atau lebih
yang mengandilkan tenaga atau keahliannya tanpa
harta mereka untuk menerima pekerjaan.
Syirkah Wujuh adalah perseroan antara dua orang
karena adanya kepercayaan dari pihak lain untuk
membeli secara kredit kemudian menjualnya secara
kontan.
Syirkah Mufawadhah adalah gabungan berbagai jenis
perseroan.
25. SYIRKAHMUDHARABAH
Mudharabah atau muqaradhah berarti pemilik modal
(shahibul mal) menyerahkan modalnya kepada
pengelola (mudlorib) untuk dikelola atau diusahakan
sedangkan keuntungannya dibagi menurut
kesepakatan bersama.
Bank menyediakan modal dan nasabah sebagai
Mudharib
Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut
dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati
Jika terdapat kerugian akan ditanggung oleh shahibul
mal sesuai proporsi modal yang dimudlarabahkan
27. JASA PERBANKAN
Qardh adalah akad pemberian pinjaman dari Bank
kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan
mendesak, seperti dana talangan/cerukan (over draft)
dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman
yang bersifat konsumtif.
Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka
waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) dan
pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran atau
sekaligus.
28. JASA PERBANKAN
Hawalah dapat diartikan sebagai pemindahan utang
dari tanggungan ashil (penerima utang) kepada
tanggungan muhal 'alaih (yang bertanggung jawab)
dengan jalan adanya penguat.
Rasulullah bersabda :"Memperlambat pembayaran
utang yang dilakukan orang kaya merupakan perbuatan
lalim. Jika salah seorang kamu dialihkan kepada orang
yang mudah membayar utang, maka hendaklah ia
beralih (diterima pengalihan itu)" (HR Jama'ah).
29. JASA PERBANKAN
Rahn merupakan akad penyerahan barang/harta
nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai
barang jaminan yang ditahan sebagai alasan meminta
pinjaman
Wakalah terjadi apabila nasabah memberikan kuasa
kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan atau jasa tertentu, seperti pembukaan L/C,
inkaso dan transfer uang
Kafalah juga garansi bank yang diberikan dengan
tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban
pembayaran
30. JASA PERBANKAN
Ijarah (sewa) merupakan imbalan bagi bank karena
sewa atas barang yang disewakannya.
Wadi'ah Amanah (Titipan) antara lain pelayanan
kotak simpanan (safe deposit box) dan pelayanan
administrasi dokumen (custodian). Bank mendapat
imbalan dari jasa penyimpanan tersebut. Namun
demikian bank tidak boleh memanfaatkan barang yang
dititipkan.
31. Studi Kasus
1
Seorang petani memiliki 2 ha sawah
mengajukan pembiayaan sebesar Rp
5.000.000,00. Pembiayaan tersebut sudah
mencakup ongkos bibit dan upah pekerja. Ia
berencana menanami sawahnya dengan
kacang tanah yang harga pasarnya sekitar
Rp 3.000,00 per kg. Penghasilan yang
didapat dari sawah biasanya berjumlah 2,5
ton per ha. Ia dapat memanen beras ini
setelah 3 bulan. Model pembiayaan apa yang
cocok dan bagaimana model
perhitungannya?
32. Studi Kasus
2
Sebuah perusahaan konveksi meminta
pembiyaan untuk pembuatan pesanan 1000
stel seragam sekolah. Seragam akan dibayar
oleh pemesan pada saat barang dikirim (2
bulan setelah pesanan). Harga satu stel
seragam Rp 50.000,00. Permasalahannya,
perusahaan konveksi tidak memiliki modal.
Model pembiayaan seperti apa yang cocok
dan bagaimana mekanisme yang dapat
dilakukan.
33. Studi Kasus
3
Seorang pengusaha berencana
meningkatkan skala usaha warung
sembakonya. Saat ini, ia memiliki asset
sebesar Rp 1.000.000,- dan barang
dagangan senilai 3.000.000,-. Omzet
penjualan sehari rata-rata sebesar Rp.
400.000,- dengan margin keuntungan 5%
dari nilai jual. Jika ia menginginkan skala
usahanya menjadi Rp. 7.000.000,- dengan
perkiraan omzet Rp 800.000,-per hari serta
ingin memperluas warungnya (butuh dana
Rp 2.000.000,00) model pembiayaan apa
yang dapat dilakukan? Bagaimana
perhitungannya?