LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
Wadiah, Qardh dan Rahn memberikan penjelasan tentang tiga konsep penting dalam ekonomi syariah yaitu wadiah, qardh, dan rahn. Wadiah adalah akad penitipan barang dengan prinsip amanah di mana penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan kecuali disebabkan kelalaiannya. Qardh adalah pinjam meminjam tanpa bunga. Rahn adalah jaminan barang untuk utang.
Gadaian (Al-Rahn) adalah kontrak yang melibatkan penggunaan barang sebagai cagaran untuk hutang. Terdapat empat rukun utama kontrak gadaian: (1) kedua-dua pihak yang berkontrak, (2) lafaz persetujuan, (3) barang gadaian, dan (4) hutang yang dicagarkan. Kontrak gadaian akan sah jika keempat-empat rukun tersebut dipenuhi.
Wadiah, Qardh dan Rahn memberikan penjelasan tentang tiga konsep penting dalam ekonomi syariah yaitu wadiah, qardh, dan rahn. Wadiah adalah akad penitipan barang dengan prinsip amanah di mana penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan kecuali disebabkan kelalaiannya. Qardh adalah pinjam meminjam tanpa bunga. Rahn adalah jaminan barang untuk utang.
Gadaian (Al-Rahn) adalah kontrak yang melibatkan penggunaan barang sebagai cagaran untuk hutang. Terdapat empat rukun utama kontrak gadaian: (1) kedua-dua pihak yang berkontrak, (2) lafaz persetujuan, (3) barang gadaian, dan (4) hutang yang dicagarkan. Kontrak gadaian akan sah jika keempat-empat rukun tersebut dipenuhi.
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahAsikin Aja
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 4
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dalil hukum, rukun, dan syarat pinjam-meminjam atau 'ariyah menurut pandangan para ulama. 2. Terdapat empat rukun 'ariyah yaitu orang yang meminjamkan, orang yang meminjam, barang yang dipinjam, dan lafal pinjaman. 3. Syarat-syarat 'ariyah antara lain kedua belah pihak harus berakal dan cakap serta barang yang dipinjam harus dapat
Dokumen tersebut membahas tentang pinjam meminjam dalam Islam (ariyah). Ariyah didefinisikan sebagai memberikan manfaat suatu barang kepada orang lain untuk dimanfaatkan tanpa merusaknya agar dapat dikembalikan. Dokumen tersebut juga membahas rukun-rukun, syarat-syarat, dan hukum-hukum ariyah menurut pandangan berbagai mazhab.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar sistem keuangan syariah seperti larangan riba, pembagian resiko, dan aktivitas yang sesuai syariah.
2. Juga membahas berbagai akad dan instrumen keuangan syariah seperti akad investasi, akad jual beli, dan akad lainnya seperti wakaf, qardhul hasan, dan lainnya.
3. Prinsip utama sistem ke
Dokumen tersebut merangkum berbagai akad yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah seperti wadiah, qard, musyarakah, mudharabah, murabahah, salam, istishna, ijarah, wakalah, hiwalah, rahn, sarf dan ujr. Akad-akad tersebut memiliki rukun dan syarat tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wadiah dalam hukum Islam, termasuk jenis-jenis wadiah, unsur-unsur yang membentuk akad wadiah, serta contoh penerapan wadiah dalam produk perbankan syariah seperti giro dan tabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga konsep ekonomi syariah yaitu wadiah, qardh, dan rahn. Wadiah adalah akad penitipan barang dengan prinsip kepercayaan. Qardh adalah pinjaman uang tanpa bunga. Rahn adalah gadai barang sebagai jaminan pinjaman."
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPutri Aisyah
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam meliputi konsep muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, asuransi syariah beserta perbedaannya dengan asuransi konvensional, serta dalil-dalilnya dari Al-Quran dan Hadist.
Pelaksanaan atau pemberian pinjam meminjam dari satu pihak kepada pihak lain merupakan suatu usaha Taqarrub kepada Allah SWT. Dan merupakan hablun Minannas atau bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri diatas bumi Allah. Dalam pinjaman itu memberikan banyak kemudahan dan keringanan kepada yang membutuhkannya.
Penamaan qiradh mempunyai 2 interpretasi. Menurut ahli Basrah dinamakan itu karena pemilik modal memotong hartanya dan potongan harta tersebut adalah dinamakan qiradh. Interpretasi kedua menurut penduduk baghdad adalah karena kedua belah pihak adalah son’an (pembuat / pengusaha), pemilik modal bertugas mengusahakan modal dan pekerja berusaha memberdayakan modal tersebut.
Dari jaman kenabian Qiradh tersebut berkembang seiring perkembangan jaman yang modern sampai sekarang ini. Para kalangan pengusaha seperti pemberian kredit dan pembiayaan seperti yang ada pada perbankkan syariah dan finance yang berdiri dan berkembang di indonesia.
Dari uraian singkat tersebut Qiradh sangatlah penting untuk kita pahami dan kaji secara mendalam dan terperinci, hingga penulis mengangkat judul makalah “Qirat” tersebut sebagai representatif untuk pendalam pengetahuan kita.
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahAsikin Aja
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 4
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dalil hukum, rukun, dan syarat pinjam-meminjam atau 'ariyah menurut pandangan para ulama. 2. Terdapat empat rukun 'ariyah yaitu orang yang meminjamkan, orang yang meminjam, barang yang dipinjam, dan lafal pinjaman. 3. Syarat-syarat 'ariyah antara lain kedua belah pihak harus berakal dan cakap serta barang yang dipinjam harus dapat
Dokumen tersebut membahas tentang pinjam meminjam dalam Islam (ariyah). Ariyah didefinisikan sebagai memberikan manfaat suatu barang kepada orang lain untuk dimanfaatkan tanpa merusaknya agar dapat dikembalikan. Dokumen tersebut juga membahas rukun-rukun, syarat-syarat, dan hukum-hukum ariyah menurut pandangan berbagai mazhab.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar sistem keuangan syariah seperti larangan riba, pembagian resiko, dan aktivitas yang sesuai syariah.
2. Juga membahas berbagai akad dan instrumen keuangan syariah seperti akad investasi, akad jual beli, dan akad lainnya seperti wakaf, qardhul hasan, dan lainnya.
3. Prinsip utama sistem ke
Dokumen tersebut merangkum berbagai akad yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah seperti wadiah, qard, musyarakah, mudharabah, murabahah, salam, istishna, ijarah, wakalah, hiwalah, rahn, sarf dan ujr. Akad-akad tersebut memiliki rukun dan syarat tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wadiah dalam hukum Islam, termasuk jenis-jenis wadiah, unsur-unsur yang membentuk akad wadiah, serta contoh penerapan wadiah dalam produk perbankan syariah seperti giro dan tabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga konsep ekonomi syariah yaitu wadiah, qardh, dan rahn. Wadiah adalah akad penitipan barang dengan prinsip kepercayaan. Qardh adalah pinjaman uang tanpa bunga. Rahn adalah gadai barang sebagai jaminan pinjaman."
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPutri Aisyah
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam meliputi konsep muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, asuransi syariah beserta perbedaannya dengan asuransi konvensional, serta dalil-dalilnya dari Al-Quran dan Hadist.
Pelaksanaan atau pemberian pinjam meminjam dari satu pihak kepada pihak lain merupakan suatu usaha Taqarrub kepada Allah SWT. Dan merupakan hablun Minannas atau bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri diatas bumi Allah. Dalam pinjaman itu memberikan banyak kemudahan dan keringanan kepada yang membutuhkannya.
Penamaan qiradh mempunyai 2 interpretasi. Menurut ahli Basrah dinamakan itu karena pemilik modal memotong hartanya dan potongan harta tersebut adalah dinamakan qiradh. Interpretasi kedua menurut penduduk baghdad adalah karena kedua belah pihak adalah son’an (pembuat / pengusaha), pemilik modal bertugas mengusahakan modal dan pekerja berusaha memberdayakan modal tersebut.
Dari jaman kenabian Qiradh tersebut berkembang seiring perkembangan jaman yang modern sampai sekarang ini. Para kalangan pengusaha seperti pemberian kredit dan pembiayaan seperti yang ada pada perbankkan syariah dan finance yang berdiri dan berkembang di indonesia.
Dari uraian singkat tersebut Qiradh sangatlah penting untuk kita pahami dan kaji secara mendalam dan terperinci, hingga penulis mengangkat judul makalah “Qirat” tersebut sebagai representatif untuk pendalam pengetahuan kita.
Akad Wadiah atau akad titipan merupakan suatu akad yang ada dalam perbankan syariah yang mana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya nasabah untuk mendapat sumber pendanaan dari nasabah lain yang memiliki dana. Dalam akad ini terdapat bagi hasil yang dilakukan oleh pengguna dana kepada bank dan penyedia dana akan mendapatkan bonus atas dananya tersebut
Paragraf pertama menjelaskan tentang definisi gadai atau rahn menurut bahasa dan istilah syara', yaitu penahanan barang dengan hak untuk dijadikan pembayaran utang. Paragraf berikutnya membahas landasan syariat tentang gadai dari Al Quran dan hadits nabi. Paragraf terakhir menjelaskan rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam akad gadai.
Rahn adalah menjadikan harta benda sebagai jaminan utang agar utang dapat dilunasi atau dibayarkan harganya jika tidak dapat dikembalikan. Rukun rahn terdiri dari aqid, sighat, marhun, dan marhun bih. Syarat-syaratnya meliputi syarat orang berakad, sighat, utang, dan barang jaminan.
Dokumen tersebut membahas tentang Rahn dalam manajemen bisnis syariah. Rahn adalah menahan harta sebagai jaminan atas pinjaman. Dokumen menjelaskan pengertian, dasar hukum, rukun, syarat, jenis, dan berakhirnya akad rahn.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik ekonomi Islam seperti pinjam meminjam, utang piutang, gadai, upah, dan hikmah kurban serta akikah. Topik-topik tersebut dijelaskan pengertiannya, hukum dan ketentuannya sesuai ajaran agama Islam."
Qardh dan Ariyah merupakan dua konsep dalam fiqih Islam tentang pinjaman uang dan barang. Qardh adalah pinjaman uang yang harus dikembalikan dalam jumlah yang sama, sedangkan Ariyah adalah pinjaman barang yang harus dikembalikan dalam bentuk yang sama. Keduanya dihalalkan dalam Islam dan memiliki hikmah untuk membantu orang yang membutuhkan serta memberikan pahala bagi yang memberikan pinjaman.
Dokumen tersebut membahas tentang gadai dalam sistem ekonomi syariah. Secara umum, gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu untuk memperoleh sejumlah uang. Dokumen menjelaskan pengertian gadai menurut beberapa mazhab, landasan hukum gadai dalam Islam, praktik gadai syariah di Indonesia, rukun dan syarat gadai syariah, serta perbandingan antara pegadaian konvensional
Teks tersebut membahas tentang konsep gadai atau rahn dalam hukum Islam. Ia menjelaskan definisi gadai, landasan syariat tentang gadai dalam Al Quran dan hadis, rukun dan syarat akad gadai, serta pengambilan manfaat dari barang gadai menurut para ulama.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa konsep ekonomi Islam seperti ijarah (sewa menyewa), pinjam meminjam (ariyah), dan ji'alah (hadiah atas prestasi). Ijarah dibagi menjadi sewa menyewa barang dan sewa jasa. Ariyah adalah pinjaman barang tanpa imbalan. Ji'alah adalah hadiah atas pencapaian tugas tertentu atau prestasi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, landasan hukum, sy
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
3. WHY ?Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa
dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan
jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam
uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna
dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank.
Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan
meminjam uang di bank.
5. AL-QURAN
QS. Al-Baqarah ayat 283 yang artinya “jika kamu dalam perjalanan sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).”
Menurut ayat diatas, Al-Qur’an memperbolehkan adanya hukum akad gadai,
kecuali ada unsur riba didalamnya.
HADITS
Dari Abu Hurairah ra. Nabi SAW bersabda :
Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang
menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan
menanggung resikonya. HR. Al-Hakim, al-Daraquthni dan
Ibnu Majah
6. Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang
berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya
pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di
gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti
DefinisiRahn
8. SyaratRahn
BAGI PIHAK-
PIHAK YANG
BERAKAD
1. Para pihak
harus berakal.
2. Baligh.
3. Tidak dalam
paksaan.
BARANG
YANG
DIGADAI
1. Barang yang digadai
ada dan nyata.
2. Objek merupakan
barang yang
bernilai,halal, dapat
disimpan dan
dimanfaatkan.
3. Objek merupakan hak
milik yang sah
dengan kepemilikan
sempurna.
4. Objek harus dapat
diserahkan saat
transaksi.
5. Objek harus tahan
lama dan tidak
mudah rusak.
YANG
BERKAITAN
DENGAN
UTANG
1. Utang adalah
hak yang harus
dibayar.
2. Nilai barang
yang digadai
dapat
menutupi
jumlah utang.
3. Hak utang
harus jelas.
9. RukunRahn AR-RAHIN
orang yang menggadaikan
AL-MURTAHIN
orang yang menerima gadai
AL-MARHUN
Barang yg digunakan Rahin untuk dijadikan
jaminan dalam mendapatkan utang.
10. RukunRahn
AL-MARHUN BIH
sejumlah dana yang diberikan Murtahin
kepada Rahin atas dasar besarnya tafsiran
marhun.
SIGHAT, IJAB & QABUL
Sighat adalah kesepakatan antara rahin
dan Murtahin dalam melakukan transaksi
gadai.
13. 1. Rahn ‘Iqar/Rasmi (rahn Takmini/Rahn Tasjily)
Merupakan bentuk gadai, dimana barang yang
digadaikan hanya dipindahkan kepemilikannya,
namun barangnya sendiri masih tetap dikuasai dan
dipergunakan oleh pemberi gadai.
14. 2. Rahn Hiyazi
Berbeda dengan Rahn ‘Iqar yang hanya
menyerahkan hak kepemilikan atas barang, maka pada
Rahn Hiyazi tersebut, barangnya pun dikuasai oleh
Kreditur.
Dalam hal yang digadaikan berupa benda yang
dapat diambil manfaatnya, maka penerima gadai
dapat mengambil manfaat tersebut dengan
menanggung biaya perawatan dan pemeliharaannya.
17. ● Kepemilikan atas barang yang digadaikan tidak
beralih selama masa gadai
● Kepemilikan baru beralih pada saat terjadinya
wanprestasi pengembalian dana yang diterima
oleh pemilik barang. Pada saat itu, penerima gadai
berhak untuk menjual barang yang digadaikan
berdasarkan kuasa yang sebelumnya pernah
diberikan oleh pemilik barang.
● Penerima gadai tidak boleh mengambil manfaat
dari barang yang digadaikan, kecuali atas seijin dari
pemilik barang. Dalam hal demikian, maka
penerima gadai berkewajiban menanggung biaya
penitipan/penyimpanan dan biaya pemeliharaan
atas barang yang digadaikan tersebut.
PRINSIPPOKOKRAHN
19. Pada dasarnya, biaya pemeliharaan dan manfaat
barang yang digadaikan adalah milik orang yang
menggadaikan (Rahin). Adapun orang yang
menerima gadai (Murtahin), ia tidak boleh mengambil
manfaat barang gadaian tersebut, kecuali bila barang
tersebut berupa kendaraan atau hewan yang diambil
air susunya, maka boleh menggunakan dan diambil
air susunya apabila ia memberi nafkah (dalam arti
pemeliharaan barang tersebut). Pemanfaatan barang
gadai tesebut, tentunya harus sesuai dengan
besarnya nafkah yang dikeluarkan dan
memperhatikan keadilan.
20. PERTANYAANDANJAWABAN
1. Dini Jamilah: Apakah penggadaian itu bisa dalam bentuk hewan ternak? Kemudian jika bisa
bagaimana jika ternyata hewan tersebut mati sebelum jangka waktu gadainya selesai atau
tertebus.Menjadi risiko siapa kemudian hukumnya bagaimana?
Jawaban : Bisa, benda karena gadai dibedakan menjadi 2 yaitu benda bergerak dan benda tidak
bergerak, sedangkan binatang ternak termasuk benda bergerak. Kemudian apabila hewan itu mati
sebelum jangka waktu gadainya selesai, maka tidak ada lagi benda yang dijadikan jaminan gadai,
akan tetapi meskipun begitu utang penggadai kepada yang menggadaikan tetap ada dan tidak
hangus bersama hilangnya jaminan gadaI.
2. Yogi Al Rasyid: Perbandingan gadai konvensional dengan gadai menurut islam yang dapat
meyakinkan bahwa gadai menurut islam adalah yg paling benar menurut akal?
Jawaban : Gadai kovensional bertindak sebagai pelaku usaha dimana dalam pegadaian berlaku
sistem bunga atau membayar kelebihan dari utangnya untuk orang yang menggadaikan sedangkan
menurut islam, gadai merupakan akad tabarru dimana bertujuan untuk tolong menolong dan tidak
boleh ada keuntungan serta jika seseorang menggadaikan barang berarti dia sedang membutuhkan
uang dengan asumsi dia sedang kesusahan jika kita membebani lagi dengan bunga/keuntungan dari
utangnya maka itu termasuk riba dan menzolimi orang yang menggadaikan sehingga sudah jelas
bahwa gadai menurut pandangan islam adalah yang paling benar
21. 3. Tiara Rinandi: Kalau meminjam uang dengan jaminan, kemudian peminjamnya meninggal,
bagaimana hukum dengan barang jaminan itu?
Jawab :Tanggung jawab peminjam akan dilimpahkan kepada ahli warisnya (anak/istri) dan
murtahin boleh memanfaatkan barang gadai tersebut.
4. Shofina: Al-murtahin kan boleh memanfaatkan barang yang digadaikan asalkan
menafkahi/mengurus/merawat barang yg digadaikan tersebut. Bagaimana perhitungan seberapa
banyak kita boleh memanfaatkan barang tersebut?
Jawab : Murtahin boleh memanfaatkan sepenuhnya barang gadai, karena yang digadaikan adalah
barangnya bukan manfaatnya sebagai contoh seseorang menggadaikan rumahnya bukan berarti
orang tersebut tidak boleh menempati rumahnya. Orang yang menggadaikan boleh menerima
manfaat dari rumah tersebut tetapi rumah itu tetap digadaikan. Jadi gadai hanya berlaku untuk
barangnya saja bukan dengan manfaatnya.
PERTANYAANDANJAWABAN
22. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?
Jangan lupa cuci tangan
Jangan keluar rumah dlu ya
Jaga kesehatan pokoknya
hehe
Please keep this slide for attribution.