SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
MOTIVASI
KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH: DIAH ISMI PANGESTU
(2301036015) KELOMPOK 5
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
2020
Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan
kejiwaan dan sikap mental manusia yang
memberikan energi, mendorong kegiatan
(moves), dan mengarah atau menyalurkan
perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang
memberi kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan.
Motivasi kerja dapat memberi energi yang
menggerakkan segala potensi yang ada,
menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur,
serta meningkatkan kegairahan bersama.
MOTIVASI
DAPAT
DIRUMUSKAN
SEBAGAI
BERIKUT
Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang
sangat memengaruhi kemauan individu sehingga
individu tersebut didorong untuk berperilaku dan
bertindak.
Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan
berubahnya perilaku seseorang.
Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu
kepada tujuan (goal).
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
Setiap individu memiliki beragam kebutuhan.
Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi
untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan
paling kuatlah yang akan memimpin perilaku
individu. Suatu kebutuhan akan berkurang
kekuatannya apabila kebutuhan tersebut
sudah dipuaskan.
MOTIVASI DAN PERILAKU
BERKURANGNYA KEKUATAN SUATU KEBUTUHAN DISEBABKAN
OLEH
1.
PEMUASAN
KEBUTUHAN
Apabila suatu
kebutuhan
sudah
dipuaskan,
perilaku akan
menurun.
2.
PEMBLOKIRAN
PEMUASAN
KEBUTUHAN
Terjadi
pengurangan
kekuatan
kebutuhan.
3.
KETEGANGAN
KOGNITIF
Timbul apabila
dua buah
persepsi yang
relevan satu
sama lain
berada dalam
konflik.
4.
FRUSTASI
Frustasi adalah
suatu
hambatan bagi
pencapaian
tujuan yang
disebabkan
oleh kondisi
individual.
5.
RASIONALISASI
.
Rasionalisasi
dapat
diartikan
sebagai
permintaan
maaf.
BERKURANGNYA KEKUATAN SUATU KEBUTUHAN DISEBABKAN
OLEH
6.
REGRESI
7.
FIKSASI
Regresi pada
esensinya
adalah tindakan
seseorang yang
tidak sesuai
dengan
usianya.
Terjadi apabila individu
terus-menerus
memperlihatkan pola
perilaku yang sama
meskipun pengalamannya
tidak akan menghasilkan
apa pun.
8.
RESIGNASI
Resignasi/
pengunduran
diri terjadi
setelah frustasi
yang
berkepanjangan.
9.
KEKUATAN
MOTIF YANG
MENINGKAT
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI
1.
KINERJA
Seseorang yang
memiliki keinginan
berprestasi sebagai
suatu kebutuhan
dapat
mendorongnya
mencapai sasaran.
2.
PENGHARGAAN
Penghargaan/
pengakuan
atas suatu
kinerja yang
telah dicapai
oleh
seseorang.
3.
TANTANGAN
Adanya
tantangan yang
dihadapi
merupakan
stimulus kuat
bagi manusia
untuk
mengatasinya.
4.
TANGGUNG
JAWAB
Adanya rasa ikut
serta memiliki akan
menimbulkan
motivasi untuk turut
merasa bertanggung
jawab.
ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI
5.
PENGEMBANGAN
Pengembangan
kemampuan berupa
(pengalaman kerja/
kesempatan untuk maju)
dapat menjadikan
karyawan untuk bekerja
lebih giat atau lebih
bergairah.
Ikut terlibat dalam
pengambilan
keputusan/ dengan
bentuk kotak saran
dari karyawan, yang
dijadikan masukan
untuk manajemen
perusahaan.
6.
KETERLIBATAN
7.
KESEMPATAN
Kesempatan untuk
maju dalam bentuk
jenjang karier yang
terbuka, dari tingkat
bawah sampai
tingkat manajemen
puncak.
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
BENTUK MOTIVASI
KOMPENSASI
BENTUK UANG
Sebagai
motivasi kerja
para karyawan.
2
1
PENGARAHAN
DAN
PENGENDALIAN
Pengarahan merupakan menentukan apa yang harus karyawan
kerjakan dan apa yang tidak. Sedangkan pengendalian merupakan
menentukan karyawan harus mengerjakan hal- hal yang telah
diinstruksikan.
Fungsi pengarahan: Berbagai proses
operasi standar, pedoman, dan buku
panduan.
Fungsi pengendalian mencakup
penilaian kinerja, pemeriksaan mutu,
dan pengukuran hasil kerja.
PENETAPAN POLA KERJA YANG EFEKTIF
Reaksi terhadap kebosanan kerja menimbulkan hambatan bagi
produktivitas kerja.
Manajemen menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara
pengaturan pekerjaan, mereka menanggapinya dengan berbagai
teknik yang efektif, yaitu: pengayaan pekerjaan, manajemen
partisipatif, usaha untuk mengalihkan perhatian para pekerja.
3
KEBAJIKAN
Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil
dengan sengaja oleh manajemen untuk memengaruhi sikap atau
perasaan para karyawan. Dengan kata lain, kebajikan adalah usaha
untuk membuat karyawan bahagia.
4
BENTUK MOTIVASI
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
TEORI MOTIVASI
TEORI KEPUASAN
a. Teori hierarki
kebutuhan (Abraham
H. Maslow)
Kebutuhan manusia
dibagi dalam
hierarki berikut:
1. Fisiologi.
2. Keselamatan/
keamanan.
3. Sosial/
afiliasi
4. Penghargaan/
rekognisi.
5. Aktualisasi diri.
b. Teori dua
faktor
(Frederick
Herzberg)
Dua
faktor
motivasi, yaitu:
1. Merasa
tidak puas.
2. Merasa
puas.
c. Teori kebutuhan
(David C. McClelland)
Berhubungan dengan konsep
belajar. Tiga kebutuhan diperoleh
dari kebudayaan, yaitu:
1. Kebutuhan akan prestasi.
2. Kebutuhan akan afiliasi.
3. Kebutuhan akan kekuasaan.
TEORI MOTIVASI
TEORI PROSES
a. Teori harapan
(Victor H. Vroom)
Setiap individu
mempunyai
harapan kinerja,
prinsipnya
adalah:
1. P = F (M × A)
2. M = F (V1 × E)
3. V1 = (V2 X1)
b. Teori keadilan
(Victor H. Vroom)
Bawahan selalu
membandingkan
antara usaha dan
imbalan yang
mereka terima
dengan usaha
serta imbalan yang
diterima orang lain.
c. Teori penguatan
(Victor H. Vroom)
Penguatan
merupakan prinsip
belajar yang sangat
penting dan
memotivasi
individu.
MOTIVASI
1.
KONSEPSI
DASAR
2.
MOTIVASI
DAN
PERILAKU
3.
ELEMEN
PENGGERAK
MOTIVASI
4.
BENTUK
MOTIVASI
5.
TEORI
MOTIVASI
6.
TEKNIK
PENGUKURAN
DAN MOTIVASI
KERJA
TEKNIK PENGUKURAN MOTIVASI KERJA
TEORI PENGHARAPAN (EXPECTANCING THEORY)
Bermanfaat untuk mengukur sikap para individu guna membuat diagnosis
permasalahan motivasi.
DAFTAR PERTANYAAN MENGHITUNG SKOR MOTIVASI KERJA
MOTIVASI
KEPEMIMPINAN
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Kepemimpinan adalah sikap dan
perilaku untuk memengaruhi para
bawahan agar mereka mampu
bekerja sama sehingga
membentuk jalinan kerja yang
harmonis agar tercapai efisiensi
dan efektivitas guna mencapai
tingkat produktivitas sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
3 HAL PENTING YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN
1. Kepemimpinan
harus melibatkan
orang lain atau
bawahan.
2. Kepemimpinan
mencakup distribusi
otoritas yang tidak
mungkin seimbang
di antara manajer
dan bawahan.
3. Manajer dapat
memengaruhi
bawahannya
dengan berbagai
sifat
kepemimpinannya.
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN
WATAK DAN KEPRIBADIAN YANG TERPUJI
1
Agar para bawahan mempercayainya.
2
PRAKARSA YANG TINGGI
Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif
sendiri.
HASRAT MELAYANI BAWAHAN
Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, mendengarkan
pendapat mereka, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan
mengembangkan keterampilan agar karier mereka meningkat.
SADAR DAN PAHAM KONDISI LINGKUNGAN
KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN
INTELEGENSI YANG TINGGI
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berpikir pada taraf yang
tinggi.
BEORIENTASI KE MASA DEPAN
Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan
visi sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan yang
dapat memengaruhi organisasi dan para bawahan yang terorganisir.
7
SIKAP TERBUKA DAN LUGAS
Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka.
8
WIDIASUARA YANG EFEKTIF
Seorang manajer adalah penyampai berita kepada orang lain.
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
1.
KEPEMIMPINAN
PRIBADI
Seorang manajer
dalam
melaksanakan
tindakannya
selalu dilakukan
dengan cara
kontak pribadi.
2.
KEPEMIMPINAN
NON PRIBADI
Segala peraturan dan
kebijakan yang berlaku pada
perusahaan melalui
bawahannya atau
menggunakan media
nonpribadi, baik rencana,
instruksi, maupun program
penyeliaannya.
3.
KEPEMIMPINAN
OTORITER
Manajer yang
bertipe otoriter
biasanya bekerja
secara sungguh-
sungguh, teliti, dan
cermat.
TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
4.
KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
Manajer beranggapan
bahwa ia merupakan
bagian integral yang
sama sebagai elemen
perusahaan dan secara
bersamaan seluruh
elemen tersebut
bertanggung jawab
terhadap perusahaan.
5.
KEPEMIMPINAN
PARENTIK
Dicirikan oleh suatu
pengaruh yang
bersifat kebapakan
dalam hubungan
antara manajer
dengan perusahaan.
6.
KEPEMIMPINAN
MENURUT BAKAT
Biasanya muncul dari
kelompok informal
yang didapatkan dari
pelatihan meskipun
tidak langsung.
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Otoritas meliputi sifat yang berhubungan
dengan individu dan posisinya, yang
merupakan dasar bagi kemampuan
pemimpin untuk memengaruhi
bawahannya. Dalam konsep manajemen,
otoritas meliputi kemampuan untuk
menggerakkan sumber daya alam maupun
sumber daya manusia, mendapatkan, dan
menggunakannya untuk mencapai tujuan.
SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
SUMBER OTORITAS
OTORITAS MEMAKSA
Otoritas yang
didasarkan atas rasa
takut.
OTORITAS IMBALAN
Otoritas yang didasarkan
atas harapan, pujian,
penghargaan, atau
pendapatan bagi
terpenuhinya permintaan
seorang pemimpin.
OTORITAS
LEGITIMASI
Otoritas
yang
diperoleh
dari posisi
seseorang
dalam
kelompok.
OTORITAS AHLI
Otoritas didasarkan atas
keterampilan spesifik, keahlian,
atau pengetahuan.
OTORITAS
REFERENSI
Otoritas yang
didasarkan
atas daya
tarik.
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
Delegasi wewenang adalah
pelimpahan atau pemberian
otoritas dan tanggung jawab dari
pimpinan atau kesatuan organisasi
kepada seseorang atau kesatuan
organisasi lain untuk melakukan
aktivitas tertentu.
BAGI MANAJEMER YANG SUKSES MAUPUN MANAJER YANG EFEKTIF
DIDASARKAN ATAS PRINSIP-PRINSIP
Agar organisasi dapat menggunakan
sumber dayanya secara efisien,
tanggung jawab atas tugas yang
detail yang dilimpahkan kepada
hierarki organisasi yang paling
bawah yang mempunyai
kemampuan dan informasi yang
cukup untuk pelaksanaan tugas
tersebut secara kompeten.
Agar delegasi
wewenang dan
tanggung jawab
berlangsung secara
efektif, para anggota
organisasi harus tahu
eksistensi mereka
dalam suatu rantai
komando.
Agar delegasi
wewenang dan
tanggung jawab
berlangsung secara
efektif, setiap
anggota organisasi
harus melapor
hanya kepada satu
atasan.
Semakin banyak tugas yang didelegasikan oleh manajer kepada bawahannya,
semakin besar peluang baginya untuk mencari dan menerima tanggung
jawab yang lebih besar dari manajer pada hierarki di atasnya.
Delegasi seringkali memungkinkan yang lebih baik karena para bawahan
yang dekat dengan garis tembakan cenderung memiliki suatu pandangan
yang lebih jelas mengenai fakta.
Seringkali delegasi yang dilakukan manajer secara efektif dapat
memperlancar pengambilan keputusan.
Delegasi menyebabkan bawahan untuk menerima tanggung jawab dan
membuat pertimbangan sendiri.
DAMPAK YANG DIPEROLEH ATAS DELEGASI YANG EFEKTIF
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
DETERIMINAN
EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan yang efektif terjadi
manakala bawahan merespons karena
ingin melakukan tugas dan menemukan
konpensasinya, tetapi dari otoritas yang
mempribadi, lalu bawahan
menghormati, patuh, dan taat kepada
manajer, dan senang hati bekerja sama
dengannya, kemudian merealisasikan
bahwa permintaan manajer konsisten
dengan beberapa tujuan pribadi
bawahan.
DETERIMINAN YANG MEMENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
KEPRIBADIAN, PENGALAMAN MASA LAMPAU DAN
HARAPAN PEMIMPIN
Membantu membentuk gaya kepemimpinannya.
KEPRIBADIAN DAN PERILAKU ATASAN
Gaya kepemimpinan yang disetujui atasan seorang manajer
sangat penting dalam penentuan orientasi yang akan dipilih
manajer.
KARAKTERISTIK, HARAPAN, DAN PERILAKU BAWAHAN
Memengaruhi gaya kepemimpinan manajer.
DETERIMINAN YANG MEMENGARUHI EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
PERSYARATAN TUGAS
Sifat tanggung jawab pekerjaan bawahan akan
memengaruhi gaya kepemim pinan yang akan
digunakan manajer.
KULTUR DAN KEBIJAKAN ORGANISASI
Kebudayaan organisasi, baik langsung maupun tidak langsung akan
membentuk perilaku manajer maupun harapan bawahan.
HARAPAN DAN PERILAKU REKAN
Rekan manajer adalah kelompok referensi yang penting.
1. KONSEPSI DASAR
2. KUALIFIKASI SEORANG
PEMIMPIN
3. TIPE KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
4. SUMBER DAN DASAR
OTORITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
5. DELEGASI WEWENANG BAGI
KEPEMIMPINAN YANG SUKSES
DAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
6. DETERMINAN EFEKTIVITAS
KEPE DETERMINAN
7. TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
TEORI
KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Teori kepemimpinan situasional adalah
teori kepemimpinan yang didasarkan
pada hubungan kurva linear di antara
perilaku tugas (task behavior), perilaku
hubungan (relationship behavior), dan
kematangan (maturity). Teori ini
mencoba menyiapkan manajer dengan
beberapa pengertian mengenai
hubungan di antara gaya kepemimpinan
yang efektif dan taraf kematangan para
bawahan.
MANAJEMEN PEMASARAN OLEH DIAH ISMI PANGESTU

More Related Content

Similar to MANAJEMEN PEMASARAN OLEH DIAH ISMI PANGESTU

Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfPengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfslamet soegiarto
 
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptx
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptxPERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptx
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptxRONNIESTEPHEN
 
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptxMateri 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptxLPPAlIrsyadKarawang
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSiti Rubayati
 
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment sigment
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment   sigmentRESEARCH METHODOLOGY.docx assigment   sigment
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment sigmentKarpagavalliJaganath
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)nenkazrie
 
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdfyatiniyatini
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasirully2012
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuFirtie Cielo
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
 
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...NainiMasitoh2
 
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 

Similar to MANAJEMEN PEMASARAN OLEH DIAH ISMI PANGESTU (20)

Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfPengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
 
17003 libre
17003 libre17003 libre
17003 libre
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Motivasi dalam manjemen kerja
Motivasi dalam manjemen kerjaMotivasi dalam manjemen kerja
Motivasi dalam manjemen kerja
 
Motivasi
Motivasi   Motivasi
Motivasi
 
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptx
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptxPERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptx
PERTEMUAN 9 - Teori- Teri Dasar Motivasi.pptx
 
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptxMateri 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptx
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment sigment
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment   sigmentRESEARCH METHODOLOGY.docx assigment   sigment
RESEARCH METHODOLOGY.docx assigment sigment
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
 
Td arek2
Td arek2Td arek2
Td arek2
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
 
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...
MOTIVASI INDIVIDU DI SEKOLAH MENURUT TEORI KEBUTUHAN, KEBUTUHAN DAN KEPUASAN,...
 
Perilaku organisasi Novi catur Muspita
Perilaku       organisasi Novi catur MuspitaPerilaku       organisasi Novi catur Muspita
Perilaku organisasi Novi catur Muspita
 
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
 
Pengantar bisnis 1
Pengantar bisnis 1Pengantar bisnis 1
Pengantar bisnis 1
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (17)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

MANAJEMEN PEMASARAN OLEH DIAH ISMI PANGESTU

  • 1. MOTIVASI KEPEMIMPINAN DISUSUN OLEH: DIAH ISMI PANGESTU (2301036015) KELOMPOK 5
  • 3. 2020 Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kegairahan bersama.
  • 4. MOTIVASI DAPAT DIRUMUSKAN SEBAGAI BERIKUT Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat memengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak. Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).
  • 6. Setiap individu memiliki beragam kebutuhan. Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan paling kuatlah yang akan memimpin perilaku individu. Suatu kebutuhan akan berkurang kekuatannya apabila kebutuhan tersebut sudah dipuaskan. MOTIVASI DAN PERILAKU
  • 7. BERKURANGNYA KEKUATAN SUATU KEBUTUHAN DISEBABKAN OLEH 1. PEMUASAN KEBUTUHAN Apabila suatu kebutuhan sudah dipuaskan, perilaku akan menurun. 2. PEMBLOKIRAN PEMUASAN KEBUTUHAN Terjadi pengurangan kekuatan kebutuhan. 3. KETEGANGAN KOGNITIF Timbul apabila dua buah persepsi yang relevan satu sama lain berada dalam konflik. 4. FRUSTASI Frustasi adalah suatu hambatan bagi pencapaian tujuan yang disebabkan oleh kondisi individual. 5. RASIONALISASI . Rasionalisasi dapat diartikan sebagai permintaan maaf.
  • 8. BERKURANGNYA KEKUATAN SUATU KEBUTUHAN DISEBABKAN OLEH 6. REGRESI 7. FIKSASI Regresi pada esensinya adalah tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan usianya. Terjadi apabila individu terus-menerus memperlihatkan pola perilaku yang sama meskipun pengalamannya tidak akan menghasilkan apa pun. 8. RESIGNASI Resignasi/ pengunduran diri terjadi setelah frustasi yang berkepanjangan. 9. KEKUATAN MOTIF YANG MENINGKAT
  • 10. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI 1. KINERJA Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat mendorongnya mencapai sasaran. 2. PENGHARGAAN Penghargaan/ pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai oleh seseorang. 3. TANTANGAN Adanya tantangan yang dihadapi merupakan stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya. 4. TANGGUNG JAWAB Adanya rasa ikut serta memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
  • 11. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI 5. PENGEMBANGAN Pengembangan kemampuan berupa (pengalaman kerja/ kesempatan untuk maju) dapat menjadikan karyawan untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah. Ikut terlibat dalam pengambilan keputusan/ dengan bentuk kotak saran dari karyawan, yang dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan. 6. KETERLIBATAN 7. KESEMPATAN Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak.
  • 13. BENTUK MOTIVASI KOMPENSASI BENTUK UANG Sebagai motivasi kerja para karyawan. 2 1 PENGARAHAN DAN PENGENDALIAN Pengarahan merupakan menentukan apa yang harus karyawan kerjakan dan apa yang tidak. Sedangkan pengendalian merupakan menentukan karyawan harus mengerjakan hal- hal yang telah diinstruksikan. Fungsi pengarahan: Berbagai proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan. Fungsi pengendalian mencakup penilaian kinerja, pemeriksaan mutu, dan pengukuran hasil kerja.
  • 14. PENETAPAN POLA KERJA YANG EFEKTIF Reaksi terhadap kebosanan kerja menimbulkan hambatan bagi produktivitas kerja. Manajemen menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, mereka menanggapinya dengan berbagai teknik yang efektif, yaitu: pengayaan pekerjaan, manajemen partisipatif, usaha untuk mengalihkan perhatian para pekerja. 3 KEBAJIKAN Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk memengaruhi sikap atau perasaan para karyawan. Dengan kata lain, kebajikan adalah usaha untuk membuat karyawan bahagia. 4 BENTUK MOTIVASI
  • 16. TEORI MOTIVASI TEORI KEPUASAN a. Teori hierarki kebutuhan (Abraham H. Maslow) Kebutuhan manusia dibagi dalam hierarki berikut: 1. Fisiologi. 2. Keselamatan/ keamanan. 3. Sosial/ afiliasi 4. Penghargaan/ rekognisi. 5. Aktualisasi diri. b. Teori dua faktor (Frederick Herzberg) Dua faktor motivasi, yaitu: 1. Merasa tidak puas. 2. Merasa puas. c. Teori kebutuhan (David C. McClelland) Berhubungan dengan konsep belajar. Tiga kebutuhan diperoleh dari kebudayaan, yaitu: 1. Kebutuhan akan prestasi. 2. Kebutuhan akan afiliasi. 3. Kebutuhan akan kekuasaan.
  • 17. TEORI MOTIVASI TEORI PROSES a. Teori harapan (Victor H. Vroom) Setiap individu mempunyai harapan kinerja, prinsipnya adalah: 1. P = F (M × A) 2. M = F (V1 × E) 3. V1 = (V2 X1) b. Teori keadilan (Victor H. Vroom) Bawahan selalu membandingkan antara usaha dan imbalan yang mereka terima dengan usaha serta imbalan yang diterima orang lain. c. Teori penguatan (Victor H. Vroom) Penguatan merupakan prinsip belajar yang sangat penting dan memotivasi individu.
  • 19. TEKNIK PENGUKURAN MOTIVASI KERJA TEORI PENGHARAPAN (EXPECTANCING THEORY) Bermanfaat untuk mengukur sikap para individu guna membuat diagnosis permasalahan motivasi. DAFTAR PERTANYAAN MENGHITUNG SKOR MOTIVASI KERJA
  • 21. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 22. Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis agar tercapai efisiensi dan efektivitas guna mencapai tingkat produktivitas sesuai dengan yang telah ditetapkan.
  • 23. 3 HAL PENTING YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN 1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan. 2. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan. 3. Manajer dapat memengaruhi bawahannya dengan berbagai sifat kepemimpinannya.
  • 24. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 25. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN WATAK DAN KEPRIBADIAN YANG TERPUJI 1 Agar para bawahan mempercayainya. 2 PRAKARSA YANG TINGGI Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. HASRAT MELAYANI BAWAHAN Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, mendengarkan pendapat mereka, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan keterampilan agar karier mereka meningkat. SADAR DAN PAHAM KONDISI LINGKUNGAN
  • 26. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN INTELEGENSI YANG TINGGI Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berpikir pada taraf yang tinggi. BEORIENTASI KE MASA DEPAN Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan yang dapat memengaruhi organisasi dan para bawahan yang terorganisir. 7 SIKAP TERBUKA DAN LUGAS Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka. 8 WIDIASUARA YANG EFEKTIF Seorang manajer adalah penyampai berita kepada orang lain.
  • 27. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 28. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 1. KEPEMIMPINAN PRIBADI Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. 2. KEPEMIMPINAN NON PRIBADI Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana, instruksi, maupun program penyeliaannya. 3. KEPEMIMPINAN OTORITER Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh- sungguh, teliti, dan cermat.
  • 29. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS Manajer beranggapan bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. 5. KEPEMIMPINAN PARENTIK Dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan antara manajer dengan perusahaan. 6. KEPEMIMPINAN MENURUT BAKAT Biasanya muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.
  • 30. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 31. Otoritas meliputi sifat yang berhubungan dengan individu dan posisinya, yang merupakan dasar bagi kemampuan pemimpin untuk memengaruhi bawahannya. Dalam konsep manajemen, otoritas meliputi kemampuan untuk menggerakkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, mendapatkan, dan menggunakannya untuk mencapai tujuan. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN
  • 32. SUMBER OTORITAS OTORITAS MEMAKSA Otoritas yang didasarkan atas rasa takut. OTORITAS IMBALAN Otoritas yang didasarkan atas harapan, pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin. OTORITAS LEGITIMASI Otoritas yang diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok. OTORITAS AHLI Otoritas didasarkan atas keterampilan spesifik, keahlian, atau pengetahuan. OTORITAS REFERENSI Otoritas yang didasarkan atas daya tarik.
  • 33. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 34. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF Delegasi wewenang adalah pelimpahan atau pemberian otoritas dan tanggung jawab dari pimpinan atau kesatuan organisasi kepada seseorang atau kesatuan organisasi lain untuk melakukan aktivitas tertentu.
  • 35. BAGI MANAJEMER YANG SUKSES MAUPUN MANAJER YANG EFEKTIF DIDASARKAN ATAS PRINSIP-PRINSIP Agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien, tanggung jawab atas tugas yang detail yang dilimpahkan kepada hierarki organisasi yang paling bawah yang mempunyai kemampuan dan informasi yang cukup untuk pelaksanaan tugas tersebut secara kompeten. Agar delegasi wewenang dan tanggung jawab berlangsung secara efektif, para anggota organisasi harus tahu eksistensi mereka dalam suatu rantai komando. Agar delegasi wewenang dan tanggung jawab berlangsung secara efektif, setiap anggota organisasi harus melapor hanya kepada satu atasan.
  • 36. Semakin banyak tugas yang didelegasikan oleh manajer kepada bawahannya, semakin besar peluang baginya untuk mencari dan menerima tanggung jawab yang lebih besar dari manajer pada hierarki di atasnya. Delegasi seringkali memungkinkan yang lebih baik karena para bawahan yang dekat dengan garis tembakan cenderung memiliki suatu pandangan yang lebih jelas mengenai fakta. Seringkali delegasi yang dilakukan manajer secara efektif dapat memperlancar pengambilan keputusan. Delegasi menyebabkan bawahan untuk menerima tanggung jawab dan membuat pertimbangan sendiri. DAMPAK YANG DIPEROLEH ATAS DELEGASI YANG EFEKTIF
  • 37. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 38. DETERIMINAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN Kepemimpinan yang efektif terjadi manakala bawahan merespons karena ingin melakukan tugas dan menemukan konpensasinya, tetapi dari otoritas yang mempribadi, lalu bawahan menghormati, patuh, dan taat kepada manajer, dan senang hati bekerja sama dengannya, kemudian merealisasikan bahwa permintaan manajer konsisten dengan beberapa tujuan pribadi bawahan.
  • 39. DETERIMINAN YANG MEMENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPRIBADIAN, PENGALAMAN MASA LAMPAU DAN HARAPAN PEMIMPIN Membantu membentuk gaya kepemimpinannya. KEPRIBADIAN DAN PERILAKU ATASAN Gaya kepemimpinan yang disetujui atasan seorang manajer sangat penting dalam penentuan orientasi yang akan dipilih manajer. KARAKTERISTIK, HARAPAN, DAN PERILAKU BAWAHAN Memengaruhi gaya kepemimpinan manajer.
  • 40. DETERIMINAN YANG MEMENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN PERSYARATAN TUGAS Sifat tanggung jawab pekerjaan bawahan akan memengaruhi gaya kepemim pinan yang akan digunakan manajer. KULTUR DAN KEBIJAKAN ORGANISASI Kebudayaan organisasi, baik langsung maupun tidak langsung akan membentuk perilaku manajer maupun harapan bawahan. HARAPAN DAN PERILAKU REKAN Rekan manajer adalah kelompok referensi yang penting.
  • 41. 1. KONSEPSI DASAR 2. KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN 3. TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI 4. SUMBER DAN DASAR OTORITAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 5. DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES DAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF 6. DETERMINAN EFEKTIVITAS KEPE DETERMINAN 7. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
  • 42. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Teori kepemimpinan situasional adalah teori kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan kurva linear di antara perilaku tugas (task behavior), perilaku hubungan (relationship behavior), dan kematangan (maturity). Teori ini mencoba menyiapkan manajer dengan beberapa pengertian mengenai hubungan di antara gaya kepemimpinan yang efektif dan taraf kematangan para bawahan.