Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kinerja kelompok wanita (KUB) di industri kecil, dengan tujuan meningkatkan kemandirian material, intelektual, dan manajemen. Dibahas strategi pendampingan KUB yang dilakukan secara langsung, melalui pertemuan antar KUB, atau melalui kader internal. Juga dibahas tentang mekanisme penguatan yang meliputi penilaian komponen organisasi, administrasi, usaha, permodalan, dan peng
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi sebagai suatu kelembagaan (mestinya ORGANISASI) ekonomi petani, konsep organisasi, teori, cara mengukur kapasitas organisasi, dan cara merekayasa organisasi
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi sebagai suatu kelembagaan (mestinya ORGANISASI) ekonomi petani, konsep organisasi, teori, cara mengukur kapasitas organisasi, dan cara merekayasa organisasi
Lembaga dan kelembagaa, pelurusan konsep, teori, cara mengukurnya (assessment institutional tool), dan cara merekayasanya (institutional arrangement) dalam kegiatan pertanian
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Yossy Suparyo
Subdit Inovasi dan Penerapan Teknologi (Inovtek), Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia tengah menyiapkan modul dan bahan ajar untuk Program Inkubasi Bisnis 2019.
Lembaga dan kelembagaa, pelurusan konsep, teori, cara mengukurnya (assessment institutional tool), dan cara merekayasanya (institutional arrangement) dalam kegiatan pertanian
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Yossy Suparyo
Subdit Inovasi dan Penerapan Teknologi (Inovtek), Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia tengah menyiapkan modul dan bahan ajar untuk Program Inkubasi Bisnis 2019.
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Ismania1912
Jawablah Forum ini dengan baik dan benar:
Berkaitan dengan Soal Quiz di atas bagaimana implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Operasi dan Produksi pada perusahaan saudara atau pada perusahaan yang saudara amati.
Selamat menanggapi Forum minggu ini
Executive Summary
“Overview Of Strategic Management”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
This is a PowerPoint Document Total Quality Management about "Involvement of Employee Empowerment". I hope this can to helping you guys!
Check the other my uploaded documents and don't forget to follow me guys! Thanks...
Ppt mku kelompok 4 Kelas 5A "Manajemen Distribusi, Sumber Daya Manusia, dan R...nurainiMutoharoh
Manajemen Distribusi, Sumber Daya Manusia, dan Risiko UMKM
mempelajari bagaimana management distribusi,Sumber Daya Manusia yang baik, dan Risiko UMKM.
penjelasan lengkapnya ada di channel https://youtu.be/B46gVZMLjjM
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Bahan Bacaan Pelatihan Motivator Pembinaan KUB Wanita Industri Kecil
Ditjen Indusri Kecil dan Menengah
2.2 PENGUATAN KINERJA KUB
Penguatan kinerja kelompok yang dimasudkan adalah suatu proses kapasitasi
(penguatan) sumberdaya yang dimiliki oleh kelompok hingga pada saat yang telah
disepakati masyarakat mampu mengupayakan proses kapasitasi dari dalam.
Tujuan penguatan kinerja kelompok :
· Kemandirian material; meningkatnya kemampuan produktif guna memenuhi
kebutuhan materi dasar maupun cadangan, serta mekanisme untuk dapat
bertahan pada waktu krisis.
· Kemandirian intelektual; meningkatnya dasar-dasar pengetahuan untuk
menganalisis dan memahami realitas sosial mikro serta hubungannya dengan
realitas makro yang menghambat maupun mendukung pencapaian kebutuhan
hidupnya.
· Kemandirian manajemen; meningkatnya kemampuan kelompok untuk membina
diri mereka sendiri dan menjalani serta mengelola tindakan kolektif dalam
wadah KUB.
Materi penguatan :
· Animatif, yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan dasar kelompok
(animatif), sehingga mereka mampu memahami karakteristik daur kegiatan
proyek, sehingga kelompok tetap dalam tingkat motivasi dan dukungan yang
dibutuhkan.
· Artikulatif, yaitu membantu sumber-sumber di luar kelompok (pemerintah,
kosultan, pengusaha dan pihak lainnya) untuk memahami dengan lebih baik
karakteristik kelompok terhadap kebutuhan, masalah, sumber daya serta
prioritas kelompok pada tiap tahap daur kegiatan proyek, sehingga segenap
kebijakan yang dirumuskan mengacu kepada situasi aktual kelompok.
· Fasilitatif, yaitu memperkuat KUB dalam mengelola kegiatan kolektif. Karena
KUB memiliki komponen internal yang harus senantiasa dikembangkan, maka
materi penguatan diarahkan kepada bidang-bidang :
1. Organisasi
2. Administrasi
3. Usaha produktif
4. Permodalan
5. Akseptasi/keberlanjutan
· Kapasitasi, yaitu membantu KUB dalam menemukan akses pada penguatan
institusi pasca proyek melalui perluasan hubungan kerjasama serta kaderisasi.
Strategi penguatan/pendampingan
Ada hal yang perlu dicermati dalam pengembangan hubungan pendamping dengan
masyarakat. Pendamping tidak bekerja secara langsung dengan masyarakat.
Pendamping hanya bekerja bersama kelompok/KUB. Segenap upaya
pendampingan diarahkan untuk memperkuat KUB sampai KUB mampu melayani
masyarakat melalui kegiatan kolektif. Untuk memastikan bahwa KUB dapat
berfungsi, maka dalam proses pendampingan pendamping perlu menerapkan
beberapa strategi. Strategi tersebut memberi peluang terjadinya perbedaan
perlakuan sesuai dengan tahapan daur proyek serta tingkat kematangan KUB itu
sendiri.
1
2. Bahan Bacaan Pelatihan Motivator Pembinaan KUB Wanita Industri Kecil
Ditjen Indusri Kecil dan Menengah
Strategi Pendampingan KUB
Strategi II
Mekanisme Penguatan/pendampingan
KUB memiliki 5 komponen internal yang terdiri dari organisasi, administrasi, usaha
produktif, permodalan dan akseptasi/pengakaran/keberlanjutan. Melalui analisis
akan diperoleh fakta tentang kelemahan pada masing-masing komponen.
Kelemahan pada komponen ini perlu diperkuat dengan upaya fasilitasi. Fasilitasi
terdiri dari tiga tindakan yaitu, pelatihan dan/atau pendampingan dan/atau
pemberian stimulans. Fasilitasi adalah proses penguatan yang berorientasi pada
hasil. Untuk menjamin bahwa proses penguatan mengarah kepada pencapaian
hasil, maka fasilitasi harus bermuara pada penyusunan rencana kerja. Rencana
kerja dilaksanakan dan dievaluasi tingkat pencapaiannya. Hasil evaluasi ini
selanjutnya akan memberikan umpan balik kepada komponen internal dan
pembaruan fasilitasi. Demikian siklus ini berulang sehingga tak terpisahkan
hubungan antara komponen internal, fasilitasi dan fungsi manajemen.
2
Kader
Pertemuan Antar
KSM
KUB
MOTIVATOR
Strategi III
Strategi I
Strategi I : Pendampingan langsung
Diterapkan untuk KUB yang baru tumbuh
Strategi II : Pendampingan melalui pertemuan antar KUB
Diterapkan untuk KUB yang memasuki tahap
konsolidasi atau perkembangan
Strategi III : Pendampingan melalui kader internal/kader KUB
diterapkan untuk KUByang telah menunjukkan
potensi untuk berkembang atau KUBtahap pasca
proyek
3. Bahan Bacaan Pelatihan Motivator Pembinaan KUB Wanita Industri Kecil
Ditjen Indusri Kecil dan Menengah
Bagan Penguatan Komponen Internal KUB
Perencanaan Kerja Kelompok
Pada dasarnya penyusunan rencana kerja dapat ditempuh melalui dua jalur,
yaitu :
· Jalur analisis komponen internal
· Jalur penemuan masalah
Pada tahap seleksi prioritas masalah, tahapan dapat dilanjutkan langsung ke
penyusunan rencana kerja atau lebih dahulu ke tahap fasilitasi.
3
Komponen Internal KUB Fungsi Manajemen
Organisasi
Adminitrasi
Usaha Produktif
Permodalan
Pengakaran
Fasilitasi
Pelatihan Pendampingan
Stimulans
EVALUASI
Imple-menta-si
dan
Moni-toring
P
E
RE
NC
ANAAN
Jalur Komponen Internal KSM Jalur Penemuan Masalah
Analisis Kekuatan dan
Kelemahan 5
Komponen Internal
Identifikasi Masalah
Seleksi Prioritas
Masalah
Penyusunan Rencana
Kerja
Fasilitasi :
Pelatihan
Pendampingan
Stimulns
Analisis dan Perumusan
masalah
4. Bahan Bacaan Pelatihan Motivator Pembinaan KUB Wanita Industri Kecil
Ditjen Indusri Kecil dan Menengah
Keterangan :
· Identifikasi masalah; tahap ini adalah upaya memperoleh fakta (bukan dugaan)
berkaitan dengan masalah.
· Analisis dan perumusan masalah; temuan dalam identifikasi masalah
selanjutnya isusun dalam kernagka rumusan sebab akibat, sehingga diperoleh
gambaran akar masalah - gejala masalah maupun potensi masalah.
· Seleksi prioritas masalah; upaya ini untuk menunjukkan masalah apa saja yang
dapat dipecahkan bersama dan masalah mana yang tidak. Faktor yang
menentukan sebuah masalah mempunyai tingkat prioritas tinggi untuk
dipecahkan atau rendah, adalah :
1. Tingkat mendesaknya
2. Tinggi penyebarannya
3. Kemampuan/sumberdaya yang dimiliki
· Penyusunan rencana kerja; tahap ini dimulai dengan penemuan gagasan-gagasan
pokok tentang pemecahan masalah. Gagasan tersebut kemudian
dilengkapi dengan berbagai informasi dan selanjutnya diformulasikan ke dalam
rumusan yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Menyatakan hasil
2. Terukur
3. Realistis - menantang
4. Berbatas waktu
Format penentuan prioritas masalah
Uraian Masalah Faktor Penentu Prioritas Mendesak Penyebaran Sumberdaya Nilai
Format Rencana Kerja
Sasaran Langkah Kegiatan Penanggung
Jawab
Waktu Keterangan
Mulai Selesai
4