Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan peran wirausaha wanita melalui pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Beberapa poin utama yang disinggung adalah peningkatan jumlah wirausaha baru wanita melalui pelatihan dan pemberian modal, pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) wanita, serta promosi hasil produk IKM wanita untuk memasuki pasar domestik dan internasional.
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Bari Arijono
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia thn 2016 masih stagnan di angka 5%, untuk mendorog hingga mencapai angka 7% di tahun 2019 dibutuhkan peran sektor ekonomi digital yang saat ini belum di garap secara maksimal oleh pemerintah Indonesia.
The document defines an entrepreneur as an individual who takes risks to start something new by developing unique products or services, taking initiative, and organizing resources to capitalize on opportunities. Entrepreneurship is the process of creating a new venture and assuming the associated risks and rewards. The document outlines different types of entrepreneurship like intrapreneurship, ultrapreneurship, ecopreneurship, and sociopreneurship. It also discusses the role of entrepreneurship in economic development through innovation and the entrepreneurial mindset of effectuation and cognitive adaptability.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kinerja kelompok wanita (KUB) di industri kecil, dengan tujuan meningkatkan kemandirian material, intelektual, dan manajemen. Dibahas strategi pendampingan KUB yang dilakukan secara langsung, melalui pertemuan antar KUB, atau melalui kader internal. Juga dibahas tentang mekanisme penguatan yang meliputi penilaian komponen organisasi, administrasi, usaha, permodalan, dan peng
Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah kelompok yang dibentuk untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggotanya. KUB terbuka untuk semua anggota masyarakat dan bertujuan meningkatkan ekonomi serta memberikan manfaat sosial bagi anggotanya. Badan pengurus KUB bertanggung jawab mengelola kegiatan KUB sesuai rencana kerja.
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Bari Arijono
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia thn 2016 masih stagnan di angka 5%, untuk mendorog hingga mencapai angka 7% di tahun 2019 dibutuhkan peran sektor ekonomi digital yang saat ini belum di garap secara maksimal oleh pemerintah Indonesia.
The document defines an entrepreneur as an individual who takes risks to start something new by developing unique products or services, taking initiative, and organizing resources to capitalize on opportunities. Entrepreneurship is the process of creating a new venture and assuming the associated risks and rewards. The document outlines different types of entrepreneurship like intrapreneurship, ultrapreneurship, ecopreneurship, and sociopreneurship. It also discusses the role of entrepreneurship in economic development through innovation and the entrepreneurial mindset of effectuation and cognitive adaptability.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kinerja kelompok wanita (KUB) di industri kecil, dengan tujuan meningkatkan kemandirian material, intelektual, dan manajemen. Dibahas strategi pendampingan KUB yang dilakukan secara langsung, melalui pertemuan antar KUB, atau melalui kader internal. Juga dibahas tentang mekanisme penguatan yang meliputi penilaian komponen organisasi, administrasi, usaha, permodalan, dan peng
Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah kelompok yang dibentuk untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggotanya. KUB terbuka untuk semua anggota masyarakat dan bertujuan meningkatkan ekonomi serta memberikan manfaat sosial bagi anggotanya. Badan pengurus KUB bertanggung jawab mengelola kegiatan KUB sesuai rencana kerja.
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kacung Abdullah
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan klaster industri kerajinan dan barang seni di Wilayah I, khususnya klaster bordir dan sulaman di Bukittinggi. Kebijakan ini mencakup pendekatan pembentukan klaster, fase pengembangannya, dasar hukum, sasaran jangka panjang untuk pemasaran, serta program yang dilaksanakan pada 2011 untuk memperkuat klaster bordir Bukittinggi.
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Kacung Abdullah
Dokumen tersebut membahas kebijakan industri nasional Indonesia yang bertujuan membangun industri-industri prioritas untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara industri yang kuat pada tahun 2025. Dokumen ini menjelaskan strategi pembangunan industri melalui pengembangan 35 klaster industri prioritas dan kompetensi inti industri di setiap daerah.
Evaluasi Klaster Industri Prioritas dalam Rangka Review Kebijakan Industri Nasional memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Program Klaster di 10 lokasi klaster industri prioritas. Secara umum, kelembagaan klaster belum berfungsi optimal dan manfaat aglomerasi belum dinikmati penuh, meski beberapa klaster mengalami pertumbuhan industri yang baik. Untuk meningkatkan peran klaster dalam pengembangan industri, diperlukan penguatan kelembagaan dan peningkatan kerja
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Aa Renovit
Program dan kegiatan Kementerian Perindustrian tahun 2020 memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan teknologi, serta penumbuhan industri kecil dan menengah dengan total anggaran Rp2,95 triliun.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, tujuan, dan sistematika pelaksanaan praktek kerja industri siswa SMK di PT. PINDAD. Tujuan PKI adalah memperkuat hubungan antara sekolah dan industri, meningkatkan keterampilan, dan menghasilkan tenaga kerja berkualitas. Siswa akan mempelajari pengetahuan mesin frais dan membuat beberapa komponen kendaraan tempur.
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdfNgatriadi
Modul ini membahas proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh, termasuk pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi lokal. Materi pokoknya meliputi pengertian dan proses bisnis otomotif, manajemen SDM, alur proses bisnis manufaktur, dan jenis kendaraan beserta peluang usaha di bidang otomotif. Modul ini disampaikan dalam 4 pertemuan menggunakan metode diskusi, presentasi, dan demonstrasi
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan daya saing UMKM di Indonesia melalui penerapan kehalalan produk, sertifikasi, dan hak kekayaan intelektual. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya sosialisasi penerapan standar halal dan hak kekayaan intelektual bagi UMKM, serta fasilitasi pemerintah dalam membantu UMKM memperoleh sertifikasi.
Program kerja Ditjen IKM TA 2017 mencakup 5 program utama: (1) penumbuhan wirausaha baru dengan target 5.000 WUB, (2) pemberian fasilitas seperti pengembangan produk, restrukturisasi mesin, dan promosi, (3) penguatan kelembagaan melalui pengembangan sentra dan UPT IKM, (4) pembangunan infrastruktur platform digital e-SMART IKM, (5) monitoring dan evaluasi penjualan produk IKM di media online.
Program prioritas BBPH 2020-2024 fokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas industri kakao, pengembangan industri hilir kakao, serta peningkatan konsumsi dan ekspor produk kakao."
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan politik internasional yang mempengaruhi industri minyak kelapa sawit Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar 14,5 juta ton per tahun. Namun, sebagian besar CPO diolah lebih lanjut di luar negeri. Dokumen ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri hilir CPO di Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk garam petani di Desa Layeun, Aceh Besar melalui perbaikan proses produksi dan pemasaran; (2) Metode yang digunakan adalah diskusi untuk mengidentifikasi produk, peralatan produksi, kapasitas mesin, perencanaan, dan pendampingan operasional; (3) Hasilnya adalah
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk garam yang dihasilkan kelompok petani garam di Desa Layeun; (2) Metode yang digunakan adalah diskusi untuk mengidentifikasi produk, peralatan produksi, kapasitas mesin, perencanaan, dan pendampingan operasional; (3) Hasilnya adalah petani garam mampu memper
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan sosial dan budaya yang mempengaruhi industri Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia.
2. Industri CPO di Indonesia didukung oleh ketersediaan tenaga kerja terlatih dan kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa dengan budidaya kelapa sawit.
3. Namun, budaya masyarakat setempat juga dapat menjadi tantangan bagi pengembangan industri CPO, se
Buku pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru di industri kecil dan menengah di Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan menyerap tenaga kerja melalui pelatihan kewirausahaan, teknis produksi, dan fasilitasi modal usaha untuk calon dan pengusaha yang ada.
Laporan ini membahas kinerja sektor industri dan Kementerian Perindustrian tahun 2012, mencakup pertumbuhan ekonomi dan industri, program prioritas seperti hilirisasi dan pengembangan IKM, serta kinerja kelembagaan seperti reformasi birokrasi dan realisasi anggaran.
Analisis potensi pengembangan koperasi dengan menggunakan teknik SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman koperasi. Hasil analisis digunakan untuk merancang strategi pengembangan usaha baru koperasi seperti unit bisnis, tujuan, dan alternatif strategi yang sesuai dengan aspek pasar, produksi, hukum, organisasi, dan keuangan serta dampaknya terhadap anggota. Model bisnis canvas digunakan unt
Evaluasi Pengembangan Klaster Industri Alas KakiAndi Amnur
Dokumen tersebut merupakan evaluasi pengembangan klaster industri alas kaki di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dokumen tersebut menjelaskan perkembangan klaster di kedua wilayah, termasuk tahapan pengembangannya, hasil evaluasi implementasi rencana aksi, dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan daya saing klaster.
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kacung Abdullah
PP Nomor 7 Tahun 2021 menetapkan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah berdasarkan besarnya modal usaha, dimana usaha mikro memiliki modal maksimal Rp1 miliar, usaha kecil Rp1-5 miliar, dan usaha menengah Rp5-10 miliar, tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat usaha.
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kacung Abdullah
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan klaster industri kerajinan dan barang seni di Wilayah I, khususnya klaster bordir dan sulaman di Bukittinggi. Kebijakan ini mencakup pendekatan pembentukan klaster, fase pengembangannya, dasar hukum, sasaran jangka panjang untuk pemasaran, serta program yang dilaksanakan pada 2011 untuk memperkuat klaster bordir Bukittinggi.
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Kacung Abdullah
Dokumen tersebut membahas kebijakan industri nasional Indonesia yang bertujuan membangun industri-industri prioritas untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara industri yang kuat pada tahun 2025. Dokumen ini menjelaskan strategi pembangunan industri melalui pengembangan 35 klaster industri prioritas dan kompetensi inti industri di setiap daerah.
Evaluasi Klaster Industri Prioritas dalam Rangka Review Kebijakan Industri Nasional memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Program Klaster di 10 lokasi klaster industri prioritas. Secara umum, kelembagaan klaster belum berfungsi optimal dan manfaat aglomerasi belum dinikmati penuh, meski beberapa klaster mengalami pertumbuhan industri yang baik. Untuk meningkatkan peran klaster dalam pengembangan industri, diperlukan penguatan kelembagaan dan peningkatan kerja
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Aa Renovit
Program dan kegiatan Kementerian Perindustrian tahun 2020 memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan teknologi, serta penumbuhan industri kecil dan menengah dengan total anggaran Rp2,95 triliun.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, tujuan, dan sistematika pelaksanaan praktek kerja industri siswa SMK di PT. PINDAD. Tujuan PKI adalah memperkuat hubungan antara sekolah dan industri, meningkatkan keterampilan, dan menghasilkan tenaga kerja berkualitas. Siswa akan mempelajari pengetahuan mesin frais dan membuat beberapa komponen kendaraan tempur.
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdfNgatriadi
Modul ini membahas proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh, termasuk pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi lokal. Materi pokoknya meliputi pengertian dan proses bisnis otomotif, manajemen SDM, alur proses bisnis manufaktur, dan jenis kendaraan beserta peluang usaha di bidang otomotif. Modul ini disampaikan dalam 4 pertemuan menggunakan metode diskusi, presentasi, dan demonstrasi
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan daya saing UMKM di Indonesia melalui penerapan kehalalan produk, sertifikasi, dan hak kekayaan intelektual. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya sosialisasi penerapan standar halal dan hak kekayaan intelektual bagi UMKM, serta fasilitasi pemerintah dalam membantu UMKM memperoleh sertifikasi.
Program kerja Ditjen IKM TA 2017 mencakup 5 program utama: (1) penumbuhan wirausaha baru dengan target 5.000 WUB, (2) pemberian fasilitas seperti pengembangan produk, restrukturisasi mesin, dan promosi, (3) penguatan kelembagaan melalui pengembangan sentra dan UPT IKM, (4) pembangunan infrastruktur platform digital e-SMART IKM, (5) monitoring dan evaluasi penjualan produk IKM di media online.
Program prioritas BBPH 2020-2024 fokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas industri kakao, pengembangan industri hilir kakao, serta peningkatan konsumsi dan ekspor produk kakao."
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan politik internasional yang mempengaruhi industri minyak kelapa sawit Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar 14,5 juta ton per tahun. Namun, sebagian besar CPO diolah lebih lanjut di luar negeri. Dokumen ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri hilir CPO di Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk garam petani di Desa Layeun, Aceh Besar melalui perbaikan proses produksi dan pemasaran; (2) Metode yang digunakan adalah diskusi untuk mengidentifikasi produk, peralatan produksi, kapasitas mesin, perencanaan, dan pendampingan operasional; (3) Hasilnya adalah
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk garam yang dihasilkan kelompok petani garam di Desa Layeun; (2) Metode yang digunakan adalah diskusi untuk mengidentifikasi produk, peralatan produksi, kapasitas mesin, perencanaan, dan pendampingan operasional; (3) Hasilnya adalah petani garam mampu memper
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan sosial dan budaya yang mempengaruhi industri Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia.
2. Industri CPO di Indonesia didukung oleh ketersediaan tenaga kerja terlatih dan kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa dengan budidaya kelapa sawit.
3. Namun, budaya masyarakat setempat juga dapat menjadi tantangan bagi pengembangan industri CPO, se
Buku pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru di industri kecil dan menengah di Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan menyerap tenaga kerja melalui pelatihan kewirausahaan, teknis produksi, dan fasilitasi modal usaha untuk calon dan pengusaha yang ada.
Laporan ini membahas kinerja sektor industri dan Kementerian Perindustrian tahun 2012, mencakup pertumbuhan ekonomi dan industri, program prioritas seperti hilirisasi dan pengembangan IKM, serta kinerja kelembagaan seperti reformasi birokrasi dan realisasi anggaran.
Analisis potensi pengembangan koperasi dengan menggunakan teknik SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman koperasi. Hasil analisis digunakan untuk merancang strategi pengembangan usaha baru koperasi seperti unit bisnis, tujuan, dan alternatif strategi yang sesuai dengan aspek pasar, produksi, hukum, organisasi, dan keuangan serta dampaknya terhadap anggota. Model bisnis canvas digunakan unt
Evaluasi Pengembangan Klaster Industri Alas KakiAndi Amnur
Dokumen tersebut merupakan evaluasi pengembangan klaster industri alas kaki di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dokumen tersebut menjelaskan perkembangan klaster di kedua wilayah, termasuk tahapan pengembangannya, hasil evaluasi implementasi rencana aksi, dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan daya saing klaster.
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kacung Abdullah
PP Nomor 7 Tahun 2021 menetapkan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah berdasarkan besarnya modal usaha, dimana usaha mikro memiliki modal maksimal Rp1 miliar, usaha kecil Rp1-5 miliar, dan usaha menengah Rp5-10 miliar, tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat usaha.
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaKacung Abdullah
Dokumen ini membahas rencana aksi G20 untuk mendukung implementasi Revolusi Industri 4.0, termasuk kolaborasi penelitian, kerjasama standarisasi, dan dukungan industrialisasi di negara berkembang. Rencana aksi mencakup meningkatkan pertukaran pengetahuan, mengembangkan standar bersama, serta membantu negara berkembang meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi hijau.
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahKacung Abdullah
Dokumen ini membahas tentang penyusunan dan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa lainnya oleh pemerintah. HPS ditetapkan untuk menilai kewajaran harga penawaran dan menetapkan batas maksimal penawaran. Perhitungan HPS memperhitungkan berbagai komponen biaya seperti upah, bahan, keuntungan, dan pajak sesuai dengan
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Kacung Abdullah
The document classifies small, medium, and large industries in Indonesia based on the number of employees and investment amount according to Ministry of Industry regulation number 64 of 2016. Small industries are those with less than 20 employees and under 1 billion rupiah investment. Medium industries have between 20-99 employees or 1-15 billion rupiah investment. Large industries have over 100 employees or over 15 billion rupiah investment.
This chapter discusses the importance of evaluating training programs and the process of planning and implementing effective training evaluations. There are several reasons to evaluate training, including demonstrating the measurable benefits of training investments and identifying ways to improve programs. Effective evaluations assess outcomes related to learning, transfer of skills to the job, and business results. Different evaluation designs have strengths and weaknesses depending on factors like whether comparisons are made to untreated groups. Calculating return on investment and conducting utility analysis can help determine the financial benefits of training programs.
Ford Motor Company didirikan pada 1903 dan berkembang menjadi produsen mobil terbesar kelima di dunia. Perusahaan ini memperkenalkan metode produksi massal dan manajemen buruh skala besar. Namun, pada abad ke-21 Ford mengalami penurunan karena kenaikan biaya pensiun, harga minyak, dan persaingan dari mobil Jepang sehingga harus melakukan restrukturisasi besar-besaran.
Dokumen tersebut membahas tentang formalisasi, spesialisasi, hierarki, dan kompleksitas dalam organisasi. Formalisasi mengacu pada tingkat pekerjaan yang dibakukan, spesialisasi membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian, hierarki memberikan komando yang jelas namun juga ketergantungan, sedangkan kompleksitas membutuhkan koordinasi yang baik di organisasi.
This document lists 21 core competencies in English and their Indonesian translations. The core competencies include skills such as accountability, analytical thinking, communication, creativity, customer focus, decision making, ethics, flexibility, goal orientation, initiative, job knowledge, negotiating, organizational awareness, productivity, professionalism, quality, self-development, teamwork, technical skills, work habits, and work management. The source is listed as a book on performance appraisals.
Struktur modal adalah komposisi pendanaan jangka panjang perusahaan, baik dari modal sendiri maupun hutang. Struktur modal optimal meminimalkan biaya modal rata-rata sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Ada beberapa pendekatan dalam menganalisis struktur modal, termasuk pendekatan laba operasi bersih, tradisional, dan Modigliani-Miller.
This document provides an overview of working capital concepts including:
- Net working capital is calculated as total current assets minus total current liabilities. It represents funds available for day-to-day operations.
- Companies must balance profitability and risk based on their net working capital position, with positive net working capital representing low risk but also low returns.
- The cash conversion cycle measures the time between paying for materials and collecting cash from sales. It impacts the working capital required to fund operations.
- Companies may have permanent or seasonal working capital needs depending on whether their sales and assets remain stable or fluctuate over time. This determines their permanent versus peak funding requirements.
Langkah pertama dalam analisis data adalah menyunting dan menyandikan data mentah untuk mendeteksi kesalahan. Metode analisis mencakup tabel frekuensi, histogram, dan diagram Pareto untuk mengeksplorasi pola data, sementara teknik seperti tabulasi silang membandingkan hubungan antar variabel. Analisis eksplorasi memberikan fleksibilitas untuk menanggapi pola awal sebelum analisis statistik lebih lanjut.
Strategic human resource management (SHRM) studies how employment relationships can optimally contribute to organizational goals. It views human resources as sources of competitive advantage. SHRM involves linking HR practices like recruitment, training, and promotions to competitive strategies like innovation, quality enhancement, and cost reduction. High-performance HR practices aim to improve employee skills, motivation, and retention through comprehensive selection, incentive pay, and extensive training. SHRM models show how people management practices and employee behaviors can create valuable human capital pools that support business strategies.
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
Bab 6 membahas analisis situasi dan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT dan matriks SFAS, serta strategi kompetitif dan kooperatif termasuk kolusi dan aliansi strategis.
Peraturan ini menetapkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2015 untuk mengelompokkan setiap kegiatan ekonomi agar tercapai keseragaman konsep, definisi, dan klasifikasi lapangan usaha. Peraturan ini juga mencabut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang KBLI.
This document defines marketing and marketing management. It discusses that marketing is about creating and delivering value for customers and managing customer relationships to benefit an organization. Marketing management involves choosing target markets and gaining, retaining, and growing customers through superior value. The document also outlines core marketing concepts like segmentation, branding, and the marketing mix of product, price, place, and promotion. It describes the key tasks of marketing management as developing strategies, gaining customer insights, connecting with customers, and communicating value to create long-term growth.
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
1. MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan pada acara Musyawarah Nasional VIII Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI)
Jakarta, 13 Maret 2012
PENGEMBANGAN IKM
DALAM MENINGKATKAN PERAN
WIRAUSAHA WANITA
3. 3
Sumber : BPS diolah Kemenperin; * ) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada Tahun 2011 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan industri non-migas pada tahun 2011 mencapai 6,83%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan industri
non-migas tahun 2010 sebesar 5,12% dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2005.
(Menggunakan tahun dasar 2000, dalam persen)
A. PERTUMBUHAN INDUSTRI TAHUN 2011
4. 4
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009* 2010** 2011**
(%) (%) (%) (%) (%)
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 13,72 14,48 15,29 15,31 14,72
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 11,15 10,94 10,56 11,16 11,93
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,05 27,81 26,36 24,79 24,28
a. Industri M i g a s 4,61 4,80 3,74 3,28 3,36
b. Industri Non-Migas 22,43 23,01 22,61 21,51 20,92
4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 0,88 0,83 0,83 0,76 0,75
5. B A N G U N A N 7,72 8,48 9,90 10,27 10,19
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 14,99 13,97 13,28 13,71 13,76
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,69 6,31 6,31 6,57 6,61
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 7,73 7,44 7,23 7,25 7,20
9. JASA - JASA 10,08 9,74 10,24 10,17 10,55
PRODUK DOMESTIK BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 89,46 89,47 91,71 92,23 91,48
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
Sumber : BPS diolah Kemenperin
B. KONTRIBUSI PDB SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDB NASIONAL
5. 5
Tabel Pertumbuhan Industri Manufaktur Non Migas s.d. Tahun 2011
LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008 2009* 2010** 2011 **
1). Makanan, Minuman dan Tembakau 2,75 7,21 5,05 2,34 11,22 2,78 9,19
2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 1,31 1,23 -3,68 -3,64 0,60 1,77 7,52
3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. -0,92 -0,66 -1,74 3,45 -1,38 -3,47 0,35
4). Kertas dan Barang cetakan 2,39 2,09 5,79 -1,48 6,34 1,67 1,50
5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 8,77 4,48 5,69 4,46 1,64 4,70 3,95
6). Semen & Brg. Galian bukan logam 3,81 0,53 3,40 -1,49 -0,51 2,18 7,19
7). Logam Dasar Besi & Baja -3,70 4,73 1,69 -2,05 -4,26 2,38 13,06
8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 12,38 7,55 9,73 9,79 -2,87 10,38 7,00
9). Barang lainnya 2,61 3,62 -2,82 -0,96 3,19 3,00 1,82
Industri Non Migas 5,86 5,27 5,15 4,05 2,56 5,12 6,83
Sumber : BPS diolah Kemenperin; * ) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Pertumbuhan cabang industri non-migas pada tahun 2011 yang tertinggi dicapai oleh Industri Logam
Dasar Besi & Baja sebesar 13,06%, Industri Makanan, Minuman & Tembakau sebesar 9,19%,
Industri Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki sebesar 7,52%, serta Industri Semen & Barang galian
bukan Logam sebesar 7,19%.
C. PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT
CABANG-CABANG INDUSTRI
10. 10
IV. FOKUS AKSELERASI PADA 3 (TIGA) KELOMPOK INDUSTRI PRIORITAS
Industri Berbasis
Hasil Tambang
Industri Berbasis
Hasil Pertanian
Industri berbasis
SDM dan pasar
domestik
1. Industri konversi batubara;
2. Industri pemurnian dan pengilangan
minyak bumi;
3. Industri kimia dasar (termasuk
petrokimia);
4. Industri logam dasar.
1. Industri minyak dan lemak nabati;
2. Industri gula berbasis tebu;
3. Industri pengolahan kakao dan pembuatan
coklat;
4. Industri bubur kayu (pulp) dan kertas;
5. Industri barang dari karet.
1. Industri tekstil dan pakaian jadi dan alas kaki;
2. Industri mesin dan peralatan rumah tangga;
3. Industri komponen elektronika dan telematika;
4. Industri komponen dan aksesoris kendaraan dan
komponen mesin kendaraan bermotor;
5. Industri galangan kapal;
6. Industri furniture.
12. 12
A. VISI DAN MISI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
‘MEWUJUDKAN INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH (IKM)
YANG BERDAYA SAING GLOBAL’
VISI
13. 13
B. TUJUAN
1. Bertambahnya SDM IKM yang Kompeten
2. Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru (WUB)
3. Meningkatnya IKM yang Berbasis Teknologi Modern
4. Semakin Meningkatnya IKM yang dapat Memenuhi Pasar Dalam
Negeri maupun Luar Negeri
5. Peningkatan Peran IKM dalam Menyeimbangkan Nilai Tambah
dengan Industri Besar
15. 15
Koridor I :
• Atsiri
• Makanan Ringan
Koridor II :
• Klaster Komponen
• Jasa Perbengkelan
• IT
Koridor III :
• Batu Mulia
Koridor IV :
• Rumput Laut
• Kakao
Koridor V :
• Kerajinan
• Fashion
Koridor VI :
• Rumput Laut
• Sagu
1. Perpres 28/2008 KIN
Gerabah/Keramik Hias,
Garam Rakyat, Minyak
Atsiri, Makanan Ringan,
Batu Mulia dan
Perhiasan,
2. Inpres 6/2009
Kreatif
Kerajinan, Fesyen
(mode), Layanan
Komputer dan Piranti
Lunak
3. Inisiatif Baru
- Klaster IKM Komponen
- Promosi Luar Negeri
- Transmigrasi Industri
D. RENCANA PENGEMBANGAN IKM BERDASARKAN MP3I
17. 17
• Penumbuhan wirausaha baru dilakukan melalui Pendekatan by design dan
fast track.
• Pendekatan by design dilakukan melalui serangkaian kegiatan rekruitmen,
pelatihan, magang, dan pemberian modal usaha yang umumnya memerlukan
waktu yang cukup sebelum orang menjadi wirausaha
• Pendekatan fast track dilakukan dengan membeli franchise industri sehingga
seseorang dalam waktu singkat bisa menjadi wirausaha baru. Pendekatan ini
masih dalam persiapan karena diperlukan prasyarat bisnis franchise.
Beberapa perusahaan IKM telah menawarkan usahanya untuk dikelola lebih
lanjut oleh orang lain melalui metode franchise.
A. PENDEKATAN
20. 20
Pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga motivator untuk
mengembangkan KUB Wanita IK.
Tenaga pengajar berasal dari lembaga swadaya yang menangani masalah
pendidikan, khususnya pengembangan diri dan motivasi.
Lama pendidikan: 56 jam pelajaran (enam hari).
1. PELATIHAN MOTIVATOR KUB
2. PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN KUB
Tenaga instruktur adalah aparat dan tenaga ahli di bidang KUB IK yang telah
mendapat pendidikan AMT dan penyuluhan KUB.
Peserta: perempuan yang bergerak di bidang usaha IK dan bertempat tinggal di
lokasi/desa binaan yang sama; bersedia bekerja dalam satu kelompok; memiliki
semangat untuk maju; berusia 15 – 65 tahun.
Lama kegiatan: 3 (tiga) hari.
Materi terdiri 3 aspek : (1) Pembinaan kelompok mencakup perkenalan, citra diri
anggota, komunikasi, kerjasama dan kepemimpinan; (2) Pembinaan kelompok
mencakup penyusunan anggaran dasar, merancang bentuk KUB, harapan dan
hambatan; (3) Pengembangan organisasi dan administrasi mencakup
pembukuan, sumber permodalan, titik pulang pokok dan kecerdikan pasar.
21. 21
Pelatihan ini diselenggarakan selama 4 (empat) hari di setiap lokasi binaan
dengan peserta anggota KUB yang telah dibentuk.
Materi pelatihan meliputi pengetahuan mengenai jenis bahan baku dan
peralatan, cara penyimpanan bahan dan peralatan, pengenalan proses
produksi, cara pengemasan produk, standar mutu produk, hingga diversifikasi
produk untuk dikembangkan dalam KUB.
Peserta pelatihan juga diberikan bantuan berupa bahan dan peralatan sesuai
dengan produk atau komoditi yang dihasilkan oleh KUB-nya sebagai modal
awal usahanya.
3. PELATIHAN KETERAMPILAN TEKNIS
4. PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
Pelatihan diselenggarakan untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru
IKM
Pelatihan ini dilakukan bekerjasama dengan Balai-Balai di lingkungan
Kementerian Perindustrian, Lembaga Pelatihan Daerah serta Perguruan
Tinggi
22. 22
Produk yang dihasilkan dari pelatihan diujicobakan di pasar untuk melihat
sejauh mana kemampuan daya saingnya.
Dari uji coba ini, anggota KUB diharapkan menyerap ‘pelajaran’ yang
didapat di lapangan sehingga mampu mengevaluasi produknya.
5. UJI COBA PASAR
6. PROMOSI DAN PAMERAN
Produk KUB yang berkualitas dipromosikan melalui pameran-pameran di
tingkat kabupaten/kota dan provinsi, hingga tingkat nasional.
Pameran ini diharapkan mampu meningkatkan pemasaran hasil produksi IK,
atau setidaknya membuka akses menuju pasar.
7. FORUM PENGEMBANGAN KUB
Untuk mengetahui perkembangan KUB, dilaksanakan Forum Pengembangan
KUB selama 2 (dua) hari.
Peserta forum yang merupakan pengurus KUB akan berbagi pengalaman
(lesson learned) sebagai masukan untuk pembinaan KUB di masa
mendatang.
23. 23
1. Terlatihnya 16 Motivator KUB Wanita IK dari 16 kabupaten/kota pada 16
provinsi.
2. Terbentuknya 49 KUB Wanita IK dari 52 kabupaten/kota pada 24 provinsi.
3. Tersalurkannya bantuan bahan dan peralatan sebagai modal usaha bagi 21
KUB Wanita IK.
4. Kerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan seperti Balai Pengembangan
SDM dan IKM Jawa Tengah, Balai Besar Batik Jogyakarta, Asosiasi
Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) untuk melatih para Calon
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diberbagai daerah. Diharapkan kerjasama ini
akan menciptakan 760 wirausaha baru
D. HASIL YANG TELAH DICAPAI (2009 – 2011)