Lembaga dan kelembagaa, pelurusan konsep, teori, cara mengukurnya (assessment institutional tool), dan cara merekayasanya (institutional arrangement) dalam kegiatan pertanian
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi sebagai suatu kelembagaan (mestinya ORGANISASI) ekonomi petani, konsep organisasi, teori, cara mengukur kapasitas organisasi, dan cara merekayasa organisasi
Lembaga dan kelembagaa, pelurusan konsep, teori, cara mengukurnya (assessment institutional tool), dan cara merekayasanya (institutional arrangement) dalam kegiatan pertanian
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi sebagai suatu kelembagaan (mestinya ORGANISASI) ekonomi petani, konsep organisasi, teori, cara mengukur kapasitas organisasi, dan cara merekayasa organisasi
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahanSyahyuti Si-Buyuang
Organisasi petani baru sebatas alat administrasi pembangunan. Cara pandang dan strategi penumbuhan dan pengembangannya lemah secara teoritis. Ini penyebab lemahnya organisasi petani di Indonesia
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahanSyahyuti Si-Buyuang
Organisasi petani baru sebatas alat administrasi pembangunan. Cara pandang dan strategi penumbuhan dan pengembangannya lemah secara teoritis. Ini penyebab lemahnya organisasi petani di Indonesia
kelembagaan = regulatif + normatif + kultural kognitif + organisasi. Rancangan organisasi petani masa depan, penyuluhan, pendekatan, kebutuhan organisasi petani, dll. Presentasi di BBPP Batang Kaluku Gowa 5 november 2014 di hadapan dosen STPP, widyaiswara, penyuluh, petani, badan koordinasi penyuluhan dan Bapeluh.
Pembicaraan tentang lembaga, kelembagaan, dan organisasi di Indonesia membingungkan banyak orang. Saya menawarkan konsep yang lebih jelas dan mudah, sesuai dengan paham kelembagaan baru di bidang sosiologi (New Institutionalism)
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
Buku ini bukan mengajarkan bagaimana menjadi pekerja keras, tetapi mengapa dan bagaimana mengembangkan kultur bekerja keras. Setelah saya telusuri, dengan kemampuan yang sangat terbatas ini, ternyata begitu banyak ihwal-ihwal kerja yang selama ini kurang diungkap.
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
Dari pengumpulan informasi di lapang, secara umum petani lebih mengandalkan relasi-relasi individual dalam pengorganisasian dirinya dengan lebih mengandalkan pada basis komunitas dan
mekanisme pasar. Berdasarkan analisis kelembagaan, petani menjalankan usaha pertaniannya melalui pedoman norma dan regulasi, dengan melakukan pemaknaan
aktif terhadapnya. Petani menjalin relasi-relasi sosial dengan berbagai pihak
dengan berpedoman kepada panduan normatif komunitas, norma ekonomi dalam
pasar, dan relasi dengan petugas pemerintah. Organisasi formal hanyalah salah
satu sumber daya bagi petani yang bersama-sama unsur-unsur dalam lembaga
dijadikan sebagai peluang, pedoman, serta batasan untuk berperilaku sehari-hari
dalam menjalankan usaha pertaniannya.
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
Dalam buku ini saya sengaja memperbandingkan antar objek, sebagai cara saya menjelaskan kepada pembaca. Ini adalah gaya penjelasan baru, dimana matrik-matrik yang saya susun menjadi alat penjelas utama. Mungkin sebagian pembaca akan agak kesulitan
memahaminya. Namun saya sengaja memilih cara ini karena dengan cara begini akan memudahkan pembaca mengikuti perbedaan dan
persamaan dua atau lebih objek yang dibahas.
Kita sudah akrab dengan Ilmu Ekonomi, Ekonomi Pertanian, dan Ekonomi Islam. Tapi di jagad google belum ketemu frasa "Islamic Agricultural- Socioeconomics", "Islamic Food Economy", "Islamic land reform" dan seterusnya. Menunggu-nunggu orang pintar membuat ini ga ada-ada juga, ..... hehe. Nanya kesana-sini ga ada yang respon. Kata orang: "jika kita mencari sesuatu buku namun belum ada, maka tulislah!".
1. Analisis Kelembagaan Agribisnis dan Penyusunan Rekayasa
Kelembagaan untuk Pemberdayaan Petani
SYAHYUTI
Bimbingan Teknis Penelitian Sosial Ekonomi Inovasi Pertanian
Lingkup Badan Litbang Pertanian
Hotel Permata Bogor, 22 April 2019
1
2. Materi :
#1. Pengantar : perbedaan lembaga dan organisasi
#2. LEMBAGA (Konsep, Teori, dan Pengukurannya)
- Institutional Assessment tool
#3. ORGANISASI (Konsep, Teori, dan Pengukurannya)
- Rapid Organizational Assessment tool
#4. Menyusun Rekayasa Kelembagaan (dan Organisasi)
Agribisnis
2
4. Mapping konsep dalam pemberdayaan masyarakat:
Entry point
pemberdayaan
petani:
o Perbaikan
infrastruktur
o Pemberian
permodalan
o Introduksi teknologi
baru
o Peningkatan sumber
daya manusia
o Dll
4
Unsur SDM:
1. human capital =
‘titik”
2. Social capital =
“garis” (relasi
sosial)
Bentuk relasi
sosial:
1. Relasi
individual
2. Jaringan sosial
3. Organisasi (non
formal)
4. Organisasi
(formal)
5. Kekeliruan yang sering terjadi:
5
1. Menyebut “lembaga” (institution) sama dengan
“organisasi” (organization). Contoh: Kelembagaan
subak. Padahal dalam literatur subak = ”nonformal
organization”.
2. Menganggap dengan membuat organisasi telah
menyelesaikan masalah kelembagaan
3. Menganggap dengan mempelajari organisasi (dan
jaringan) telah menganalisis kelembagaan
4. Kajian kelembagaan biasanya hanya meneliti
kebijakan-kebijakan, belum termasuk norma-
norma, dan kultural kognitif.
6. 6
Ketidakkonsistenan konsep di level akademisi tentang
Institution dan organization:
• “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social
scientist….. The term institution and organization are commonly used
interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Uphhof, 1986).
• “The existing literature is a jungle of conflicting conceptions, divergent underlying
assumptions, and discordant voices” (Scott, 2008).
• “Belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para
sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada
yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan
sosial” (Soemardjan dan Soemardi, 1964).’
• ”The words ‘institution’ and ‘organization’ are usually used interchangeably or
inclusively and often lead to misunderstandings and misguided interventions”
(Lobo, 2008).
• Horton dan Hunt (1984): social institution mencakup aspek organisasi, sebaliknya
ada yang memasukkan aspek-aspek lembaga dibawah topik social organization.
7. Ketidakkonsistenan Istilah dalam Legislasi Pemerintah:
1. Tidak ada kesamaan konsep antar produk legislasi/pedoman
2. Mengorganisasikan petani dalam organisasi formal disebut sebagai upaya
lembaga dan kelembagaan
3. Yang dibentuk hanya organisasi formal dan pemerintah hanya bekerja hanya
dengan organisasi formal
4. Istilah yang sering dipakai = “kelembagaan” dan “organisasi”.
5. Tanpa sadar kita berusaha meminggirkan petani-petani yang tidak
berorganisasi.
7
10. Definisi semestinya:
10
Lembaga (institution) =
“merupakan hal-hal yang menjadi penentu dalam
perilaku manusia dalam masyarakat yakni berupa
norma, nilai-nilai, aturan formal dan nonformal, dan
pengetahuan kultural. Keseluruhan ini menjadi
pedoman dalam berperilaku aktor (individu dan
organisasi), memberi peluang (empower) namun
sekaligus membatasi (constraint) aktor”
Kelembagaan (institutional) =
“segala hal yang berkenaan dengan
lembaga”
Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk
oleh sekelompok orang, memiliki anggota yang
jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan
tegas (biasanya tertulis). Organisasi adalah
aktor sosial dalam masyarakat sebagaimana
individu. Contoh: koperasi, kelompok tani,
Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita
tani”
Keorganisasian (organizational) =
“hal-hal berkenaan dengan organisasi misalnya
perihal kepemimpinan dalam organisasi,
keanggotaan, manajemen, keuangan
organisasi, kapasitas organisasi, serta relasi
dengan organisasi lain”
11. 11
Apa kelembagaan (institution) ?
“are composed of cultured-cognitive, normative, and regulative elements
that, together with associated activities and resources, provide stability and
meaning of social live” (Scott, 2008: 48).
Apa Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok
orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat
sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan
kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
12. Rekonseptualisasi “Lembaga” dan “Organisasi”
12
In English Biasa diterjemahkan
menjadi
Terminologi semestinya Batasan dan materinya
1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga norma, regulasi, pengetahuan-kultural.
Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor
2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga.
3. organization Organisasi, lembaga,
kelembagaan
Organisasi social group, yg sengaja dibentuk, punya
anggota, utk mencapai tujuan tertentu, aturan
dinyatakan tegas. (kelompok tani, koperasi,
Gapoktan)
4. organizational Keorganisasian,
kelembagaan
Keorganisasian Hal-hal berkenaan dengan organisasi (struktur
org, anggota, kepemimpinan, manajemen,
finansial, dll).
14. Kelembagaan vs organisasi:
KELEMBAGAAN
= PERILAKU
aktor yg EFEKTIF
NORMA
REGULASI
Kultural
KOGNITIF
ORGANISASI
14
KELEMBAGAAN diikuti KATA
KERJA:
Contoh: “kelembagaan
penyediaan benih
bersertifikat”
ORGANISASI diikuti KATA
BENDA:
Contoh: “organisasi pemuda
tani”
15. 15
• Apa yang disebut dengan
“kelembagaan yang bagus”?
= RELASI antar aktor yang EFEKTIF
Yaitu:
- Terpola, predictable
- Tepat (cara, waktu, bentuk dll)
- Berbiaya murah (cost transaction)
- Dapat dipercaya, tidak menzalimi
- Bukan kelompok tani yang maju,
Gapoktan bagus, korporasi hebat.
- Dan lain-lain
• Bagaimana agar relasi
efektif?
1. Norma yang baik
2. Regulasi yang kuat
dan lengkap
3. Kultural kognitif yang
cukup, dan/atau
4. Organisasi yang kuat
(Teori New Institutionalism –
Richard Scott 2008)
Konsep dan Teori:
17. 17
Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru)
Objek yang diteliti Organisasi-organisasi yang
berhasil
Individu (relasi sosial yang
dijalankannya)
Unit analisis Organisasi Individu (didalam dan diluar
organisasi) dan organisasi
Posisi terhadap
keberadaan organisasi
(formal)
Organisasi merupakan
pendekatan utama
Relasi sosial yang efektif
(=pengorganisasian diri yg efektif)
Analisis Analisis organisasi , namun
diklaim sebagai “analisis
kelembagaan”
Analisis kelembagaan (norma,
regulasi, kultural-kognitif)
Perbedaan antara teori dan temuan Organisasi vs Kelembagaan
(Syahyuti, 2012)
18. 18
Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru)
Temuan penelitian Organisasi petani lemah, petani
belum sadar utk berorganisasi
Petani berpedoman pada lembaga,
petani menggunakan relasi individual di
luar org, pasar sebagai organisasi
Saran yang dihasilkan Organisasi perlu diperkuat Perbaikan lingkungan kelembagaan,
bagaimana organisasi yg sesuai, utk
kondisi petani tanpa organisasi
Penjelasan tentang pengelolaan “irigasi kecil”:
- kondisi dahulu Disebut sbg organisasi tradisional Adalah pengorganisasi secara personal,
bukan organisasi sebagaimana text
book
- kondisi sekarang Disebut sbg lemah (=not organized) Gejala “individualisasi organisasi”
Lanjutan ................ :