SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS MAKALAH
GAMBARAN PERILAKU SISWA TERHADAP
JAJANAN SEKOLAH YANG MENGANDUNG ZAT
KIMIA BERBAHAYA
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Dosen pengampu : Feriansyah, S.Pd, M.Pd
DISUSUN
OLEH:
NAMA KELOMPOK :
1. ELIS MAWATI BULOLO (4173331017)
2. LINDA ROSITA (4173131020)
JURUSAN : KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B 2017
PROGRAM : S-1 PENDIDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perubahan Iklim............................................................................................ 3
2.2 Penipisan Ozon ........................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami ini, tak lupa pula shalawat
berangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-
dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Bapak Feriansyah, S.PD, M.Pd yang telah membimbing kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar
makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas makalah
pada 02 Oktober 2018 Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan, 02 oktober 2018
TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Dengan berkembangnya jaman, saat ini sangat banyak produk pangan cepat
saji atau istilahnya makanan instan, tentu saja hal ini dipengaruhi oleh pola hidup
masyarakat yang menginginkan segalanya berjalan dengan cepat. Hal ini lah yang
menyebabkan digunakan bahan pengawet pada bahan pangan. Memang tidak semua
makanan instan menggunakan bahan pengawet tapi paling tidak sebagai konsumen
harus jeli memilih pangan yang sehat.
Salah satu makanan ringan cepat saji yang diminati anak sekolah adalah
jajanan. Mungkin yang kita ketahui jajan adalah sejenis makanan ringan. Makanan
ringan ini memang banyak diminati oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tapi
sebagian besar anak - anak lebih banyak menyukai makanan ini karena mereka
merasa tertarik dengan bentuknya yang menarik,beraneka ragam, dan rasanya yang
enak. Makanan ringan ini sering kita jumpai di depan sekolah SD, toko-toko, ataupun
di supermarket terdekat.
Makanan ringan ini tidak sepenuhnya makanan yang bergizi. Zat-zat yang
terkandung dalam makanan ringan ini banyak yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh
karena itu hal ini penting dibahas terkait anak-anak yang lebih suka makan-makanan
sembarangan di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan
kimia berbahaya?
2. Apa sajakah zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak
sekolah?
3. Apa sajakah dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan
kimia berbahaya.
2. Mengetahui zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak sekolah.
3. Mengetahui dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia
berbahaya.
Jenis makanan jajanan yang beragam berkembang pesat di Indonesia sejalan
dengan pesatnya pembangunan. Aspek negatif makanan jajanan yaitu apabila
dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelebihan asupan energi.
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak mengonsumsi lebih dari
sepertiga kebutuhan kalori sehari yang berasal dari makanan jajanan jenis fast food
dan soft drink, sehingga berkontribusi meningkatkan asupan yang melebihi kebutuhan
dan menyebabkan obesitas.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual
oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang
langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan perilaku. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya perilaku berupa faktor internal dan eksternal. Faktor
yang mempengaruhi pemilihan makanan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor
terkait makanan, faktor personal berkaitan dengan pengambilan keputusan pemilihan
makanan, dan faktor sosial ekonomi (Dini, 2017)
Anak-anak memiliki kegemaran untuk mengkonsumsi jenis makanan secara
berlebihan. Dalam keseharian mereka, banyak dijumpai dan selalu dikelilingi penjual
makanan jajan yang dapat mempengaruhi dan mendorong mereka untuk membeli dan
mencoba. Pengaruh tersebut berasal dari berbagai pihak yaitu dari keluarga yang
selalu membiasakan anak-anaknya mencoba jajan makanan diluar, pergaulan teman
sekolah ataupun promosi dan iklan yang menarik
Berdasarkan dari banyak penelitian, makanan jajan banyak mengandung
bahan makanan tambahan yang membahayakan bagi kesehatan anak-anak dan
mempengaruhi tumbuh kembang mereka. Badan POM telah mengungkap tentang
bahan kimia yang berbahaya seperti formalin, bahan pewarna tekstil dalam makanan
jajan tersebut.
Berdasarkan studi pendahuluan Sekolah dasar ini merupakan sekolah negeri
yang terletak di tepi jalan dan banyak terdapat penjual makanan maupun minuman
jaganggualdengan jenis makanan yang bervariasi seperti cilok dengan saos yang tidak
sehat, aneka sosis goreng dengan di taburi bumbu penyedap rasa dan minuman es
yang mengandung pewarna mencolok.
Makanan jajanan merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan anak,
karena jajanan menyumbangkan energi dan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan anak, sehingga jajanan yang berkualitas baik akan mempengaruhi
kualitas makanan anak. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi
kebutuhan tubuh selama mengikuti pelajaran di sekolah (Anggoro, 2007)
Biasanya makanan jajanan yang merekasukai adalah makanan dengan warna,
penampilan, tekstur, aroma dan rasa yang menarik. Mereka juga pada umumnya
membeli jenis makanan jajanan yang kandungan zat gizinya kurang beragam, kurang
memperhatikan kandungan gizi jajanan.Aspeknegatif makanan jajanan yaitu apabila
dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelebihan asupan energi.
Makanan jajanan berdampak negatif apabila makanan yang dikonsumsi tidak
mengandung nilai gizi yang cukup dan tidak terjamin kebersihan serta keamanannya.
Selain menimbulkan masalah gizi, dampak mengkonsumsi jajanan yang tidak baik
akan mengganggu kesehatan anak seperti terserang penyakit saluran pencernaan dan
dapat timbul penyakit-penyakit lainnya yang diakibatkan pencemaran bahan kimiawi.
Sehingga hal ini berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar siswa,
meningkatnya absensi dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak
Penyakit saluran pencernaan yang sering diderita oleh anak sekolah dasar
salah satunya adalah diare. Hal itu dimungkinkan karena anak-anak banyak yang
membeli makanan jajanan yang sembarangan. Anak usia sekolah dasar lebih sering
jajan berupa es atau kue-kue. Anak usia sekolah dasar cenderung memiih jenis jajanan
yang murah, biasanya makin rendah harga suatu barang atau jajanan makin rendah
pula kualitasnya seperti digunakannya bahan-bahan makanan yang kurang baik dan
biasanya sudah tercemar oleh kuman. Itulah sebabnya anak-anak yang suka jajan
sering terkena penyakit diare.
2. Zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak sekolah.
a. Rhodamin B
Zat ini umumnya digunakan sebagai zat pewarna kimia dalam proses
bioteknologi. Dan jelas dari fungsinya saja, Rofamin B bukanlah zat yang layak
ataupun aman dikonsumsi Oleh manusia. Akibatnya jika sampai dikonsumsi akan
mengganggu sistem pencernaan Hingga kanker dan kematian. Biasanya zat ini
digunakan untuk memberikan warna merah Pada makanan. Misalnya : lolipop, es
semangka dll
b. siklamat
Siklamat merupakan bahan kimia berupa pemanis buatan, dimana sensasi rasa
yang dihasilkannya, jauh lebih kuat ketimbang gula. Tapi sayang, zat kimia ini
sangat berbahaya. Karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan bersifat
karsinogenik alias pemicu kanker (Kusuma, 2016)
c. Sakarin
Hampir sama dengan siklamat, sakarin pun merupakan zat kimia yang sering
digunakan sebagai pemanis buatan. Ciri utama adalah, makanan yang mengandung
sakarin akan menimbulkan efek rasa pahit di lidah setelah mengkonsumsinya. Jika
terlalu banyak, sakarin bisa menyebabkan timbulnya tumor dibagian kantung
kemih.
d. Boraks
Boraks sejatinya adalah bahan yang dipakai untuk pembuatan pupuk.
Pedagang atau produsen makanan biasanya mencapur bahan berbentuk serbuk ini
kedalam bahan makanan supaya memberikan efek kenyal dan renyah. Makanan
yang biasanya ditambahin boraks adalah bakso, ketupat, roti kerucut, wadah es
krim, ayam crispy dll.
Uji coba bakso mengandung boraks
Siapkan 2 bakso sebagai perbandingan yang Anda beli lalu berikan kepada
kucing tersebut, jika kucing tersebut memakan bakso dari salah satu yang Anda
berikan berarti bakso tersebut tidak mengandung boraks atau jenis bahan pengawet
lainnya. Tetapi jika kucing Anda tidak memakan atau enggan mencium bakso
tersebut bisa jadi bakso tersebut sudah mengandung boraks. Atau bisa dengan
memantulkannya ke meja, jika bakso memantul seperti bola bekel, berarti bakso
tersebut mengandung boraks.
3. Dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan.
Dalam UU Pangan tahun 2012 Pasal 75 ayat 1 dijelaskan bahwa ‘Setiap Orang yang
melakukan produksi Pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan:
 Bahan tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang
ditetapkan;
 Ketentuan mengenai ambang batas maksimal dan bahan yang dilarang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan mengenai bahan yang dilarang tersebut diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) ,
tertuang dalam lampiran II mengenai Bahan yang Dilarang Digunakan Sebagai BTP
antara lain :
1. Asam borat dan senyawanya (Boric acid)
2. Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)
3. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
4. Dulsin (Dulcin)
5. Kalium bromat (Potassium bromate)
6. Kalium klorat (Potassium chlorate)
7. Kloramfenikol (Chloramphenicol)
8. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)
9. Nitrofurazon (Nitrofurazone)
10. Dulkamara (Dulcamara)
Pasal 90 Setiap orang dilarang mengedarkan pangan tercemar, berupa pangan yang:
a. mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat membahayakan
kesehatan atau jiwa manusia;
b. mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan;
c. mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau proses Produksi
Pangan;
d. mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan
nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai;
e. diproduksi dengan cara yang dilarang; dan/atau
f. sudah kedaluwarsa.
Pasal 86 UU Pangan ayat (2) Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan
Pangan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan.
Pasal 94 Pangan mengatur mengenai sanksi terhadap setiap orang yang melanggar
standar keamanan pangan dan mutu pangan.
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86
ayat
(2) Mengenai pemenuhan standar Mutu Pangan, Pasal 90 ayat (1) mengenai Pangan
tercemar,
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
 denda;
 penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran;
 penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
 ganti rugi; dan/atau
 pencabutan izin.

Pasal 140 UU Pangan mengatur tentang sanksi pidana terhadap orang yang melanggar
pasal 86 ayat (2) UU Pangan.
“Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang dengan
sengaja tidak memenuhi standar Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 86 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau
denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).”
Pasal 21
(1) Agar masyarakat terhidar dari makanan dan minuman yang dapat membahayakan
kesehatan, pemerintah menetapkan standar dan persyaratan kesehatan agar
makanan dan minuman yang bersangkutan aman dan layak untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.
Pasal 386
(1) Barang siapa menjual, menawarkan atau menyerahkan barang makanan,
minuman atau obat-obatan yang diketahuinya bahwa itu dipalsukan, sedangkan
hal itu disembunyikannya, diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.
(2) Barang makanan dan minuman atau obat-obatan itu dipalsukan, bila nilainya atau
faedahnya menjadi berkurang karena sudah dicampur dengan bahan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro. Yoga. 2007. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan dan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Jakarta : Transmedia Pustaka.
Dini, Islami. 2017. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan terhadap Status Gizi (Kadar Lemak
Tubuh Dan Imt/U) pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri 01 Sumurboto
Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(1). Hal 301-306. ISSN: 2356-3346.
Eka, Resya. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Spasi Media .
Fitriani, Lia. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Anak Usia Sekolah Akhir (10-
12 Tahun) tentang Makanan Jajanan di SD Negeri Ii Tagog Apu Padalarang Kabupaten
Bandung Barat. Jurnal Kesehatan dan Gizi. 1(2). Hal 37-45.
Isriati. 2010. Gambaran Kebiasaan Jajan Siswa Di Sekolah. Jurnal Kesehatan dan Makanan.
2(1). Hal 90-112.
Kusuma, Sari,dkk. 2017. Pengawasan Mutu Makanan. Brawijaya : Brawijaya Press.
Lucas BL, Feucht SA. 2008. Nutrition in childhood. In : Mahan LK, Escott-Stump S. Krause’s
food and nutrition theraphy. 12th ed. Canada: Saunders Elsevier.
Nuryanto. 2010. Bahaya makanan jajanan. Jurnal kesehatan dan gizi. 2(1). Hal 21-35
Rahmi AA, Muis SF. 2005. Kontribusi makanan jajanan terhadap tingkat kecukupan
energi dan protein serta status gizi anak Sekolah Dasar Siliwangi Semarang. Jurnal gizi
1(1). Hal: 55-59.
Saifah. (2005). Hubungan pengetahuan terhadap perilaku jajan pada siswa SD. Journal Poltekes
Soepraoen Malang. 2(1). Hal 40-50.
Shepherd, R., & Sparks, P. (2009). Modelling food choice. Gaithersburg: Aspen.
Solahuddin. 2007. KUHP dan KUHAP. Jakarta : Transmedia Pusaka.
Taufiqurrohman .2016. Bahan Kimia Berbahaya Bagi Tubuh. Jakarta : Pusat Ilmu.
Utami, Wuri. 2015. Gambaran Perilaku Makanan Jajanan Siswa di SDN Kalibeji 2 Sempor.
Jurnal Makanan dan Nutrisi. 1(1). Hal 12-23. ISSN 2407-9189 315.
LAMPIRAN
A. GAMBAR SISWA YANG SEDANG MAKAN JAJANAN SEKOLAH
B. GAMBAR JAJANAN SEKOLAH

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananAgnescia Sera
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusWarnet Raha
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murtiAteen Poernomo
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makancindrya
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recallYuniar_
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Contoh Proposal Sederhana
Contoh Proposal SederhanaContoh Proposal Sederhana
Contoh Proposal SederhanaPrinscha Bella
 
Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Inoy Trisnaini
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanAbd Taj Khalwatiyah
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizitirolyn
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 

What's hot (20)

Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasabogaKmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Makalah zat aditif
Makalah zat aditifMakalah zat aditif
Makalah zat aditif
 
Presentai seminar proposal
Presentai seminar proposalPresentai seminar proposal
Presentai seminar proposal
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Contoh Proposal Sederhana
Contoh Proposal SederhanaContoh Proposal Sederhana
Contoh Proposal Sederhana
 
Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 

Similar to Makalah zat kimia berbahaya pada makanan

Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDMitha Ye Es
 
SAP jajanan Sehat.docx
SAP jajanan Sehat.docxSAP jajanan Sehat.docx
SAP jajanan Sehat.docxYulitasonjaya
 
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.ppt
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.pptkantin-sehat-dan-jajanan-sehat.ppt
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.pptBinti Mahmud
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWHanissa Rafee
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarSii AQyuu
 
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Lia Oktaviani
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanNurul Aulia
 
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIPRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIamrinarosada7x
 
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...RirisAmeliaPutri
 
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...SabilaAnnisa
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahYola DJ
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdfellyaniabadi1
 
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeniida2
 
materi keamanan makanan dan jajanan. ppt
materi keamanan makanan dan jajanan. pptmateri keamanan makanan dan jajanan. ppt
materi keamanan makanan dan jajanan. pptKangSefinaa
 

Similar to Makalah zat kimia berbahaya pada makanan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
 
Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1
 
SAP jajanan Sehat.docx
SAP jajanan Sehat.docxSAP jajanan Sehat.docx
SAP jajanan Sehat.docx
 
Kantin Sehat.pptx
Kantin Sehat.pptxKantin Sehat.pptx
Kantin Sehat.pptx
 
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.ppt
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.pptkantin-sehat-dan-jajanan-sehat.ppt
kantin-sehat-dan-jajanan-sehat.ppt
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
 
Artikel 21
Artikel 21Artikel 21
Artikel 21
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
 
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
 
Ramen sehat
Ramen sehatRamen sehat
Ramen sehat
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
 
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIPRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
 
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...
analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuh...
 
1795 4122-1-pb
1795 4122-1-pb1795 4122-1-pb
1795 4122-1-pb
 
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...
Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Makanan Jajanan Dalam Pemilihan Bahan...
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolah
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
 
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
 
materi keamanan makanan dan jajanan. ppt
materi keamanan makanan dan jajanan. pptmateri keamanan makanan dan jajanan. ppt
materi keamanan makanan dan jajanan. ppt
 

More from Linda Rosita

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWLinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESLinda Rosita
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...Linda Rosita
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENLinda Rosita
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYALinda Rosita
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYALinda Rosita
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMLinda Rosita
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANLinda Rosita
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASILinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASALinda Rosita
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIALinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASALinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASALinda Rosita
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPLinda Rosita
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALLinda Rosita
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairLinda Rosita
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGLinda Rosita
 

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
 

Makalah zat kimia berbahaya pada makanan

  • 1. TUGAS MAKALAH GAMBARAN PERILAKU SISWA TERHADAP JAJANAN SEKOLAH YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen pengampu : Feriansyah, S.Pd, M.Pd DISUSUN OLEH: NAMA KELOMPOK : 1. ELIS MAWATI BULOLO (4173331017) 2. LINDA ROSITA (4173131020) JURUSAN : KIMIA KELAS : KIMIA DIK B 2017 PROGRAM : S-1 PENDIDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2 1.3Tujuan............................................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Iklim............................................................................................ 3 2.2 Penipisan Ozon ........................................................................................... 4 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami ini, tak lupa pula shalawat berangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam- dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Bapak Feriansyah, S.PD, M.Pd yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas makalah pada 02 Oktober 2018 Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Medan, 02 oktober 2018 TIM PENYUSUN
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dengan berkembangnya jaman, saat ini sangat banyak produk pangan cepat saji atau istilahnya makanan instan, tentu saja hal ini dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat yang menginginkan segalanya berjalan dengan cepat. Hal ini lah yang menyebabkan digunakan bahan pengawet pada bahan pangan. Memang tidak semua makanan instan menggunakan bahan pengawet tapi paling tidak sebagai konsumen harus jeli memilih pangan yang sehat. Salah satu makanan ringan cepat saji yang diminati anak sekolah adalah jajanan. Mungkin yang kita ketahui jajan adalah sejenis makanan ringan. Makanan ringan ini memang banyak diminati oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tapi sebagian besar anak - anak lebih banyak menyukai makanan ini karena mereka merasa tertarik dengan bentuknya yang menarik,beraneka ragam, dan rasanya yang enak. Makanan ringan ini sering kita jumpai di depan sekolah SD, toko-toko, ataupun di supermarket terdekat. Makanan ringan ini tidak sepenuhnya makanan yang bergizi. Zat-zat yang terkandung dalam makanan ringan ini banyak yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu hal ini penting dibahas terkait anak-anak yang lebih suka makan-makanan sembarangan di sekolah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya? 2. Apa sajakah zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak sekolah? 3. Apa sajakah dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya. 2. Mengetahui zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak sekolah. 3. Mengetahui dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Gambaran perilaku jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya. Jenis makanan jajanan yang beragam berkembang pesat di Indonesia sejalan dengan pesatnya pembangunan. Aspek negatif makanan jajanan yaitu apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelebihan asupan energi. Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak mengonsumsi lebih dari sepertiga kebutuhan kalori sehari yang berasal dari makanan jajanan jenis fast food dan soft drink, sehingga berkontribusi meningkatkan asupan yang melebihi kebutuhan dan menyebabkan obesitas. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku berupa faktor internal dan eksternal. Faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor terkait makanan, faktor personal berkaitan dengan pengambilan keputusan pemilihan makanan, dan faktor sosial ekonomi (Dini, 2017) Anak-anak memiliki kegemaran untuk mengkonsumsi jenis makanan secara berlebihan. Dalam keseharian mereka, banyak dijumpai dan selalu dikelilingi penjual makanan jajan yang dapat mempengaruhi dan mendorong mereka untuk membeli dan mencoba. Pengaruh tersebut berasal dari berbagai pihak yaitu dari keluarga yang selalu membiasakan anak-anaknya mencoba jajan makanan diluar, pergaulan teman sekolah ataupun promosi dan iklan yang menarik Berdasarkan dari banyak penelitian, makanan jajan banyak mengandung bahan makanan tambahan yang membahayakan bagi kesehatan anak-anak dan mempengaruhi tumbuh kembang mereka. Badan POM telah mengungkap tentang bahan kimia yang berbahaya seperti formalin, bahan pewarna tekstil dalam makanan jajan tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan Sekolah dasar ini merupakan sekolah negeri yang terletak di tepi jalan dan banyak terdapat penjual makanan maupun minuman
  • 6. jaganggualdengan jenis makanan yang bervariasi seperti cilok dengan saos yang tidak sehat, aneka sosis goreng dengan di taburi bumbu penyedap rasa dan minuman es yang mengandung pewarna mencolok. Makanan jajanan merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan anak, karena jajanan menyumbangkan energi dan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak, sehingga jajanan yang berkualitas baik akan mempengaruhi kualitas makanan anak. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti pelajaran di sekolah (Anggoro, 2007) Biasanya makanan jajanan yang merekasukai adalah makanan dengan warna, penampilan, tekstur, aroma dan rasa yang menarik. Mereka juga pada umumnya membeli jenis makanan jajanan yang kandungan zat gizinya kurang beragam, kurang memperhatikan kandungan gizi jajanan.Aspeknegatif makanan jajanan yaitu apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kelebihan asupan energi. Makanan jajanan berdampak negatif apabila makanan yang dikonsumsi tidak mengandung nilai gizi yang cukup dan tidak terjamin kebersihan serta keamanannya. Selain menimbulkan masalah gizi, dampak mengkonsumsi jajanan yang tidak baik akan mengganggu kesehatan anak seperti terserang penyakit saluran pencernaan dan dapat timbul penyakit-penyakit lainnya yang diakibatkan pencemaran bahan kimiawi. Sehingga hal ini berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar siswa, meningkatnya absensi dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak Penyakit saluran pencernaan yang sering diderita oleh anak sekolah dasar salah satunya adalah diare. Hal itu dimungkinkan karena anak-anak banyak yang membeli makanan jajanan yang sembarangan. Anak usia sekolah dasar lebih sering jajan berupa es atau kue-kue. Anak usia sekolah dasar cenderung memiih jenis jajanan yang murah, biasanya makin rendah harga suatu barang atau jajanan makin rendah pula kualitasnya seperti digunakannya bahan-bahan makanan yang kurang baik dan biasanya sudah tercemar oleh kuman. Itulah sebabnya anak-anak yang suka jajan sering terkena penyakit diare. 2. Zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak sekolah. a. Rhodamin B Zat ini umumnya digunakan sebagai zat pewarna kimia dalam proses bioteknologi. Dan jelas dari fungsinya saja, Rofamin B bukanlah zat yang layak
  • 7. ataupun aman dikonsumsi Oleh manusia. Akibatnya jika sampai dikonsumsi akan mengganggu sistem pencernaan Hingga kanker dan kematian. Biasanya zat ini digunakan untuk memberikan warna merah Pada makanan. Misalnya : lolipop, es semangka dll b. siklamat Siklamat merupakan bahan kimia berupa pemanis buatan, dimana sensasi rasa yang dihasilkannya, jauh lebih kuat ketimbang gula. Tapi sayang, zat kimia ini sangat berbahaya. Karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan bersifat karsinogenik alias pemicu kanker (Kusuma, 2016) c. Sakarin Hampir sama dengan siklamat, sakarin pun merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai pemanis buatan. Ciri utama adalah, makanan yang mengandung sakarin akan menimbulkan efek rasa pahit di lidah setelah mengkonsumsinya. Jika terlalu banyak, sakarin bisa menyebabkan timbulnya tumor dibagian kantung kemih. d. Boraks Boraks sejatinya adalah bahan yang dipakai untuk pembuatan pupuk. Pedagang atau produsen makanan biasanya mencapur bahan berbentuk serbuk ini kedalam bahan makanan supaya memberikan efek kenyal dan renyah. Makanan yang biasanya ditambahin boraks adalah bakso, ketupat, roti kerucut, wadah es krim, ayam crispy dll. Uji coba bakso mengandung boraks Siapkan 2 bakso sebagai perbandingan yang Anda beli lalu berikan kepada kucing tersebut, jika kucing tersebut memakan bakso dari salah satu yang Anda berikan berarti bakso tersebut tidak mengandung boraks atau jenis bahan pengawet lainnya. Tetapi jika kucing Anda tidak memakan atau enggan mencium bakso tersebut bisa jadi bakso tersebut sudah mengandung boraks. Atau bisa dengan memantulkannya ke meja, jika bakso memantul seperti bola bekel, berarti bakso tersebut mengandung boraks. 3. Dasar hukum pelarangan bahan kimia berbahaya dalam pangan. Dalam UU Pangan tahun 2012 Pasal 75 ayat 1 dijelaskan bahwa ‘Setiap Orang yang melakukan produksi Pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan:  Bahan tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang
  • 8. ditetapkan;  Ketentuan mengenai ambang batas maksimal dan bahan yang dilarang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Ketentuan mengenai bahan yang dilarang tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) , tertuang dalam lampiran II mengenai Bahan yang Dilarang Digunakan Sebagai BTP antara lain : 1. Asam borat dan senyawanya (Boric acid) 2. Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt) 3. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC) 4. Dulsin (Dulcin) 5. Kalium bromat (Potassium bromate) 6. Kalium klorat (Potassium chlorate) 7. Kloramfenikol (Chloramphenicol) 8. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils) 9. Nitrofurazon (Nitrofurazone) 10. Dulkamara (Dulcamara) Pasal 90 Setiap orang dilarang mengedarkan pangan tercemar, berupa pangan yang: a. mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa manusia; b. mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan; c. mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau proses Produksi Pangan; d. mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai; e. diproduksi dengan cara yang dilarang; dan/atau f. sudah kedaluwarsa. Pasal 86 UU Pangan ayat (2) Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. Pasal 94 Pangan mengatur mengenai sanksi terhadap setiap orang yang melanggar
  • 9. standar keamanan pangan dan mutu pangan. (1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) Mengenai pemenuhan standar Mutu Pangan, Pasal 90 ayat (1) mengenai Pangan tercemar, (3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:  denda;  penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran;  penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;  ganti rugi; dan/atau  pencabutan izin.  Pasal 140 UU Pangan mengatur tentang sanksi pidana terhadap orang yang melanggar pasal 86 ayat (2) UU Pangan. “Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang dengan sengaja tidak memenuhi standar Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).” Pasal 21 (1) Agar masyarakat terhidar dari makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan, pemerintah menetapkan standar dan persyaratan kesehatan agar makanan dan minuman yang bersangkutan aman dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pasal 386 (1) Barang siapa menjual, menawarkan atau menyerahkan barang makanan, minuman atau obat-obatan yang diketahuinya bahwa itu dipalsukan, sedangkan hal itu disembunyikannya, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. (2) Barang makanan dan minuman atau obat-obatan itu dipalsukan, bila nilainya atau faedahnya menjadi berkurang karena sudah dicampur dengan bahan lain.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anggoro. Yoga. 2007. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan dan Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Jakarta : Transmedia Pustaka. Dini, Islami. 2017. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan terhadap Status Gizi (Kadar Lemak Tubuh Dan Imt/U) pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri 01 Sumurboto Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(1). Hal 301-306. ISSN: 2356-3346. Eka, Resya. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Spasi Media . Fitriani, Lia. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Anak Usia Sekolah Akhir (10- 12 Tahun) tentang Makanan Jajanan di SD Negeri Ii Tagog Apu Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan dan Gizi. 1(2). Hal 37-45. Isriati. 2010. Gambaran Kebiasaan Jajan Siswa Di Sekolah. Jurnal Kesehatan dan Makanan. 2(1). Hal 90-112. Kusuma, Sari,dkk. 2017. Pengawasan Mutu Makanan. Brawijaya : Brawijaya Press. Lucas BL, Feucht SA. 2008. Nutrition in childhood. In : Mahan LK, Escott-Stump S. Krause’s food and nutrition theraphy. 12th ed. Canada: Saunders Elsevier. Nuryanto. 2010. Bahaya makanan jajanan. Jurnal kesehatan dan gizi. 2(1). Hal 21-35 Rahmi AA, Muis SF. 2005. Kontribusi makanan jajanan terhadap tingkat kecukupan energi dan protein serta status gizi anak Sekolah Dasar Siliwangi Semarang. Jurnal gizi 1(1). Hal: 55-59. Saifah. (2005). Hubungan pengetahuan terhadap perilaku jajan pada siswa SD. Journal Poltekes Soepraoen Malang. 2(1). Hal 40-50. Shepherd, R., & Sparks, P. (2009). Modelling food choice. Gaithersburg: Aspen. Solahuddin. 2007. KUHP dan KUHAP. Jakarta : Transmedia Pusaka. Taufiqurrohman .2016. Bahan Kimia Berbahaya Bagi Tubuh. Jakarta : Pusat Ilmu. Utami, Wuri. 2015. Gambaran Perilaku Makanan Jajanan Siswa di SDN Kalibeji 2 Sempor. Jurnal Makanan dan Nutrisi. 1(1). Hal 12-23. ISSN 2407-9189 315.
  • 11. LAMPIRAN A. GAMBAR SISWA YANG SEDANG MAKAN JAJANAN SEKOLAH B. GAMBAR JAJANAN SEKOLAH