1. i
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN
“SEBAGAI PERTIMBANGAN GEOSTRATEGIS UNTUK NEGARA DAN BANGSA”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian mandiri Universitas Diponegoro dalam penerimaan
mqhasiswa baru tahun ajaran 2023/2024
Disusun oleh :
MAHENDRA PRASETYA DEWANTORO PUTRA
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang "Wawasan Kebangsaan" ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Jombang, 21 Juni 2023
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN ........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................................1
B. Pokok Bahasan..........................................................................................................................................3
BAB II 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................................4
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan ..........................................................................................................4
B. Mengapa Wawasan Kebangsaan Harus Ada? .......................................................................................4
C. Landasan Wawasan Kebangsaan............................................................................................................5
D. Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan.......................................................................................................5
1. Wadah (Contour)..................................................................................................................................5
2. Visi Isi (Content) ...................................................................................................................................5
3. Tata laku (Conduct)..............................................................................................................................5
E. Hakekat Wawasan Kebangsaan ..............................................................................................................6
F. Asas Wawasan Kebangsaan.....................................................................................................................6
G. Arah Pandang Wawasan Kebangsaan................................................................................................6
1. Arah Pandang Kedalam.......................................................................................................................7
2. Arah Pandang ke luar...........................................................................................................................7
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Kebangsaan.............................................................7
1. Wilayah (Geografi) ...............................................................................................................................7
I. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya.................................................................10
J. Kedudukan Wawasan Kebangsaan.......................................................................................................12
K. Fungsi Wawasan Kebangsaan ...........................................................................................................12
L. Implementasi Wawasan Kebangsaan....................................................................................................12
M. Keberhasilan Implementasi Wawasan Kebangsaan........................................................................13
N. Tantangan Kedepan Bangsa Indonesia.................................................................................................13
O. Pemahaman Nasionalisme yang berkurang .....................................................................................14
P. Sosialisasi Wawasan Kebangsaan..........................................................................................................14
Q. Wawasan Kebangsaan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai Cita-Cita Nasional..........................14
R. Hubungan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional..............................................................15
BAB III 16
PENUTUP 16
A. Kesimpulan.................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................17
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara seharusnya mendapatkan perhatian penuh dari kita semua. Agar sebuah amanat
dalam UUD 1945 untuk menjaga Kesatuan NKRI serta kesejahteraan rakyat Indonesia.
Hal yang perlu di cermati adalah semakin tipisnya kesadaran dalam berbangsa dan
bernegara pada anak muda zaman sekarang adalah banyaknya persoalan-persoalan
eksternal seperti pemikiran atau kebiasan yang condong meniru budaya barat,sedangkan
masyarakat sangat membutuhkan peranan anak muda untuk membantu memediasi
masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan
politik, karena dengan peran anak muda,masyarakat sangat terbantu dalam menyelesaikan
masalah. Maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi
oleh negara lain karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan. Maka dari itu
peran anak muda perlu dibutuhkan dalam melakukan upaya bela negara.
Kesadaran masyarakat dalam bela negara adalah dimana masyarakat berupaya
untuk mempertahankan negara dari ancaman luar.Kesadaran dalam bela negara juga dapat
menumbuhkan sebuah rasa patriotisme dan nasionalisme dalam diri seseorang. Upaya
dalam bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela
berkorban dalam sebuah pengabdian.Keikutsertaan masyarakat dalam bela negara adalah
bentuk ungkapan cinta tanah air. Nilai-nilai dalam bela negara yang harus lebih dipahami
penerapannya adalah Cinta Tanah Air, Negeri yang makmur dan sejahtera sebagai sumber
daya alamnya yang perlu kita cintai. Kesadaran dalam bela negara didasarkan pada
kecintaan kita kepada tanah air.Salah satunya kita dapat mewujudkan itu semua dengan
melalui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya lokal, menjaga lingkungan sekitar
6. 2
dan pastinya menjaga nama baik NKRI. Selain itu kita juga perlu memahami tentamg
wawasan kebangsaan.
Wawasan kebangsaan Indonesia lahir dari sebuah kesadaran masyarakat itu
sendiri untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan, kesejahteraan, dan kedamaian abadi
bangsa Indonesia. Sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia yang beraneka ragam dan
wilayahnya berupa kepulauan selain itu, wawasan kebangsaan Indonesia adalah pedoman
yang sifatnya filosofis dan normative. Wawasan kebangsaan Indonesia perlu disadarkan
dengan maksud pentingnya hidup besama sebagai warga negara yang baik,wawasan
kebangsaan bertujuan menghidupkan semangat juang dalam berbangsa dan bernegara,
Serta mendorong terwujudnya hidup yang harmonis dan sejahtera dalam pencapaian cita-
cita nasional.
Namun di lain sisi kesadaran masyarakat Indonesia kian memudar, seperti
gerakan reformasi 1998 disatu sisi memberikan perubahan pada beberapa dimensi, tetapi
di beberapa kelompok gerakan reformasi belum bisa memperbaiki krisis akan
nasionalisme dan komitmen kebangsaan yang semakin hari mengarah kepada jurang
degradasi Pada akhirnya banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat dengan maksud dan
tujuan memperbaiki sosial ekonomi mereka tanpa memperhatikan nilai, norma dan
konsepsi dan semangat wawasan kebangsaan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD
1945. Selain itu, degradasi sangat berdampak pada krisis kesatuan dan persatuan
Indonesia, oleh karena itu banyak terjadi berbagai konflik yang berdimensi agama, etnis,
ras dan yang lainnya yang secara nyata mengangncam keutuhan wilayah NKRI. Hal itu
disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang wawasan kebangsaan yang tidak dijadikan
spirit untuk membangun serta memajukan bangsa Indonesia, sehingga krisis tersebut
belum menunjukan tanda-tanda kapan akan berakhir
7. 3
B. Pokok Bahasan.
Paradigma dalam menghadapi persoalan-persoalan sosial dan budaya dalam masyarakat
yang mana kurang adanya kesadaran masyarakat terhadap bela negara.Serta dilain sisi
kesadaran masyarakat semakin menurun, banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat
dengan maksud dan tujuan memperbaiki sosial ekonomi mereka tanpa memperhatikan
nilai, norma dan konsepsi dan semangat wawasan kebangsaan yang berdasarkan pada
Pancasila dan UUD 1945.
8. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia merupakan sebuah
pedoman yang masih bersifat filosofis normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan
semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana
lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa
dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus
senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembagan dan berbagai bentuk
implementasinya.
Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam
konsepsi Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan menumbuhkan
keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-
masing ditengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini berarti suasana kondisi
yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga terwujud ketahanan pribadi
dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia.
B. Mengapa Wawasan Kebangsaan Harus Ada?
Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut)
termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,
yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara
kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin
nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan
9. 5
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
C. Landasan Wawasan Kebangsaan
I. Idill => Pancasila
II. Konstitusional => UUD 1945
D. Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan
kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur
politik.
2. Visi Isi (Content)
Visi isi (content) adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat
dan cita-cita serta tujuan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari:
Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku
dari bangsa Indonesia.
10. 6
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi
dalam semua aspek kehidupan nasional.
E. Hakekat Wawasan Kebangsaan
Hakekat wawasan kebangsaan adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi
kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir,
bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan
bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
F. Asas Wawasan Kebangsaan
Asas wawasan nusantara adalah ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari :
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
G. Arah Pandang Wawasan Kebangsaan
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi
serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan
kebangsaan meliputi:
11. 7
1. Arah Pandang Kedalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.Tujuannya
adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
2. Arah Pandang ke luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus
berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan
baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya
tujuan nasional.Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia
yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Kebangsaan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Kebangsaan yaitu :
1. Wilayah.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.
1. Wilayah (Geografi)
Asas Kepulauan (Archipelago)
Kata Archipelago' dan 'Archipelagic' berasal dari italia yaitu
Archipelagos", kata'archi' yakni terpenting dan kata 'pelagos' berarti laut atau
wilayah lautan, jadi dapat disimpulkan bahwa archipelago adalah lautan
terpenting. Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-
pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh semaentara tempat perairanatau lautan
12. 8
antara pulau-pulau berfungsi sebagai penghubung dan bukan sebagai unsur
pemisah.
Kepulauan Indonesia
.Wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederandsch
Oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi
wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini
sudah banyak nama yang dipakai yaitu Hindia Timur, Insulinde' oleh Multatuli,
Nusantara Indonesia, 'Hindia Belanda (Nederlandsch-indie)' pada masa penjajahan
Belanda. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India.
Dalam bahasa Yunani, 'Indo' berarti India dan 'nesos' berarti pulau.Sebutan
"Indonesia' merupakan ciptaan ilmuwan JR Logan dalam Journal of The Indian
Archipelago And East Asia (1850). Maka pada awal abad ke-20 perkumpulan
mahasiswa Indonesia di Belanda menyebut dirinya sebagai 'Perhimpunan
Indonesia. Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28- 10-1928 kata
Indonesia di pakai sebagai sebutan bagi bangsa, tanah air dan bahasa. Kemudian
dipertegas lagi pada proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945,
Indonesia menjadi nam resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
Konsep Tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsep
mengenai kepemilikan dan kepemilikan wilayah laut, yaitu Res Cimmunis
menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.
Negara Kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih
kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau yang lain. Kepulauan adalah suatu
gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya. Laut Teritorial adalah
13. 9
satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis
pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surutterendah sepanjangpantai.
Karakteristik Wilayah Nusantara
Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sebagai berikut:
Utara : + 6°08'LU
Selatan : + 11'15'LS
Barat : + 94°45′BT
Timur : + 141°05' BT
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km², yang terdiri dari
daratan seluas 2.027.087 km² dan perairan seluas 3.166.163 km².
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek politik,
sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek
geografi. Geopolitik menjelaskan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu.Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan
pada nilai- nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan
jelas dan tegas tertuang di dalamPembukaan UUD 1945. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebihcinta
kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk nanisishan
karena neniaiahan tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan. Bangsa yang berfasalfah dan berideologi Pancasila
menurut faham perang dan damai.
14. 10
b. Geostrategi
Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai
dengan keinginan keinginan politik Sebagai contoh pertimbangan
geostrategis untuk negara dan bangsa.
Geografi: wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia
dan Australia; serta diantara samudra Pasifik dan samudra
Hindia
Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk
jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara
(RRC dan Jepang)
Ideologi: ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara
liberalisme di selatan( Australia dan Selandia Baru) dan
komunisme di utara (RRC, Vietnam dan KoreaUtara).
Politik: Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi
liberal di selatan dan demokrasi rakyat (diktatur proletar) di
utara.
Ekonomi: Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi
Kapitalis dan selatan Sosialis di utara.
Sosial: Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat
individualisme diselatan dan masyarakat sosialisme di utara.
Budaya Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di
selatan dan budaya Timur di utara.
I. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
Wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda atau wilayah eks
Hindia Belanda. Wilayah ini merupakan wilayah kepulauan dengan yang
15. 11
terpisahkan oleh laut bebas. Ordonansi 1939 yang digunakan oleh Hindia Belanda
untuk mengatur wilayah territorial laut. Ordonansi 1939 yang merupakan singkatan
dari Territiriale, Zee en Maritime Kringen Ordonantie. Di dalam ketentuan ini
disebutkan wilayah laut sepanjang 3 mil dari garis pantai, lebih dari itu merupakan
lautan bebas dan berlaku sebagai wilayah internasional. Hal ini sangat sebuah
ancaman bagi bangsa yang ingin mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu,
berdaulat dan untuk menuju bangsa yang adil dan makmur sebagaimana tertuang
dalam pembukaan UUD 1945. 12 tahun setelah merdeka ada upaya untuk
mengganti Territoriale Zee en Martitime Kringen Ordonanntie 1939 oleh perdana
menteri juanda pada 13 Desember 1957. Yang sekarang dikenal sebagai Deklarasi
Juanda 1957.
Pernyataan (deklarasi) mengenai Wilayah Perairan Indonesia itu berbunyi
sebagai berikut: "bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak
memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah
daratan Negara Indonesia dan dengan demikian bagian daripada perairan
pedalamanatau nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak Negara
Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing
dijamin selama dan sekadar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan
dan keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas landas lautan territorial (yang
lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang yan
terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan di atas akan diatur
selekas-lekasnya dengan undang-undang Isi pokok Deklarasi Juanda adalah
menyatakan laut territorial Indonesia sebesar 12 mil, tidak lagi 3 mil berdasarkan
point to point theory.
16. 12
J. Kedudukan Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Kebangsaan
dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sebab :
Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil
UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional
Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional
Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional
GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional
K. Fungsi Wawasan Kebangsaan
Sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan
segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
Tujuan Wawasan Kebangsaan adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi
di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
L. Implementasi Wawasan Kebangsaan
Penerapan Wawasan Kebangsaan harus tercermin pada pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
Wawasan Kebangsaan sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
17. 13
Wawasan kebangsaan menjadi pedoman bagi upayamewujudkan kesatuan
aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuandan keutuhan bangsa,
serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.
Wawasan Kebangsaan dalam Pembangunan Nasional :
-Implementasi dalam kehidupan politik
-Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
-Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya
-Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan
M.Keberhasilan Implementasi Wawasan Kebangsaan
Diperlukan kesadaran Warga Negara Indonesia untuk:
Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara
serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa
Indonesia.
Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara,
bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan
kebangsaan sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara
pandang. Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan
program yang teratur, terjadwal dan terarah.
N. Tantangan Kedepan Bangsa Indonesia
Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan
fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Disamping
itu yang patut diwaspadai adalah pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin
kuat. Ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk dikotak kotakan tidak saja
oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa.
18. 14
O. Pemahaman Nasionalisme yang berkurang
Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong,
sebagian kecil masyarakat terutama justru yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan
kelompoknya, golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya.
Untuk itu sebaiknya setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk
dikemudian bersatu bahu membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis
multidimensi
P. Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
a. Menurut sifat/cara penyampaian
langsung => ceramah,diskusi,tatap muka
tidak langsung => media massa
b. Menurut metode penyampaian
Ketauladanan
Edukasi
Komunikasi dan integrasi
Materi Wasasan Kebangsaan disesuaikan dengan tingkat dan macam Pendidikan serta
lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.
Q. Wawasan Kebangsaan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai Cita-Cita
Nasional
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat
kepercayaan dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu
guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya
tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik
antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial
masyarakat, budaya dan tradisi. keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. 'Upaya
19. 15
pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang
berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup,
keutuhan wilayah serta jati diri.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik
sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam
mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan
oleh suatu bangsa :
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan
R. Hubungan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional
Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada
pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokohberupa
konsepsi wawasan kebangsaan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan
tujuan nasional.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang
merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasionalmenuju tujuan nasional. sedangkan
ketahanan nasional merupakan kondisi yang harusdiwujudkan agar proses pencapaian
tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengansukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
wawasan kebangsaan dan Ketahanan Nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling
mendukung sebagai pedomanbagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
agar tetap jaya danberkembang seterusnya.
20. 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa semangat perjuangan
bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar biasa
dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan
untuk mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan bidang tugas
dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga
memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh
dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atas dasar pemikiran dari perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang dilaksanakan dengan perjuangan Fisik
dan wawasan kebangsaan yang merupakan pancaran nilai dari ideologi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam mengisi kemerdekaan diperlukan
Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-masing di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cila dan tujuan nasional.
Dengan demikian anak-anak bangsa sebagai generasi penerus akan memiliki pola
pikir, pola sikap dan pola tindak yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara serta tidak akan mengarah ke disintegrasi bangsa, karena hanya ada satu
Indonesia yaitu NKRI adalah SATU INDONESIA SATU.
21. 17
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Fajar Pendidikan Dasar Kewrganegaraan. (Sri Gunting: Jakarta.2009).hal:52
Materi dari Kasilisainfo Pendam XII/Tpr Kapten Inf Drs. Umar Affandi, MHA. Dalam
Sumber:http://www.suaramedia.com/nasional/detail/wawasan-kebangsaan-sosbud-
masyarakat perbatasan.html
Swasono, dkk. Mohammad Hatta; beberapa pokok pikiran, Jakarta : UI-Press, 1992.
UUD 1945