SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH SISTEM AGRIBISNIS
SEMESTER GENAP TAHUN 2009
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
3/31/2009
MENGENAL PROFIL KONSUMEN
AGRIBISNIS PENENTU
KEBERHASILAN PROFIT
KELOMPOK 3
Raden Bondan E B (150110080162 )
Dhea Primasari (150110080160 )
Adi Firmansyah (150110080158 )
Ayu Larasati ( 150110080135 )
Adhi Cahya Nugraha ( 150110080148 )
Ivan Komara ( 150110080150 )
Tohom D.P.S ( 150110080153 )
Novian Eka ( 150110080157 )
Maria Orisa ( 150110080138 )
M. Rizal ( 150110080127 )
2
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat-NYa kami masih diberi
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas system agribisnis.
Konsumen dan pemasar adalah dua subjek yang utama dalam keberhasilan pemasaran suatu
produk. Berhasil atau tidaknya suatu produk agribisnis dalam penjualannya di masyarakat
ditentukan oleh puas atau tidak kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi
seorang produsen untuk mengenal berbagai karakteristik konsumen agar mereka dapat
mengambil suatu strategi yang menguntungkan bagi pemasaran produknya khususnya
produsen agribisnis. Permintaan atau kebutuhan konsumen adalah suatu yang selalu berubah
sesuai perkembangan zaman. Hal ini menjadi penentu bagi profit produsen agribisnis yang
didapat. Makalah ini membahas bahwa profil konsumen terkait dengan perilaku konsumen,
sikap konsumen, serta riset mengenai perilaku konsumen agribisnis yang dilakukan seorang
produsen.
Demikian hal ini disampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, kami mohon
maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammualaikum warramatullahi wabarakatuh
3
DAFTAR ISI
BAB 1 PERILAKU KONSUMEN, SIKAP KONSUMEN, DAN RISET PERILAKU KONSUMEN.................4
BAB 2 STUDI KASUS PERILAKU KONSUMEN MADU DI BOGOR......................................................7
BAB 3 KLASIFIKASI PROFIL KONSUMEN BERDASARKAN ASPEK KEPUASAAN DAN ENTUSIASME.10
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
4
BAB 1
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997).
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu
manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses
pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak,
sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah:
(1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
(2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi
mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
(3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli,
bagaimana membelinya.
(4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
(5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk.
Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih
berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan
antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada
penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam
menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta
beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Teori Ekonomi Mikro.
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan
maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila
memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding
atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini
sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat
diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian
5
dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-
kelas sosial dan sebagainya.
SIKAP KONSUMEN
Sikap konsumen adalah factor penting yang akan mempengaruhi konsumen. Konsep
sikap sangat terkait dengan kepercayaan dan perilaku. Sikap merupakan ungkapan perasaan
konsumen tentang suatu obyek apakah disukai atau tidak.
Paul and Olson (1999) menyatakan :
sikap adalah evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang
evaluasi adalah tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan yang relative rendah
evaluasi diciptakan oleh system afektif (emosi, perasaan, suasana hati), kognitif
(dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan, arti atau kepercayaan tentang
konsep sikap) serta konatif ( kecenderungan melakukan sesuatu terhadap obyek sikap)
Contoh : Konsumen yakin bahwa jeruk dapat mencegah sariwan
( termasuk aspek kognitif ), konsumen tersebut sangat suka makan jeruk
( termasuk aspek afektif), dan konsumen tersebut akan membeli jeruk
(termasuk aspek konatif).
Riset Perilaku Konsumen
 Mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar
meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan yang
disampaikan produsen dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan
pembelian. Informasi yang berkaitan dengan Perilaku Konsumen sangat penting, karena
: tekanan persaingan yang semakin tinggi, pasar yang selalu mengalami perubahan,
kebutuhan dan keinginan konsumen yang cepat berubah dan semakin spesifik. Apabila
produsen ingin memberikan terbaik pada pelanggannya, maka produsen harus memiliki
informasi yang lengkap mengenai konsumen termasuk segala tindak-tanduk dan
perilaku para konsumennya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menetapkan
strategi produk, strategi pemasaran, strategi produksi, strategi keuangan perusahaan
dan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan.
 Informasi yang dibutuhkan produsen, bisa diperoleh dengan Riset Perilaku
6
 Konsumen yang juga merupakan bagian dari riset pemasaran. Riset pemasaran adalah
pengembangan, interpretasi dan komunikasi informasi yang berorientasi pada
keputusan untuk digunakan dalam proses pemasaran strategis. Ada dua metodologi
yang bisa digunakan yaitu :
 Riset kuantitatif, menggunakan eksperimen, tehnik survey dan observasi. Hasilnya
bersifat deskriptif, empiris dan jika diambil secara acak dapat digeneralisasikan ke
populasi yang lebih besar.
 Riset kualitatif, menggunakan wawancara mendalam, kelompok terfokus, dan tehnik
proyeksi. Hasilnya cenderung agak subyektif, jumlah sample sedikit sehingga temuan-
temuannya tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Tehnik ini
digunakan untuk peluncuran promosi baru.
 Para pemasar menggabungkan riset kuantitatif dan kualitatif untuk membantu
keputusan pemasaran strategis.
PROSES RISET PERILAKU KONSUMEN
7
BAB 2
STUDI KASUS PERILAKU KONSUMEN MADU DI BOGOR
Madu merupakan produk perlebahan bergizi tinggi memiliki banyak manfaat yang tidak hanya
sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food supplement. Indonesia dengan jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia, seharusnya membutuhkan madu yang cukup banyak.
Namun demikian menurut Pusat Perlebahan Nasional, konsumsi madu perkapita di Indonesia
masih sangat rendah yaitu sebesar 0,3 kg pertahun, sedangkan negara Jerman dan Jepang
sudah mencapai 1,3 kg pertahun. Menurut Departemen Kehutanan Republik Indonesia, saat ini
telah berkembang ratusan peternak lebah lokal, baik yang dikelola dalam skala besar maupun
yang berskala kecil sebagai usaha sampingan. Banyaknya pesaing dalam memproduksi madu
menyebabkan pengembangan madu serta pemasaran madu harus mampu menciptakan nilai
tambah dari produknya sehingga mampu bersaing dengan produsen lain. Untuk itu diperlukan
analisis perilaku konsumen madu sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
kebijakan oleh pelaku bisnis dalam pengembangan produk madu.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada perumusan masalah sebagai berikut : a.
Bagaimana karakteristik konsumen madu dilihat dari sisi psikografis dan demografi, b.
Bagaimana perilaku konsumen dalam mengkonsumsi madu, c. faktor-faktor apa yang
mempengaruhi preferensi konsumen dalam mengkonsumsi madu, d. Strategi apa yang harus
diterapkan dalam rangka pengembangan produk madu. Berdasarkan perumusan masalah
tersebut secara khusus penelitian ini bertujuan : a. Menganalisa karakteristik konsumen madu
dilihat dari sisi psikografis dan demografi, b. Menganalisa perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi madu, c. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen
dalam mengkonsumsi madu berdasarkan atribut yang dikehendaki, d. Merumuskan strategi
pengembangan produk madu. Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup bahasan preferensi
konsumen madu rumah tangga .
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan melibatkan 90 responden yang terdiri
dari 30 responden yang mengkonsumsi madu bermerek, 30 responden yang mengkonsumsi
madu curah dan 30 responden yang tidak pernah mengkonsumsi madu selama tiga bulan
terakhir. Teknik pengambil sampel yang digunakan yaitu teknik non propability sampling
8
dengan cara convenience sampling. Wawancara dilakukan dengan panduan kuesioner
terstruktur guna mendapatkan data primer. Untuk melengkapi informasi tersebut juga
dikumpulkan data sekunder dari Pusbahnas dan literatur yang relevan.
Untuk menggali informasi dari data, metode yang digunakan meliputi tabulasi data, analisis
gerombol, analisis thurstone, analisis tabulasi silang (crosstab) dan analisis korespondensi.
Tabulasi data digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik dan profil
konsumen, analisis gerombol digunakan untuk mengklasifikasikan responden berdasarkan
ukuran kemiripan sehingga diperoleh segmentasi responden, analisis biplot berguna untuk
menterjemahkan segmen yang telah terbentuk atau mengenali ciri-ciri psikografis yang
dominan pada setiap segmen, analisis thurstone untuk mengetahui urutan peringkat
kepentingan atribut, analisis tabulasi silang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan
antara baris dengan kolom dari sebuah tabulasi silang dan analisis korespondensi digunakan
untuk membantu melihat kedekatan suatu profil dari satu kategori terhadap profil dari kategori
lainnya.
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang perilaku konsumen madu yang dilakukan di
Bogor maka dapat disimpulkan bahwa segmentasi konsumen madu diperoleh tiga segmen yaitu
segmen 1 sebanyak 45.6%, segmen 2 sebanyak 37.8% dan segmen 3 sebanyak 16.7%. Apabila
dilihat dari sisi demografi, variabel yang mempunyai keterkaitan dengan segmentasi konsumen
hanya status pernikahan. Namun demikian variabel tersebut tetap sulit digunakan untuk
membedakan ketiga segmen.
Perilaku konsumen sangat berkaitan dengan penilaian konsumen akan keyakinan dan persepsi
terhadap madu. Persepsi responden terhadap harga madu sama saja dengan harga madu
curah. Perilaku konsumen madu baik konsumen madu bermerek maupun madu curah adalah
relatif sama. Akan tetapi konsumen madu bermerek lebih sering membeli madu di supermarket
sedangkan konsumen madu curah membeli madu langsung ke peternak lebah. Selain itu,
konsumen madu bermerek biasa mengkonsumsi madu yang mengandung royal jelly+pollen
dengan ukuran kurang dari 500 ml, sedangkan konsumen madu curah biasa mengkonsumsi
madu randu dengan ukuran kurang dari 1000 ml. Pada dasarnya konsumen mengetahui bahwa
madu tidak hanya bermanfaat sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food
9
supplement.
Atribut madu yang paling diprioritaskan dan dianggap sangat penting oleh responden secara
keseluruhan yaitu keaslian, kandungan gizi, dan manfaat, sementara tiga prioritas terakhir yaitu
merek, ukuran kemasan dan bentuk kemasan. Atribut madu yang paling diprioritaskan oleh
segmen 1 yaitu keaslian, kandungan gizi dan khasiat. Tiga prioritas utama bagi segmen 2 yaitu
keaslian, kandungan gizi dan kebersihan. Tiga prioritas utama bagi segmen 3 yaitu keaslian,
khasiat dan kandungan gizi. Berdasarkan tiga kelompok responden yaitu responden yang
mengkonsumsi madu bermerek, curah dan tidak mengkonsumsi madu selama tiga bulan
terakhir maka ketiga kelompok responden tersebut memiliki urutan prioritas atribut yang
hampir sama. Untuk responden yang mengkonsumsi madu bermerek, tiga prioritas atribut
madu yang dianggap penting yaitu keaslian, kebersihan dan khasiat. Sedangkan responden yang
mengkonsumsi madu curah dan yang tidak mengkonsumsi selama tiga bulan terakhir, tiga
prioritas atribut madu yang dianggap penting yaitu keaslian, kandungan gizi dan khasiat.
Atribut madu yang paling disukai konsumen yaitu kemasan dalam bentuk botol yang berukuran
250 ml - 500 ml dari merek yang sudah dikenal, jenis madu yang disenangi konsumen yaitu
madu royal jelly dan pollen, sebagian lagi adalah madu randu. Adapun Warna madu yang paling
disukai responden yaitu berwarna coklat muda dengan rasa manis dan kental. Konsumen lebih
menyukai membeli madu di supermarket dan langsung ke peternak lebah. Informasi yang
diinginkan responden terdapat pada label yaitu waktu diproduksi, waktu kadaluarsa, manfaat
madu, kandungan gizi dan jenis madu.
Implikasi strategi yang harus dilakukan produsen yaitu melakukan pengembangan produk madu
dengan cara membuat produk yang lebih spesifik berdasarkan masing-masing segmen. Untuk
meningkatkan keyakinan responden terhadap madu yang diproduksi, maka produsen perlu
mempertahankan dan meningkatkan mutu produk madu, serta lebih menonjolkan keaslian
madu yang dihasilkan, menjaga kebersihan tempat produksi. Selalu membuat produk sesuai
dengan keinginan konsumen dan membuat madu dengan berbagai rasa.
10
BAB 3
KLASIFIKASI PROFIL KONSUMEN BERDASARKAN ASPEK KEPUASAAN DAN ENTUSIASME
Konsumen yang entusias ( Enthusiastic Customers ) merupakan kondisi emosional yang paling
tinggi ketimbang kepuasan konsumen.Oleh karena itu bagi pemasar,perlu sekali untuk
membuat profil konsumennya berdasarkan tingkat kepuasan dan entusiasme dari konsumen.
Ada 4 profil konsumen yang bisa dianalisis dari hubungan antara kepuasan dan entusiasme ;
1. entusiasme rendah tapi kepuasannya tinggi (Potential Turncoats )
2. entusiasme tinggi tapi kepuasannya rendah (Sentimental Shoopers)
3. entusiasme rendah tapi kepuasannya rendah (Silent Shoopers ) dan
4. entusiasme tinggi dan kepuasan tinggi ( Star Consumers ).
11
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Prabu Mangkunegara, 2002, Perilaku Konsumen, Refika Adhitama
Bilson Simamora, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT.Grmaedia Pustaka Utama
Engel, J.F : Blackwel, R.D dan Miniard, P.W. 1992. Consumer Behaviour The Dryden Press.
Chicago.
Schiffman & Kanuk, 2000, Perilaku Konsumen, PT.Indeks Grup Gramedia
Ujang Sumarwan, 2002, Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia
J.Paul Oeter & Jerry C.Olson,1999, Consumer Behaviour, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Jilid 1 & 2, Penerbit Erlangga
http.www.google.com / profil konsumen agribisnis

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial i
Psikologi sosial iPsikologi sosial i
Psikologi sosial i
dzakiaziz
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
Septian Muna Barakati
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
tani57
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
sintongjonatanhutapea
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
Fherdyan
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
EDIS BLOG
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Manado State University
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Operator Warnet Vast Raha
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalelsanugrahita
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
Di'Özil Sanjaya
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Stevany Sinaga
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EDIS BLOG
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganZulfah Alfina
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 

What's hot (20)

Psikologi sosial i
Psikologi sosial iPsikologi sosial i
Psikologi sosial i
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnhPengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 

Viewers also liked

Subsistem hulu hilir komoditi lele
Subsistem hulu   hilir komoditi leleSubsistem hulu   hilir komoditi lele
Subsistem hulu hilir komoditi lele
Anggi Ahmad
 
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanianPeranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
Ihzaya
 
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)EL Institute
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Rancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha AgribisnisRancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha AgribisnisEL Institute
 
Subsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis HuluSubsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis Hulu
billah27
 
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranMakalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranBondan the Planter of Palm Oil
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis Fransiska Puteri
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
Uofa_Unsada
 
Ma pendahuluan
Ma pendahuluanMa pendahuluan
Ma pendahuluan
samsul alam
 

Viewers also liked (12)

Subsistem hulu hilir komoditi lele
Subsistem hulu   hilir komoditi leleSubsistem hulu   hilir komoditi lele
Subsistem hulu hilir komoditi lele
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah_18 Laporan makalah 4 kel 4
Makalah_18 Laporan makalah 4 kel 4Makalah_18 Laporan makalah 4 kel 4
Makalah_18 Laporan makalah 4 kel 4
 
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanianPeranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian
 
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)
pengertian-dan-ruang-lingkup-rancangan usaha agribisnis (rancua)
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
 
Rancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha AgribisnisRancangan Usaha Agribisnis
Rancangan Usaha Agribisnis
 
Subsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis HuluSubsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis Hulu
 
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranMakalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
Ma pendahuluan
Ma pendahuluanMa pendahuluan
Ma pendahuluan
 

Similar to Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9

Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi iiMercu Buana University
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumensyiami
 
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
WisnuGroho4
 
PPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualPPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualDessy Arifina
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
YusufRauf2
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Harsono Ahmad
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenheribertusdwi
 
Pencerahan pemasaran
Pencerahan pemasaranPencerahan pemasaran
Pencerahan pemasaran
Ariza Rahman
 
BAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi KonsumenBAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi Konsumen
EdwardGrace6
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
trivaiva16
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Annisa Hidayanti Fitri
 
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdfBab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
dwicempaka0904
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
graceamanda405
 
indang.pptx
indang.pptxindang.pptx
indang.pptx
YusufMaulana48658
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
Mang Engkus
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
dika14
 
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptxMinimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
apriliakartika10
 

Similar to Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9 (20)

Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
 
Psikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIOPsikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIO
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
 
PPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptualPPT2. kerangka konseptual
PPT2. kerangka konseptual
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumen
 
Pencerahan pemasaran
Pencerahan pemasaranPencerahan pemasaran
Pencerahan pemasaran
 
BAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi KonsumenBAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi Konsumen
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdfBab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
indang.pptx
indang.pptxindang.pptx
indang.pptx
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
 
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptxMinimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
Minimalist Korean Aesthetic Pitch Deck by Slidesgo.pptx
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9

  • 1. 1 MAKALAH SISTEM AGRIBISNIS SEMESTER GENAP TAHUN 2009 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 3/31/2009 MENGENAL PROFIL KONSUMEN AGRIBISNIS PENENTU KEBERHASILAN PROFIT KELOMPOK 3 Raden Bondan E B (150110080162 ) Dhea Primasari (150110080160 ) Adi Firmansyah (150110080158 ) Ayu Larasati ( 150110080135 ) Adhi Cahya Nugraha ( 150110080148 ) Ivan Komara ( 150110080150 ) Tohom D.P.S ( 150110080153 ) Novian Eka ( 150110080157 ) Maria Orisa ( 150110080138 ) M. Rizal ( 150110080127 )
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat-NYa kami masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas system agribisnis. Konsumen dan pemasar adalah dua subjek yang utama dalam keberhasilan pemasaran suatu produk. Berhasil atau tidaknya suatu produk agribisnis dalam penjualannya di masyarakat ditentukan oleh puas atau tidak kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi seorang produsen untuk mengenal berbagai karakteristik konsumen agar mereka dapat mengambil suatu strategi yang menguntungkan bagi pemasaran produknya khususnya produsen agribisnis. Permintaan atau kebutuhan konsumen adalah suatu yang selalu berubah sesuai perkembangan zaman. Hal ini menjadi penentu bagi profit produsen agribisnis yang didapat. Makalah ini membahas bahwa profil konsumen terkait dengan perilaku konsumen, sikap konsumen, serta riset mengenai perilaku konsumen agribisnis yang dilakukan seorang produsen. Demikian hal ini disampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, kami mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalammualaikum warramatullahi wabarakatuh
  • 3. 3 DAFTAR ISI BAB 1 PERILAKU KONSUMEN, SIKAP KONSUMEN, DAN RISET PERILAKU KONSUMEN.................4 BAB 2 STUDI KASUS PERILAKU KONSUMEN MADU DI BOGOR......................................................7 BAB 3 KLASIFIKASI PROFIL KONSUMEN BERDASARKAN ASPEK KEPUASAAN DAN ENTUSIASME.10 BAB 4 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
  • 4. 4 BAB 1 PERILAKU KONSUMEN Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997). Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya. (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian
  • 5. 5 dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas- kelas sosial dan sebagainya. SIKAP KONSUMEN Sikap konsumen adalah factor penting yang akan mempengaruhi konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan kepercayaan dan perilaku. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu obyek apakah disukai atau tidak. Paul and Olson (1999) menyatakan : sikap adalah evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang evaluasi adalah tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan yang relative rendah evaluasi diciptakan oleh system afektif (emosi, perasaan, suasana hati), kognitif (dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan, arti atau kepercayaan tentang konsep sikap) serta konatif ( kecenderungan melakukan sesuatu terhadap obyek sikap) Contoh : Konsumen yakin bahwa jeruk dapat mencegah sariwan ( termasuk aspek kognitif ), konsumen tersebut sangat suka makan jeruk ( termasuk aspek afektif), dan konsumen tersebut akan membeli jeruk (termasuk aspek konatif). Riset Perilaku Konsumen  Mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan yang disampaikan produsen dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan pembelian. Informasi yang berkaitan dengan Perilaku Konsumen sangat penting, karena : tekanan persaingan yang semakin tinggi, pasar yang selalu mengalami perubahan, kebutuhan dan keinginan konsumen yang cepat berubah dan semakin spesifik. Apabila produsen ingin memberikan terbaik pada pelanggannya, maka produsen harus memiliki informasi yang lengkap mengenai konsumen termasuk segala tindak-tanduk dan perilaku para konsumennya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menetapkan strategi produk, strategi pemasaran, strategi produksi, strategi keuangan perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan.  Informasi yang dibutuhkan produsen, bisa diperoleh dengan Riset Perilaku
  • 6. 6  Konsumen yang juga merupakan bagian dari riset pemasaran. Riset pemasaran adalah pengembangan, interpretasi dan komunikasi informasi yang berorientasi pada keputusan untuk digunakan dalam proses pemasaran strategis. Ada dua metodologi yang bisa digunakan yaitu :  Riset kuantitatif, menggunakan eksperimen, tehnik survey dan observasi. Hasilnya bersifat deskriptif, empiris dan jika diambil secara acak dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.  Riset kualitatif, menggunakan wawancara mendalam, kelompok terfokus, dan tehnik proyeksi. Hasilnya cenderung agak subyektif, jumlah sample sedikit sehingga temuan- temuannya tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Tehnik ini digunakan untuk peluncuran promosi baru.  Para pemasar menggabungkan riset kuantitatif dan kualitatif untuk membantu keputusan pemasaran strategis. PROSES RISET PERILAKU KONSUMEN
  • 7. 7 BAB 2 STUDI KASUS PERILAKU KONSUMEN MADU DI BOGOR Madu merupakan produk perlebahan bergizi tinggi memiliki banyak manfaat yang tidak hanya sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food supplement. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, seharusnya membutuhkan madu yang cukup banyak. Namun demikian menurut Pusat Perlebahan Nasional, konsumsi madu perkapita di Indonesia masih sangat rendah yaitu sebesar 0,3 kg pertahun, sedangkan negara Jerman dan Jepang sudah mencapai 1,3 kg pertahun. Menurut Departemen Kehutanan Republik Indonesia, saat ini telah berkembang ratusan peternak lebah lokal, baik yang dikelola dalam skala besar maupun yang berskala kecil sebagai usaha sampingan. Banyaknya pesaing dalam memproduksi madu menyebabkan pengembangan madu serta pemasaran madu harus mampu menciptakan nilai tambah dari produknya sehingga mampu bersaing dengan produsen lain. Untuk itu diperlukan analisis perilaku konsumen madu sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan oleh pelaku bisnis dalam pengembangan produk madu. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada perumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana karakteristik konsumen madu dilihat dari sisi psikografis dan demografi, b. Bagaimana perilaku konsumen dalam mengkonsumsi madu, c. faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam mengkonsumsi madu, d. Strategi apa yang harus diterapkan dalam rangka pengembangan produk madu. Berdasarkan perumusan masalah tersebut secara khusus penelitian ini bertujuan : a. Menganalisa karakteristik konsumen madu dilihat dari sisi psikografis dan demografi, b. Menganalisa perilaku konsumen dalam mengkonsumsi madu, c. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam mengkonsumsi madu berdasarkan atribut yang dikehendaki, d. Merumuskan strategi pengembangan produk madu. Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup bahasan preferensi konsumen madu rumah tangga . Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan melibatkan 90 responden yang terdiri dari 30 responden yang mengkonsumsi madu bermerek, 30 responden yang mengkonsumsi madu curah dan 30 responden yang tidak pernah mengkonsumsi madu selama tiga bulan terakhir. Teknik pengambil sampel yang digunakan yaitu teknik non propability sampling
  • 8. 8 dengan cara convenience sampling. Wawancara dilakukan dengan panduan kuesioner terstruktur guna mendapatkan data primer. Untuk melengkapi informasi tersebut juga dikumpulkan data sekunder dari Pusbahnas dan literatur yang relevan. Untuk menggali informasi dari data, metode yang digunakan meliputi tabulasi data, analisis gerombol, analisis thurstone, analisis tabulasi silang (crosstab) dan analisis korespondensi. Tabulasi data digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik dan profil konsumen, analisis gerombol digunakan untuk mengklasifikasikan responden berdasarkan ukuran kemiripan sehingga diperoleh segmentasi responden, analisis biplot berguna untuk menterjemahkan segmen yang telah terbentuk atau mengenali ciri-ciri psikografis yang dominan pada setiap segmen, analisis thurstone untuk mengetahui urutan peringkat kepentingan atribut, analisis tabulasi silang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara baris dengan kolom dari sebuah tabulasi silang dan analisis korespondensi digunakan untuk membantu melihat kedekatan suatu profil dari satu kategori terhadap profil dari kategori lainnya. Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang perilaku konsumen madu yang dilakukan di Bogor maka dapat disimpulkan bahwa segmentasi konsumen madu diperoleh tiga segmen yaitu segmen 1 sebanyak 45.6%, segmen 2 sebanyak 37.8% dan segmen 3 sebanyak 16.7%. Apabila dilihat dari sisi demografi, variabel yang mempunyai keterkaitan dengan segmentasi konsumen hanya status pernikahan. Namun demikian variabel tersebut tetap sulit digunakan untuk membedakan ketiga segmen. Perilaku konsumen sangat berkaitan dengan penilaian konsumen akan keyakinan dan persepsi terhadap madu. Persepsi responden terhadap harga madu sama saja dengan harga madu curah. Perilaku konsumen madu baik konsumen madu bermerek maupun madu curah adalah relatif sama. Akan tetapi konsumen madu bermerek lebih sering membeli madu di supermarket sedangkan konsumen madu curah membeli madu langsung ke peternak lebah. Selain itu, konsumen madu bermerek biasa mengkonsumsi madu yang mengandung royal jelly+pollen dengan ukuran kurang dari 500 ml, sedangkan konsumen madu curah biasa mengkonsumsi madu randu dengan ukuran kurang dari 1000 ml. Pada dasarnya konsumen mengetahui bahwa madu tidak hanya bermanfaat sebagai obat tetapi juga dapat digunakan sebagai food
  • 9. 9 supplement. Atribut madu yang paling diprioritaskan dan dianggap sangat penting oleh responden secara keseluruhan yaitu keaslian, kandungan gizi, dan manfaat, sementara tiga prioritas terakhir yaitu merek, ukuran kemasan dan bentuk kemasan. Atribut madu yang paling diprioritaskan oleh segmen 1 yaitu keaslian, kandungan gizi dan khasiat. Tiga prioritas utama bagi segmen 2 yaitu keaslian, kandungan gizi dan kebersihan. Tiga prioritas utama bagi segmen 3 yaitu keaslian, khasiat dan kandungan gizi. Berdasarkan tiga kelompok responden yaitu responden yang mengkonsumsi madu bermerek, curah dan tidak mengkonsumsi madu selama tiga bulan terakhir maka ketiga kelompok responden tersebut memiliki urutan prioritas atribut yang hampir sama. Untuk responden yang mengkonsumsi madu bermerek, tiga prioritas atribut madu yang dianggap penting yaitu keaslian, kebersihan dan khasiat. Sedangkan responden yang mengkonsumsi madu curah dan yang tidak mengkonsumsi selama tiga bulan terakhir, tiga prioritas atribut madu yang dianggap penting yaitu keaslian, kandungan gizi dan khasiat. Atribut madu yang paling disukai konsumen yaitu kemasan dalam bentuk botol yang berukuran 250 ml - 500 ml dari merek yang sudah dikenal, jenis madu yang disenangi konsumen yaitu madu royal jelly dan pollen, sebagian lagi adalah madu randu. Adapun Warna madu yang paling disukai responden yaitu berwarna coklat muda dengan rasa manis dan kental. Konsumen lebih menyukai membeli madu di supermarket dan langsung ke peternak lebah. Informasi yang diinginkan responden terdapat pada label yaitu waktu diproduksi, waktu kadaluarsa, manfaat madu, kandungan gizi dan jenis madu. Implikasi strategi yang harus dilakukan produsen yaitu melakukan pengembangan produk madu dengan cara membuat produk yang lebih spesifik berdasarkan masing-masing segmen. Untuk meningkatkan keyakinan responden terhadap madu yang diproduksi, maka produsen perlu mempertahankan dan meningkatkan mutu produk madu, serta lebih menonjolkan keaslian madu yang dihasilkan, menjaga kebersihan tempat produksi. Selalu membuat produk sesuai dengan keinginan konsumen dan membuat madu dengan berbagai rasa.
  • 10. 10 BAB 3 KLASIFIKASI PROFIL KONSUMEN BERDASARKAN ASPEK KEPUASAAN DAN ENTUSIASME Konsumen yang entusias ( Enthusiastic Customers ) merupakan kondisi emosional yang paling tinggi ketimbang kepuasan konsumen.Oleh karena itu bagi pemasar,perlu sekali untuk membuat profil konsumennya berdasarkan tingkat kepuasan dan entusiasme dari konsumen. Ada 4 profil konsumen yang bisa dianalisis dari hubungan antara kepuasan dan entusiasme ; 1. entusiasme rendah tapi kepuasannya tinggi (Potential Turncoats ) 2. entusiasme tinggi tapi kepuasannya rendah (Sentimental Shoopers) 3. entusiasme rendah tapi kepuasannya rendah (Silent Shoopers ) dan 4. entusiasme tinggi dan kepuasan tinggi ( Star Consumers ).
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA A.A. Prabu Mangkunegara, 2002, Perilaku Konsumen, Refika Adhitama Bilson Simamora, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT.Grmaedia Pustaka Utama Engel, J.F : Blackwel, R.D dan Miniard, P.W. 1992. Consumer Behaviour The Dryden Press. Chicago. Schiffman & Kanuk, 2000, Perilaku Konsumen, PT.Indeks Grup Gramedia Ujang Sumarwan, 2002, Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia J.Paul Oeter & Jerry C.Olson,1999, Consumer Behaviour, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jilid 1 & 2, Penerbit Erlangga http.www.google.com / profil konsumen agribisnis