SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
PSIKOLOGI KONSUMEN
LAILA MEILIYANDRIE INDAH WARDANI, PhD.
OLEH:
LAMIDIA SANDRA IRENE
BUNGA ANNISA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat, dan karuniaNyalah, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Psikologi
Industri dan Organisasi, pada semester II, di tahun ajaran 2014 dengan judul “Psikologi
Konsumen”. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengetahui,
mengenal, dan mengerti segala aspek tentang Psikologi Konsumen, yang akan kami bahas
dalam makalah ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan tugas ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan tugas yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga tugas yang sederhana ini, dapat memberi manfaat bagi kami,
dan semua yang membacanya.
Bekasi, June 4th 2014
Tim Penulis
PSIKOLOGI KONSUMEN
A. Latar Belakang
Jika dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, manusia dipandang sebagai
komponen dari satu sistem industri, dan berperan sebagai tenaga kerja, maka pada
pertemuan ini manusia di pandang sebagai satu sistem yang berinteraksi dengan
sistem industri, khususnya dengan sistem industri yang menghasilkan produk-produk
dalam bentuk barang-barang dan jasa-jasa konusmen. Barang dan jasa konsumen
diartikan semua macam barang dan jasa yang di rasakan manfaatnya dan digunakan
oleh manusia.
Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat.
Ketersediaan pasar mendukung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai
macam produk dipasarkan dengan berbagai cara agar produksi barang maupun jasa
laku dan menarik perhatian bagi konsumen.
Produk yang di tawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu
pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan
keputusan konsumen.
Bagaimana konsumen mengetahui, mengenali barang dan jasa yang di
tawarkan di pasar, bagaimana konsumen mengetahui dan mengenali barang dan jasa
yang baik, bagaimana konsumen sampai pada keputusan untuk membeli barang dan
jasa ysng dianggap bermanfaat, merupakan pokok-pokok yang akan di bahas dalam
bab ini.
B. Pengertian
Psikologi konsumen bersibuk diri, secara luas, dengan manusia sebagai
konsumen dari barang dan jasa. Karena itu sasaran utama ialah menjelaskan perilaku
konsumen, misalnya menguraikan macam pilihan apa yang dibuat orang, dibawah
macam keadaan apa, dan dengan alasan-alasan apa (Howell & Dipboye, 1986).
Karena sasaran utamanya ialah menjelaskan perilaku konsumen, maka di samping
‘psikologi konsumen’ juga digunakan istilah ‘perilaku konsumen’.
Katona (1980) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari
perilaku ekonomika (behavioral economics). Perilaku ekonomika merupakan ilmu
yang selain mengkaji perilaku konsumen, juga mengkaji ‘perilaku menabung’,
‘perilaku berusaha’ atau ‘perilaku berwirausaha’, ‘penghasilan yang di dapat’,
‘perilaku ekonomi dalam sistem pemasaran yang berbeda-beda’, ‘perilaku ekonomi
politik’, ‘proses kerja’, dan ‘perilaku keorganisasian’.
Dalam perkembangan psikologi konsumen, terjadi kecenderungan perubahan
fokus yang sangat mencolok, yaitu yang semula pandangannya dipusatkan kepada
konsumen sebagai pembeli saja fokusnya menjadi konsumen sebagai konsumen,
dalam arti yang lebih luas daripada pembeli (Jacoby, 1976; Perloff, 1968). Ciri-
cirinya ialah:
1. Perhatian meluas sampai pada hal-hal di luar kegiatan membeli. Perilaku konsumen
diberi batasan yang lebih luas, yaitu sebagai acquisition, use and disposition of
products, services, time, and ideas. (Jacoby,1976). Penelitian perilaku konsumen,
selain penelitian tentang usaha-usahanya dalam mendapatkan barang atau jasa, juga
meliputi cara-cara yang digunakan individu untuk menyingkirkan barang-barang yang
sudah kehilangan fungsi aslinya (kaleng dari minuman atau makanan kaleng) dengan
antara lain membuang, menjual kembali, memperbaiki, memberi fungsi lain, dan
sebagainya.
2. Meningkatnya kecenderungan untuk mendekati masalah dari sudut pandang
konsumen. Para produsen ingin agar dapat mengantisipasi pola-pola perilaku
konsumen dan agar dapat mempengaruhi pilihan-pilihan konsumen ke arah yang
menguntungkan produ-produk mereka. Melalui survei untuk menguji produk dan
desain baru dari produk dikumpulkan data drai konsumen tentang keinginan-
keinginan dan kesukaan mereka terhadap produk tersebut.
3. Perilaku konsumen dikaji dengan tujuan ilmiah murni. Mengonsumsi barang-barang
dan jasa-jasa merupakan aspek yang penting dari perilaku manusia dan karena itu
bermanfaat untuk dikaji. Kajian tentang perilaku konsumen dalam konteks kehidupan
nyata memberikan sumbangan bearti bagi pengetahuan dasar psikologi.
4. Makin besarnya perhatian terhadap isu-isu sosial. Tetrdapat pandangan bahwa
perilaku konsumen dikaji hanya untuk kepentingan (dan keuntungan) produsen.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas perkembangan psikologi konsumen sekarang
berfokus pada konsumen sebagai konsumen, sebagai objek ilmiah. Hasil-hasil
penelitiannya dapat bearti bagi kedua belah pihak. Perloff mengatakan bahwa:
“the industrial psychologist .... study the consumer for the sake of understanding
consumer behavior because consumer behavior is scientifically important on the one
hand, and is relevant to helping the consumer derive greater satisfaction and pleasure
from the products he consumes, on the other.”
Psikologi konsumen sekarang berorientasi untuk menghormati konsumen sebagai
warganegara. Orientasi ini mempunyai dua sisi. Di satu pihak, mengacu kepada
pertanggungjawaban lembaga terhadapa konsumen individual. Hasil-hasil penelitian
memberikan manfaat optimal bagi konsumen. Misalnya pembuatan program dan penyediaan
fasilitas-fasilitas perawatan kesehatan yang efektif, penyebarluasan informasi perawatan
secara menyeluruh, rancangan sistem transportasi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Di lain pihak, konsepsi konsumen sebagai warganegara berhubungan
dengan tanggung jawab konsumen sendiri dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat.
pada sisi ini, Psikologi konsumen menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan
gerakan perlindungan lingkunngan. Tujuannya ialah mengubah perilaku masyarakat
konsumen sehubungan dengan masalah sampah, kebakaran hutan, polusi udara, kebisingan,
konservasi energi dan sumber alam lain, perlindungan terhadap kepunahan spesies binatang,
dan pelaksanaan kontrol populasi.
Pada saat ini, pada umumnya kajian-kajian dalam perilaku konsumen terdiri dari
analisis dari proses pembelanjaan dari keperluan sehari-hari, jasa, dan barang tahan lama
(rumah mobil) yang mencerminkan orientasi ke masa depan. Proses pembelajanjaan terdiri
dari tiga macam proses:
1. Proses penawaran: proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat,
menimbulkan keinginan untuk membeli/ menggunakan barang dan/jasa. Kajiannya
antara lain meliputi:
a) Efektifitas penggunaan media (seperti komposisi dari audience yang dicapai
melalui TV, radio, harian, majalah dan media iklan lain);
b) Efektivitas dari iklan dan commercials, dan lain-lain.
2. Proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi proses membelli berdasarkan
kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang dilakukan antara lain:
a) Kajian dari pilihan-pilihan yang diinginkan (preferences) konsumen (selera,
gaya, ciri-ciri produk, dan sebagainya);
b) Kajian dari kebiasaan dan pola membeli, dan lain-lain.
3. Proses penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan melakukan penelitian-
penelitian antara lain tentanng:
a) Motif-motif membeli dari sekelompok orang;
b) Harapan-harapan ekonomis dari orang;
c) Perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa
d) Citra (images) dari produk-produk, dan lain-lain.
Menurut Katona, ada lima pernagkat ubahan (variabel) yang menentukan dan
mempengaruhi prilaku konsumen, yaitu:
a. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang menetapkan
batas-batas kemampuannya sebagai konsumen, misalnya penghasilannya, asetnya,
dapat diperolehnya kredit.
b. Keadaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances) yang
mempengaruhi perilaku ekonomi, seperti peningkatan atau penuruna daya beli
(dapat hadiah uang, atau tiba-tiba di PHK), perubahan status keluarga (menikah),
pindah ke rumah baru.
c. Kebiasaan memainkan peran yang penting. Misalnya dalam membeli makanan,
sabun, rokok, dan sebagainya.
d. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang (seperti
sewa, premium asuransi jiwa, pajak, bayar cicilan, untuk mobil) mempengaruhi
perilaku ekonomi.
e. Keadaan psikologikal konsumen.
C. Penemukenalan Keperluan dan Kebutuhan Konsumen
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk dapat menemukenali keperluan dan kebutuhan
(termasuk keinginan dan harapan) konsumen biasanya dilakukan dengan
menggunakan metode: panel konsumen, metode survei kuesioner, metode skala
dan pengharkatan, wawancara, teknik-teknik proyektif, dan metide observasi.
Mc Cormick & Tiffin (1974) menjelaskan beberapa metode pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Panel konsumen
Pengumpulan data dalam rangka penelitian konsumen kadang kala
menggunakan panel konsumen. Panel adalah sekelompok orang yang
merupakan satu sampel dalam penelitian konsumen. Sering di gunakan
panel yang sama untuk satu jangka waktu tertentu.
b. Metode survei kuesioner
Metode ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh
orang-orang yang merupakan sampel penelitian. Kuesioner dapat diberikan
secara pribadi, melalui pos, atau melalui cara lain.
Dalam pengggunaan metode survei kuesioner ini perlu disadari beberapa
kelemahan dan kesulitan dalam pengembangan kuesioner-nya. Bentuk dan
sifat kuesioner dan pertanyaan-pertanyaannya, misalnya bentuk kuesioner
checklist, penjawab cukup membuat tanda dibelakang pertanyaan (yang
berbentuk pertanyaan) atau bentuk kuesioner berakhir-terbuka (pertanyaan
yang mengundang jawaban terurai), mempunyai pengaruh yang besar
terhadap data yang diperoleh
c. Metode skala dan pengharkatan
Metode skala dan pengharkatan (scaling and rating methods) biasanya
digunakan dalam penelitian konsumen untuk mengukur pandangan dan
sikap konsumen terhadap sesuatu produk. Salah satu sikap yang digunakan
ialah skala semantic differential (SD). Skala SD yang dikembangkan oleh
Osgood dan rekan-rekan terdiri dari pasangan-pasangan kata sifat yang
berlawanan yang dianggap relevan dengan objek sikap yang ingin diukur,
yang memiliki nilai-nilai skala sesuai dengan kedudukannya antara kedua
kata sifat yang berlawanan.
d. Wawancara
Wawancara merupakan metode lain untuk memperoleh informasi dari atau
tentang orang. Adatiga jenis wawancara yang dapat digunakan yaitu:
- Wawancara berstruktur: bentuk wawancara ini menyerupai bentuk
kuesioner dengan perbedaan bahwa pertanyaan-pertanyaan dinyatakan
secara lisan. Wawancara berstruktur dapat dilaukan dalam survei
penelitian pasar pintu ke pintu, sedangkan pewawancara mengikuti
prosedur wawancara yang telah ditentukan
- Wawancara tidak berstuktur: Gallup mengusulkan wawancara tidak
berstruktur yang merupakan prosedur wawancara yang lebih lentur,
bertujuan mendapatkan informasi dari konsumen yang mencerminkan
sesuatu tentang pengaruh dari iklan-iklan tertentu terhadap terjadinya
pembelian. Wawancara ini dimulai saat pembeliannya untuk mengarah
kembali ke saat menghadapai periklanan.
- Wawancara dalam: wawancara dalam kadangkala digunakan untuk
memperoleh pemahaman tentang motivasi manusia berkaitan dengan
penggunaan produk-produk. Wawancara dalam digunakan agar dapat
menimbulkan asosiasi-asosiasi sebebas mungkin pada penjawab. Peran
pewawancara ialah untuk membuat hubungan kepercayaan dengan
penjawab.
e. Teknik-teknik proyektif
Teknik-teknik proyektif adalah teknik-teknik yang menimbulkan jawaban-
jawaban orang terhadap rangsang yang secara sengaja bersifat taksa
(ambiguous) atau tidak berstruktur. Karena rangsang yang samar,
diperkirakan bahwa penjawab membuat jawaban-jawaban yang merupakan
‘proyeksi-proyeksi’ dari diri mereka sendiri.
f. Mengamati perilaku konsumen
Aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen dapat secara langsung
diamati dalam situasi sehari-hari. Penelitian ini ingin mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Siapa saja yang membeli produk (dengan memperhitungkan proporsi
wanita, pria dan anak-anak)?
- Siapa yang mempengaruhi pembelian jika ternyata pembeli tidak
datang sendirian?
- Apakah pengunjung mencari merk khusus?
- Apakah mereka mnguji atau membandingkan harga?
- Apakah mereka memeriksa bungkus dan membaca label sebelum
membeli?
2. Penelitian Pemasaran
Beberapa penelitian, survei, kajian yang pernah dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Survei Pendapat Konsumen
Survei ini dilakukan untuk menemukenali keinginan dan kebutuhan
konsumen terhadap barang dan jasa. Tujuan survei adalah mendapatkan
petunjuk dalam merancang produk baru, memodifikasi produk yang telah
ada, atau menyiapkan iklan yang lebih sesuai.
b. Pengujian Produk
Telah merupakan praktek umum untuk mengadakan pengujian awal dari
produk-produk baru sebelum mereka dipasarkan dengan tujuan dapat
diketahuinya sejauh mana produk dapat diterima oleh para konsumen
potensial.
c. Pengepakan
Aspek lain dalam penelitian pemasaran berhubungan dengan pengepakan
produk. Para produsen dari produk tertentu melakukan penelitian yang
berkaitan dengan rancangan pengepakan untuk memperoleh pandangan
dan pilihan dari orang tentang kemungkinan rancangan yang berbeda-
beda.
D. Aspek Kepribadian
Dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menggunakan barang dan/atau jasa,
konsumen dipengaruhi, selain oleh faktor-faktor dalam dirinya, juga oleh faktor-faktor di luar
dirinya.
1. Aspek Kognitif
Semua proses kognitif yang terlibat dalam perolehan dan penyimpaan dari informasi,
meliputi perhatian, persepsi dan ingatan. Orang secara selektif memperhatikan apa yang
disajikan dan mengamati apa yang menarik perhatian mereka. Faktor-faktor yang
menentukan pusat perhatian, cara dengan mana bahan-bahan yang diperhatikan diamati, dan
kemungkinan bahwa bahan-bahan tersebut akan diingat mencakup kedua-duanya, yaitu ciri-
ciri dari bahan dan kondisi-kondisi dalam diri orang.
Proses kognitif dimulai dengan seleksidari sekelompok rangsang oleh orang. Orang
menjadi sadar (aware) akan kelompok rangsang yang telah ia pilih. Dari sekian banyak iklan
di harian, ada beberapa iklan yang menarik perhatian. Orang sadar akan adanya iklan-iklan
tertentu. Tahap kedua dari proses kognitif ialah persepsi. Bagaimana orang mempersepsikan
diri mereka sendiri atau orang lain, mempersepsikan barang-barang atau jasa-jasa yang ada di
sekitar mereka, mempunyai dampak yang berarti pada perilaku konsumen. Dari sejumlah
iklan barang dan jasa dipilih kelompok iklan dari barang atau jasa tertentu (tahap sadar),
misalnya kelompok iklan penjualan komputer pribadi. Dari kelompok iklan yang dipilih ia
mulai memeperhatikan dan mengamati (tahap persepsi). Data tentang jenis komputer yang
dijual dibaca, diolah, dinilai dibandingkan dengan data komputer yang telah dipunyai
diingatan, yang diperoleh lewat pengalaman dan pengetahuan orang lain dan dirinya sendiri,
yang merupakan hasil dari proses pembelajaran (tahap pembelajaran). Akhirnya terjadi satu
penyimpulan atas dasar besar kecilnya kemungkinan barang atau jasa tersebut memenuhi
keperluan dan kebutuhannya.
Dalam proses pembelajaran ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu, aspek recall dan
recognition. Kedua-duanya berkaitan dengan ingatan. Pada recall isi ingatan ‘dipanggil
kembali’. Orang secara aktif ‘mencari’ isi ingatan di gudang penyimpanan ingatan (memory
storage). Sedangkan pada recognition isi ingatan ‘dikenali’. Orang hanya mengenali isi
ingatan yang disajikan kepadanya bersama-sama dengan hal-hal lain yang sejenis.
2. Status Aktif
a. Motivasi
Motivasi dapat dijelaskan dengan teori isi dan teori proses. Dalam psikologi konsumen
kedua teori digunakan. Psikologi konsumen ingin mengetahui motif atau kebutuhan tertentu
yang akan timbul untuk membantu meramalkan bagaimana pesan atau produk konsumen
akan diterima oleh publik yang relevan.
Teori motivasi memberikan tekana kepada proses, mencoba untuk menjelaskan bagaimana
motivasi melaksanakan fungsi-fungsi pemberian tenaga dan pengarahannya. Dari sudut
pandang komunikasi, pesan atau informasi tentang produk akan mempengaruhi proses
kognitif. Motivasi berfungsi untuk mempengaruhi setiap langkah. Pesan tentang suatu produk
yang diinginkan akan lebih besar kemungkinannya untuk diterima, dipandang sebagai baik
dan akan dijawab dibandingkan dengan pesan yang netral.
b. Sikap
Motivasi dan sikap sangat erat hubungannya. Beda utama ialah bahwa sikap harus ada
komponen kognitif dan bahwa mereka berorientasi objek. Sikap juga lebih dilihat kurang
berkaitan dengan tindakan dibandingkan dengan motivasi. Sikap mempunyai acuan objek
yang jelas dan melibatkan afek positif atau negatif sampai derajat tertentu.
Niat atau intention merupakan aspek sikap yang diukur dalam hubungannya dengan
perilakunya yang sesuai. Sikap pada umumnya diukur dengan salah satu alat dalam bentuk
pelaporan diri.
E. Proses Pengambilan Keputusan
Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan mengenai aktifitas kehidupan.
Seringkali berbagai macam keputusan harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari.
Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Pada saat
konsumen membeli sebuah produk, umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan
dalam pengambilan keputusan.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu :
(1) pengenalan kebutuhan,
(2) pencarian informasi,
(3) evaluasi alternatif,
(4) keputusan pembelian,
(5) perilaku pascapembelian.
·
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah.
Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan
internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah
mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan
eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru
milik tetangganya.
·
Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya,
orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari
tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang.
·
Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku
pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi
keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap.
Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau
gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
·
Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi
merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika
membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari,
keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang
konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
·
Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang
merek lain.
F. Proses Penawaran
Proses penawaran: proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat,
menimbulkan keinginan untuk membeli/menggunakan barang dan/atau jasa. Kajianya antara
lain meliputi: (a) efektivitas penggunaan media, (b) efektivitas dari iklan dan commercials.
Iklan ; iklan sering juga dikenal dengan sebutan advertensi yang merupakan
penyesuain kata dari kata dalam bahasa Belanda advertentie. Kata lain dalam Belanda untuk
advertentie adalah reklame yang artinya memberi tahu. Fungsi informatif iklan sampai saat
ini masih dipertahankan. Disamping itu iklan sampai sekarang masih dipertahankan.
Disamping itu iklan memiliki fungsi persuasif.
Dengan fungsi informatif maka iklan menekankan komunikasi, memberitahukan
informasi tentang produk kepada konsumen. Yang dipengaruhi ialah proses kognitif
konsumen. Konsumen dasar akan adanya produk yang ditawarkan melalui
iklan,mempersepsikannya,memahami dan mengolah data untuk kemudian disimpan atau
tidak disimpan datanya. Jika konsumen pada saat membaca iklan membutuhkan produk
tersebut maka tidak saja terjadi proses kognitif tetapi juga pengambilan keputusan. Jika
produk tidak dibutuhkan konsumen,maka iklan kalau dibaca akan menyentuh proses kognitif
saja dan tidak sampai pada status afektif seseorang. Namun demikian ada produk-produk
yang dengan sengaja ditawarkan dengan menggunakan fungsi informatif saja.

More Related Content

What's hot

Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
Formasi Org
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Anna Dekinai
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
Siti Sahati
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
AndreasFN
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Ikha Mardiyah
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
Khilyatin Ulin Nur
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
Habib Grindcore
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
Seta Wicaksana
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Muhammad Alfiansyah Alfi
 

What's hot (20)

Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Trial dan error 2
Trial dan error 2Trial dan error 2
Trial dan error 2
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Belajar dan memory
Belajar dan memoryBelajar dan memory
Belajar dan memory
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 

Viewers also liked

JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIJURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
riskienurul
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliPerilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliTinalistiani
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletwiwithardianto
 
Aspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zaviaAspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zavia
Indra Abdam Muwakhid
 
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahliPengertian perilaku konsumen menurut para ahli
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
Reza8
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Suprijanto Rijadi
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
 
Job Analysis & Design
Job Analysis & DesignJob Analysis & Design
Job Analysis & DesignAastha
 

Viewers also liked (11)

JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIJURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliPerilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
44943126 kuesioner-esp
44943126 kuesioner-esp44943126 kuesioner-esp
44943126 kuesioner-esp
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_fillet
 
Aspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zaviaAspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zavia
 
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahliPengertian perilaku konsumen menurut para ahli
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 
Job Analysis & Design
Job Analysis & DesignJob Analysis & Design
Job Analysis & Design
 

Similar to Psikologi Konsumen - PIO

Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
trivaiva16
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Annisa Hidayanti Fitri
 
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdfBab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
dwicempaka0904
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
graceamanda405
 
BAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi KonsumenBAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi Konsumen
EdwardGrace6
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumensyiami
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
dika14
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
Mang Engkus
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)rezamolen
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
rezamolen
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
hendra_bastian
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1Yayu Ferdian
 
2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumen2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumenAde Yh
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumenrezamolen
 

Similar to Psikologi Konsumen - PIO (20)

Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdfBab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen(1).pdf
 
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdfBab 12 Psikologi Konsumen.pdf
Bab 12 Psikologi Konsumen.pdf
 
BAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi KonsumenBAB 12 Psikologi Konsumen
BAB 12 Psikologi Konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
 
Modul perilaku konsumen-1
Modul perilaku konsumen-1Modul perilaku konsumen-1
Modul perilaku konsumen-1
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1
 
2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumen2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 

Psikologi Konsumen - PIO

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PSIKOLOGI KONSUMEN LAILA MEILIYANDRIE INDAH WARDANI, PhD. OLEH: LAMIDIA SANDRA IRENE BUNGA ANNISA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan karuniaNyalah, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Psikologi Industri dan Organisasi, pada semester II, di tahun ajaran 2014 dengan judul “Psikologi Konsumen”. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengetahui, mengenal, dan mengerti segala aspek tentang Psikologi Konsumen, yang akan kami bahas dalam makalah ini. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan tugas ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan tugas yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga tugas yang sederhana ini, dapat memberi manfaat bagi kami, dan semua yang membacanya. Bekasi, June 4th 2014 Tim Penulis
  • 3. PSIKOLOGI KONSUMEN A. Latar Belakang Jika dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, manusia dipandang sebagai komponen dari satu sistem industri, dan berperan sebagai tenaga kerja, maka pada pertemuan ini manusia di pandang sebagai satu sistem yang berinteraksi dengan sistem industri, khususnya dengan sistem industri yang menghasilkan produk-produk dalam bentuk barang-barang dan jasa-jasa konusmen. Barang dan jasa konsumen diartikan semua macam barang dan jasa yang di rasakan manfaatnya dan digunakan oleh manusia. Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat. Ketersediaan pasar mendukung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai macam produk dipasarkan dengan berbagai cara agar produksi barang maupun jasa laku dan menarik perhatian bagi konsumen. Produk yang di tawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan konsumen. Bagaimana konsumen mengetahui, mengenali barang dan jasa yang di tawarkan di pasar, bagaimana konsumen mengetahui dan mengenali barang dan jasa yang baik, bagaimana konsumen sampai pada keputusan untuk membeli barang dan jasa ysng dianggap bermanfaat, merupakan pokok-pokok yang akan di bahas dalam bab ini. B. Pengertian Psikologi konsumen bersibuk diri, secara luas, dengan manusia sebagai konsumen dari barang dan jasa. Karena itu sasaran utama ialah menjelaskan perilaku konsumen, misalnya menguraikan macam pilihan apa yang dibuat orang, dibawah macam keadaan apa, dan dengan alasan-alasan apa (Howell & Dipboye, 1986). Karena sasaran utamanya ialah menjelaskan perilaku konsumen, maka di samping ‘psikologi konsumen’ juga digunakan istilah ‘perilaku konsumen’. Katona (1980) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari perilaku ekonomika (behavioral economics). Perilaku ekonomika merupakan ilmu yang selain mengkaji perilaku konsumen, juga mengkaji ‘perilaku menabung’, ‘perilaku berusaha’ atau ‘perilaku berwirausaha’, ‘penghasilan yang di dapat’, ‘perilaku ekonomi dalam sistem pemasaran yang berbeda-beda’, ‘perilaku ekonomi politik’, ‘proses kerja’, dan ‘perilaku keorganisasian’. Dalam perkembangan psikologi konsumen, terjadi kecenderungan perubahan fokus yang sangat mencolok, yaitu yang semula pandangannya dipusatkan kepada konsumen sebagai pembeli saja fokusnya menjadi konsumen sebagai konsumen, dalam arti yang lebih luas daripada pembeli (Jacoby, 1976; Perloff, 1968). Ciri- cirinya ialah: 1. Perhatian meluas sampai pada hal-hal di luar kegiatan membeli. Perilaku konsumen diberi batasan yang lebih luas, yaitu sebagai acquisition, use and disposition of products, services, time, and ideas. (Jacoby,1976). Penelitian perilaku konsumen, selain penelitian tentang usaha-usahanya dalam mendapatkan barang atau jasa, juga meliputi cara-cara yang digunakan individu untuk menyingkirkan barang-barang yang sudah kehilangan fungsi aslinya (kaleng dari minuman atau makanan kaleng) dengan
  • 4. antara lain membuang, menjual kembali, memperbaiki, memberi fungsi lain, dan sebagainya. 2. Meningkatnya kecenderungan untuk mendekati masalah dari sudut pandang konsumen. Para produsen ingin agar dapat mengantisipasi pola-pola perilaku konsumen dan agar dapat mempengaruhi pilihan-pilihan konsumen ke arah yang menguntungkan produ-produk mereka. Melalui survei untuk menguji produk dan desain baru dari produk dikumpulkan data drai konsumen tentang keinginan- keinginan dan kesukaan mereka terhadap produk tersebut. 3. Perilaku konsumen dikaji dengan tujuan ilmiah murni. Mengonsumsi barang-barang dan jasa-jasa merupakan aspek yang penting dari perilaku manusia dan karena itu bermanfaat untuk dikaji. Kajian tentang perilaku konsumen dalam konteks kehidupan nyata memberikan sumbangan bearti bagi pengetahuan dasar psikologi. 4. Makin besarnya perhatian terhadap isu-isu sosial. Tetrdapat pandangan bahwa perilaku konsumen dikaji hanya untuk kepentingan (dan keuntungan) produsen. Sebagaimana telah dijelaskan di atas perkembangan psikologi konsumen sekarang berfokus pada konsumen sebagai konsumen, sebagai objek ilmiah. Hasil-hasil penelitiannya dapat bearti bagi kedua belah pihak. Perloff mengatakan bahwa: “the industrial psychologist .... study the consumer for the sake of understanding consumer behavior because consumer behavior is scientifically important on the one hand, and is relevant to helping the consumer derive greater satisfaction and pleasure from the products he consumes, on the other.” Psikologi konsumen sekarang berorientasi untuk menghormati konsumen sebagai warganegara. Orientasi ini mempunyai dua sisi. Di satu pihak, mengacu kepada pertanggungjawaban lembaga terhadapa konsumen individual. Hasil-hasil penelitian memberikan manfaat optimal bagi konsumen. Misalnya pembuatan program dan penyediaan fasilitas-fasilitas perawatan kesehatan yang efektif, penyebarluasan informasi perawatan secara menyeluruh, rancangan sistem transportasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Di lain pihak, konsepsi konsumen sebagai warganegara berhubungan dengan tanggung jawab konsumen sendiri dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat. pada sisi ini, Psikologi konsumen menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan gerakan perlindungan lingkunngan. Tujuannya ialah mengubah perilaku masyarakat konsumen sehubungan dengan masalah sampah, kebakaran hutan, polusi udara, kebisingan, konservasi energi dan sumber alam lain, perlindungan terhadap kepunahan spesies binatang, dan pelaksanaan kontrol populasi. Pada saat ini, pada umumnya kajian-kajian dalam perilaku konsumen terdiri dari analisis dari proses pembelanjaan dari keperluan sehari-hari, jasa, dan barang tahan lama (rumah mobil) yang mencerminkan orientasi ke masa depan. Proses pembelajanjaan terdiri dari tiga macam proses: 1. Proses penawaran: proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli/ menggunakan barang dan/jasa. Kajiannya antara lain meliputi: a) Efektifitas penggunaan media (seperti komposisi dari audience yang dicapai melalui TV, radio, harian, majalah dan media iklan lain); b) Efektivitas dari iklan dan commercials, dan lain-lain. 2. Proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi proses membelli berdasarkan kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang dilakukan antara lain:
  • 5. a) Kajian dari pilihan-pilihan yang diinginkan (preferences) konsumen (selera, gaya, ciri-ciri produk, dan sebagainya); b) Kajian dari kebiasaan dan pola membeli, dan lain-lain. 3. Proses penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan melakukan penelitian- penelitian antara lain tentanng: a) Motif-motif membeli dari sekelompok orang; b) Harapan-harapan ekonomis dari orang; c) Perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa d) Citra (images) dari produk-produk, dan lain-lain. Menurut Katona, ada lima pernagkat ubahan (variabel) yang menentukan dan mempengaruhi prilaku konsumen, yaitu: a. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen, misalnya penghasilannya, asetnya, dapat diperolehnya kredit. b. Keadaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances) yang mempengaruhi perilaku ekonomi, seperti peningkatan atau penuruna daya beli (dapat hadiah uang, atau tiba-tiba di PHK), perubahan status keluarga (menikah), pindah ke rumah baru. c. Kebiasaan memainkan peran yang penting. Misalnya dalam membeli makanan, sabun, rokok, dan sebagainya. d. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang (seperti sewa, premium asuransi jiwa, pajak, bayar cicilan, untuk mobil) mempengaruhi perilaku ekonomi. e. Keadaan psikologikal konsumen. C. Penemukenalan Keperluan dan Kebutuhan Konsumen 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk dapat menemukenali keperluan dan kebutuhan (termasuk keinginan dan harapan) konsumen biasanya dilakukan dengan menggunakan metode: panel konsumen, metode survei kuesioner, metode skala dan pengharkatan, wawancara, teknik-teknik proyektif, dan metide observasi. Mc Cormick & Tiffin (1974) menjelaskan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Panel konsumen Pengumpulan data dalam rangka penelitian konsumen kadang kala menggunakan panel konsumen. Panel adalah sekelompok orang yang merupakan satu sampel dalam penelitian konsumen. Sering di gunakan panel yang sama untuk satu jangka waktu tertentu. b. Metode survei kuesioner Metode ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orang yang merupakan sampel penelitian. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, melalui pos, atau melalui cara lain. Dalam pengggunaan metode survei kuesioner ini perlu disadari beberapa kelemahan dan kesulitan dalam pengembangan kuesioner-nya. Bentuk dan sifat kuesioner dan pertanyaan-pertanyaannya, misalnya bentuk kuesioner checklist, penjawab cukup membuat tanda dibelakang pertanyaan (yang
  • 6. berbentuk pertanyaan) atau bentuk kuesioner berakhir-terbuka (pertanyaan yang mengundang jawaban terurai), mempunyai pengaruh yang besar terhadap data yang diperoleh c. Metode skala dan pengharkatan Metode skala dan pengharkatan (scaling and rating methods) biasanya digunakan dalam penelitian konsumen untuk mengukur pandangan dan sikap konsumen terhadap sesuatu produk. Salah satu sikap yang digunakan ialah skala semantic differential (SD). Skala SD yang dikembangkan oleh Osgood dan rekan-rekan terdiri dari pasangan-pasangan kata sifat yang berlawanan yang dianggap relevan dengan objek sikap yang ingin diukur, yang memiliki nilai-nilai skala sesuai dengan kedudukannya antara kedua kata sifat yang berlawanan. d. Wawancara Wawancara merupakan metode lain untuk memperoleh informasi dari atau tentang orang. Adatiga jenis wawancara yang dapat digunakan yaitu: - Wawancara berstruktur: bentuk wawancara ini menyerupai bentuk kuesioner dengan perbedaan bahwa pertanyaan-pertanyaan dinyatakan secara lisan. Wawancara berstruktur dapat dilaukan dalam survei penelitian pasar pintu ke pintu, sedangkan pewawancara mengikuti prosedur wawancara yang telah ditentukan - Wawancara tidak berstuktur: Gallup mengusulkan wawancara tidak berstruktur yang merupakan prosedur wawancara yang lebih lentur, bertujuan mendapatkan informasi dari konsumen yang mencerminkan sesuatu tentang pengaruh dari iklan-iklan tertentu terhadap terjadinya pembelian. Wawancara ini dimulai saat pembeliannya untuk mengarah kembali ke saat menghadapai periklanan. - Wawancara dalam: wawancara dalam kadangkala digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang motivasi manusia berkaitan dengan penggunaan produk-produk. Wawancara dalam digunakan agar dapat menimbulkan asosiasi-asosiasi sebebas mungkin pada penjawab. Peran pewawancara ialah untuk membuat hubungan kepercayaan dengan penjawab. e. Teknik-teknik proyektif Teknik-teknik proyektif adalah teknik-teknik yang menimbulkan jawaban- jawaban orang terhadap rangsang yang secara sengaja bersifat taksa (ambiguous) atau tidak berstruktur. Karena rangsang yang samar, diperkirakan bahwa penjawab membuat jawaban-jawaban yang merupakan ‘proyeksi-proyeksi’ dari diri mereka sendiri. f. Mengamati perilaku konsumen Aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen dapat secara langsung diamati dalam situasi sehari-hari. Penelitian ini ingin mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: - Siapa saja yang membeli produk (dengan memperhitungkan proporsi wanita, pria dan anak-anak)? - Siapa yang mempengaruhi pembelian jika ternyata pembeli tidak datang sendirian? - Apakah pengunjung mencari merk khusus? - Apakah mereka mnguji atau membandingkan harga? - Apakah mereka memeriksa bungkus dan membaca label sebelum membeli?
  • 7. 2. Penelitian Pemasaran Beberapa penelitian, survei, kajian yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Survei Pendapat Konsumen Survei ini dilakukan untuk menemukenali keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa. Tujuan survei adalah mendapatkan petunjuk dalam merancang produk baru, memodifikasi produk yang telah ada, atau menyiapkan iklan yang lebih sesuai. b. Pengujian Produk Telah merupakan praktek umum untuk mengadakan pengujian awal dari produk-produk baru sebelum mereka dipasarkan dengan tujuan dapat diketahuinya sejauh mana produk dapat diterima oleh para konsumen potensial. c. Pengepakan Aspek lain dalam penelitian pemasaran berhubungan dengan pengepakan produk. Para produsen dari produk tertentu melakukan penelitian yang berkaitan dengan rancangan pengepakan untuk memperoleh pandangan dan pilihan dari orang tentang kemungkinan rancangan yang berbeda- beda. D. Aspek Kepribadian Dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menggunakan barang dan/atau jasa, konsumen dipengaruhi, selain oleh faktor-faktor dalam dirinya, juga oleh faktor-faktor di luar dirinya. 1. Aspek Kognitif Semua proses kognitif yang terlibat dalam perolehan dan penyimpaan dari informasi, meliputi perhatian, persepsi dan ingatan. Orang secara selektif memperhatikan apa yang disajikan dan mengamati apa yang menarik perhatian mereka. Faktor-faktor yang menentukan pusat perhatian, cara dengan mana bahan-bahan yang diperhatikan diamati, dan kemungkinan bahwa bahan-bahan tersebut akan diingat mencakup kedua-duanya, yaitu ciri- ciri dari bahan dan kondisi-kondisi dalam diri orang. Proses kognitif dimulai dengan seleksidari sekelompok rangsang oleh orang. Orang menjadi sadar (aware) akan kelompok rangsang yang telah ia pilih. Dari sekian banyak iklan di harian, ada beberapa iklan yang menarik perhatian. Orang sadar akan adanya iklan-iklan tertentu. Tahap kedua dari proses kognitif ialah persepsi. Bagaimana orang mempersepsikan diri mereka sendiri atau orang lain, mempersepsikan barang-barang atau jasa-jasa yang ada di sekitar mereka, mempunyai dampak yang berarti pada perilaku konsumen. Dari sejumlah iklan barang dan jasa dipilih kelompok iklan dari barang atau jasa tertentu (tahap sadar), misalnya kelompok iklan penjualan komputer pribadi. Dari kelompok iklan yang dipilih ia mulai memeperhatikan dan mengamati (tahap persepsi). Data tentang jenis komputer yang dijual dibaca, diolah, dinilai dibandingkan dengan data komputer yang telah dipunyai diingatan, yang diperoleh lewat pengalaman dan pengetahuan orang lain dan dirinya sendiri, yang merupakan hasil dari proses pembelajaran (tahap pembelajaran). Akhirnya terjadi satu
  • 8. penyimpulan atas dasar besar kecilnya kemungkinan barang atau jasa tersebut memenuhi keperluan dan kebutuhannya. Dalam proses pembelajaran ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu, aspek recall dan recognition. Kedua-duanya berkaitan dengan ingatan. Pada recall isi ingatan ‘dipanggil kembali’. Orang secara aktif ‘mencari’ isi ingatan di gudang penyimpanan ingatan (memory storage). Sedangkan pada recognition isi ingatan ‘dikenali’. Orang hanya mengenali isi ingatan yang disajikan kepadanya bersama-sama dengan hal-hal lain yang sejenis. 2. Status Aktif a. Motivasi Motivasi dapat dijelaskan dengan teori isi dan teori proses. Dalam psikologi konsumen kedua teori digunakan. Psikologi konsumen ingin mengetahui motif atau kebutuhan tertentu yang akan timbul untuk membantu meramalkan bagaimana pesan atau produk konsumen akan diterima oleh publik yang relevan. Teori motivasi memberikan tekana kepada proses, mencoba untuk menjelaskan bagaimana motivasi melaksanakan fungsi-fungsi pemberian tenaga dan pengarahannya. Dari sudut pandang komunikasi, pesan atau informasi tentang produk akan mempengaruhi proses kognitif. Motivasi berfungsi untuk mempengaruhi setiap langkah. Pesan tentang suatu produk yang diinginkan akan lebih besar kemungkinannya untuk diterima, dipandang sebagai baik dan akan dijawab dibandingkan dengan pesan yang netral. b. Sikap Motivasi dan sikap sangat erat hubungannya. Beda utama ialah bahwa sikap harus ada komponen kognitif dan bahwa mereka berorientasi objek. Sikap juga lebih dilihat kurang berkaitan dengan tindakan dibandingkan dengan motivasi. Sikap mempunyai acuan objek yang jelas dan melibatkan afek positif atau negatif sampai derajat tertentu. Niat atau intention merupakan aspek sikap yang diukur dalam hubungannya dengan perilakunya yang sesuai. Sikap pada umumnya diukur dengan salah satu alat dalam bentuk pelaporan diri. E. Proses Pengambilan Keputusan Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan mengenai aktifitas kehidupan. Seringkali berbagai macam keputusan harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Pada saat konsumen membeli sebuah produk, umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu : (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pascapembelian. ·
  • 9. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya. · Pencarian Informasi Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang. · Evaluasi Alternatif Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007). · Keputusan Pembelian Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran. · Perilaku Pascapembelian Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain. F. Proses Penawaran Proses penawaran: proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli/menggunakan barang dan/atau jasa. Kajianya antara lain meliputi: (a) efektivitas penggunaan media, (b) efektivitas dari iklan dan commercials. Iklan ; iklan sering juga dikenal dengan sebutan advertensi yang merupakan penyesuain kata dari kata dalam bahasa Belanda advertentie. Kata lain dalam Belanda untuk advertentie adalah reklame yang artinya memberi tahu. Fungsi informatif iklan sampai saat ini masih dipertahankan. Disamping itu iklan sampai sekarang masih dipertahankan. Disamping itu iklan memiliki fungsi persuasif.
  • 10. Dengan fungsi informatif maka iklan menekankan komunikasi, memberitahukan informasi tentang produk kepada konsumen. Yang dipengaruhi ialah proses kognitif konsumen. Konsumen dasar akan adanya produk yang ditawarkan melalui iklan,mempersepsikannya,memahami dan mengolah data untuk kemudian disimpan atau tidak disimpan datanya. Jika konsumen pada saat membaca iklan membutuhkan produk tersebut maka tidak saja terjadi proses kognitif tetapi juga pengambilan keputusan. Jika produk tidak dibutuhkan konsumen,maka iklan kalau dibaca akan menyentuh proses kognitif saja dan tidak sampai pada status afektif seseorang. Namun demikian ada produk-produk yang dengan sengaja ditawarkan dengan menggunakan fungsi informatif saja.