SlideShare a Scribd company logo
PERENCANAAN BENGKEL PENGUKURAN UNTUK PRAKTIKUM
PENGUKURAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perawatan Mesin
yang dibina oleh Drs. Yoto, S.T, M.Pd, M.T
Oleh:
Bayu Ady Pratama (130511616267)
Cepi Yazirin (130511616288)
Dewi Izzatus Tsamroh (130511616269)
M. Ilman Nur Sasongko (130511616252)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
September 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga dapat berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perencanaan
Bengkel Pengukuran untuk Praktikum Pengukuran di Sekolah Menengah
Kejuruan”.
Makalah ini berisikan informasi tentang bagaimana cara merencanakan,
mendesain, dan membuat bengkel khususnya bengkel pengukuran di sekolah
menengah kejuruan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang bagaimana mengelola bengkel yang baik dan benar. Ketika
penyusunan makalah pembelajaran ini, banyak pihak yang turut membantu serta
memberikan dorongan pemikiran dan materi. Oleh karena itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi
sumbangan dalam penyelesaian makalah ini. Ucapan terima kasih penyusun
sampaikan kepada Bapak Yoto atas bimbingan, tuntunan, dan bantuan selama
proses penyusunan makalah ini.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, September 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1
1.3 Tujuan Penyusunan.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Perencanaan............................................................... 3
2.2 Manfaat Perencanaan............................................................. 3
2.3 Peralatan Bengkel ................................................................. 4
2.4 Standar Bengkel Pengukuran................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................. 9
DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 10
LAMPIRAN …………....................................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan tentunya tidak hanya mengajarkan mengenai
teori saja, akan tetapi para peserta didik tentunya juga dibekali dengan praktik
dari teori-teori yang telah diajarkan. Khususnya dalam pendidikan menengah
kejuruan yang mengedepankan praktik bagi peserta didiknya agar peserta
didik memiliki keterampilan sehingga siap kerja setelah ia menyelesaikan
studinya di pendidikan menengah kejuruan.
Dalam pelaksanaan praktik di sekolah menengah kejuruan tentunya
didukung dengan adanya bengkel sebagai sarana belajar dan mengasah
keterampilan. Pembuatan bengkel juga tidak sembarangan, bengkel dalam
dunia pendidikan memiliki standar sesuai yang diberikan oleh permendiknas
40/2008. Hal ini harusnya diberlakukan di seluruh instansi sekolah untuk
membiasakan peserta didik agar selalu bekerja sesuai dengan SOP (Standart
Operational Procedur) bengkel praktikum di sekolah menengah kejuruan
yang telah berlaku. Hal ini dilakukan tentunya memiliki tujuan dan manfaat
bagi peserta didik serta peralatan bengkel yang digunakan dalam bengkel.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun tertarik untuk mengkaji
pengelolaan perencanaan bengkel pengukuran. Baik bagaimana
perencanaannya dan cara pelaksanaannya dengan judul “Perencanaan
Bengkel Pengukuran untuk Praktikum Pengukuran di Sekolah Menengah
Kejuruan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah tujuan perencanaan bengkel?
2
2. Apakah manfaat perencanaan bengkel?
3. Peralatan bengkel apa saja yang diperlukan dalam bengkel
pengukuran?
4. Bagaimana standar bengkel pengukuran menurut Permendiknas
40/2008?
1.3 Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan
penyusunan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tujuan perencanaan bengkel
2. Untuk mengetahui manfaat perencanaan bengkel
3. Untuk mengetahui peralatan bengkel yang diperlukan dalam bengkel
pengukuran
4. Untuk mengetahui standar bengkel pengukuran berdasarkan
permendiknas 40/2008.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Perencanaan Bengkel Pengukuran
Dalam merencanakan pembuatan suatu bengkel, tentunya memiliki
tujuan. Untuk merencanakan pembuatan bengkel pengukuran harus memiliki
beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Dapat menentukan budget yang diperlukan dalam pembuatan
bengkel, baik untuk pembangunan bengkelnya maupun fasilitas
atau peralatan yang dibutuhkan dalam bengkel yang akan dibuat.
2. Dapat menentukan lokasi, sehingga dapat dibuat tata letak bengkel
yang menunjang proses produksi secara optimal. Selain itu dapat
juga menentukan tipe bangunan yang akan dibuat sesuai dengan
bengkel terebut.
2.2 Manfaat Perencanaan Bengkel
Manfaat dari perencanaan bengkel ini sendiri adalah sebagai berikut.
1. Dapat menekan cost serendah mungkin, akan tetapi kualitas harus
tetap diperhatikan. Di sini terdapat aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu kekuatan modal (Acquisition Of Capital) yaitu jumlah modal
yang diperlukan pada awal produksi akan dimulai,
2. Dapat menentukan denah dan tata letak yang tepat sesuai dengan
ketentuan dari permendiknas 40/2008.
Selain itu, rancangan produk (product design) menurut Yoto
(2014:50) merupakan dasar utama dalam proses perencanaan tata letak
suatu industri atau bengkel. Karena macam dan bentuk serta jumlah
suatu produk yang akan dibuat menyangkut dengan macam, jumlah
mesin serta fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan.
4
2.3 Peralatan Bengkel
Peralatan bengkel yang diperlukan dalam pembuatan bengkel
pengukuran, tentunya yang dapat menunjang proses produksi secara
maksimal. Tidak hanya peralatan yang mendukung adanya proses produksi
yang maksimal, akan tetapi fisik bengkel juga harus diperhatikan. Adapun
persyaratan umum fisik bengkel adalah sebagai berikut.
1. Luas, dihitung berdasarkan jumlah siswa 36 orang dan ditambah
dengan luas jalan atau bidang gerak ± 100% dari luas seluruh
bidang kerja.
2. Jenis lantai, dipersyaratkan yang sesuai dengan K3 baik untuk
orang yang bekerja maupun untuk alat yang digunakan.
3. Tinggi langit-langit, diperhitungkan dengan ukuran yang
sebaiknya lebih tinggi, dan apabila udara dikondisikan dengan AC
maka tinggi langit-langit harus disesuaikan dengan kemampuan
AC yang tersedia.
4. Penerangan, dalam hal ini penerangan merupakan penerangan
alamiah
5. Ventilasi, diperhitungkan jendela, pintu dan kisi-kisi. Tinggi
jendela dari lantai dipersyaratkan 1-1,5 m, dengan maksud cahaya
masuk dapat optimal.
6. Utilitas
Setelah persyaratan fisik bengkel terpenuhi, maka kebutuhan
peralatan/mesin hendaknya juga dipenuhi. Jenis serta jumlah peralatn yang
akan digunakan hendaknya direncanakan dengan baik. Penentuan jenis dan
jumlah peralatn berkaitan dengan kapasitas ruang bengkel dan jenis kegiatan
bengkel yang dipilih (Sumarsono dalam Yoto, 2014:66). Peralatan-peralatan
tersebut juga memiliki persyaratan yang meliputi dua faktor sebagai berikut:
pertama, berapa lama waktu yang ditentukan dalam penggunaan ruang
bengkel untuk kegiatan belajar mengajar; kedua, tingkat kegunaan dalam
kegiatan belajar.
5
Menurut Barker dalam Yoto (2014), bahan-bahan yang digunakan dan
habis pakai di dalam praktikum selalu dikategorikan sebagi bahan (material).
Dalam penyediaan bahan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai
berikut, jumlah praktikan, jenis praktikum, keuangan, serta tempat
penyimpanan. Terdapat banyak macam peralatan di dalam mesin produksi
yang mana dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Alat tangan (hand tool)
b. Alat bertenaga (power tool)
c. Alat ukur (measuring tool) dan mesin uji (testing machine)
d. Mesin ringan (light machine)
e. Mesin berat (heavy machine)
f. Alat bantu mengajar (teaching aid)
g. Perlengkapan umum (general equipment).
Berikut peralatan yang dibutuhkan dalam bengkel pengukuran.
No Nama Alat/Bahan Jumlah
1 Mistar geser (veniercaliper) 18
2 Mistar geser roda gigi (gearvernier calipeir) 6
3 Mikrometer luar (outside micrometer) 18
4 Mikrometer dalam (inside micrometer) 6
5 Mikrometer kedalaman (depth micrometer) 6
6 Mikrometer roda gigi (gear micrometer) 6
7 Mikrometer ulir (thread micrometer) 6
8 Spirit level 6
9 Pengukur tinggi (height gauge) 6
10 Pengukur sudut (bevel protactor) 6
11 Blok ukur (gauge block) 2
12 Blok ukur sudut (angle gauge block) 2
13 Batang sinus 6
14 Senter sinus 6
15 Pengukur lubang kecil (small hole gauge) 6
16 Caliber T 6
17 Mikrometer tiga kaki 6
6
18 Proyektor profil 2
19 Height master 1
20 Square master 1
21 Mesin uji kekerasan permukaan 1
22 Mesin pengukur kebulatan (roundness tester) 1
23 Mesin pengukur ulir 1
24 Mikrometer bangku 1
25 Mesin pengukur koordinat 1
26 Macam-macam kaliber batas 1 set
27 Bola baja presisi 2 set
28 Rol baja presisi 2 set
29 Kawat baja presisi 1 set
30 Auto collimator 1
31 Dial indicator 6
32 Pengkalibrasi jam ukur 1
33 V block 6
Yoto (2014: 75-76)
Sedangkan daftar bahan yang digunakan dalam setahun praktik
adalah sebagai berikut.
No Jenis Praktik
Nama
Bahan/Deskripsi
Satuan Jumlah
1
Pengukuran
a. Macam-macam
pengukuran
a. Paslin putih
b. Wash bensin
Yoto (2014: 83)
Daftar perabotan bengkel pengukuran.
No Nama Perabot Jumlah
1
a. Lemari job sheet
b. Lemari alat
c. Meja mesin
d. Meja kerja
1
2
Sesuai jumlah mesin
12
7
e. Kursi 37
Yoto (2014: 84)
2.4 Standar Bengkel Pengukuran
Dalam PERMENDIKNAS RI No. 40 tahun 2008, standar sarana dan
prasarana untuk sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum
prasarana. Sebuah SMK/MAK sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang
dikelompokkan dalam ruang pembelajaran umum, ruang penunjang, dan
ruang pembelajaran khusus dimana dalam hal ini laboratorium merupakan
sarana dan prasarana pokok yang dijelaskan sebagai persyaratan utama dalam
pembelajaran di SMK.
Berikut merupakan persyaratan bengkel pengukuran.
a. Luas = 130 m2
b. Jenis lantai = Lantai lunak (kayu atau karpet)
c. Ventilasi = ± 20% dari luas lantai ± 25 m2
d. Tinggi langit-langit = ± 3-4 m
e. Penerangan = Cahaya alam dengan luas kaca/tembus
cahaya ±25% dari luas lantai dan cahaya listrik ±500 lux.
f. Utilitas = Supply daya 1 phase, dilengkapi AC,
dilengkapi pencatat kelembaban udara, dan dilengkapi kelem.8
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Meja kerja 1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik
pada pekerjaan pengukuran dan
pengujian logam/bahan.
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2 Peralatan
2.1 Peralatan untuk pekerjaan
pengukuran.
1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik
pada pekerjaan pengukuran dan
pengujian logam/bahan.
3 Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik.
4 Perlengkapan lain
8
4.1 Kotak kontak Minimum 1
buah/area.
Untuk mendukung operasionalisasi
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/area.
Sumber: Lampiran Permendiknas 40/8
Luas Area Bengkel
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Area kerja bangku 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
2 Area kerja bubut dan
las
8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
3 Area kerja
pengukuran
4 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum adalah 32 m².
Lebar minimum adalah 4 m.
4 Area kerja perawatan
dan perbaikan/
penggantian
komponen
8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
5 Ruang penyimpanan
dan instruktur
4 m²/instruktur Luas minimum adalah 48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
Sumber: Lampiran Permendiknas 40/8
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dunia pendidikan harusnya dapat menghubungkan antara praktik dan
teori, khususnya pada sekolah menengah kejuruan, sehingga diperlukan akan
adanya bengkel sebagai sarana pelatihan peserta didik dalam mengasah
keterampilan. Adapun bengkel yang ada di sekolah menengah kejuruan
hendaknya dibuat berdasarkan standar permen 40/2008. Oleh karena itu
perencanaan bengkel sangatlah penting.
Dalam merencanakan pembuatan bengkel, maka akan diketahui
beberapa tujuan serta didapatkan beberapa manfaat, antara lain adalah sebagai
berikut, pengetahuan mengenai budget sebagai modal awal dalam pembuatan
bengkel, persyaratan umum mengenai keadaan fisik bengkel, peralatan serta
fasilitas yang digunakan dalam pembuatan bengkel.
Persyaratan seperti luas bengkel, tinggi langit-langit, penerangan,
ventilasi dan lain-lain hendaknya diketahui. Oleh karena itu pentingnya
perencanaan sebelum pembuatan bengkel.
10
DAFTAR PUSTAKA
Yoto. 2014. Manajemen Bengkel Teknik Mesin. Malang: Universitas Negeri
Malang
11
LAMPIRAN
Denah Bengkel Pengukuran

More Related Content

What's hot

Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaVina Widya Putri
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifitiADE IRAWAN
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLeoAlberto3
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Ferdiana Agustin
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Penyakit gingiva
Penyakit gingivaPenyakit gingiva
Penyakit gingivaSavanaErsa1
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anakwahyuni majid
 
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan MulutPermenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan MulutDental Therapist
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar Ayik Black
 

What's hot (20)

Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docx
 
Anestesi
AnestesiAnestesi
Anestesi
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Penyakit gingiva
Penyakit gingivaPenyakit gingiva
Penyakit gingiva
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
 
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan MulutPermenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
 

Viewers also liked

Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkelMengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkelZakariya Effendi
 
Laporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management BengkelLaporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management BengkelCharis Muhammad
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartalapalutu
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaDewi Izza
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
 
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)Winarto Winartoap
 
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)Eko Supriyadi
 
Kasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakKasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakLisa Andryani
 
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselCharis Muhammad
 
Workshop Technology- wood workshop
Workshop Technology- wood workshopWorkshop Technology- wood workshop
Workshop Technology- wood workshopYasir Hashmi
 
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan KejuruanRancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan KejuruanDewi Izza
 
Bahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasBahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasDewi Izza
 
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
 
Evaluasi Kurikulum 2013
Evaluasi Kurikulum 2013Evaluasi Kurikulum 2013
Evaluasi Kurikulum 2013Dewi Izza
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkellapalutu
 

Viewers also liked (20)

manajemen bengkel
manajemen bengkelmanajemen bengkel
manajemen bengkel
 
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkelMengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel
 
Manajemen Bengkel
Manajemen BengkelManajemen Bengkel
Manajemen Bengkel
 
Laporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management BengkelLaporan Observasi Management Bengkel
Laporan Observasi Management Bengkel
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 
Manajemen usaha bengkel
Manajemen usaha bengkelManajemen usaha bengkel
Manajemen usaha bengkel
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)
29 ps-2014 bantuan peralatan praktik smk sed-tvet (phln)
 
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)
Ketrampilan dasar perbengkelan (updated)
 
Kasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letakKasus strategi tata letak
Kasus strategi tata letak
 
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Workshop Technology- wood workshop
Workshop Technology- wood workshopWorkshop Technology- wood workshop
Workshop Technology- wood workshop
 
Kerajinan keras
Kerajinan kerasKerajinan keras
Kerajinan keras
 
Fasttext
FasttextFasttext
Fasttext
 
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan KejuruanRancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Rancangan Diklat - Kurikulum Pendidikan Kejuruan
 
Bahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasBahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan Gas
 
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)
 
Evaluasi Kurikulum 2013
Evaluasi Kurikulum 2013Evaluasi Kurikulum 2013
Evaluasi Kurikulum 2013
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkel
 

Similar to Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfssuserc213ed
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerLeo Sausul
 
Logam mesin casting and moulding 16
Logam mesin casting and moulding 16Logam mesin casting and moulding 16
Logam mesin casting and moulding 16Eko Supriyadi
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Arismon Saputra
 
Starting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasaStarting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasa087895998024
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuransholasido
 
Final print all fix
Final print all fixFinal print all fix
Final print all fixHidayat65
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukurbkksmk
 
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikum
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikumFisika dasar, fakultas pertanian, praktikum
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikumsihite90
 
tata rias kecantikan.pdf
tata rias kecantikan.pdftata rias kecantikan.pdf
tata rias kecantikan.pdfThreRhHy
 
Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304dian haryanto
 
Laporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiLaporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiRohmad_ Putra
 
Perencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikPerencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikEko Supriyadi
 
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukur
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukurM2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukur
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukuraguspramono75
 
Pemeliharaan kompresor
Pemeliharaan kompresorPemeliharaan kompresor
Pemeliharaan kompresorKhairul Jakfar
 

Similar to Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran (20)

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
Logam mesin casting and moulding 16
Logam mesin casting and moulding 16Logam mesin casting and moulding 16
Logam mesin casting and moulding 16
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
PRATIKUM METROLOGI INDUSTRI
PRATIKUM METROLOGI INDUSTRIPRATIKUM METROLOGI INDUSTRI
PRATIKUM METROLOGI INDUSTRI
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
 
Starting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasaStarting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasa
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuran
 
Final print all fix
Final print all fixFinal print all fix
Final print all fix
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
 
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikum
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikumFisika dasar, fakultas pertanian, praktikum
Fisika dasar, fakultas pertanian, praktikum
 
tata rias kecantikan.pdf
tata rias kecantikan.pdftata rias kecantikan.pdf
tata rias kecantikan.pdf
 
Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304
 
Laporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiLaporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksi
 
Perencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikPerencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrik
 
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukur
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukurM2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukur
M2 5 c11a-mengukur-dengan_menggunakan_alat_ukur
 
Pemeliharaan kompresor
Pemeliharaan kompresorPemeliharaan kompresor
Pemeliharaan kompresor
 
Modul stat2
Modul stat2Modul stat2
Modul stat2
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaanLAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
 

More from Dewi Izza

Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)
Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)
Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)Dewi Izza
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKManajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKDewi Izza
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretDewi Izza
 
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Dewi Izza
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapDewi Izza
 
Makalah: Mengembangkan Butir Soal
Makalah: Mengembangkan Butir SoalMakalah: Mengembangkan Butir Soal
Makalah: Mengembangkan Butir SoalDewi Izza
 

More from Dewi Izza (10)

Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)
Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)
Pesawat angkat kelompok b (Dongkrak)
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKManajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
 
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
 
Makalah: Mengembangkan Butir Soal
Makalah: Mengembangkan Butir SoalMakalah: Mengembangkan Butir Soal
Makalah: Mengembangkan Butir Soal
 

Recently uploaded

Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfTsabitpattipeilohy
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptAzrilAld
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptwartonowartono11
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfnimrodnapitu
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...MichaelBluer
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.aldreyuda
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfnovia73231
 

Recently uploaded (8)

Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 

Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran

  • 1. PERENCANAAN BENGKEL PENGUKURAN UNTUK PRAKTIKUM PENGUKURAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Perawatan Mesin yang dibina oleh Drs. Yoto, S.T, M.Pd, M.T Oleh: Bayu Ady Pratama (130511616267) Cepi Yazirin (130511616288) Dewi Izzatus Tsamroh (130511616269) M. Ilman Nur Sasongko (130511616252) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN September 2014
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga dapat berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perencanaan Bengkel Pengukuran untuk Praktikum Pengukuran di Sekolah Menengah Kejuruan”. Makalah ini berisikan informasi tentang bagaimana cara merencanakan, mendesain, dan membuat bengkel khususnya bengkel pengukuran di sekolah menengah kejuruan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang bagaimana mengelola bengkel yang baik dan benar. Ketika penyusunan makalah pembelajaran ini, banyak pihak yang turut membantu serta memberikan dorongan pemikiran dan materi. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi sumbangan dalam penyelesaian makalah ini. Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Bapak Yoto atas bimbingan, tuntunan, dan bantuan selama proses penyusunan makalah ini. Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Malang, September 2014 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1 1.3 Tujuan Penyusunan.................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tujuan Perencanaan............................................................... 3 2.2 Manfaat Perencanaan............................................................. 3 2.3 Peralatan Bengkel ................................................................. 4 2.4 Standar Bengkel Pengukuran................................................. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan .............................................................................. 9 DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 10 LAMPIRAN …………....................................................................................... 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan tentunya tidak hanya mengajarkan mengenai teori saja, akan tetapi para peserta didik tentunya juga dibekali dengan praktik dari teori-teori yang telah diajarkan. Khususnya dalam pendidikan menengah kejuruan yang mengedepankan praktik bagi peserta didiknya agar peserta didik memiliki keterampilan sehingga siap kerja setelah ia menyelesaikan studinya di pendidikan menengah kejuruan. Dalam pelaksanaan praktik di sekolah menengah kejuruan tentunya didukung dengan adanya bengkel sebagai sarana belajar dan mengasah keterampilan. Pembuatan bengkel juga tidak sembarangan, bengkel dalam dunia pendidikan memiliki standar sesuai yang diberikan oleh permendiknas 40/2008. Hal ini harusnya diberlakukan di seluruh instansi sekolah untuk membiasakan peserta didik agar selalu bekerja sesuai dengan SOP (Standart Operational Procedur) bengkel praktikum di sekolah menengah kejuruan yang telah berlaku. Hal ini dilakukan tentunya memiliki tujuan dan manfaat bagi peserta didik serta peralatan bengkel yang digunakan dalam bengkel. Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun tertarik untuk mengkaji pengelolaan perencanaan bengkel pengukuran. Baik bagaimana perencanaannya dan cara pelaksanaannya dengan judul “Perencanaan Bengkel Pengukuran untuk Praktikum Pengukuran di Sekolah Menengah Kejuruan”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah tujuan perencanaan bengkel?
  • 5. 2 2. Apakah manfaat perencanaan bengkel? 3. Peralatan bengkel apa saja yang diperlukan dalam bengkel pengukuran? 4. Bagaimana standar bengkel pengukuran menurut Permendiknas 40/2008? 1.3 Tujuan Penyusunan Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan penyusunan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tujuan perencanaan bengkel 2. Untuk mengetahui manfaat perencanaan bengkel 3. Untuk mengetahui peralatan bengkel yang diperlukan dalam bengkel pengukuran 4. Untuk mengetahui standar bengkel pengukuran berdasarkan permendiknas 40/2008.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tujuan Perencanaan Bengkel Pengukuran Dalam merencanakan pembuatan suatu bengkel, tentunya memiliki tujuan. Untuk merencanakan pembuatan bengkel pengukuran harus memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Dapat menentukan budget yang diperlukan dalam pembuatan bengkel, baik untuk pembangunan bengkelnya maupun fasilitas atau peralatan yang dibutuhkan dalam bengkel yang akan dibuat. 2. Dapat menentukan lokasi, sehingga dapat dibuat tata letak bengkel yang menunjang proses produksi secara optimal. Selain itu dapat juga menentukan tipe bangunan yang akan dibuat sesuai dengan bengkel terebut. 2.2 Manfaat Perencanaan Bengkel Manfaat dari perencanaan bengkel ini sendiri adalah sebagai berikut. 1. Dapat menekan cost serendah mungkin, akan tetapi kualitas harus tetap diperhatikan. Di sini terdapat aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kekuatan modal (Acquisition Of Capital) yaitu jumlah modal yang diperlukan pada awal produksi akan dimulai, 2. Dapat menentukan denah dan tata letak yang tepat sesuai dengan ketentuan dari permendiknas 40/2008. Selain itu, rancangan produk (product design) menurut Yoto (2014:50) merupakan dasar utama dalam proses perencanaan tata letak suatu industri atau bengkel. Karena macam dan bentuk serta jumlah suatu produk yang akan dibuat menyangkut dengan macam, jumlah mesin serta fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan.
  • 7. 4 2.3 Peralatan Bengkel Peralatan bengkel yang diperlukan dalam pembuatan bengkel pengukuran, tentunya yang dapat menunjang proses produksi secara maksimal. Tidak hanya peralatan yang mendukung adanya proses produksi yang maksimal, akan tetapi fisik bengkel juga harus diperhatikan. Adapun persyaratan umum fisik bengkel adalah sebagai berikut. 1. Luas, dihitung berdasarkan jumlah siswa 36 orang dan ditambah dengan luas jalan atau bidang gerak ± 100% dari luas seluruh bidang kerja. 2. Jenis lantai, dipersyaratkan yang sesuai dengan K3 baik untuk orang yang bekerja maupun untuk alat yang digunakan. 3. Tinggi langit-langit, diperhitungkan dengan ukuran yang sebaiknya lebih tinggi, dan apabila udara dikondisikan dengan AC maka tinggi langit-langit harus disesuaikan dengan kemampuan AC yang tersedia. 4. Penerangan, dalam hal ini penerangan merupakan penerangan alamiah 5. Ventilasi, diperhitungkan jendela, pintu dan kisi-kisi. Tinggi jendela dari lantai dipersyaratkan 1-1,5 m, dengan maksud cahaya masuk dapat optimal. 6. Utilitas Setelah persyaratan fisik bengkel terpenuhi, maka kebutuhan peralatan/mesin hendaknya juga dipenuhi. Jenis serta jumlah peralatn yang akan digunakan hendaknya direncanakan dengan baik. Penentuan jenis dan jumlah peralatn berkaitan dengan kapasitas ruang bengkel dan jenis kegiatan bengkel yang dipilih (Sumarsono dalam Yoto, 2014:66). Peralatan-peralatan tersebut juga memiliki persyaratan yang meliputi dua faktor sebagai berikut: pertama, berapa lama waktu yang ditentukan dalam penggunaan ruang bengkel untuk kegiatan belajar mengajar; kedua, tingkat kegunaan dalam kegiatan belajar.
  • 8. 5 Menurut Barker dalam Yoto (2014), bahan-bahan yang digunakan dan habis pakai di dalam praktikum selalu dikategorikan sebagi bahan (material). Dalam penyediaan bahan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut, jumlah praktikan, jenis praktikum, keuangan, serta tempat penyimpanan. Terdapat banyak macam peralatan di dalam mesin produksi yang mana dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Alat tangan (hand tool) b. Alat bertenaga (power tool) c. Alat ukur (measuring tool) dan mesin uji (testing machine) d. Mesin ringan (light machine) e. Mesin berat (heavy machine) f. Alat bantu mengajar (teaching aid) g. Perlengkapan umum (general equipment). Berikut peralatan yang dibutuhkan dalam bengkel pengukuran. No Nama Alat/Bahan Jumlah 1 Mistar geser (veniercaliper) 18 2 Mistar geser roda gigi (gearvernier calipeir) 6 3 Mikrometer luar (outside micrometer) 18 4 Mikrometer dalam (inside micrometer) 6 5 Mikrometer kedalaman (depth micrometer) 6 6 Mikrometer roda gigi (gear micrometer) 6 7 Mikrometer ulir (thread micrometer) 6 8 Spirit level 6 9 Pengukur tinggi (height gauge) 6 10 Pengukur sudut (bevel protactor) 6 11 Blok ukur (gauge block) 2 12 Blok ukur sudut (angle gauge block) 2 13 Batang sinus 6 14 Senter sinus 6 15 Pengukur lubang kecil (small hole gauge) 6 16 Caliber T 6 17 Mikrometer tiga kaki 6
  • 9. 6 18 Proyektor profil 2 19 Height master 1 20 Square master 1 21 Mesin uji kekerasan permukaan 1 22 Mesin pengukur kebulatan (roundness tester) 1 23 Mesin pengukur ulir 1 24 Mikrometer bangku 1 25 Mesin pengukur koordinat 1 26 Macam-macam kaliber batas 1 set 27 Bola baja presisi 2 set 28 Rol baja presisi 2 set 29 Kawat baja presisi 1 set 30 Auto collimator 1 31 Dial indicator 6 32 Pengkalibrasi jam ukur 1 33 V block 6 Yoto (2014: 75-76) Sedangkan daftar bahan yang digunakan dalam setahun praktik adalah sebagai berikut. No Jenis Praktik Nama Bahan/Deskripsi Satuan Jumlah 1 Pengukuran a. Macam-macam pengukuran a. Paslin putih b. Wash bensin Yoto (2014: 83) Daftar perabotan bengkel pengukuran. No Nama Perabot Jumlah 1 a. Lemari job sheet b. Lemari alat c. Meja mesin d. Meja kerja 1 2 Sesuai jumlah mesin 12
  • 10. 7 e. Kursi 37 Yoto (2014: 84) 2.4 Standar Bengkel Pengukuran Dalam PERMENDIKNAS RI No. 40 tahun 2008, standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Sebuah SMK/MAK sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang dikelompokkan dalam ruang pembelajaran umum, ruang penunjang, dan ruang pembelajaran khusus dimana dalam hal ini laboratorium merupakan sarana dan prasarana pokok yang dijelaskan sebagai persyaratan utama dalam pembelajaran di SMK. Berikut merupakan persyaratan bengkel pengukuran. a. Luas = 130 m2 b. Jenis lantai = Lantai lunak (kayu atau karpet) c. Ventilasi = ± 20% dari luas lantai ± 25 m2 d. Tinggi langit-langit = ± 3-4 m e. Penerangan = Cahaya alam dengan luas kaca/tembus cahaya ±25% dari luas lantai dan cahaya listrik ±500 lux. f. Utilitas = Supply daya 1 phase, dilengkapi AC, dilengkapi pencatat kelembaban udara, dan dilengkapi kelem.8 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan pengukuran dan pengujian logam/bahan. 1.2 Kursi kerja/stool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan pengukuran. 1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan pengukuran dan pengujian logam/bahan. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik. 4 Perlengkapan lain
  • 11. 8 4.1 Kotak kontak Minimum 1 buah/area. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buah/area. Sumber: Lampiran Permendiknas 40/8 Luas Area Bengkel No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. 2 Area kerja bubut dan las 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. 3 Area kerja pengukuran 4 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m². Lebar minimum adalah 4 m. 4 Area kerja perawatan dan perbaikan/ penggantian komponen 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. 5 Ruang penyimpanan dan instruktur 4 m²/instruktur Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Sumber: Lampiran Permendiknas 40/8
  • 12. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dunia pendidikan harusnya dapat menghubungkan antara praktik dan teori, khususnya pada sekolah menengah kejuruan, sehingga diperlukan akan adanya bengkel sebagai sarana pelatihan peserta didik dalam mengasah keterampilan. Adapun bengkel yang ada di sekolah menengah kejuruan hendaknya dibuat berdasarkan standar permen 40/2008. Oleh karena itu perencanaan bengkel sangatlah penting. Dalam merencanakan pembuatan bengkel, maka akan diketahui beberapa tujuan serta didapatkan beberapa manfaat, antara lain adalah sebagai berikut, pengetahuan mengenai budget sebagai modal awal dalam pembuatan bengkel, persyaratan umum mengenai keadaan fisik bengkel, peralatan serta fasilitas yang digunakan dalam pembuatan bengkel. Persyaratan seperti luas bengkel, tinggi langit-langit, penerangan, ventilasi dan lain-lain hendaknya diketahui. Oleh karena itu pentingnya perencanaan sebelum pembuatan bengkel.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Yoto. 2014. Manajemen Bengkel Teknik Mesin. Malang: Universitas Negeri Malang