SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setaiap manusia di dunia ini pasti memerlukan orang lain, oleh karena itu terjadi sosialisasi
antar sesama manusia tersebut, yang mana berfungsi sebagai sarana kedekatan antar
sesamanya.
Beberbicara masalah keperibadian, merupakan suatu cermin dan gambaran bagi setiap
manusia. Jika keperibadiannya bagus, maka akan bagus pula tingkah laku yang dimiliki oleh
orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika keperibadian orang tesebut buruk maka otomatis
akan di ikuti oleh perilakunya yang buruk tersebut.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Sosialisasi dan Pembentuk Keperibadian”.
Kami harap makalah ini bisa memberikan pengetahuan dan bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apakah definisi keperibadian itu ?
2. Ada berapakah unsur-unsur keperibadian tersebut ?
3. Ada berapakah jenis-jenis sosialisasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan pola sosialisasi ?
5. Bagaimana proses sosialisasi berlangsung ?
6. Apakah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan
keperibadian ?
C. Tujuan Penulisan
untuk mengetahui pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Kepribadian
Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk
mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut
juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya.
Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada, bahkan bagi semua
individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada satu system pola tingkah laku yang seragam.
Sebabnya tingkah laku Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya
saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku
Homo Sapiens sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia.
Dengan pola tingkah laku dalam arti yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya,
dorongan-dorongan dan refleksnya.
Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan
aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
B. Unsur-unsur Kepribadian
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang
sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca
inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan
didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu
kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses
akal manusia yang sadar”.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat
tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat
tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”.
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada
yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil
pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-
pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya
tidak nyata.
C. Jenis pengaruh sosialisasi dan nilai budaya
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan
sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut
berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua
institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari
masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang
terkukung, dan diatur secara formal.
Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer
1. Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat
(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum
masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara
bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab
seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak
akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
anggota keluarga terdekatnya.
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu
bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi
suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami
'pencabutan' identitas diri yang lama.
D. Pola sosialisasi
Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris.
Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman
terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan
materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua.
Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah,
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga
sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan
pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan
bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan
pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan
keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
E. Proses sosialisasi
Macam – macam Proses Sosialisasi
1. Proses Sosialisasi yang Terjadi Tanpa Disengaja melalui Proses Interaksi Sosial
Proses ini terjadi apabila individu yang disosialisasi maupun yang terisolasi menyaksikan
kegiatan yang dilakukan dan diperbuat oleh orang – orang disekitarnya dalam
berinteraksi. Misalnya sorang anak memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh orang
tuanya kemudian ia meniru dan mencontohkan perbuatan tersebut dalam pergaulan
sehari–hari.
2. Proses Sosialaisasi yang Terjadi secara Sengaja melalui Pendidikan dan Pengajaran.
Proses ini terjadi apabila seorang individu mengikuti pengajaran dan pendidikan yang
sengaja dilakukan oleh pendidik – pendidik yang mewakili masyarakat. Dalam
pendidikan anak akan dikenalkan pada norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut George Herbert Mead
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan
menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap
ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan
"mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak
memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
2. Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan
siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain,
kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap
ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk.
Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi
pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi
seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
3. Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri
pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain
secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan
hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di
luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang
berlaku di luar keluarganya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya
dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia
dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang
lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap
ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
F. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi
Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka
memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun
sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Seseorang akan mencari pola
perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang
penting untuk mencapai kebiasaan dan prestasi pribadi.
Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, nilai yang memengaruhi
seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. Kepribadian merupakan
gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan yang dapat dilihat seseorang. Dari
pengertian tersebut terlihat bahwa kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri fisik, seperti
rambutnya keriting atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan
dan sikapnya.
Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi.
G. Penerapan Budaya Sosiologi di Masyarakat
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan
lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut memberikan pengetahuan
bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat
diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan
seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam
proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam proses
sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian seorang individu
mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu pengetahuan sosiologilah seorang
individu dapat dibentuk kepribadiannya sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu
yang berprilaku sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya.
H. Pengaruh Sosialisasi, Nilai Budaya Terhadap Pembentukan Kepribadian
Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat
agar mempunyai kepribadian yang baik.
= contoh : seorang ibu akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, tidak melakukan
kekerasan fisik atau emosional memberikan teladan yang baik, menumbuhkan sikap tolong-
menolong, dan sikap saling menghargai sesama manusia.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meberikan pemecahan atas berbagai masalah
dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sangat berkaitan erat dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan di dalam masyarakat untuk
membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang agar perilakunya sesuai dengan
norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengetahuan sosiologi dapat membantu
dalam proses sosialisasi, maksudnya adalah apabila pengetahuan sosiologi yang dianut oleh
suatu masyarakat itu salah, maka akan menyebabkan proses sosialisasi itu akan membentuk
kepribadian seseorang pun mengikuti masyarakat sekitarnya yang memang sudah menganut
suatu pengetahuan sosiologi yang salah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk
dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan
dorongan yang bersifat alami.
Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman
dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami
yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu.
Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian
manusia, yang dihimpun menjadi satu, juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga
pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur.
B. Saran
Dalam pembentukan kepribadian pasti membutuhkan hasil sosialisasi. Oleh karena itu
marilah kita sama-sama melakukan sosialisasi yang baik antar sesama manusia sehingga
kepribadian yang kita miliki akan baik pula dan menjadi membudaya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-Sosialisasi-terhadap-
kepribadian.html
2. Http://id.wikipedia.org/wiki/kepribadian#Pengaruh_sosialisasi
3. Http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
4. Http://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-sosialisasi-terhadap-
kepribadian.html
5. Buku-panduan_Sosiologi
6. Lks. Sosiologi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesemaptan sehingga kita
bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang
modern seperti saat ini.
Dalam kesempatan pada saat ini kami akan membahas sedikit ulasan tentang “PENGARUH
SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”.
Dalam penyelesaian makalah ini kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu atas terselesaikannya makalah kami tersebut. Kedua kalinya kami
sampaikan terimakasih kepada Guru karena telah membimbing dan memberi arahan kepada
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalah, baik yang di
sengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran
sehingga memberikan pembangunan kepada kami pada saat pembuatan makalah berikutnya.
Raha, Februari 2014
Penulis
MAKALAH SOSIOLOGI
PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA
TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. SITTI NURLIAN HABARU
2. SRI RAHAYU
3. NURHIDA
4. LA ODE AHMAD FAHRI
MAN KOTA BARU RAHA
2013
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

More Related Content

What's hot

Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
ilmu komunikasi Utb lampung
 
Antropologi kepribadian
Antropologi kepribadianAntropologi kepribadian
Antropologi kepribadian
khoirulfahrudin88
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Bee_BQ
 
Antropologi kepribadian ana mariaa v. sengga
Antropologi  kepribadian ana mariaa v. senggaAntropologi  kepribadian ana mariaa v. sengga
Antropologi kepribadian ana mariaa v. sengga
Ana Sengga
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
Joko Setiawan
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)
Nadia Tsalisa
 
Isbd
IsbdIsbd
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
kasman khasra
 
Aktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaanAktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaan
Masmasthar YanghAndal
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusiaumitasanee
 
Kepribadian2
Kepribadian2Kepribadian2
Kepribadian2
suhesaahmad
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
Sarli Arham
 
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
miftahul ulum
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
Universitas Islam Balitar
 

What's hot (16)

Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Antropologi kepribadian
Antropologi kepribadianAntropologi kepribadian
Antropologi kepribadian
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Antropologi kepribadian ana mariaa v. sengga
Antropologi  kepribadian ana mariaa v. senggaAntropologi  kepribadian ana mariaa v. sengga
Antropologi kepribadian ana mariaa v. sengga
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Aktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaanAktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaan
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusia
 
Kepribadian2
Kepribadian2Kepribadian2
Kepribadian2
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
 

Similar to Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Septian Muna Barakati
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Eka Nur Fitriyani
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
Lilly
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiananastanindya
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
Septa DYya
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Fathur Marah
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
CNVIP
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Cornelia Riasdita
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
mbak_aul
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
Mas Alfarisi
 
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
afifahdhaniyah
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianhamdani15
 
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Fathur Marah
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
MuhammadHendriPriyat
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
ivansahrulmubaroq
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2 (20)

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setaiap manusia di dunia ini pasti memerlukan orang lain, oleh karena itu terjadi sosialisasi antar sesama manusia tersebut, yang mana berfungsi sebagai sarana kedekatan antar sesamanya. Beberbicara masalah keperibadian, merupakan suatu cermin dan gambaran bagi setiap manusia. Jika keperibadiannya bagus, maka akan bagus pula tingkah laku yang dimiliki oleh orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika keperibadian orang tesebut buruk maka otomatis akan di ikuti oleh perilakunya yang buruk tersebut. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Sosialisasi dan Pembentuk Keperibadian”. Kami harap makalah ini bisa memberikan pengetahuan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah kami tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apakah definisi keperibadian itu ? 2. Ada berapakah unsur-unsur keperibadian tersebut ? 3. Ada berapakah jenis-jenis sosialisasi ? 4. Apa yang dimaksud dengan pola sosialisasi ? 5. Bagaimana proses sosialisasi berlangsung ? 6. Apakah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian ? C. Tujuan Penulisan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi Kepribadian Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya. Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada, bahkan bagi semua individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada satu system pola tingkah laku yang seragam. Sebabnya tingkah laku Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku Homo Sapiens sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia. Dengan pola tingkah laku dalam arti yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan dan refleksnya. Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. B. Unsur-unsur Kepribadian Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”. Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran- pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata.
  • 3. C. Jenis pengaruh sosialisasi dan nilai budaya Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal. Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer 1. Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya. 2. Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama. D. Pola sosialisasi Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
  • 4. E. Proses sosialisasi Macam – macam Proses Sosialisasi 1. Proses Sosialisasi yang Terjadi Tanpa Disengaja melalui Proses Interaksi Sosial Proses ini terjadi apabila individu yang disosialisasi maupun yang terisolasi menyaksikan kegiatan yang dilakukan dan diperbuat oleh orang – orang disekitarnya dalam berinteraksi. Misalnya sorang anak memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh orang tuanya kemudian ia meniru dan mencontohkan perbuatan tersebut dalam pergaulan sehari–hari. 2. Proses Sosialaisasi yang Terjadi secara Sengaja melalui Pendidikan dan Pengajaran. Proses ini terjadi apabila seorang individu mengikuti pengajaran dan pendidikan yang sengaja dilakukan oleh pendidik – pendidik yang mewakili masyarakat. Dalam pendidikan anak akan dikenalkan pada norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Menurut George Herbert Mead George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap persiapan (Preparatory Stage) Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya. 2. Tahap meniru (Play Stage) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other) 3. Tahap siap bertindak (Game Stage) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
  • 5. bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya. 4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. F. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Seseorang akan mencari pola perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang penting untuk mencapai kebiasaan dan prestasi pribadi. Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, nilai yang memengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. Kepribadian merupakan gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan yang dapat dilihat seseorang. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri fisik, seperti rambutnya keriting atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan dan sikapnya. Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi. G. Penerapan Budaya Sosiologi di Masyarakat Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut memberikan pengetahuan bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian seorang individu mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu pengetahuan sosiologilah seorang
  • 6. individu dapat dibentuk kepribadiannya sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu yang berprilaku sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya. H. Pengaruh Sosialisasi, Nilai Budaya Terhadap Pembentukan Kepribadian Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat agar mempunyai kepribadian yang baik. = contoh : seorang ibu akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional memberikan teladan yang baik, menumbuhkan sikap tolong- menolong, dan sikap saling menghargai sesama manusia. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meberikan pemecahan atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sangat berkaitan erat dalam pembentukan kepribadian seseorang. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan di dalam masyarakat untuk membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang agar perilakunya sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengetahuan sosiologi dapat membantu dalam proses sosialisasi, maksudnya adalah apabila pengetahuan sosiologi yang dianut oleh suatu masyarakat itu salah, maka akan menyebabkan proses sosialisasi itu akan membentuk kepribadian seseorang pun mengikuti masyarakat sekitarnya yang memang sudah menganut suatu pengetahuan sosiologi yang salah.
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami. Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu. Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu, juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur. B. Saran Dalam pembentukan kepribadian pasti membutuhkan hasil sosialisasi. Oleh karena itu marilah kita sama-sama melakukan sosialisasi yang baik antar sesama manusia sehingga kepribadian yang kita miliki akan baik pula dan menjadi membudaya.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-Sosialisasi-terhadap- kepribadian.html 2. Http://id.wikipedia.org/wiki/kepribadian#Pengaruh_sosialisasi 3. Http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi 4. Http://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-sosialisasi-terhadap- kepribadian.html 5. Buku-panduan_Sosiologi 6. Lks. Sosiologi.
  • 9. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesemaptan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang modern seperti saat ini. Dalam kesempatan pada saat ini kami akan membahas sedikit ulasan tentang “PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”. Dalam penyelesaian makalah ini kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah kami tersebut. Kedua kalinya kami sampaikan terimakasih kepada Guru karena telah membimbing dan memberi arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalah, baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran sehingga memberikan pembangunan kepada kami pada saat pembuatan makalah berikutnya. Raha, Februari 2014 Penulis
  • 10. MAKALAH SOSIOLOGI PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. SITTI NURLIAN HABARU 2. SRI RAHAYU 3. NURHIDA 4. LA ODE AHMAD FAHRI MAN KOTA BARU RAHA 2013