SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
“Pandangan TeoriPsikoanalisis, Behaviolisme, Kognitif,Humanisme Tentang
Karakter Manusia Dalam Komponen-komponen Komunikasi”
OLEH
UNIVERSITAS HOLU OLEO
KENDARI
2015
KONSEPSI PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA
Banyak teori dalam komunikasi yang dilatar belakangi konsepsi-konsepsi
psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi
psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakan oleh
keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Teori jarum hipodermik (yang
menyatakan media masa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang
memandang manusia sebagai makhluk yang digerakan semaunya oleh lingkungan
(Homo Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi
kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan
mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi
intrapersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistik yang mengambarkan
manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan
lingkungannya (Homo Ludens).
Teori Konsepsi Tentang Manusia Tokoh-tokoh
Psikoanalisis
Manusia memiliki keingingan
(Homo Volens)
Freud, Jung, Adler, Abraham,
Horney
Behaviorisme
Manusia diatur oleh lingkungan
(Homo Mechnicus)
Hull, Miller&Dollard, Rotter,
Sklinner, Bandura
Kognitif Manusia berpikir (Homo Sapiens)
Lewin, Heider, Festinger,
Piaget, Kohlberg
Humanisme Homo Ludens (Manusia Bermain)
Rogers, Combs&Snygg
Maslowl, May Satir, Perls
1. Konsepsi Manusia dalam psikoanalisis
Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, adalah orang yang pertama berusaha
merumuskan psikologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya pada totalitas
kepribadian manusia, bukan pada bagian-bagian yang terpisah (Asch, 1959; 17).
Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam
kepribadian manusia Id, Ego dan Superego.
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis
manusia pusat instink (hawa nafsu dalam kamus agama). Ada dua instink dominan:
1) Libido instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan
manusia yang konstruktif.
2) Thanatosos instink destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga instink
kehidupan (eros), yang dalam konsep freud bukan hanya meliputi dorongan seksual,
tetapi juga semua yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada
Tuhan, dan cinta diri (narcism). Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan
thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin
segera memenuhi keinginannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu
dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia.
Subsistem yang kedua ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas
dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional
dan realistik. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat
hewaninya. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas (reality principle).
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal.Superego adalah hati
nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan
kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak
berlainan ke alam bawah sadar. Secara singkat, dalam psikoanalisis perilaku manusia
merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan
komponen sosial (superego); atau unsur animal, rasional, dan moral (hewani, akali, dan
nilai).
2. Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksionisme (yang menganalisa
jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang
berbicara alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme ingin menganalisa
hanya perilaku yang nampak saja. Behaviorisme lebih dikenal dengan nama teori
belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil
belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau
emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui sebagaimana perilakunya
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
Menurut paham ini,pengalaman adalah satu-satunya jalann ke kepemilikan
pengetahuan. Bukanlah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi keduanya adalah
produk pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia,
kepribadian dan tempramen ditentukan oleh pengalaman indrawi. Pikiran dan
perasaan bukan penyebab prilaku tetapi disebabkan prilaku masa lalu.
Namun behaviorisme bungkam ketika dihadapkan pada kata “self-motivated”.
Motivasi terjadi di dalam individu, sedangkan behaviorisme hanya melihat peristiwa-
peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran tidak menarik perhatian behavioristik.
3. Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif
Ketika asumsi-asumsi Behaviorisme diserang habis-habisan pada akhir tahun 60-
an dan awal tahun 70-an, psikologi sosial bergerak kearah paradigma baru. Manusia
tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya,
tetapi sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya: makhluk yang
selalu berpikir (Homo Sapiens).
Kaum rasionalis memertanyakan apakah betul bahwa penginderaan kita, melalui
pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran. Kemampuan alat indera kita
dipertanyakan karena seringkali gagal menyajikan informasi yang akurat. Descartes,
juga Kant, menyimpulkan bahwa jiwalah (mind) yang menjadi alat utama pengetahuan,
bukan alat indera. Jiwa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif: mencipta,
mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak semua stimuli
kita terima.
Mula-mula psikologi Gestalt hanya menaruh perhatian pada persepsi obyek.
Beberapa orang menerapkan prinsip-prinsip Gestalt dalam menjelaskan perilaku sosial.
Di antara mereka adalah Kurt Lewin, Solomon Asch, dan Fritz Heider. Heider dan
Festinger membawa psikolagi kognitif ke dalam psikologi sosial. Secara singkat kita
akan melihat perkembangan pengaruh psikologi kognitif ini dalam psikologi sosial,
terutama untuk menggambarkan perkembangan konsepsi manusia dalam mazhab ini.
Kenyataan menunjukkan bahwa manusia tidaklah serasional dugaan di atas. Seringkali
malah penilaian orang didasarkan pada informasi yang tidak lengkap dan kurang begitu
rasional. Penilaian didasarkan pada data yang kurang, lalu dikombinasikan dan
diwarnai oleh prakonsepsi. Manusia menggunakan prinsip-prinsip umum dalam
menetapkan keputusan. Kahneman dan Tversky (1974) menyebutnya “cognitive
heuristics” (dalil-dalil kognitif).
Ada orang tua yang segera gembira ketika anaknya berpacaran dengan mahasiswa
ITB, karena berpegang pada “cognitive heuristics” bahwa mahasiswa ITB mempunyai
masa depan yang gemilang (tanpa memperhitungkan bahwa pacar anaknya adalah
mahasiswa seni rupa yang meragukan masa depannya). Dari sini rnuncullah konsepsi
Manusia sebagai Miskin Kognitif (The Person as Cognitive Miser). Walaupun psikologi
kognitif sering dikritik karena konsep-konsepnya sukar diuji, psikologi kognitif telah
memasukkan kembali “jiwa” manusia yang sudah dicabut oleh behaviorisme. Manusia
kini hidup dan mulai berpikir. Tetapi manusia bukan sekadar makhluk yang berpikir, ia
juga berusaha menemukan identitas dirinya dan mencapai apa yang didambakannya
Menurut Lewin prilaku manusia harus dilihat sesuai konteksnya karena menurut Lewin
behavior merupakan hasil interakasi dari person dan lingkungannya. Lewin juga
berbicara tentang tension yang menunjukkan suasana kejiwaan yang terjadi ketika
kebutuhan psikologi tidak terpenuhi. Teori ini pada pokoknya menyatakan bahwa
individu berusaha mengoptimalkan makna dalam persepsi, perasaan, kognisi dan
pengalaman. Bila makna tidak optimal, timbul tension yang memotivasi orang untuk
menguranginya.
4. Manusia dalam Konsepsi Psikologi Humanistik
Psikologi humanistik dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi
pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Pada behaviorisme manusia
hanyalah mesin yang dibentuk lingkungan, pada psikoanalisis manusia melulu
dipengaruhi oleh naluri primitifnya. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi
robot tanpa jiwa, tanpa nilai. Dalam psikoanalisis, seperti kata Freud seridiri, “we see a
man as a savage, beast” (1930:86). Keduanya tadak menghormati manusia sebagai
manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan
menentukan, seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Inilah
yang diisi oleh psikologi humanistik. “Humanistic psychology’is not just the study of
‘human being- it is a commitment to human becoming, “tulis Floyd W. Matson (1973:19)
yang agak sukar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Carl Rogers
menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit
perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33):
a) Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di marxa
dia — sang Aku, Ku, atau diriku (the I, me, or myself) – menjadi, pusat: Perilaku
manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi rnanusia tentang identitas
dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah, yang muncul dari suatu medan
fenomenal (phenomenal field). Medan keseluruhan pengalarnan subjektif
seorang manusia, yang terdiri dari pengalaman-pengalaman Aku dan Ku dan
pengalaman yang “bukan aku”.
b) Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan
mengaktualisasikan diri.
c) individu bereaksi pada situasi sesuai dengdn persepsi ren¢ang dirinya dan
dazrYianya — ia bereaksi paaa “realitas” seperti yang dipersepsikan olehnya
clan dengazz cara yang sesuai dengan iconsep dirinya.
d) Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri-
berupa penyempitan dan pengkakuan (rigid ification) persepsi dan perilaku
penyesuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi.
e) Kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri.
Dalam kor.disi yang normal ia berperilaku rasional dan konstruktif, serta
rnemilih jalan menuju pengembangan dan aktualisasi diri.
Contoh Kasus :
Tembak Mati Polisi, Gasak Rp. 1,9 Miliar Perampokan di Bank Mandiri Capem Jl. Bukit
Kota, Kota Pinang, Labuhan Batu. Bandit-bandit jalanan itu menembak dua polisi dan
satu diantaranya kabur dengan membawa uang hasil rampokan. Polisi sulit mengetahui
identitas pada perampok. Sebab mereka menutupi wajahnya dengan kain sebo ketika
menjalankan aksinya. Aksi perampokan yang terjadi pukul 10.000 WIB pagi itu diawali
dengan kedatangan sebuah Daihatsu Troper berplat BM. Begitu berhenti di parkiran,
beberapa penumpang mobil itu berhamburan turun. Mereka langsung
memberondongkan tembakan ke udara. “Empat orang menenteng senpi laras panjang
dan dua senpi genggam,”ujar saksi mata di tempat kejadian. Setelah merobohkan
Bripda Lauri, enam perampok masuk ke bank. Mereka menodong kasir lalu
memaksanya untuk mengumpulkan uang yang ada di bank. Kasir yang ketakutan buru-
buru mengambil semua uang seperti yang diminta perampok (JP, 26 Oktober 2004).
Kengerian, ketakutan, keheranan, kebencian dan bahkan trauma psikologis barangkali
yang menjadi kata-kata yang terungkap setelah melihat atau mengalami peristiwa
tersebut.
(Sumber : salah satu berita di surat kabar)
Analisis :
Pendekatan Psikoanalisis
Perilaku kriminal merupakan representasi dari “Id” yang tidak terkendalikan oleh ego
dan super ego. Id ini merupakan impuls yang memiliki prinsip kenikmatan (Pleasure
Principle). Ketika prinsip itu dikembangkannya Superego terlalu lemah untuk
mengontrol impuls yang hedonistik ini. Pada akhirnya, perilaku untuk sekehendak hati
asalkan menyenangkan muncul dalam diri seseorang. Mengapa super-ego lemah? Hal
itu disebabkan oleh resolusi yang tidak baik dalam menghadapi konflik. Penjelasan
lainnya dari pendekatan psikoanalis yaitu bahwa tindakan kriminal disebabkan karena
rasa cemburu pada bapak yang tidak terselesaikan, sehingga individu senang
melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan hukuman agar merasa diperhatikan.
Psikoanalist lain (Bowlby:1953) menyatakan bahwa aktivitas kriminal merupakan
pengganti dari rasa cinta dan afeksi. Umumnya kriminalitas dilakukan pada saat
hilangnya ikatan cinta ibu-anak.
Pendekatan Behaviorisme
Bandura menyatakan bahwa peran model dalam melakukan penyimpangan yang
berada di rumah, media, dan subcultur tertentu (gang) merupakan contoh baik tuntuk
terbentuknya perilaku kriminal orang lain. Observasi dan kemudian imitasi dan
identifikasi merupakan cara yang biasa dilakukan hingga terbentuknya perilaku
menyimpang tersebut. Ada dua cara observasi yang dilakukan terhadap model yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung (melalui vicarious
reinforcement)Tampaknya metode ini yang paling berbahaya dalam menimbulkan
tindak kriminal. Sebab sebagian besar perilaku manusia dipelajari melalui observasi
terhadap model mengenai perilaku tertentu. Pada kasus diatas, mungkin ia
mempelajari dan meniru dari adaegan-adegan perampokan di film-film, terutama film
action barat, yang terkadang sangat tidak mungkin dilakukan di Negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi. Bandung : Remaja
Rosdakarya
http : //www. Rumahbelajarpsikologi.com
http://forum.psikologi.ugm.ac.id

More Related Content

What's hot

SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
Wulandari Rima Kumari
 
Buku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminalBuku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminal
RIFKINURGRAHA1
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
adriandunggun
 
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialTeori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
Pengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorismePengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorisme
elmakrufi
 
03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusiaImansyah Lubis
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
nur john
 
Siti nuriah psikologi komunikasi
Siti nuriah psikologi komunikasiSiti nuriah psikologi komunikasi
Siti nuriah psikologi komunikasi
SITINURIAH1
 
Modul filsafat manusia
Modul filsafat manusiaModul filsafat manusia
Modul filsafat manusiasuher lambang
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Haristian Sahroni Putra
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasiPengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
STIKOM Indonesia Maju
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANRostina Tina
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
MelkiasAdu
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusianuzulLaa
 
idealisme
idealismeidealisme
idealisme
Fela Aziiza
 

What's hot (17)

SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Buku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminalBuku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminal
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
 
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialTeori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Pengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorismePengantar & teori aliran behaviorisme
Pengantar & teori aliran behaviorisme
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia03 teori psikologi manusia
03 teori psikologi manusia
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Siti nuriah psikologi komunikasi
Siti nuriah psikologi komunikasiSiti nuriah psikologi komunikasi
Siti nuriah psikologi komunikasi
 
Modul filsafat manusia
Modul filsafat manusiaModul filsafat manusia
Modul filsafat manusia
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasiPengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
idealisme
idealismeidealisme
idealisme
 

Viewers also liked

Actitudes
ActitudesActitudes
Actitudes
nillobre
 
Carnestoltes
CarnestoltesCarnestoltes
Carnestoltes
canmisses
 
Livre covidien
Livre covidienLivre covidien
Livre covidien
Le Grand Métier
 
Yaxx Company Overview Final
Yaxx Company Overview FinalYaxx Company Overview Final
Yaxx Company Overview FinalJill King
 
Apresentação Bem Brasil produtos corporativos
Apresentação Bem Brasil produtos corporativosApresentação Bem Brasil produtos corporativos
Apresentação Bem Brasil produtos corporativosBemBrasilProdutos
 
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
VOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
Adolf Bastian und Indonesien
Adolf Bastian und IndonesienAdolf Bastian und Indonesien
Adolf Bastian und Indonesien
Social Tourism Marketing
 
16 algoritmos
16 algoritmos16 algoritmos
16 algoritmos
KishasAngie
 
Braddock seminar
Braddock seminarBraddock seminar
Braddock seminar
Janet Davison
 
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)StatPro Revolution Brochure 2015 (1)
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)Thomas Leatherman
 
Poetizamos o colexio
Poetizamos o colexioPoetizamos o colexio
Poetizamos o colexio
mariaabilleira
 
Robert Grantley George CV
Robert Grantley George CVRobert Grantley George CV
Robert Grantley George CVRobert George
 
Glen Weisberg Fine Art
Glen Weisberg Fine ArtGlen Weisberg Fine Art
Glen Weisberg Fine ArtGlen Weisberg
 
Evaluar antecedentes
Evaluar antecedentesEvaluar antecedentes
Evaluar antecedentes
Tatiana Gonzalez
 
Trundle beds
Trundle bedsTrundle beds
Trundle beds
kim nelson
 
YFG_Mental Health External
YFG_Mental Health ExternalYFG_Mental Health External
YFG_Mental Health ExternalDale McDermott
 
Trabajosistemaoperativos
TrabajosistemaoperativosTrabajosistemaoperativos
Trabajosistemaoperativos
ladislao
 
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законыурок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
school1861
 
A good teacher
A good teacherA good teacher
A good teacher
Alba García Gestal
 

Viewers also liked (20)

Actitudes
ActitudesActitudes
Actitudes
 
Carnestoltes
CarnestoltesCarnestoltes
Carnestoltes
 
Livre covidien
Livre covidienLivre covidien
Livre covidien
 
Yaxx Company Overview Final
Yaxx Company Overview FinalYaxx Company Overview Final
Yaxx Company Overview Final
 
Apresentação Bem Brasil produtos corporativos
Apresentação Bem Brasil produtos corporativosApresentação Bem Brasil produtos corporativos
Apresentação Bem Brasil produtos corporativos
 
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
A2. forecasting costs of hrd programs (presentasi)
 
Adolf Bastian und Indonesien
Adolf Bastian und IndonesienAdolf Bastian und Indonesien
Adolf Bastian und Indonesien
 
16 algoritmos
16 algoritmos16 algoritmos
16 algoritmos
 
Braddock seminar
Braddock seminarBraddock seminar
Braddock seminar
 
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)StatPro Revolution Brochure 2015 (1)
StatPro Revolution Brochure 2015 (1)
 
Poetizamos o colexio
Poetizamos o colexioPoetizamos o colexio
Poetizamos o colexio
 
Robert Grantley George CV
Robert Grantley George CVRobert Grantley George CV
Robert Grantley George CV
 
Glen Weisberg Fine Art
Glen Weisberg Fine ArtGlen Weisberg Fine Art
Glen Weisberg Fine Art
 
WE PROMISE
WE PROMISEWE PROMISE
WE PROMISE
 
Evaluar antecedentes
Evaluar antecedentesEvaluar antecedentes
Evaluar antecedentes
 
Trundle beds
Trundle bedsTrundle beds
Trundle beds
 
YFG_Mental Health External
YFG_Mental Health ExternalYFG_Mental Health External
YFG_Mental Health External
 
Trabajosistemaoperativos
TrabajosistemaoperativosTrabajosistemaoperativos
Trabajosistemaoperativos
 
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законыурок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
урок 16. вавилонский царь хаммурапи и его законы
 
A good teacher
A good teacherA good teacher
A good teacher
 

Similar to Psikologi

BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
mohammedkhudzaifah99
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
Ahmad Kurnia
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
AnggaPratama111616
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistikhenga002
 
Makalah psikologi holistik dan humanistik
Makalah psikologi holistik dan humanistikMakalah psikologi holistik dan humanistik
Makalah psikologi holistik dan humanistikcahya ningsih
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Dasar psikom
Dasar psikomDasar psikom
Dasar psikomelmakrufi
 
Karakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikanKarakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikan
iwayan suta
 
Teori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund FreudTeori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund Freudwancoker
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanNanon Hanriana
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudPatta Ula
 
Alam pikir manusia dan perkembangannya
Alam pikir manusia dan perkembangannyaAlam pikir manusia dan perkembangannya
Alam pikir manusia dan perkembangannya
Neng Pupu Rohilah
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
d_maha
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi Kognitif
Bintang Bagaskara
 

Similar to Psikologi (20)

BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistik
 
Makalah psikologi holistik dan humanistik
Makalah psikologi holistik dan humanistikMakalah psikologi holistik dan humanistik
Makalah psikologi holistik dan humanistik
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Dasar psikom
Dasar psikomDasar psikom
Dasar psikom
 
Karakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikanKarakteristik manusia komunikan
Karakteristik manusia komunikan
 
Teori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund FreudTeori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund Freud
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicurean
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Alam pikir manusia dan perkembangannya
Alam pikir manusia dan perkembangannyaAlam pikir manusia dan perkembangannya
Alam pikir manusia dan perkembangannya
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi Kognitif
 

Recently uploaded

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 

Recently uploaded (13)

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Psikologi

  • 1. PSIKOLOGI KOMUNIKASI “Pandangan TeoriPsikoanalisis, Behaviolisme, Kognitif,Humanisme Tentang Karakter Manusia Dalam Komponen-komponen Komunikasi” OLEH UNIVERSITAS HOLU OLEO KENDARI 2015
  • 2. KONSEPSI PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA Banyak teori dalam komunikasi yang dilatar belakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Teori jarum hipodermik (yang menyatakan media masa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakan semaunya oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi intrapersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistik yang mengambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens). Teori Konsepsi Tentang Manusia Tokoh-tokoh Psikoanalisis Manusia memiliki keingingan (Homo Volens) Freud, Jung, Adler, Abraham, Horney Behaviorisme Manusia diatur oleh lingkungan (Homo Mechnicus) Hull, Miller&Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura Kognitif Manusia berpikir (Homo Sapiens) Lewin, Heider, Festinger, Piaget, Kohlberg Humanisme Homo Ludens (Manusia Bermain) Rogers, Combs&Snygg Maslowl, May Satir, Perls 1. Konsepsi Manusia dalam psikoanalisis Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psikologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya pada totalitas kepribadian manusia, bukan pada bagian-bagian yang terpisah (Asch, 1959; 17).
  • 3. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia Id, Ego dan Superego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia pusat instink (hawa nafsu dalam kamus agama). Ada dua instink dominan: 1) Libido instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif. 2) Thanatosos instink destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga instink kehidupan (eros), yang dalam konsep freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga semua yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri (narcism). Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin segera memenuhi keinginannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia. Subsistem yang kedua ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal.Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. Secara singkat, dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego); atau unsur animal, rasional, dan moral (hewani, akali, dan nilai). 2. Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksionisme (yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja. Behaviorisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil
  • 4. belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui sebagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Menurut paham ini,pengalaman adalah satu-satunya jalann ke kepemilikan pengetahuan. Bukanlah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi keduanya adalah produk pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian dan tempramen ditentukan oleh pengalaman indrawi. Pikiran dan perasaan bukan penyebab prilaku tetapi disebabkan prilaku masa lalu. Namun behaviorisme bungkam ketika dihadapkan pada kata “self-motivated”. Motivasi terjadi di dalam individu, sedangkan behaviorisme hanya melihat peristiwa- peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran tidak menarik perhatian behavioristik. 3. Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif Ketika asumsi-asumsi Behaviorisme diserang habis-habisan pada akhir tahun 60- an dan awal tahun 70-an, psikologi sosial bergerak kearah paradigma baru. Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, tetapi sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya: makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens). Kaum rasionalis memertanyakan apakah betul bahwa penginderaan kita, melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran. Kemampuan alat indera kita dipertanyakan karena seringkali gagal menyajikan informasi yang akurat. Descartes, juga Kant, menyimpulkan bahwa jiwalah (mind) yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif: mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak semua stimuli kita terima. Mula-mula psikologi Gestalt hanya menaruh perhatian pada persepsi obyek. Beberapa orang menerapkan prinsip-prinsip Gestalt dalam menjelaskan perilaku sosial. Di antara mereka adalah Kurt Lewin, Solomon Asch, dan Fritz Heider. Heider dan Festinger membawa psikolagi kognitif ke dalam psikologi sosial. Secara singkat kita akan melihat perkembangan pengaruh psikologi kognitif ini dalam psikologi sosial,
  • 5. terutama untuk menggambarkan perkembangan konsepsi manusia dalam mazhab ini. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia tidaklah serasional dugaan di atas. Seringkali malah penilaian orang didasarkan pada informasi yang tidak lengkap dan kurang begitu rasional. Penilaian didasarkan pada data yang kurang, lalu dikombinasikan dan diwarnai oleh prakonsepsi. Manusia menggunakan prinsip-prinsip umum dalam menetapkan keputusan. Kahneman dan Tversky (1974) menyebutnya “cognitive heuristics” (dalil-dalil kognitif). Ada orang tua yang segera gembira ketika anaknya berpacaran dengan mahasiswa ITB, karena berpegang pada “cognitive heuristics” bahwa mahasiswa ITB mempunyai masa depan yang gemilang (tanpa memperhitungkan bahwa pacar anaknya adalah mahasiswa seni rupa yang meragukan masa depannya). Dari sini rnuncullah konsepsi Manusia sebagai Miskin Kognitif (The Person as Cognitive Miser). Walaupun psikologi kognitif sering dikritik karena konsep-konsepnya sukar diuji, psikologi kognitif telah memasukkan kembali “jiwa” manusia yang sudah dicabut oleh behaviorisme. Manusia kini hidup dan mulai berpikir. Tetapi manusia bukan sekadar makhluk yang berpikir, ia juga berusaha menemukan identitas dirinya dan mencapai apa yang didambakannya Menurut Lewin prilaku manusia harus dilihat sesuai konteksnya karena menurut Lewin behavior merupakan hasil interakasi dari person dan lingkungannya. Lewin juga berbicara tentang tension yang menunjukkan suasana kejiwaan yang terjadi ketika kebutuhan psikologi tidak terpenuhi. Teori ini pada pokoknya menyatakan bahwa individu berusaha mengoptimalkan makna dalam persepsi, perasaan, kognisi dan pengalaman. Bila makna tidak optimal, timbul tension yang memotivasi orang untuk menguranginya. 4. Manusia dalam Konsepsi Psikologi Humanistik Psikologi humanistik dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Pada behaviorisme manusia hanyalah mesin yang dibentuk lingkungan, pada psikoanalisis manusia melulu dipengaruhi oleh naluri primitifnya. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, tanpa nilai. Dalam psikoanalisis, seperti kata Freud seridiri, “we see a man as a savage, beast” (1930:86). Keduanya tadak menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan
  • 6. menentukan, seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Inilah yang diisi oleh psikologi humanistik. “Humanistic psychology’is not just the study of ‘human being- it is a commitment to human becoming, “tulis Floyd W. Matson (1973:19) yang agak sukar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33): a) Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di marxa dia — sang Aku, Ku, atau diriku (the I, me, or myself) – menjadi, pusat: Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi rnanusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal (phenomenal field). Medan keseluruhan pengalarnan subjektif seorang manusia, yang terdiri dari pengalaman-pengalaman Aku dan Ku dan pengalaman yang “bukan aku”. b) Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri. c) individu bereaksi pada situasi sesuai dengdn persepsi ren¢ang dirinya dan dazrYianya — ia bereaksi paaa “realitas” seperti yang dipersepsikan olehnya clan dengazz cara yang sesuai dengan iconsep dirinya. d) Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri- berupa penyempitan dan pengkakuan (rigid ification) persepsi dan perilaku penyesuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi. e) Kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri. Dalam kor.disi yang normal ia berperilaku rasional dan konstruktif, serta rnemilih jalan menuju pengembangan dan aktualisasi diri. Contoh Kasus : Tembak Mati Polisi, Gasak Rp. 1,9 Miliar Perampokan di Bank Mandiri Capem Jl. Bukit Kota, Kota Pinang, Labuhan Batu. Bandit-bandit jalanan itu menembak dua polisi dan satu diantaranya kabur dengan membawa uang hasil rampokan. Polisi sulit mengetahui identitas pada perampok. Sebab mereka menutupi wajahnya dengan kain sebo ketika menjalankan aksinya. Aksi perampokan yang terjadi pukul 10.000 WIB pagi itu diawali dengan kedatangan sebuah Daihatsu Troper berplat BM. Begitu berhenti di parkiran,
  • 7. beberapa penumpang mobil itu berhamburan turun. Mereka langsung memberondongkan tembakan ke udara. “Empat orang menenteng senpi laras panjang dan dua senpi genggam,”ujar saksi mata di tempat kejadian. Setelah merobohkan Bripda Lauri, enam perampok masuk ke bank. Mereka menodong kasir lalu memaksanya untuk mengumpulkan uang yang ada di bank. Kasir yang ketakutan buru- buru mengambil semua uang seperti yang diminta perampok (JP, 26 Oktober 2004). Kengerian, ketakutan, keheranan, kebencian dan bahkan trauma psikologis barangkali yang menjadi kata-kata yang terungkap setelah melihat atau mengalami peristiwa tersebut. (Sumber : salah satu berita di surat kabar) Analisis : Pendekatan Psikoanalisis Perilaku kriminal merupakan representasi dari “Id” yang tidak terkendalikan oleh ego dan super ego. Id ini merupakan impuls yang memiliki prinsip kenikmatan (Pleasure Principle). Ketika prinsip itu dikembangkannya Superego terlalu lemah untuk mengontrol impuls yang hedonistik ini. Pada akhirnya, perilaku untuk sekehendak hati asalkan menyenangkan muncul dalam diri seseorang. Mengapa super-ego lemah? Hal itu disebabkan oleh resolusi yang tidak baik dalam menghadapi konflik. Penjelasan lainnya dari pendekatan psikoanalis yaitu bahwa tindakan kriminal disebabkan karena rasa cemburu pada bapak yang tidak terselesaikan, sehingga individu senang melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan hukuman agar merasa diperhatikan. Psikoanalist lain (Bowlby:1953) menyatakan bahwa aktivitas kriminal merupakan pengganti dari rasa cinta dan afeksi. Umumnya kriminalitas dilakukan pada saat hilangnya ikatan cinta ibu-anak. Pendekatan Behaviorisme Bandura menyatakan bahwa peran model dalam melakukan penyimpangan yang berada di rumah, media, dan subcultur tertentu (gang) merupakan contoh baik tuntuk terbentuknya perilaku kriminal orang lain. Observasi dan kemudian imitasi dan identifikasi merupakan cara yang biasa dilakukan hingga terbentuknya perilaku menyimpang tersebut. Ada dua cara observasi yang dilakukan terhadap model yaitu
  • 8. secara langsung dan secara tidak langsung (melalui vicarious reinforcement)Tampaknya metode ini yang paling berbahaya dalam menimbulkan tindak kriminal. Sebab sebagian besar perilaku manusia dipelajari melalui observasi terhadap model mengenai perilaku tertentu. Pada kasus diatas, mungkin ia mempelajari dan meniru dari adaegan-adegan perampokan di film-film, terutama film action barat, yang terkadang sangat tidak mungkin dilakukan di Negara kita.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya http : //www. Rumahbelajarpsikologi.com http://forum.psikologi.ugm.ac.id