SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Setaiap manusia di dunia ini pasti memerlukan orang lain, oleh karena itu terjadi sosialisasi 
antar sesama manusia tersebut, yang mana berfungsi sebagai sarana kedekatan antar 
sesamanya. 
Beberbicara masalah keperibadian, merupakan suatu cermin dan gambaran bagi setiap 
manusia. Jika keperibadiannya bagus, maka akan bagus pula tingkah laku yang dimiliki oleh 
orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika keperibadian orang tesebut buruk maka otomatis 
akan di ikuti oleh perilakunya yang buruk tersebut. 
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Sosialisasi dan Pembentuk Keperibadian”. 
Kami harap makalah ini bisa memberikan pengetahuan dan bisa diterapkan dalam kehidupan 
sehari-hari. 
B. Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami tersebut adalah sebagai berikut : 
1. Apakah definisi keperibadian itu ? 
2. Ada berapakah unsur-unsur keperibadian tersebut ? 
3. Ada berapakah jenis-jenis sosialisasi ? 
4. Apa yang dimaksud dengan pola sosialisasi ? 
5. Bagaimana proses sosialisasi berlangsung ? 
6. Apakah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan 
keperibadian ? 
C. Tujuan Penulisan 
untuk mengetahui pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Defenisi Kepribadian 
Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk 
mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut 
juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya. 
Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada, bahkan bagi semua 
individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada satu system pola tingkah laku yang seragam. 
Sebabnya tingkah laku Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya 
saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku 
Homo Sapiens sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia. 
Dengan pola tingkah laku dalam arti yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya, 
dorongan-dorongan dan refleksnya. 
Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal 
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”. 
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan 
aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. 
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena 
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 
B. Unsur-unsur Kepribadian 
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang 
sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca 
inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan 
didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu 
kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses 
akal manusia yang sadar”. 
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat 
tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat 
tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”. 
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada 
yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil 
pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran 
lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya 
tidak nyata.
C. Jenis pengaruh sosialisasi dan nilai budaya 
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan 
sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut 
berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua 
institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari 
masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang 
terkukung, dan diatur secara formal. 
Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer 
1. Sosialisasi primer 
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi 
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat 
(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum 
masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara 
bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. 
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab 
seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak 
akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan 
anggota keluarga terdekatnya. 
2. Sosialisasi sekunder 
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang 
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu 
bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi 
suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 
'pencabutan' identitas diri yang lama. 
D. Pola sosialisasi 
Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. 
Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman 
terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan 
materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. 
Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, 
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga 
sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan 
pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan 
bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan 
pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan 
keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
E. Proses sosialisasi 
Macam – macam Proses Sosialisasi 
1. Proses Sosialisasi yang Terjadi Tanpa Disengaja melalui Proses Interaksi Sosial 
Proses ini terjadi apabila individu yang disosialisasi maupun yang terisolasi menyaksikan 
kegiatan yang dilakukan dan diperbuat oleh orang – orang disekitarnya dalam 
berinteraksi. Misalnya sorang anak memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh orang 
tuanya kemudian ia meniru dan mencontohkan perbuatan tersebut dalam pergaulan 
sehari–hari. 
2. Proses Sosialaisasi yang Terjadi secara Sengaja melalui Pendidikan dan Pengajaran. 
Proses ini terjadi apabila seorang individu mengikuti pengajaran dan pendidikan yang 
sengaja dilakukan oleh pendidik – pendidik yang mewakili masyarakat. Dalam 
pendidikan anak akan dikenalkan pada norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. 
Menurut George Herbert Mead 
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan 
menlalui tahap-tahap sebagai berikut. 
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage) 
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk 
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap 
ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. 
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan 
"mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak 
memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya. 
2. Tahap meniru (Play Stage) 
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang 
dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan 
siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang 
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, 
kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap 
ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. 
Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi 
pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi 
seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other) 
3. Tahap siap bertindak (Game Stage) 
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara 
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri 
pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain 
secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan 
hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di 
luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai 
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang 
berlaku di luar keluarganya. 
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage) 
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada 
posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya 
dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia 
dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang 
lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap 
ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. 
F. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi 
Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka 
memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun 
sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Seseorang akan mencari pola 
perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang 
penting untuk mencapai kebiasaan dan prestasi pribadi. 
Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, nilai yang memengaruhi 
seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. Kepribadian merupakan 
gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan yang dapat dilihat seseorang. Dari 
pengertian tersebut terlihat bahwa kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri fisik, seperti 
rambutnya keriting atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan 
dan sikapnya. 
Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi. 
G. Penerapan Budaya Sosiologi di Masyarakat 
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan 
lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut memberikan pengetahuan 
bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat 
diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan 
seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam 
proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan 
kepribadian seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam proses 
sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian seorang individu 
mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu pengetahuan sosiologilah seorang
individu dapat dibentuk kepribadiannya sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu 
yang berprilaku sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya. 
H. Pengaruh Sosialisasi, Nilai Budaya Terhadap Pembentukan Kepribadian 
Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian 
membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat 
agar mempunyai kepribadian yang baik. 
= contoh : seorang ibu akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, tidak melakukan 
kekerasan fisik atau emosional memberikan teladan yang baik, menumbuhkan sikap tolong-menolong, 
dan sikap saling menghargai sesama manusia. 
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meberikan pemecahan atas berbagai masalah 
dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sangat berkaitan erat dalam pembentukan 
kepribadian seseorang. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan di dalam masyarakat untuk 
membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang agar perilakunya sesuai dengan 
norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengetahuan sosiologi dapat membantu 
dalam proses sosialisasi, maksudnya adalah apabila pengetahuan sosiologi yang dianut oleh 
suatu masyarakat itu salah, maka akan menyebabkan proses sosialisasi itu akan membentuk 
kepribadian seseorang pun mengikuti masyarakat sekitarnya yang memang sudah menganut 
suatu pengetahuan sosiologi yang salah.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk 
dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan 
dorongan yang bersifat alami. 
Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman 
dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami 
yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu. 
Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian 
manusia, yang dihimpun menjadi satu, juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga 
pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan 
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur. 
B. Saran 
Dalam pembentukan kepribadian pasti membutuhkan hasil sosialisasi. Oleh karena itu 
marilah kita sama-sama melakukan sosialisasi yang baik antar sesama manusia sehingga 
kepribadian yang kita miliki akan baik pula dan menjadi membudaya.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-Sosialisasi-terhadap-kepribadian. 
html 
2. Http://id.wikipedia.org/wiki/kepribadian#Pengaruh_sosialisasi 
3. Http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi 
4. Http://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-sosialisasi-terhadap-kepribadian. 
html 
5. Buku-panduan_Sosiologi 
6. Lks. Sosiologi.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesemaptan sehingga kita 
bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. 
Kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda 
Rasulullah Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang 
modern seperti saat ini. 
Dalam kesempatan pada saat ini kami akan membahas sedikit ulasan tentang “PENGARUH 
SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”. 
Dalam penyelesaian makalah ini kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak 
yang telah membantu atas terselesaikannya makalah kami tersebut. Kedua kalinya kami 
sampaikan terimakasih kepada Guru karena telah membimbing dan memberi arahan kepada 
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. 
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalah, baik yang di 
sengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran 
sehingga memberikan pembangunan kepada kami pada saat pembuatan makalah berikutnya. 
Raha, Februari 2014 
Penulis
MAKALAH SOSIOLOGI 
PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA 
TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN 
DISUSUN OLEH : 
KELOMPOK 2 
1. SITTI NURLIAN HABARU 
2. SRI RAHAYU 
3. NURHIDA 
4. LA ODE AHMAD FAHRI 
MAN KOTA BARU RAHA 
2013
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

More Related Content

What's hot

Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
Lilly
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
CNVIP
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadianBab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Robbie AkaChopa
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Cornelia Riasdita
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Fathur Marah
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
Septa DYya
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiananastanindya
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianOperator Warnet Vast Raha
 
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Galih Rahayu Febriana
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadiankawidian_putri
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
mbak_aul
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Delaneira Puspita
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Eka Nur Fitriyani
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianhamdani15
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Dedi Yulianto
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 

What's hot (20)

Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadianBab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 

Viewers also liked

Dalil Hambatan Dakwah
Dalil Hambatan DakwahDalil Hambatan Dakwah
Dalil Hambatan Dakwah
Didik Eko II
 
Psikologi dakwah
Psikologi dakwahPsikologi dakwah
Psikologi dakwah
Ali Fikri
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin Amq
 
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosialFungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
Sky Patronus
 
Persiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kiniPersiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kini
Abdul Ghani
 
Dakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasanDakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasan
Muhammad Firhand
 
Profesionalkah anda
Profesionalkah andaProfesionalkah anda
Profesionalkah anda
Nurdin Al-Azies
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
Kamal Fahrurizal
 
Perencanaan MT
Perencanaan MT Perencanaan MT
Perencanaan MT
LBB. Mr. Q
 
Dasar dasar dakwah
Dasar dasar dakwah Dasar dasar dakwah
Dasar dasar dakwah
Mujahid Zuhud
 
Monitoring
Monitoring Monitoring
Monitoring
LBB. Mr. Q
 
Media Tabligh
Media Tabligh Media Tabligh
Media Tabligh
LBB. Mr. Q
 
Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1
hamaas taqiyuddin
 
Sosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas SosialSosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas Sosial
Rania Afifa Dewi
 
Metode dakwah 2
Metode dakwah 2Metode dakwah 2
Metode dakwah 2
Aida Syarah
 
Tarbiyah dinamika halaqoh
Tarbiyah   dinamika halaqohTarbiyah   dinamika halaqoh
Tarbiyah dinamika halaqoh
Hendra Full
 
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
LBB. Mr. Q
 

Viewers also liked (20)

Dalil Hambatan Dakwah
Dalil Hambatan DakwahDalil Hambatan Dakwah
Dalil Hambatan Dakwah
 
Psikologi dakwah
Psikologi dakwahPsikologi dakwah
Psikologi dakwah
 
Pendekatan Dakwah
Pendekatan DakwahPendekatan Dakwah
Pendekatan Dakwah
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
 
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosialFungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
Fungsi sosioliogi dalam perencanaan sosial
 
Persiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kiniPersiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kini
 
Deteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana SosialDeteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana Sosial
 
Dakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasanDakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasan
 
Profesionalkah anda
Profesionalkah andaProfesionalkah anda
Profesionalkah anda
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Perencanaan MT
Perencanaan MT Perencanaan MT
Perencanaan MT
 
Dasar dasar dakwah
Dasar dasar dakwah Dasar dasar dakwah
Dasar dasar dakwah
 
Perubahan sosial di jawa timur
Perubahan sosial di jawa timurPerubahan sosial di jawa timur
Perubahan sosial di jawa timur
 
Monitoring
Monitoring Monitoring
Monitoring
 
Media Tabligh
Media Tabligh Media Tabligh
Media Tabligh
 
Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1
 
Sosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas SosialSosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas Sosial
 
Metode dakwah 2
Metode dakwah 2Metode dakwah 2
Metode dakwah 2
 
Tarbiyah dinamika halaqoh
Tarbiyah   dinamika halaqohTarbiyah   dinamika halaqoh
Tarbiyah dinamika halaqoh
 
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
Analisa Budaya dan Sosio-Politik Masyarakat Tabligh
 

Similar to Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Warnet Raha
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
afifahdhaniyah
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
ivansahrulmubaroq
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
MuhammadHendriPriyat
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
Mas Alfarisi
 
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Fathur Marah
 
Topik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasiTopik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasi
noraetikahsemail
 
Faktor
FaktorFaktor
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Yusuf Harfi
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
abdul manan
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
Fathur Marah
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptx
heruheru31
 

Similar to Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2 (20)

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
Sosialisasidanpembentukankepribadian 120104184002-phpapp01
 
Topik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasiTopik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasi
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptx
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 

Recently uploaded (13)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setaiap manusia di dunia ini pasti memerlukan orang lain, oleh karena itu terjadi sosialisasi antar sesama manusia tersebut, yang mana berfungsi sebagai sarana kedekatan antar sesamanya. Beberbicara masalah keperibadian, merupakan suatu cermin dan gambaran bagi setiap manusia. Jika keperibadiannya bagus, maka akan bagus pula tingkah laku yang dimiliki oleh orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika keperibadian orang tesebut buruk maka otomatis akan di ikuti oleh perilakunya yang buruk tersebut. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Sosialisasi dan Pembentuk Keperibadian”. Kami harap makalah ini bisa memberikan pengetahuan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah kami tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apakah definisi keperibadian itu ? 2. Ada berapakah unsur-unsur keperibadian tersebut ? 3. Ada berapakah jenis-jenis sosialisasi ? 4. Apa yang dimaksud dengan pola sosialisasi ? 5. Bagaimana proses sosialisasi berlangsung ? 6. Apakah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian ? C. Tujuan Penulisan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan keperibadian
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi Kepribadian Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya. Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada, bahkan bagi semua individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada satu system pola tingkah laku yang seragam. Sebabnya tingkah laku Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku Homo Sapiens sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia. Dengan pola tingkah laku dalam arti yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan dan refleksnya. Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. B. Unsur-unsur Kepribadian Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”. Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata.
  • 3. C. Jenis pengaruh sosialisasi dan nilai budaya Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal. Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer 1. Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya. 2. Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama. D. Pola sosialisasi Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
  • 4. E. Proses sosialisasi Macam – macam Proses Sosialisasi 1. Proses Sosialisasi yang Terjadi Tanpa Disengaja melalui Proses Interaksi Sosial Proses ini terjadi apabila individu yang disosialisasi maupun yang terisolasi menyaksikan kegiatan yang dilakukan dan diperbuat oleh orang – orang disekitarnya dalam berinteraksi. Misalnya sorang anak memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh orang tuanya kemudian ia meniru dan mencontohkan perbuatan tersebut dalam pergaulan sehari–hari. 2. Proses Sosialaisasi yang Terjadi secara Sengaja melalui Pendidikan dan Pengajaran. Proses ini terjadi apabila seorang individu mengikuti pengajaran dan pendidikan yang sengaja dilakukan oleh pendidik – pendidik yang mewakili masyarakat. Dalam pendidikan anak akan dikenalkan pada norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Menurut George Herbert Mead George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap persiapan (Preparatory Stage) Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya. 2. Tahap meniru (Play Stage) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other) 3. Tahap siap bertindak (Game Stage) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
  • 5. bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya. 4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. F. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Seseorang akan mencari pola perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang penting untuk mencapai kebiasaan dan prestasi pribadi. Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, nilai yang memengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. Kepribadian merupakan gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan yang dapat dilihat seseorang. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri fisik, seperti rambutnya keriting atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan dan sikapnya. Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi. G. Penerapan Budaya Sosiologi di Masyarakat Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut memberikan pengetahuan bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian seorang individu mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu pengetahuan sosiologilah seorang
  • 6. individu dapat dibentuk kepribadiannya sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu yang berprilaku sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya. H. Pengaruh Sosialisasi, Nilai Budaya Terhadap Pembentukan Kepribadian Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat agar mempunyai kepribadian yang baik. = contoh : seorang ibu akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional memberikan teladan yang baik, menumbuhkan sikap tolong-menolong, dan sikap saling menghargai sesama manusia. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meberikan pemecahan atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sangat berkaitan erat dalam pembentukan kepribadian seseorang. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan di dalam masyarakat untuk membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang agar perilakunya sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengetahuan sosiologi dapat membantu dalam proses sosialisasi, maksudnya adalah apabila pengetahuan sosiologi yang dianut oleh suatu masyarakat itu salah, maka akan menyebabkan proses sosialisasi itu akan membentuk kepribadian seseorang pun mengikuti masyarakat sekitarnya yang memang sudah menganut suatu pengetahuan sosiologi yang salah.
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami. Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu. Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu, juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur. B. Saran Dalam pembentukan kepribadian pasti membutuhkan hasil sosialisasi. Oleh karena itu marilah kita sama-sama melakukan sosialisasi yang baik antar sesama manusia sehingga kepribadian yang kita miliki akan baik pula dan menjadi membudaya.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-Sosialisasi-terhadap-kepribadian. html 2. Http://id.wikipedia.org/wiki/kepribadian#Pengaruh_sosialisasi 3. Http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi 4. Http://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-sosialisasi-terhadap-kepribadian. html 5. Buku-panduan_Sosiologi 6. Lks. Sosiologi.
  • 9. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesemaptan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang modern seperti saat ini. Dalam kesempatan pada saat ini kami akan membahas sedikit ulasan tentang “PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”. Dalam penyelesaian makalah ini kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah kami tersebut. Kedua kalinya kami sampaikan terimakasih kepada Guru karena telah membimbing dan memberi arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalah, baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran sehingga memberikan pembangunan kepada kami pada saat pembuatan makalah berikutnya. Raha, Februari 2014 Penulis
  • 10. MAKALAH SOSIOLOGI PENGARUH SOSIALISASI, NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. SITTI NURLIAN HABARU 2. SRI RAHAYU 3. NURHIDA 4. LA ODE AHMAD FAHRI MAN KOTA BARU RAHA 2013