SlideShare a Scribd company logo
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan Makalah
Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa peningkatan
kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi) merupakan sa1ah satu pilihan. Namun,
selain karena pertimbangan ekonomi, peningkatan kekuatan militer selalu mengundang
kecurigaan pihak 1ain, terutama jika hal itu dilakukan dengan lebih banyak memberikan
prioritas pada modernisasi senjata-senjata ofensif.
Dalam suasana anarki dan ketidakpastian, upaya unilateral bisa menimbulkan dilema
keamanan (security dilemma) terutama jika upaya unilateral itu berupa penggelaran jenis
senjata- senjata ofensif baru. Pengembangan kekuatan militer yang mengarah pada nonprovocative defense merupakan salah satu pilihan strategis.
Selain itu, di tengah gelombang interdependensi dalam kehidupan antarbangsa, suatu negara
tidak bisa mengamankan dirinya dengan mengancam orang lain. Upaya untuk membangun
keamanan, oleh karenanya, bergeser dari konsep “security against” menjadi “security with”.
Apa yang selama ini dikenal sebagai cooperative security, confidence building measures, dan
preventive diplomacy yang dilakukan secara bilateral, regiona1, global, maupun multilateral
adalah sebagian dari berbagai upaya menjawab persoalan ini.

1.2. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Pengertian Pertahanan Negara?
2. Definisi Keamnan Negara?
3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara?
4. Komponen Pertahanan Negara?
5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan ?

1.3. Identifikasi Penulisan Makalah
1. Pengertian Pertahanan Negara
2. Definisi Keamnan Negara
3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara
4. Komponen Pertahanan Negara
5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan
1.4. Sistematika Penulisan Makalah
Adapun penulisan makalah ini memiliki sistmatika:
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN:
1.1. Latar Belakang Penulisan Makalah
1.2. Tujuan Penulisan Makalah
1.3. Identifikasi Penulisan Makalah
1.4. Sistematika Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN:
2.1. Pengertian Pertahanan Negara
2.2. Definisi Keamnan Negara
2.3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara
2.4. Komponen Pertahanan Negara
2.4.1. Komponen utama
2.4.2. Komponen cadangan
2.4.3. Komponen pendukung
2.5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan

BAB III PENUTUP:
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pertahanan Negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri.
Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem
pertahanan negara.
Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh
suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau
menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Departemen
Pertahanan. Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa
negara (misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri.
2.2. Definisi Keamnan Negara
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas
dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam kajian tradisional,
keamanan lebih sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari
luar. Walter Lippmann merangkum kecenderungan ini dengan pernyataannya yang terkenal:
"suatu bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak dapat dipaksa untuk
mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting (vital) ...dan jika dapat menghindari
perang atau, jika terpaksa melakukannya, dapat keluar sebagai pemenang. Karena itu, seperti
kemudian disimpulkan Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah
membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu
serangan. Dengan semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam International
Encyclopaedia of the Social Science mendefinisikan keamanan sebagai kemampuan suatu
bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman luar".
Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma keamanan (security dilemma) dan
dilemma pertahanan (defence di1emma). Istilah yang pertama, dilema keamanan,
menggambarkan betapa upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya dengan
mempersenjatai diri justru, dalam suasana anarki internasional, membuatnya semakin rawan
terhadap kemungkinan serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan,
menggambarkan betapa pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun aplikasi
doktrinal nasional mungkin saja justru tidak produktif atau bahkan bertentangan dengan
tujuannya untuk melindungi keamanan nasional. Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat
interaktif dengan apa yang [mungkin] dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata
bersifat non-interaktif, dan hanya terjadi dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang
mungkin dilakukan pihak lain.
2.3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu
unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri
sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara (sebelumnya pertahanan terhadap
pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan
adalah untuk menentang/membalas serangan.
Jenis pertahanan:
• Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
• Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
2.4. Komponen Pertahanan Negara
Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan
Tentara Nasional Indonesia sebagai "komponen utama" dengan didukung oleh "komponen
cadangan" dan "komponen pendukung". Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi
ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai
unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh
unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
2.4.1. Komponen utama
"Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap digunakan untuk
melaksanakan tugas tugas pertahanan.
2.4.2. Komponen cadangan
"Komponen cadangan" (Komcad) adalah "sumber daya nasional" yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama.
2.4.3. Komponen pendukung
"Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional" yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan nyata untuk perlawanan fisik.
"Sumber daya nasional" terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber
daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari
sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang mencakup
berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di
darat, di perairan maupun di udara dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa
modifikasi.
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen :
Para militer
• Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri)
• Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
• Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan pertahanan sipil (Hansip)
• Satuan pengamanan (Satpam)
• Resimen Mahasiswa (Menwa)
• Organisasi kepemudaan
• Organisasi bela diri
• Satuan tugas (Satgas) partai
2.5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan
Threat, survival dan defence dilemma itu membawa implikasi serius. Pesan yang hendaknya
digarisbawahi adalah penggunaan eksesif dari resources tidak boleh. Penggunaan kekerasan
untuk menghadapi ancaman harus sepadan. Ancaman tertentu harus dihadapi dengan
instrumen tertentu yang sesuai, efektif, efisien, dan tidak menimbulkan dislokasi sosial,
ekonomi, politik, ideologi. Security deficit yang timbu1 karena vu1nerabilitas membawa
kompleksitas tersendiri. Semuanya bermuara pada satu persoalan besar: perlunya kajiulang
terhadap doktrin keamanan dan pertahanan nasional, khususnya sejauh menyangkut “apa
yang harus dipertahankan”, “bagaimana untuk mempertahankannya”, dan “siapa yang harus
memikul tanggungjawab” itu.
Jawaban atas pertanyaan pertama, apa yang harus dipertahankan, memerlukan suatu
kesepakatan politik. Pertimbangan historis, geografis, ideologis dan perkembangan politik
kontemporer harus dimasukkan dalam kalkulasi itu. Gravitas hubungan antarnegara pada
dinamika ekonomi tidak sepenuhnya menghapus relevansi konteks politik geostrategi. Bagi
sebuah negara kepulauan, termasuk Indonesia, melindungi keamanan nasional adalah usaha
besar untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan maritim berikut sumberdaya yang
berada di dalamnya. Pada tingkat strategi, bagaimana mempertahankan dari ancaman,
tantangan yang dihadapi adalah bagaimana merumuskan ancaman secara lebih realistik.
Untuk waktu yang dapat diperhitungkan ke depan, keamanan terhadap ancaman interna1
masih akan mendominasi pemikiran strategis di Indonesia. Pluralisme sosial, ketimpangan
ekonomi, disparitas regional menjadikan upaya bina-bangsa dan bina-bangsa menjadi soal
serius. Indonesia adalah suatu entitas politik (negara) yang dibangun di atas fondasi
pluralitas. Persatuan Indonesia seperti diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928, selama ini
lebih direkat oleh common history anti-kolonia1isme. Common history menghadapi
kolonialisme kelihatannya perlu dijelmakan dalam wujud yang lebih konkret, misalnya
common platform dan komitmen untuk menegakkan keadilan sosia1, dan dengan
menggunakan instrumen yang lebih appropriate seperti ketentuan hukum yang demokratik.
Di tengah keharusan untuk mempersiapkan diri terhadap keamanan internal, ancaman militer
dari luar merupakan sesuatu yang harus selalu diperhitungkan, sekalipun pada saat yang sama
harus diakui pula bahwa untuk beberapa tahun yang dapat diperhitungkan ke depan sukar
dibayangkan terjadinya perang dalam pengertian tradisional. Menduduki wilayah asing
(occupation) menjadi sesuatu yang secara moral memperoleh gugatan semakin tajam dan
secara ekonomis semakin mahal. Konflik bersenjata, jika harus terjadi, kemungkinan besar
akan bersifat terbatas, berlangsung dalam waktu singkat, dan menggunakan teknologi tinggi.
Amerika Serikat diperkirakan tetap memainkan peranan penting di kawasan Asia Pasifik,
baik karena potensi ketidakstabilan di semenanjung Korea, hubungan tradisionalnya dengan
Jepang dan Korea Selatan, kekhawatirannya terhadap tampilnya Cina sebagai kekuatan
hegemon regional, maupun karena kepentingan ekonominya di kawasan ini. Ancaman militer
dari luar terhadap Indonesia kelihatannya akan bersifat ancaman tidak langsung yang terjadi
karena ketidakstabiIan regional. Termasuk dalam kategori ini adalah perlombaan senjata
yang dapat terjadi karena ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan Asia Timur, prospek
penyelesaian masalah Taiwan, dan kemungkinan konf1ik tapalbatas. Masalah pokok, seperti
dirumuskan sebagai pertanyaan ketiga, adalah apa cara yang paling efektif dan efisien untuk
menghadapi sumber dan watak ancaman-ancaman tertentu. Ancaman internal harus diketahui
dengan pasti alasan timbulnya. Gagasan-gagasan, termasuk komunisme dan fundamentalisme
religius, tidak pernah secara langsung mempengaruhi tindakan [kekerasan] politik.
Menghilangkan deprivasi ekonomi, politik dan kultural. Demokratisasi dalam penggunaan
dan pengelolaan sumberdaya, dan distribusi pembangunan. Penghormatan pada budaya lokal.
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan yang seharusnya ditafsirkan sebagai komitmen untuk
menghormati keragaman, bukan untuk menciptakan keseragaman. Upaya nasional, unilateral,
adalah demokratisasi. Pengenda1ian dan resolusi konflik seharusnya semata-mata dilakukan
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pertahanan adalah sebuah system yang harus diterapkan sebagai sebuah kesadaran bersama
antara Negara, pemerintah, masyarakat, dan seluruh tatanan.
Pertahanan Negara melingkupi bidang-bidang:
1. politik
2. social
3. budaya
4. persatuan
5. ancaman-ancaman lain terhadap keselamatan bangsa dan Negara
Persoalan siapa yang harus bertanggungjawab untuk menjawab ancaman keamanan tertentu
menjadi rumit dan politikal: rumit, karena perkembangan konsep dan ketidapastian setelah
berakhirnya Perang Dingin dan politikal, karena landasan konstitusiona1, sejarah, maupun
realita politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola pembagian kerja baru.
Salah satu konsekuensi penting adalah perlunya ketentuan yang mengatur level of
engagement dan instrumen yang boleh digunakan dalam setiap bagian dari spektrum
ancaman terhadap keamanan nasional.

3.2. Saran-Saran
Saran-saran dalam menerapkan sistm pertahanan nasional adalah:
• Sebagai pelajar ada baiknya menghindari pengaruh negative seperti narkoba, pergaulan
bebas, dan kriminalitas.
• Menyikapi perbedaan suku bangsa, ras, atau agama di negera kita sebagai keragaman yang
indah untuk saling memahami dan bertukar pengetahuan.
• Tidak memicu atau ikut dalam tawuran atau perkelahian antar pelajar.

More Related Content

What's hot

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIAPERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
Allya Q
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
nurindah_nurisa
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatan
adhy_sama
 
Ancaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politikAncaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politik
zulfikar4568
 
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalPembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Lestari Moerdijat
 
Iptek politik
Iptek politikIptek politik
Iptek politik
Agrillia Kendinata
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
Aisyah Salsabilla Rositha
 
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
natal kristiono
 
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasionalPkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
nurdin1999
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Putri Aisyah
 
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi KemerdekaanPerjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
Lidya Mely
 
Permesta
PermestaPermesta
Permesta
Muhammad Viddin
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
Warnet Raha
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
Sherly Anggraini
 
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Basuki Rahmat
 
Ancaman bidang keamanan dan pertahanan
Ancaman bidang keamanan dan pertahananAncaman bidang keamanan dan pertahanan
Ancaman bidang keamanan dan pertahanan
maranathatesa
 
Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-MiliterAncaman Non-Militer
Ancaman Non-Militer
Aliyahhusnun
 
Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2
Ayik Novitasari
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Satya Hs
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIAPERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatan
 
Ancaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politikAncaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politik
 
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalPembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
 
Iptek politik
Iptek politikIptek politik
Iptek politik
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
 
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
 
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasionalPkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi KemerdekaanPerjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan
 
Permesta
PermestaPermesta
Permesta
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
 
Ancaman bidang keamanan dan pertahanan
Ancaman bidang keamanan dan pertahananAncaman bidang keamanan dan pertahanan
Ancaman bidang keamanan dan pertahanan
 
Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-MiliterAncaman Non-Militer
Ancaman Non-Militer
 
Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
 

Viewers also liked

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraUU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Penataan Ruang
 
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamananPerwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Nur Huda
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Christina Dwi Rahayu
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat SemestaSistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
pjj_kemenkes
 
Bela negara keamanan dan pertahanan negara
Bela negara keamanan dan pertahanan negaraBela negara keamanan dan pertahanan negara
Bela negara keamanan dan pertahanan negara
Nita NTD
 
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semestaSistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Nisrina Mawaddah
 
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AWWAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
pjj_kemenkes
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
natal kristiono
 
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negarasistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
sudiana_handsome
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
Erma Marlita
 
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negaraStrategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Rizqi Maulana
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalEkinanda Anggita
 
makalah
makalahmakalah
makalah
Ekhi Ekhi
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara Bentuk bentuk usaha pembelaan negara
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara Balqis Falah Robbani
 
Pentingnya usaha pembelaan negara
Pentingnya usaha pembelaan negaraPentingnya usaha pembelaan negara
Pentingnya usaha pembelaan negara
Monica Lintang
 
Bela negara (2)
Bela negara (2)Bela negara (2)
Bela negara (2)
Suhardi Ratnosaputro
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Photo Setudio Planet solo grand mall
 

Viewers also liked (20)

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraUU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
 
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamananPerwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat SemestaSistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
 
Bela negara keamanan dan pertahanan negara
Bela negara keamanan dan pertahanan negaraBela negara keamanan dan pertahanan negara
Bela negara keamanan dan pertahanan negara
 
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semestaSistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
 
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AWWAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
 
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negarasistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negara
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
 
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negaraStrategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
Strategi indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap negara
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia 2
 
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara Bentuk bentuk usaha pembelaan negara
Bentuk bentuk usaha pembelaan negara
 
Pentingnya usaha pembelaan negara
Pentingnya usaha pembelaan negaraPentingnya usaha pembelaan negara
Pentingnya usaha pembelaan negara
 
Bela negara (2)
Bela negara (2)Bela negara (2)
Bela negara (2)
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
 

Similar to Pertahanan dan keamanan negara

Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahanan
Arly Hidayat
 
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
Leonardus Munanto
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
eli priyatna laidan
 
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALIPertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Anditya Gilang Rizky Pradana
 
Kelompok 5 ketahanan nasional
Kelompok 5 ketahanan nasionalKelompok 5 ketahanan nasional
Kelompok 5 ketahanan nasional
natal kristiono
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
Erma Marlita
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
eli priyatna laidan
 
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang DinginAgenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
Chartika Chika
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
suwitnosanjaya
 
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negaraPresentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Nia_rakhmayanti
 
Pertahanan keamanan indonesia
Pertahanan keamanan indonesiaPertahanan keamanan indonesia
Pertahanan keamanan indonesia
Unique Hartianti
 
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
Leonardus Munanto
 
Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
Rosmarosyam
 
Kelompok6
Kelompok6Kelompok6
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
eli priyatna laidan
 
Paper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewiPaper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewi
natal kristiono
 
Kapita selekta revised
Kapita selekta revisedKapita selekta revised
Kapita selekta revised
Dwi Rindra Tansriyanarko
 
Ancaman militer dan strategi ancaman militer
Ancaman militer dan strategi ancaman militerAncaman militer dan strategi ancaman militer
Ancaman militer dan strategi ancaman militer
JajangSumitra
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
Uwes Chaeruman
 
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaStrategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Nadila Embun Sari
 

Similar to Pertahanan dan keamanan negara (20)

Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahanan
 
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
X ppkn kd 3.6_final_ bagian 3
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
 
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALIPertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Pertahanan keamanan pkn SMA N 1 SIMO BOYOLALI
 
Kelompok 5 ketahanan nasional
Kelompok 5 ketahanan nasionalKelompok 5 ketahanan nasional
Kelompok 5 ketahanan nasional
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
 
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang DinginAgenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
Agenda Keamanan Dunia Pasca Perang Dingin
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
 
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negaraPresentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
 
Pertahanan keamanan indonesia
Pertahanan keamanan indonesiaPertahanan keamanan indonesia
Pertahanan keamanan indonesia
 
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
 
Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
 
Kelompok6
Kelompok6Kelompok6
Kelompok6
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
 
Paper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewiPaper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewi
 
Kapita selekta revised
Kapita selekta revisedKapita selekta revised
Kapita selekta revised
 
Ancaman militer dan strategi ancaman militer
Ancaman militer dan strategi ancaman militerAncaman militer dan strategi ancaman militer
Ancaman militer dan strategi ancaman militer
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaStrategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pertahanan dan keamanan negara

  • 1. PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Makalah Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi) merupakan sa1ah satu pilihan. Namun, selain karena pertimbangan ekonomi, peningkatan kekuatan militer selalu mengundang kecurigaan pihak 1ain, terutama jika hal itu dilakukan dengan lebih banyak memberikan prioritas pada modernisasi senjata-senjata ofensif. Dalam suasana anarki dan ketidakpastian, upaya unilateral bisa menimbulkan dilema keamanan (security dilemma) terutama jika upaya unilateral itu berupa penggelaran jenis senjata- senjata ofensif baru. Pengembangan kekuatan militer yang mengarah pada nonprovocative defense merupakan salah satu pilihan strategis. Selain itu, di tengah gelombang interdependensi dalam kehidupan antarbangsa, suatu negara tidak bisa mengamankan dirinya dengan mengancam orang lain. Upaya untuk membangun keamanan, oleh karenanya, bergeser dari konsep “security against” menjadi “security with”. Apa yang selama ini dikenal sebagai cooperative security, confidence building measures, dan preventive diplomacy yang dilakukan secara bilateral, regiona1, global, maupun multilateral adalah sebagian dari berbagai upaya menjawab persoalan ini. 1.2. Tujuan Penulisan Makalah Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut: 1. Pengertian Pertahanan Negara? 2. Definisi Keamnan Negara? 3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara? 4. Komponen Pertahanan Negara? 5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan ? 1.3. Identifikasi Penulisan Makalah 1. Pengertian Pertahanan Negara 2. Definisi Keamnan Negara 3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara 4. Komponen Pertahanan Negara
  • 2. 5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan 1.4. Sistematika Penulisan Makalah Adapun penulisan makalah ini memiliki sistmatika: HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN: 1.1. Latar Belakang Penulisan Makalah 1.2. Tujuan Penulisan Makalah 1.3. Identifikasi Penulisan Makalah 1.4. Sistematika Penulisan Makalah BAB II PEMBAHASAN: 2.1. Pengertian Pertahanan Negara 2.2. Definisi Keamnan Negara 2.3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara 2.4. Komponen Pertahanan Negara 2.4.1. Komponen utama 2.4.2. Komponen cadangan 2.4.3. Komponen pendukung 2.5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan BAB III PENUTUP: 3.1. Kesimpulan 3.2. Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Pertahanan Negara Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara. Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Departemen Pertahanan. Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara (misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri. 2.2. Definisi Keamnan Negara Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam kajian tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Walter Lippmann merangkum kecenderungan ini dengan pernyataannya yang terkenal: "suatu bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak dapat dipaksa untuk mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting (vital) ...dan jika dapat menghindari perang atau, jika terpaksa melakukannya, dapat keluar sebagai pemenang. Karena itu, seperti kemudian disimpulkan Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu serangan. Dengan semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam International Encyclopaedia of the Social Science mendefinisikan keamanan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman luar". Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma keamanan (security dilemma) dan dilemma pertahanan (defence di1emma). Istilah yang pertama, dilema keamanan, menggambarkan betapa upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya dengan mempersenjatai diri justru, dalam suasana anarki internasional, membuatnya semakin rawan
  • 4. terhadap kemungkinan serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan, menggambarkan betapa pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun aplikasi doktrinal nasional mungkin saja justru tidak produktif atau bahkan bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan nasional. Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa yang [mungkin] dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-interaktif, dan hanya terjadi dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang mungkin dilakukan pihak lain. 2.3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara (sebelumnya pertahanan terhadap pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah untuk menentang/membalas serangan. Jenis pertahanan: • Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan • Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter. 2.4. Komponen Pertahanan Negara Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai "komponen utama" dengan didukung oleh "komponen cadangan" dan "komponen pendukung". Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa. 2.4.1. Komponen utama "Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas tugas pertahanan. 2.4.2. Komponen cadangan "Komponen cadangan" (Komcad) adalah "sumber daya nasional" yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. 2.4.3. Komponen pendukung "Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional" yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
  • 5. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan nyata untuk perlawanan fisik. "Sumber daya nasional" terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang mencakup berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di perairan maupun di udara dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi. Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen : Para militer • Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri) • Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) • Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan pertahanan sipil (Hansip) • Satuan pengamanan (Satpam) • Resimen Mahasiswa (Menwa) • Organisasi kepemudaan • Organisasi bela diri • Satuan tugas (Satgas) partai 2.5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan Threat, survival dan defence dilemma itu membawa implikasi serius. Pesan yang hendaknya digarisbawahi adalah penggunaan eksesif dari resources tidak boleh. Penggunaan kekerasan untuk menghadapi ancaman harus sepadan. Ancaman tertentu harus dihadapi dengan instrumen tertentu yang sesuai, efektif, efisien, dan tidak menimbulkan dislokasi sosial, ekonomi, politik, ideologi. Security deficit yang timbu1 karena vu1nerabilitas membawa kompleksitas tersendiri. Semuanya bermuara pada satu persoalan besar: perlunya kajiulang terhadap doktrin keamanan dan pertahanan nasional, khususnya sejauh menyangkut “apa yang harus dipertahankan”, “bagaimana untuk mempertahankannya”, dan “siapa yang harus memikul tanggungjawab” itu. Jawaban atas pertanyaan pertama, apa yang harus dipertahankan, memerlukan suatu kesepakatan politik. Pertimbangan historis, geografis, ideologis dan perkembangan politik kontemporer harus dimasukkan dalam kalkulasi itu. Gravitas hubungan antarnegara pada dinamika ekonomi tidak sepenuhnya menghapus relevansi konteks politik geostrategi. Bagi sebuah negara kepulauan, termasuk Indonesia, melindungi keamanan nasional adalah usaha besar untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan maritim berikut sumberdaya yang berada di dalamnya. Pada tingkat strategi, bagaimana mempertahankan dari ancaman,
  • 6. tantangan yang dihadapi adalah bagaimana merumuskan ancaman secara lebih realistik. Untuk waktu yang dapat diperhitungkan ke depan, keamanan terhadap ancaman interna1 masih akan mendominasi pemikiran strategis di Indonesia. Pluralisme sosial, ketimpangan ekonomi, disparitas regional menjadikan upaya bina-bangsa dan bina-bangsa menjadi soal serius. Indonesia adalah suatu entitas politik (negara) yang dibangun di atas fondasi pluralitas. Persatuan Indonesia seperti diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928, selama ini lebih direkat oleh common history anti-kolonia1isme. Common history menghadapi kolonialisme kelihatannya perlu dijelmakan dalam wujud yang lebih konkret, misalnya common platform dan komitmen untuk menegakkan keadilan sosia1, dan dengan menggunakan instrumen yang lebih appropriate seperti ketentuan hukum yang demokratik. Di tengah keharusan untuk mempersiapkan diri terhadap keamanan internal, ancaman militer dari luar merupakan sesuatu yang harus selalu diperhitungkan, sekalipun pada saat yang sama harus diakui pula bahwa untuk beberapa tahun yang dapat diperhitungkan ke depan sukar dibayangkan terjadinya perang dalam pengertian tradisional. Menduduki wilayah asing (occupation) menjadi sesuatu yang secara moral memperoleh gugatan semakin tajam dan secara ekonomis semakin mahal. Konflik bersenjata, jika harus terjadi, kemungkinan besar akan bersifat terbatas, berlangsung dalam waktu singkat, dan menggunakan teknologi tinggi. Amerika Serikat diperkirakan tetap memainkan peranan penting di kawasan Asia Pasifik, baik karena potensi ketidakstabilan di semenanjung Korea, hubungan tradisionalnya dengan Jepang dan Korea Selatan, kekhawatirannya terhadap tampilnya Cina sebagai kekuatan hegemon regional, maupun karena kepentingan ekonominya di kawasan ini. Ancaman militer dari luar terhadap Indonesia kelihatannya akan bersifat ancaman tidak langsung yang terjadi karena ketidakstabiIan regional. Termasuk dalam kategori ini adalah perlombaan senjata yang dapat terjadi karena ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan Asia Timur, prospek penyelesaian masalah Taiwan, dan kemungkinan konf1ik tapalbatas. Masalah pokok, seperti dirumuskan sebagai pertanyaan ketiga, adalah apa cara yang paling efektif dan efisien untuk menghadapi sumber dan watak ancaman-ancaman tertentu. Ancaman internal harus diketahui dengan pasti alasan timbulnya. Gagasan-gagasan, termasuk komunisme dan fundamentalisme religius, tidak pernah secara langsung mempengaruhi tindakan [kekerasan] politik. Menghilangkan deprivasi ekonomi, politik dan kultural. Demokratisasi dalam penggunaan dan pengelolaan sumberdaya, dan distribusi pembangunan. Penghormatan pada budaya lokal. Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan yang seharusnya ditafsirkan sebagai komitmen untuk menghormati keragaman, bukan untuk menciptakan keseragaman. Upaya nasional, unilateral, adalah demokratisasi. Pengenda1ian dan resolusi konflik seharusnya semata-mata dilakukan
  • 7. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pertahanan adalah sebuah system yang harus diterapkan sebagai sebuah kesadaran bersama antara Negara, pemerintah, masyarakat, dan seluruh tatanan. Pertahanan Negara melingkupi bidang-bidang: 1. politik 2. social 3. budaya 4. persatuan 5. ancaman-ancaman lain terhadap keselamatan bangsa dan Negara Persoalan siapa yang harus bertanggungjawab untuk menjawab ancaman keamanan tertentu menjadi rumit dan politikal: rumit, karena perkembangan konsep dan ketidapastian setelah berakhirnya Perang Dingin dan politikal, karena landasan konstitusiona1, sejarah, maupun realita politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola pembagian kerja baru. Salah satu konsekuensi penting adalah perlunya ketentuan yang mengatur level of engagement dan instrumen yang boleh digunakan dalam setiap bagian dari spektrum ancaman terhadap keamanan nasional. 3.2. Saran-Saran Saran-saran dalam menerapkan sistm pertahanan nasional adalah: • Sebagai pelajar ada baiknya menghindari pengaruh negative seperti narkoba, pergaulan bebas, dan kriminalitas. • Menyikapi perbedaan suku bangsa, ras, atau agama di negera kita sebagai keragaman yang indah untuk saling memahami dan bertukar pengetahuan. • Tidak memicu atau ikut dalam tawuran atau perkelahian antar pelajar.