SlideShare a Scribd company logo
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Disusun oleh :
1. Wike Rinika Putri
2. Nindya Verina Putri
3. Winda Pramili
4. Indah Permata Sari
5. Dina Purwaninsih
6. Windia Watu
7. Yeni Maryani A
8. Nurul Hasana
9. Sri Hartati
10. Maryani
Kelas : XII ADM Perkantoran

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) MIFTAHUL JANNAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ” Pertahanan Dan Keamanan Negara”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan
segenap keluarga besar penulis (Pak Ihsan,Bu khusniah) yang telah memberikan dukungan,
kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Banjar Agung, Januari 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Penegasan Mengenai Judul
Dalam kesempatan ini kita akan membahas pertahanan nasional dan keamanan
Negara Republik Indonesia, kita sebagai penerus bangsa, kita harus punya jiwa
patriotisme terhadap Negara Republik Indonesia, kita harus bisa menjaga bangsa ini
dari pesaing yang ingin menguasai kekayaan sumber daya alam Indonesia yang kaya,
seperti yang sudah di bahas di awal tadi. Banyak sekali yang ingin menguasai bangsa
ini, makanya begitu penting sekali pertahanan dan keamanan Negara.

1.2

Alasan Pemilihan Judul
Karena saya memilih judul ini saya sangat tertarik sekali dengan pokok
pembahasan, tentang pertahanan nasional dan keamanan Negara. Saya ingin sekali
mengupas masalah pertahanan Negara kita ini apakah sudah bagus pertahanan Negara
ini, makanya kita harus paham tentang pertahanan nasional karena, Negara ini sangat
kaya sekali dengan sumber daya alam.

1.3

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya makalah yang berjudul Ketahanan Nasional ini dapat mengetahui
apa pengertian-pengertian ketahanan nasional.
2. Penulis mengiginkan makalah ini menjadi bahan bacaan yang menarik bagi para
pembaca.
3. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi bahan materi pada mata kuliah
pendidikan kewarganegaraaan dan dalam tugas yang sama.
BAB II
KEADAAN DAN MASALAH

Strategi nasional bangsa Indonesia yang mengutamakan pembangunan nasional untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat, merupakan kepentingan nasional yang utama. Oleh
karena itu segenap upaya nasional, baik ke dalam maupun ke luar harus menunjang.
suksesnya pembangunan nasional. Sehubungan dengan itu, upaya pertahanan dan
keamanan nasional berkewajiban mendukung usaha pembangunan itu dengan menjamin
terpeliharanya suasana dan kondisi masyarakat yang damai, aman, tenteram, tertib dan
dinamis. Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan masyarakat dari
suatu keadaan tertentu menuju suatu keadaan baru yang lebih baik dan lebih maju. Dan
setiap perubahan akan selalu menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan, sehingga
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang lahir dari proses
perubahan ini akan merupakan suatu perubahan keadaan yang harus dihadapi dan diatasi
secara terus menerus.
BAB III
PENETAPAN PEMROGRAMAN

3.1

Program Bala Pertahanan Wilayah
Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan pembinaan teritorial sampai
ke pelosok-pelosok wilayah Nasional untuk dapat menciptakan kondisi
teritorial yang mantap serta dapat menumbuhkan desa sebagai pangkal kekuatan
pertahanan rakyat semesta meningkatkan kemampuan kekuatan pemukul wilayah
termasuk kemampuan pembekalan dan pemeliharaan wilayah serta meningkatkan
kemampuan aparatur intelijen dari tingkat Kodam sampai dengan tingkat
Koramil, sehingga dapat melaksanakan penginderaan sedini mungkin,
menghambat, melokalisasikan dan menetralisasikan setiap gangguan dan
ancaman.
b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan pengendalian laut dan
peningkatan pembinaan perlawanan rakyat di laut guna mendukung kemampuan
pengamatan laut teritorial dalam rangka mengimplementasikan Wawasan
Nusantara dan meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang
mampu menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan oleh Kekuatan
Wilayah maupun Kekuatan Terpusat.
c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan komando dan
pengendalian operasi udara dalam rangka membantu pelaksanaan operasi-operasi
darat dan laut; peningkatan kemampuan pengamatan udara dengan memanfaatkan
segenap potensi yang ada dalam wilayah seperti organisasi penerbangan sipil dan
rakyat; meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu
menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan .oleh kekuatan wilayah
maupun oleh kekuatan terpusat.

3.2

Program Bala Pertahanan Terpusat
Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan kekuatan pemukul yang
memiliki daya tempur dan kesiapan yang tinggi, mobilitas darat dan lintas
udara yang memadai, beserta perlengkapan yang lebih baik.
b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan kemampuan peperangan di
laut dan peningkatan kemampuan pengamatan laut dengan mengembangkan
kekuatan-kekuatan tempur laut yang tergabung dalam Eskader TNI-AL.
c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan pengamatan
udara, penyerangan udara dan pertahanan udara.

3.3

Program Angkutan Terpusat
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan pemindahan strategis
pasukan, perlengkapan dan perbekalan keseluruh wilayah Nusantara, dengan membentuk dan atau menyempurnakan satuan-satuan angkutan strategis, terutama laut dan
udara. Program Bala Cadangan
Program ini meliputi kegiatan pembentukan satuan-satuan tempur cadangan untuk
meningkatkan kekuatan bala pertahanan wilayah, khususnya dalam rangka
meningkatkan kemampuan peperangan wilayah satuan-satuan angkutan darat, laut
dan udara cadangan untuk meningkatkan kemampuan pemindahan strategis serta
personil militer cadangan dalam rangka membangun satuan-satuan, dan cadangan.
Untuk itu, perlu segera disiapkan ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk.

3.4

Program Intelijen dan Komunikasi Terpusat.
Program ini meliputi kegiatan:
a) Peningkatan kemampuan intelijen strategis melalui peningkatan kemampuan
personil yang ada dan penambahan tenaga-tenaga ahli, serta meningkatkan
penginderaan dan apresiasi terhadap lingkungan strategis di dalam negeri
maupun di luar negeri, yang meliputi bidang-bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, psychologi dan militer, sehingga perubahan-perubahan tersebut dapat di
identifikasikan dengan teliti dan cermat serta dapat memberikan cukup
waktu untuk bertindak.
b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan topografi dan hidrografi untuk melengkapkan
data bumi dan perairan wilayah Nusantara, yang punya arti penting bagi upaya
pertahanan dan keamanan maupun kesejahteraan nasional.
c) Peningkatan kemampuan komunikasi strategis yang meliputi pendayagunaan
segenap peralatan modern yang sudah ada.
3.5

Program Utama Kekuatan
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk dapat
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan pelayanan dan
penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat
menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan
atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum.
1)

Program Kepolisian Pusat
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan untuk penanggulangan
gangguan-gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat yang bersifat
khusus, berintensitas tinggi dan memerlukan pencegahan serta penindakan
secara khusus.

2)

Program Angkutan Terpusat
Kebutuhan pemindahan strategis Polri dipenuhi oleh Angkutan Terpusat dari
Program Utama Kekuatan Pertahanan.

3)

Program Bantuan Keamanan Masyarakat
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan menyelenggarakan
upaya keamanan oleh rakyat sendiri, dan peningkatan kemampuan dari
berbagai kepolisian khusus yang dibentuk dalam badan-badan pemerintah
tertentu.

4)

Program Intelijen Kepolisian
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan penginderaan gejala
atau kecenderungan yang dapat mengarah kepada timbulnya gangguan terhadap
keamanan dan ketertiban masyarakat, yang disebabkan oleh perkembangan dan
perubahan tata hidup masyarakat di dalam negeri dan masyarakat dunia
umumnya, sehingga pencegahan dapat dilaksanakan sedini dan secepat
mungkin.
Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk
dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan
pelayanan dan penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan
gangguan terhadap keamanan dan ketertiban,
masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat menindak,
membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas
perbuatan penyimpangan terhadap hukum.
3.6

Program Utama Dukungan Umum
1)

Program Penelitian dan Pengembangan
Program ini meliputi kegiatan peningkatan penye lenggaraan penelitian
dan pengembangan dengan menitik beratkan pada perwuj udan dan
pen yempurnaan doktrin pertahanan dan keamanan nasional, sehingga
menghasilkan tatanan dengan hirarki yang tepat, mengkait dan
merupakan

satu

kebulat an.

Dalam

bidang

perlengkapan

dan

peralat an, diadakan kerj a sama yang erat dengan berbagai l embaga
peneliti an

dan pengembangan yang ada, dengan mem anfaatkan

seban yak mungkin hasil -hasil yang di capai oleh lem baga tersebut.
2)

Program Pembekalan dan Pemeliharaan Terpusat
Program

ini

meliputi

kegiatan

peningkatan

kemam puan

yang

diprioritaskan pada peningkatan atau per wujudan kemampuan produksi
senjata ringan, amunisi, bahan-bahan peledak dan pendorong serta
alat-alat perhubungan pembentukan persediaan bekal perang yang
memadai

untuk

menghadapi

keadaan -keadaan

darurat,

dan

peningkatan kemampuan perbaikan besar dan modifikasi alat tempur
utama, serta peningkatan kemampuan produksi suku cadang dalam
rangka swadaya di bidang pemeliharaan.

3)

Program Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Umum Personil
Program ini meliputi kegiatan peningkatan pembi naan personil baik
militer/polisi

maupun

sipil

untuk

meningkatkan

kemampuan

profesionalnya. Di bidang personil militer/polisi diprioritaskan pada
peningkatankeahlian/kejuruan jabatan melalui pengadaan yang tepat,
pendidikan pembentukan dan pendidikan keah lian/k e j u r u a n ya n g
s e b a i k - b a i k n ya , s e h i n g g a m e n g h a silkan pejuang yang terdukung oleh
kemampuan profesional yang sesuai dengan jabatan dan kepangkatan. Di
bidang personil sipil meningkatkan penggunaan pegawai sipil dalam upaya
pertahanan dan keamanan nasional sehingga menjadi komplemen dari pada personil militer/polisi untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan kwalifikasi
militer/polisi. Peningkatan perawatan personil terutama pada bidang subsistensi
dan kesehatan. Peningkatan usaha penyaluran personil yang habis masa
dinasnya atau memberikan bantuan agar dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan setelah selesai menjalankan dinas sehingga dapat menjadi
pendorong dan penggerak pembangunan
4)

Program Administrasi dan Manajemen
Program ini meliputi kegiatan peningkatan administrasi dan manajemen
yang terutama diprioritaskan pada fungsionalisasi dan efisiensi segenap
badan pertahanan dan keamanan; menyempurnakan sistem manajemen
sehingga mewujudkan suatu pembinaan partisipatif di semua tingkat, dengan
menyusun sistem administrasi dan manajemen yang memadai, lengkap dan
menyeluruh, yang mampu menjamin efisiensi penggunaan segenap sumber
daya.
BAB IV
CONTOH KASUS

4.1

Indonesia Vs Malaysia - Fenomena Perbatasan Negara Berdaulat
Berbicara soal batas wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain
merupakan permasalahan yang sangat konflek sekali. Tidak jarang hampir disetiap
negara sering terjadi konflik antar negara lebih banyak terfokus pada persoalan
perbatasan.
Pada peraturan dan perundangan-undangan Dewan Keamanan PBB tentang
pengaturan dan kesepakatan perbatasan wilayah negara di dunia menyebutkan bahwa
perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik
atau yurisdiksi seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional.
Perbatasan yang terdapat di daratan suatu wilayah biasanya ditandai dengan tandatanda patok atau tugu yang sudah menjadi kesepakatan bersama antara pemerintah
negara-negara yang memiliki batas satu daratan dengan bukti kesepakatan yang
ditandatangani bersama dibawah naungan Dewan Keamanan PBB yang menangani
tentang perbatasan suatu batas negara berdaulat. Selain ditandai dengan patok atau
tugu, perbatasan batas wilayah negara berdaulat bisa juga ditandai dengan bentangan
memanjang bangunan berbentuk pagar batas yang tentunya berdasarkan kesepakatan
bersama pula.
Sementara itu yang masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda
yang akurat dan identik adalah soal tanda batas perbatasan wilayah yang memisahkan
satu negara dengan negara lain yang berhubungan dilautan lepas dan batas wilayah
penerbangan. Disinilah yang sering kali terjadi konflik antar negara dan warga
perbatasan.
Di Indonesia sendiri soal perbatasan antar wilayah batas negara dengan negara
tetangga lainnya hingga sekarang masih belum terselesaikan dengan tuntas. Pesoalan
perbatasan di Indonesia dengan negara-negara tetangganya sering kali terjadi kesalah
pahaman, dan hal itu sering terjadi pelanggaran yang banyak dilanggar oleh negaranegara tetangga, seperti batas wilayah perbatasan antara Indonesia Malaysia,
Indonesia Singapura, Indonesia Philipina, Indonesia Papuanugini, Indonesia Timor
Leste, dan Indonesia Australia.
Pelanggaran perbatasan batas suatu negara sering terjadi dilakukan oleh tingkah laku
politik berkepentingan oleh salah satu negara perbatasan yang melibatkan warga
masyarakat di perbatasan, militer dan perubahan peta perbatasan yang sepihak oleh
negara yang menginginkan suatu perluasan wilayah yang banyak memiliki kandungan
sumber alam.
Di Indonesia sendiri hal tersebut diatas sering terjadi semacam itu, dan biasanya
selalu dimulai dengan provokasi ganda yang dilakukan oleh negara tetangganya. Baik
dengan cara penyerobotan batas wilayah perbatasan dengan invansi militer,
penghilangan tanda bukti batas perbatasan, pembangunan ilegal sebuah bangunan atau
kawasan yang dibangun melebihi batas negara yang telah disepakati, atau juga adanya
perubahan

peta

perbatasan

yang

sepihak

yang

dilakukan

oleh

negara

bersangkutan (salah satu negara tetangga yang berkeinginan untuk memperluas
wilayah teritorialnya dengan melakukan perubahan peta internasional soal tanda batas
garis perbatasan wilayah negara secara ilegal dan sepihak).

4.2

Malaysia Pelanggar Perbatasan Indonesia Terbanyak:
Ditahun 2008 - 2009, pelanggaran perbatasan nagara Indonesia dengan negara
tetangganya sering banyak dilanggar oleh Malaysia. Ini terbukti dengan adanya
pelanggaran perbatasan wilayah negara masih terus dilakukan oleh negara tetangga.
Malaysia yang paling sering melakukan pelanggaran batas wilayah RI.
Hal itu terungkap pada rapat kerja (raker) Komisi I dengan menteri-menteri di jajaran
Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), di Jakarta, Senin (2 Maret 2009). Menko
polhukam Widodo AS (pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono periode I) itu memaparkan tentang berbagai pelanggaran terhadap
wilayah RI yang terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2008.
Dari catatan Kementrian Polhukam, Provinsi Kalimantan Timur adalah wilayah RI
yang paling sering mengalami pelanggaran wilayah oleh negara lain. Untuk
pelanggaran wilayah perbatasan perairan Indonesia, di perairan Kalimantan Timur
dan seputar Laut Sulawesi telah terjadi 21 kali pelanggaran oleh Kapal Perang
Malaysia dan enam kali oleh Kapal Polisi Maritim Malaysia.
Sementara di perairan lainnya sebanyak tiga kali, ucapnya. Dalam raker yang juga
dihadiri Menteri Pertahanan, Kepala BIN, Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kapolri
itu, Widodo mengungkapkan, pelanggaran wilayah perbatasan udara paling banyak
terjadi juga di wilayah Kalimantan Timur.
Selama 2008, terjadi 16 kali pelanggaran wilayah udara di Kaltim, sebutnya. wilayah
lain yang juga mengalami pelanggaran kedaulatan udara antara lain tiga kali di Papua,
dua kali di wilayah Selat Malaka dan tujuh kali di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Sementara untuk pelanggaran wilayah darat, diantaranya berupa pemindahan patokpatok batas wilayah di Kalimantan Barat. Pemindahan patok batas terjadi di Sektor
Tengah, Utara Gunung Mumbau, Taman Nasional Betung Kerihun, Kecamatan Putu
Sibau, serta Kabupaten Kapuas Hulu, kata Widodo. Selain itu, mantan Panglima TNI
ini melanjutkan, pelanggaran wilayah perbatasan darat juga dilakukan oleh para
pelintas batas yang tidak memiliki dokumen yang sah.
Pada raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga itu, Widodo juga
menjelaskan perihal berbagai tindakan atas pelanggaran kedaulatan wilayah RI. Untuk
pelanggaran wilayah darat, Departeman Luar Negeri RI telah mengirimkan sejumlah
nota protes ke negara pelanggar. Kasus pelanggaran wilayah darat juga dibawa ke
forum Genera Border Committe (GBC) Indonesia-Malaysia maupun Joint Border
Committe (JBC) Indonesia-Papua Nugini. Dan untuk pelanggaran wilayah perairan
dan udara nasional, telah direspon dengan pengusiran langsung oleh satuan
operasional TNI, serta pengiriman nota protes oleh Deplu, tutur Widodo. (berita
hankam)

4.3

Militer Diraja Malaysia Memasuki Wilayah Perairan Indonesia Di Ambalat
Ditahun 2010, tepatnya di bulan Agustus 2010 yaitu sebanyak tiga orang petugas dari
KKP ditangkap oleh polisi perairan Malaysia setelah menangkap tujuh nalayan
Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Tiga orang
petugas dari KKP kemudian ditahan di Malaysia dan mereka dibebaskan dengan cara
dibarter dengan tujuh nelayan Malaysia.
Dalam peristiwa ini spontan mendapat banyak protes dari waga negara Indonesia, dan
termasuk protes keras dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia terhadap
pemerintahan Malaysia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Fadel Muhammad mengatakan Malaysia
meremehkan Indonesia dengan memperlakukan tiga petugas dari kementeriannya
yang ditangkap polisi air Malaysia kurang layak.
“Tiga orang petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) yang ditangkap
polisi air Malaysia ditahan dikantor polisi Malaysia, dipakaikan pakaian tahanan, dan
pada saat keluar ruangan tangannya diborgol,” kata Fadel Muhammad pada diskusi
polemik “Indonesia-Malaysia: Serumpun tapi Tidak Rukun” di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, perlakuan polisi Malaysia itu meremehkan Indonesia. Apalagi tiga orang
tersebut adalah petugas resmi yang ditangkap saat menjalankan tugasnya yakni
menangkap tujuh nelayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah
perairan Indonesia.
Fadel meminta kepada pemerintah untuk bersikap lebih tegas karena kalau terusmenerus seperti ini ia mengkhawatirkan tindakan Malaysia akan semakin
meremehkan Indonesia.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio
mengatakan, pejabat di Kementerian Pertahanan bergaul banyak dengan pejabat di
Kementerian Pertahanan maupun militer dari Malaysia.
“Setahu saya tidak ada pejabat militer Malaysia yang meremehkan Indonesia,”
katanya.
Untuk menjaga pertahanan di wilayah perbatasan, kata dia, Kementerian Pertahanan
melakukan kerja sama pertahanan dengan Malaysia maupun dengan Singapura.
Insiden di Bintan, Kepulauan Riau yang melibatkan nelayan Malaysia, tiga petugas
Dinas Kelautan dan Perikanan serta pemerintah Indonesia dan Malaysia sebenarnya
menunjukkan lemahnya pertahanan laut Indonesia.
” Kami minta kasus sengketa Malaysia jadi momentum membenahi pengelolaan
wilayah perbatasan maritim” kata Mahfudz Sidik, Anggota Komisi Pertahanan DPR
dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 21 Agustus 2010.
Dalam diskusi itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengakui,
pertahanan maritim Indonesia masih lemah. Ini karena kurangnya koordinasi antara
satu pihak dengan lainnya. ” Dilihat dari yang berperan, harusnya lebih dari cukup.
Tapi ini karena tak pernah ada kerjasama” kata Fadel.
Menurut Fadel, keamanan di laut Indonesia ditangani pasukan dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Badan Koordinasi Keamanan Laut, kepolisian, TNI
Angkatan Laut, dan petugas dari bea cukai. “Saya sudah lapor Presiden untuk ditata,
agar kejadian dengan Malaysia kemarin tidak terjadi lagi dan tidak saling
menyalahkan,” kata Fadel.
Nantinya pengamanan kawasan maritim, Fadel berharap ditangani Kementerian
Politik, Hukum dan Keamanan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan I Wayan Midhio mengakui perlu ada
kesepakatan untuk mengatur keamanan laut. “UU-nya belum ada, perlu dirancang
untuk kepastian pembagian penjagaan,” kata Dia.
BAB V
ANALISIS
5.1

Perbatasan Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer,
memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen)
maupun laut (maritim). wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu
India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia,
Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya
berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil.
Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif
karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga.

5.2

Perbatasan Darat
Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara
Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia
tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing
memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga
yang berbatasannya baik, bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik
maupun budayanya.

5.3

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional 20042009) telah menetapkan arah dan pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai
salah satu program prioritas pembangunan nasional. Pembangunan wilayah
perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional,
terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan
nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Paradigma
baru, pengembangan wilayah-wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah
kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi sehingga wilayah
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan
Negara menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak
meninggalkan pendekatan keamanan (security approach). Sedangkan program
pengembangan wilayah perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan untuk :
(a)

menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak kedaulatan NKRI

yang dijamin oleh Hukum Internasional;
(b)

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi

ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis
untuk berhubungan dengan negara tetangga. Disamping itu permasalahan perbatasan
juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti separatisme dan maraknya
kegiatan-kegiatan ilegal.

5.4

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2005
Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan
pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi
disparitas pembangunan antarwilayah, dengan program-program antara lain
Percepatan pembangunan prasarana dan sarana di wilayah perbatasan, pulau-pulau
kecil terisolir melalui kegiatan : (i) pengarusutamaan DAK untuk wilayah perbatasan,
terkait dengan pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, irigasi, dan
transportasi, (ii) penerapan skim kewajiban layanan publik dan keperintisan untuk
transportasi

dan

kewajiban

layanan

untuk

telekomunikasi

serta

listrik

pedesaan;Pengembangan ekonomi di wilayah Perbatasan Negara; Peningkatan
keamanan dan kelancaran lalu lintas orang dan barang di wilayah perbatasan, melalui
kegiatan : (i) penetapan garis batas negara dan garis batas administratif, (ii)
peningkatan penyediaan fasilitas kapabeanan, keimigrasian, karantina, komunikasi,
informasi, dan pertahanan di wilayah Perbatasan Negara (CIQS); Peningkatan
kapasitas kelembagaan pemerintah daerah yang secara adminstratif terletak di wilayah
Perbatasan Negara.
BAB VI
PENUTUP

6.1

Kesimpulan
Kondisi “perbatasan tanpa batas” yang sudah dibiarkan mengambang selama
65 tahun Indonesia merdeka ini akan terus menjadi bumerang bagi Indonesia dan
Malaysia. Hal ini sudah tentu dapat menjadi potensi konflik yang besar bagi
hubungan Indonesia dan Malaysia apabila tidak diselesaikan, terlebih berada di
beberapa kawasan yang krusial karena keempat kawasan tersebut tidak saja terkait
dengan permasalahan kedaulatan, tetapi juga nilai ekonomi seperti jalur perdagangan,
perikanan, dan sumber daya alam.
Hal seperti ini sebetulnya dapat dihindari apabila Indonesia telah menyelesaikan
permasalahan perbatasan sebelum suatu isu menjadi besar. apabila telah dilakukan
jauh sebelumnya, peluang pencapaian kesepakatan dalam ruang negosiasi juga masih
besar. Sudah sepatutnya Indonesia mulai memberikan konsentrasinya pada
permasalahan perbatasannya sebagai “ancaman yang konstan terhadap kedaulatan”.
Maka dari itu pemerintah Indonesia harus lebih tegas,dan tidak ada lagi perseteruan
antara Negara tetangga nyaitu Malaysia.

6.2

Saran
Kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) harus biasa membantu
mempertahankan Negara ini dari Negara yang ingin menguasai kekayaan bangsa
Indonesia seperti ,pulau-pulau, kebudayaan, dll. Jangan samapai kita ini saling
bermusuhan sesama WNI, kita harus mempunyai prinsip hidup yang baik, dan sebagai
warga Negara yang baik, kita tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan, apa lagi
perintah harus benar tepat dalam mengambil keputusan, jangan sampai kita mau di
adu dombakan oleh bangsa lain.

More Related Content

What's hot

Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
Asean Damai
 
Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negaraPertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara
Operator Warnet Vast Raha
 
Uu pertahanan-negara
Uu pertahanan-negaraUu pertahanan-negara
Uu pertahanan-negara
Kaos Gammara Makassar
 
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negaraUu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
Rizki Fitrianto
 
Skrip pelancaran bulan kemerdekaan
Skrip pelancaran bulan kemerdekaanSkrip pelancaran bulan kemerdekaan
Skrip pelancaran bulan kemerdekaan
Kalaiarasi Ponnosamy KalaiDeva
 
Pkn Kelas 9 Smt 1
Pkn Kelas 9 Smt 1Pkn Kelas 9 Smt 1
Pkn Kelas 9 Smt 1
indo45
 
Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahanan
Arly Hidayat
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
eli priyatna laidan
 
Pkn
PknPkn
Bab viii geostrategi
Bab viii geostrategiBab viii geostrategi
Bab viii geostrategi
Malik Serang
 
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semestaSistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Nisrina Mawaddah
 
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
nor6263
 
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan KeamananPolitik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
pjj_kemenkes
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
natal kristiono
 
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
Asean Damai
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Leonardus Munanto
 
BUKU : INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
BUKU :  INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...BUKU :  INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
BUKU : INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
Asean Damai
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
pjj_kemenkes
 
Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIA
samsir07
 

What's hot (19)

Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
Persenjataan Berskala Nanoteknologi, System C5ISR pd SSAT TNI AL (Teknologi C...
 
Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negaraPertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara
 
Uu pertahanan-negara
Uu pertahanan-negaraUu pertahanan-negara
Uu pertahanan-negara
 
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negaraUu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
Uu nomor 3_tahun_2002_tentang_pertahanan_negara
 
Skrip pelancaran bulan kemerdekaan
Skrip pelancaran bulan kemerdekaanSkrip pelancaran bulan kemerdekaan
Skrip pelancaran bulan kemerdekaan
 
Pkn Kelas 9 Smt 1
Pkn Kelas 9 Smt 1Pkn Kelas 9 Smt 1
Pkn Kelas 9 Smt 1
 
Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahanan
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bab viii geostrategi
Bab viii geostrategiBab viii geostrategi
Bab viii geostrategi
 
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semestaSistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
 
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
Teks ucapan pelancaran bulan kemerdekaan peringkat sekolah 2014
 
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan KeamananPolitik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
 
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat, Perang Dunia 3–Abad 21 Segera Tiba (Worl...
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
 
BUKU : INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
BUKU :  INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...BUKU :  INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
BUKU : INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
 
Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIA
 

Similar to makalah

Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siberPermenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
Melwin Syafrizal
 
Artikel bela negara
Artikel bela negaraArtikel bela negara
Artikel bela negara
MuchamadFajar1
 
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi IndonesiaKetahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
fatimmatuzzahro
 
Kuis ppkn
Kuis ppknKuis ppkn
Kuis ppkn
antonilim
 
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikananPp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
Winarto Winartoap
 
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
DurilSefryd
 
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdfDOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
WidanFauzan
 
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikananPp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikananWinarto Winartoap
 
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air IndonesiaStrategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
viperantodwi
 
Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2
pjj_kemenkes
 
RESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.docRESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.doc
PriharyantoAchmadFau
 
Perintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
Perintah Ulung Panglima Angkatan TenteraPerintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
Perintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
Tentera Udara Diraja Malaysia Malaysia
 
KEMENWAAN.pptx
KEMENWAAN.pptxKEMENWAAN.pptx
KEMENWAAN.pptx
LuluNurajizah
 
Ketahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energiKetahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energi
Desy Nurmalasari
 
Makalah ketahanan nasional
Makalah ketahanan nasionalMakalah ketahanan nasional
Makalah ketahanan nasional
RianRinaldi3
 
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
Dadang DjokoKaryanto
 
Tugas geostrategi
Tugas geostrategiTugas geostrategi
Tugas geostrategi
Omar Indie
 
Pkn 4 modul kb 3
Pkn 4 modul kb 3Pkn 4 modul kb 3
Pkn 4 modul kb 3
pjj_kemenkes
 
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
Dadang DjokoKaryanto
 

Similar to makalah (20)

Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siberPermenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
Permenhan no.-82-tahun-2014-tentang-pertahanan-siber
 
Artikel bela negara
Artikel bela negaraArtikel bela negara
Artikel bela negara
 
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi IndonesiaKetahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
 
Kuis ppkn
Kuis ppknKuis ppkn
Kuis ppkn
 
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikananPp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 penyelenggaraan diklat dan penyuluhan perikanan
 
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
Makalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim
 
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdfDOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
DOKUMEN - 5 PERSOALAN STRATEGI MILITER.pdf
 
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikananPp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikanan
Pp nomor 62 tahun 2014 diklat penyuluhan perikanan
 
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air IndonesiaStrategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
 
Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2
 
RESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.docRESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.doc
 
Perintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
Perintah Ulung Panglima Angkatan TenteraPerintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
Perintah Ulung Panglima Angkatan Tentera
 
KEMENWAAN.pptx
KEMENWAAN.pptxKEMENWAAN.pptx
KEMENWAAN.pptx
 
Ketahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energiKetahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energi
 
Makalah ketahanan nasional
Makalah ketahanan nasionalMakalah ketahanan nasional
Makalah ketahanan nasional
 
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
ISI Naskap-NKP patroli-AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Tugas geostrategi
Tugas geostrategiTugas geostrategi
Tugas geostrategi
 
Pkn 4 modul kb 3
Pkn 4 modul kb 3Pkn 4 modul kb 3
Pkn 4 modul kb 3
 
Geostrategi Indonesia
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia
 
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT K...
 

Recently uploaded

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 

Recently uploaded (20)

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 

makalah

  • 1. PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA Disusun oleh : 1. Wike Rinika Putri 2. Nindya Verina Putri 3. Winda Pramili 4. Indah Permata Sari 5. Dina Purwaninsih 6. Windia Watu 7. Yeni Maryani A 8. Nurul Hasana 9. Sri Hartati 10. Maryani Kelas : XII ADM Perkantoran YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) MIFTAHUL JANNAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSANTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” Pertahanan Dan Keamanan Negara”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis (Pak Ihsan,Bu khusniah) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Banjar Agung, Januari 2014 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penegasan Mengenai Judul Dalam kesempatan ini kita akan membahas pertahanan nasional dan keamanan Negara Republik Indonesia, kita sebagai penerus bangsa, kita harus punya jiwa patriotisme terhadap Negara Republik Indonesia, kita harus bisa menjaga bangsa ini dari pesaing yang ingin menguasai kekayaan sumber daya alam Indonesia yang kaya, seperti yang sudah di bahas di awal tadi. Banyak sekali yang ingin menguasai bangsa ini, makanya begitu penting sekali pertahanan dan keamanan Negara. 1.2 Alasan Pemilihan Judul Karena saya memilih judul ini saya sangat tertarik sekali dengan pokok pembahasan, tentang pertahanan nasional dan keamanan Negara. Saya ingin sekali mengupas masalah pertahanan Negara kita ini apakah sudah bagus pertahanan Negara ini, makanya kita harus paham tentang pertahanan nasional karena, Negara ini sangat kaya sekali dengan sumber daya alam. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya makalah yang berjudul Ketahanan Nasional ini dapat mengetahui apa pengertian-pengertian ketahanan nasional. 2. Penulis mengiginkan makalah ini menjadi bahan bacaan yang menarik bagi para pembaca. 3. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi bahan materi pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraaan dan dalam tugas yang sama.
  • 4. BAB II KEADAAN DAN MASALAH Strategi nasional bangsa Indonesia yang mengutamakan pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, merupakan kepentingan nasional yang utama. Oleh karena itu segenap upaya nasional, baik ke dalam maupun ke luar harus menunjang. suksesnya pembangunan nasional. Sehubungan dengan itu, upaya pertahanan dan keamanan nasional berkewajiban mendukung usaha pembangunan itu dengan menjamin terpeliharanya suasana dan kondisi masyarakat yang damai, aman, tenteram, tertib dan dinamis. Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan masyarakat dari suatu keadaan tertentu menuju suatu keadaan baru yang lebih baik dan lebih maju. Dan setiap perubahan akan selalu menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan, sehingga akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang lahir dari proses perubahan ini akan merupakan suatu perubahan keadaan yang harus dihadapi dan diatasi secara terus menerus.
  • 5. BAB III PENETAPAN PEMROGRAMAN 3.1 Program Bala Pertahanan Wilayah Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut: a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan pembinaan teritorial sampai ke pelosok-pelosok wilayah Nasional untuk dapat menciptakan kondisi teritorial yang mantap serta dapat menumbuhkan desa sebagai pangkal kekuatan pertahanan rakyat semesta meningkatkan kemampuan kekuatan pemukul wilayah termasuk kemampuan pembekalan dan pemeliharaan wilayah serta meningkatkan kemampuan aparatur intelijen dari tingkat Kodam sampai dengan tingkat Koramil, sehingga dapat melaksanakan penginderaan sedini mungkin, menghambat, melokalisasikan dan menetralisasikan setiap gangguan dan ancaman. b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan pengendalian laut dan peningkatan pembinaan perlawanan rakyat di laut guna mendukung kemampuan pengamatan laut teritorial dalam rangka mengimplementasikan Wawasan Nusantara dan meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan oleh Kekuatan Wilayah maupun Kekuatan Terpusat. c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan komando dan pengendalian operasi udara dalam rangka membantu pelaksanaan operasi-operasi darat dan laut; peningkatan kemampuan pengamatan udara dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada dalam wilayah seperti organisasi penerbangan sipil dan rakyat; meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan .oleh kekuatan wilayah maupun oleh kekuatan terpusat. 3.2 Program Bala Pertahanan Terpusat Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut: a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan kekuatan pemukul yang memiliki daya tempur dan kesiapan yang tinggi, mobilitas darat dan lintas udara yang memadai, beserta perlengkapan yang lebih baik.
  • 6. b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan kemampuan peperangan di laut dan peningkatan kemampuan pengamatan laut dengan mengembangkan kekuatan-kekuatan tempur laut yang tergabung dalam Eskader TNI-AL. c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan pengamatan udara, penyerangan udara dan pertahanan udara. 3.3 Program Angkutan Terpusat Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan pemindahan strategis pasukan, perlengkapan dan perbekalan keseluruh wilayah Nusantara, dengan membentuk dan atau menyempurnakan satuan-satuan angkutan strategis, terutama laut dan udara. Program Bala Cadangan Program ini meliputi kegiatan pembentukan satuan-satuan tempur cadangan untuk meningkatkan kekuatan bala pertahanan wilayah, khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan peperangan wilayah satuan-satuan angkutan darat, laut dan udara cadangan untuk meningkatkan kemampuan pemindahan strategis serta personil militer cadangan dalam rangka membangun satuan-satuan, dan cadangan. Untuk itu, perlu segera disiapkan ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk. 3.4 Program Intelijen dan Komunikasi Terpusat. Program ini meliputi kegiatan: a) Peningkatan kemampuan intelijen strategis melalui peningkatan kemampuan personil yang ada dan penambahan tenaga-tenaga ahli, serta meningkatkan penginderaan dan apresiasi terhadap lingkungan strategis di dalam negeri maupun di luar negeri, yang meliputi bidang-bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, psychologi dan militer, sehingga perubahan-perubahan tersebut dapat di identifikasikan dengan teliti dan cermat serta dapat memberikan cukup waktu untuk bertindak. b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan topografi dan hidrografi untuk melengkapkan data bumi dan perairan wilayah Nusantara, yang punya arti penting bagi upaya pertahanan dan keamanan maupun kesejahteraan nasional. c) Peningkatan kemampuan komunikasi strategis yang meliputi pendayagunaan segenap peralatan modern yang sudah ada.
  • 7. 3.5 Program Utama Kekuatan Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan pelayanan dan penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum. 1) Program Kepolisian Pusat Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan untuk penanggulangan gangguan-gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat yang bersifat khusus, berintensitas tinggi dan memerlukan pencegahan serta penindakan secara khusus. 2) Program Angkutan Terpusat Kebutuhan pemindahan strategis Polri dipenuhi oleh Angkutan Terpusat dari Program Utama Kekuatan Pertahanan. 3) Program Bantuan Keamanan Masyarakat Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan menyelenggarakan upaya keamanan oleh rakyat sendiri, dan peningkatan kemampuan dari berbagai kepolisian khusus yang dibentuk dalam badan-badan pemerintah tertentu. 4) Program Intelijen Kepolisian Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan penginderaan gejala atau kecenderungan yang dapat mengarah kepada timbulnya gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, yang disebabkan oleh perkembangan dan perubahan tata hidup masyarakat di dalam negeri dan masyarakat dunia umumnya, sehingga pencegahan dapat dilaksanakan sedini dan secepat mungkin. Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan pelayanan dan penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban, masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum.
  • 8. 3.6 Program Utama Dukungan Umum 1) Program Penelitian dan Pengembangan Program ini meliputi kegiatan peningkatan penye lenggaraan penelitian dan pengembangan dengan menitik beratkan pada perwuj udan dan pen yempurnaan doktrin pertahanan dan keamanan nasional, sehingga menghasilkan tatanan dengan hirarki yang tepat, mengkait dan merupakan satu kebulat an. Dalam bidang perlengkapan dan peralat an, diadakan kerj a sama yang erat dengan berbagai l embaga peneliti an dan pengembangan yang ada, dengan mem anfaatkan seban yak mungkin hasil -hasil yang di capai oleh lem baga tersebut. 2) Program Pembekalan dan Pemeliharaan Terpusat Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemam puan yang diprioritaskan pada peningkatan atau per wujudan kemampuan produksi senjata ringan, amunisi, bahan-bahan peledak dan pendorong serta alat-alat perhubungan pembentukan persediaan bekal perang yang memadai untuk menghadapi keadaan -keadaan darurat, dan peningkatan kemampuan perbaikan besar dan modifikasi alat tempur utama, serta peningkatan kemampuan produksi suku cadang dalam rangka swadaya di bidang pemeliharaan. 3) Program Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Umum Personil Program ini meliputi kegiatan peningkatan pembi naan personil baik militer/polisi maupun sipil untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Di bidang personil militer/polisi diprioritaskan pada peningkatankeahlian/kejuruan jabatan melalui pengadaan yang tepat, pendidikan pembentukan dan pendidikan keah lian/k e j u r u a n ya n g s e b a i k - b a i k n ya , s e h i n g g a m e n g h a silkan pejuang yang terdukung oleh kemampuan profesional yang sesuai dengan jabatan dan kepangkatan. Di bidang personil sipil meningkatkan penggunaan pegawai sipil dalam upaya pertahanan dan keamanan nasional sehingga menjadi komplemen dari pada personil militer/polisi untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan kwalifikasi militer/polisi. Peningkatan perawatan personil terutama pada bidang subsistensi dan kesehatan. Peningkatan usaha penyaluran personil yang habis masa
  • 9. dinasnya atau memberikan bantuan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan setelah selesai menjalankan dinas sehingga dapat menjadi pendorong dan penggerak pembangunan 4) Program Administrasi dan Manajemen Program ini meliputi kegiatan peningkatan administrasi dan manajemen yang terutama diprioritaskan pada fungsionalisasi dan efisiensi segenap badan pertahanan dan keamanan; menyempurnakan sistem manajemen sehingga mewujudkan suatu pembinaan partisipatif di semua tingkat, dengan menyusun sistem administrasi dan manajemen yang memadai, lengkap dan menyeluruh, yang mampu menjamin efisiensi penggunaan segenap sumber daya.
  • 10. BAB IV CONTOH KASUS 4.1 Indonesia Vs Malaysia - Fenomena Perbatasan Negara Berdaulat Berbicara soal batas wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain merupakan permasalahan yang sangat konflek sekali. Tidak jarang hampir disetiap negara sering terjadi konflik antar negara lebih banyak terfokus pada persoalan perbatasan. Pada peraturan dan perundangan-undangan Dewan Keamanan PBB tentang pengaturan dan kesepakatan perbatasan wilayah negara di dunia menyebutkan bahwa perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional. Perbatasan yang terdapat di daratan suatu wilayah biasanya ditandai dengan tandatanda patok atau tugu yang sudah menjadi kesepakatan bersama antara pemerintah negara-negara yang memiliki batas satu daratan dengan bukti kesepakatan yang ditandatangani bersama dibawah naungan Dewan Keamanan PBB yang menangani tentang perbatasan suatu batas negara berdaulat. Selain ditandai dengan patok atau tugu, perbatasan batas wilayah negara berdaulat bisa juga ditandai dengan bentangan memanjang bangunan berbentuk pagar batas yang tentunya berdasarkan kesepakatan bersama pula. Sementara itu yang masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda yang akurat dan identik adalah soal tanda batas perbatasan wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain yang berhubungan dilautan lepas dan batas wilayah penerbangan. Disinilah yang sering kali terjadi konflik antar negara dan warga perbatasan. Di Indonesia sendiri soal perbatasan antar wilayah batas negara dengan negara tetangga lainnya hingga sekarang masih belum terselesaikan dengan tuntas. Pesoalan perbatasan di Indonesia dengan negara-negara tetangganya sering kali terjadi kesalah pahaman, dan hal itu sering terjadi pelanggaran yang banyak dilanggar oleh negaranegara tetangga, seperti batas wilayah perbatasan antara Indonesia Malaysia, Indonesia Singapura, Indonesia Philipina, Indonesia Papuanugini, Indonesia Timor Leste, dan Indonesia Australia. Pelanggaran perbatasan batas suatu negara sering terjadi dilakukan oleh tingkah laku politik berkepentingan oleh salah satu negara perbatasan yang melibatkan warga
  • 11. masyarakat di perbatasan, militer dan perubahan peta perbatasan yang sepihak oleh negara yang menginginkan suatu perluasan wilayah yang banyak memiliki kandungan sumber alam. Di Indonesia sendiri hal tersebut diatas sering terjadi semacam itu, dan biasanya selalu dimulai dengan provokasi ganda yang dilakukan oleh negara tetangganya. Baik dengan cara penyerobotan batas wilayah perbatasan dengan invansi militer, penghilangan tanda bukti batas perbatasan, pembangunan ilegal sebuah bangunan atau kawasan yang dibangun melebihi batas negara yang telah disepakati, atau juga adanya perubahan peta perbatasan yang sepihak yang dilakukan oleh negara bersangkutan (salah satu negara tetangga yang berkeinginan untuk memperluas wilayah teritorialnya dengan melakukan perubahan peta internasional soal tanda batas garis perbatasan wilayah negara secara ilegal dan sepihak). 4.2 Malaysia Pelanggar Perbatasan Indonesia Terbanyak: Ditahun 2008 - 2009, pelanggaran perbatasan nagara Indonesia dengan negara tetangganya sering banyak dilanggar oleh Malaysia. Ini terbukti dengan adanya pelanggaran perbatasan wilayah negara masih terus dilakukan oleh negara tetangga. Malaysia yang paling sering melakukan pelanggaran batas wilayah RI. Hal itu terungkap pada rapat kerja (raker) Komisi I dengan menteri-menteri di jajaran Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), di Jakarta, Senin (2 Maret 2009). Menko polhukam Widodo AS (pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode I) itu memaparkan tentang berbagai pelanggaran terhadap wilayah RI yang terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2008. Dari catatan Kementrian Polhukam, Provinsi Kalimantan Timur adalah wilayah RI yang paling sering mengalami pelanggaran wilayah oleh negara lain. Untuk pelanggaran wilayah perbatasan perairan Indonesia, di perairan Kalimantan Timur dan seputar Laut Sulawesi telah terjadi 21 kali pelanggaran oleh Kapal Perang Malaysia dan enam kali oleh Kapal Polisi Maritim Malaysia. Sementara di perairan lainnya sebanyak tiga kali, ucapnya. Dalam raker yang juga dihadiri Menteri Pertahanan, Kepala BIN, Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kapolri itu, Widodo mengungkapkan, pelanggaran wilayah perbatasan udara paling banyak terjadi juga di wilayah Kalimantan Timur.
  • 12. Selama 2008, terjadi 16 kali pelanggaran wilayah udara di Kaltim, sebutnya. wilayah lain yang juga mengalami pelanggaran kedaulatan udara antara lain tiga kali di Papua, dua kali di wilayah Selat Malaka dan tujuh kali di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Sementara untuk pelanggaran wilayah darat, diantaranya berupa pemindahan patokpatok batas wilayah di Kalimantan Barat. Pemindahan patok batas terjadi di Sektor Tengah, Utara Gunung Mumbau, Taman Nasional Betung Kerihun, Kecamatan Putu Sibau, serta Kabupaten Kapuas Hulu, kata Widodo. Selain itu, mantan Panglima TNI ini melanjutkan, pelanggaran wilayah perbatasan darat juga dilakukan oleh para pelintas batas yang tidak memiliki dokumen yang sah. Pada raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga itu, Widodo juga menjelaskan perihal berbagai tindakan atas pelanggaran kedaulatan wilayah RI. Untuk pelanggaran wilayah darat, Departeman Luar Negeri RI telah mengirimkan sejumlah nota protes ke negara pelanggar. Kasus pelanggaran wilayah darat juga dibawa ke forum Genera Border Committe (GBC) Indonesia-Malaysia maupun Joint Border Committe (JBC) Indonesia-Papua Nugini. Dan untuk pelanggaran wilayah perairan dan udara nasional, telah direspon dengan pengusiran langsung oleh satuan operasional TNI, serta pengiriman nota protes oleh Deplu, tutur Widodo. (berita hankam) 4.3 Militer Diraja Malaysia Memasuki Wilayah Perairan Indonesia Di Ambalat Ditahun 2010, tepatnya di bulan Agustus 2010 yaitu sebanyak tiga orang petugas dari KKP ditangkap oleh polisi perairan Malaysia setelah menangkap tujuh nalayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Tiga orang petugas dari KKP kemudian ditahan di Malaysia dan mereka dibebaskan dengan cara dibarter dengan tujuh nelayan Malaysia. Dalam peristiwa ini spontan mendapat banyak protes dari waga negara Indonesia, dan termasuk protes keras dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia terhadap pemerintahan Malaysia. Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Fadel Muhammad mengatakan Malaysia meremehkan Indonesia dengan memperlakukan tiga petugas dari kementeriannya yang ditangkap polisi air Malaysia kurang layak. “Tiga orang petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) yang ditangkap polisi air Malaysia ditahan dikantor polisi Malaysia, dipakaikan pakaian tahanan, dan
  • 13. pada saat keluar ruangan tangannya diborgol,” kata Fadel Muhammad pada diskusi polemik “Indonesia-Malaysia: Serumpun tapi Tidak Rukun” di Jakarta, Sabtu. Menurut dia, perlakuan polisi Malaysia itu meremehkan Indonesia. Apalagi tiga orang tersebut adalah petugas resmi yang ditangkap saat menjalankan tugasnya yakni menangkap tujuh nelayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Fadel meminta kepada pemerintah untuk bersikap lebih tegas karena kalau terusmenerus seperti ini ia mengkhawatirkan tindakan Malaysia akan semakin meremehkan Indonesia. Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio mengatakan, pejabat di Kementerian Pertahanan bergaul banyak dengan pejabat di Kementerian Pertahanan maupun militer dari Malaysia. “Setahu saya tidak ada pejabat militer Malaysia yang meremehkan Indonesia,” katanya. Untuk menjaga pertahanan di wilayah perbatasan, kata dia, Kementerian Pertahanan melakukan kerja sama pertahanan dengan Malaysia maupun dengan Singapura. Insiden di Bintan, Kepulauan Riau yang melibatkan nelayan Malaysia, tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan serta pemerintah Indonesia dan Malaysia sebenarnya menunjukkan lemahnya pertahanan laut Indonesia. ” Kami minta kasus sengketa Malaysia jadi momentum membenahi pengelolaan wilayah perbatasan maritim” kata Mahfudz Sidik, Anggota Komisi Pertahanan DPR dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 21 Agustus 2010. Dalam diskusi itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengakui, pertahanan maritim Indonesia masih lemah. Ini karena kurangnya koordinasi antara satu pihak dengan lainnya. ” Dilihat dari yang berperan, harusnya lebih dari cukup. Tapi ini karena tak pernah ada kerjasama” kata Fadel. Menurut Fadel, keamanan di laut Indonesia ditangani pasukan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Koordinasi Keamanan Laut, kepolisian, TNI Angkatan Laut, dan petugas dari bea cukai. “Saya sudah lapor Presiden untuk ditata, agar kejadian dengan Malaysia kemarin tidak terjadi lagi dan tidak saling menyalahkan,” kata Fadel. Nantinya pengamanan kawasan maritim, Fadel berharap ditangani Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan.
  • 14. Juru Bicara Kementerian Pertahanan I Wayan Midhio mengakui perlu ada kesepakatan untuk mengatur keamanan laut. “UU-nya belum ada, perlu dirancang untuk kepastian pembagian penjagaan,” kata Dia.
  • 15. BAB V ANALISIS 5.1 Perbatasan Laut Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga. 5.2 Perbatasan Darat Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik, bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. 5.3 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional 20042009) telah menetapkan arah dan pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Paradigma baru, pengembangan wilayah-wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi sehingga wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan Negara menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan keamanan (security approach). Sedangkan program pengembangan wilayah perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan untuk :
  • 16. (a) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh Hukum Internasional; (b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan dengan negara tetangga. Disamping itu permasalahan perbatasan juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti separatisme dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal. 5.4 Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2005 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah, dengan program-program antara lain Percepatan pembangunan prasarana dan sarana di wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terisolir melalui kegiatan : (i) pengarusutamaan DAK untuk wilayah perbatasan, terkait dengan pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, irigasi, dan transportasi, (ii) penerapan skim kewajiban layanan publik dan keperintisan untuk transportasi dan kewajiban layanan untuk telekomunikasi serta listrik pedesaan;Pengembangan ekonomi di wilayah Perbatasan Negara; Peningkatan keamanan dan kelancaran lalu lintas orang dan barang di wilayah perbatasan, melalui kegiatan : (i) penetapan garis batas negara dan garis batas administratif, (ii) peningkatan penyediaan fasilitas kapabeanan, keimigrasian, karantina, komunikasi, informasi, dan pertahanan di wilayah Perbatasan Negara (CIQS); Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah yang secara adminstratif terletak di wilayah Perbatasan Negara.
  • 17. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Kondisi “perbatasan tanpa batas” yang sudah dibiarkan mengambang selama 65 tahun Indonesia merdeka ini akan terus menjadi bumerang bagi Indonesia dan Malaysia. Hal ini sudah tentu dapat menjadi potensi konflik yang besar bagi hubungan Indonesia dan Malaysia apabila tidak diselesaikan, terlebih berada di beberapa kawasan yang krusial karena keempat kawasan tersebut tidak saja terkait dengan permasalahan kedaulatan, tetapi juga nilai ekonomi seperti jalur perdagangan, perikanan, dan sumber daya alam. Hal seperti ini sebetulnya dapat dihindari apabila Indonesia telah menyelesaikan permasalahan perbatasan sebelum suatu isu menjadi besar. apabila telah dilakukan jauh sebelumnya, peluang pencapaian kesepakatan dalam ruang negosiasi juga masih besar. Sudah sepatutnya Indonesia mulai memberikan konsentrasinya pada permasalahan perbatasannya sebagai “ancaman yang konstan terhadap kedaulatan”. Maka dari itu pemerintah Indonesia harus lebih tegas,dan tidak ada lagi perseteruan antara Negara tetangga nyaitu Malaysia. 6.2 Saran Kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) harus biasa membantu mempertahankan Negara ini dari Negara yang ingin menguasai kekayaan bangsa Indonesia seperti ,pulau-pulau, kebudayaan, dll. Jangan samapai kita ini saling bermusuhan sesama WNI, kita harus mempunyai prinsip hidup yang baik, dan sebagai warga Negara yang baik, kita tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan, apa lagi perintah harus benar tepat dalam mengambil keputusan, jangan sampai kita mau di adu dombakan oleh bangsa lain.