Makalah ini membahas tentang ketahanan nasional Indonesia dan masalah energi di Indonesia. Ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa termasuk sumber daya alam seperti energi. Indonesia menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat serta mengatasi permasalahan efisiensi, pendanaan, dan lingkungan hidup dalam pengembangan energi.
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
1. Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
1. Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
Telah menjadi bagian kesadaran dari setiap warga bangsa, bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita yang indah bagi negaranya.
Cita-cita ini akan memberikan nuansa sekaligus mempunyai peran sebagai penentu Tujuan Nasionalnya.
Untuk menuangkan keinginan dalam pencapaian tujuan nasional ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa itu sendiri. Yakni suatu bentuk kemampuan dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
1. KETAHANAN NASIONAL
Di susun oleh :
Nama : HARITS WIGUNA
Kelas : 2EA21
NPM : 13210146
TUGAS : MAKALAH
Universitas Gunadarma
2012
2. Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Ketahanan Nasional.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh bapak Sri waluyo sebagai dosen pengajar.dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
dalam kehidupan bernegara.serta memahami mengenai sistem-sistem ketahanan nasional dan apa
saja bentuk ketahanan nasional sehingga bersama-sama menjaga dan mentaati peraturan yang
telah di terapkan dalam ketahanan nasional.sehingga Negara Indonesia menjadi satu ketahanan
yang solid.menjadi bangsa yang bersatu berdaulat adil dan makmur.dengan system pertahanan
yang teratur dan kuat.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila
terdapat kekurangan penyusunan makalah ini.
Jakarta, April 2012
Hormat saya
II
3. DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. II
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… III
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH..…………………………………………… 1
1.2 LANDASAN KETAHAN SOSIAL…...…………………………………..……..1
1.3 ASAS KETAHANAN SOSIAL…….………………………………………….. . 2
1.4 SIFAT KETAHANAN SOSIAL………………………………………………….2
1.5 KONSULTASI DAN KERJASAMA……………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 PEMBAHASAN UMUM KETAHANAN NASIONAL DALAM LINGKUNGAN HIDUP..3
2.2 PERMASALAHAN ENERGI DI INDONESIA…………………………………………………………….5
2.2.3 KEBIJAKAN ENERGI……………………………………………………………………………………………6
2.3.2 MINYAK BUMI……………………………………………………………………………………………………7
2.3.3 BATUBARA…………………………………………………………………………………………………………8
2.4 KEDUDUKAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL…………………………………………………..9
2.5 KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL………………………10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………. 12
III
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar
dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan
wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam
merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
1.2 Landasan Ketahanan Nasional
1. Pancasila Landasan Idiil
2. UUD 1945 Landasan Konstitusional
3. Wawasan Nusantara Landasan Konseptual
1
5. 1.3 Asas-asas Ketahanan nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut (lemhanmas,2000:99-11) :
a. asas kesejahteraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi
mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal
ini hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang
bersifat merusak/destruktif.
1.4 Sifat Ketahanan Nasional
a. Mandiri
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin kerja
sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan
kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat
dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan perubahan itu sendiri
senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa
diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang baik.
2
6. c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan
meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia berarti makin tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara Indonesia.
1.5 Konsultasi dan kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan
antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Umum Ketahanan Nasional Dalam Lingkungan Hidup
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa
yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk dan
Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi kehidupan
bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam).
Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan
Kesejahteraan dan Keamanan.
Salah satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam
seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat ini
dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik Indonesia di masa
yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya
pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam ketahanan
nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuan
pembangunan Nasional adalah: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan.
3
7. Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan
pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi
keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik
yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintah
Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang
menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan rakyat,
masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan keamanan
kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital
national interest pada umumnya.
Pada masa akhir pemerintahan presiden Suharto Mei 1998 dimana stabilitas politik dan
ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain karena kasus
kelangkaan BBM (Bahan bakar minyak),mungkin dapat terulang kembali kepada masa
pemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan para pelaku ekonomi
akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang akibat naiknya harga
minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus hukum; kondisi politik dan keamanan
dalam Negara; sehingga mulai munculnya keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja
lembaga-lembaga pemerintahan atau kemampuan pemerintah SBY mengantisipasi kondisi
yang ada ini.
Hal lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan
Nasional adalah Lingkungan hidup. Dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yang
terjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon dioksida(CO2)
menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang terlepas ke udara,
terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion menyebabkan kita harus lebih
sadar akan resiko yang membbahayakan kelangsungan kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih
lagi,kecepatan berlangsungnya perubahan dalam penggunaan sumber daya meninggalkan
sedikit waktu untuk mengantisipasi dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
4
8. 2.2 Permasalahan Energi Di Indonesia meliputi:
2.2.1 Kebutuhan dan penyediaan energy listrik.
Menurut data yang diberikan pada rapat Panitia Teknis Sumber Daya Energi (PTE) ke
323, kapasitas sistem penyediaan energi listrik masih selalu lebih rendah dari daya yang
dibutuhkan. Dari Neraca Daya sistem Kelistrikan Indonesia terlihat bahwa beda antara daya
yang dibutuhkan dan kapasitas sistem penyedia daya selalu bertambah besar.Kondisi ini
merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
energi yang ada.Neraca Daya Sistem Kelistrikan Indonesia.
2.2.2. Tantangan penyediaan sumber energi listrik.
Upaya untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kuntoro Mangkusubroto mempunyai
sekurang-kurangnya 6 tantangan berat, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Pembangunan yang cepat dan dengan
jumlah peduduk yang banyak, membutuhkan dukungan energi baik untuk kegiatan industri,
transportasi, rumah tangga,maupun kegiatan lainnya. Di lain pihak cadangan sumber daya
energi di Indonesia adalah terbatas.
2. Maslah kesenjangan.Pembangunan juga memberikan danpak negative yaitu masalah
kesenjangan khusunya antara kawasan barat dan timur serta antara desa dan kota yang belum
teratasi sampai saat ini.
3. Meningkatkan efisiensi energi, intensitas pemakaian energi masih relative tinggi di
bandingkan dengan Negara ASEAN, apalagi dengan negara-negara maju. Intensitas energy
yang tinggi ini menunjukan bahwa kita masih memakai terlalu banyak energi untuk
menghasilkan sejumlah tertentu produksi di banding dengan Negara tetangga kita.
4. Meningkatkan kualitas SDM.Kualitas sumber daya manusia Indonesia relatif masih rendah.
Dari segi kemampuan menembus pasar internasional SDM kita menduduki urutan ke-37,
untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada urutan ke-45.
5. Pendanaan. Ketersediaan dana kita, khususnya pemerintah sangat terbatas, sedangkan
kebutuhan dana untuk sarana penyediaan energi meliputi produksi, pengolahan, penyaluran
dan distribusi memerlukan dana besar dan teknologi yang maju.
6. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan energi yang
berwawasan lingkungan memerlukan dukungan teknologi yang handaal dan memerlukan
biaya yang tinggi.
5
9. 2.2.3 Kebijakan Energi.
Ada 5 kebijakan utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan energi, sebagai
berikut:
1. Diversifikasi energi diarahkan untuk penganekaragaman pemanfaatan energi baik yang
terbarukan maupun yang tidak terbarukan untuk mencapai optimasi penyediaan energi
nasional dan mengurangi laju pengrusakan sumber daya hidrokarbon.
2. Intensifikasi energi. Kegiatan pencarian sumber energi dilaksanakan dengan
berkesinambungan melalui kegiatan survey dan eksplorasi sumber-sumber energi
diutamakan untuk meningkatkan cadangan sumber energi, terutama minyak bumi, gas bumi
dan batubara.
3. Prinsip konservasi diterapakan pada seluruh tahap pemanfaatan mulai dari pemanfaatan
sumber daya energi samapai pada pemanfaatan akhir.
4. Harga energi sacara bertahap dan terancam diarahkan untuk makin tertuju kepada
pembetukan harga yang mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan nilai ekonominya.
5. Pemanfaatan energi bersih lingkungan di beri prioritas dengan mengutamakan energi yang
memproduksi pencemar paling rendah, namun layak secara teknis dan ekonomis
2.3 Potensi Sumber Energi Alternatif
2.3.1 Energi Fosil
Sumber daya energi di Indonesia yang penting dan mempunyai peran strategis adalah
minyak bumi, gas bumi dan batubara. Pada hakekatnya tiga sumber daya alam ini adalah
sumber daya fosil yang sangat berharga bagi pembangunan nasional, yang mempunyai fungsi
sebagai sumber energi dan bahan baku industri dalam negeri serta sebagai sumber devisa
Negara.
6
10. 2.3.2 Minyak Bumi
Sifat-sifat penting dari minyak bumi serta turunannya adalah
1. Nilai pembakaran yang dinyatakan dalam satuan kilojoule per liter;
2. Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60 oF
(15,6 oC);
3. Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada
waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.
4. Titik lumer daari satu produk minyak bumi adalah temperatur terendah pada mana
suatu minyak atau produk minyak akan mengalir dii bawah kondisi standar.
Beberapa persoalan yang muncul pada waktu pembakaran bahan bakar minyak adalah:
1. Abu yang dihasilkan walaupun sangat sedikit sulit membuangnya;
2. Beberapa minyak mentah mempunyai sulfur yang cukup tinggi dan proses pembungannya
mahal;
3. Unsur vanadium yang menyebabkan korosi yang cepat dari bahan-bahan ferrous.
2.3.4 Gas Bumi/Alam
Gas alam merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu
kapur diatas reservoir minyak bumi.Gas alam mempunyai nilai pembakaran gravimetrik
55.800 kj/kilogram dan nilai pembakaran volumentrik 37.00 kj/m3.
Gas alam mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak
1. Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik,
2. Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu,
3. Mudah transportasinya.
Kekurangannya adalah sulit untuk menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk gas
alam. Pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar untuk energi yang berorientasi ekspor.
Pemanfaatan di dalam negeri sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai bahan baku industri
yang mempunyai nilai tambah yang tinggi ini perlu di dorong agar dicapai nilai pemanfaatan
yang optimal.
7
11. 2.3.3 Batubara
Sifat-sifat penting dari batubara adalah:
1. Kadar sulfur.
Sulfur adalah salah satu elemen pembakaran dalam batubara dan menghasilkan
energi.Hasil pembakaran yakni CO2 adalah bahan polutan utama bagi atmosfir;
1. Karakteristik pembakaran harus disesuaikan dengan sistem pembakarannya;
2. Daya tahan terhadap cuaca yang merupakan suatu ukuran tentang kemampuan batubara tetap
berada dalam keadaan terbuka terhadap unsur-unsur lingkungan tanpa mengalami pecah-
pecah yang berlebiha;
3. Indeks dapat digerinda khusus untuk sistem-sistem tenaga yang menggunakan serbuk
batubara;
4. Temperatur pelunakan abu yang merupakan temperatur dimana abu menjadi sangat
plastis,beberapa derjat di bawah titik lebur abu;
5. Nilai pembakaran menunjukan jumlah energi kimia yang terdapat dalam suatu massa atau
volume bakar.
Beberapa persoalan yang muncul pada waktu pembakaran batubara adalah:
1. Gas CO2 yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara
2. Abu yang terlepas ke udara jumlahnya lebih besar dari minyak dan gas.
Sebagian besar batubara ditambang secara terbuka, sedang di lain pihak lahan untuk
kepentingan lainnya(pertanian, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain). Semakin meningkat
kepentingan sehingga memerlukan penataan ruang yang baik, karena bila tidak dapat
menimbulkan masalah tumpang tindih penggunaan lahan.
8
12. 1. Energi Baru
Energi baru adalah energi yang pada umumnya sumber daya non fosil yang dapat
diperbaharui atau di kelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis. Sumber
energi yang termasuk baru adalah energi angin, energi surya dan energi samudera.
2.4 Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a). Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual,
yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional
dalam paradigma pembangunan nasional.
b). Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja
dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral
maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.
Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai
dengan rancangan program.
9
13. 2.5 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan
mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Ø Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Ø Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan
penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Ø Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial
maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ø Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
10
14. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari
banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan
daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional
kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti :
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan
Nusantara sebagai landasan visional, bukan hanya menjaga ketahan sosial secara peermerintahan
kita harus nya juga menjaga ketahan sosial baik dari sisi lingkungan hidup maupun kekayaan
alam yang terdapat di Indonesia,jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
11
15. Daftar pustaka
Lemhamnas.2001.Pendidikan kewarganegaraan.jakarta PT.Gramedia Pustaka Utama
Joeniarto,1996 Sejarah ketatanegaraan republik Indonesia.Jakarta:Bumi Aksara
Budimansyah,Dasim.2002.Model pembelajaran Kewarganegaraan.Bandung:PT. Genesindo
Yudhistira 2004.Pendidikan kewarganegaraan.
PT. TigaSerangkai Pustaka Mandiri.2004
12