kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
Kata Rasm (الرسم) artinya bekas, tulisan atau peninggalan. Adapun Rasm Usmani ialah cara penulisan kalimat-kalimat al-Quran yang telah disetujui oleh sahabat Usman bin Affan pada waktu penulisan mushaf.
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatLide Eider
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatPpt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat
Abstrak: Ma'ani al-Quran are two different words, both of which have their own definitions. Ma'ani is the plural form of the word meaning, which means meanings. While the Quran is the word of God revealed to the Prophet Muhammad, both the pronunciation and the meaning. The Koran in terms of the classification of meanings has two different meanings, namely he original meaning and the meaning of tsanawi. Judging from the balaghah, there are nakirah, ma'rifah, taqdim, and takhir. The aspects of the review of the pronunciation of the Koran can be viewed in terms of the clarity of its meaning, in terms of the scope of its meaning, and in terms of understanding its meaning. In essence all that is focused on muhkam and mutasyabih. Therefore this diversity provides evidence that the Qoran has its own special features.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. بسم لله الرّحمن الرّحيم
• CARILAH
ILMU DARI
BUAIAN
HINGGA
LIANG
LAHAT
2. PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR’AN
Dosen Pengampu:
Afiful Ikhwan M,pd.I
Oleh:
Illa Lairinsky Nisa
NIM : 2013.4.047.0001.1.001681
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
3. ARAH BAHASAN
PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR’AN
1. Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara
Global
2. Pengertian Terjemah Al-Qur’an Secara Umum dan
Khusus
3. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an
4. Macam- macam Penerjemahan Al-Qur’an dan Pengertian
Masing-masing
5. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
4. PERTANYAAN
1. (Lutfi) Siapakah Penerjemahan AL-Qur’an Pertama Kali?
2. (Fiana) Adakah di Zaman Nabi Penerjemahan Al-Qur’an?dan Kapan
Pertama Kali Penerjemahan AL-Qur’an di lakukan?
3. (Ifa) Apakah Menterjemahkan Al-Qur’an Menggunakan Metode Tafsiriyah
Tidak Akan Merubah Makna dan Tujuan Al-Qur’an?
4. (Arfian) Siapa Yang Pertama Kali Memberi Harakat Al-Qur’an?
5. (Mita) Aspek-aspek Keilmuan Apa Saja Yng Harus di Kuasai Penerjemah?
6. (Risma) Bagaimana Sikap Kita Jika Mendapati Suatu Ayat Yang Secara
Tafsiran Harfiyah atau Tafsiriyah Seakan Kelihatan Bertentangan?
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
5. SEJARAH PEMBUKUAN AL-QUR’AN PADA
MASA MODERN SECARA GLOBAL
Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an (Yogyakarta:Penerbit Forum Kajian Budaya dan
Agama, 2001), h. 132. Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
6. PENGERTIAN TERJEMAH SECARA
UMUM DAN KHUSUS
Terjemah
Terjemah secara khusus adalah
mengungkapkan perkataan atau
kalimat dengan menggunakan
bahasa lain
Terjemah secara umum adalah
salinan dari satu bahasa ke
bahasa lain, atau mengganti,
menyalin, memindahkan kalimat
dari suatu bahasa ke bahasa lain
Penerjemahan adalah istilah umum
yang mengacu pada proses
pengalihan buah pikiran dan gagasan
dari satu bahasa (sumber) kedalam
bahasa lain (sasaran), baik dalam
bentuk tulisan maupun lisan; baik
kedua bahasa tersebut telah
mempunyai sistem penulisan yang
telah baku ataupun belum, baik salah
atau keduanya didasarkan pada
isyarat sebagaimana bahasa isyarat
orang tuna rungu.
Terjemah biasa diartikan sebagai suatu
proses pengalihan pesan yang terdapat
didalam teks bahasa pertama atau
bahasa sumber (source language)
dengan padanannya di dalam bahasa
kedua atau bahasa sasaran (target
languge). Penerjemahan merupakan
suatu tindakan komunikasi. Sebagai
tindakan komunikasi kegiatan tersebut
tidak terlepas dari bahasa.
7. TUJUAN PENERJEMAHAN AL-QUR’AN
Membersihkan akidah dasar Islam dari kesesatan.
Mempersatukan semua golongan manusia dengan berpegang
teguh terhadap Kalimatullah al’Ulya(Kalimat Alloh yang tinggi).
Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat al-qur’an.
Masuknya semua umat manusia ke dalam ajaran Islam dan
perdamaian.
Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an.
.
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
8. MACAM-MACAM PENERJEMAHAN AL -
QUR’AN
Harfiyah( حَرْفيَة ) : Memindah perkataan atau ungkapan
dari satu bahasa ke bahasa yang lain,dengan menjaga
tatanan dan susunan kosa kata Al-Quran.
Tafsiriyah ( تَقْسِريَةِِ ): Terjemahan yang dilakukan
penerjemah(mutarjim) dengan lebih mengedepankan
maksud atau isi kandungan yang terdapat dalam bahasa
asal di terjemahkan. Terjemahan ini tidak terikat dengan
susunan dan struktur gaya bahasa yang diterjemahkan
atau biasa disebut dengan penerjemahan bebas
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
9. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan
Al-Qur’an
lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah Nabi saw menjadi rasul Allah, ia diperintahkan
hijrah ke Ethiopia. Ethiopia adalah sebuah empirium yang asing bagi kaum muslim, dan bahasa mereka
berbeda dengan bahasa orang Mekah. Berkenaan dengan itu, Raja Najasyi sebagai penguasa Ethiopia
meminta kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa untuk mengajarkan risalahnya dengan
bahasDalam a mereka. Maka diadakanlah suatu pertemuan, dan Ja’far bin Ali Thalib dalam pertemuan
itu, pertemuan dengan raja dan para pembesarnya, dibacakan beberapa ayat al-Quran dalam surah
Maryam setelah itu, Najasyi mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah beliau memperoleh beberapa
jawaban, dia lalu menghadapkan pandangannya kepada orang-orang yang hadir dan berkata “Demi
Allah, sesungguhnya ucapan Muhammad sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran dan aqidah
orang-orangMasehi.
Ada juga yang mengatakan Salah satu Sahabat Rasulullah SAW yaitu Salman Al-farisi merupakan orang
yang pertama kali menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa lain. Dalam sejarah disebutkan ia
menerjemahkan surat Al-Fatihah secara lisan ke dalam bahasa Persia atas permintaan orang-orang Muslim
di Persia. Namun terjemahan Al-Farisi ini belum mencakup keseluruhan surah dalam Alquran, hanya surah
Al-Fatihah.
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.
10. Ayat-ayat Yang Memperkuat Bolehnya
Penterjemahan Al-Qur’an
Dipresentasikan pada 21 Oktober 2014 di STAIM unit Campurdarat.
Oleh: Illa Lairinsky Nisa.