Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
APPLICATION OF THE MAXIM :’’ HARM MAY NEITHER BE INFLICTED NOR BE RECIPROCATE...صالح الدين عزيز
So the term "revolution" often revolves around the excitement, revenge , violence, and the violent change was observed since the first revolution in Islamic history against Ottoman caliph (RAA) and other revolutions that followed after
The revolution bring the real, big and illegal harm .
Shaikh ibn uthaimeen says: I advise you to listen the cassettes of the scholars who are known for uprightness and integrity (I’tidaal), and who are not known for revolutionary ideology.
The primary objectives of the sharia is the realization of benefit to the people, concerning to their affairs both in this world and the hereafter.
Al-darar that needs to be eliminated here is the one that is clear , excessive, general or specific if possible.
This hadith/maxim include the protection of the five necessities(AL-DARURIYYAT) which are :protection of al-dine, life, dignity, intellect and of property.
In case of negligence , it will lead us to the total disruption and disorder and it could lead to evil ending
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
APPLICATION OF THE MAXIM :’’ HARM MAY NEITHER BE INFLICTED NOR BE RECIPROCATE...صالح الدين عزيز
So the term "revolution" often revolves around the excitement, revenge , violence, and the violent change was observed since the first revolution in Islamic history against Ottoman caliph (RAA) and other revolutions that followed after
The revolution bring the real, big and illegal harm .
Shaikh ibn uthaimeen says: I advise you to listen the cassettes of the scholars who are known for uprightness and integrity (I’tidaal), and who are not known for revolutionary ideology.
The primary objectives of the sharia is the realization of benefit to the people, concerning to their affairs both in this world and the hereafter.
Al-darar that needs to be eliminated here is the one that is clear , excessive, general or specific if possible.
This hadith/maxim include the protection of the five necessities(AL-DARURIYYAT) which are :protection of al-dine, life, dignity, intellect and of property.
In case of negligence , it will lead us to the total disruption and disorder and it could lead to evil ending
soal dan jawaban untuk hari sabtu 04/01/2014 jam 11.00 wib.
silahkan di dowload free dan harap ganti soal no 9 dengan dua pertanyaan kawan2 sesuia materi kelompok. di harapkan jangan sama. THanks :)
PPT Tafsir di Era Tabi'in (Eksistensi, Karateristik, dan Sumber-sumbernya)
oleh Kelompok 4
Mata Kuliah : Madzahib Tafsir
Kelas : IAT A / 6
Program Studi : Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
UIN Sulthan Maulana Hasanuddin Banten
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Perkembangan ilmu tafsir
-Zaman rasulullah
-Zaman sahabat
-Zaman Tabiin
-Zaman Tabii tabiin
-Zaman Tadwin
Sejarah perkembangan tafsir di Malaysia
- Perkembangan tafsir secara umum
- Perkembangan penulisan tafsir di Malaysia
- Tokoh-tokoh tafsir di Malaysia
4. Orang yang mula-mula
mewujudkan ilmu Tafsir al-
Quran dan menjelaskan
maknanya kepada orang ramai
orang yang
paling faham
tentang makna-
makna ayat al-
Quran
memahami
tentang rahsia-
rahsia yang
terkandung dalam
al-Quran
mengetahui
tujuan sesuatu
ayat berkenaan
diturunkan
Zaman Rasulullah saw
5. i. Rasulullah s.a.w adalah sumber utama untuk
menjelaskan segala keraguan terhadap ayat-ayat al-
Quran pada masa itu.
ii. Para sahabat sangat tekun mempelajari al-Quran dan
penafsirannya daripada Rasulullah s.a.w. Mereka juga
terus menghafal ayat-ayat itu dan mengamalkannya.
Uthman bin Affan,Abdullah bin Mas’ud dan
selainnya apabila mempelajari daripada Nabi s.a.w
sepuluh ayat, mereka tidak akan meneruskan ayat
yang lain sehinggalah mereka benar-benar faham
ayat itu dan beramal dengannya.
iii. Walaupun tafsir al-Quran tidak pernah dibukukan
mahupun dikelaskan sebagai ilmu yang berasingan
pada zaman Rasulullah s.a.w. Bahkan ilmu ini hanya
diriwayatkan oleh sahabat dari Rasulullah
sebagaimana mereka meriwayatkan hadis-hadis lain.
Sumber tafsir zaman
rasulullahsaw
6. (Kami utuskan Rasul-rasul itu) membawa keterangan-
keterangan yang jelas nyata (yang membuktikan
kebenaran mereka) dan Kitab-kitab Suci (yang menjadi
panduan); dan kami pula turunkan kepadamu (wahai
Muhammad) Al-Quran yang memberi peringatan,
supaya engkau menerangkan kepada umat manusia akan
apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan supaya
mereka memikirkannya. (surah An-nahl : 44)
Rasulullah selalu memberikan
penjelasan kepada sahabatnya,
sebagaimana firman Allah swt
8. Dan dirikanlah kamu akan sembahyang dan
keluarkanlah zakat, dan rukuklah kamu semua
(berjemaah) bersama-sama orang-orang yang
rukuk. (al-Baqarah:43)
1) Menjelaskan sesuatu yang mujmal (tidak disebut
secara terperinci).Seperti Nabi s.a.w menjelaskan
cara solat dan kadar zakat yangdiwajibkan yang
terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 43
9. Dan apabila hamba-hambaku bertanya
kepadamu(muhammad) tentang aku maka sesungguhnya
aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila dia berdoa kepadaku. Hendaklah mereka itu
memenuhi (perintah)-ku dan beriman kepadaku, agar
mereka memperoleh kebenaran.
2) Menerangkan sesuatu ayat yang kabur. Seperti
penjelasan Rasulullah s.a.w terhadap surah al-Baqarah
ayat 186.
10. Dan itulah keterangan kami yang kami berikan kepada
Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan
darjat siapa yang kami kehendaki. Sesungguhnya
Tuhanmuu Maha bijaksana, maha mengetahui
3) Mengkhususkan yang umum. Contohnya
kezaliman yang dimaksudkan dalam surah al-
An;aam ayat 83
11. Zaman sahabat
Sebagaimana yang diketahui bahawa Rasulullah s.a.w
menjelaskan kebanyakan makna al-Quran kepada sahabat-sahabat
baginda. Mereka ialah golongan yang paling mengetahui al-Quran
selepas Rasulullah s.a.w. Ilmu Tafsir pada zaman sahabat tidak jauh
bezanya dari zaman Rasulullah s.a.w.
Para sahabat merupakan rujukan utama apabila ada kemusykilan
terhadap ayat-ayat al-Quran. Bahkan terdapat perbezaan di antara
mereka dalam memahaminya berdasarkan keupayaan akal mereka,
dan lamanya tempoh mereka bersama Nabi s.a.w
12. Antara sahabat yang
paling mengetahui
tentang ilmu tafsir al-
Quran
1) khalifah yang
empat
2) Abdullah bin
Abbas.
3) Abdullah bin
Mas’ud
4)Ubai bin Ka’b
Selain mereka, terdapat sahabat lain seperti:
Abu Musa al-Asya’ri, Amru ibn al-‘As, Anas bin Malik,
Jabir bin Abdullah dan A’isyah. Ali bin Abi Talib
dianggap sebagai sahabat yang palingmengetahui
tentang ilmu Tafsir, sementara Abdullah bin Abbas
pula yang paling muda dalam kalangan mereka.
13. Tafsir al-Quran dengan al-Quran. Ini adalah sumber utama yang
diajar oleh Rasulullah kepada para sahabat.
Tafsir al-Quran dengan al-sunnah al-sahihah. Ini adalah sumber
yang tidak kurang pentingnya kerana Rasulullah s.aw. Ialah orang
yang paling mengetahui tentang kitab Allah danpenafsiran makna-
maknanya
Tafsir al-Quran dengan ijtihad yang dilakukan dengan penelitian
dan kefahaman yang baik. Sumber ini juga penting kerana sahabat
adalah orang yang paling mengetahui tentang al-Quran selepas
Rasulullah s.a.w . Mereka berada bersamaRasulullah s.a.w ketika
al-Quran diturunkan.
14. Pada zaman nabi dan sahabat, riwayat-riwayat tafsir adalah diwarisi
dari mulut ke mulut,di mana waktu itu belum lagi ada pembukuan.
Ulama pertama yang berusaha ke arah penulisan dan mencatat
tafsir yang berkaitan dengan ayat-ayat al-Quran dalam bentuk
buku adalah daripada kalangan ulama Tabi’in yang dipelopori oleh
Mujahid.
Selepas batu asas yang dibuat oleh Mujahid, maka muncullah
kemudiannya ulama lain yang bertungkus lumus untuk
mengumpulkan tafsir ayat-ayat al-Quran yang asalnya berselerak
dan ada di pelbagai tempat
15. Dalam zaman ini muncul beberapa madrasah untuk
kajian ilmu tafsir di antaranya:
1) Madrasah Makkah atau Madrasah Ibnu Abbas yang melahirkan mufassir
terkenal seperti Mujahid bin Jubair, Said bin Jubair, Ikrimah Maula ibnu
Abbas, Towus Al-Yamany dan 'Atho' bin Abi Robah.
2) Madrasah Madinah atau Madrasah Ubay bin Ka'ab, yang menghasilkan
pakar tafsir seperti Zaid bin Aslam, Abul 'Aliyah dan Muhammad bin Ka'ab
Al-Qurodli
3) Madrasah Iraq atau Madrasah Ibnu Mas'ud, diantara murid-muridnya
yang terkenal adalah Al-Qomah bin Qois, Hasan Al-Basry dan Qotadah bin
Di'amah As-Sadusy.
16. Ishak Ibn al-Rahawiyah yang
meninggal dunia pada 238 Hijrah.
Syu’bah Ibn al-Hajjaj yang meninggal
dunia pada tahun 160 Hijrah.
Waki’ Ibn al-Jarah yang meninggal
dunia pada tahun 197 Hijrah
Sufian Ibn Uyainah yang meninggal dunia
pada tahun 198 Hijrah
Ulama terkenal yang
menjadi pengumpul
dan berusaha untuk
mengumpulkan tafsir
ayat-ayat al-Quran yang
berselerak
17. Kitab tafsir yang
wujud zaman Tabiin
merupakan ekoran
inisiatif atau lakuan
yang dirintis oleh
mujahid.
1. Tafsir al-saudi yang meninggal dunia pada tahun 127H
yang menerangkan riwayat-riwayat yang dirujuk Ibn Mas`ud
dan Ibn Abbas.
2.Tafsir Ibn Juraj yang meninggal dunia tahun 150H yg
mana tafsir ini meriwayatkan segala riwayat
mengenai ayat-ayat al-quran sahih & dhaif
3. Tafsir Muqatil
4. Tafsir Muhammad Ibn Ishak
18. Usaha tersebut dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan yang
ada pada mereka,bahasa Arab, lahjah Arab di samping saranan
ahli Tafsir.
Hal itu menyebabkan munculnya beberapa aliran di berbagai-bagai
kota Islam yang diketuai atau dipimpin oleh para Tabi’in.
Perkembangan tafsir zaman ini juga ekoran wilayah Islam
yang sudah mulai terbuka luas.
Bermula pada permulaan kurun ketiga Hijrah
Ulama golongan tabi’ tabi’in tersebut telah berusaha dengan
gigih untuk menyempurnakan lagi pentafsiran al-Quran.
19. Kitab tafsir yang wujud pada zaman tersebut kerana kewujudan
dan perkembangan daripada penyusunan kitab tafsir yang
dilakukan oleh tabi’in.
Di mana pada peringkat zaman itu mereka telah mulai menulis
tafsir yangmerangkumi atau melengkapi semua surah-surah al-
Quran.
Ulama Tabi’ Tabi’in telah menyusun dan menulis kitab tafsir
dengan lebih teratur.
Antara lain juga di dalam kitab tafsir tabi’ tabi’in majoritinya
mengandungi perkataan-perkataan sahabat dan para tabi’in yang
tersebut sebelum ini.
KITAB TAFSIR ZAMAN TABI’
TABI’IN
20. Sumber
tafsir
zaman
Tabii Tabiin
Berpegang kpd
penjelasan yang
terdapat dalam al-
quran itu sendiri
Berpegang kpd
penjelasan-
penjelasan
Rasulullah saw yg
mereka terima
menerusi riwayat
para sahabat
Bersandarkan
kepada tafsiran
para sahabat
Mengambil
pandangan
golongan ahli
kitab
Para pentafsir
zaman tabii tabiin
Berpegang kepada
apa yang dibukakan
oleh Allah terhadap
mereka menerusi
ijtihad & pemikiran
mereka sendiri
4 3
5
1
2
21. Ibn Jarir al-Tabari yang meninggal
dunia pada tahun 310 Hijrah
Al-‘Allaf yang meninggal dunia pada
tahun 226 Hijrah.
Al-Waqidi yang meninggal dunia pada
tahun 207 Hijrah.
Antara kitab tafsir
terkenal yang
wujud pada
peringkat zaman
Kitab tafsir Ibn Jarir yang terkenal dengan tafsir Al-Tabiri.
Merupakan kitab tafsir mutaqaddimin yang paling besar yang
wujud sehingga kini
22. PERBEZAAN ZAMAN
RASULULLAH SAHABAT
RASULULLAH
TABIIN Tabii
tabiin
SUMBER TAFSIR Tafsir daripada
al-quran
-tafsir al-quran
dengan al-quran
-tafsir al-quran
dengan alsunnah
al-sahihah
-tafsir al-quran
dengan ijtihad
dengan
penilitian dan
kefahaman yang
baik
-tafsir al-quran
dengan al-quran
-tafsir al-quran
dengan alsunnah al-
sahihah
-tafsir alquran
dengan kata-kata
sahabat
Banding beza sejarah perkembangan tafsir
mengikut zaman
23. PERBEZAAN ZAMAN
RASULULLAH SAHABAT
RASULULLAH
TABIIN Tabii
tabiin
Tokoh yang
terlibat
rasulullah Khalifah yang empat
-abdullah bin mas’ud
-ubai bin ka’ab
-abdullah bin abbas
-zaid bin thabit
-abu musa al-asy’ari,
amru ibn al-’as
-anas bin malik,jabir
bin abdullah
-aisyah
-ali bin abi talib
Mujahid,said bin
jabir, ikrimah
maula ibn abbas,
thawus, atha’ bin
abi rabiah,
alqamah, al-
aswad bin yazid
al-nakha’i,
ubaidah bin amru
al-salami dan
amru bin
syarbahil
-Sufian
bin
uyainah
-waqi’ bin
al-jarrah
dan lain-
lain
24. PERBEZAAN ZAMAN
RASULULLAH SAHABAT
RASULULLAH
TABIIN Tabii tabiin
Rujukan
utama
rasulullah Para sahabat Para tabi’in Para tabi’
Kitab tafsir
yang
masyhur
Belum
dibukukan.
Dari mulut
ke mulut
Belum dibukukan.
Dari mulut ke
mulut
-tafsir al-saudi
-tafsir Ibn Juraj
Hijrah
-Tafsir Maqatil
-Tafsir
Muhammad bin
Ishak
-tafsir al-
waqidi
-tafsir al-’allaf
-Tafsir Ibn
Jarir al-Tabari
25. Zaman ini atau gerakan pembukuan ilmu tafsir secara
khususnya berlaku pada zaman akhir pemerintahan Bani
Umaiyah dan awal pemerintahan bani abbasiyah
Pembukuan tafsir atau juga zaman tadwin berlaku pada
akhir kurun kedua Hijrah yang berlangsung sekali dengan
pembukuan hadis dan dapat dibahagikan kepada empat
peringkat:
26. Pembukuan tafsir atau juga
zaman tadwin berlaku pada
akhir kurun kedua Hijrah yang
berlangsung sekali dengan
pembukuan hadis
Pembukuan
tafsir dan
hadis.
Peringkat
pengasingan
di antara
tafsir dengan
hadis
Pentafsiran dilakukan dengan
memotong sanad-sanad atau juga
mennggalkan sanad-sanad yang
menyebabkan berlakunya tafsir
yang sahih dengan tafsir yang tidak
sahih. Selain itu, munculnya tafsir
palsu serta berlaku pemahaman
daripada unsur-unsur israiliyat
Ahli tafsir menggunakan
pendapat sendiri dalam
pentafsiran yang dikenali
sebagai Tafsir Bil al-Ra’yi yang
mana semua ayat diulas
mengikut selera ulama yang
pakar dalam bidang tertentu
-ibn majah
-Ibn Jarir al-
Tabari
-abu bakar ibn
al-Munzir al-
Naisaburi
-Ibn abi hatim
-Ibn hibban
-al-hakim
-abu Bakar Ibn
Mardawah
-Thu’bah
Ibn al-hajjaj
-Waqi’ Ibn
Al-jarrah
-Sufian Ibn
‘Uyariah
1
4
3
2
28. zaman ini berlangsung selama hampir 8 abad, iaitu bermula
dari awal abad ke-4 Hijrah hingga abad ke-12 Hijrah
Perkmbangan dakwah islam dan kuasa politik bergerak amat
meluas meliputi daerah parsi, Asia tengah, india, turki, afrika
utara dan juga asia tenggara
Ilmu-ilmu seperti ilmu hadis, fekah,sejarah,usul fekah, ilmu
bahasa dan sastera telah menuju pengkhususannya, iaitu ilmu
yang berdiri sendiri kesan pertembungan kebudayaan, politik
dan pemikiran-pemikiran asing.
29. Antara tahun 322 hingga 542 Hijrah merupakan
tahun berlangsungnya perkembangan pentafsiran
al-quran dengan gemilang sekali.
Ahli tafsir melakukan penyemakan semula
terhadap riwayat-riwayat tafsir yang diragui,
khasnya yang berasal daripada israiliyat dan
nasrani.
ulama juga telah melakukan usaha
menyelaraskan tafsiran mereka sesuai dengan
pemikiran umat Islam dan dilakukan berdasarkan
sepenuhnya riwayat-riwayat hadis yang sahih
serta kaeadah-kaedah bahasa arab juga kaedah-
kaedah ijtihad yang digariskan pada masa itu.
30. Kitab-kitab tafsir khususnya menitikberatkan aspek
tertentu iaitu:
Tafsir yang ditinjau dari sudut ilmu bahasa dan
tatabahasa. Di antaranya, ialah tafsir al-Kasyaf
Tafsir yang menitikberatkan tentang sifat-sifat
Allah. Di antaranya ialah tafsir Mafatih al-Ghaib
oleh imam al-Razi
Tafsir yang ditinjau dari sudut hukum dan ibadat.
Antaranya ialah tafsir Al-Qurtubi oleh al-Qurtubi.
Tafsir yang ditinjau dari sudut kisah-kisah dan
cerita-cerita terdahulu
31. • Berlaku atau bermula pada awal abad keempat belas hijrah atau
akhir abad ke-19 masihi
• Umat islam mengalami bermacam bentuk penindasan yang
mana agama islam dihina dan dicemari ekoran penjajahan barat
dari sudut perkara ekonomi, politik, dan cara hidup
• Lantaran itu, beberapa orang mujaddid islam telah bangkit dan
berjuang mengubah nasib umat islam dan negara islam itu
antaranya ialah Jamaludin al-Afghani, syeikh Muhammad Abduh
di mesir dan lain2
• Semangat tajdid mempengaruhi tafsir al-quran yang mana kitab
tafsir itu disusun dan dikarang pada waktu itutidak lagi dengan
mewarisi riwayat-riwayat lama yan disandar atau yang dipetik
daripada sahabat, tabi’in dan tabi’i tabi’in semata-mata
32. Antara kitab
tafsir yang
disusun dan
ditulis pada
peringkat moden
Tafsir Al-
Manar oleh
Rasyid Reda
tafsir AL-
mahasin al-
Ta’wil oleh
jamaludn al-
qasimi
tafsir al-
Jawahir oleh
Thantawi
Jauhari
34. • Perkembangan ilmu tafsir di malaysia berkembang dalam sistem
pengajian pondok.
• Pengajian bermula di rumah-rumah Tok Guru, surau, madrasah,
masjid dan sebagainya
• Pengajian berkenaan dengan al-quran lebih rasmi dan tersusun
apabila sistem Pengajian Pondok diadakan di Malaysia dan
dipelajari oleh sekolah-sekolah dan institut-institut pengajian
tinggi.
• Penulisan kitab-kitab agama dalam bahasa Melayu telah berlaku
lebih awal jika dibandingkan dengan penulisan kitab-kitab tafsir.
35. • Selepas tahun 1909 penulisan mengenai tafsir al-
quran berkembang lebih luas
• Penulisan dan terjemahan kitab-kitab agama
bermula setelah ramai para ulama kembali ke
tanah air selepas menamatkan pengajian mereka
di makkah, mesir, india dan patani.
• Perkembangan penulisan dan penterjemahan
kitab-kitab agama lebih pesat dengan
perkembangan pengajiian pondok iaitu sekitar
awal abad ke-20
36. Syeikh Abdul Malik bin Abdullah (Tok Pulau
Manis)(1650/1660 hingga 1736)
• Ulama dari Terengganu kurun ke-17
• Belajar dengan ulama besar Acheh iaitu Syeikh ‘Abdul Rauf
Singkel dan sempat menyalin kitab “tafsir Baydawi” yang
ditulis dalam bahasa melayu oleh gurunya.
• Menyambung pelajaran di Mekah dan sempat belajar
dengan guru kepada Syeikh ‘Abdul Rauf Singkel iaitu tuan
Syeikh Ibrahim al-Kurani. Mempelajari ilmu fiqah, usuludin
tasawwuf, tafsir & hadis & lain-lain.
• Mendirikan pusat pengajian pondok di pulau manis
terengganu
• Walaupun tok pulau manis tidak menulis kitab tafsir tepi
beliau telah memberi sumbangan besar kepada pengajian
tafsir terutama untuk anak muridnya.
37. Muhammad Yusoff bin Awang (Tok Kenali)
• berjaya membawa kemunculan pengajian
tatabahasa arab, nahu, saraf, balaghah dan Urud
dalam sistem pengajian pondok
• Menterjemah sebahagian daripada kitab tafsir al-
khazin dan Ibn Kathir
• melahirkan murid-murid yang menulis tafsir al-
quran seperti :
i. Syeikh Muhammad Idris al-Marbawi(penyusun
kamus al-Marbawi) yang menulis Tafsir Surah
Yasin.
ii. Syeikh Uthman Jalaluddin yang menterjemah
sebahagian daripada kitab tafsir al-Jalalain
38. • Maulana ‘Abdullah Awang Nuh
• Tuan Haji Muhammad Noor bin
Ibrahim (Kelantan)
• Tuan Haji Muhammad Sa’id bin
Omar (Kedah)
• Mustafa Abdul Rahman (Perak)
40. • Ditulis oleh Tuan Haji Muhamad Said bin Omar
• Penulis dan guru tafsir al-quran
• Kitab tafsir ini lemgkap 30 juzu’ dicetak beberapa kali
• Cetakan ketiga pada pada tahun 1970 oleh Maktabah
Dar al-Ma’arif Pulau Pinang.
• Tafsirannta ringkas sekadar boleh difahami maksud
ayat.
• Tulisannya terikat dengan gaya bahasa Melayu lama
yang sebahagiannya agak sukar difahami oleh generasi
sekarang.
41. • Kitab ini lengkap 30 juzu’ al-quran , mula dicetak pada
tahun 1968.
• Sehingga kini telah diulang cetak kali ke-10 pada tahun
1990.
• Pengarang dan penterjemahnya ialah Ustaz Faisal Hj.
Othman menyiapkan 10 juzu pertama dan tuan sheikh
Abdullah Basmeh menyiapkan 20 juzu yang lain. Disemak
oleh Tuan Haji Muhammad Noor Ibrahim bekas mufti
kerajaan negeri kelantan.
• Kitab tafsir ini ringkas dan mudah difahami kerana cara
terjemahan makna adalah dengan bahasa yang digunakan
pada hari ini. Terdapat nota kaki bagi menjelaskan mana-
mana ayat yang perlu dijelaskan.
42. • Kitab ini berasal daripada penyusunan semula
oleh ustaz Wan Ismail bin Wan Nawang daripada
isi kuliah tafsir yang diberikan oleh tuan gurunya
Maulana Haji Abdullah Awang Nuh
• Tidak ditafsir keseluruhan ayat. Terjemah maksud
dan tafsirnya adalah merupakan intisari dan
hikmat al-quran bagi setiap surah sebagai kaedah
untuk memahami isi kandungan al-quran dengan
mudah.
43. • Ditulis oleh Mustafa bin Abdul Rahman yang
berasal dari Perak lahir 1918 dan meninggal 1967
• Antara kitab yang besar bentuknya dalam bahasa
Melayu . Pengarang hanya dapat menyiapkan
sebanyak 27 juzu’ sahaja.
• Dicetak sebanyak 5 kali, cetakan pertama ialah
pada tahun 1949 dan cetakan keliama pada 1959
• Tafsiran sederhana tidak terlalu ringkas dan tidak
terlalu panjang .
44. • Ditulis oleh Tuan Haji Yusoff bin Haji Abdullah
bin Haji Nuruddin al-Ra’wi berasal daripada
Pulau Pinang
• Dicetak pada tahun 1951, cetakan terakhir
pada 1975.
• Tafsiran ringkas, tapi menarik dibawa maksud
ayat kemudian dibuat huraian dan kesimpulan
dari ayat-ayat tersebut.
45. • Ditulis oleh Muahammad Fauzi Haji Awang ,
diulang cetak sebanyak 7 kali, kali pertama
1964 dan kali terakhir tahun 1992
• Tafsiran ringkas, dengan dibuat ulasan pada
setiap ayat dismping membawa pendapat-
pendapat ulama dan dijelaskan juga beberapa
aliran salah yang diamalkan oleh manusia
46. • Ditulis oleh Tuan Haji Muhammad Noor
Ibrahim bekas mufti kelantan
• Dicetak oleh MAJLIS AGAMA ISLAM KELANTAN
pada tahun 1957
• Dijelaskan tentang isi surah in seperti
mengenai fitnah Dajjal bagi menydarkan umat
manusia
47. • Ditulis oleh Haji Abdul Hadi Awang Dari
Terengganu
• Sehingga kini baru 3 surah telah dicetak satu
surah al-kahfi, surah al-Hasyr dan surah al-Hujurat
• Dalam kitab tafsir ini pengarang lebih
menekankan kepada masalah aqidah, hal
kemasyarakatan dan hukum serta dibuat
kesimpulan hikmat dan pengajaran ayat-ayat
berkaitan
48. Rujukan
Sheikh Mohd abdu a’zim az-zurqawi (2001). Manahil Irfan Fi
ulumul quran. Darel-hadith.
Mohd yusoh ibrahim (1992). Tafsir al-quran, pertumbuhan
dan perkembangan. Kuala Lumpur Dewan bahasa
dan pustaka.
Ismail Yusoff,(1995). Perkembangan penulisan dan
terjemahan kitab-kitab tafsir. Selangor. Universiti
Malaya.
Fazisyraf usuluddin-kertas-2-sejarah-perkembangan-ilmu-
tafsir zaman-tabiin-dan-tadwin