SlideShare a Scribd company logo
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ikan
2.1.1 Pengertian Ikan
Ikan adalah binatang berdarah dingin yang hidup di tiga jenis air yaitu air
payau, air tawar, dan air laut. Ikan juga merupakan hewan bertulang belakang
(vertebrata), bernapas dengan insang, bergerak dan menyeimbangkan tubuhnya
menggunakan sirip-sirip. Untuk memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti
oleh sisik yang berlendir. Sirip terdiri atas sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan juga mempunyai gurat sisi
yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air.
Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang
disebut operkulum Secara pengetahuan Ikan merupakan bahan makanan yang
memiliki protein tinggi dan mudah diolah. Selain rasanya yang gurih, ikan juga
bisa diolah dengan berbagai macam bumbu dan jenis masakan.
2.1.2 Jenis-jenis Ikan
Menurut tempat hidupnya, ikan terbagi dalam tiga golongan, yaitu ikan
laut, ikan darat, dan ikan migrasi. Ikan laut adalah ikan yang hidup dan
berkembang biak di air asin (laut, samudera, selat). Golongan ikan laut ini dapat
dibagi lagi menjadi dua, yaitu ikan pelagik dan ikan demersal. Ikan pelagik dalah
ikan yang hidup di daerah permukaan, misalnya ikan tongkol, mackerol, lemuru,
ikan terbang, dan herring. Golongan ikan yang hidup di daerah dasar atau tempat
yang lebih dalam disebut ikan demersal, misalnya cod, kakap, dan hiu.
Ikan darat adalah ikan yang biasa hidup dan berkembang biak di air tawar
seperti sungai, danau, kolam, sawah, dan rawa. Contoh ikan darat yang banyak
dikenal antara lain: ikan mas, mujair, tawes, gurame, lele, sepat, dan gabus.
Golongan ikan yang hidup di laut tetapi bertelur atau berkembang biak di sungai-
sungai disebut ikan migrasi, misalnya ikan salem.
2.1.3 Komposisi Daging Ikan
2.1.3.1 Air
2
Air merupakan komponen dasar dari seekor ikan, kadarnya berada pada
kisaran 70%-80% dari berat ikan yang dapat dimakan. Kadar air berbanding
terbalik dengan kadar minyak ikan; semakin tinggi kadar air, semakin rendah
seekor ikan, sedangkan jumlah kedua komponen itu sekitar 80%.
Air dalam jaringan daging ikan diikat sangat erat oleh senyawa koloidal
dan kimiawi sehingga tidak mudah lepas oleh tekanan berat.kekuatan penahan air
pada daging maksimum pada ikan yang sangat segar, sedangkan pada ikan yang
mulai membusuk, kekuatan itu jauh berkurang sehingga cairan mudah bebas.
2.1.3.2 Protein
Kadar protein dalam tubuh ikan berkisar antara 18-20%. Berfungsi sebagai
sumber energi ikan, pertumbuhan, serta perbaikan sel yang rusak pada ikan.
Molekul protein dapat terurai menjadi asam amino melalui reaksi secara
biokimiawi dan penguraian oleh bakteri. Pada tahap pembusukan ikan protein
terurai menjadi ikatan peptida, TMAO dan senyawa nitrogen. Degradasi lebih
lanjut menyebabkan bau tengik akibat dari timbulnya senyawa putresin,
isoamilamin, kadaverin, dan lain-lain.
2.1.3.3 Lemak (Lipida)
Lemak ikan berbeda dengan lemak pada tanaman dan hewan darat. Lemak
tanaman dan hewan darat jarang yang memiliki asam lemak dengan rantai karbon
lebih dari 18. Asam lemak dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan tak
jenuh, asam lemak jenuh bertitik leleh lebih tinggi dibandingkan dengan asam
lemak tidak jenuh. Pada ikan lebih banyak lemak yang mengandung ikatan
rangkap (asam lemak tak jenuh) misalnya DHA. Dalam tubuh ikan juga terdapat
banyak asam lemak essensial seperti asam linolenat (Omega 3) dan asam linoleat.
2.1.3.4 Karbohidrat (Glikogen)
Jumlah glikogen dalam ikan yaitu 0,05-0,35%. Glikogen terdapat dalam
sarkoplasma. Yang merupakan sumber terbentuknya energi pada aktivitas otot.
Glikogen dalam ikan mudah berubah menjadi asam laktat melalui proses
glikolisa.
2.1.3.5 Garam-garam Mineral
Kandungan yang terbanyak adalah garam-garam fosfat, kalsium, potassium,
sodium, magnesium, sulfur dan klor. Disamping itu terdapat kandungan mineral
yang jumlahnya sedikit antara lain zat besi, bromin, mangan, kobalt, zink,
molybdenum, iodin, tembaga, dan fluorin.
3
2.1.3.6 Vitamin
Bagian-bagian ikan yang dapat dimakan mengandung vitamin A, segala
macam vitamin yang termasuk B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan E.
Distribusi vitamin dalam ikan tidak merata. Pada umumnya banyak terdapat pada
organ-organ bagian tubuh ikan daripada dagingnya.
2.1.4 Mutu Ikan
Ikan segar lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging mamalia.
Faktor yang menyebabkan ikan cepat membusuk adalah pH akhir daging ikan
cukup tinggi yaitu 6.4 - 6.6, serta tingginya jumlah bakteri yang terkandung
dalam perut ikan.
Pembusukan menyebabkan bahan pangan menurun mutunya bahkan tidak
layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena terjadi penyimpanan sifat sensori
(warna, tekstur, bau, dan rasa) yang tidak diinginkan serta kemungkinan
menyebabkan penyakit. Pembusukan dapat diamati dengan pengamatan subjektif
yang dilakukan melalui uji sensori yaitu terhadap warna, keadaan mata, kulit,
tekstur, sisik, insang, dan aroma. Lebih lengkap dijelaskan dalam tabel berikut :
No Paramete
r
Karakteristik
1 Warna Cerah Agak
Pudar
Pudar Pucat/putih
2 Mata Mata
berlendir,
cembung
Warna
gelap,
cembung
Warna
keputihan
Putih
3 Kulit Sedikit
berlendir
Berlendir Berlendir Berlendir
banyak
4 Tekstur Kenyal Kehilang
an sifat
kenyal
Lunak Lunak
5 Sisik Melekat kuat Agak
mudah
lepas
Mudah
lepas
Mudah
lepas
4
6 Insang Merah cerah Agak
pudar
Pudar Putih
7 Aroma Khas (segar) Netral Bau
asam
Busuk
Mutu 1 2 3 4
2.1.5 Fungsi Ikan
2.1.5.1 MencegahPenyakit Jantung
Untuk mencegah penyakit jantung tentu saja dengan merawat jantung kita
sendiri. Salah satunya dengan mengonsumsi ikan. Hal ini dikarenakan dalam ikan
terkandung asam lemak omega 3 yang berfungsi untuk menjaga kesehatan
jantung, vena dan arteri. Oleh karena itu, mengonsumsi ikan setidaknya dua kali
seminggu dapat meminimalisir risiko terkena serangan jantung.
2.1.5.2 Meningkatkan Fungsi Otak
Masih pada kandungan yang sama yaitu omega 3, kandungan ini dapat
meningkatkan perkembangan fungsi kerja otak anak, hingga orang dewasa.
Selain itu, asam lemak omega 3 ini juga berfungsi meningkatkan daya ingat,
sehingga jika rutin mengonsumsi ikan, bisa mengurangi risiko terkena penyakit
Alzheimer.
2.1.5.3 Mengurangi Resiko Kanker
Sebuah penelitian di Swedia menyatakan bahwa seseorang yang rutin
mengonsumsi ikan dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker prostat dan
lainnya. Ini karena kandungan zat riboflavin atau yang biasa disebut dengan
Vitamin B2 pada ikan bermanfaat untuk mencegah serta mengurangi risiko
seseorang terkena penyakit kanker.
2.1.6 Cara Penyimpanan
Ikan merupakan bahan makanan yang cepat membusuk. Oleh karena itu,
lebih baik setelah kita membelinya dipasar dalam keadaan segar, langsung diolah
setelahnya. Jika kita membeli ikan di pasar yang masih dalam keadaan segar,
5
ikan tersebut bisa bertahan selama tiga hari, untuk tidak kehilangan
kesegarannya. Akan tetapi, jika kita membelinya saat keadaan ikan tersebut
berada di dalam es, maka ikan tersebut akan bertahan kesegarannya paling lama
hanya dua hari. Hal itu dikarenakan ikannya memang tidak terlalu segar.
Ikan bisa disimpan dengan menggunakan media pendingin (kulkas atau
freezer), yang bertujuan untuk menghambat aktivitas bakteri sehingga bisa
mengawetkan sifat-sifat asli ikan, dan menghambat pembusukan. Persyaratan
untuk media pendingin tersebut adalah tentu saja terhindar dari zat-zat yang
sifatnya beracun atau zat berbahaya serta mampu menyerap panas dari tubuh
ikan. Pendinginan juga bisa menggunakan es yang berfungsi untuk menurunkan
suhu ikan dan mempertahankan ikan agar tetap dingin, serta menyediakan air es
berguna untuk mencuci lendir, sisa darah, dan bakteri dari ikan.
2.1.7 Hasil Olah Setengah Jadi
Hasil olah setengah jadi adalah hasil olahan bahan baku pangan dengan proses
pengawetan, baik pengawetan secara kimi, fisik, ataupun mikrobiologi yang
selanjutnya menjadi bahan baku pangan.
Proses pengolahan setengah jadi pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi
kadar air dalam daging ikan. Kadar air ikan segar yang tinggi mempercepat proses
perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk yang terdapat di dalamnya sehingga
memiliki daya simpan yang lebih lama dibanding daging ikan segarnya. Berikut
adalah contoh dari hasil olah setengah jadi dari daging ikan.
2.1.7.1 Abon Ikan
Abon ikan dikenal masyarakat luas sebagai hasil olahan yang kering. Jenis
ikan yang dapat diolah menjadi abon adalah ikan yang memiliki daging yang tebal,
memiliki serat yang kasar, dan tidak berduri. Contoh dari ikan laut yang dapat
diolah menjadi abon adalah ikan marlin, cakalang, tuna, ekor kuning, tongkol,
tenggiri, dan cucut. Ikan tawar yang dapat dibuat abon contohnya seperti ikan nila
dan gabus.
2.1.7.2 Nugget Ikan (Fish Nugget)
Nugget ikan termasuk ke dalam jenis hasil olahan frozen foodatau makanan
beku. Frozen food dibuat melalui serangkaian proses sehingga makanan dapat
6
bertahan dalam beberapa waktu tanpa mengubah cita rasa makanan tersebut.
Meskipun dibuat dengan pembekuan lebih dahulu, pada dasarnya produk ini
tidak akan kehilangan banyak zat gizi. Dengan mengandalkan suhu beku,
makanan menjadi awet, nutrisi makanan tidak berkurang dan tidak perlu
menambahkan bahan pengawet.
Contoh ikan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan nugget ikan
adalah ikan tuna. Ikan tuna dipisahkan dahulu dari durinya kemudian segera
disimpan di lemari pendingin.
2.1.7.3 Bakso Ikan
Bakso merupakan produk daging giling yang dicampur dengan tepung,
dihaluskan, dibentuk bulatan-bulatan dan kemudian direbus hingga matang.
Jenis ikan yang dapat dijadikan bahan baku bakso ikan adalah ikan yang
berdaging putih seperti ikan Cunang atau ikan Remang, Kerapu, Tenggiri,
Kakap, Layur dan ikan Golok-golok.
Daging ikan berwarna merah kurang bagus dijadikan bakso ikan karena
daging merah pada ikan banyak mengandung histidin yang oleh bakteri diubah
menjadi histamin yang menimbulkan reaksi alergi gatal-gatal. Selain itu,
daging merah akan menghasilkan bakso dengan warna yang kurang menarik.
Elastisitasnya pun tidak sebagus bakso ikan yang yang dibuat dari ikan
berdaging putih. Selain itu, jenis ikan berlemak tidak disarankan, seperti
Lemuru dan ikan Layang. Selain berlemak, daging ikan tersebut menyebabkan
warna bakso menjadi krem dan mudah tengik selama penyimpanan.
2.1.7.4 Kecap Ikan
Secara tradisional kecap ikan dibuat dengan cara fermentasi dengan
penambahan garam. Kristal garam akan menarik air dalam tubuh ikan dan
membentuk larutan garam.
2.1.7.5 Ikan Kalengan
Ikan kalengan merupakan hasil teknologi modern. Ikan yang dapat diolah
menjadi ikan kalengan contohnya ikan tongkol, sardine, dan salmon. Daging
ikan diolah di pabrik dan diberi berbagai jenis saus kemudian dikemas di dalam
kaleng yang sudah disterilkan.
7
Pengolahan ikan yang mempergunakan panas ini merusak sebagian zat
gizinya termasuk vitamin. Keuntungan ikan dikalengkan ini adalah memiliki
daya tahan yang lama, sehingga dapat dibawa ke tempat-tempat jauh dan
mempunyai daya simpan lama.
2.1.8 Sifat-sifat Ikan
2.1.8.1 Jenis Ikan yang biasanya di dasar air.
Jenis ikan ini selalu berada di dasar air, baik itu dasar kolam, rawa, sungai dan laut.
Biasanya ikan seperti ini dapat kita lihat langsung perbedaannya pada fisik ikan.
Kebanyakan ikan ini tidak mempunyai sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini
bentuknya sedikit mendatar / melebar apabila dibandingkan bagian atas badannya.
Sebagai contoh adalah ikan Baung, Ikan Patin, ikan betutu, ikan keting dan ikan pari.
Namun hal itupun tidak menjadi panutan, karena tidak semua jenis ikan ini
mempunyai bagian bawah yang lebih lebar dibandingkan bagian atas badannya.
Contohnya ikan kakap yang biasanya berada di terumbu karang dan ikan belida yang
hidup di air tawar.
2.1.8.2 Jenis ikan yang biasa di permukaan air.
Jenis ikan seperti ini sering kita lihat di permukaan - permukaan air, baik itu di kolam,
rawa, sungai, maupun laut. Untuk jenis ikan ini tidak ada ciri - ciri tertentunya karena
hampir semua ikan yang kita kenal mempunyai bentuk fisik yang sama dengan jenis
ikan ini.
Untuk ikan air tawar, jenis ikan ini biasanya mempunyai sisik dibadan. Contoh yang
paling sering kita lihat dalam kehidupan sehari - hari adalah ikan Gabus, Ikan Toman
dan Ikan Gurami.
Kebanyakan ikan - ikan permukaan ini sering terlihat di daerah - daerah teduh yang
terlindungi oleh semak dan belukar di pinggir sungai, ranting atau batang kayu yang
tumbang, dan tumbuhan - tumbuhan yang hidup dipermukaan air.
Untuk ikan laut ukurannya relatif lebih kecil dan biasanya selalu bergerombolan dan
dalam jumlah yang besar. Ikan - ikan ini selalu menjadi santapan oleh ikan - ikan
predator lainnya dan oleh burung - burung laut.
2.1.8.3 Jenis ikan yang bisa di semua massa air.
Untuk ikan jenis ini, sulit untuk di prediksi apakah termasuk kedalam jenis
ikan dasar atau jenis ikan permukaan air. Hal ini dikarenakan ikan ini selalu
berpindah - pindah dan mampu bertahan lama di dasar maupun permukaan air.
Kebanyakan ikan ini memiliki sisik dibadan, sama halnya dengan jenis ikan
permukaan. Sebagai contoh adalah ikan Nila, Ikan Mujair dan Ikan Betik.
8
2.2 Seafood
2.2.1 PengertianSeafood
Seafood atau hidangan laut adalah sebutan untuk makanan berupa hewan
dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, diambil dari laut maupun hasil
budidaya.
2.2.2 Jenis Seafood
2.2.2.1 Udang
Udang merupakan binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut,
atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang
berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman
bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah
permukaan. Sama seperti makanan laut lainnya, udang kaya akan kalsium dan
protein tetapi rendah energi. Makanan yang bahan utamanya udang
merupakan sumber kolesterol.
2.2.2.2 Kepiting
Kepiting adalah binatang anggota crustacea berkaki sepuluh yang dikenal
mempunyai "ekor" yang sangat pendek serta yang perutnya tersembunyi di
bawah dada. Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras,
tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.
Kepiting terdiri dari dua jenis, yaitu kepiting yang hidup di perairan laut
(rajungan) dan kepiting yang hidup di perairan air tawar. Kepiting yang hidup
di perairan laut ukurannya lebih besar dari kepiting yang hidup di perairan
tawar.
Kepiting segar berwarna hijau dan warnanya berubah menjadi merah
apabila direbus. Bagian yang dapat dimakan adalah daging yang terdapat
dalam badan/perut, kaki dan penjepitnya.
Kepiting sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena mengandung
protein untuk membangun kembali otot-otot dan jaringan. Selain protein,
kepiting juga mengandung vitamin B12 yang dapat mengurangi risiko
penyakit kardiovaskular, menurut National Institutes of Health.
2.2.2.3 Kerang-kerangan
Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska).
Kerang banyak sekali jenisnya, ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di
9
sungai. Kerang atau tiram biasanya hidup di dasar perairan yang berlumpur
atau berpasir.
Untuk mendapatkan daging kerang cara yang dilakukan adalah dengan
merebusnya. Dengan perebusan, kulit kerang akan mudah dibuka atau bisa
terbuka dengan sendirinya.
Kerang-kerangan kaya akan vitamin dan mineral. Dalam satu porsi 3 ons
kerang kukus menyediakan 24 miligram zat besi atau 133% dari nilai harian.
Zat besi diperlukan untuk mencegah anemia. Manfaat mengkonsumsi kerang
juga dapat meningkatkan konsumsi lemak omega 3 yang dapat mengurangi
risiko penyakit jantung.
2.2.2.4 Tripang
Tripang berbentuk silinder berduri yang berdiameter beberapa sentimeter.
Tripang berwarna hitam sampai coklat. Seluruh bagian badan tripang dapat
dimakan. Tripang segar mempunyai badan yang kenyal. Jika tripang
membusuk maka bentuknya menjadi rata dan tidak kenyal lagi. Di samping
itu di seluruh permukaan badannya akan timbul lendir dan mengeluarkan bau
busuk.
Ada berbagai jenis teripang atau gamat diseluruh dunia, lebih dari 1400
spesies. Didalam dunia medis, teripang juga memiliki manfaat dan khasiat
yang sangat luar biasa, diantaranya untuk penyembuhan luka.
2.2.2.5 Cumi-cumi
Cumi-cumi berbentuk silinder dan berwarna putih keunguan. Pada bagian
kepala terdapat tangan-tangan penangkap mangsa. Cumi-cumi mampu
menghasilkan zat tinta yang berwarna ungu gelap untuk menghindar dari
musuhnya. Bagian badannya licin, tidak bertulang dan tidak bersisik. Seluruh
tubuhnya dapat dimakan.
2.2.3 Komposisi Kimia Rata-rata Daging Udang, Kepiting, Kerang
dan Tripang.
Komposisi Udang Kepiting Kerang Tripang
Air (%) 75 58.1 85 84-96
Protein (%) 21 13.8 8 1.4-7.8
Lemak (%) 0.2 3.8 1.1 0.1-0.8
Karbohidrat (%) 0.1 14.1 3.6
Ca (mg/100g) 136 210 13.3
10
P (mg/100g) 170 250 170
Fe (mg/100g) 8 1.1 3.1
Vitamin A SI 60 200 300
Vitamin B1 (mg/100g) 0.01 0.05 0.01
2.2.4 Fungsi Seafood
2.2.4.1Udang
Udang mengandung seng, yodium dan selenium, namun juga tinggi kolesterol. Sangat
rendah lemak sekitar 100 kalori per 100g. Udang segar tinggi vitamin B12, yang
diperlukan untuk pembelahan sel dan kekurangan zat ini, menderita tingkat tekanan
darah yang rendah. B12 harus diperoleh dari makanan dan hanya tersedia dari sumber
hewani, seperti daging atau ikan, sehingga bisa menjadi masalah bagi vegetarian.
Udang beku sering tinggi garam karena proses pembekuan makanan, menggunakan
natrium sebagai bagian dari proses penyimpanan.
Selenium memiliki sifat yang sangat protektif dan mendukung fungsi sistem
kekebalan tubuh serta penting untuk fungsi tiroid yang optimal.
2.2.4.2Kepiting
Krustasea berkaki sepuluh ini tinggi protein dan Omega-3. Memiliki elemen selenium
dan kromium serta kalsium, tembaga dan tingkat yang sangat baik dari seng. Omega-
3 yang tinggi benar-benar hal terbaik dari kepiting. Asam lemak ini memiliki sifat
anti-inflamasi sehingga mungkin akan baik bagi mereka dengan kondisi seperti
arthritis, juga mengurangi tekanan darah. Selenium merupakan antioksidan dan
mineral yang kuat.
Kebanyakan krustasea tinggi kolesterol dan perlu diingat bahwa, hal itu perlu untuk
menghasilkan hormon seks dan memproses vitamin D dalam tubuh, namun hanya
dalam jumlah yang kecil. Kepiting rendah kalori, hanya 128 kalori dalam 100g dan
lemak jenuh yang membuatnya baik untuk jantung
2.2.4.3Kerang-kerangan
Kerang mengandung selenium, zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin B,
yodium dan seng. Tingginya kadar yodium merupakan unsur kimia yang sempurna
untuk mereka yang mengalami masalah pada fungsi tiroid. Yodium membantu tiroid
untuk memproduksi hormon tirosin. Hal ini juga berfungsi bagi sebagian besar
perempuan di usia tiga puluhan dan empat puluhan yang mengeluh tentang rasa lelah.
Remis juga memiliki tingkat tertinggi Omega 3 dari kerang dan kaya akan asam folat
dan vitamin B12 . Kurangnya zat tersebut, dapat menyebabkan kelelahan,
kebingungan dan bahkan kerusakan saraf. Meskipun rekomendasi resmi menunjukkan
bahwa kerang dapat dikonsumsi saat kehamilan, namun ada risiko bahwa racun yang
menyebabkan keracunan makanan tidak benar-benar hilang.
2.2.4.4 Cumi-cumi
Cumi-cumi merupakan sumber protein yang baik dan juga mengandung Omega-3,
tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Makanan mengandung tembaga sangat penting
untuk penyerapan, penyimpanan dan metabolisme besi dan pembentukan sel darah
merah. Tingginya tingkat B2 dapat membantu fosfor dan kalsium untuk membangun
tulang dan gigi.
11
Cumi-cumi hanya sekitar 70 kalori per 100g, tetapi menambahkan adonan tepung
misalnya, hampir tiga kali lipat jumlah kalori dan menambah lemak trans. Hal ini
sangat buruk dan diyakini meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
2.2.5 Perbedaancirijenis udang-udangan (crustacea)dankerang
(mollusca) yang baik dan yang busuk
Ciri yang baik (segar) Ciri yang busuk
A Kerang dan Tiram
Kulit tertutup rapat dan di
dalamnya penuh cairan bening.
Dagingnya cemerlang, odornya
segar.
Daging merekat atau berlendir,
bau ammonia, agak asam.
B Kepiting
Basah, baunya manis; daging
putih mengandung lemak
berwarna kuning. Harus bebas
dari bahan pengawet kimia.
Kulit terbuka merenggang.
Mudah mati. Daging mengering,
tidak terapat lagi cairan dalam
kulit. Daging mungkin berubah
warna, agak asam dan berbau.
C Udang
Kalau sekelompok udang
dijamah dengan jari, udang
yang segar mudah bergeser
antara sesamanya. Tidak ada
bau menusuk. Udang belum
dimasak dagingnya padat
kenyal, berwarna hijau
keabuan, semi transparan.
Bau ammonia yang kuat adalah
pertanda pembusukan. Mutu
udang mencapai tahap kurang
baik akan timbul warna merah
menyolok.
2.2.6 Cara Penyimpanan
Mikobra atau pathogen dapat tumbuh sangat mudah pada suhu 5 sampai 60 derajat
celcius, sehingga usahakan seafood tidak terpapar dengan suhu tesebut dalam jangka
waktu yang lama. Jika ingin menyimpan seafood sebaiknya pastikan dahulu apakah
seafood masih bermutu baik. Untuk dapat memperoleh mutu yang baik, maka simpan
seafood yang bermutu baik dan segera dinginkan atau bekukan. Jangan membekukan
seafood yang bermutu rendah atau nyaris rusak. Seafood beku bermutu rendah akan
segera menjadi rusak (busuk) ketika es-nya dicairkan (dithawing) atau ketika produk
diolah.
2.2.6.1. Penyimpanan Pada Suhu Dingin
Penyimpanan ini di lakukan di dalam refrigerator. Jika saat membeli seafood
segar dan dalam kondisi dingin (bukan beku) maka seafood dapat disimpan di dalam
refrigerator. Lama penyimpanan didalam refrigerator yaitu 1 hari sampai 2 hari saja
dengan suhu yang tidak lebih dari 5 derajat celcius. Untuk menjaga suhu seafood
tetap stabil jangan pernah isi refrigerator hingga penuh. Simpan seafood didalam
wadah/kemasan makanan yang bersih, tidak bocor dan tertutup rapat. Jangan pernah
12
menyimpan makanan di dalam wadah terbuka karena akan mengakibatkan terjadinya
kontaminasi dengan makanan yang lain.
2.2.6 2. Penyimpanan Pada Suhu Beku
Penyimpanan ini dilakukan di dalam Freezer. Seefood yang disimpan di dalammnya
adalah seafood yang sudah beku saat Anda membelinya. Seafood dapat simpan
hingga 3 bulan sampai 6 bulan di dalam freezer dengan suhu ideal yang digunakan
adalah -18 derajat celcius. Saat menyimpanan seafood di dalam freezer jangan pernah
menggunakan wadah yang terbuka simpan di dalam wadah yang bersih, tertutup dan
tidak bocor. Simpan seafood pada wadah terbuka akan mengakibatkan terjadinya
pengeringan/dehidrasi di permukaan atau yang lebih sering disebut dengan freezer
burn. Seafood yang mengalami freezer burn akan mengalami perubahan warna pada
permukaannya, penyimpangan citarasa serta perubahan tekstur menjadi kering.
2.2.7 Hasil Olah SetengahJadi
2.2.7.1 Terasi
Ke dalam produk terasi tersebut ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan
pengawet, berbentuk seperti pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah
dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan .
Terasi ada dua jenis yaitu terasi berbahan udang kecil (rebon) dan terasi ikan. Usaha
pembuatan terasi ini di Indonesia masih jarang dikerjakan oleh masyarakat menengah
ke bawah. Kebanyakan yang menjadi produsen terasi adalah industri besar. Padahal
proses pembuatan terasi ini cukup dibilang sederhana dan mudah dilakukan, apalagi
produk terasi merupakan bahan utama bagi keperluan rumah tangga, sehingga bisa
juga diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kecil. Sentra produksi terasi yang terbesar
di Indonesia masih berada di daerah Cirebon, Tuban, Madura dan Bangka.
2.2.7.2 Frozen Seafood
- 2.2.7.2.Kekian
Kekian adalah makanan pelengkap dengan tekstur yang kenyal
dan rasa udang yang menggugah selera. Lazim digunakan dalam
masakan chineese food sebagai campuran untuk memperkaya rasa dari
masakan tersebut.
Dengan rasanya yang manis dan gurih membuat cita rasa masakan menjadi
makin nikmat. Pada perkembangannya kekian mulai banyak mengalami
modifikasi baik dari tekstur maupun rasanya, sehingga kekian tidak lagi
menjadi makanan pelengkap tapi berubah menjadi suatu masakan yang
populer di lidah para penikmatnya, sebagai makanan ringan maupun
pelengkap hidangan masakan Anda dan keluarga.
2.2.7.2.2 Nugget Udang
Udang sebagai salah satu bahan makanan yang sangat digemari oleh
masyarakat karena rasanya yang gurih dan keunikan bentuk postur tubuhnya serta
warnanya yang khas. Namun udang lebih cepat membusuk dibandingkan dengan
komoditas lainnya. Sehingga harus segera diolah menjadi sebuah produk agar dapat
13
dikonsumsi dan disimpan dalam waktu yang lama. Salah satunya dalam bentuk
nugget udang.
Nugget Udang merupakan bentuk suatu produk olahan daging yaitu daging Udang
yang dicetak dalam bentuk potongan-potongan tertentu dengan penambahan bumbu,
tepung tapioka yangdicelupkan ke dalam adonan batter kemudian dilumuri dengan
tepung roti dan digoreng.
Masyarakat pada umumnya telah mengenal nugget karena rasanya yang enak dan
cara pengolahannya yang cukup sederhana. Ciri khas produk ini adalah memiliki
tekstur yang elastisdan kenyal. Sifat elastis nugget udang dipengaruhi oleh beberapa
fakor, antara lain jenis ikan,tingkat kesegaran ikan, pH dan kadar air daging udang,
pencucian, umur ikan, suhu dan waktu pemanasan serta jenis dan konsentrasi zat
tambahan.
Bahan baku utama untuk pembuatan nugget udang digunakan daging udang, baik
udang air tawar maupun ikan udang.
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini Sebagai Mahasiswa Gizi kita harus
mengetahui dari jenis,sifat, fungsi, mutu, penyimpanan dan hasil olah
setengah jadi dari Ikan dan Seafood, agar wawasan kita bertambah Ikan
dibagi menjadi 3 yaitu: Ikan Laut, Ikan Darat, dan Ikan Migrasi;setiap
jenis meliki habitat tempat tinggal yang berbeda dan kandungan yang
berbeda. Ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang
bermutu baik dan juga merupakan sumber lemak. Tingkat kesegaran
mutu ikan dapat dinilai melalui pengamatan fisik. Sedangkan Seafood
dibagi menjadi 5 ,yaitu: Udang,Kepiting, Kerang-keranga, Cumi-cumi,
dan Tripang. Setiap jenis seafood juga memiliki ciri khasnya,dan tekstur
daging yang berbeda.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abu Amar, Darti Nurani.2011.Pengolahan Hasil Pertanian, Perikanan, dan
Kelautan.Serpong.
https://www.scribd.com/doc/44991917/Makalah-Ikan
http://kaoqku.blogspot.co.id/2013/10/makalah-seafood-good.html
http://disehat.com/manfaat-mengonsumsi-ikan-bagi-kesehatan/
http://setbakorluh.jatengprov.go.id/perikanan/231-penanganan_ikan.html
http://www.detikbaru.com/2015/05/berapa-lama-ikan-segar-bisa-disimpan-
di.html
http://www.mesinraya.co.id/cara-menyimpan-seafood-yang-benar.html
http://beritapancing.blogspot.co.id/2009/03/sahabat-mancing-mania-mm-sesuai-
dengan.html
http://www.kerjausaha.com/2012/09/usaha-pembuatan-terasi.html
http://blog.ub.ac.id/denytrie/2013/10/10/komposisi-kimia-ikan/
ipb.ac.id
Laksmi Dharmayanti.2013.Pengetahuan Bahan Makanan 2.Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tien R. Muchtadi, Sugiyono, Fitriyono A.2015.Ilmu Pengetahuan Bahan
Pangan.Jakarta.Alfabeta, cv.
16

More Related Content

What's hot

Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Liswan Suhly
 
Ikan
IkanIkan
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Agnescia Sera
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
 
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYAUNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
megaseptia2
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Sutyawan
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
Agnescia Sera
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
Heru Pramono
 
Materi 5
Materi 5Materi 5
Materi 5
Sutyawan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Agnescia Sera
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Alat pengolahan makanan (finish) 2
Alat pengolahan makanan (finish) 2Alat pengolahan makanan (finish) 2
Alat pengolahan makanan (finish) 2Annisa Larasati
 
Daging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptxDaging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptx
Linda54114
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 

What's hot (20)

Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYAUNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
 
Makanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergiziMakanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizi
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 
Materi 5
Materi 5Materi 5
Materi 5
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Alat pengolahan makanan (finish) 2
Alat pengolahan makanan (finish) 2Alat pengolahan makanan (finish) 2
Alat pengolahan makanan (finish) 2
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Daging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptxDaging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptx
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 

Similar to Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood

mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
muhammadsahir5
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
QoriHarfiyah
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Aguss Aja
 
Modul Prakarya Kelas IX sem 2
Modul Prakarya Kelas IX sem 2Modul Prakarya Kelas IX sem 2
Modul Prakarya Kelas IX sem 2
maesuri syata
 
Kecap dtpi
Kecap dtpiKecap dtpi
Kecap dtpi
Uswatun Khasanah
 
IKAN DAN KARANGAN LAUT
IKAN DAN KARANGAN LAUTIKAN DAN KARANGAN LAUT
IKAN DAN KARANGAN LAUT
Cikgu Vari
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Maya Fitri Zuly
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Yosie Andre Victora
 
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
avita12
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
DeReg2
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
maner b1
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
maner b1
 
Surimi dtpi
Surimi dtpiSurimi dtpi
Surimi dtpi
Uswatun Khasanah
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 

Similar to Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood (20)

mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
 
Modul Prakarya Kelas IX sem 2
Modul Prakarya Kelas IX sem 2Modul Prakarya Kelas IX sem 2
Modul Prakarya Kelas IX sem 2
 
Kecap dtpi
Kecap dtpiKecap dtpi
Kecap dtpi
 
IKAN DAN KARANGAN LAUT
IKAN DAN KARANGAN LAUTIKAN DAN KARANGAN LAUT
IKAN DAN KARANGAN LAUT
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Bab 1 ok
Bab 1 okBab 1 ok
Bab 1 ok
 
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
 
Pembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asinPembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asin
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 
Surimi dtpi
Surimi dtpiSurimi dtpi
Surimi dtpi
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 

Recently uploaded

Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 

Recently uploaded (7)

Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 

Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood

  • 1. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ikan 2.1.1 Pengertian Ikan Ikan adalah binatang berdarah dingin yang hidup di tiga jenis air yaitu air payau, air tawar, dan air laut. Ikan juga merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata), bernapas dengan insang, bergerak dan menyeimbangkan tubuhnya menggunakan sirip-sirip. Untuk memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh sisik yang berlendir. Sirip terdiri atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan juga mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang disebut operkulum Secara pengetahuan Ikan merupakan bahan makanan yang memiliki protein tinggi dan mudah diolah. Selain rasanya yang gurih, ikan juga bisa diolah dengan berbagai macam bumbu dan jenis masakan. 2.1.2 Jenis-jenis Ikan Menurut tempat hidupnya, ikan terbagi dalam tiga golongan, yaitu ikan laut, ikan darat, dan ikan migrasi. Ikan laut adalah ikan yang hidup dan berkembang biak di air asin (laut, samudera, selat). Golongan ikan laut ini dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu ikan pelagik dan ikan demersal. Ikan pelagik dalah ikan yang hidup di daerah permukaan, misalnya ikan tongkol, mackerol, lemuru, ikan terbang, dan herring. Golongan ikan yang hidup di daerah dasar atau tempat yang lebih dalam disebut ikan demersal, misalnya cod, kakap, dan hiu. Ikan darat adalah ikan yang biasa hidup dan berkembang biak di air tawar seperti sungai, danau, kolam, sawah, dan rawa. Contoh ikan darat yang banyak dikenal antara lain: ikan mas, mujair, tawes, gurame, lele, sepat, dan gabus. Golongan ikan yang hidup di laut tetapi bertelur atau berkembang biak di sungai- sungai disebut ikan migrasi, misalnya ikan salem. 2.1.3 Komposisi Daging Ikan 2.1.3.1 Air
  • 2. 2 Air merupakan komponen dasar dari seekor ikan, kadarnya berada pada kisaran 70%-80% dari berat ikan yang dapat dimakan. Kadar air berbanding terbalik dengan kadar minyak ikan; semakin tinggi kadar air, semakin rendah seekor ikan, sedangkan jumlah kedua komponen itu sekitar 80%. Air dalam jaringan daging ikan diikat sangat erat oleh senyawa koloidal dan kimiawi sehingga tidak mudah lepas oleh tekanan berat.kekuatan penahan air pada daging maksimum pada ikan yang sangat segar, sedangkan pada ikan yang mulai membusuk, kekuatan itu jauh berkurang sehingga cairan mudah bebas. 2.1.3.2 Protein Kadar protein dalam tubuh ikan berkisar antara 18-20%. Berfungsi sebagai sumber energi ikan, pertumbuhan, serta perbaikan sel yang rusak pada ikan. Molekul protein dapat terurai menjadi asam amino melalui reaksi secara biokimiawi dan penguraian oleh bakteri. Pada tahap pembusukan ikan protein terurai menjadi ikatan peptida, TMAO dan senyawa nitrogen. Degradasi lebih lanjut menyebabkan bau tengik akibat dari timbulnya senyawa putresin, isoamilamin, kadaverin, dan lain-lain. 2.1.3.3 Lemak (Lipida) Lemak ikan berbeda dengan lemak pada tanaman dan hewan darat. Lemak tanaman dan hewan darat jarang yang memiliki asam lemak dengan rantai karbon lebih dari 18. Asam lemak dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan tak jenuh, asam lemak jenuh bertitik leleh lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh. Pada ikan lebih banyak lemak yang mengandung ikatan rangkap (asam lemak tak jenuh) misalnya DHA. Dalam tubuh ikan juga terdapat banyak asam lemak essensial seperti asam linolenat (Omega 3) dan asam linoleat. 2.1.3.4 Karbohidrat (Glikogen) Jumlah glikogen dalam ikan yaitu 0,05-0,35%. Glikogen terdapat dalam sarkoplasma. Yang merupakan sumber terbentuknya energi pada aktivitas otot. Glikogen dalam ikan mudah berubah menjadi asam laktat melalui proses glikolisa. 2.1.3.5 Garam-garam Mineral Kandungan yang terbanyak adalah garam-garam fosfat, kalsium, potassium, sodium, magnesium, sulfur dan klor. Disamping itu terdapat kandungan mineral yang jumlahnya sedikit antara lain zat besi, bromin, mangan, kobalt, zink, molybdenum, iodin, tembaga, dan fluorin.
  • 3. 3 2.1.3.6 Vitamin Bagian-bagian ikan yang dapat dimakan mengandung vitamin A, segala macam vitamin yang termasuk B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan E. Distribusi vitamin dalam ikan tidak merata. Pada umumnya banyak terdapat pada organ-organ bagian tubuh ikan daripada dagingnya. 2.1.4 Mutu Ikan Ikan segar lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging mamalia. Faktor yang menyebabkan ikan cepat membusuk adalah pH akhir daging ikan cukup tinggi yaitu 6.4 - 6.6, serta tingginya jumlah bakteri yang terkandung dalam perut ikan. Pembusukan menyebabkan bahan pangan menurun mutunya bahkan tidak layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena terjadi penyimpanan sifat sensori (warna, tekstur, bau, dan rasa) yang tidak diinginkan serta kemungkinan menyebabkan penyakit. Pembusukan dapat diamati dengan pengamatan subjektif yang dilakukan melalui uji sensori yaitu terhadap warna, keadaan mata, kulit, tekstur, sisik, insang, dan aroma. Lebih lengkap dijelaskan dalam tabel berikut : No Paramete r Karakteristik 1 Warna Cerah Agak Pudar Pudar Pucat/putih 2 Mata Mata berlendir, cembung Warna gelap, cembung Warna keputihan Putih 3 Kulit Sedikit berlendir Berlendir Berlendir Berlendir banyak 4 Tekstur Kenyal Kehilang an sifat kenyal Lunak Lunak 5 Sisik Melekat kuat Agak mudah lepas Mudah lepas Mudah lepas
  • 4. 4 6 Insang Merah cerah Agak pudar Pudar Putih 7 Aroma Khas (segar) Netral Bau asam Busuk Mutu 1 2 3 4 2.1.5 Fungsi Ikan 2.1.5.1 MencegahPenyakit Jantung Untuk mencegah penyakit jantung tentu saja dengan merawat jantung kita sendiri. Salah satunya dengan mengonsumsi ikan. Hal ini dikarenakan dalam ikan terkandung asam lemak omega 3 yang berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung, vena dan arteri. Oleh karena itu, mengonsumsi ikan setidaknya dua kali seminggu dapat meminimalisir risiko terkena serangan jantung. 2.1.5.2 Meningkatkan Fungsi Otak Masih pada kandungan yang sama yaitu omega 3, kandungan ini dapat meningkatkan perkembangan fungsi kerja otak anak, hingga orang dewasa. Selain itu, asam lemak omega 3 ini juga berfungsi meningkatkan daya ingat, sehingga jika rutin mengonsumsi ikan, bisa mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer. 2.1.5.3 Mengurangi Resiko Kanker Sebuah penelitian di Swedia menyatakan bahwa seseorang yang rutin mengonsumsi ikan dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker prostat dan lainnya. Ini karena kandungan zat riboflavin atau yang biasa disebut dengan Vitamin B2 pada ikan bermanfaat untuk mencegah serta mengurangi risiko seseorang terkena penyakit kanker. 2.1.6 Cara Penyimpanan Ikan merupakan bahan makanan yang cepat membusuk. Oleh karena itu, lebih baik setelah kita membelinya dipasar dalam keadaan segar, langsung diolah setelahnya. Jika kita membeli ikan di pasar yang masih dalam keadaan segar,
  • 5. 5 ikan tersebut bisa bertahan selama tiga hari, untuk tidak kehilangan kesegarannya. Akan tetapi, jika kita membelinya saat keadaan ikan tersebut berada di dalam es, maka ikan tersebut akan bertahan kesegarannya paling lama hanya dua hari. Hal itu dikarenakan ikannya memang tidak terlalu segar. Ikan bisa disimpan dengan menggunakan media pendingin (kulkas atau freezer), yang bertujuan untuk menghambat aktivitas bakteri sehingga bisa mengawetkan sifat-sifat asli ikan, dan menghambat pembusukan. Persyaratan untuk media pendingin tersebut adalah tentu saja terhindar dari zat-zat yang sifatnya beracun atau zat berbahaya serta mampu menyerap panas dari tubuh ikan. Pendinginan juga bisa menggunakan es yang berfungsi untuk menurunkan suhu ikan dan mempertahankan ikan agar tetap dingin, serta menyediakan air es berguna untuk mencuci lendir, sisa darah, dan bakteri dari ikan. 2.1.7 Hasil Olah Setengah Jadi Hasil olah setengah jadi adalah hasil olahan bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimi, fisik, ataupun mikrobiologi yang selanjutnya menjadi bahan baku pangan. Proses pengolahan setengah jadi pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam daging ikan. Kadar air ikan segar yang tinggi mempercepat proses perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk yang terdapat di dalamnya sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama dibanding daging ikan segarnya. Berikut adalah contoh dari hasil olah setengah jadi dari daging ikan. 2.1.7.1 Abon Ikan Abon ikan dikenal masyarakat luas sebagai hasil olahan yang kering. Jenis ikan yang dapat diolah menjadi abon adalah ikan yang memiliki daging yang tebal, memiliki serat yang kasar, dan tidak berduri. Contoh dari ikan laut yang dapat diolah menjadi abon adalah ikan marlin, cakalang, tuna, ekor kuning, tongkol, tenggiri, dan cucut. Ikan tawar yang dapat dibuat abon contohnya seperti ikan nila dan gabus. 2.1.7.2 Nugget Ikan (Fish Nugget) Nugget ikan termasuk ke dalam jenis hasil olahan frozen foodatau makanan beku. Frozen food dibuat melalui serangkaian proses sehingga makanan dapat
  • 6. 6 bertahan dalam beberapa waktu tanpa mengubah cita rasa makanan tersebut. Meskipun dibuat dengan pembekuan lebih dahulu, pada dasarnya produk ini tidak akan kehilangan banyak zat gizi. Dengan mengandalkan suhu beku, makanan menjadi awet, nutrisi makanan tidak berkurang dan tidak perlu menambahkan bahan pengawet. Contoh ikan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan nugget ikan adalah ikan tuna. Ikan tuna dipisahkan dahulu dari durinya kemudian segera disimpan di lemari pendingin. 2.1.7.3 Bakso Ikan Bakso merupakan produk daging giling yang dicampur dengan tepung, dihaluskan, dibentuk bulatan-bulatan dan kemudian direbus hingga matang. Jenis ikan yang dapat dijadikan bahan baku bakso ikan adalah ikan yang berdaging putih seperti ikan Cunang atau ikan Remang, Kerapu, Tenggiri, Kakap, Layur dan ikan Golok-golok. Daging ikan berwarna merah kurang bagus dijadikan bakso ikan karena daging merah pada ikan banyak mengandung histidin yang oleh bakteri diubah menjadi histamin yang menimbulkan reaksi alergi gatal-gatal. Selain itu, daging merah akan menghasilkan bakso dengan warna yang kurang menarik. Elastisitasnya pun tidak sebagus bakso ikan yang yang dibuat dari ikan berdaging putih. Selain itu, jenis ikan berlemak tidak disarankan, seperti Lemuru dan ikan Layang. Selain berlemak, daging ikan tersebut menyebabkan warna bakso menjadi krem dan mudah tengik selama penyimpanan. 2.1.7.4 Kecap Ikan Secara tradisional kecap ikan dibuat dengan cara fermentasi dengan penambahan garam. Kristal garam akan menarik air dalam tubuh ikan dan membentuk larutan garam. 2.1.7.5 Ikan Kalengan Ikan kalengan merupakan hasil teknologi modern. Ikan yang dapat diolah menjadi ikan kalengan contohnya ikan tongkol, sardine, dan salmon. Daging ikan diolah di pabrik dan diberi berbagai jenis saus kemudian dikemas di dalam kaleng yang sudah disterilkan.
  • 7. 7 Pengolahan ikan yang mempergunakan panas ini merusak sebagian zat gizinya termasuk vitamin. Keuntungan ikan dikalengkan ini adalah memiliki daya tahan yang lama, sehingga dapat dibawa ke tempat-tempat jauh dan mempunyai daya simpan lama. 2.1.8 Sifat-sifat Ikan 2.1.8.1 Jenis Ikan yang biasanya di dasar air. Jenis ikan ini selalu berada di dasar air, baik itu dasar kolam, rawa, sungai dan laut. Biasanya ikan seperti ini dapat kita lihat langsung perbedaannya pada fisik ikan. Kebanyakan ikan ini tidak mempunyai sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini bentuknya sedikit mendatar / melebar apabila dibandingkan bagian atas badannya. Sebagai contoh adalah ikan Baung, Ikan Patin, ikan betutu, ikan keting dan ikan pari. Namun hal itupun tidak menjadi panutan, karena tidak semua jenis ikan ini mempunyai bagian bawah yang lebih lebar dibandingkan bagian atas badannya. Contohnya ikan kakap yang biasanya berada di terumbu karang dan ikan belida yang hidup di air tawar. 2.1.8.2 Jenis ikan yang biasa di permukaan air. Jenis ikan seperti ini sering kita lihat di permukaan - permukaan air, baik itu di kolam, rawa, sungai, maupun laut. Untuk jenis ikan ini tidak ada ciri - ciri tertentunya karena hampir semua ikan yang kita kenal mempunyai bentuk fisik yang sama dengan jenis ikan ini. Untuk ikan air tawar, jenis ikan ini biasanya mempunyai sisik dibadan. Contoh yang paling sering kita lihat dalam kehidupan sehari - hari adalah ikan Gabus, Ikan Toman dan Ikan Gurami. Kebanyakan ikan - ikan permukaan ini sering terlihat di daerah - daerah teduh yang terlindungi oleh semak dan belukar di pinggir sungai, ranting atau batang kayu yang tumbang, dan tumbuhan - tumbuhan yang hidup dipermukaan air. Untuk ikan laut ukurannya relatif lebih kecil dan biasanya selalu bergerombolan dan dalam jumlah yang besar. Ikan - ikan ini selalu menjadi santapan oleh ikan - ikan predator lainnya dan oleh burung - burung laut. 2.1.8.3 Jenis ikan yang bisa di semua massa air. Untuk ikan jenis ini, sulit untuk di prediksi apakah termasuk kedalam jenis ikan dasar atau jenis ikan permukaan air. Hal ini dikarenakan ikan ini selalu berpindah - pindah dan mampu bertahan lama di dasar maupun permukaan air. Kebanyakan ikan ini memiliki sisik dibadan, sama halnya dengan jenis ikan permukaan. Sebagai contoh adalah ikan Nila, Ikan Mujair dan Ikan Betik.
  • 8. 8 2.2 Seafood 2.2.1 PengertianSeafood Seafood atau hidangan laut adalah sebutan untuk makanan berupa hewan dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, diambil dari laut maupun hasil budidaya. 2.2.2 Jenis Seafood 2.2.2.1 Udang Udang merupakan binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Sama seperti makanan laut lainnya, udang kaya akan kalsium dan protein tetapi rendah energi. Makanan yang bahan utamanya udang merupakan sumber kolesterol. 2.2.2.2 Kepiting Kepiting adalah binatang anggota crustacea berkaki sepuluh yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek serta yang perutnya tersembunyi di bawah dada. Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting terdiri dari dua jenis, yaitu kepiting yang hidup di perairan laut (rajungan) dan kepiting yang hidup di perairan air tawar. Kepiting yang hidup di perairan laut ukurannya lebih besar dari kepiting yang hidup di perairan tawar. Kepiting segar berwarna hijau dan warnanya berubah menjadi merah apabila direbus. Bagian yang dapat dimakan adalah daging yang terdapat dalam badan/perut, kaki dan penjepitnya. Kepiting sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena mengandung protein untuk membangun kembali otot-otot dan jaringan. Selain protein, kepiting juga mengandung vitamin B12 yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menurut National Institutes of Health. 2.2.2.3 Kerang-kerangan Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Kerang banyak sekali jenisnya, ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di
  • 9. 9 sungai. Kerang atau tiram biasanya hidup di dasar perairan yang berlumpur atau berpasir. Untuk mendapatkan daging kerang cara yang dilakukan adalah dengan merebusnya. Dengan perebusan, kulit kerang akan mudah dibuka atau bisa terbuka dengan sendirinya. Kerang-kerangan kaya akan vitamin dan mineral. Dalam satu porsi 3 ons kerang kukus menyediakan 24 miligram zat besi atau 133% dari nilai harian. Zat besi diperlukan untuk mencegah anemia. Manfaat mengkonsumsi kerang juga dapat meningkatkan konsumsi lemak omega 3 yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 2.2.2.4 Tripang Tripang berbentuk silinder berduri yang berdiameter beberapa sentimeter. Tripang berwarna hitam sampai coklat. Seluruh bagian badan tripang dapat dimakan. Tripang segar mempunyai badan yang kenyal. Jika tripang membusuk maka bentuknya menjadi rata dan tidak kenyal lagi. Di samping itu di seluruh permukaan badannya akan timbul lendir dan mengeluarkan bau busuk. Ada berbagai jenis teripang atau gamat diseluruh dunia, lebih dari 1400 spesies. Didalam dunia medis, teripang juga memiliki manfaat dan khasiat yang sangat luar biasa, diantaranya untuk penyembuhan luka. 2.2.2.5 Cumi-cumi Cumi-cumi berbentuk silinder dan berwarna putih keunguan. Pada bagian kepala terdapat tangan-tangan penangkap mangsa. Cumi-cumi mampu menghasilkan zat tinta yang berwarna ungu gelap untuk menghindar dari musuhnya. Bagian badannya licin, tidak bertulang dan tidak bersisik. Seluruh tubuhnya dapat dimakan. 2.2.3 Komposisi Kimia Rata-rata Daging Udang, Kepiting, Kerang dan Tripang. Komposisi Udang Kepiting Kerang Tripang Air (%) 75 58.1 85 84-96 Protein (%) 21 13.8 8 1.4-7.8 Lemak (%) 0.2 3.8 1.1 0.1-0.8 Karbohidrat (%) 0.1 14.1 3.6 Ca (mg/100g) 136 210 13.3
  • 10. 10 P (mg/100g) 170 250 170 Fe (mg/100g) 8 1.1 3.1 Vitamin A SI 60 200 300 Vitamin B1 (mg/100g) 0.01 0.05 0.01 2.2.4 Fungsi Seafood 2.2.4.1Udang Udang mengandung seng, yodium dan selenium, namun juga tinggi kolesterol. Sangat rendah lemak sekitar 100 kalori per 100g. Udang segar tinggi vitamin B12, yang diperlukan untuk pembelahan sel dan kekurangan zat ini, menderita tingkat tekanan darah yang rendah. B12 harus diperoleh dari makanan dan hanya tersedia dari sumber hewani, seperti daging atau ikan, sehingga bisa menjadi masalah bagi vegetarian. Udang beku sering tinggi garam karena proses pembekuan makanan, menggunakan natrium sebagai bagian dari proses penyimpanan. Selenium memiliki sifat yang sangat protektif dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh serta penting untuk fungsi tiroid yang optimal. 2.2.4.2Kepiting Krustasea berkaki sepuluh ini tinggi protein dan Omega-3. Memiliki elemen selenium dan kromium serta kalsium, tembaga dan tingkat yang sangat baik dari seng. Omega- 3 yang tinggi benar-benar hal terbaik dari kepiting. Asam lemak ini memiliki sifat anti-inflamasi sehingga mungkin akan baik bagi mereka dengan kondisi seperti arthritis, juga mengurangi tekanan darah. Selenium merupakan antioksidan dan mineral yang kuat. Kebanyakan krustasea tinggi kolesterol dan perlu diingat bahwa, hal itu perlu untuk menghasilkan hormon seks dan memproses vitamin D dalam tubuh, namun hanya dalam jumlah yang kecil. Kepiting rendah kalori, hanya 128 kalori dalam 100g dan lemak jenuh yang membuatnya baik untuk jantung 2.2.4.3Kerang-kerangan Kerang mengandung selenium, zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin B, yodium dan seng. Tingginya kadar yodium merupakan unsur kimia yang sempurna untuk mereka yang mengalami masalah pada fungsi tiroid. Yodium membantu tiroid untuk memproduksi hormon tirosin. Hal ini juga berfungsi bagi sebagian besar perempuan di usia tiga puluhan dan empat puluhan yang mengeluh tentang rasa lelah. Remis juga memiliki tingkat tertinggi Omega 3 dari kerang dan kaya akan asam folat dan vitamin B12 . Kurangnya zat tersebut, dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan dan bahkan kerusakan saraf. Meskipun rekomendasi resmi menunjukkan bahwa kerang dapat dikonsumsi saat kehamilan, namun ada risiko bahwa racun yang menyebabkan keracunan makanan tidak benar-benar hilang. 2.2.4.4 Cumi-cumi Cumi-cumi merupakan sumber protein yang baik dan juga mengandung Omega-3, tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Makanan mengandung tembaga sangat penting untuk penyerapan, penyimpanan dan metabolisme besi dan pembentukan sel darah merah. Tingginya tingkat B2 dapat membantu fosfor dan kalsium untuk membangun tulang dan gigi.
  • 11. 11 Cumi-cumi hanya sekitar 70 kalori per 100g, tetapi menambahkan adonan tepung misalnya, hampir tiga kali lipat jumlah kalori dan menambah lemak trans. Hal ini sangat buruk dan diyakini meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. 2.2.5 Perbedaancirijenis udang-udangan (crustacea)dankerang (mollusca) yang baik dan yang busuk Ciri yang baik (segar) Ciri yang busuk A Kerang dan Tiram Kulit tertutup rapat dan di dalamnya penuh cairan bening. Dagingnya cemerlang, odornya segar. Daging merekat atau berlendir, bau ammonia, agak asam. B Kepiting Basah, baunya manis; daging putih mengandung lemak berwarna kuning. Harus bebas dari bahan pengawet kimia. Kulit terbuka merenggang. Mudah mati. Daging mengering, tidak terapat lagi cairan dalam kulit. Daging mungkin berubah warna, agak asam dan berbau. C Udang Kalau sekelompok udang dijamah dengan jari, udang yang segar mudah bergeser antara sesamanya. Tidak ada bau menusuk. Udang belum dimasak dagingnya padat kenyal, berwarna hijau keabuan, semi transparan. Bau ammonia yang kuat adalah pertanda pembusukan. Mutu udang mencapai tahap kurang baik akan timbul warna merah menyolok. 2.2.6 Cara Penyimpanan Mikobra atau pathogen dapat tumbuh sangat mudah pada suhu 5 sampai 60 derajat celcius, sehingga usahakan seafood tidak terpapar dengan suhu tesebut dalam jangka waktu yang lama. Jika ingin menyimpan seafood sebaiknya pastikan dahulu apakah seafood masih bermutu baik. Untuk dapat memperoleh mutu yang baik, maka simpan seafood yang bermutu baik dan segera dinginkan atau bekukan. Jangan membekukan seafood yang bermutu rendah atau nyaris rusak. Seafood beku bermutu rendah akan segera menjadi rusak (busuk) ketika es-nya dicairkan (dithawing) atau ketika produk diolah. 2.2.6.1. Penyimpanan Pada Suhu Dingin Penyimpanan ini di lakukan di dalam refrigerator. Jika saat membeli seafood segar dan dalam kondisi dingin (bukan beku) maka seafood dapat disimpan di dalam refrigerator. Lama penyimpanan didalam refrigerator yaitu 1 hari sampai 2 hari saja dengan suhu yang tidak lebih dari 5 derajat celcius. Untuk menjaga suhu seafood tetap stabil jangan pernah isi refrigerator hingga penuh. Simpan seafood didalam wadah/kemasan makanan yang bersih, tidak bocor dan tertutup rapat. Jangan pernah
  • 12. 12 menyimpan makanan di dalam wadah terbuka karena akan mengakibatkan terjadinya kontaminasi dengan makanan yang lain. 2.2.6 2. Penyimpanan Pada Suhu Beku Penyimpanan ini dilakukan di dalam Freezer. Seefood yang disimpan di dalammnya adalah seafood yang sudah beku saat Anda membelinya. Seafood dapat simpan hingga 3 bulan sampai 6 bulan di dalam freezer dengan suhu ideal yang digunakan adalah -18 derajat celcius. Saat menyimpanan seafood di dalam freezer jangan pernah menggunakan wadah yang terbuka simpan di dalam wadah yang bersih, tertutup dan tidak bocor. Simpan seafood pada wadah terbuka akan mengakibatkan terjadinya pengeringan/dehidrasi di permukaan atau yang lebih sering disebut dengan freezer burn. Seafood yang mengalami freezer burn akan mengalami perubahan warna pada permukaannya, penyimpangan citarasa serta perubahan tekstur menjadi kering. 2.2.7 Hasil Olah SetengahJadi 2.2.7.1 Terasi Ke dalam produk terasi tersebut ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk seperti pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan . Terasi ada dua jenis yaitu terasi berbahan udang kecil (rebon) dan terasi ikan. Usaha pembuatan terasi ini di Indonesia masih jarang dikerjakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Kebanyakan yang menjadi produsen terasi adalah industri besar. Padahal proses pembuatan terasi ini cukup dibilang sederhana dan mudah dilakukan, apalagi produk terasi merupakan bahan utama bagi keperluan rumah tangga, sehingga bisa juga diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kecil. Sentra produksi terasi yang terbesar di Indonesia masih berada di daerah Cirebon, Tuban, Madura dan Bangka. 2.2.7.2 Frozen Seafood - 2.2.7.2.Kekian Kekian adalah makanan pelengkap dengan tekstur yang kenyal dan rasa udang yang menggugah selera. Lazim digunakan dalam masakan chineese food sebagai campuran untuk memperkaya rasa dari masakan tersebut. Dengan rasanya yang manis dan gurih membuat cita rasa masakan menjadi makin nikmat. Pada perkembangannya kekian mulai banyak mengalami modifikasi baik dari tekstur maupun rasanya, sehingga kekian tidak lagi menjadi makanan pelengkap tapi berubah menjadi suatu masakan yang populer di lidah para penikmatnya, sebagai makanan ringan maupun pelengkap hidangan masakan Anda dan keluarga. 2.2.7.2.2 Nugget Udang Udang sebagai salah satu bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya yang gurih dan keunikan bentuk postur tubuhnya serta warnanya yang khas. Namun udang lebih cepat membusuk dibandingkan dengan komoditas lainnya. Sehingga harus segera diolah menjadi sebuah produk agar dapat
  • 13. 13 dikonsumsi dan disimpan dalam waktu yang lama. Salah satunya dalam bentuk nugget udang. Nugget Udang merupakan bentuk suatu produk olahan daging yaitu daging Udang yang dicetak dalam bentuk potongan-potongan tertentu dengan penambahan bumbu, tepung tapioka yangdicelupkan ke dalam adonan batter kemudian dilumuri dengan tepung roti dan digoreng. Masyarakat pada umumnya telah mengenal nugget karena rasanya yang enak dan cara pengolahannya yang cukup sederhana. Ciri khas produk ini adalah memiliki tekstur yang elastisdan kenyal. Sifat elastis nugget udang dipengaruhi oleh beberapa fakor, antara lain jenis ikan,tingkat kesegaran ikan, pH dan kadar air daging udang, pencucian, umur ikan, suhu dan waktu pemanasan serta jenis dan konsentrasi zat tambahan. Bahan baku utama untuk pembuatan nugget udang digunakan daging udang, baik udang air tawar maupun ikan udang.
  • 14. 14 BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini Sebagai Mahasiswa Gizi kita harus mengetahui dari jenis,sifat, fungsi, mutu, penyimpanan dan hasil olah setengah jadi dari Ikan dan Seafood, agar wawasan kita bertambah Ikan dibagi menjadi 3 yaitu: Ikan Laut, Ikan Darat, dan Ikan Migrasi;setiap jenis meliki habitat tempat tinggal yang berbeda dan kandungan yang berbeda. Ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang bermutu baik dan juga merupakan sumber lemak. Tingkat kesegaran mutu ikan dapat dinilai melalui pengamatan fisik. Sedangkan Seafood dibagi menjadi 5 ,yaitu: Udang,Kepiting, Kerang-keranga, Cumi-cumi, dan Tripang. Setiap jenis seafood juga memiliki ciri khasnya,dan tekstur daging yang berbeda.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Abu Amar, Darti Nurani.2011.Pengolahan Hasil Pertanian, Perikanan, dan Kelautan.Serpong. https://www.scribd.com/doc/44991917/Makalah-Ikan http://kaoqku.blogspot.co.id/2013/10/makalah-seafood-good.html http://disehat.com/manfaat-mengonsumsi-ikan-bagi-kesehatan/ http://setbakorluh.jatengprov.go.id/perikanan/231-penanganan_ikan.html http://www.detikbaru.com/2015/05/berapa-lama-ikan-segar-bisa-disimpan- di.html http://www.mesinraya.co.id/cara-menyimpan-seafood-yang-benar.html http://beritapancing.blogspot.co.id/2009/03/sahabat-mancing-mania-mm-sesuai- dengan.html http://www.kerjausaha.com/2012/09/usaha-pembuatan-terasi.html http://blog.ub.ac.id/denytrie/2013/10/10/komposisi-kimia-ikan/ ipb.ac.id Laksmi Dharmayanti.2013.Pengetahuan Bahan Makanan 2.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tien R. Muchtadi, Sugiyono, Fitriyono A.2015.Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Jakarta.Alfabeta, cv.
  • 16. 16