SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH KENAUTIKAAN
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Fajar Kurniawan
NIM : 1310210012
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Atas segala Rahmat dan karuniaNya
Sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah Kenautikaan ini.
Atas terselesaikannya Makalah Kenautikaan ini, Saya mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada :
1. Dr. Sri Rahmaningsih, S.Pi, M.Si Selaku dekan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan
UNIROW Tuban.
2. Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku Dosen Pengampu beserta keluarga besar
Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban
3. Dr. Suwarsih, S.Pi, M.Si Selaku Kaprodi Ilmu Kelautan Unirow Tuban
4. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, sehingga dapat
tersusunnya Makalah Kenautikaan ini.
Semoga laporan Makalah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan kemajuan
ilmu pengetahuan alam Khususnya Kenautikaan, akhirnya penulis berharap semoga karya
ilmiah yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tuban, 21 Oktober 2022
Fajar Kurniawan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan....................................................................1
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 4
3.1 Faktor Internal................................................................................................ 4
3.2 Faktor Eksternal............................................................................................. 4
BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan
keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan.
Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; karena tidak diindahkannya keharusan tiap
kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing), hingga pada persoalan penempatan
barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan stabil. Dengan demikian
penyebab kecelakaan sebuah kapal tidak dapat disebutkan secara pasti, melainkan perlu
dilakukan pengkajian.
Ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan pelayaran yaitu Faktor manusia Faktor manusia
merupakan faktor yang paling besar yang antara lain meliputi:Kecerobohan di dalam
menjalankan kapal,kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan
yang mungkin timbul dalam operasional kapal, secara sadar memuat kapal secara berlebihan.
Faktor teknis Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan di dalam desain kapal,
penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-bagian
kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakaan, terbakarnya kapal seperti yang dialami
Kapal Tampomas diperairan Masalembo, Kapal Livina. Faktor alam Faktur cuaca buruk
merupakan permasalahan yang seringkali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan
laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi yang
dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang
terbatas.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana factor factor factor yang mepengaruhi pelayaran
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penulisan
Untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi pelayaran
1.4. Manfaat
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pelayaran
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan
perairan pedalamannya. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan
di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan
maritim. Angkutan di Perairan adalah kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan
penumpang dan/atau barang dengan menggunakan kapal. Angkutan Laut Khusus adalah
kegiatan angkutan untuk melayani kepentingan usaha sendiri dalam menunjang usaha
pokoknya.
Pelayaran diselenggarakan dengan tujuan: memperlancar arus perpindahan orang
dan/atau barang, melalui perairan dengan mengutamakan dan melindungi angkutan di
perairan dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional; membina jiwa
kebaharian; menjunjung kedaulatan negara; menciptakan daya saing dengan
mengembangkan industri angkutan perairan nasional; menunjang, menggerakkan, dan
mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional; memperkukuh kesatuan dan persatuan
bangsa dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara; dan meningkatkan ketahanan nasional.
Semua kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan
pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia; semua kapal asing
yang berlayar di perairan Indonesia; dan semua kapal berbendera Indonesia yang berada di luar
perairan Indonesia. Keselamatan dan keamanan pelayaran meliputi keselamatan dan
keamanan angkutan di perairan, pelabuhan, serta perlindungan lingkungan maritim.
Penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran sebagaimana dimaksud
dilaksanakan oleh Pemerintah.
Keselamatan dan keamanan angkutan perairan yaitu kondisi terpenuhinya persyaratan:
1. kelaiklautan kapal; dan
2. kenavigasian.
Kelaiklautan kapal wajib dipenuhi setiap kapal sesuai dengan daerah-pelayarannya
yang meliputi:
1. keselamatan kapal;
2. pencegahan pencemaran dari kapal;
3. pengawakan kapal;
4. garis muat kapal dan pemuatan;
5. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang;
6. status hukum kapal;
7. manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal; dan
3
8. manajemen keamanan kapal.
Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapal.
4
III. PEMBAHASAN
3.1. Faktor Internal
Aspek - aspek yang mempengaruhi olah gerak kapal dari dalam menurut Sutini (2003) meliputi
:
1. Bentuk kapal
2. Macam dan kekuatan mesin
3. Jumlah, tempat dan macam baling – baling
4. Jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi
5. Sarat
6. Trim
7. Keadaan muatan
8. Teritip
3.2. Faktor Eksternal
Sebuah kapal yang berlayar pastinya telah memiliki tujuan pelayaran. Pada dasarnya, tujuan
pelayaran telah ditetapkan sebelumnya ketika kapal akan berlayar dan direpresentasikan oleh
suatu bentuk trajectory. Akan tetapi, terkadang pelayaran tidak dapat memenuhi trajectory yang
diharapkan. Hal tersebut disebabkan kondisi di laut yang memang memiliki berbagai kondisi
ketidakpastian seperti gangguan berupa angin, arus, dan gelombang (Fossen, 1994)
1. Gelombang
Gerak sebuah kapal yang terapung di permukaan laut hampir selalu berupa gerak osilasi.
Gerakan-gerakan yang mengandung komponen vertikel menimbulkan dampak perubahan
displasement kapal, oleh karenanya pada gerakan tersebut akan selalu timbul gaya pengembali
yang berusaha mengembalikan posisi kapal seperti semula, termasuk didalamnya gerakan
ungkit, oleng dan junglit. Pada gerak oleng, ungkit dan jungkit, kapal berada dalam keadaan
stabil dan juga menimbulkan gaya dinamis yang menyebabkan terjadinya getaran, sedangkan
gerakan lainnya, kapal berada dalam kondisi keseimbangan indifrent (Bhattacharyya,1978).
Pada umumnya kecepatan gelombang lebih besar dari pada kecepatan kapal-kapal dengan
kecepatan sedang, atau gelombang dengan λ yang besar, sehingga gelombang akan melambung
kapal. Hanya kapal-kapal cepat yang pada umumnya melambung gelombang, terutama bila
kapal tersebut berlayar pada gelombang dengan λ yang tidak terlalu besar. Gelombang yang
terjadi dilaut dianggap sebagai hasil paduan dari banyak gelombang reguler.
Gelombanggelombang reguler yang saling terpadu membentuk gelombang alami dilaut
mempunyai periode dan arah rambatan yang berbeda-beda (Ariany, 2007).
Jalur perairan yang berombak tidak hanya memaksa kapal bergoyang/bergerak dinamis, akan
tetapi juga menimbulkan penganjlokan kecepatan kapal atau dengan kata lain ombak
menimbulkan tahanan hambatan kapal. Disamping kecepatan kapal anjlok karena
5
meningkatnya hambatan kapal pada perairan yang berombak, seringkali juga kecepatan kapal
sengaja diturunkan. Penurunan kecepatan yang disengaja ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya gerakan kapal yang terlalu besar, yang sedapat mungkin menimbulkan kerusakan
pada lambung kapal (Ganding, 1996).
2. Angin
Tekanan angin pada bangunan atas kapal. Tekanan angin ini sangat mempengaruhi kecepatan,
terutama bila arah angin berlawanan dengan arah laju kapal, dan kapal mempunyai bangunan
atas yang relatif besar, seperti kapal penyebrang, kapal penumpang dan kapal pengangkut
ternak, dalam kondisi tertentu pula kapal kontainer yang di atas decknya sedang dimuati
kontainer (kosong) sampai batas tertinggi yang diizinkan (Ariany, 2007). Pada kapal yang
sedang maju haluan akan cenderung mencari angin sebab bila kapal mendapat tekanan dari
salah satu sisi maka kapal akan miring ke arah datangnya angin. Haluan juga akan mengarah
ke arah datangnya angin.
3. Arus
Kapal yang berlayar akan terpengaruh oleh arus, pengaruh tersebut akan membawa
kapal menuju kedudukan yang merupakan garis hasil (resultan) antara gaya pendorong dan
arah serta kekuatan arus. Arus akan sangat mempengaruhi badan kapal terutama jika arus
bergerak melinting kapal. Dalam kapal pada saat melaju pada haluan pedoman namun karena
adanya arus kapal berbelok dari haluan pedoman dan sudut yang terbentuk antara haluan
pedoman dengan haluan yang ditimbulkan oleh arus disebut rimban (Sitepu, 1996)
4. Kedalaman
Jika kapal melaju pada daerah yang dangkal maka akan timbul gelombang haluan dan yang
tinggi di depan kapal, dan dibagian tengah akan timbul lembah gelombang dan dibelakang
timbul gelombang buritan yang tinggi. Jika kecepatan kapal bertambah maka tinggi
gelombangnya akan bertambah dan sebaliknya, karena lembah gelombang berada di tengah-
tengah, maka kapal akan turun , karena dari kedudukan gelombang tersebut, maka objek
(kapal) akan mencari keadaan seimbang terhadap keadaan jika diam. Dalam hal ini dinamakan
kapal mengalami SQUAT, yaitu penyebab dari penurunan yang sejajar dan trim yang baru.
Besarnya nilai SQUAT tergantung dari bentuk kapal, kecepatan kapal, kedalaman alur dan
lebar alur. Jika UKC (Under Keel Clerarence) pada kapal kecil maka kapal dapat kandas
(Sutini, 2003).
6
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam pelayaran etika serta faktor faktor baik faktor internal harus diperhatikan agar
aktivitas pengemudian kapal dapat terlaksana dengan teratur dan seimbang guna menghindari
resiko yang ada dalam pengemudian kapal. Faktor internal yang mempengaruhi gerak kapal
meliputi bentuk kapal, macam dan kekuatan mesin, jumlah, tempat dan macam baling – baling,
jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi, sarat, Trim, Keadaan muatan, dan
Teritip. Sedangkan Faktor Eksternal meliputi gelombang, angin, kedalaman, dan arus.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ariany, Zulfaidah. 2007. Penambahan Hambatan dalam Perhitungan Tahanan Kapal
Akibat Gerak Kapal pada Gelombang. Teknik. vol. 28 (2) : 180-184.
Bhattacharyya, R. 1978. Dynamics of Marine Vehicles. John Willey & Sons, New York
Fossen, T.I. 1994. Guidance and Control of Ocean Vehicles. USA: John Willey &
Sons,Inc,
Ganding, Sitepu. 1996. Gerak Kapal. Jurusan Perkapalan. Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Sutini, Capt. 2003. Analisis Olah Gerak Kapal pada Saat Memasuki Alur Pelayaran
Sempit dan Dangkal.
8

More Related Content

Similar to Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Fajar Kurniawan)

WAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMANWAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMAN
harjunode
 
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
Yudi151599
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
BettaDraxynoid
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
Alfian Muhammad
 
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi LautMengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Naning Yuliana
 
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptxb63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
ErikMunandar1
 
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
afifsalim12
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
christiawannursusant
 
Laporan ekoper padang pasir dan berbatu
Laporan ekoper padang pasir dan berbatuLaporan ekoper padang pasir dan berbatu
Laporan ekoper padang pasir dan berbatu
Deden Reinaldi
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
Darul Makmur
 
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
Didik Purwiyanto Vay
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
CiwingComunity
 
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air IndonesiaStrategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
viperantodwi
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
Dhamar Pamilih
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
Han Hanif
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
Rahmat Hidayat
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
Sansanikhs
 
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Ruslin Ully
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
31Rickyadipradana
 

Similar to Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Fajar Kurniawan) (20)

WAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMANWAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMAN
 
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
 
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
 
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi LautMengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
 
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptxb63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
 
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
Pengukuran Hidrografi (Alam sugeng)
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Laporan ekoper padang pasir dan berbatu
Laporan ekoper padang pasir dan berbatuLaporan ekoper padang pasir dan berbatu
Laporan ekoper padang pasir dan berbatu
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
 
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
 
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air IndonesiaStrategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
Strategi Jitu Penggalakan Kelautan dan Perikanan Tanah Air Indonesia
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Fajar Kurniawan)

  • 1. i MAKALAH KENAUTIKAAN Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng Nama : Fajar Kurniawan NIM : 1310210012 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Atas segala Rahmat dan karuniaNya Sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah Kenautikaan ini. Atas terselesaikannya Makalah Kenautikaan ini, Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada : 1. Dr. Sri Rahmaningsih, S.Pi, M.Si Selaku dekan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban. 2. Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku Dosen Pengampu beserta keluarga besar Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban 3. Dr. Suwarsih, S.Pi, M.Si Selaku Kaprodi Ilmu Kelautan Unirow Tuban 4. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, sehingga dapat tersusunnya Makalah Kenautikaan ini. Semoga laporan Makalah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan kemajuan ilmu pengetahuan alam Khususnya Kenautikaan, akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Tuban, 21 Oktober 2022 Fajar Kurniawan
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan....................................................................1 1.4 Manfaat .......................................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 4 3.1 Faktor Internal................................................................................................ 4 3.2 Faktor Eksternal............................................................................................. 4 BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan. Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; karena tidak diindahkannya keharusan tiap kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing), hingga pada persoalan penempatan barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan stabil. Dengan demikian penyebab kecelakaan sebuah kapal tidak dapat disebutkan secara pasti, melainkan perlu dilakukan pengkajian. Ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan pelayaran yaitu Faktor manusia Faktor manusia merupakan faktor yang paling besar yang antara lain meliputi:Kecerobohan di dalam menjalankan kapal,kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam operasional kapal, secara sadar memuat kapal secara berlebihan. Faktor teknis Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan di dalam desain kapal, penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-bagian kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakaan, terbakarnya kapal seperti yang dialami Kapal Tampomas diperairan Masalembo, Kapal Livina. Faktor alam Faktur cuaca buruk merupakan permasalahan yang seringkali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana factor factor factor yang mepengaruhi pelayaran 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penulisan Untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi pelayaran 1.4. Manfaat Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pelayaran
  • 5. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan perairan pedalamannya. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. Angkutan di Perairan adalah kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan penumpang dan/atau barang dengan menggunakan kapal. Angkutan Laut Khusus adalah kegiatan angkutan untuk melayani kepentingan usaha sendiri dalam menunjang usaha pokoknya. Pelayaran diselenggarakan dengan tujuan: memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang, melalui perairan dengan mengutamakan dan melindungi angkutan di perairan dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional; membina jiwa kebaharian; menjunjung kedaulatan negara; menciptakan daya saing dengan mengembangkan industri angkutan perairan nasional; menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional; memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara; dan meningkatkan ketahanan nasional. Semua kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia; semua kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia; dan semua kapal berbendera Indonesia yang berada di luar perairan Indonesia. Keselamatan dan keamanan pelayaran meliputi keselamatan dan keamanan angkutan di perairan, pelabuhan, serta perlindungan lingkungan maritim. Penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh Pemerintah. Keselamatan dan keamanan angkutan perairan yaitu kondisi terpenuhinya persyaratan: 1. kelaiklautan kapal; dan 2. kenavigasian. Kelaiklautan kapal wajib dipenuhi setiap kapal sesuai dengan daerah-pelayarannya yang meliputi: 1. keselamatan kapal; 2. pencegahan pencemaran dari kapal; 3. pengawakan kapal; 4. garis muat kapal dan pemuatan; 5. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang; 6. status hukum kapal; 7. manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal; dan
  • 6. 3 8. manajemen keamanan kapal. Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapal.
  • 7. 4 III. PEMBAHASAN 3.1. Faktor Internal Aspek - aspek yang mempengaruhi olah gerak kapal dari dalam menurut Sutini (2003) meliputi : 1. Bentuk kapal 2. Macam dan kekuatan mesin 3. Jumlah, tempat dan macam baling – baling 4. Jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi 5. Sarat 6. Trim 7. Keadaan muatan 8. Teritip 3.2. Faktor Eksternal Sebuah kapal yang berlayar pastinya telah memiliki tujuan pelayaran. Pada dasarnya, tujuan pelayaran telah ditetapkan sebelumnya ketika kapal akan berlayar dan direpresentasikan oleh suatu bentuk trajectory. Akan tetapi, terkadang pelayaran tidak dapat memenuhi trajectory yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan kondisi di laut yang memang memiliki berbagai kondisi ketidakpastian seperti gangguan berupa angin, arus, dan gelombang (Fossen, 1994) 1. Gelombang Gerak sebuah kapal yang terapung di permukaan laut hampir selalu berupa gerak osilasi. Gerakan-gerakan yang mengandung komponen vertikel menimbulkan dampak perubahan displasement kapal, oleh karenanya pada gerakan tersebut akan selalu timbul gaya pengembali yang berusaha mengembalikan posisi kapal seperti semula, termasuk didalamnya gerakan ungkit, oleng dan junglit. Pada gerak oleng, ungkit dan jungkit, kapal berada dalam keadaan stabil dan juga menimbulkan gaya dinamis yang menyebabkan terjadinya getaran, sedangkan gerakan lainnya, kapal berada dalam kondisi keseimbangan indifrent (Bhattacharyya,1978). Pada umumnya kecepatan gelombang lebih besar dari pada kecepatan kapal-kapal dengan kecepatan sedang, atau gelombang dengan λ yang besar, sehingga gelombang akan melambung kapal. Hanya kapal-kapal cepat yang pada umumnya melambung gelombang, terutama bila kapal tersebut berlayar pada gelombang dengan λ yang tidak terlalu besar. Gelombang yang terjadi dilaut dianggap sebagai hasil paduan dari banyak gelombang reguler. Gelombanggelombang reguler yang saling terpadu membentuk gelombang alami dilaut mempunyai periode dan arah rambatan yang berbeda-beda (Ariany, 2007). Jalur perairan yang berombak tidak hanya memaksa kapal bergoyang/bergerak dinamis, akan tetapi juga menimbulkan penganjlokan kecepatan kapal atau dengan kata lain ombak menimbulkan tahanan hambatan kapal. Disamping kecepatan kapal anjlok karena
  • 8. 5 meningkatnya hambatan kapal pada perairan yang berombak, seringkali juga kecepatan kapal sengaja diturunkan. Penurunan kecepatan yang disengaja ini bertujuan untuk menghindari terjadinya gerakan kapal yang terlalu besar, yang sedapat mungkin menimbulkan kerusakan pada lambung kapal (Ganding, 1996). 2. Angin Tekanan angin pada bangunan atas kapal. Tekanan angin ini sangat mempengaruhi kecepatan, terutama bila arah angin berlawanan dengan arah laju kapal, dan kapal mempunyai bangunan atas yang relatif besar, seperti kapal penyebrang, kapal penumpang dan kapal pengangkut ternak, dalam kondisi tertentu pula kapal kontainer yang di atas decknya sedang dimuati kontainer (kosong) sampai batas tertinggi yang diizinkan (Ariany, 2007). Pada kapal yang sedang maju haluan akan cenderung mencari angin sebab bila kapal mendapat tekanan dari salah satu sisi maka kapal akan miring ke arah datangnya angin. Haluan juga akan mengarah ke arah datangnya angin. 3. Arus Kapal yang berlayar akan terpengaruh oleh arus, pengaruh tersebut akan membawa kapal menuju kedudukan yang merupakan garis hasil (resultan) antara gaya pendorong dan arah serta kekuatan arus. Arus akan sangat mempengaruhi badan kapal terutama jika arus bergerak melinting kapal. Dalam kapal pada saat melaju pada haluan pedoman namun karena adanya arus kapal berbelok dari haluan pedoman dan sudut yang terbentuk antara haluan pedoman dengan haluan yang ditimbulkan oleh arus disebut rimban (Sitepu, 1996) 4. Kedalaman Jika kapal melaju pada daerah yang dangkal maka akan timbul gelombang haluan dan yang tinggi di depan kapal, dan dibagian tengah akan timbul lembah gelombang dan dibelakang timbul gelombang buritan yang tinggi. Jika kecepatan kapal bertambah maka tinggi gelombangnya akan bertambah dan sebaliknya, karena lembah gelombang berada di tengah- tengah, maka kapal akan turun , karena dari kedudukan gelombang tersebut, maka objek (kapal) akan mencari keadaan seimbang terhadap keadaan jika diam. Dalam hal ini dinamakan kapal mengalami SQUAT, yaitu penyebab dari penurunan yang sejajar dan trim yang baru. Besarnya nilai SQUAT tergantung dari bentuk kapal, kecepatan kapal, kedalaman alur dan lebar alur. Jika UKC (Under Keel Clerarence) pada kapal kecil maka kapal dapat kandas (Sutini, 2003).
  • 9. 6 BAB IV KESIMPULAN Dalam pelayaran etika serta faktor faktor baik faktor internal harus diperhatikan agar aktivitas pengemudian kapal dapat terlaksana dengan teratur dan seimbang guna menghindari resiko yang ada dalam pengemudian kapal. Faktor internal yang mempengaruhi gerak kapal meliputi bentuk kapal, macam dan kekuatan mesin, jumlah, tempat dan macam baling – baling, jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi, sarat, Trim, Keadaan muatan, dan Teritip. Sedangkan Faktor Eksternal meliputi gelombang, angin, kedalaman, dan arus.
  • 10. 7 DAFTAR PUSTAKA Ariany, Zulfaidah. 2007. Penambahan Hambatan dalam Perhitungan Tahanan Kapal Akibat Gerak Kapal pada Gelombang. Teknik. vol. 28 (2) : 180-184. Bhattacharyya, R. 1978. Dynamics of Marine Vehicles. John Willey & Sons, New York Fossen, T.I. 1994. Guidance and Control of Ocean Vehicles. USA: John Willey & Sons,Inc, Ganding, Sitepu. 1996. Gerak Kapal. Jurusan Perkapalan. Universitas Hasanuddin, Makassar. Sutini, Capt. 2003. Analisis Olah Gerak Kapal pada Saat Memasuki Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal.
  • 11. 8