Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
Laporan praktikum ini membahas tentang peta bentuk lahan marine. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengenal, menganalisis, dan menjelaskan morfologi bentuk asal marine serta faktor pengendalinya. Laporan ini menjelaskan teori dasar tentang bentuk lahan asal marine yang dihasilkan oleh proses laut seperti gelombang, pasang surut, dan arus. Jenis-jenis bentuk lahan hasil proses marine dijelaskan seperti pesisir,
Dokumen tersebut membahas tentang pesisir dan pantai serta karakteristik ekosistem pesisir seperti pasang surut, estuaria, dan perairan laut seperti kedalaman laut, gelombang, pasang surut, arus laut, sifat-sifat air laut seperti suhu, warna, kecerahan, dan salinitas.
Zona pesisir dan pantai terdiri dari beberapa zona berdasarkan kedalaman dan letaknya. Zona pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang air pasang dan kering saat air surut, sedangkan pantai berbatasan langsung dengan laut dan dipengaruhi proses abrasi, sedimentasi, dan pasang surut. Jenis pantai dibedakan menjadi pantai tenggelam, terangkat, dan netral berdasarkan proses penenggelaman atau pengangkatan daratan.
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang oceanografi dan ruang lingkup praktek lapangan oceanografi. Secara ringkas, oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan dan segala aspeknya, meliputi sifat fisika dan kimia air laut, dinamika air laut, zat terlarut, dan kehidupan organisme laut. Tujuan praktek lapangan oceanografi adalah memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengukur parameter oceanografi
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
Laporan praktikum ini membahas tentang peta bentuk lahan marine. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengenal, menganalisis, dan menjelaskan morfologi bentuk asal marine serta faktor pengendalinya. Laporan ini menjelaskan teori dasar tentang bentuk lahan asal marine yang dihasilkan oleh proses laut seperti gelombang, pasang surut, dan arus. Jenis-jenis bentuk lahan hasil proses marine dijelaskan seperti pesisir,
Dokumen tersebut membahas tentang pesisir dan pantai serta karakteristik ekosistem pesisir seperti pasang surut, estuaria, dan perairan laut seperti kedalaman laut, gelombang, pasang surut, arus laut, sifat-sifat air laut seperti suhu, warna, kecerahan, dan salinitas.
Zona pesisir dan pantai terdiri dari beberapa zona berdasarkan kedalaman dan letaknya. Zona pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang air pasang dan kering saat air surut, sedangkan pantai berbatasan langsung dengan laut dan dipengaruhi proses abrasi, sedimentasi, dan pasang surut. Jenis pantai dibedakan menjadi pantai tenggelam, terangkat, dan netral berdasarkan proses penenggelaman atau pengangkatan daratan.
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang oceanografi dan ruang lingkup praktek lapangan oceanografi. Secara ringkas, oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan dan segala aspeknya, meliputi sifat fisika dan kimia air laut, dinamika air laut, zat terlarut, dan kehidupan organisme laut. Tujuan praktek lapangan oceanografi adalah memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengukur parameter oceanografi
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiPricilla Tan
Dokumen tersebut membahas proses geomorfologi di pinggir pantai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses tersebut termasuk tindakan ombak seperti hakisan, pemendapan, dan pengangkutan bahan. Faktor seperti jenis batuan, orientasi pantai, kedalaman air, dan jenis ombak memainkan peran penting dalam membentuk morfologi pinggir pantai.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep zon pinggir pantai dan agen-agen geomorfologi yang bertindak di pinggir pantai, proses geomorfologi yang terjadi akibat tindakan ombak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut seperti halaju angin, orientasi pantai, kedalaman air, dan aktivitas manusia.
Pantai terdiri dari empat jenis berdasarkan bentuknya, yaitu pantai landai, curam, bertebing, dan karang. Pantai memiliki ekosistem kaya dengan komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan, serta komponen abiotik seperti gelombang, angin, dan pasir. Pantai tidak hanya menyediakan tempat wisata yang indah untuk dinikmati bersama keluarga, tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan nutris
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hakisan ombak di pinggir pantai meliputi faktor geologi seperti jenis dan ketahanan batuan serta struktur cerun, halaju angin, orientasi pantai, kedalaman air, jenis muatan yang dibawa ombak, dan aktiviti manusia. Langkah pengurusan pantai meliputi penguatkuasaan undang-undang, kaedah kejuruteraan seperti pembinaan struktur pertahanan, penanaman tum
Dokumen tersebut membahas tentang hidrookeanografi dan teknik geodesi laut dan samudera. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perbedaan antara laut dan samudera berdasarkan luas, kedalaman, dan kondisi dasar laut. Dokumen juga menyebutkan lima samudera utama di bumi serta karakteristik masing-masing.
Pinggir pantai merupakan zona antara tikas air pasang dan surut yang terbentuk dari timbunan bahan seperti pasir, kerang, dan lumpur. Agen geomorfologi utama di pinggir pantai adalah ombak, arus, pasang surut, dan angin yang memindahkan dan mengendapkan bahan. Bentuk-bentuk geomorfologi seperti tebing, tanjung, teluk dan gerbang laut terbentuk akibat proses hakisan oleh ombak.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
More Related Content
Similar to b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiPricilla Tan
Dokumen tersebut membahas proses geomorfologi di pinggir pantai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses tersebut termasuk tindakan ombak seperti hakisan, pemendapan, dan pengangkutan bahan. Faktor seperti jenis batuan, orientasi pantai, kedalaman air, dan jenis ombak memainkan peran penting dalam membentuk morfologi pinggir pantai.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep zon pinggir pantai dan agen-agen geomorfologi yang bertindak di pinggir pantai, proses geomorfologi yang terjadi akibat tindakan ombak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut seperti halaju angin, orientasi pantai, kedalaman air, dan aktivitas manusia.
Pantai terdiri dari empat jenis berdasarkan bentuknya, yaitu pantai landai, curam, bertebing, dan karang. Pantai memiliki ekosistem kaya dengan komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan, serta komponen abiotik seperti gelombang, angin, dan pasir. Pantai tidak hanya menyediakan tempat wisata yang indah untuk dinikmati bersama keluarga, tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan nutris
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hakisan ombak di pinggir pantai meliputi faktor geologi seperti jenis dan ketahanan batuan serta struktur cerun, halaju angin, orientasi pantai, kedalaman air, jenis muatan yang dibawa ombak, dan aktiviti manusia. Langkah pengurusan pantai meliputi penguatkuasaan undang-undang, kaedah kejuruteraan seperti pembinaan struktur pertahanan, penanaman tum
Dokumen tersebut membahas tentang hidrookeanografi dan teknik geodesi laut dan samudera. Secara ringkas, dokumen menjelaskan perbedaan antara laut dan samudera berdasarkan luas, kedalaman, dan kondisi dasar laut. Dokumen juga menyebutkan lima samudera utama di bumi serta karakteristik masing-masing.
Pinggir pantai merupakan zona antara tikas air pasang dan surut yang terbentuk dari timbunan bahan seperti pasir, kerang, dan lumpur. Agen geomorfologi utama di pinggir pantai adalah ombak, arus, pasang surut, dan angin yang memindahkan dan mengendapkan bahan. Bentuk-bentuk geomorfologi seperti tebing, tanjung, teluk dan gerbang laut terbentuk akibat proses hakisan oleh ombak.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
1. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumberdaya Air dan Konstruksi
MODUL 04 PENGETAHUAN PANTAI
2. PENDAHULUAN
Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN PANTAI TINGKAT DASAR
Mata Pelatihan : Pengetahuan Pantai
Jumlah Sesi : 2 Sesi
Waktu : 4 JP ( @45 M x 4 JP = 180 Menit)
Pemandu/Instruktur: .....................
3. LATAR BELAKANG
Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas;
Abrasi pantai berdampak pada penyempit garis pantai;
Erosi/abrasi pantai sehingga garis pantai menjadi mundur jauh darigaris pantai lama.
Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas;
4. Deskripsi Singkat
Deskripsi
Mata Pelatihan ini membahas pengetahuan tentang dinamika pantai, hidro-oseanografi,
permasalahan pantai, dan muara sungai dalam Pengawasan Pelaksanaan Pantai
Metode Pembelajaran
Ceramah, Brainstorming, Diskusi, Tanya Jawab, Gambar, dan pemutaran Film pendek.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan menerakan dan mengaktualisasikan materi
kedalam kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai secara bertanggungjawab dan
profesional.
Hasil Belajar
Setelah membaca dan mempelajari modul pelatihan pengetahuan teknik pantai ini
peserta mampu memahami, menerapkan dan mengatualsiasikan pengetahuan teknik
pantai pada kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai dalam organisasi atau unit kerja
dimana peserta bekerja.
5. Indikator hasil belajar
Indikator-indikator hasil belajar adalah :
Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang dinamika
pantai;
Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang hidro-
oseanografi;
Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang
permasalahan pantai
Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang muara sungai
6. Materi Pokok
Pengetahuan Tentang
Dinamika Pantai
Pengetahuan Tentang
Hidro-oceanografi
Pengetahuan Tentang
Pemasalahan Pantai
Pembuatan tanggul dan
kanal serta bangunan-
bangunan yang ada di
sekitar pantai
7.
8. PENGERTIAN
Pantai (shore) :
Daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Garis Pantai :
A. Faktor Hydro – Oseanografy
1. Gelombang
2. Arus
3. Pasang Surut
B. Faktor Antropogenik
Proses geomorfologi yang diakibatkan pleh aktivitas manusia
9. JENIS PANTAI
1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari
a. Pantai Spit, yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan
daratan.
b. Pantai Baymouth, yaitu bukit endapan pada pantai yang memotong teluk
dengan lautan.
c. Pantai Tambolo, yaitu bukit endapan pada pantai yang menghubungkan
pulau dengan pulau utama.
d. Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan
tebingnya curam. Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.
e. Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria
pada bagian muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini
terbentuk karena lembah sungai yang tergenang air.
f. Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat
banyak pulau – pulau kecil.
g. Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang naik
dan pasang surut yang besar.
10. JENIS PANTAI (Lanjutan)
1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari
h. Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah danau
pantai yang terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya
ada sungai yang bermuara.
i. Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean
penurunan dasar sungai dan karean erosi sungai.
j. Pamtai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya lebar
(berbentuk corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam karena terjadi
pengikisan pasang naik dan pasang surut.
k. Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi karena hasil
erosi sungai bertumpuk – tumpuk di muara sungai (sedimentasi).
l. Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau – pulau atau batu
karang di sepanjang
11. JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya
a. Pantai Landai
Pantai landai, yaitu pantai
yang permukaannya relatif
datar. Termasuk pantai jenis
ini adalah pantai mangrove,
pantai bukit pasir, pantai
delta. dan pantai estuari.
12. JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya
b. Pantai Curam
Pantai curam biasanya
bergunung-gunung. Karena
peretakan yang memanjang
sejajar pantai dan terkikis
ombak yang besar,
terjadilah tebing-tebing
curam dan laut dalam.
13. JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya
c. Pantai Bertebing (Flaise)
Pantai bertebing (Flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya
pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut
yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu
sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi marine.
14. JENIS PANTAI (Lanjutan)
2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya
d. Pantai Karang
Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang,
misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai seperti ini
biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado.
15.
16. PENGERTIAN
Pengertian Hidro – Oceanografi
Hidro Oceanografi adalah suatu lingkup ilmiah laut yang secara khusus mempelajari
tentang sifat-sifat dari pergerakan air laut yang meliputi
1. Pasang surut,
2. Gelombang laut dan
3. 3. Arus laut.
17. PENGERTIAN (Lanjutan)
Pasang surut
Pasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit,
terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Gaya tarik menarik ini tergantung
dari jarak bumi dengan benda langit dan massa benda langit itu sendiri.
Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air laut disepanjang permukaan air. Gelombang terjadi kerena
adanya angin yang bertiup di atas permukaan perairan yang menimbulkan gaya tekan ke bawah, gaya ini
akan mendorong permukaan air menjadi lebih rendah dibandingkan dengan tempat di sekitarnya yang
mengakibatkan ketidakseimbangan sehingga terjadi dorongan massa air yang lebih tinggi untuk mengisi
tempat yang lebih rendah.
Arus Laut
Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menunjukkan
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi diseluruh lautan dunia. Arus
juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.
18. Jenis – Jenis Pasang Surut
Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Pasang surut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut
dalam 24 jam), Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya di
perairan selat Malaka;
Pasang surut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut dalam
24 ajam), Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di sekitar selat
Karimata;
Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) merupakan
pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang
dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan
waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat.
Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)
merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi
terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu
yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur.
19. Sifat – Sifat Gelombang
Reflection, yaitu gelombang akan dipantulkan apabila menemukan bentuk pantai yang memiliki
topografi eliff ataupun suatu barier/penghalang, karena memiliki bidang pantul yang
relatif tegak lurus terhadap arah gelombang datang.
Refraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju suatu pusat sehingga tampak gelombang
yang dating akan enuju pada suatu titik.
Diffraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju kesegala arah sehingga tampak
gelombang akan menyebar pad seluruh garis pantai.
20. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Arus Laut
Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa sistem
lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus
equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran
yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan.
Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya
ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga
yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan
timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara
ke arah daerah tropik
21.
22. Macam – Macam Permasalahan Pantai
Erosi / Abrasi Pantai
Sedimentasi Pantai
Kerusakan Lingkungan Pantai
23. Erosi / Abrasi Pantai
Pengertian
Erosi adalah proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan lainnya yang disebabkan oleh
gerakan air, es, atau angin.
Faktor penyebab terjadinya erosi/abrasi pantai
Fenomena alam yang menyebabkan erosi/abrasi seperti terjadinya pasang surut air laut, angin di
atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan merusak.
Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum disebut global
warming
Faktor lain yang menandai sekaligus menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem adalah
penambangan pasir
24. Erosi / Abrasi Pantai (Lanjutan)
Dampak erosi dan abrasi pantai
Penyusutan area pantai merupakan dampak yang paling jelas dari abrasi
Rusaknya hutan bakau, penanaman hutan bakau yang sejatinya ditujukan untuk menangkal
dan mengurangi resiko abrasi pantai juga berpotensi gagal total jika abrasi pantai
sudah tidak bisa dikendalikan
Hilangnya tempat berkumpul ikan perairan pantai. Ini merupakan konsekuensi logis yang
terjadi dengan terkikisnya daerah pantai yang diawali gelombang dan arus laut yang
destruktif
Solusi atau Upaya Pencegahan Erosi / Abrasi Pantai
Pemeliharaan Terumbu Karang
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Bakau
Pelarangan Tambang Pasir
25. Sedimentasi Pantai
Pengertian
Sedimentasi adalah proses pengendapan
material batuan secara gravitasi yang dapat
terjadi di daratan, zona transisi (garis pantai)
atau di dasar laut karena diangkut dengan
media angin, air maupun es.
Penyebab Sedimentasi
• Adanya sumber material sedimen
• Adanya lingkungan pengendapan yang cocok
(darat,transisi,laut)
• Terjadinya pengangkutan sumber material (transport) oleh
angin, es maupun air
• Berlangsungnya pengendapan, karena perbedaan arus atau
gaya
• Terjadinya replacement (penggantian) dan rekristalisasi
(perubahan) material
• Diagenesis, perubahan yang terjadi saat pengendapan
berlangsung secara kimia dan fisika
• Kompaksi, akibat gaya berat dari material sedimen yang
memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang
• Lithifikasi, akibat kompaksi terus menerus sehingga sedimen
akan mengeras.
26. Kerusakan Lingkungan Pantai
Pengertian
Lingkungan pantai adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar pantai yang memengaruhi
perkembangan kehidupan di dalamnya baik
langsung maupun tidak langsung.
Penyebab kerusakan lingkungan pantai
Secara garis besar gejala kerusakan lingkungan yang
mengancam kelestarian sumber daya pantai, pesisir dan lautan
di Indonesia yaitu : pencemaran, degradasi fisik habitat, over
eksploitasi sumber daya alam, abrasi pantai, konservasi
kawasan lindung menjadi peruntukan pembangunan lainnya
dan bencana alam
27. Kerusakan Lingkungan Pantai (Lanjutan)
Upaya Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Pantai
• Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menanggulangi kerusakan
lingkungan;
• Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan
rencana penanggulangan kerusakan lingkungan secara terpadu yang sudah disetujui
bersama;
• Membantu masyarakat setempat memilih dan mengembangkan aktivitas ekonomi yang
lebih ramah lingkungan; dan
• Memberikan pelatihan mengenai system pelaksanaan dan pengawasan upaya
penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir.