SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 9 Page 1
MAKALAH
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA,
KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, SWISS, BRITANIA RAYA
DAN HONGKONG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9 :
1. Wiwin Septiana (20226013065)
2. Andi Panani (20226013087)
3. Marliani (20226013117)
KELAS : PALEMBANG 1
MATA KULIAH : Pengembangan Kurikulum Pendidikan
DOSEN PENGAMPU: Dr. Alhadi Yan Putra, M.Si.
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Kelompok 9 Page 2
Kata Pengantar
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT karena berkat karunia dan rahmat-Nya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “Analisis Kurikulum Dan
Pembelajaran Di Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Swiss, Britania Raya Dan
Hongkong”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Dr. Alhadi Yan Putra, M.Si. yang telah membimbing dan memberi arahan dalam
penyusunan makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi
masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kami
mohon kritik dan saran konstruktif guna penulisan selanjutnya menjadi lebih baik lagi dan dapat
bermanfaat bagi semua orang. Terima kasih.
Palembang, Oktober 2023
Penyusun
Kelompok 9 Page 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR ................................................................................................2
DAFTAR IS...............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................4
1. LATAR BELAKANG................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................5
3. TUJUAN.....................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. PENGERTIAN KURIKULUM..................................................................6
B. ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN ..............................11
1. Negara Kanada ......................................................................................11
2. Negara Korea Selatan............................................................................15
3. Negara Selandia Baru............................................................................19
4. Negara Swiss .........................................................................................22
5. Negara Britania Raya ............................................................................26
6. Negara Hongkong..................................................................................33
BAB III. PENUTUP..................................................................................................36
A. Kesimpulan.................................................................................................36
B. Saran ...........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................38
Kelompok 9 Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Semenjak
manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia telah
berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lini
kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam perkembangan
peradaban manusia. Secara paralel proses pendidikan pun mengalami kemajuan yang
sangat pesat, baik dalam bentuk metode, sarana maupun target yang akan dicapai. Karena
hal ini merupakan salah satu sifat dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat
maju. Dan apabila sebuah pendidikan tidak mengalami serta tidak menyebabkan suatu
kemajuan atau malah menimbulkan kemunduran maka tidaklah dinamakan pendidikan.
Karena pendidikan adalah sebuah aktifitas yang integral yang mencakup target, metode
dan sarana dalam membentuk manusia-manusia yang mampu berinteraksi dan beradabtasi
dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal demi terwujudnya kemajuan yang
lebih baik. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah terus
berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang pendidikan. Dan sebagai sarana
untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sebuah kurikulum.
Studi perbandingan pendidikan dalam hal ini kurikulum merupakan salah satu cara
untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan Indonesia
dengan Negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan
yang terjadi pada sistem pendidikan tersebut. Untuk itulah pada kesempatan kali ini
penulis mencoba mengkaji dan menguraikan analisis pendidikan terhadap beberapa
Negara khususnya Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Swiss, Britania Raya dan
Hongkong. Sistem manajemen dari ke enam Negara ini terdapat kemiripan yaitu
gabungan antara sentralistik dan desentralisasi. Kondisi ini sebenarnya sedikit berbeda
dengan sistim pendidikan di Indonesia yang mana masalah sepenuhnya bersifat
sentralistik tanpa memberi kewenangan kepada daerah untuk mengembangkan proses
pendidikan, yang walaupun saat ini Indonesia sudah masuk dalam era desentralisasi tapi
proses pengolahan pendidikan khususnya aspek anggaran daerah masih belum menaruh
perhatian penuh terhadap pendidikan. Makalah ini disajikan atas dasar kajian pustaka dari
berbagai sumber yang relevan, untuk itu mengingat keterbatasan penulis makalah ini
masih diperlukan masukan dan saran yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan
makalah ini. Namun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan makalah ini sehingga diharapkan akan dapat menambah bahan, wawasan dan
kajian penulis tentang berbagai pemahaman sistem pendidikan dari ke enam Negara
tersebut.
Kelompok 9 Page 5
2. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas, pemakalah mencoba untuk mampu menjabarkan
beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa itu kurikulum?
2. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Kanada?
3. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Korea Selatan?
4. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Selandia Baru?
5. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Swiss?
6. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Britania Raya?
7. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Hongkong?
3. TUJUAN
Dari uraian rumusan masalah di atas, pemakalah mencoba untuk mampu
menjabarkan beberapa tujuan yang akan didapat dari makalah , yaitu:
1. Dapat mengetahui arti kurikulum
2. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Kanada
3. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Korea Selatan
4. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Selandia Baru
5. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Swiss
6. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Britania Raya
7. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Hongkong
Kelompok 9 Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman
atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar‖. Kurikulum dipahami sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentuKurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(Sukmadinata : 2008).
Kurikulum memiliki empat komponen, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum, metode
atau strategi pencapaian tujuan dan komponen evaluasi. Dalam sebuah kurikulum memuat
suatu tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem pendidikan. Untuk itu tujuan dalam suatu
kurikulum memegang peranan yang sangat penting, karena tujuan mengarahkan semua
kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-komponen kurikulum lainnya. Dalam dimensi
manajemen kurikulum, diperlukan koherensi antara kurikulum dengan pembelajaran yang
dilakukan di lembaga pendidikan, yaitu : Pertama, kurikulum berpijak pada purposes or goal
of the curriculum - tujuan kurikulum yang ingin dicapai. Kedua, kurikulum yang berpijak
pada titik pandang berdasarkan konteks kurikulum yang digunakan. Ketiga, kurikulum
bepijak pada titik pandang strategis tentang pengembangan kurikulum yang dipilih.
Pengembangan juga tak dapat dipisahkan dengan proses, strategi pembelajaran yang dipilih,
tehnik pembelajaran yang digunakan. Itulah sisi lain dari pandangan kurikulum sebagai
proses (curriculum as a process).
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem
politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,
kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis
sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional
dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya
pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
Skema : Tahapan Perubahan Kurikulum Indonesia Kurikulum dapat dipahami dari tiga
dimensi yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan
kurikulum sebagai rencana pembalajaran (Sanjaya, 2015).
Kurikulum sebagai mata pelajar merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh untuk mendapati ijazah. Kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan seluruh
pengalaman belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk mendapatkan ijazah, dan
kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Kelompok 9 Page 7
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trendsin International Mathematicsand
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak File_Perbandingan Kurikulum 2017
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan
PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan
PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia (Depdiknas, 2013).
Pada studi TIMSS tahun 2011 lebih dari 95% siswa Indonesia hanya sampai pada
level menengah di bawah Malaysia, Thailand dan dan Saudi Arabia. Menelaah lebih dalam
tentang studi TIMSS ternyata banyak konten dalam kurikulum sains yang diujikan pada oleh
TIMSS tetapi tidak terdapat dalam konten kurikulum yang ada di Indonesia, misalnya pada
topik struktur partikular materi di dalam atom dan sifat dan penggunaan asam dan basa secara
umum. Artinya perlu ada pembenahan dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia agar
sesuai atau tidak berbeda dengan struktur kurikulum internasional. Selain itu dalam
mengembangkan kurikulum harus berawal dari pendekatan grassroots, seperti yang terjadi
pada kurikulum di Amerika. Pendekatan grass-roots merupakan pendekatan pengembangan
kurikulum yang dirancang oleh guru dan bukan diberikan oleh pemerintah pusat (Print,
1998). Hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini adalah peningkatan kompetensi
guru, karena tanpa guru yang memiliki kompetensi yang profesional maka pendekatan ini
tidak akan berjalan. Salah satu model yang menggunakan pendekatan grassroots adalah
model pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh Taba yaitu diagnosis of needs,
formulation of objectives, selectioncontent, Organisation of content, selection of
learningexperience, organisationof learningexperience, anddetermination of
whattoevaluateandwayandmeans of doingit (Neil, 2010).
1. Model-model kurikulum
a. Kurikulum Subjek Akademis
Model kurikulum subjek akademis, yaitu model kurikulum tertua dan sangat
praktis mudah disusun, dan mudah digabungkan, serta.mengutamakan isi (subject matter)
yang merupakan kumpulan dari bahan ajar atau rencana pembelajaran. Isi pendidikan
diambil dari setiap disiplin ilmu. Sesuai dengan bidang disiplin para ahli, masing- masing
telah mengembangkan ilmu secara sisematis, logis dan solid. Para pengembang
kurikulum tidak susah- susah menyusun dan mengembangkan bahan sendiri. Mereka
tingga memilih bahan materi ilmu yang telah dikembangkan para ahli displin ilmu,
kemudian mengorganisasikan secara sistematis, sesuai dengan tujuan pendidikan dan
tahap perkembangan siswa yang akan mempelajarinya.
Ditinjau dari isinya, Sukmadinata (2005) mengklasifikasikan kurikulum model ini
menjadi empat kelompok besar:
 Correlated curriculum. Pola organisasi materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu peajaran dikorelasikan denga pelajaran lainnya.
Kelompok 9 Page 8
 Unified atau concentrated curriculum Pola organisasi bahan peajaran tersusun dalam
tema-tema pelajaran tertentu, yang mencakup materi dari berbagai pelajaran disiplin
ilmu.
 Integrated curriculum Kalau dalam unified masih tampak warna disiplin ilmunya,
maka dalam pola yang integrated warna disiplin ilmu tersebut sudah tidak kelihatan
lagi. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan atau segi kehidupan
tertentu.
 Problem Solving Curriculum Pola organisasi yang berisi topik pemecahan masalah
sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan menggunakan pengetahuan dan
keterampian yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Pada kurikulum model ini, guru cenderung lebih banyak dimaknai sebagai
seseorang yang harus digugu dan ditiru. ada empat cara dalam menyajikan pelajaran dari
kurikulum model subjek akademis:
 Materi disampaikan secara hierarkhi naik, yaitu materi disampaikan dari yang lebih
mudah hingga ke materi yang lebih sulit. Sebagai contoh, dalam pengajaran pada
jenjang kelas yang rendah diperlukan alat bantu mengajar yang masih kongkret. Hal
ini dilakukan guna membentuk konsep riil ke konsep yang lebih abstrak pada jenjang
berikutnya. Dalam Matematika, misalnya, konsep penjumlahan selalu disampaikan
terlebih dahulu sebelum konsep perkalian, karena perkalian untuk bilangan bulat
positif dapat dipandang sebagai penjumlahan berulang dari bilangan tersebut.
 Penyajian dilakukan berdasarkan prasyarat. Untuk memahami suatu konseptertentu
diperlukan pemahaman konsep lain yang telah diperoleh atau dikuasai sebelumnya.
Perhatikan 3 x 4, yang mempunyai makna 4 + 4 + 4. Seseorang hanya bisa
menghitung perkalian tersebut jika telah memahami dengan baik makna dari
penjumlahan. Dengan demikian penjumlahan merupakan prasyarat untuk perkalian.
 Pendekatan yang digunakan cenderung induktif, yaitu disampaikan dari hal-halyang
bersifat umum menuju kepada bagian-bagian yang lebih spesifik.
 Urutan penyajian bersifat kronologis. Penyampaian materi selalu diawali
denganmenggunakan materi-materi terdahulu. Hal ini dilakukan agar sifat
kronologis/urutan materi tidak terputus.
b. Kurikulum Humanistik
Kurikulum menekankan isi/materi ajaran Isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu
(solid-sistematis) Peranan guru sangat dominan Penyajian : ekspositori & inkuiri 2.
Kurikulum Humanistik Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Bahwa
anak itu memiliki potensi, punya kemampuan, dan punya kekuatan untuk berkembang.
Prioritas pendekatan ini adalah pengalaman belajar yang diarahkan terhadaptanggapan
minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Pendekatan ini berpusat padasiswa dan
mengutamakan perkembangan unsur afeksi. Pendidikan ini diarahkankepada pembinaan
Kelompok 9 Page 9
manusia yang utuh, bukan saja segi fisik dan intelektual, tetapijuga segi sosial dan afeksi
(emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain). Hal inimenandakan bahwa pendekatan ini
berpegang pada prinsip peserta didik merupakansatu kesatuan yang menyeluruh.
Pendidikan lebih menekankan bagaimana mengajarsiswa (mendorong siswa), dan
bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu.Penganut model kurikulum ini
beranggapan bahwa siswa merupakan subjek utama yang mempunyai potensi, kemampuan
dan kekuatan yang bisa dikembangkan. Hal ini sejalan dengan teori Gestalt yang
mengatakan bahwa individu atau anak merupakan satu kesatuan yang menyeluruh
(Sukmadinata: 2005:86). Pendidikan yang menggunakan kurikulum ini selalu
mengedepankan peran siswa di sekolah. Dengan situasi seperti ini, anak diharapkan
mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Pendidikan dianggap sebagai
unit proses yang dinamis serta merupakan upaya yang mampu mendorong siswa untuk
bisa mengembangkan potensi dirinya.
Karena itu, seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri adalah orang
yang telah mencapai keseimbangan perkembangan dari aspek kognitif, estetika, dan
moral.Dalam proses penerapan di kelas, kurikulum humanistik menuntut hubungan
emosinal yang baik antara guru dan siswa. Guru harus bisa memberikan layanan. yang
membuat siswa merasa aman sehingga memperlancar proses belajar mengajar. Guru tidak
perlu memaksakan segala sesuatu jika murid tidak menyukainya. Dengan rasa aman ini
siswa akan lebih mudah menjalani proses pengembangan dirinya. Kurikulum humanistik
merupakan kurikulum yang lebih mementingkan proses dari pada hasil. Sasaran utama
kurikulum jenis ini adalah bagaimana memaksimalkan perkembangan anak supaya
menjadi manusia yang mandiri. Proses belajar yang baik adalah aktivitas yang mampu
memberikan pengalaman yang bisa membantu siswa untuk mengembangkan potensinya.
Dalam evaluasinya, guru lebih cenderung memberikan penilaian yang bersifat subyektif.
c. Kurikulum Rekontruksi Sosial
Kurikulum ini lebih memusatkan pada problema-problema yang dihadapinya daam
masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidika internasional. Dalam aliran ini
kurikulum merupakan sebuah kerjasama. Pandangan rekontruksi sosial di dalam kurikulum
dimuai sekitar tahun1920-an. Harold Rug mulai melihat dan menyadarkan kawan-
kawannya bahwa selama ini terjadi kesenjangan kurikulum dengan masyarakat. Ia
menginginkan para siswa dengan pengetahuan dan konsepkonsep baru yang diperolehnya
dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalahmasalah sosial. Setelah diharapkan dapat
menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil. Pada rekontruksionis tidak mau terlalu
menekankan kebebasan individu. Mereka ingin meyakinkan murid-murid bagaimana
masyarakat membuat warganya seperti yang ada sekarang dan bagaimana masyarakat
memenuhi kebutuhan pribadi warganya melalui konsesus sosial. Perubahan sosial tersebut
harus dicapai melaui prosedur demokrasi. Para rekontruksionis sosial menentang intimidasi,
Kelompok 9 Page 10
menakut nakuti dan kompromi semu. Mereka mendorong agar para siswa mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang masalah- masalah sosia yang mendesak ( crusial ) dan
kerja sama atau bergotong royong untuk memecahkannya.
Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini:
a) Asumsi Tujuan utamanya adalah menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman,
hambatan- hambatan atau gangguan- gangguan yang dihadapi manusia.
b) Masalah- masalah sosial yang mendesak
c) Pola- pola organisasi Pola organisasi disusun seperti sebuah roda.
Di tengah- tengah sebagai poros dipilih suatu masaah yang menjadi tema utama
yang dibahas secara pleno. Topik- topik yang dibahas tersebut merupakan jari- jari. Semua
kegiatan jari- jari tersebut dirangkum menjadi satu kesatuan sebagai bingkai. · Komponen-
komponen Kurikulum rekontruksi sosial ini memiliki komponen- komponen yang sama
dengan model kurikulum lain, namun isi dan bentuk- bentuknya berbeda.
1) Tujuan dan isi kurikulum Bahwa tujuan serta isi kurikulum selalu mengalami
perubahan setiap tahunnya hal ini disebabkan demi mengikuti perkembangan jaman
serta kecanggihan teknologi yang ada.
2) Metode Metode yang digunakan mementingkan minat dan bakat alami yang dimiliki
oleh siswanya.
3) Evaluasi Dalam evaluasi siswa dilibatkan. Keterlibatan mereka terutama dalam
memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan
4) KurikulumTeknologi Terdapat korelasi yang positif antara ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan akan berdampak positif terhadap teknologi yang
dihasilkan. Demikian pula sebaliknya, kemajuan teknologi juga berpengaruh besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga terhadap perkembangan model konsep
kurikulum. Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah
dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak ( software) dan perangkat keras (
hardware) penarapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai
teknologi alat (tools technologi), sedangkan penerapan teknologi perangjat lunak disebut
juga teknologi sistem (system technologi). Ciri-ciri kurikulum teknologi Tujuannya
diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan menjadi hasil belajar siswa.
Tujuan yang masih bersifat umum dijabarkan menjadi tujuan-tujuan yang bersifat khusus,
yang didalamnya terkandung aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Metode pengajarannya bersifat individual, dimana setiap siswa mendapat tugasnya
masing-masing sesuai dengan kemampuan tingkatbelajarnya. Siswa yang kecepatan
belajarnya bagus, sedang maupun lambat mendapat perhatian semua. Tetapi tak menutup
kemungkinan para siswa mendapat tugas yang bersifat kelompok untuk mengurangi rasa
individual mereka supaya merangsang rasa sosialisasi. Penyampaian materi pada umumnya
hanya penegasan kepada para siswa materi yang dipelajari, selanjutnya para siswa belajar
Kelompok 9 Page 11
mandiri dengan buku-buku dan bahan ajar lainnya. Bahan ajar atau isi kurikulum diambil
dari disiplin ilmu, dengan diramu sedemikian rupa sehingga memudahkan penguasaan
suatu kompetensi. Bahan ajar yang besar disusun dari bahan ajar yang kecil sesuai dengan
urutannya. Penjabaran seperti ini memudahkan penyampaian materi yang hendak dicapai.
Sesuai dengan landasannya, kurikulum teknologi lebih ditekankan pada sifat ilmiah.
Evaluasi dapat dilakukan kapan saja, setelah siswa mendapat topik pelajaran siswa dapat
mengajukan diri untuk dievaluasi.
Fungsi evaluasi sebagai umpan balik untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menerima dan memahami topik yang telah disampaikan. Bentuk evaluasi pada
umumnya obyektifitas. Seperti halnya model kurikulum yang lain, model kurikulum ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengajaran yang menggunakan alat-alat yang
berhubungan dengan teknologi baru secara umum lebih menyenangkan. Dari sisi
pelaksanaanya model pengajaran ini pengusaaan siswa jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan metode lain. Namun demikian , model pengajaran ini memiliki keterbatasan. Model
kurikulum ini kurang bisa melayani siswa dengan bakat yang berbeda. Model ini cenderung
seragam dengan menggunakan alat yang ada. Keberhasilan siswa tergantung pada teknologi
dan juga perasaan mereka terhadap hal tersebut, bila tanggapan siswa positif maka
pengusaan materi lebih cepat dan meningkat cepat pula. Model kurikulum teknologi
disesuaikan dengan pemikiran pendidikan. Model ini sangat mengutamakan penguasaan
dan pembentukan kompetensi. Model kurikulum teknologi berorientasi pada masa sekarang
dan yang akan datang, kurikulum ini juga 2017 menekankan pada isi kurikulum. Suatu
kompetensi besar dijadikan kompetensi yang lebih kecil sehingga perilaku-perilaku siswa
dapat diamati atau diukur.
Jenis teknologi yaitu:
1) Teknologi cetak
2) Teknologi Audio-video
3) Teknologi berbasis komputer
4) Teknologi terpadu
B. ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
1. NEGARA KANADA
1) Latar Belakang
Kanada sebelum leburnya Uni Soviet, dalam ukuran luas tanahnya merupakan
Negara nomor dua dunia. Sekarang Kanada merupakan daerah terluas, tetapi dari ukuran
jumlah penduduk kanada menempati urutan ke-31. Penduduk Kanada terdiri dari berbagai
suku bangsa dengan kebudayaan yang bervariasi. Etnis yang dominan adalah Inggris
(British Isles) kira-kira 40%, Perancis 27%, Eropa lainnya 20%, Indian 1,5%, dan etnis
lainnya(kebanyakan dari Asia) 11,5%. Bahasa resmi di Kanada adalah bahasa Inggris dan
Prancis. secara Geografis, Kanada terdiri dari daerah metropolitan yang cukup luas,
Kelompok 9 Page 12
dataran yang subur, daerah pertanian, gugusan pegunungan, sungai-sungai, hutan liar di
utara, serta daerah tundra Artik (Kutub Utara).
Hampir 2/3 penduduk Kanada menempati daerah perkotaan, terkonsentrasi
terutama di daerah-daerah sepanjang perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Lebih dari
60% penduduk Kanada tinggal di dua propinsi, yaitu propinsi Ontario, dengan sebagian
besar penduduknya berbahasa Inggris, dan propinsi Quebec yang penduduknya sebagian
besar berbahasa Perancis. Berdasarkan sejarahnya, Kanada adalah Negara dwi
bahasa.Keadaan fisik Kanada mendorong pertumbuhan penduduk sebesar 65%. Pada
tahun 1990 rata-rata pertumbuhan penduduk kira-kira 7.0 setiap 1000 penduduk, dan
merupakan salah satu yang tertinggal diantara negara-negara industry tetapi yang terendah
dalam sejarah Kanada.
Kanada memberikan komitmen financial untuk sector pendidikan, nomor dua
sesudah kesejahteraan social dalam mengunakan anggaran pemerintah. Dalam tahun
1992-1993, belanja pendidikan Kanada mencapai kira-kira 8,1% dari GDP (Gross
Domestic Product). Komitmen ini tercemin pada angkatan kerja tahun; 1989, 15%
pekerja memiliki gelar universitas, 42% berpendidikan diatas sekolah menengah, yang
sebelumnya hanya 29%. Tetapi; sebaliknya, terdapat 9% pekerja yang berpendidikan
dibawah “Grade” 9 (SLTP,) dan masih banyak penduduk Kanada yang buta huruf
(iliterasi) yaitu 25% pada tahun 1989. Data dari The World Almanac 2000, jumlah itu
menurun menjadi hanya 3%.
2) Politik dan Tujuan Pendidikan
Walaupun partai-partai politik yang berkuasa sering berbeda pendapat dan
menerapkan strategi yang mungkin berat ke kiri dan kekanan, Kanada bukanlah negara
yang memiliki ciri politik yang ekstrim. Moderat dan pragmatis merupakan karakteristik
Kanada. Mayoritas penduduk kanada menghormati etika untuk mendapatkan kesempatan
yang sama, dan dengan dasar itu, Kanada menyediakan pendidikan yang universal, gratis
sampai ke tingkat perguruan tinggi. Pendidikan diartikan sebagai penanaman ilmu
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermanfaat.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi, hanyalah dalam menginterpretasikan konsep-konsep
“Pengetahuan” dan “Keterampilan” serta dalam cara memperolehnya, bukan dalam
prinsip-prinsip yang melandasinya.
3) Struktur dan Jenis Pendidikan
a. Pendidikan Dasar, Menegah dan Pendidikan Tinggi
Ada tiga tingkat pendidikan di Kanada, yaitu tingkat sekolah dasar, menengah dan
pendidikan tinggi. Bersekolah adalah wajib di Kanada selama 10 tahun dan berlaku pada
semua propinsi. Tahun ajaran untuk sekolah dasar dan menengah rata-rata 180 – 200 hari
belajar. Biasanya antara bulan September dan akhir Juni. Sistem pendidikan di Kanada
mencakup sekolah yang dibiayai pemerintah maupun sekolah swasta, mulai dari taman
Kelompok 9 Page 13
kanak-kanak sampai dengan pra-universitas. Sedangkan semua universitas di Kanada
adalah milik pemerintah; program yang ditawarkan mulai dari undergraduate hingga
doctorate dan biasanya dimulai pada bulan September.
Pendidikan adalah tanggung jawab propinsi di bawah undang-undang Kanada,
sehingga terdapat perbedaan dalam sistem pendidikan di berbagai propinsi. Walaupun
demikian, taraf di seluruh negara ini secara keseluruhan tinggi yang setara dengan
universitas di USA maupun negara Commonwealth lainnya. Secara umum, lamanya
pendidikan dasar dan menengah di Kanada yaitu 11, 12 atau 13 tahun tergantung pada
propinsi nya. Dari sini pelajar dapat meneruskan ke universitas dan perguruan tinggi, atau
di Quebec mereka dapat melanjutkan di Cegep (Perguruan Tinggi Pendidikan Umum dan
Kejuruan).
b. Pendidikan Prasekolah
Walaupun permulaan pendidikan pada Grade I dimulai waktu anak berusia 6-7
tahun, pendidikan prasekolah yang biasanya dinamakan “Taman Kanak-kanak” diadakan
hamper disemua propinsi dan diselenggarakan pada sekolah-sekolah dasar negeri bagi
anak-anak usia 5 tahun. Beberapa Dewan Pendidikan (School Board) di Manitoba,
Ontario, dan Quebec memasukan anak-anak usia 4 dan 5 tahun ke sekolah bukan wajib
belajar yang diselengarakan selama 2 tahun. Alberta melaksanakan program yang unik
dengan dukungan pemerintah yang dinamakan “Early Childhood Services” (Sekolah bagi
Anak-anak Kecil) yang melayani anak-anak umur 3 ½ tahun. Kurikulumnya
mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan, social dan rekreasi.
c. Pendidikan Khusus
Semenjak tahun 1970-an, sudah ada kecenderungan untuk mengintegrasikan
“murid-murid dengan kebutuhan khusus” (special needs students) ke dalam kelas-kelas
regular. Ini memerlukan penyesuaian yang cukup berat dalam hal kurikulum dan
pendidikan gurunya karena begitu banyaknya variasi kelompok murid yang termasuk
dalam kategori ini. Yang termasuk didalamnya adalah kelompok anak yang cacat secara
fisik, dan yang punya hambatan belajar, disamping anak-anak yang punya kemampuan
akademik yang istimewa yang biasanya diarahkan pada program-program pengayaan
untuk percepatan. Pemerintah juga memikirkan pendidikan bahasa khusus, selain dari
bahasa Inggris dan Prancis, serta kebutuahn budaya bagi anak-anak yang baru saja
berimigrasi ke Kanada, atau bagi anak-anak penduduk asli yang masuk ke sekolah-
sekolah pemerintah. Juga ada sekolah-sekolah tersendiri, baik negeri ataupun swasta,
yang menyelenggarakan berbagai kategori pendidikan luarbiasa seperti tuna grahita (cacat
mental) yang berat, tuna netra atau tuna rungu.
d. Pendidikan Vokasional, Teknik, dan Bisnis
Persiapan keterampilan dan kejuruan atau vokasional semakin memegang peranan
penting pada sekolah menengah tingkat atas dalam tahun 1980-an, walaupun system
Kelompok 9 Page 14
sebelumnya untuk mengarahkan siswa pada program-program vokasional pada anak usia
14 tahun tidak dihilangkan. Tujuannya ialah untuk memberikan kepada generasi muda
keterampilan yang lebih umum sifatnya, bias ditranfer atau dialihkan, sehingga dengan
demikian mereka lebih mungkin berfungsi dalam masyarakat dan pasar kerja yang
menuntut fleksibilitas dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat.
Pandangan Kanada secara umum tentang pendidikan ialah bahwa pendidikan merupakan
persiapan untuk pekerjaan dan bahwa ada hubungan antara pendapatan dan kualifikasi
pendidikan.
e. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal
Meneruskan pendidikan setelah terputus di tengah jalan, merupakan elemen
penting di Kanada, dan lebih dari 3 juta penduduk Kanada terdaftar pada program-
program pendidikan orang dewasa setiap tahun. Kuliah diberikan oleh berbagai institusi
termasuk oleh dewan-dewan pendidikan, kantor depertemen pendidikan propinsi,
universitas, dan akademi-akademi. Program-program serupa juga diponsori dan
diselengarakan oleh organisasi-organisasi nirlaba (nonprofit), organisasi professional,
kantor-kantor pemerintah, lembaga bisnis dan industri. Teknologi komunikasi telah
mempopulerkan “belajar di luar kelas” dan system ini member kesempatan kepada
peserta di daerah-daerah yang jauh untuk mendapatkan akses terhadap kesempatan
pendidikan.
Pendidikan di Kanada disediakan, didanai dan diawasi oleh pemerintah federal,
provinsi, dan pemerintah daerah. Pendidikan berada di dalam yurisdiksi pemerintahan
provinsi dan kurikulum diawasi oleh pemerintahan provinsi. Pendidikan di Kanada
umumnya dibagi pada pendidikan Dasar (Primary School , Public School), kemudian
pendidikan Menengah (High School) dan pendidkan tinggi (Universitas, College). Pada
setiap provinsi-provinsi terdapat ada dewan sekolah yang mengawasi pelayanan
pendidikan dan penyelenggaraan program-program pendidikan. Pendidikan wajib bagi
penduduk kanada sampai usia 16 tahun di seluruh provinsi di Kanada, kecuali untuk
Ontario dan New Brunswick, di mana usia wajib sampai 18 tahun. Di beberapa provinsi
ada beberapa pengecualian untuk tidak wajib meneruskan pendidkan pada umur 14 tahun
yang dapat diberikan dalam keadaan tertentu. Kanada mewajibkan sekolah selama 190
hari dalam setahun, secara resmi dimulai dari bulan September (setelah Hari Buruh)
sampai akhir bulan Juni (biasanya hari Jumat terakhir bulan, kecuali dalam beberapa
kasus di Quebec ketika itu hanya sebelum Juni 24 - provinsi hari libur ).
4) Manajemen Pendidikan
a. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
System pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran dalam
tahun-tahun 1960-an dan awal 1970-an. Konsep-konsep seperti belajar denga strategi
“Child-centered”, “continuous progress”, “team teaching”, “discovery method”,
“open plan school”, dan “audiovisual aids” mulai dipakai, kadang-kadang
Kelompok 9 Page 15
mengabaikan akibat-akibat hasilnya, atau mendabaikan pendidikan guru-gurunya.
Program sekolah yang terdiri dari berbagai pelajaran wajib dan buku-buku teks yang
ditentukan oleh deprtemen pendidikan propinsi juga mengalami perubahan dan
modifikasi yang cukup segnifikan dan banyak program-program baru yang
diperkenalkan.
Ditinjau dari aspek struktur, system pendidikan Kanada berkembang kea rah
lebih desentralisasi. Propinsi tetap memberikan pedoman umum, tetapi dewan
pendidikan setempat (Local Board) dan maisng-masing sekolah memiliki control
lebih besar terhadap implementasi, materi dan metode pengajaran. Tekanan tehadap
hal-hal yang bersifat fakta semakin dikurangi, dan tekanan lebih banyak pada
pembentukan keterampilan untuk membantu belajar.
Isi kurikulum dimasukan mata pelajaran yang bersifat wajib, terutama
matematika, sains, bahasa, dan bidang ilmu-ilmu social biasanya sejarah dan
geografi. Sekarang diperkenalkan pula ilmu dan keterampilan baru selain 3 Rs.
Kurikulum sekarang memasukan teknologi computer, berfikir kretif, belajar mandiri,
dan pendidikan lingkungan.
b. Ujian, Kenaikan Kelas dan Sertifikasi
Kemajuan yang terus menerus merupakan patokan disekolah dasar. Pada
tingkat sekolah dasar menengah system kredit merupakan peraturan, dan kenaikan
kelas dilaknasakan berdasarkan mata pelajaran, bukan berdasarkan “Grade” atau
kelas. Pada umumnya kebijakan akses terbuka terhdapa pendidikan menengah di
Kanada dapat disarikan sebagai berikut: walaupun tidak ada kenaikan kelas otomatis,
kurikulum sekolah memberikan pelajaran pada berbagai tingkat sehingga dengan
demikian, kemampuan anak yang berbeda dapat diakomodasi. Pada kebanyakan
system, ujian disiapkan dan dinilai pada tingkat local. Namun demikian, pada
beberapa propinsi, seperti Britis Columbia, Alberta, dan Quebec ( juga teritori
Northwest dan Yukon yang umumnya mengikuti program-program Alberta dan
British Columbia) ujian akhir untuk mendapatkan diploma untuk mata pelajaran
tertentu dibuat secara sentral oleh depertemen pendidikan.
c. Evaluasi dan Penelitian Pendidikan
Kecenderungan untuk meredefinisikan “kurikulum inti” dan memasukkan
lebih banyak mata pelajaran wajib telah diikuti dengan penekanan pada penelitian
hasil pendidikan. Memproritaskan tidak hanya pada penelitian terhadap hasil belajar
murid, tetapi juga pada penelitian program guru, sekolah, dan system sekolah.
Penelitian pendidikan dilaksanakan pada seluruh propinsi dan territorial, walaupun
tingkat aktivitas penelitian itu berbeda-berbeda karena kepadatan penduduk.
Sejumlah besar juga penelitian dilakukan oleh dosen-dosen universitas serta
organisasi kependidikan dan asosiasi guru-guru. Departemen pendidikan propinsi
dan beberapa dewan pendidikan yang besar juga mengarahkan penelitiannya pada
Kelompok 9 Page 16
hal-hal yang menjadi masalah regional atau local seperti evaluasi program, walaupun
ada kebutuhan untuk penelitian nasional seperti yang diusulkan oleh CMEC, tetapi
karena struktur politik pendidikan Kanada, penelitian sulit dilaksanakan dan didanai.
2. NEGARA KOREA SELATAN
Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang
pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary education),
dan pendidikan tinggi (high education).
 Pendidikan primer di Korea Selatan diwajibkan untuk anak-anak berusia 6 sampai 14
tahun. Pada jenjang pendidikan primer ini, prosesnya dilaksanakan di taman kanak-
kanak dan sekolah dasar.
 Pendidikan sekunder di Korea selatan idealnya dilaksanakan selama 6 tahun, yaitu 3
tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di Indonesia) dan sekolah atas
(setara dengan SMA di Indonesia). Pada jenjang pendidikan sekunder ini, prosesnya
dilaksanakan sekolah-sekolah kejuruan (setara dengan SMK di Indonesia). Selain
itu, pada usia-usia sekolah menengah dan sekolah tinggi ini, anak-anak Korea
Selatan melaksanakan beberapa pendidikan tambahan, yaitu melalui kegiatan kursus-
kursus tertentu.
 Pendidikan tinggi di Korea Selatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
perkuliahan di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun
swasta yang jumlahnya sekitar 330 perguruan tinggi. Adapun beberapa perguruan
tinggi yang terkemuka di Korea Selatan antara lain Universitas Korea (Korea
University), Universitas Nasional Seoul (Seoul National University), Universitas
Ewha (Ewha Women's University), dan Universitas Yonsei (Yonsei University).
Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student
Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea
Selatan di peringkat 11 dunia. Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali
menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya
sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak
menghafal. Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur
adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat
Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami
tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas
d. Manajemen Pendidikan Korea Selatan
Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri pendidikan. Di daerah
terdapat dewan pendidikan (board ofeducation). Pada setiap propinsi dan daerah khusus
(Seoul dn Busam), masing-masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota
yang dipilih oleh daerah ototnom, dari lima orang dipilih dan dua orang lainnya
Kelompok 9 Page 17
merupakan jabatan ex officio; yang dipegang oleh walikota daerah khusus atau gubernur
propinsi dan super intendent, Dewan pendidikan diketuai oleh walikota atau gubernur.
 Anggaran pendidikan, Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran
Negara, dengan total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada
kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga forsi anggaran terbesar diperuntukan untuk
ini, adapun sumber biaya pendidikan, bersumber dari, GNP untuk pendidikan, pajak
pendidikan, keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan
kejuruan.
 Guru/Personalia, Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade
13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah
menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan guru negeri.
Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu : sertifikat guru pra sekolah, guru SD, dan
guru sekolah menengah, sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah dengan kategori
guru magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan onjob training) dan lesensi bagi
guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus ujian kualifikasi lulusan
program empat tahun dalam bidang engineering, perikanan, perdagangan, dan
pertanian. Sedangkan untuk menjadi dosen yunior college, harus berkualifikasi master
(S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di senior college harus
berkualifikasi dokter (S3).
 Kurikulum, Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun
1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan
pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah
yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar
dengan berbagai program, (4) test dan menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat
menengah tidak diadakan saringan masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan
"equal accessibility" ke sekolah menengah di daerahnya.
e. Keunggulan
Beberapa hal yang perlu menjadi perbandingan bagi kita dalam pengelolaan
pendidikan dengan Korea Selatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Untuk sekolah taman kanak-kanak "Youchiwon" dimulai usia 3 tahun hingga 6
tahun, kapan saja boleh masuk sekolah ini asal sudah mencukupi usiannya.
Sebenarnya ada juga usia 2 tahun tapi sekolah ini berseling sehari sekolah dan sehari
tidak, hanya beberapa jam saja ini hanya milik swasta. Pra sekolah ada yang milik
negara dan swasta. Untuk pra sekolah swasta pemerintah tetap membantu,
mengawasi dan memperhatikan sepenuhnya pengolahan sekolah-sekolah TK ini.
 Hal yang sangat mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi di korea Selatan
selain investasi pemerintah di bidang pendidikan, adalah kebijakan pemerintah
terutama mengenai ekonomi yang mendukung tumbuhnya industri. Industri tersebut
kemudian menjadi mesin ekonomi yang efektif karena perkembangannya
Kelompok 9 Page 18
disesuaikan dengan ketersediaan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem
pendidikan.
 Baik negri dan swasta pra sekolah memiliki program pendidikan yang sama, yaitu
lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan
lingkungan. Mengajarkan tentang kehidupan sehari-hari, BAB, ganti baju, sikat
gigi… dan lain-lain.
 Sebelum masuk sekolah SD biasanya untuk pra sekolah anak-anak akan dibawa
berkunjung ke SD untuk sekedar melihat-lihat sekolah mereka selanjutnya
bagaimana. Pada umumnya anak yang masuk sekolah SD menerima surat
pemberitahuan ijin masuk sekolah pada bulan Februari dan awal maret. Lalu bisa
mendaftar pada sekolah dasar.
 Korea sangat terobsesi dengan pendidikan. Pendidikan benar-benar ditekankan
kepada siswa seperti orang gila. Selama tahun-tahun sekolah mereka dan kadang-
kadang bahkan selama bertahun-tahun, siswa pergi ke sekolah dari jam 8 pagi
sampai lewat tengah malam. Hal ini dikarenakan setelah selesai sekolah, mereka
harus menghadiri pendidikan khusus untuk mencoba untuk meningkatkan kinerja
akademis mereka. Mereka diprioritaskan untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian
masuk perguruan tinggi yang sangat ketat, yang banyak mendukung masa depan
mereka. Di Korea, jika Anda masuk sebuah universitas bergengsi, Anda akan
memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang
baik. Seorang anak memasuki Universitas yang baik tidak hanya menjamin keadaan
ekonomi individunya, tetapi juga mencerminkan reputasi orang tua anak. Dalam
budaya Korea, pertimbangan yang paling penting bagi seorang pimpinan bukan
kepribadian atau pengalaman kerja, melainkan di Universitas apa orang tersebut
belajar. Korea memiliki tingkat kelulusan SMA 97%, ini adalah yang tertinggi
tercatat di negara-negara maju. Sangat menarik untuk dicatat bahwa 80% sekolah-
sekolah di korea memperolehkan hukuman fisik.
f. Dunia Kontroversial Pendidikan Korea
Berikut ini adalah hal-hal yang dianggap kontroversial dalam dunia pendidikan
di korea:
 Lee Ju-ho, Menteri Bidang Departemen Pendidikan & Saintek, mengumumkan
rencananya pada tanggal 8 Februari 2011 untuk mengirimkan un-menyewa guru
cadangan luar negeri untuk memberikan pelatihan tambahan meskipun
mendapatkan tentangan dari Uni Guru Korea dan pekerja publik lainnya di
tingkat kota dan provinsi.
 Sekolah-sekolah di Korea Selatan memiliki kecenderungan kuat untuk
mengabaikan pendidikan jasmani karena sifat over-kompetitif pada kelas berbasis
pendidikan.
Kelompok 9 Page 19
 81% sekolah menengah dan sekolah tinggi memberlakukan larangan hubungan
antara siswa.
 Sekelompok warga di bawah Gereja Unifikasi memberikan penghargaan kegiatan
seksual hilangnya keperawanan tanpa adanya standar yangpasti.
 Stigmatisasi sosial di Korea, karir perdagangan atau kejuruan (sering dianggap
sebagai pekerjaan DDD, 'kotor, berbahaya, dan merendahkan') artinya bahwa
lulusan perguruan tinggi sering mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan,
sementara posisi kerja kadang-kadang tidak terisi.
 Ada kekhawatiran yang berlebihan dari pengelola dan sehingga kegiatan
persiapan ujian bisa mengancam kesehatan dan emosi siswa.
 Ada kekhawatiran kurangnya semangat komunitas di kalangan mahasiswa Korea
Selatan yang berasal, dalam analisis Dr Lee Mi-na menyatakan bahwa
"pengasuhan berorientasi pada persaingan dan berorientasi pada persaingan keras
antara orang tua".
 Federasi Guru Korea mengumumkan bahwa 40% guru tidak puas dengan
hilangnya otoritas/kekuasaan mereka di dalam kelas karena Sistem Evaluasi Guru
baru '.
 Departemen Pendidikan dan Iptek, Departemen Pertahanan Nasional, dan
Federasi Asosiasi Guru Korea menandatangani MOU pada tanggal 25 Mei 2011
untuk membicarakan keamanan untuk anak-anak muda, di mana ia berpotensi
melanggar protokol Hak Anak PBB.
 Peringkat OECD Korea Selatan SD, SMP, dan siswa SMA adalah yang terendah
dalam hal "keceriaan" dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya. Survei
ini memiliki hasil yang sama dengan siswa di Seoul menurut SMOE.
 Dr Seo Yu-hyeon, seorang ahli Neurologi dari Seoul mengkritik pendidikan
swasta Korea Selatan di bagi balita karena kerasnya dari sistem pendidikan yang
dikhawatirkan memburuknya kreativitas dan menekan perkembangan kesehatan
otak.
 Lembaga Pengembangan Pendidikan Korea melaporkan bahwa sebagian besar
mahasiswa tidak memiliki kemampuan untuk mengajukan pertanyaan kepada
guru terutama disebabkan oleh sistem pendidikan yang lebih mementingkan ujian
dan terlalu banyak siswa yang untuk dibina guru.
 Sebuah survei dari Federasi Asosiasi Guru Korea menemukan bahwa 79,5% dari
guru yang ada menyatakan tidak puas dengan karir mereka, sebuah tren kini
berkembang dan telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut.
 Banyak laporan yang menyatakan tentang meningkatnya pelecehan seksual di
sekolah.
Kelompok 9 Page 20
2. NEGARA SELANDIA BARU
a. Kurikulum Selandia Baru (New Zealand )
Menurut Syuhendri (2012: 2) Visi pengembangan kurikulum New Zealand
adalah: menjadikan anak-anak muda yang penuh percaya diri, connected , terlibat
aktif dan pembelajar sepanjang hayat. (Ministry of Education, 2007: 8) Dengan
rincian sebagai berikut :
1. Penuh percaya diri, yang maksudnya anak-anak muda New Zealand Zealand
melakukan hal-hal positif untuk membentuk ide positif untuk membentuk
identitas diri, termotivas titas diri, termotivasi dan dapat diandalkan, cerdas dan
dapat diandalkan, cerdas berpikir, giat s berpikir, giat dan kewirausahaan serta
tangguh.
2. Connected, yang dimaksudn dimaksudnya anak-anak muda New
Zealand Zealand mampu berhubungan baik dengan orang lain, pengguna alat
komunikasi yang efektif, mampu mengelolah tanah dan lingkungannya
lingkungannya, anggota komunitas dan , anggota komunitas dan warga yang baik.
warga yang baik.
3. Terlibat aktif, yang maksudnya anak-anak muda New
Zealand Zealand merupakan merupakan peserta peserta
dalam berbagai berbagai konteks konteks kehidupan kehidupan serta
konstributor kesejahteraan budaya, budaya, ekonomi ekonomi dan
lingkungan New Zealand.
4. Pembelajar sepanjang hayat, yang maksudnya anak-anak muda New Zealand
adalah pemikir kritis dan kritis dan kreatif, pencari aktif, pengguna dan pen
kreatif, pencari aktif, pengguna dan pencipta ilmu cipta ilmu pengetahuan.
b. Sistem Pendidikan di Selandia Baru (New Zealand )
Pemerintahan New Zealand menjalankan wajib belajar. Wajib belajar adalah
antara umur 6 sampai 16 tahun. Siswa dapat meninggalkan bangku sekolah pada
umur 15 hanya saja jika ada izin dari orang tua dan sekolah dengan alasan-alasan
yang ditentukan. Pendidikan gratis dijadikan hak anak . Pendidikan gratis dijadikan
hak seluruh warga seluruh warga negara (citizens dan permanent residents) mulai
dari primary school sampai secondary school selama 13 tahun penuh (setara SD,
SMP, dan SMA), yang dimulai dari ulang tahun ke-5 sampai akhir tahun ajaran
bertepatan dengan ulang tahun ajaran bertepatan dengan ulang tahun ke-19.
Kebanyakan orang tua mengantarkan anaknya ke kan orang tua mengantarkan
anaknya ke sekolah sekolah pada hari ulang tahun ke-5 anaknya anaknya atau
beberapa hari setelahnya. Paling lambat anak-anak harus diantarkan ke sekolah pada
tahun ajaran pertama yang ditemui setelah ulang tahun ke-5. (Syuhendri, 2012 :2)
1. Primary Schoo y School Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2001:44)
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan dasar di Selandia Baru
Kelompok 9 Page 21
adalah 9 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6
atau 7 tahun. Di Selandia Baru dikenal kelas Nol 7 (atau year 0), yang dilanjutkan
menjadi year 1 dan seterusnya. Pendidikan Dasar ( Primary Schools) di Selandia
Baru dapat dikelompok Selandia Baru dapat dikelompokkan ke dalam tiga kel
kan ke dalam tiga kelompok, yang dikenal sebagai : Full Primary Full Primary
Schools, Schools, adalah sekolah dasar yang memberikan pendidikan dari year
0 – 8 (di Indonesia, setara denga Indonesia, setara dengan dari kelas Nol n dari
kelas Nol hingga kelas 2 SMP). hingga kelas 2 SMP). Contributing Schools,
adalah sekolah dasar yang memberikan pendidikan dari year 0 – 6 (setara
dengan dari kelas Nol hingga kelas 6 dalam sistem pendidikan
Indonesia). Intermediate Schools, Schools, adalah sekolah dasar yang
memberikan pendidikan dari year 6 – 8 (setara dengan kelas 6 hingga kelas 2
SMP).
2. Secondary school Menurut Direktorat Je Menurut Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi (2001:45) i (2001:45) Pendidikan menengah atau dikenal sebagai
Secondary Education di Selandia Baru ditempuh dalam waktu 5 tahun, yaitu dari
Year 9 dan seterusnya hingga Year 13. Sekolah menengah di Selandia Baru
dikelompokkan menjadi empat
Schools, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari year 9 – 13
(di Indonesia, setara dengan dari kelas 3 SMP hingga kelas 3 a kelas 3 SMA dan
ry Schools with
attached intermediates, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan
dari year 7 – 13. Secondary Composite Schools, yaitu sekolah menengah yang
memberikan pendidikan dari dasar hingga menengah, yaitu dari year 0 – 13 (di
Indonesia, serupa dengan sekolah yang mempunyai SD, SMP, dan
SMA). Restricted Compo Restricted Composite (area) Schools, site (area)
Schools, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari year 7 – 10
saja. 8 Jadi ada 13 level tahun akademik, mulai dari tahun 1 sampai tahun 13. Ini
bisa sampai tahun 13. Ini bisa ditempuh oleh ditempuh oleh anak melalui
beberapa pilihan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pertama bisa 8 tahun
di Primary Primary School School dan dilanjtkan dilanjtkan 6 tahun di
Secondary School. Kedua 6 tahun Primary School dilanjutkan 2 dilanjutkan 2
tahun (tahun tahun (tahun 7 dan tahun 8) tahun 8) di Intermate Intermate
School School dan sisanya sisanya 5 tahun di Secondary School . Ketiga 6 tahun
di Primary Primary School School dan dilanjutkan 7 dilanjutkan 7 tahun di
Secondary School. Terakhir, seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah
New Zealand ditempuh di sekolah yang sama, yang di kenal dengan Composite
School. Dan setelah menyelesaikan secondary school hingga selesai siswa akan
mendapatkan kuaalifikasi NCEA (National Certificate of Educational
Kelompok 9 Page 22
Ach Educational Achievement) (Syuhendri, 2012:3). c. Pendidikan Tinggi
Menurut Direktorat Jend Menurut (2001:46) i (2001:46) Pendidikan tinggi di
Selandia Baru mirip dengan pendidikan tinggi di negara Australia, yaitu dapat
dikelompokkan menjadi dua jenjang jenjang utama, jenjang jenjang sarjana
sarjana (dikenal (dikenal sebagai sebagai undergraduate level ) dan jenjang
pascasarjana (dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh
gelar Masters atau PhD). Akan tetapi di samping kedua jenjang tersebut terdapat
jenjang Diploma (baik pada tingkat sarjana maupun pada tingkat tingkat pascasa
pascasarjana.
Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Berikut disajika 46-48)
penjenjang pendidikan tinggi di di Selandia Baru :
 Undergraduate Certificate. Lama pendidikan adalah satu tahun, setelah
menyelesaikan jenjang pendidikan menengah. Biasanya diperuntukkan
diperuntukkan bagi siswa yang mempunya nilai 9 “EBTANAS” sedikit di bawah
nilai minimum yang diperlukan untuk dapat memasuki perguruan tinggi. Jenjang ini
juga dibuka untuk mahasiswa yang memenuhi syarat memasuki perguruan tinggi
tetapi hanya tertarik pada spesialisasi tertentu (hingga tingkat pemula atau
menengah) dan tidak ingin mendapatkan gelar sarjana.
 Undergraduate Diploma. Jenjang ini dapat ditempuh setelah menyelesaikan
pendidikan menengah dengan lama pendidikan 2 tahun. Seperti halnya pada
Undergraduate Certificate, jenjang pendidikan ini dibuka untuk mahasiswa yang
tertarik pada spesialisasi tertentu tanpa harus menempuh jenjang sarjana.
 Bachelors Degree. Jenjang ini diperuntukkan bagi yang ingin memperoleh gelar
sarjana, setelah menyelesaikan pendidikan menengah. Pendidikan memerlukan
waktu selama 3 tahun.
 Bachelors Degree with Honours. Pendidikan lanjutan setelah
memperoleh Bachelors Degree, dengan lama pendidikan 1 tahun (2 semester).
Jenjang pendidikan ini sama dengan yang diberikan oleh sistem pendidikan di
Australia. Bagi mahasiswa yang mempunyai gelar ini, ia dapat menempuh jenjang
dapat menempuh jenjang Masters dalam waktu satu tahun saja.
 Graduate Ceriticates. Jenjang pendidkan setelah memperoleh Bachelors Degree di
bidang studi yang terkait , dengan lama pendidikan hanya satu semester. Jenjang ini
diperuntukkan bagi para sarjana yang ingin memperluas perluas cakrawal
pengetahuannya, sebagai prerequisite untuk menempuh pascasarjana. Mata kuliah
yang diberikan berasal dari tingkat 300an (dari Undergraduate level )
 Graduate Diplomas. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar kesarjanaan.
Lama pendidikan adalah 1 tahun. Jenjang ini diperuntukkan bagi sarjana sarjana
yang ingin memperoleh pendidikan tingkat lanjut (advanced studies) dalam bidang
Kelompok 9 Page 23
ilmu yang lebih luas. Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 300an (dari
Undergraduate level )
 Postgraduate Certificate. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar sarjana,
dengan lama pendidikan 1 semesterJenjang ini diperuntukkan bagi sarjana yang
ingin memfokuskan pengetahuannya pada bidang yang sempit, atau untuk
mempersiapkan diri menuju jenjang yang lebih tinggi (misalnya jenjang S2). Mata
kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 600an (dari tingkat Masters).
 Postgraduate Diploma. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar sarjana, yang
ditempuh dalam waktu 1 tahun. Jenjang ini diperuntukkan bagi diperuntukkan bagi
mahasiswa yang ingin memperluas atau memperdalam bidang studi yang mereka
telah ambil pada tingkat lanjutan. Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat
600an (tingkat Masters). Jenjang ini juga cocok sebagai batu loncatan untuk
menempuh jenjang atau S3 melalui penelitian.
3. NEGARA SWISS
Switzerland atau Swiss adalah negara di Eropa yang sudah sejak lama menjadi
pusat pendidikan. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi individu (individual
self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang filsuf ternama di Swiss pada
abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau. Johann Pestalozzi merupakan pejuang
pendidikan yang menekankan bahwa anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman
mereka sendiri. Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam menerapkan
konsep kemampuan belajar dan kebiasaan anak-anak dalam sistem pendidikan di Swiss.
Pemerintah Swiss sangat mengutamakan pendidikan warganya, sekolah –
sekolah di negara Swiss tidak dikenakan biaya. Jika ada enam orang warganya yang
mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan membangun sekolah dan
menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas yang lengkap. Hal ini berlaku bagi
setiap warga negaranya, tidak peduli ras atau agama mereka. karenanya angka buta
huruf di Swiss 0%. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan negara Indonesia yang
masih rendah kualitas pendidikannya dengan angka buta huruf mencapai 3,56% atau 5,7
juta orang yang masih mengalami buta huruf.
a. Tujuan Pendidikan di Negara Swiss
Tujuan pendidikan di Swiss adalah menciptakan induvidu berkarakter. Swiss
sedang dan telah menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang memiliki
kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi, tidak hanya kecerdasan otak kiri
semata. Hasilnya adalah manusia-manusia berkarakter yang diakui dunia.
Karakter dibentuk tidak melalui suatu proses yang singkat dan mudah. Karakter
dibentuk melalui proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesinambungan,
Kelompok 9 Page 24
yang didukung oleh aspek internal dan eksternal (keluarga, sekolah, dan lingkungan).
Sekolah yang merupakan bagian utama dari sistem pendidikan dijadikan Swiss sebagai
media utama untuk menanamkan nilai-nilai kepada warganya. Proses penanaman nilai-
nilai ke dalam individu ini disebut sebagai internalisasi. Swiss dengan jeli
memanfaatkan usia emas anak, yaitu antara 0-5 tahun, untuk memulai enkulturasi
(pengenalan nilai-nilai), internalisasi, dan sosialisasi (penerapan) nilai-nilai kehidupan.
Pengaruh pendidikan pada masa ini sangat besar sehingga enkulturasi, internalisasi, dan
sosialisasi yang dilakukan pada masa ini akan mempermudah dan membuka jalan yang
lebar bagi pembentukan karakter anak di fase-fase kehidupan selanjutnya.
Internalisasi nilai-nilai dan etika yang berhasil adalah ketika terjadi perubahan.
Perubahan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku individu tersebut yang akan
menghasilkan individu yang berkarakter. Perubahan dimulai dengan suatu proses
pembelajaran. Konsep pembelajaran yang diterapkan pada sistem pendidikan bangsa
Swiss adalah konsep pengalaman. Sekolah tidak hanya mengajarkan teori-teori tentang
nilai-nilai atau etika kepada murid-muridnya, tetapi juga aplikasi dari nilai-nilai itu ke
dalam kehidupan sehari-hari.
”Character cannot be developed in ease and quite. Only through experience of
trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and
success achieved”(Hellen Keller)
Karakter hanya akan terbentuk melalui pengalaman. Sekolah-sekolah di Swiss
mengajarkan murid-muridnya tidak hanya sekadar mengetahui hal-hal baik (knowing
the good) tetapi juga merasakan dan menerapkannya pada perilaku di kehidupan
(feeling and acting the good). Ada sebuah peribahasa yang mengatakan pengalaman
adalah guru yang terbaik. Ilmu dan pengetahuan yang diimplementasikan ke dalam
sebuah bentuk pengalaman akan sangat membekas pada individu tersebut dan akan
mengena ke alam bawah sadarnya. Pendidikan karakter yang diperoleh siswa di sekolah
dibantu oleh pengalamannya di lingkungan tempat tinggal dan keluarga. Peran keluarga
dan lingkungan sangat penting dalam membangun karakter seorang individu.
Proses pembelajaran melalui pengalaman secara konsisten akan membentuk
pribadi yang berkarakter. Setelah melalui proses internalisasi karakter yang panjang dan
sulit, Swiss membuktikan keberhasilan hasil pendidikannya pada dunia sebagai bangsa
yang berkarakter. Karakter bangsa Swiss telah membawa Swiss sebagai negara
makmur, aman, dan tentram. Hal ini membuktikan bahwa betapa pendidikan memiliki
peran yang besar dalam internalisasi karakter. Swiss telah menunjukkan bahwa sebuah
negara yang terdiri atas individu-individu yang berkarakter dapat membentuk sebuah
bangsa yang berkarakter. Dunia yang terdiri atas bangsa-bangsa yang berkarakter akan
menciptakan tempat tinggal dan kehidupan yang jauh lebih baik.
Kelompok 9 Page 25
b. Sistem Pendidikan di Negara Swiss
Sistem pendidikan di Swiss sangat beragam karena konstitusi Swiss delegasi
otoritas untuk sistem sekolah kanton. Ada baik sekolah negeri dan swasta, termasuk
banyak sekolah internasional swasta. Usia minimum untuk sekolah dasar adalah sekitar
enam tahun di semua kanton, tetapi kanton yang paling menyediakan “sekolah anak-
anak” bebas mulai pukul empat atau lima tahun. SD terus sampai kelas empat atau lima,
tergantung pada sekolah. Secara tradisional, bahasa asing pertama di sekolah selalu
salah satu bahasa nasional lainnya, meskipun baru-baru (2000) Bahasa Inggris
diperkenalkan pertama dalam beberapa kanton.
Pada akhir sekolah dasar (atau pada awal sekolah menengah), siswa dipisahkan
sesuai dengan kapasitas mereka dalam beberapa (sering tiga) bagian. Para peserta didik
diajarkan tercepat kelas maju harus siap untuk studi lebih lanjut dan Matura, sementara
siswa yang mengasimilasi sedikit lebih lambat menerima pendidikan yang lebih
disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Ada 12 universitas di Swiss, sepuluh yang diselenggarakan pada tingkat
kewilayahan dan biasanya menawarkan berbagai mata pelajaran non-teknis. Universitas
pertama di Swiss didirikan pada tahun 1460 di Basel (dengan fakultas kedokteran) dan
memiliki tradisi kimia dan penelitian medis di Swiss. Universitas terbesar di Swiss
adalah University of Zurich dengan hampir 25.000 siswa. Kedua lembaga yang
disponsori oleh pemerintah federal adalah ETHZ di Zurich (didirikan 1855) dan EPFL
di Lausanne (didirikan tahun 1969 sebagai demikian, lembaga sebelumnya suatu yang
terkait dengan University of Lausanne) yang keduanya memiliki reputasi internasional
yang sangat baik. Selain itu ada berbagai Universitas Ilmu Terapan. Dalam studi bisnis
dan manajemen, University of St Gallen, (HSG) dan Institut Internasional untuk
Pengembangan Manajemen (IMD) adalah pemimpin. Swiss memiliki tingkat tertinggi
kedua mahasiswa asing dalam pendidikan tersier, setelah Australia.
Pendidikan sistem di Swiss sangat beragam, karena konstitusi Swiss delegasi
kewenangan untuk sistem sekolah terutama ke kanton . Konstitusi Swiss menetapkan
yayasan, yaitu sekolah dasar wajib bagi setiap anak dan bebas di sekolah-sekolah publik
dan konfederasi dapat menjalankan atau dukungan universitas.
Usia minimum untuk sekolah dasar sekitar enam tahun di semua kanton tetapi
Obwalden , di mana ia adalah lima tahun dan tiga bulan. Setelah sekolah dasar, murid-
murid dibagi menurut kemampuan dan niat dari jalur karir. Sekitar 20% dari semua
siswa menghadiri sekolah menengah terkemuka, biasanya setelah 12 tahun sekolah di
total untuk mengakui federal yang matura yang memberikan akses ke semua universitas.
Para siswa lainnya terbagi dua atau lebih sekolah-jenis (tergantung pada kanton)
berbeda dalam keseimbangan pendidikan teoritis dan praktis. Ini adalah wajib untuk
semua anak untuk mengunjungi sekolah minimal 9 tahun.
Kelompok 9 Page 26
a) Pendidikan Dasar
Sistem sekolah wajib biasanya mencakup pendidikan dasar dan sekunder
pendidikan. Sebelum itu, anak-anak biasanya pergi ke taman kanak-kanak , tetapi tidak
diperlukan. Usia minimum untuk sekolah dasar sekitar enam tahun kecuali di Obwalden
, di mana ia adalah lima tahun dan tiga bulan. Kanton Thurgau dan Nidwalden
memungkinkan lima tahun usia untuk memulai sekolah dasar dalam kasus luar biasa.
SD terus sampai kelas empat, lima atau enam, tergantung pada sekolah. Setiap anak
laki-laki atau perempuan dapat mengambil bagian di sekolah jika mereka memilih,
tetapi murid dipisahkan tergantung pada apakah mereka berbicara Perancis, Jerman atau
Italia.
b) Pendidikan Menengah
Pada akhir sekolah dasar (atau di awal sekolah menengah), siswa dipisahkan
sesuai dengan kapasitas mereka dan karir-niat di beberapa (sering tiga) bagian. Siswa
yang bercita-cita untuk sebuah karir akademik masuk sekolah tinggi (disebut
“Gymnasium” atau “Kantonsschule”) harus siap untuk studi lebih lanjut dan matura
(biasanya diperoleh setelah 12 atau 13 tahun dari sekolah pada usia 18/19) Siswa berniat
untuk mengejar perdagangan atau panggilan lengkap hanya tiga tahun tambahan
sebelum memasuki Pendidikan Kejuruan yang diatur oleh hukum federal dan
didasarkan pada kerjasama bisnis swasta yang menawarkan pekerjaan-posisi pendidikan
dan sekolah umum yang menawarkan sekolah-pelajaran wajib gratis ke pada pendidikan
kerja . Ini “sistem ganda” yang disebut membelah pelatihan akademis dan kejuruan
memiliki kelanjutan dalam sistem pendidikan tinggi. Sementara pelatihan akademis
mengarah ke matura dan tiket masuk gratis ke Universitas, pendidikan kejuruan berhasil
menyelesaikan memberikan akses ke tingkat ketiga pendidikan praktis,
Fachhochschulen . Dalam melek sains penilaian PISA , siswa 15 tahun di Swiss
memiliki nilai rata-rata tertinggi 16 dari 57 negara.
Di tingkat kedua yang lebih rendah ada beberapa pengajaran yang berbeda dan
model sekolah yang mungkin ada. Beberapa kanton menentukan model tertentu,
sementara yang lain memungkinkan kotamadya individu untuk menentukan model
mana untuk mengikuti.
c) Model Terpisahkan
Siswa dialokasikan untuk jenis sekolah kelembagaan terpisah, sesuai dengan
tingkat kinerja mereka. Struktur didasarkan pada prinsip kapasitas sama di antara siswa.
Umumnya, setiap jenis sekolah memiliki kurikulum sendiri disesuaikan, bahan
mengajar, guru dan, dalam beberapa kasus, berbagai mata pelajaran sendiri. Secara
umum, ada jenis sekolah 2 sampai 3 (4 dalam minoritas kanton), nama-nama yang
bervariasi. Dalam struktur dengan 2 jenis sekolah, pembedaan dibuat antara kelompok
berbasis kinerja di tingkat dasar (dengan persyaratan menuntut setidaknya), dan berbasis
kinerja kelompok di tingkat lanjutan. Dalam struktur dengan 3 jenis sekolah, ada
Kelompok 9 Page 27
kelompok berbasis kinerja pada tingkat dasar, sebuah kelompok berbasis kinerja pada
tingkat menengah dan kelompok berbasis kinerja di tingkat lanjutan. Persyaratan dari
kelompok berbasis kinerja pada tingkat lanjutan yang paling menuntut dan jenis sekolah
umumnya mempersiapkan siswa untuk transfer ke sekolah-sekolah matura.
d) Model Koperasi
Model koperasi berdasarkan kelas inti dengan persyaratan kinerja yang berbeda.
Setiap murid ditugaskan untuk kelas inti sesuai dengan tingkat kinerja nya. Murid
menghadiri pelajaran dalam mata pelajaran tertentu dalam kelompok kebutuhan
berbasis dibedakan (dimana core class dicampur).
e) Model Terpadu
Model terpadu tidak menggunakan jenis sekolah yang berbeda atau kelas inti.
Murid dengan tingkat kinerja yang berbeda menghadiri kelas yang sama dan
pencampuran dipertahankan. Dalam mata pelajaran tertentu, terjadi pada tingkat
pengajaran berbasis persyaratan dibedakan.
f) Pendidikan Atas
Pendidikan tersier tergantung pada pendidikan yang dipilih di pendidikan
menengah. Untuk siswa dengan matura, universitas adalah yang paling umum. Magang
yang melakukan sebuah sekolah menengah kejuruan akan sering menambahkan
Fachhochschule atau Fachschule Höhere untuk kurikulum mereka. Swiss memiliki
tingkat tertinggi kedua mahasiswa asing di perguruan tinggi, setelah Australia.
Ada 14 universitas negeri dan generik di Swiss, 10 dari yang dipertahankan pada
tingkat kewilayahan dan biasanya menawarkan berbagai mata pelajaran non-teknis. Dari
4 lembaga yang tersisa, 2 dijalankan oleh Konfederasi Swiss dan dikenal sebagai
“Institut Teknologi Federal Swiss”.
Swiss terkenal untuk sistem pendidikan pribadi. Sejumlah universitas kelas dunia
seperti International Institute for Management Development termasuk kategori itu. Lihat
juga daftar universitas di Swiss .
g) Peringkat Pendidikan
Pada tahun 1995 Swiss ambil bagian dalam Tren di Matematika dan Sains
Internasional Studi (TIMSS) penilaian. TIMSS adalah penilaian internasional
matematika dan pengetahuan sains murid-murid keempat dan kedelapan-kelas di
seluruh dunia. Ini dikembangkan oleh Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi
Pendidikan (IEA) untuk memungkinkan negara-negara peserta untuk membandingkan
prestasi pendidikan siswa di seluruh perbatasan. Pada tahun 1995, Swiss adalah salah
satu dari empat puluh satu negara yang berpartisipasi dalam studi. Mereka tidak
berpartisipasi dalam studi nanti. Diantara 8 grader, Swiss peringkat 15 secara
keseluruhan, 8 dalam matematika dan 25 di bidang ilmu pengetahuan.
Kelompok 9 Page 28
4. NEGARA BRITANIA RAYA (INGGRIS)
Sejarah berdirinya lembaga pendidikan di United Kingdom atau Kerajaan Britania
Raya (selanjutnya disebut Inggris) sudah mulai tercatat sejak akhir abad ke-6, yaitu
dalam peri ode sejarah Inggris Anglo-Saxon. Sekolah yang diperkirakan pertama berdiri
di Inggris a dalah sebuah grammar school1 yang didirikan pada tahun 598 di
Canterbury, England. Inggris merupakan rumah bagi beberapa universitas tertua di
dunia. Universitas Ox ford merupakan universitas pertama yang tercatat berdiri dalam
sejarah Britania Raya. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa universitas tertua di
negara berbahasa Inggris ini telah m emulai pengajaran sejak tahun 1096 dan
berkembang pesat sejak tahun 1167. Pada tahun 1209, beberapa orang cendekia dari
Universitas Oxford memutuskan hengkang dan pind ah ke Cambridge, yang kemudian
menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Cambridge. Di bagian utara, Universitas St.
Andrews didirikan pada tahun 1413 menjadikannya univ ersitas paling tua di
Skotlandia.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Britania Raya adalah
pertama kalinya program wajib belajar diberlakukan, yaitu pada tahun 1880. Wajib
belajar diberlakukan saat itu hanya untuk anak berusia 5 sampai dengan 10 tahun. Batas
akhir usia wajib belajar kemudian bertambah secara bertahap dan mencapai usia 14
tahun pada tahun 1918. Tahun 1947 dan tahun 1973, batas akhir usia tersebut kembali
masing- masing meningkat menjadi 15 dan 16 tahun. Dengan diberlakukannya undang-
undang Education and Skills Act 2008, mulai tahun 2013 sampai dengan 2015, batas
akhir usia wajib belajar tersebut akan bertahap meningkat menjadi 18 tahun.
a. Sistem Pendidikan di Britania Raya
Sistem pendidikan di Britania Raya dibagi berdasarkan empat negara yang
tergabung di dalamnya, yaitu England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Setiap
negara memiliki sistem terpisah di bawah pemerintahan masing-masing: Pemerintah
Inggris bertanggung jawab atas England, selanjutnya Pemerintah Skotlandia,
Pemerintah Wales dan Eksekutif Pendidikan pra-primer (pre-primary education), usia
3-4 tahun
1. Pendidikan primer (primary education), usia 4-11 tahun
2. Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun
3. Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun
4. Pendidikan tinggi (higher education), usia di atas 18 tahun
Irlandia Utara bertanggung jawab terhadap sistem pendidikan negara masing-
masing. Mayoritas jumlah penduduk berada di England sebanyak 52 juta jiwa (83,8%)
dari total 62 juta jiwa populasi Britania Raya (2010). Populasi Skotlandia, Wales dan
Irlandia Utar masing-masing berjumlah sekitar lima juta (8,4%), tiga juta (4,8%) dan
Kelompok 9 Page 29
dua juta jiwa (3%). Struktur Dasar Sistem Pendidikan di Inggris Sistem Pendidikan di
Britania Raya umumnya dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan usia:
Pendidikan wajib belajar dimulai sejak pendidikan primer saat anak-anak
menginjak usia 5 tahun dan berakhir sampai dengan usia 16 tahun. Batas akhir usia
wajib belajar ini akan berubah secara bertahap mulai tahun 2013 menjadi 18 tahun pada
tahun 2015. Umumnya siswa setelah menyelesaikan pendidikan sekunder (usia
16 tahun), lalu mengambil ujian General Certificate of Secondary Education (GCSE),
untuk kemudian melanjutkan ke pendidikan lanjutan (further education) selama 2 tahun.
Umumnya setelah mendapatkan nilai GCSE siswa di Inggris mengambil kualifikasi AS
(Adνanced Subsidiary) level yang kemudian dilanjutkan dengan A-Level, yang dapat
diambil di sekolah yang sama, sixth form college atau further education college. A-
Level biasanya dipakai sebagai syarat melanjutkan pendidikan ke universitas. Selain A-
Level terdapat beberapa pilihan lain seperti kualifikasi Business and Technology
Education Council (BTEC), International Baccalaureate (IB), Cambridge Pre-U dan
sebagainya, termasuk pilihan melanjutkan ke berbagai sekolah tinggi kejuruan. Bagi
yang memilih sekolah kejuruan dan ingin memasuki lapangan kerja dengan lebih cepat
mereka dapat mengambil pendidikan kejuruan (νocational), sebagai contoh, pendidikan
untuk mendapatkan sertifikat National Vocational Qualification (NVQ). Pemegang
kualifikasi pendidikan kejuruan NVQ tetap mempunyai peluang untuk dapat
meneruskan pendidikan mereka ke tingkat perguruan tinggi atau universitas, setelah
memenuhi beberapa ketentuan akademis.
Pendidikan tinggi (higher education) umumnya dimulai dengan tiga tahun
pendidikan setingkat sarjana atau bachelor's degree. Kemudian, pendidikan pascasarjana
dimulai dengan pendidikan tingkat master yang biasanya dapat ditempuh dalam
waktu satu tahun. Tingkat pendidikan tertinggi di tahapan ini adalah pendidikan tingkat
doktor yang setidaknya ditempuh selama tiga tahun. Di tingkat nasional, pendidikan di
England diawasi pemerintah pusat yaitu oleh Departemen Pendidikan (Department for
Education - DfE) dan Departemen Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (Department for
Business, Innoνation and Skills - BIS). Namun untuk pelaksanaan kebijakan pendidikan
di tingkat daerah, masing- masing pemerintah daerah diberi tanggung jawab dalam
pengelolaannya. Bagian selanjutnya buku ini akan menjelaskan keterangan singkat di
atas lebih mendalam.
b. Tipe Sekolah
Terdapat dua tipe sekolah di Britania Raya berdasarkan sumber pembiayaannya,
yaitu: (1) sekolah yang dibiayai pemerintah (publicly-funded schools) atau ‘state school'
dan (2) sekolah swasta (nongrant-aided schools) atau ‘priνate school'. Contoh-contohnya
diberikan pada bagian di bawah ini. Sedangkan sekolah swasta, yaitu sekolah yang tidak
menerima pendanaan dari pemerintah sama sekali juga dikenal dengan istilah sekolah
independen. Selain itu, baru-baru ini pemerintah Inggris memperkenalkan sistem baru
Kelompok 9 Page 30
yang dinamakan free school. State School Sekolah yang dibiayai pemerintah (state
schools) dibagi menjadi yang tergolong umum (maintained schools), yang dibiayai
melalui pemerintah daerah (local authority) dan yang tergolong khusus. Berikut
merupakan sekolah-sekolah state school yang tergolong umum:
 Community dan Community Special Schools, Sekolah jenis ini sepenuhnya dikelola
oleh pemerintah daerah, termasuk aktivitas perekrutan staf, pemilikan tanah dan
gedung serta dalam menentukan persyaratan masuk jika terdapat lebih banyak
peminat dibandingkan kursi yang tersedia. Community school terbuka untuk umum.
Lain halnya dengan community special school yang diperuntukkan khusus bagi anak-
anak berkebutuhan khusus (special education needs). Umumnya kedua jenis sekolah
ini digabungkan bersamaan dengan pengembangan lingkungan sekitar misalnya
pengembangan fasilitas bersama, pengasuhan anak dan kelas-kelas untuk orang
dewasa.
 Foundation, Foundation Special, dan Trust School, Foundation school dikelola oleh
suatu dewan pengurus yang dapat mempekerjakan karyawan dan dapat menentukan
persyaratan masuk sekolah. Tanah dan bangunan biasanya dimiliki oleh dewan
pengurus atau yayasan nirlaba. Foundation special school merupakan foundation
school bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti halnya community special school.
Trust school merupakan suatu jenis foundation school namun memiliki ikatan
kerjasama nirlaba dengan badan lain, beberapa dengan badan yang berlandaskan
agama sehingga tergolong ‘faith' school. Sekolah yang masuk tipe ini biasanya
sekolah yang berlandaskan agama atau 'faith' school. Siapa saja dapat mengirimkan
aplikasi untuk masuk sekolah jenis ini. Gedung sekolah dan tanah umumnya dimiliki
oleh lembaga nirlaba, seringkali organisasi berlatar belakang keagamaan. Dewan
pengurus dibebankan biaya pengelolaan gedung dan pemeliharaannya.
 Voluntary Controlled (VC) School, Jenis sekolah ini mirip dengan νoluntary-aided
school, hanya saja dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Perekrutan staf dan
kriteria persyaratan masuk juga diatur oleh pemerintah daerah setempat.
 Grammar School, Sekolah tipe ini memilih semua atau mayoritas siswanya
berdasarkan kemampuan akademis yang dimiliki calon siswa. Beberapa sekolah
mengadakan tes untuk menyeleksi calon siswa. Sekolah jenis ini dikelola oleh
pemerintah daerah bersama badan lain.
 Maintained Nursery School, Sekolah jenis ini diperuntukkan bagi anak-anak yang
berusia 3-5 tahun. Tanggung jawab pengelolaan ada pada pemerintah daerah.
Adapun state school yang tergolong khusus, antara lain:
a) Academies
Sekolah yang termasuk jenis ini dikelola secara independen dan menyediakan
pendidikan yang berkualitas ‘first class'. Sekolah didirikan berdasarkan kerjasama
berbagai pihak termasuk didalamnya pemerintah, pihak swasta, kelompok sukarelawan
Kelompok 9 Page 31
dan organisasi berlandaskan agama. Baik tanah maupun gedung dibeli secara patungan,
namun pemerintah yang menyediakan biaya pemeliharaan. Pendanaan sekolah ini
dikelola oleh Education Funding Agency (EFA). Sekolah-sekolah lain yang dinilai telah
menunjukkan performa yang bagus dapat dikonversi ke sekolah jenis ini
b) Faith School
Sekolah jenis ini dikelola sama dengan sekolah yang didanai pemerintah lainnya,
namun dalam kurikulumnya, persyaratan masuk dan kebijakan pegawai dapat
merefleksikan status sebagai sekolah berbasis agama.
c) Voluntary-Aided (VA) School
Sekolah jenis ini dikelola sama dengan sekolah yang didanai pemerintah lainnya,
namun dalam kurikulumnya, persyaratan masuk dan kebijakan pegawai dapat
merefleksikan status sebagai sekolah berbasis agama
d) Private School
Private school atau sekolah independen memiliki kebebasan menentukan
kurikulum dan persyaratan masuk. Paling tidak terdapat 2.300 sekolah independen di
Britania Raya. Sekolah ini dibiayai oleh uang masuk yang dibayar orang tua murid.
e) Free School
Free school pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Britania Raya pada tahun
2010. Sekolah ini tetap didanai oleh pemerintah namun tidak dikelola oleh pemerintah
daerah seperti umumnya state school. Sekolah dapat didirikan oleh sekelompok
masyarakat tertentu misalnya orang tua murid, guru, yayasan nirlaba, universitas,
kelompok agama dan lain-lain yang disetujui pendanaannya oleh pemerintah. Sekolah ini
didirikan bukan untuk tujuan profit dan dalam penerimaan siswanya tidak boleh bersifat
selektif. Dengan keterlibatan masyarakat diharapkan sekolah seperti ini dapat menyaingi
atau mengungguli sekolah-sekolah swasta yang memiliki kebebasan dalam pengelolaannya
yang selama ini hanya dapat ditempuh kalangan berada. Perencanaan kurikulumnya diatur
oleh kepala sekolah, termasuk gaji guru sampai dengan kalender akademik sekolah
f) University Technical Colleges (UTC)
Tipe sekolah serupa free school juga dikenalkan untuk tingkat lanjutan yang
disponsori oleh universitas dan dinamakan Uniνersity Technical Colleges (UTC). UTC
didanai dan dikelola seperti free school namun manajemennya harus dipimpin oleh
universitas. UTC diperuntukkan bagi siswa usia 14 sampai dengan 19 tahun.
g) Sixth-form Colleges
Terdapat sekolah-sekolah yang menyediakan pendidikan khusus untuk tingkat
lanjutan, seperti sekolah-sekolah yang berjenis ini. Sekolah jenis ini menerima mereka
yang berusia 16-19 tahun dan pengelolaannya bersifat independen. Beberapa kualifikasi
pendidikan tingkat lanjutan yang ditawarkan sekolah jenis ini, antara lain A-leνel,
International Baccalaureata Diploma, dan GCSE.
Kelompok 9 Page 32
Beberapa kualifikasi yang ada menawarkan pelatihan keterampilan praktis
sehingga dapat langsung bekerja selepas itu. Beberapa menawarkan persiapan sebelum
masuk ke universitas dan sebagainya.
1) Pendidikan Pra-Primer
Berdasarkan undang-undang, pendidikan pra-primer adalah pendidikan untuk
anak-anak yang belum memasuki usia wajib belajar (anak yang belum berusia
5tahun). Pendidikan ini dapat disediakan di sekolah, misalnya di taman kanak- kanak
atau kelas nursery di sekolah dasar, atau di mana saja. Untuk anak-anak usia 3 bulan
sampai 3 tahun, umumnya pendidikan disediakan oleh sektor swasta dan νoluntary,
dengan orang tua membayar biaya pendidikan dan tidak diwajibkan (non-
compulsory). Untuk anak-anak berusia 3 dan 4 tahun terdapat pendidikan gratis bagi
orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya.
Berdasarkan undang-undang yang diatur Childcare Act 2006, saat ini telah
diberlakukan sistem Early Years Foundation Stage (EYFS). EYFS ditujukan untuk
bayi sejak lahir hingga usia 5 tahun. Terdapat enam bidang pembelajaran dan
pengembangan, yaitu: pengembangan pribadi, sosial, dan emosi; komunikasi, bahasa
dan melek huruf; pemecahan masalah, reasoning dan angka; pengetahuan umum dan
pemahaman terhadap dunia; olah raga; dan pengembangan kreatifitas. Tahap paling
awal pendidikan di jenjang ini diberikan secara paruh waktu, sampai dengan 12 jam
seminggu. Kurikulum perkembangan anak, atau disebut foundation stage di dalam
Kurikulum Nasional sejak diberlakukannya Education Act 2002, disusun dalam
beberapa bidang pembelajaran, seperti pengembangan pribadi, sosial dan emosi;
komunikasi, bahasa, dan melek huruf, perkembangan matematika; pengetahuan
danpemahaman tentangdunia; olahraga atau perkembangan fisik; dan
pengembangan kreatifitas.
2) Pendidikan Primer dan Sekunder
Terdapat dua tahap pendidikan yang termasuk di dalam program paket wajib
belajar, yaitu:
a) Pendidikan primer (5-11 tahun)
b) Pendidikan Sekunder (11-16 tahun)
Umumnya siswa melanjutkan dari sekolah primer ke sekolah sekunder di usia
11 tahun. Namun, ada beberapa daerah di Inggris menggunakan 3 jenjang (3-tier) dan
menyediakan sekolah menengah (middle schools) untuk siswa usia 8 atau 9 tahun
sampai 12 atau 13 tahun. Banyak dari sekolah sekunder setelah menyelesaikan tahap
pendidikan wajib belajar juga menyediakan pendidikan tingkat lanjutan untuk siswa
usia 16 sampai 18 tahun.
3) Waktu Belajar di Sekolah
Sekolah harus buka selama 190 hari dalam satu tahun. Pengajar wajib berada di
sekolah 5 hari lebih lama untuk tujuan kegiatan di luar waktu mengajar, seperti
Kelompok 9 Page 33
misalnya pengembangan profesi. Jangka waktu dan hari libur ditentukan oleh
pemerintah daerah atau dewan pengurus sekolah, tergantung dari dasar hukum sekolah
bersangkutan. Tahun ajaran baru biasanya dimulai awal September dan diakhiri bulan
Juli tahun berikutnya. Sekolah umumnya beroperasi lima hari seminggu (Senin sampai
Jum'at).
5. NEGARA HONGKONG
Sistem pendidikan di Hongkong merupakan pengembangan sistem pendidikan
Inggris yang selain mengutamakan pengetahuan, juga mementingkan pembelajaran
keahlian praktikal, kemampuan interpersonal, isu-isu sosial, budaya, serta penerapan
pengetahuan pada praktek kerja nyata. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat
memahami peranmasyarakat dan identitas nasional mereka, memiliki pemikiran kritis
dan keterampilanmandiri, dan menjalani gaya hidup sehat. Sekolah bertanggung jawab
untuk merumuskanrencana pelajaran sehari-hari, dengan mengingat pedoman ini.
Karena Hongkong inginmemastikan bahwa kurikulumnya menurut standar
internasional.Sebagai tahap awal pendidikan di Hongkong yaitu sekolah di Taman
Kanak-Kanak(TK), orang tua menyekolahkan anaknya selama 3 tahun. Penerimaan
siswa TK berdasarkankebijaksanaan masing-masing TK. Namun, TK diharuskan
memastikan peluang yang samatanpa memandang ras, jenis kelamin, dan kemampuan
mereka. Mengingat adanya beragammode operasi TK adalah bijaksana untuk
membanding-bandingkan program dahulu sebelummembuat pilihan. Setelah
menyelesaikan pendidikan di TK, berlanjut pada tingkat Pendidikan dasar selama 6
tahun. Penerimaan siswanya dimulai dari usia sekitar 6 tahun. Pendaftarannyaharus
memenuhi syarat yang dialokasikan dalam posisi Primary 1 di sekolah negeri
dansekolah dasar, yang dibantu melalui Sistem Pendaftaran Primary One.
Pendidikan dasar diHongkong mempunyai 3 mode operasi dalam yaitu pagi,
siang, dan sehari penuh. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Cina
sedangkan bahasa kedua adalah bahasaInggris. Setelah menyelesaikan pendidikan
dasar, berlanjut pada tingkat pendidikanmenengah yaitu 3 tahun pendidikan menengah
pertama dan 3 tahun pendidikan menengahatas dan hanya mengikuti satu kali ujian
publik saja di akhir Secondary 6. Pendaftarannyadialokasikan pada lokasi Secondary
1 (S1) bersubsidi di sekolah pemerintah dan sekolah luar biasa melalui Sistem Alokasi
Tempat Sekolah Menengah. Para siswanya juga dimintamemilih jurusan antara Arts
(IPS) dan Science (IPA).
Selain dari sekolah-sekolah di atas, Hongkong juga mempunyai sekolah
internasionalsebanyak 53 sekolah dan pendidikan istimewa (sekolah luar biasa)
sebanyak 60 sekolah.Sekolah internasional menawarkan kurikulum non-lokal yang
berbeda, termasuk dari Inggris,Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis, Jerman,
Jepang, Korea Selatan, Singapura, danlain-lain seperti program International
Kelompok 9 Page 34
Baccalaureate. Siswa sekolah ini pun biasanya tidak mengikuti ujian lokal. Sedangkan
pendidikan istimewa menyediakan layanan pendidikan 2 untuk anak-anak tunanetra,
tuna rungu, cacat fisik, permasalahan emosional dan perilaku, dandisabilitas intelektual,
serta siswa yang dirawat di rumah sakit.Setelah menyelesaikan pendidikan menengah
atas, seseorang bisa melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi di mana
Hongkong mempunyai 20 institusi pendidikantinggi pemberi gelar sarjana. Selain
pendidikan tinggi, ada pula pendidikan orang dewasayang mana EDB menerapkan
Financial Assistance Scheme for Designated Evening Adult Education Courses
(FAEAEC)/Skema Bantuan Finansial untuk Kursus Malam PendidikanDewasa Tertentu
untuk menyediakan bantuan finansial bagi pelajar dewasa berusia 17 ke atasyang
memenuhi syarat untuk menghadiri kursus menengah malam di pusat-pusat yang
ditunjuk.
Selain itu, ada pula Program Diploma Yi Jin menyediakan jalur alternatif
untukindividu yang putus sekolah menengah 6 serta pelajar dewasa berusia 21 tahun ke
atas untukmemperoleh kualifikasi formal untuk mencari pekerjaan dan studi lanjut. Di
samping itu, ada juga pendidikan dan pelatihan kejuruan dan professional yang
dilaksanakan oleh Vocational Training Council (VTC)/Dewan Pelatihan Kejuruan yang
menawarkan berbagai program pendidikan dan pelatihan kejuruan dan profesional
melalui lembaga-lembaga anggotanya.Pendaftarannya terlepas dari ras atau asal etnis
mereka yang mampu memenuhi persyaratan penerimaan yang akan dipertimbangkan.
VTC utamanya menggunakan bahasa Inggrissebagai bahasa pengantar, dilengkapi
dengan bahasa Cina jika perlu, untuk program tingkat paska sekolah menengah 6 atau
lebih tinggi. Walaupun program ini memerlukan kualifikasi bahasa Cina di HKDSE
untuk masuk, kualifikasi bahasa Cina alternatif seperti HKDSE Applied Learning
Chinese /Bahasa Cina HKDSE untuk Belajar Terapan (untuk siswa yangtidak berbahasa
Cina) dan bahasa Cina GCE/GCSE/IGCSE akan dipertimbangkan untuksiswa NCS.
Oleh karena itu, siswa NCS dapat mendaftar sesuai dengan preferensi mereka.
Secara umum kurikulum pendidikan di Hong Kong pasca 1997 antara lain
meliputi pelajaran sebagai berikut: Chinese Language Education; English
Language Education; Mathematics Education; Science Education; Technology
Education; Personal, Social and Humanities Education (PSHE);Arts Education;
Physical Education (Tammy Kwan, 2003: 67). Hong Kong menggunakan
kurikulum untuk pendidikan Social General Studies Syllabus sebagai pedoman untuk
Primary Schools (primary 1 ± primary . Termasuk di dalamnya adalah tema-tema hidup
sehat, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan alam sekitar. (Joe Tin-
yau LO, 1999). Kurikulum social studies di Hong Kong telah mengalami beberapa
pergantian di antaranya pada tahun 1967 social studies syllabus, masa ini Hong Kong
masih berada di bawah koloni Inggris, kemudian tahun 1980 social studies syllabus, dan
tahun 1997 berubah menjadi general studies syllabus (LO, 1999). Menurut Joe
Kelompok 9 Page 35
Tin-yua LO, kurikulum di Hong Kong dengan demikian lebih menggunakan
pendekatan general studies di Hong Kong merupakan integrasi masyarakat-
teknologi-ilmu pengetahuan, sehingga objek yang hendak dicapai adalah pengetahuan,
keterampilan, dan nilai sosial. Di Hongkong MBS disebut The School Management
Initiative (SMI) atau manajemen sekolah inisiatif. Problem pendidikan di
Hongkong yang mendorong munculnya MBS adalah struktur dan proses manajemen
yang tidak memadai, peran dan tanggungiawab masing-masing pihak kurang dijabarkan
secara jelas dan inisiatif datang dari atas. Model MBS Hongkong menekankan
pentingnya inisiatif dari sumber daya di sekolah sebagai pengganti inisiatif dari atas
yang selama itu diterapkan. Inisiatif yang diberikan kcpada sekolah harus dibarengi
dengan di terapkannya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
pendidikan. Transparansi di sini juga menuntut kejelasan tugas dan tanggungiawab
masing-masing pihak yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Transparansi dan akuntabilitas tidak hanya dituntut dalam penggunaan anggaran
belanja sekolah, tetapi juga dalam hal penentuan hasil belajar siswa serta
pengukuran hasilnya.
Faktor yang Membuat Negara Hongkong Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik
Terdapat ada 5 (lima) faktor, yaitu sebagai berikut:
 Meskipun struktur dalam sistem pendidikan di negara Hongkong memakai
dasar sistem pendidikan seperti di negara Inggris,
 Namun kebudayaan dasar lingkungan di Hongkong adalah Tiongkok yang
sangat jelas terlihat.
 Kerja keras para pelajar dan mahasiswa sepanjang menempuh studi tetap
mampu tidak melupakan nilai-nilai sosial di sekitarnya yang merupakan kewajiban
untuk para pelajar dan mahasiswa di negara Hongkong.
 Para mahasiswa wajib dapat belajar secara independen dan juga bisa mencari sumber
biaya tambahan yang akan bisa digunakan untuk menunjang pembiayaan studi
mereka.
 Selain itu dalam hal berkomunikasi di negara Hongkong, gaya komunikasi
yang digunakan cenderung sopan dan sangat menghargai orang-orang yang berusia
lebih tua.
Kelompok 9 Page 36
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.
Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang
terlibat dan berkaitan langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Sistem pendidikan di Kanada memiliki empat tingkat umum: pendidikan pra-
dasar, dasar, menengah dan pasca-sekolah menengah. Institusi pendidikan atau universitas
di Kanada tidak diberi ranking resmi. Sebab, semua institusi pendidikan menawarkan
program dengan kualitas tinggi. Saat ini sistem pendidikan di Korea Selatan disebut
dengan 6-3-3-4. Maksudnya, seorang siswa akan menempuh pendidikan SD selama 6
tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, dan S1 selama 4 tahun. Adapun usia pendidikannya,
yakni: Playgroup usia 1-4 tahun. Salah satu pencapaian yang mengagumkan dari sistem
pendidikan di Korea Selatan adalah mampu mencapai tingkat literasi, tes analisa, dan
kemampuan berpikir kritis 100%. Hal ini berhubungan dengan tingkat intensitas waktu
yang pelajar habiskan di sekolah untuk membaca.
Kurikulum di New Zealand sifatnya adalah kurikulum umum yang memfokuskan
pada pembelajaran secara individual dan dalam kelompok kecil. Karena sifatnya hanya
mencakup hal-hal yang umum saja, maka sekolah diberi kesempatan untuk melakukan
modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Sistem
pendidikan Swiss terkenal secara internasional karena standar akademiknya yang tinggi,
hasil penelitian yang dianggap baik, dan metode pengajaran yang berpusat pada siswa.
Pendidikan tinggi di Swiss mengikuti Proses Bologna dan dibagi menjadi tiga siklus
program dengan gelar Sarjana, Magister dan Doktor. Sistem pendidikan di Hong Kong
juga mementingkan pendidikan keahlian praktikal, kemampuan interpersonal, isu sosial
budaya, dan penerapan pengetahuan pada praktik kerja nyata. Peserta didik dibina agar
mampu memahami peran masyarakat dan identitas sosial dengan memiliki pemikiran
yang kritis.
Kelompok 9 Page 37
B. SARAN
Analisis kurikulum perlu dilakukan untuk membenahi kekurangan yang terdapat
di dalam kurikulum sebelumnya. Adanya analisis kurikulum berdampak positif untuk
perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Analisis kurikulum mempunyai tujuan dan fungsi
yang sama-sama untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu saran dan kritik dari teman-teman pembaca sangat diharapkan
demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Kelompok 9 Page 38
DAFTAR PUSTAKA
Sara sari. 2018. System di korea selatan. (>>http://edukasi.kompasiana.com/2018/07/12/sistem-
di-korea-selatan/) di akses tanggal 2 oktober 2023
ceng hay. 2020. (>>http://www.huffingtonpost.com/2020/11/27/best-education-in-the-
wor_n_2199795.html) di akses tanggal 2 oktober 2023
detroitnumb. 2022. Kebijakan pendidikan korea selatan.
(>>http://detroitnumb.blogspot.com/2022/04/kebijakan-pendidikan-korea-selatan-dan.html) di
akses tanggal 2 oktober 2023
denghayun.2020.(>>http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_South_Korea) di akses tanggal 2
oktober 2023
galih bazhari. 2014.(https://galihbazhari.blogspot.com/2014/03/kajian-kurikulum-sistem-
pendidikan.html) di akses tanggal 2 oktober 2023
Kusmiati aulia. 2018.(http://kusmiati-aulia.blogspot.com/2018/01/sistem-pendidikan-di-
swiss.html) di akses tanggal 2 oktober 2023
Shalaazz. 2020.(https://www.shalaazz.com/menelusuri-sistem-pendidikan-di-negara-swiss/) di
akses tanggal 2 oktober 2023
Narimoni. 2019. (https://www.academia.edu/42684437/Sistem_Pendidikan_di_Hongkong) di
akses tanggal 2 oktober 2023
Zariwatoi. 2019. (https://id.scribd.com/document/445092645/Kurikulum-Hongkong) di akses
tanggal 2 oktober 2023
Papitainonyu.2020.(https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-
gunung-djati/landasan-pendidikan/summary-lp-25-sistem-pendidikan-hongkong/46897818) di
akses tanggal 2 oktober 2023

More Related Content

What's hot

Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
siti sangidah
 
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
SMPN 1 Cikidang
 
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptxMATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
WahyuDwiAntoro3
 
Ppt transformasi energi
Ppt transformasi energiPpt transformasi energi
Ppt transformasi energi
MangasiSijabat
 
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Dede Azis Nagara
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
 
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndesoPembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
Yan Aryana
 
Soal lingkaran
Soal lingkaranSoal lingkaran
Soal lingkaran
Annis Ramadhani
 
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2 Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
Lila Seffreani
 
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SDBangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
hariatisari
 
Jenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burungJenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burung
Warnet Raha
 
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan IndonesiaHubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
Lestari Moerdijat
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
ChristinaCherina
 
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Syifa Sahaliya
 
Ulangan harian matematika 1 Kelas VII
Ulangan harian matematika 1 Kelas VIIUlangan harian matematika 1 Kelas VII
Ulangan harian matematika 1 Kelas VII
Ulin Nuha Abdul Qohar
 
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdfSoal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
ZainulHasan13
 
Ppt lingkaran
Ppt lingkaranPpt lingkaran
Ppt lingkaran
desips_1012
 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudut
neng Afit
 
Lingkaran (ppt)
Lingkaran (ppt)Lingkaran (ppt)
Lingkaran (ppt)
NovritaMath
 
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
GupuhWinarto1
 

What's hot (20)

Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
 
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
 
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptxMATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
MATERI KMD SKU, SKK KAK WAHYU.pptx
 
Ppt transformasi energi
Ppt transformasi energiPpt transformasi energi
Ppt transformasi energi
 
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndesoPembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
Pembahasan un matematika smp tahun 2015 ala wong ndeso
 
Soal lingkaran
Soal lingkaranSoal lingkaran
Soal lingkaran
 
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2 Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
Latihan soal matematika UTS Kelas 3semester 2
 
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SDBangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
Bangun Datar Dan Bangun Ruang Kelas 5 SD
 
Jenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burungJenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burung
 
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan IndonesiaHubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
Hubungan Diplomatik Antara Guatemala dan Indonesia
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
 
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
 
Ulangan harian matematika 1 Kelas VII
Ulangan harian matematika 1 Kelas VIIUlangan harian matematika 1 Kelas VII
Ulangan harian matematika 1 Kelas VII
 
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdfSoal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
Soal Latihan Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup .pdf
 
Ppt lingkaran
Ppt lingkaranPpt lingkaran
Ppt lingkaran
 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudut
 
Lingkaran (ppt)
Lingkaran (ppt)Lingkaran (ppt)
Lingkaran (ppt)
 
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
Soal ppkn SMP bab 4 kelas 7 (vii)
 

Similar to MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx

Proses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulumProses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulum
ancibuhari
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
ike ikram
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
HasanBasri321358
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
daklimuthe
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Sherly Anggraini
 
Tugas prof patta
Tugas prof pattaTugas prof patta
Tugas prof patta
Frans Pabilang
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
shahrul93
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
YASIR ABDUL YASIR
 
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEtugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEina_kurnia
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Kadek Kariasa
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangRahasty Cinthia Devi
 
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumTopik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
wulan anisa
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
ssuser4f7460
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
NitaGustina1
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
Ririn Romayanti
 
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdfBuku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
MUHAMMADFARISBINAHMA
 
Makalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulumMakalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulum
Google
 
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
M Agung Prabowo
 
manajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulummanajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulum
dyah saptarini
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Sinta Haryati
 

Similar to MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx (20)

Proses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulumProses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulum
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Tugas prof patta
Tugas prof pattaTugas prof patta
Tugas prof patta
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PEtugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
tugas kurikulum Ina Kurnia 2B PE
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
 
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulumTopik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
Topik 1. Mulai Dari Diri perancangan pengembangan kurikulum
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA-SD_SMP_SMA_SMK.pptx
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdfBuku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
 
Makalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulumMakalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulum
 
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan
 
manajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulummanajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulum
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

Recently uploaded

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx

  • 1. Kelompok 9 Page 1 MAKALAH ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, SWISS, BRITANIA RAYA DAN HONGKONG DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9 : 1. Wiwin Septiana (20226013065) 2. Andi Panani (20226013087) 3. Marliani (20226013117) KELAS : PALEMBANG 1 MATA KULIAH : Pengembangan Kurikulum Pendidikan DOSEN PENGAMPU: Dr. Alhadi Yan Putra, M.Si. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2023/2024
  • 2. Kelompok 9 Page 2 Kata Pengantar Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT karena berkat karunia dan rahmat-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “Analisis Kurikulum Dan Pembelajaran Di Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Swiss, Britania Raya Dan Hongkong”. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dr. Alhadi Yan Putra, M.Si. yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kami mohon kritik dan saran konstruktif guna penulisan selanjutnya menjadi lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi semua orang. Terima kasih. Palembang, Oktober 2023 Penyusun
  • 3. Kelompok 9 Page 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................1 KATA PENGANTAR ................................................................................................2 DAFTAR IS...............................................................................................................3 BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................4 1. LATAR BELAKANG................................................................................4 2. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................5 3. TUJUAN.....................................................................................................5 BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................6 A. PENGERTIAN KURIKULUM..................................................................6 B. ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN ..............................11 1. Negara Kanada ......................................................................................11 2. Negara Korea Selatan............................................................................15 3. Negara Selandia Baru............................................................................19 4. Negara Swiss .........................................................................................22 5. Negara Britania Raya ............................................................................26 6. Negara Hongkong..................................................................................33 BAB III. PENUTUP..................................................................................................36 A. Kesimpulan.................................................................................................36 B. Saran ...........................................................................................................37 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................38
  • 4. Kelompok 9 Page 4 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lini kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam perkembangan peradaban manusia. Secara paralel proses pendidikan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam bentuk metode, sarana maupun target yang akan dicapai. Karena hal ini merupakan salah satu sifat dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat maju. Dan apabila sebuah pendidikan tidak mengalami serta tidak menyebabkan suatu kemajuan atau malah menimbulkan kemunduran maka tidaklah dinamakan pendidikan. Karena pendidikan adalah sebuah aktifitas yang integral yang mencakup target, metode dan sarana dalam membentuk manusia-manusia yang mampu berinteraksi dan beradabtasi dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal demi terwujudnya kemajuan yang lebih baik. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang pendidikan. Dan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sebuah kurikulum. Studi perbandingan pendidikan dalam hal ini kurikulum merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan Indonesia dengan Negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada sistem pendidikan tersebut. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis mencoba mengkaji dan menguraikan analisis pendidikan terhadap beberapa Negara khususnya Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Swiss, Britania Raya dan Hongkong. Sistem manajemen dari ke enam Negara ini terdapat kemiripan yaitu gabungan antara sentralistik dan desentralisasi. Kondisi ini sebenarnya sedikit berbeda dengan sistim pendidikan di Indonesia yang mana masalah sepenuhnya bersifat sentralistik tanpa memberi kewenangan kepada daerah untuk mengembangkan proses pendidikan, yang walaupun saat ini Indonesia sudah masuk dalam era desentralisasi tapi proses pengolahan pendidikan khususnya aspek anggaran daerah masih belum menaruh perhatian penuh terhadap pendidikan. Makalah ini disajikan atas dasar kajian pustaka dari berbagai sumber yang relevan, untuk itu mengingat keterbatasan penulis makalah ini masih diperlukan masukan dan saran yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Namun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan makalah ini sehingga diharapkan akan dapat menambah bahan, wawasan dan kajian penulis tentang berbagai pemahaman sistem pendidikan dari ke enam Negara tersebut.
  • 5. Kelompok 9 Page 5 2. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang di atas, pemakalah mencoba untuk mampu menjabarkan beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu: 1. Apa itu kurikulum? 2. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Kanada? 3. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Korea Selatan? 4. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Selandia Baru? 5. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Swiss? 6. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Britania Raya? 7. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran di Negara Hongkong? 3. TUJUAN Dari uraian rumusan masalah di atas, pemakalah mencoba untuk mampu menjabarkan beberapa tujuan yang akan didapat dari makalah , yaitu: 1. Dapat mengetahui arti kurikulum 2. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Kanada 3. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Korea Selatan 4. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Selandia Baru 5. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Swiss 6. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Britania Raya 7. Dapat mengetahui kurikulum dan pembelajaran di Negara Hongkong
  • 6. Kelompok 9 Page 6 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KURIKULUM Pengertian Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar‖. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentuKurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Sukmadinata : 2008). Kurikulum memiliki empat komponen, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan dan komponen evaluasi. Dalam sebuah kurikulum memuat suatu tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem pendidikan. Untuk itu tujuan dalam suatu kurikulum memegang peranan yang sangat penting, karena tujuan mengarahkan semua kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-komponen kurikulum lainnya. Dalam dimensi manajemen kurikulum, diperlukan koherensi antara kurikulum dengan pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan, yaitu : Pertama, kurikulum berpijak pada purposes or goal of the curriculum - tujuan kurikulum yang ingin dicapai. Kedua, kurikulum yang berpijak pada titik pandang berdasarkan konteks kurikulum yang digunakan. Ketiga, kurikulum bepijak pada titik pandang strategis tentang pengembangan kurikulum yang dipilih. Pengembangan juga tak dapat dipisahkan dengan proses, strategi pembelajaran yang dipilih, tehnik pembelajaran yang digunakan. Itulah sisi lain dari pandangan kurikulum sebagai proses (curriculum as a process). Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Skema : Tahapan Perubahan Kurikulum Indonesia Kurikulum dapat dipahami dari tiga dimensi yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai rencana pembalajaran (Sanjaya, 2015). Kurikulum sebagai mata pelajar merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapati ijazah. Kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan seluruh pengalaman belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk mendapatkan ijazah, dan kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
  • 7. Kelompok 9 Page 7 pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trendsin International Mathematicsand Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak File_Perbandingan Kurikulum 2017 Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia (Depdiknas, 2013). Pada studi TIMSS tahun 2011 lebih dari 95% siswa Indonesia hanya sampai pada level menengah di bawah Malaysia, Thailand dan dan Saudi Arabia. Menelaah lebih dalam tentang studi TIMSS ternyata banyak konten dalam kurikulum sains yang diujikan pada oleh TIMSS tetapi tidak terdapat dalam konten kurikulum yang ada di Indonesia, misalnya pada topik struktur partikular materi di dalam atom dan sifat dan penggunaan asam dan basa secara umum. Artinya perlu ada pembenahan dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia agar sesuai atau tidak berbeda dengan struktur kurikulum internasional. Selain itu dalam mengembangkan kurikulum harus berawal dari pendekatan grassroots, seperti yang terjadi pada kurikulum di Amerika. Pendekatan grass-roots merupakan pendekatan pengembangan kurikulum yang dirancang oleh guru dan bukan diberikan oleh pemerintah pusat (Print, 1998). Hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini adalah peningkatan kompetensi guru, karena tanpa guru yang memiliki kompetensi yang profesional maka pendekatan ini tidak akan berjalan. Salah satu model yang menggunakan pendekatan grassroots adalah model pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh Taba yaitu diagnosis of needs, formulation of objectives, selectioncontent, Organisation of content, selection of learningexperience, organisationof learningexperience, anddetermination of whattoevaluateandwayandmeans of doingit (Neil, 2010). 1. Model-model kurikulum a. Kurikulum Subjek Akademis Model kurikulum subjek akademis, yaitu model kurikulum tertua dan sangat praktis mudah disusun, dan mudah digabungkan, serta.mengutamakan isi (subject matter) yang merupakan kumpulan dari bahan ajar atau rencana pembelajaran. Isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu. Sesuai dengan bidang disiplin para ahli, masing- masing telah mengembangkan ilmu secara sisematis, logis dan solid. Para pengembang kurikulum tidak susah- susah menyusun dan mengembangkan bahan sendiri. Mereka tingga memilih bahan materi ilmu yang telah dikembangkan para ahli displin ilmu, kemudian mengorganisasikan secara sistematis, sesuai dengan tujuan pendidikan dan tahap perkembangan siswa yang akan mempelajarinya. Ditinjau dari isinya, Sukmadinata (2005) mengklasifikasikan kurikulum model ini menjadi empat kelompok besar:  Correlated curriculum. Pola organisasi materi atau konsep yang dipelajari dalam suatu peajaran dikorelasikan denga pelajaran lainnya.
  • 8. Kelompok 9 Page 8  Unified atau concentrated curriculum Pola organisasi bahan peajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu, yang mencakup materi dari berbagai pelajaran disiplin ilmu.  Integrated curriculum Kalau dalam unified masih tampak warna disiplin ilmunya, maka dalam pola yang integrated warna disiplin ilmu tersebut sudah tidak kelihatan lagi. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu.  Problem Solving Curriculum Pola organisasi yang berisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan menggunakan pengetahuan dan keterampian yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu. Pada kurikulum model ini, guru cenderung lebih banyak dimaknai sebagai seseorang yang harus digugu dan ditiru. ada empat cara dalam menyajikan pelajaran dari kurikulum model subjek akademis:  Materi disampaikan secara hierarkhi naik, yaitu materi disampaikan dari yang lebih mudah hingga ke materi yang lebih sulit. Sebagai contoh, dalam pengajaran pada jenjang kelas yang rendah diperlukan alat bantu mengajar yang masih kongkret. Hal ini dilakukan guna membentuk konsep riil ke konsep yang lebih abstrak pada jenjang berikutnya. Dalam Matematika, misalnya, konsep penjumlahan selalu disampaikan terlebih dahulu sebelum konsep perkalian, karena perkalian untuk bilangan bulat positif dapat dipandang sebagai penjumlahan berulang dari bilangan tersebut.  Penyajian dilakukan berdasarkan prasyarat. Untuk memahami suatu konseptertentu diperlukan pemahaman konsep lain yang telah diperoleh atau dikuasai sebelumnya. Perhatikan 3 x 4, yang mempunyai makna 4 + 4 + 4. Seseorang hanya bisa menghitung perkalian tersebut jika telah memahami dengan baik makna dari penjumlahan. Dengan demikian penjumlahan merupakan prasyarat untuk perkalian.  Pendekatan yang digunakan cenderung induktif, yaitu disampaikan dari hal-halyang bersifat umum menuju kepada bagian-bagian yang lebih spesifik.  Urutan penyajian bersifat kronologis. Penyampaian materi selalu diawali denganmenggunakan materi-materi terdahulu. Hal ini dilakukan agar sifat kronologis/urutan materi tidak terputus. b. Kurikulum Humanistik Kurikulum menekankan isi/materi ajaran Isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis) Peranan guru sangat dominan Penyajian : ekspositori & inkuiri 2. Kurikulum Humanistik Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Bahwa anak itu memiliki potensi, punya kemampuan, dan punya kekuatan untuk berkembang. Prioritas pendekatan ini adalah pengalaman belajar yang diarahkan terhadaptanggapan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Pendekatan ini berpusat padasiswa dan mengutamakan perkembangan unsur afeksi. Pendidikan ini diarahkankepada pembinaan
  • 9. Kelompok 9 Page 9 manusia yang utuh, bukan saja segi fisik dan intelektual, tetapijuga segi sosial dan afeksi (emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain). Hal inimenandakan bahwa pendekatan ini berpegang pada prinsip peserta didik merupakansatu kesatuan yang menyeluruh. Pendidikan lebih menekankan bagaimana mengajarsiswa (mendorong siswa), dan bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu.Penganut model kurikulum ini beranggapan bahwa siswa merupakan subjek utama yang mempunyai potensi, kemampuan dan kekuatan yang bisa dikembangkan. Hal ini sejalan dengan teori Gestalt yang mengatakan bahwa individu atau anak merupakan satu kesatuan yang menyeluruh (Sukmadinata: 2005:86). Pendidikan yang menggunakan kurikulum ini selalu mengedepankan peran siswa di sekolah. Dengan situasi seperti ini, anak diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Pendidikan dianggap sebagai unit proses yang dinamis serta merupakan upaya yang mampu mendorong siswa untuk bisa mengembangkan potensi dirinya. Karena itu, seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri adalah orang yang telah mencapai keseimbangan perkembangan dari aspek kognitif, estetika, dan moral.Dalam proses penerapan di kelas, kurikulum humanistik menuntut hubungan emosinal yang baik antara guru dan siswa. Guru harus bisa memberikan layanan. yang membuat siswa merasa aman sehingga memperlancar proses belajar mengajar. Guru tidak perlu memaksakan segala sesuatu jika murid tidak menyukainya. Dengan rasa aman ini siswa akan lebih mudah menjalani proses pengembangan dirinya. Kurikulum humanistik merupakan kurikulum yang lebih mementingkan proses dari pada hasil. Sasaran utama kurikulum jenis ini adalah bagaimana memaksimalkan perkembangan anak supaya menjadi manusia yang mandiri. Proses belajar yang baik adalah aktivitas yang mampu memberikan pengalaman yang bisa membantu siswa untuk mengembangkan potensinya. Dalam evaluasinya, guru lebih cenderung memberikan penilaian yang bersifat subyektif. c. Kurikulum Rekontruksi Sosial Kurikulum ini lebih memusatkan pada problema-problema yang dihadapinya daam masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidika internasional. Dalam aliran ini kurikulum merupakan sebuah kerjasama. Pandangan rekontruksi sosial di dalam kurikulum dimuai sekitar tahun1920-an. Harold Rug mulai melihat dan menyadarkan kawan- kawannya bahwa selama ini terjadi kesenjangan kurikulum dengan masyarakat. Ia menginginkan para siswa dengan pengetahuan dan konsepkonsep baru yang diperolehnya dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalahmasalah sosial. Setelah diharapkan dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil. Pada rekontruksionis tidak mau terlalu menekankan kebebasan individu. Mereka ingin meyakinkan murid-murid bagaimana masyarakat membuat warganya seperti yang ada sekarang dan bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan pribadi warganya melalui konsesus sosial. Perubahan sosial tersebut harus dicapai melaui prosedur demokrasi. Para rekontruksionis sosial menentang intimidasi,
  • 10. Kelompok 9 Page 10 menakut nakuti dan kompromi semu. Mereka mendorong agar para siswa mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masalah- masalah sosia yang mendesak ( crusial ) dan kerja sama atau bergotong royong untuk memecahkannya. Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini: a) Asumsi Tujuan utamanya adalah menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan- hambatan atau gangguan- gangguan yang dihadapi manusia. b) Masalah- masalah sosial yang mendesak c) Pola- pola organisasi Pola organisasi disusun seperti sebuah roda. Di tengah- tengah sebagai poros dipilih suatu masaah yang menjadi tema utama yang dibahas secara pleno. Topik- topik yang dibahas tersebut merupakan jari- jari. Semua kegiatan jari- jari tersebut dirangkum menjadi satu kesatuan sebagai bingkai. · Komponen- komponen Kurikulum rekontruksi sosial ini memiliki komponen- komponen yang sama dengan model kurikulum lain, namun isi dan bentuk- bentuknya berbeda. 1) Tujuan dan isi kurikulum Bahwa tujuan serta isi kurikulum selalu mengalami perubahan setiap tahunnya hal ini disebabkan demi mengikuti perkembangan jaman serta kecanggihan teknologi yang ada. 2) Metode Metode yang digunakan mementingkan minat dan bakat alami yang dimiliki oleh siswanya. 3) Evaluasi Dalam evaluasi siswa dilibatkan. Keterlibatan mereka terutama dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan 4) KurikulumTeknologi Terdapat korelasi yang positif antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan akan berdampak positif terhadap teknologi yang dihasilkan. Demikian pula sebaliknya, kemajuan teknologi juga berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga terhadap perkembangan model konsep kurikulum. Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak ( software) dan perangkat keras ( hardware) penarapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technologi), sedangkan penerapan teknologi perangjat lunak disebut juga teknologi sistem (system technologi). Ciri-ciri kurikulum teknologi Tujuannya diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan menjadi hasil belajar siswa. Tujuan yang masih bersifat umum dijabarkan menjadi tujuan-tujuan yang bersifat khusus, yang didalamnya terkandung aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode pengajarannya bersifat individual, dimana setiap siswa mendapat tugasnya masing-masing sesuai dengan kemampuan tingkatbelajarnya. Siswa yang kecepatan belajarnya bagus, sedang maupun lambat mendapat perhatian semua. Tetapi tak menutup kemungkinan para siswa mendapat tugas yang bersifat kelompok untuk mengurangi rasa individual mereka supaya merangsang rasa sosialisasi. Penyampaian materi pada umumnya hanya penegasan kepada para siswa materi yang dipelajari, selanjutnya para siswa belajar
  • 11. Kelompok 9 Page 11 mandiri dengan buku-buku dan bahan ajar lainnya. Bahan ajar atau isi kurikulum diambil dari disiplin ilmu, dengan diramu sedemikian rupa sehingga memudahkan penguasaan suatu kompetensi. Bahan ajar yang besar disusun dari bahan ajar yang kecil sesuai dengan urutannya. Penjabaran seperti ini memudahkan penyampaian materi yang hendak dicapai. Sesuai dengan landasannya, kurikulum teknologi lebih ditekankan pada sifat ilmiah. Evaluasi dapat dilakukan kapan saja, setelah siswa mendapat topik pelajaran siswa dapat mengajukan diri untuk dievaluasi. Fungsi evaluasi sebagai umpan balik untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan memahami topik yang telah disampaikan. Bentuk evaluasi pada umumnya obyektifitas. Seperti halnya model kurikulum yang lain, model kurikulum ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengajaran yang menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan teknologi baru secara umum lebih menyenangkan. Dari sisi pelaksanaanya model pengajaran ini pengusaaan siswa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain. Namun demikian , model pengajaran ini memiliki keterbatasan. Model kurikulum ini kurang bisa melayani siswa dengan bakat yang berbeda. Model ini cenderung seragam dengan menggunakan alat yang ada. Keberhasilan siswa tergantung pada teknologi dan juga perasaan mereka terhadap hal tersebut, bila tanggapan siswa positif maka pengusaan materi lebih cepat dan meningkat cepat pula. Model kurikulum teknologi disesuaikan dengan pemikiran pendidikan. Model ini sangat mengutamakan penguasaan dan pembentukan kompetensi. Model kurikulum teknologi berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang, kurikulum ini juga 2017 menekankan pada isi kurikulum. Suatu kompetensi besar dijadikan kompetensi yang lebih kecil sehingga perilaku-perilaku siswa dapat diamati atau diukur. Jenis teknologi yaitu: 1) Teknologi cetak 2) Teknologi Audio-video 3) Teknologi berbasis komputer 4) Teknologi terpadu B. ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN 1. NEGARA KANADA 1) Latar Belakang Kanada sebelum leburnya Uni Soviet, dalam ukuran luas tanahnya merupakan Negara nomor dua dunia. Sekarang Kanada merupakan daerah terluas, tetapi dari ukuran jumlah penduduk kanada menempati urutan ke-31. Penduduk Kanada terdiri dari berbagai suku bangsa dengan kebudayaan yang bervariasi. Etnis yang dominan adalah Inggris (British Isles) kira-kira 40%, Perancis 27%, Eropa lainnya 20%, Indian 1,5%, dan etnis lainnya(kebanyakan dari Asia) 11,5%. Bahasa resmi di Kanada adalah bahasa Inggris dan Prancis. secara Geografis, Kanada terdiri dari daerah metropolitan yang cukup luas,
  • 12. Kelompok 9 Page 12 dataran yang subur, daerah pertanian, gugusan pegunungan, sungai-sungai, hutan liar di utara, serta daerah tundra Artik (Kutub Utara). Hampir 2/3 penduduk Kanada menempati daerah perkotaan, terkonsentrasi terutama di daerah-daerah sepanjang perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Lebih dari 60% penduduk Kanada tinggal di dua propinsi, yaitu propinsi Ontario, dengan sebagian besar penduduknya berbahasa Inggris, dan propinsi Quebec yang penduduknya sebagian besar berbahasa Perancis. Berdasarkan sejarahnya, Kanada adalah Negara dwi bahasa.Keadaan fisik Kanada mendorong pertumbuhan penduduk sebesar 65%. Pada tahun 1990 rata-rata pertumbuhan penduduk kira-kira 7.0 setiap 1000 penduduk, dan merupakan salah satu yang tertinggal diantara negara-negara industry tetapi yang terendah dalam sejarah Kanada. Kanada memberikan komitmen financial untuk sector pendidikan, nomor dua sesudah kesejahteraan social dalam mengunakan anggaran pemerintah. Dalam tahun 1992-1993, belanja pendidikan Kanada mencapai kira-kira 8,1% dari GDP (Gross Domestic Product). Komitmen ini tercemin pada angkatan kerja tahun; 1989, 15% pekerja memiliki gelar universitas, 42% berpendidikan diatas sekolah menengah, yang sebelumnya hanya 29%. Tetapi; sebaliknya, terdapat 9% pekerja yang berpendidikan dibawah “Grade” 9 (SLTP,) dan masih banyak penduduk Kanada yang buta huruf (iliterasi) yaitu 25% pada tahun 1989. Data dari The World Almanac 2000, jumlah itu menurun menjadi hanya 3%. 2) Politik dan Tujuan Pendidikan Walaupun partai-partai politik yang berkuasa sering berbeda pendapat dan menerapkan strategi yang mungkin berat ke kiri dan kekanan, Kanada bukanlah negara yang memiliki ciri politik yang ekstrim. Moderat dan pragmatis merupakan karakteristik Kanada. Mayoritas penduduk kanada menghormati etika untuk mendapatkan kesempatan yang sama, dan dengan dasar itu, Kanada menyediakan pendidikan yang universal, gratis sampai ke tingkat perguruan tinggi. Pendidikan diartikan sebagai penanaman ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermanfaat. Perbedaan-perbedaan yang terjadi, hanyalah dalam menginterpretasikan konsep-konsep “Pengetahuan” dan “Keterampilan” serta dalam cara memperolehnya, bukan dalam prinsip-prinsip yang melandasinya. 3) Struktur dan Jenis Pendidikan a. Pendidikan Dasar, Menegah dan Pendidikan Tinggi Ada tiga tingkat pendidikan di Kanada, yaitu tingkat sekolah dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Bersekolah adalah wajib di Kanada selama 10 tahun dan berlaku pada semua propinsi. Tahun ajaran untuk sekolah dasar dan menengah rata-rata 180 – 200 hari belajar. Biasanya antara bulan September dan akhir Juni. Sistem pendidikan di Kanada mencakup sekolah yang dibiayai pemerintah maupun sekolah swasta, mulai dari taman
  • 13. Kelompok 9 Page 13 kanak-kanak sampai dengan pra-universitas. Sedangkan semua universitas di Kanada adalah milik pemerintah; program yang ditawarkan mulai dari undergraduate hingga doctorate dan biasanya dimulai pada bulan September. Pendidikan adalah tanggung jawab propinsi di bawah undang-undang Kanada, sehingga terdapat perbedaan dalam sistem pendidikan di berbagai propinsi. Walaupun demikian, taraf di seluruh negara ini secara keseluruhan tinggi yang setara dengan universitas di USA maupun negara Commonwealth lainnya. Secara umum, lamanya pendidikan dasar dan menengah di Kanada yaitu 11, 12 atau 13 tahun tergantung pada propinsi nya. Dari sini pelajar dapat meneruskan ke universitas dan perguruan tinggi, atau di Quebec mereka dapat melanjutkan di Cegep (Perguruan Tinggi Pendidikan Umum dan Kejuruan). b. Pendidikan Prasekolah Walaupun permulaan pendidikan pada Grade I dimulai waktu anak berusia 6-7 tahun, pendidikan prasekolah yang biasanya dinamakan “Taman Kanak-kanak” diadakan hamper disemua propinsi dan diselenggarakan pada sekolah-sekolah dasar negeri bagi anak-anak usia 5 tahun. Beberapa Dewan Pendidikan (School Board) di Manitoba, Ontario, dan Quebec memasukan anak-anak usia 4 dan 5 tahun ke sekolah bukan wajib belajar yang diselengarakan selama 2 tahun. Alberta melaksanakan program yang unik dengan dukungan pemerintah yang dinamakan “Early Childhood Services” (Sekolah bagi Anak-anak Kecil) yang melayani anak-anak umur 3 ½ tahun. Kurikulumnya mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan, social dan rekreasi. c. Pendidikan Khusus Semenjak tahun 1970-an, sudah ada kecenderungan untuk mengintegrasikan “murid-murid dengan kebutuhan khusus” (special needs students) ke dalam kelas-kelas regular. Ini memerlukan penyesuaian yang cukup berat dalam hal kurikulum dan pendidikan gurunya karena begitu banyaknya variasi kelompok murid yang termasuk dalam kategori ini. Yang termasuk didalamnya adalah kelompok anak yang cacat secara fisik, dan yang punya hambatan belajar, disamping anak-anak yang punya kemampuan akademik yang istimewa yang biasanya diarahkan pada program-program pengayaan untuk percepatan. Pemerintah juga memikirkan pendidikan bahasa khusus, selain dari bahasa Inggris dan Prancis, serta kebutuahn budaya bagi anak-anak yang baru saja berimigrasi ke Kanada, atau bagi anak-anak penduduk asli yang masuk ke sekolah- sekolah pemerintah. Juga ada sekolah-sekolah tersendiri, baik negeri ataupun swasta, yang menyelenggarakan berbagai kategori pendidikan luarbiasa seperti tuna grahita (cacat mental) yang berat, tuna netra atau tuna rungu. d. Pendidikan Vokasional, Teknik, dan Bisnis Persiapan keterampilan dan kejuruan atau vokasional semakin memegang peranan penting pada sekolah menengah tingkat atas dalam tahun 1980-an, walaupun system
  • 14. Kelompok 9 Page 14 sebelumnya untuk mengarahkan siswa pada program-program vokasional pada anak usia 14 tahun tidak dihilangkan. Tujuannya ialah untuk memberikan kepada generasi muda keterampilan yang lebih umum sifatnya, bias ditranfer atau dialihkan, sehingga dengan demikian mereka lebih mungkin berfungsi dalam masyarakat dan pasar kerja yang menuntut fleksibilitas dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat. Pandangan Kanada secara umum tentang pendidikan ialah bahwa pendidikan merupakan persiapan untuk pekerjaan dan bahwa ada hubungan antara pendapatan dan kualifikasi pendidikan. e. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal Meneruskan pendidikan setelah terputus di tengah jalan, merupakan elemen penting di Kanada, dan lebih dari 3 juta penduduk Kanada terdaftar pada program- program pendidikan orang dewasa setiap tahun. Kuliah diberikan oleh berbagai institusi termasuk oleh dewan-dewan pendidikan, kantor depertemen pendidikan propinsi, universitas, dan akademi-akademi. Program-program serupa juga diponsori dan diselengarakan oleh organisasi-organisasi nirlaba (nonprofit), organisasi professional, kantor-kantor pemerintah, lembaga bisnis dan industri. Teknologi komunikasi telah mempopulerkan “belajar di luar kelas” dan system ini member kesempatan kepada peserta di daerah-daerah yang jauh untuk mendapatkan akses terhadap kesempatan pendidikan. Pendidikan di Kanada disediakan, didanai dan diawasi oleh pemerintah federal, provinsi, dan pemerintah daerah. Pendidikan berada di dalam yurisdiksi pemerintahan provinsi dan kurikulum diawasi oleh pemerintahan provinsi. Pendidikan di Kanada umumnya dibagi pada pendidikan Dasar (Primary School , Public School), kemudian pendidikan Menengah (High School) dan pendidkan tinggi (Universitas, College). Pada setiap provinsi-provinsi terdapat ada dewan sekolah yang mengawasi pelayanan pendidikan dan penyelenggaraan program-program pendidikan. Pendidikan wajib bagi penduduk kanada sampai usia 16 tahun di seluruh provinsi di Kanada, kecuali untuk Ontario dan New Brunswick, di mana usia wajib sampai 18 tahun. Di beberapa provinsi ada beberapa pengecualian untuk tidak wajib meneruskan pendidkan pada umur 14 tahun yang dapat diberikan dalam keadaan tertentu. Kanada mewajibkan sekolah selama 190 hari dalam setahun, secara resmi dimulai dari bulan September (setelah Hari Buruh) sampai akhir bulan Juni (biasanya hari Jumat terakhir bulan, kecuali dalam beberapa kasus di Quebec ketika itu hanya sebelum Juni 24 - provinsi hari libur ). 4) Manajemen Pendidikan a. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran System pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran dalam tahun-tahun 1960-an dan awal 1970-an. Konsep-konsep seperti belajar denga strategi “Child-centered”, “continuous progress”, “team teaching”, “discovery method”, “open plan school”, dan “audiovisual aids” mulai dipakai, kadang-kadang
  • 15. Kelompok 9 Page 15 mengabaikan akibat-akibat hasilnya, atau mendabaikan pendidikan guru-gurunya. Program sekolah yang terdiri dari berbagai pelajaran wajib dan buku-buku teks yang ditentukan oleh deprtemen pendidikan propinsi juga mengalami perubahan dan modifikasi yang cukup segnifikan dan banyak program-program baru yang diperkenalkan. Ditinjau dari aspek struktur, system pendidikan Kanada berkembang kea rah lebih desentralisasi. Propinsi tetap memberikan pedoman umum, tetapi dewan pendidikan setempat (Local Board) dan maisng-masing sekolah memiliki control lebih besar terhadap implementasi, materi dan metode pengajaran. Tekanan tehadap hal-hal yang bersifat fakta semakin dikurangi, dan tekanan lebih banyak pada pembentukan keterampilan untuk membantu belajar. Isi kurikulum dimasukan mata pelajaran yang bersifat wajib, terutama matematika, sains, bahasa, dan bidang ilmu-ilmu social biasanya sejarah dan geografi. Sekarang diperkenalkan pula ilmu dan keterampilan baru selain 3 Rs. Kurikulum sekarang memasukan teknologi computer, berfikir kretif, belajar mandiri, dan pendidikan lingkungan. b. Ujian, Kenaikan Kelas dan Sertifikasi Kemajuan yang terus menerus merupakan patokan disekolah dasar. Pada tingkat sekolah dasar menengah system kredit merupakan peraturan, dan kenaikan kelas dilaknasakan berdasarkan mata pelajaran, bukan berdasarkan “Grade” atau kelas. Pada umumnya kebijakan akses terbuka terhdapa pendidikan menengah di Kanada dapat disarikan sebagai berikut: walaupun tidak ada kenaikan kelas otomatis, kurikulum sekolah memberikan pelajaran pada berbagai tingkat sehingga dengan demikian, kemampuan anak yang berbeda dapat diakomodasi. Pada kebanyakan system, ujian disiapkan dan dinilai pada tingkat local. Namun demikian, pada beberapa propinsi, seperti Britis Columbia, Alberta, dan Quebec ( juga teritori Northwest dan Yukon yang umumnya mengikuti program-program Alberta dan British Columbia) ujian akhir untuk mendapatkan diploma untuk mata pelajaran tertentu dibuat secara sentral oleh depertemen pendidikan. c. Evaluasi dan Penelitian Pendidikan Kecenderungan untuk meredefinisikan “kurikulum inti” dan memasukkan lebih banyak mata pelajaran wajib telah diikuti dengan penekanan pada penelitian hasil pendidikan. Memproritaskan tidak hanya pada penelitian terhadap hasil belajar murid, tetapi juga pada penelitian program guru, sekolah, dan system sekolah. Penelitian pendidikan dilaksanakan pada seluruh propinsi dan territorial, walaupun tingkat aktivitas penelitian itu berbeda-berbeda karena kepadatan penduduk. Sejumlah besar juga penelitian dilakukan oleh dosen-dosen universitas serta organisasi kependidikan dan asosiasi guru-guru. Departemen pendidikan propinsi dan beberapa dewan pendidikan yang besar juga mengarahkan penelitiannya pada
  • 16. Kelompok 9 Page 16 hal-hal yang menjadi masalah regional atau local seperti evaluasi program, walaupun ada kebutuhan untuk penelitian nasional seperti yang diusulkan oleh CMEC, tetapi karena struktur politik pendidikan Kanada, penelitian sulit dilaksanakan dan didanai. 2. NEGARA KOREA SELATAN Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary education), dan pendidikan tinggi (high education).  Pendidikan primer di Korea Selatan diwajibkan untuk anak-anak berusia 6 sampai 14 tahun. Pada jenjang pendidikan primer ini, prosesnya dilaksanakan di taman kanak- kanak dan sekolah dasar.  Pendidikan sekunder di Korea selatan idealnya dilaksanakan selama 6 tahun, yaitu 3 tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di Indonesia) dan sekolah atas (setara dengan SMA di Indonesia). Pada jenjang pendidikan sekunder ini, prosesnya dilaksanakan sekolah-sekolah kejuruan (setara dengan SMK di Indonesia). Selain itu, pada usia-usia sekolah menengah dan sekolah tinggi ini, anak-anak Korea Selatan melaksanakan beberapa pendidikan tambahan, yaitu melalui kegiatan kursus- kursus tertentu.  Pendidikan tinggi di Korea Selatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan perkuliahan di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta yang jumlahnya sekitar 330 perguruan tinggi. Adapun beberapa perguruan tinggi yang terkemuka di Korea Selatan antara lain Universitas Korea (Korea University), Universitas Nasional Seoul (Seoul National University), Universitas Ewha (Ewha Women's University), dan Universitas Yonsei (Yonsei University). Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatan di peringkat 11 dunia. Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak menghafal. Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas d. Manajemen Pendidikan Korea Selatan Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri pendidikan. Di daerah terdapat dewan pendidikan (board ofeducation). Pada setiap propinsi dan daerah khusus (Seoul dn Busam), masing-masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota yang dipilih oleh daerah ototnom, dari lima orang dipilih dan dua orang lainnya
  • 17. Kelompok 9 Page 17 merupakan jabatan ex officio; yang dipegang oleh walikota daerah khusus atau gubernur propinsi dan super intendent, Dewan pendidikan diketuai oleh walikota atau gubernur.  Anggaran pendidikan, Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara, dengan total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga forsi anggaran terbesar diperuntukan untuk ini, adapun sumber biaya pendidikan, bersumber dari, GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan, keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.  Guru/Personalia, Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade 13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu : sertifikat guru pra sekolah, guru SD, dan guru sekolah menengah, sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah dengan kategori guru magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan onjob training) dan lesensi bagi guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus ujian kualifikasi lulusan program empat tahun dalam bidang engineering, perikanan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan untuk menjadi dosen yunior college, harus berkualifikasi master (S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di senior college harus berkualifikasi dokter (S3).  Kurikulum, Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan "equal accessibility" ke sekolah menengah di daerahnya. e. Keunggulan Beberapa hal yang perlu menjadi perbandingan bagi kita dalam pengelolaan pendidikan dengan Korea Selatan, diantaranya adalah sebagai berikut:  Untuk sekolah taman kanak-kanak "Youchiwon" dimulai usia 3 tahun hingga 6 tahun, kapan saja boleh masuk sekolah ini asal sudah mencukupi usiannya. Sebenarnya ada juga usia 2 tahun tapi sekolah ini berseling sehari sekolah dan sehari tidak, hanya beberapa jam saja ini hanya milik swasta. Pra sekolah ada yang milik negara dan swasta. Untuk pra sekolah swasta pemerintah tetap membantu, mengawasi dan memperhatikan sepenuhnya pengolahan sekolah-sekolah TK ini.  Hal yang sangat mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi di korea Selatan selain investasi pemerintah di bidang pendidikan, adalah kebijakan pemerintah terutama mengenai ekonomi yang mendukung tumbuhnya industri. Industri tersebut kemudian menjadi mesin ekonomi yang efektif karena perkembangannya
  • 18. Kelompok 9 Page 18 disesuaikan dengan ketersediaan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.  Baik negri dan swasta pra sekolah memiliki program pendidikan yang sama, yaitu lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Mengajarkan tentang kehidupan sehari-hari, BAB, ganti baju, sikat gigi… dan lain-lain.  Sebelum masuk sekolah SD biasanya untuk pra sekolah anak-anak akan dibawa berkunjung ke SD untuk sekedar melihat-lihat sekolah mereka selanjutnya bagaimana. Pada umumnya anak yang masuk sekolah SD menerima surat pemberitahuan ijin masuk sekolah pada bulan Februari dan awal maret. Lalu bisa mendaftar pada sekolah dasar.  Korea sangat terobsesi dengan pendidikan. Pendidikan benar-benar ditekankan kepada siswa seperti orang gila. Selama tahun-tahun sekolah mereka dan kadang- kadang bahkan selama bertahun-tahun, siswa pergi ke sekolah dari jam 8 pagi sampai lewat tengah malam. Hal ini dikarenakan setelah selesai sekolah, mereka harus menghadiri pendidikan khusus untuk mencoba untuk meningkatkan kinerja akademis mereka. Mereka diprioritaskan untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang sangat ketat, yang banyak mendukung masa depan mereka. Di Korea, jika Anda masuk sebuah universitas bergengsi, Anda akan memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang baik. Seorang anak memasuki Universitas yang baik tidak hanya menjamin keadaan ekonomi individunya, tetapi juga mencerminkan reputasi orang tua anak. Dalam budaya Korea, pertimbangan yang paling penting bagi seorang pimpinan bukan kepribadian atau pengalaman kerja, melainkan di Universitas apa orang tersebut belajar. Korea memiliki tingkat kelulusan SMA 97%, ini adalah yang tertinggi tercatat di negara-negara maju. Sangat menarik untuk dicatat bahwa 80% sekolah- sekolah di korea memperolehkan hukuman fisik. f. Dunia Kontroversial Pendidikan Korea Berikut ini adalah hal-hal yang dianggap kontroversial dalam dunia pendidikan di korea:  Lee Ju-ho, Menteri Bidang Departemen Pendidikan & Saintek, mengumumkan rencananya pada tanggal 8 Februari 2011 untuk mengirimkan un-menyewa guru cadangan luar negeri untuk memberikan pelatihan tambahan meskipun mendapatkan tentangan dari Uni Guru Korea dan pekerja publik lainnya di tingkat kota dan provinsi.  Sekolah-sekolah di Korea Selatan memiliki kecenderungan kuat untuk mengabaikan pendidikan jasmani karena sifat over-kompetitif pada kelas berbasis pendidikan.
  • 19. Kelompok 9 Page 19  81% sekolah menengah dan sekolah tinggi memberlakukan larangan hubungan antara siswa.  Sekelompok warga di bawah Gereja Unifikasi memberikan penghargaan kegiatan seksual hilangnya keperawanan tanpa adanya standar yangpasti.  Stigmatisasi sosial di Korea, karir perdagangan atau kejuruan (sering dianggap sebagai pekerjaan DDD, 'kotor, berbahaya, dan merendahkan') artinya bahwa lulusan perguruan tinggi sering mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, sementara posisi kerja kadang-kadang tidak terisi.  Ada kekhawatiran yang berlebihan dari pengelola dan sehingga kegiatan persiapan ujian bisa mengancam kesehatan dan emosi siswa.  Ada kekhawatiran kurangnya semangat komunitas di kalangan mahasiswa Korea Selatan yang berasal, dalam analisis Dr Lee Mi-na menyatakan bahwa "pengasuhan berorientasi pada persaingan dan berorientasi pada persaingan keras antara orang tua".  Federasi Guru Korea mengumumkan bahwa 40% guru tidak puas dengan hilangnya otoritas/kekuasaan mereka di dalam kelas karena Sistem Evaluasi Guru baru '.  Departemen Pendidikan dan Iptek, Departemen Pertahanan Nasional, dan Federasi Asosiasi Guru Korea menandatangani MOU pada tanggal 25 Mei 2011 untuk membicarakan keamanan untuk anak-anak muda, di mana ia berpotensi melanggar protokol Hak Anak PBB.  Peringkat OECD Korea Selatan SD, SMP, dan siswa SMA adalah yang terendah dalam hal "keceriaan" dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya. Survei ini memiliki hasil yang sama dengan siswa di Seoul menurut SMOE.  Dr Seo Yu-hyeon, seorang ahli Neurologi dari Seoul mengkritik pendidikan swasta Korea Selatan di bagi balita karena kerasnya dari sistem pendidikan yang dikhawatirkan memburuknya kreativitas dan menekan perkembangan kesehatan otak.  Lembaga Pengembangan Pendidikan Korea melaporkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak memiliki kemampuan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru terutama disebabkan oleh sistem pendidikan yang lebih mementingkan ujian dan terlalu banyak siswa yang untuk dibina guru.  Sebuah survei dari Federasi Asosiasi Guru Korea menemukan bahwa 79,5% dari guru yang ada menyatakan tidak puas dengan karir mereka, sebuah tren kini berkembang dan telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut.  Banyak laporan yang menyatakan tentang meningkatnya pelecehan seksual di sekolah.
  • 20. Kelompok 9 Page 20 2. NEGARA SELANDIA BARU a. Kurikulum Selandia Baru (New Zealand ) Menurut Syuhendri (2012: 2) Visi pengembangan kurikulum New Zealand adalah: menjadikan anak-anak muda yang penuh percaya diri, connected , terlibat aktif dan pembelajar sepanjang hayat. (Ministry of Education, 2007: 8) Dengan rincian sebagai berikut : 1. Penuh percaya diri, yang maksudnya anak-anak muda New Zealand Zealand melakukan hal-hal positif untuk membentuk ide positif untuk membentuk identitas diri, termotivas titas diri, termotivasi dan dapat diandalkan, cerdas dan dapat diandalkan, cerdas berpikir, giat s berpikir, giat dan kewirausahaan serta tangguh. 2. Connected, yang dimaksudn dimaksudnya anak-anak muda New Zealand Zealand mampu berhubungan baik dengan orang lain, pengguna alat komunikasi yang efektif, mampu mengelolah tanah dan lingkungannya lingkungannya, anggota komunitas dan , anggota komunitas dan warga yang baik. warga yang baik. 3. Terlibat aktif, yang maksudnya anak-anak muda New Zealand Zealand merupakan merupakan peserta peserta dalam berbagai berbagai konteks konteks kehidupan kehidupan serta konstributor kesejahteraan budaya, budaya, ekonomi ekonomi dan lingkungan New Zealand. 4. Pembelajar sepanjang hayat, yang maksudnya anak-anak muda New Zealand adalah pemikir kritis dan kritis dan kreatif, pencari aktif, pengguna dan pen kreatif, pencari aktif, pengguna dan pencipta ilmu cipta ilmu pengetahuan. b. Sistem Pendidikan di Selandia Baru (New Zealand ) Pemerintahan New Zealand menjalankan wajib belajar. Wajib belajar adalah antara umur 6 sampai 16 tahun. Siswa dapat meninggalkan bangku sekolah pada umur 15 hanya saja jika ada izin dari orang tua dan sekolah dengan alasan-alasan yang ditentukan. Pendidikan gratis dijadikan hak anak . Pendidikan gratis dijadikan hak seluruh warga seluruh warga negara (citizens dan permanent residents) mulai dari primary school sampai secondary school selama 13 tahun penuh (setara SD, SMP, dan SMA), yang dimulai dari ulang tahun ke-5 sampai akhir tahun ajaran bertepatan dengan ulang tahun ajaran bertepatan dengan ulang tahun ke-19. Kebanyakan orang tua mengantarkan anaknya ke kan orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah sekolah pada hari ulang tahun ke-5 anaknya anaknya atau beberapa hari setelahnya. Paling lambat anak-anak harus diantarkan ke sekolah pada tahun ajaran pertama yang ditemui setelah ulang tahun ke-5. (Syuhendri, 2012 :2) 1. Primary Schoo y School Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2001:44) Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan dasar di Selandia Baru
  • 21. Kelompok 9 Page 21 adalah 9 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6 atau 7 tahun. Di Selandia Baru dikenal kelas Nol 7 (atau year 0), yang dilanjutkan menjadi year 1 dan seterusnya. Pendidikan Dasar ( Primary Schools) di Selandia Baru dapat dikelompok Selandia Baru dapat dikelompokkan ke dalam tiga kel kan ke dalam tiga kelompok, yang dikenal sebagai : Full Primary Full Primary Schools, Schools, adalah sekolah dasar yang memberikan pendidikan dari year 0 – 8 (di Indonesia, setara denga Indonesia, setara dengan dari kelas Nol n dari kelas Nol hingga kelas 2 SMP). hingga kelas 2 SMP). Contributing Schools, adalah sekolah dasar yang memberikan pendidikan dari year 0 – 6 (setara dengan dari kelas Nol hingga kelas 6 dalam sistem pendidikan Indonesia). Intermediate Schools, Schools, adalah sekolah dasar yang memberikan pendidikan dari year 6 – 8 (setara dengan kelas 6 hingga kelas 2 SMP). 2. Secondary school Menurut Direktorat Je Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2001:45) i (2001:45) Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di Selandia Baru ditempuh dalam waktu 5 tahun, yaitu dari Year 9 dan seterusnya hingga Year 13. Sekolah menengah di Selandia Baru dikelompokkan menjadi empat Schools, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari year 9 – 13 (di Indonesia, setara dengan dari kelas 3 SMP hingga kelas 3 a kelas 3 SMA dan ry Schools with attached intermediates, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari year 7 – 13. Secondary Composite Schools, yaitu sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari dasar hingga menengah, yaitu dari year 0 – 13 (di Indonesia, serupa dengan sekolah yang mempunyai SD, SMP, dan SMA). Restricted Compo Restricted Composite (area) Schools, site (area) Schools, adalah sekolah menengah yang memberikan pendidikan dari year 7 – 10 saja. 8 Jadi ada 13 level tahun akademik, mulai dari tahun 1 sampai tahun 13. Ini bisa sampai tahun 13. Ini bisa ditempuh oleh ditempuh oleh anak melalui beberapa pilihan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pertama bisa 8 tahun di Primary Primary School School dan dilanjtkan dilanjtkan 6 tahun di Secondary School. Kedua 6 tahun Primary School dilanjutkan 2 dilanjutkan 2 tahun (tahun tahun (tahun 7 dan tahun 8) tahun 8) di Intermate Intermate School School dan sisanya sisanya 5 tahun di Secondary School . Ketiga 6 tahun di Primary Primary School School dan dilanjutkan 7 dilanjutkan 7 tahun di Secondary School. Terakhir, seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah New Zealand ditempuh di sekolah yang sama, yang di kenal dengan Composite School. Dan setelah menyelesaikan secondary school hingga selesai siswa akan mendapatkan kuaalifikasi NCEA (National Certificate of Educational
  • 22. Kelompok 9 Page 22 Ach Educational Achievement) (Syuhendri, 2012:3). c. Pendidikan Tinggi Menurut Direktorat Jend Menurut (2001:46) i (2001:46) Pendidikan tinggi di Selandia Baru mirip dengan pendidikan tinggi di negara Australia, yaitu dapat dikelompokkan menjadi dua jenjang jenjang utama, jenjang jenjang sarjana sarjana (dikenal (dikenal sebagai sebagai undergraduate level ) dan jenjang pascasarjana (dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh gelar Masters atau PhD). Akan tetapi di samping kedua jenjang tersebut terdapat jenjang Diploma (baik pada tingkat sarjana maupun pada tingkat tingkat pascasa pascasarjana. Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Berikut disajika 46-48) penjenjang pendidikan tinggi di di Selandia Baru :  Undergraduate Certificate. Lama pendidikan adalah satu tahun, setelah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah. Biasanya diperuntukkan diperuntukkan bagi siswa yang mempunya nilai 9 “EBTANAS” sedikit di bawah nilai minimum yang diperlukan untuk dapat memasuki perguruan tinggi. Jenjang ini juga dibuka untuk mahasiswa yang memenuhi syarat memasuki perguruan tinggi tetapi hanya tertarik pada spesialisasi tertentu (hingga tingkat pemula atau menengah) dan tidak ingin mendapatkan gelar sarjana.  Undergraduate Diploma. Jenjang ini dapat ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan menengah dengan lama pendidikan 2 tahun. Seperti halnya pada Undergraduate Certificate, jenjang pendidikan ini dibuka untuk mahasiswa yang tertarik pada spesialisasi tertentu tanpa harus menempuh jenjang sarjana.  Bachelors Degree. Jenjang ini diperuntukkan bagi yang ingin memperoleh gelar sarjana, setelah menyelesaikan pendidikan menengah. Pendidikan memerlukan waktu selama 3 tahun.  Bachelors Degree with Honours. Pendidikan lanjutan setelah memperoleh Bachelors Degree, dengan lama pendidikan 1 tahun (2 semester). Jenjang pendidikan ini sama dengan yang diberikan oleh sistem pendidikan di Australia. Bagi mahasiswa yang mempunyai gelar ini, ia dapat menempuh jenjang dapat menempuh jenjang Masters dalam waktu satu tahun saja.  Graduate Ceriticates. Jenjang pendidkan setelah memperoleh Bachelors Degree di bidang studi yang terkait , dengan lama pendidikan hanya satu semester. Jenjang ini diperuntukkan bagi para sarjana yang ingin memperluas perluas cakrawal pengetahuannya, sebagai prerequisite untuk menempuh pascasarjana. Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 300an (dari Undergraduate level )  Graduate Diplomas. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar kesarjanaan. Lama pendidikan adalah 1 tahun. Jenjang ini diperuntukkan bagi sarjana sarjana yang ingin memperoleh pendidikan tingkat lanjut (advanced studies) dalam bidang
  • 23. Kelompok 9 Page 23 ilmu yang lebih luas. Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 300an (dari Undergraduate level )  Postgraduate Certificate. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar sarjana, dengan lama pendidikan 1 semesterJenjang ini diperuntukkan bagi sarjana yang ingin memfokuskan pengetahuannya pada bidang yang sempit, atau untuk mempersiapkan diri menuju jenjang yang lebih tinggi (misalnya jenjang S2). Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 600an (dari tingkat Masters).  Postgraduate Diploma. Jenjang pendidikan setelah memperoleh gelar sarjana, yang ditempuh dalam waktu 1 tahun. Jenjang ini diperuntukkan bagi diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin memperluas atau memperdalam bidang studi yang mereka telah ambil pada tingkat lanjutan. Mata kuliah yang diberikan berasal dari tingkat 600an (tingkat Masters). Jenjang ini juga cocok sebagai batu loncatan untuk menempuh jenjang atau S3 melalui penelitian. 3. NEGARA SWISS Switzerland atau Swiss adalah negara di Eropa yang sudah sejak lama menjadi pusat pendidikan. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi individu (individual self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang filsuf ternama di Swiss pada abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau. Johann Pestalozzi merupakan pejuang pendidikan yang menekankan bahwa anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman mereka sendiri. Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam menerapkan konsep kemampuan belajar dan kebiasaan anak-anak dalam sistem pendidikan di Swiss. Pemerintah Swiss sangat mengutamakan pendidikan warganya, sekolah – sekolah di negara Swiss tidak dikenakan biaya. Jika ada enam orang warganya yang mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan membangun sekolah dan menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas yang lengkap. Hal ini berlaku bagi setiap warga negaranya, tidak peduli ras atau agama mereka. karenanya angka buta huruf di Swiss 0%. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan negara Indonesia yang masih rendah kualitas pendidikannya dengan angka buta huruf mencapai 3,56% atau 5,7 juta orang yang masih mengalami buta huruf. a. Tujuan Pendidikan di Negara Swiss Tujuan pendidikan di Swiss adalah menciptakan induvidu berkarakter. Swiss sedang dan telah menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi, tidak hanya kecerdasan otak kiri semata. Hasilnya adalah manusia-manusia berkarakter yang diakui dunia. Karakter dibentuk tidak melalui suatu proses yang singkat dan mudah. Karakter dibentuk melalui proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesinambungan,
  • 24. Kelompok 9 Page 24 yang didukung oleh aspek internal dan eksternal (keluarga, sekolah, dan lingkungan). Sekolah yang merupakan bagian utama dari sistem pendidikan dijadikan Swiss sebagai media utama untuk menanamkan nilai-nilai kepada warganya. Proses penanaman nilai- nilai ke dalam individu ini disebut sebagai internalisasi. Swiss dengan jeli memanfaatkan usia emas anak, yaitu antara 0-5 tahun, untuk memulai enkulturasi (pengenalan nilai-nilai), internalisasi, dan sosialisasi (penerapan) nilai-nilai kehidupan. Pengaruh pendidikan pada masa ini sangat besar sehingga enkulturasi, internalisasi, dan sosialisasi yang dilakukan pada masa ini akan mempermudah dan membuka jalan yang lebar bagi pembentukan karakter anak di fase-fase kehidupan selanjutnya. Internalisasi nilai-nilai dan etika yang berhasil adalah ketika terjadi perubahan. Perubahan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku individu tersebut yang akan menghasilkan individu yang berkarakter. Perubahan dimulai dengan suatu proses pembelajaran. Konsep pembelajaran yang diterapkan pada sistem pendidikan bangsa Swiss adalah konsep pengalaman. Sekolah tidak hanya mengajarkan teori-teori tentang nilai-nilai atau etika kepada murid-muridnya, tetapi juga aplikasi dari nilai-nilai itu ke dalam kehidupan sehari-hari. ”Character cannot be developed in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved”(Hellen Keller) Karakter hanya akan terbentuk melalui pengalaman. Sekolah-sekolah di Swiss mengajarkan murid-muridnya tidak hanya sekadar mengetahui hal-hal baik (knowing the good) tetapi juga merasakan dan menerapkannya pada perilaku di kehidupan (feeling and acting the good). Ada sebuah peribahasa yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik. Ilmu dan pengetahuan yang diimplementasikan ke dalam sebuah bentuk pengalaman akan sangat membekas pada individu tersebut dan akan mengena ke alam bawah sadarnya. Pendidikan karakter yang diperoleh siswa di sekolah dibantu oleh pengalamannya di lingkungan tempat tinggal dan keluarga. Peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam membangun karakter seorang individu. Proses pembelajaran melalui pengalaman secara konsisten akan membentuk pribadi yang berkarakter. Setelah melalui proses internalisasi karakter yang panjang dan sulit, Swiss membuktikan keberhasilan hasil pendidikannya pada dunia sebagai bangsa yang berkarakter. Karakter bangsa Swiss telah membawa Swiss sebagai negara makmur, aman, dan tentram. Hal ini membuktikan bahwa betapa pendidikan memiliki peran yang besar dalam internalisasi karakter. Swiss telah menunjukkan bahwa sebuah negara yang terdiri atas individu-individu yang berkarakter dapat membentuk sebuah bangsa yang berkarakter. Dunia yang terdiri atas bangsa-bangsa yang berkarakter akan menciptakan tempat tinggal dan kehidupan yang jauh lebih baik.
  • 25. Kelompok 9 Page 25 b. Sistem Pendidikan di Negara Swiss Sistem pendidikan di Swiss sangat beragam karena konstitusi Swiss delegasi otoritas untuk sistem sekolah kanton. Ada baik sekolah negeri dan swasta, termasuk banyak sekolah internasional swasta. Usia minimum untuk sekolah dasar adalah sekitar enam tahun di semua kanton, tetapi kanton yang paling menyediakan “sekolah anak- anak” bebas mulai pukul empat atau lima tahun. SD terus sampai kelas empat atau lima, tergantung pada sekolah. Secara tradisional, bahasa asing pertama di sekolah selalu salah satu bahasa nasional lainnya, meskipun baru-baru (2000) Bahasa Inggris diperkenalkan pertama dalam beberapa kanton. Pada akhir sekolah dasar (atau pada awal sekolah menengah), siswa dipisahkan sesuai dengan kapasitas mereka dalam beberapa (sering tiga) bagian. Para peserta didik diajarkan tercepat kelas maju harus siap untuk studi lebih lanjut dan Matura, sementara siswa yang mengasimilasi sedikit lebih lambat menerima pendidikan yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Ada 12 universitas di Swiss, sepuluh yang diselenggarakan pada tingkat kewilayahan dan biasanya menawarkan berbagai mata pelajaran non-teknis. Universitas pertama di Swiss didirikan pada tahun 1460 di Basel (dengan fakultas kedokteran) dan memiliki tradisi kimia dan penelitian medis di Swiss. Universitas terbesar di Swiss adalah University of Zurich dengan hampir 25.000 siswa. Kedua lembaga yang disponsori oleh pemerintah federal adalah ETHZ di Zurich (didirikan 1855) dan EPFL di Lausanne (didirikan tahun 1969 sebagai demikian, lembaga sebelumnya suatu yang terkait dengan University of Lausanne) yang keduanya memiliki reputasi internasional yang sangat baik. Selain itu ada berbagai Universitas Ilmu Terapan. Dalam studi bisnis dan manajemen, University of St Gallen, (HSG) dan Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) adalah pemimpin. Swiss memiliki tingkat tertinggi kedua mahasiswa asing dalam pendidikan tersier, setelah Australia. Pendidikan sistem di Swiss sangat beragam, karena konstitusi Swiss delegasi kewenangan untuk sistem sekolah terutama ke kanton . Konstitusi Swiss menetapkan yayasan, yaitu sekolah dasar wajib bagi setiap anak dan bebas di sekolah-sekolah publik dan konfederasi dapat menjalankan atau dukungan universitas. Usia minimum untuk sekolah dasar sekitar enam tahun di semua kanton tetapi Obwalden , di mana ia adalah lima tahun dan tiga bulan. Setelah sekolah dasar, murid- murid dibagi menurut kemampuan dan niat dari jalur karir. Sekitar 20% dari semua siswa menghadiri sekolah menengah terkemuka, biasanya setelah 12 tahun sekolah di total untuk mengakui federal yang matura yang memberikan akses ke semua universitas. Para siswa lainnya terbagi dua atau lebih sekolah-jenis (tergantung pada kanton) berbeda dalam keseimbangan pendidikan teoritis dan praktis. Ini adalah wajib untuk semua anak untuk mengunjungi sekolah minimal 9 tahun.
  • 26. Kelompok 9 Page 26 a) Pendidikan Dasar Sistem sekolah wajib biasanya mencakup pendidikan dasar dan sekunder pendidikan. Sebelum itu, anak-anak biasanya pergi ke taman kanak-kanak , tetapi tidak diperlukan. Usia minimum untuk sekolah dasar sekitar enam tahun kecuali di Obwalden , di mana ia adalah lima tahun dan tiga bulan. Kanton Thurgau dan Nidwalden memungkinkan lima tahun usia untuk memulai sekolah dasar dalam kasus luar biasa. SD terus sampai kelas empat, lima atau enam, tergantung pada sekolah. Setiap anak laki-laki atau perempuan dapat mengambil bagian di sekolah jika mereka memilih, tetapi murid dipisahkan tergantung pada apakah mereka berbicara Perancis, Jerman atau Italia. b) Pendidikan Menengah Pada akhir sekolah dasar (atau di awal sekolah menengah), siswa dipisahkan sesuai dengan kapasitas mereka dan karir-niat di beberapa (sering tiga) bagian. Siswa yang bercita-cita untuk sebuah karir akademik masuk sekolah tinggi (disebut “Gymnasium” atau “Kantonsschule”) harus siap untuk studi lebih lanjut dan matura (biasanya diperoleh setelah 12 atau 13 tahun dari sekolah pada usia 18/19) Siswa berniat untuk mengejar perdagangan atau panggilan lengkap hanya tiga tahun tambahan sebelum memasuki Pendidikan Kejuruan yang diatur oleh hukum federal dan didasarkan pada kerjasama bisnis swasta yang menawarkan pekerjaan-posisi pendidikan dan sekolah umum yang menawarkan sekolah-pelajaran wajib gratis ke pada pendidikan kerja . Ini “sistem ganda” yang disebut membelah pelatihan akademis dan kejuruan memiliki kelanjutan dalam sistem pendidikan tinggi. Sementara pelatihan akademis mengarah ke matura dan tiket masuk gratis ke Universitas, pendidikan kejuruan berhasil menyelesaikan memberikan akses ke tingkat ketiga pendidikan praktis, Fachhochschulen . Dalam melek sains penilaian PISA , siswa 15 tahun di Swiss memiliki nilai rata-rata tertinggi 16 dari 57 negara. Di tingkat kedua yang lebih rendah ada beberapa pengajaran yang berbeda dan model sekolah yang mungkin ada. Beberapa kanton menentukan model tertentu, sementara yang lain memungkinkan kotamadya individu untuk menentukan model mana untuk mengikuti. c) Model Terpisahkan Siswa dialokasikan untuk jenis sekolah kelembagaan terpisah, sesuai dengan tingkat kinerja mereka. Struktur didasarkan pada prinsip kapasitas sama di antara siswa. Umumnya, setiap jenis sekolah memiliki kurikulum sendiri disesuaikan, bahan mengajar, guru dan, dalam beberapa kasus, berbagai mata pelajaran sendiri. Secara umum, ada jenis sekolah 2 sampai 3 (4 dalam minoritas kanton), nama-nama yang bervariasi. Dalam struktur dengan 2 jenis sekolah, pembedaan dibuat antara kelompok berbasis kinerja di tingkat dasar (dengan persyaratan menuntut setidaknya), dan berbasis kinerja kelompok di tingkat lanjutan. Dalam struktur dengan 3 jenis sekolah, ada
  • 27. Kelompok 9 Page 27 kelompok berbasis kinerja pada tingkat dasar, sebuah kelompok berbasis kinerja pada tingkat menengah dan kelompok berbasis kinerja di tingkat lanjutan. Persyaratan dari kelompok berbasis kinerja pada tingkat lanjutan yang paling menuntut dan jenis sekolah umumnya mempersiapkan siswa untuk transfer ke sekolah-sekolah matura. d) Model Koperasi Model koperasi berdasarkan kelas inti dengan persyaratan kinerja yang berbeda. Setiap murid ditugaskan untuk kelas inti sesuai dengan tingkat kinerja nya. Murid menghadiri pelajaran dalam mata pelajaran tertentu dalam kelompok kebutuhan berbasis dibedakan (dimana core class dicampur). e) Model Terpadu Model terpadu tidak menggunakan jenis sekolah yang berbeda atau kelas inti. Murid dengan tingkat kinerja yang berbeda menghadiri kelas yang sama dan pencampuran dipertahankan. Dalam mata pelajaran tertentu, terjadi pada tingkat pengajaran berbasis persyaratan dibedakan. f) Pendidikan Atas Pendidikan tersier tergantung pada pendidikan yang dipilih di pendidikan menengah. Untuk siswa dengan matura, universitas adalah yang paling umum. Magang yang melakukan sebuah sekolah menengah kejuruan akan sering menambahkan Fachhochschule atau Fachschule Höhere untuk kurikulum mereka. Swiss memiliki tingkat tertinggi kedua mahasiswa asing di perguruan tinggi, setelah Australia. Ada 14 universitas negeri dan generik di Swiss, 10 dari yang dipertahankan pada tingkat kewilayahan dan biasanya menawarkan berbagai mata pelajaran non-teknis. Dari 4 lembaga yang tersisa, 2 dijalankan oleh Konfederasi Swiss dan dikenal sebagai “Institut Teknologi Federal Swiss”. Swiss terkenal untuk sistem pendidikan pribadi. Sejumlah universitas kelas dunia seperti International Institute for Management Development termasuk kategori itu. Lihat juga daftar universitas di Swiss . g) Peringkat Pendidikan Pada tahun 1995 Swiss ambil bagian dalam Tren di Matematika dan Sains Internasional Studi (TIMSS) penilaian. TIMSS adalah penilaian internasional matematika dan pengetahuan sains murid-murid keempat dan kedelapan-kelas di seluruh dunia. Ini dikembangkan oleh Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi Pendidikan (IEA) untuk memungkinkan negara-negara peserta untuk membandingkan prestasi pendidikan siswa di seluruh perbatasan. Pada tahun 1995, Swiss adalah salah satu dari empat puluh satu negara yang berpartisipasi dalam studi. Mereka tidak berpartisipasi dalam studi nanti. Diantara 8 grader, Swiss peringkat 15 secara keseluruhan, 8 dalam matematika dan 25 di bidang ilmu pengetahuan.
  • 28. Kelompok 9 Page 28 4. NEGARA BRITANIA RAYA (INGGRIS) Sejarah berdirinya lembaga pendidikan di United Kingdom atau Kerajaan Britania Raya (selanjutnya disebut Inggris) sudah mulai tercatat sejak akhir abad ke-6, yaitu dalam peri ode sejarah Inggris Anglo-Saxon. Sekolah yang diperkirakan pertama berdiri di Inggris a dalah sebuah grammar school1 yang didirikan pada tahun 598 di Canterbury, England. Inggris merupakan rumah bagi beberapa universitas tertua di dunia. Universitas Ox ford merupakan universitas pertama yang tercatat berdiri dalam sejarah Britania Raya. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa universitas tertua di negara berbahasa Inggris ini telah m emulai pengajaran sejak tahun 1096 dan berkembang pesat sejak tahun 1167. Pada tahun 1209, beberapa orang cendekia dari Universitas Oxford memutuskan hengkang dan pind ah ke Cambridge, yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Cambridge. Di bagian utara, Universitas St. Andrews didirikan pada tahun 1413 menjadikannya univ ersitas paling tua di Skotlandia. Salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Britania Raya adalah pertama kalinya program wajib belajar diberlakukan, yaitu pada tahun 1880. Wajib belajar diberlakukan saat itu hanya untuk anak berusia 5 sampai dengan 10 tahun. Batas akhir usia wajib belajar kemudian bertambah secara bertahap dan mencapai usia 14 tahun pada tahun 1918. Tahun 1947 dan tahun 1973, batas akhir usia tersebut kembali masing- masing meningkat menjadi 15 dan 16 tahun. Dengan diberlakukannya undang- undang Education and Skills Act 2008, mulai tahun 2013 sampai dengan 2015, batas akhir usia wajib belajar tersebut akan bertahap meningkat menjadi 18 tahun. a. Sistem Pendidikan di Britania Raya Sistem pendidikan di Britania Raya dibagi berdasarkan empat negara yang tergabung di dalamnya, yaitu England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Setiap negara memiliki sistem terpisah di bawah pemerintahan masing-masing: Pemerintah Inggris bertanggung jawab atas England, selanjutnya Pemerintah Skotlandia, Pemerintah Wales dan Eksekutif Pendidikan pra-primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun 1. Pendidikan primer (primary education), usia 4-11 tahun 2. Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun 3. Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun 4. Pendidikan tinggi (higher education), usia di atas 18 tahun Irlandia Utara bertanggung jawab terhadap sistem pendidikan negara masing- masing. Mayoritas jumlah penduduk berada di England sebanyak 52 juta jiwa (83,8%) dari total 62 juta jiwa populasi Britania Raya (2010). Populasi Skotlandia, Wales dan Irlandia Utar masing-masing berjumlah sekitar lima juta (8,4%), tiga juta (4,8%) dan
  • 29. Kelompok 9 Page 29 dua juta jiwa (3%). Struktur Dasar Sistem Pendidikan di Inggris Sistem Pendidikan di Britania Raya umumnya dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan usia: Pendidikan wajib belajar dimulai sejak pendidikan primer saat anak-anak menginjak usia 5 tahun dan berakhir sampai dengan usia 16 tahun. Batas akhir usia wajib belajar ini akan berubah secara bertahap mulai tahun 2013 menjadi 18 tahun pada tahun 2015. Umumnya siswa setelah menyelesaikan pendidikan sekunder (usia 16 tahun), lalu mengambil ujian General Certificate of Secondary Education (GCSE), untuk kemudian melanjutkan ke pendidikan lanjutan (further education) selama 2 tahun. Umumnya setelah mendapatkan nilai GCSE siswa di Inggris mengambil kualifikasi AS (Adνanced Subsidiary) level yang kemudian dilanjutkan dengan A-Level, yang dapat diambil di sekolah yang sama, sixth form college atau further education college. A- Level biasanya dipakai sebagai syarat melanjutkan pendidikan ke universitas. Selain A- Level terdapat beberapa pilihan lain seperti kualifikasi Business and Technology Education Council (BTEC), International Baccalaureate (IB), Cambridge Pre-U dan sebagainya, termasuk pilihan melanjutkan ke berbagai sekolah tinggi kejuruan. Bagi yang memilih sekolah kejuruan dan ingin memasuki lapangan kerja dengan lebih cepat mereka dapat mengambil pendidikan kejuruan (νocational), sebagai contoh, pendidikan untuk mendapatkan sertifikat National Vocational Qualification (NVQ). Pemegang kualifikasi pendidikan kejuruan NVQ tetap mempunyai peluang untuk dapat meneruskan pendidikan mereka ke tingkat perguruan tinggi atau universitas, setelah memenuhi beberapa ketentuan akademis. Pendidikan tinggi (higher education) umumnya dimulai dengan tiga tahun pendidikan setingkat sarjana atau bachelor's degree. Kemudian, pendidikan pascasarjana dimulai dengan pendidikan tingkat master yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu satu tahun. Tingkat pendidikan tertinggi di tahapan ini adalah pendidikan tingkat doktor yang setidaknya ditempuh selama tiga tahun. Di tingkat nasional, pendidikan di England diawasi pemerintah pusat yaitu oleh Departemen Pendidikan (Department for Education - DfE) dan Departemen Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (Department for Business, Innoνation and Skills - BIS). Namun untuk pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat daerah, masing- masing pemerintah daerah diberi tanggung jawab dalam pengelolaannya. Bagian selanjutnya buku ini akan menjelaskan keterangan singkat di atas lebih mendalam. b. Tipe Sekolah Terdapat dua tipe sekolah di Britania Raya berdasarkan sumber pembiayaannya, yaitu: (1) sekolah yang dibiayai pemerintah (publicly-funded schools) atau ‘state school' dan (2) sekolah swasta (nongrant-aided schools) atau ‘priνate school'. Contoh-contohnya diberikan pada bagian di bawah ini. Sedangkan sekolah swasta, yaitu sekolah yang tidak menerima pendanaan dari pemerintah sama sekali juga dikenal dengan istilah sekolah independen. Selain itu, baru-baru ini pemerintah Inggris memperkenalkan sistem baru
  • 30. Kelompok 9 Page 30 yang dinamakan free school. State School Sekolah yang dibiayai pemerintah (state schools) dibagi menjadi yang tergolong umum (maintained schools), yang dibiayai melalui pemerintah daerah (local authority) dan yang tergolong khusus. Berikut merupakan sekolah-sekolah state school yang tergolong umum:  Community dan Community Special Schools, Sekolah jenis ini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah, termasuk aktivitas perekrutan staf, pemilikan tanah dan gedung serta dalam menentukan persyaratan masuk jika terdapat lebih banyak peminat dibandingkan kursi yang tersedia. Community school terbuka untuk umum. Lain halnya dengan community special school yang diperuntukkan khusus bagi anak- anak berkebutuhan khusus (special education needs). Umumnya kedua jenis sekolah ini digabungkan bersamaan dengan pengembangan lingkungan sekitar misalnya pengembangan fasilitas bersama, pengasuhan anak dan kelas-kelas untuk orang dewasa.  Foundation, Foundation Special, dan Trust School, Foundation school dikelola oleh suatu dewan pengurus yang dapat mempekerjakan karyawan dan dapat menentukan persyaratan masuk sekolah. Tanah dan bangunan biasanya dimiliki oleh dewan pengurus atau yayasan nirlaba. Foundation special school merupakan foundation school bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti halnya community special school. Trust school merupakan suatu jenis foundation school namun memiliki ikatan kerjasama nirlaba dengan badan lain, beberapa dengan badan yang berlandaskan agama sehingga tergolong ‘faith' school. Sekolah yang masuk tipe ini biasanya sekolah yang berlandaskan agama atau 'faith' school. Siapa saja dapat mengirimkan aplikasi untuk masuk sekolah jenis ini. Gedung sekolah dan tanah umumnya dimiliki oleh lembaga nirlaba, seringkali organisasi berlatar belakang keagamaan. Dewan pengurus dibebankan biaya pengelolaan gedung dan pemeliharaannya.  Voluntary Controlled (VC) School, Jenis sekolah ini mirip dengan νoluntary-aided school, hanya saja dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Perekrutan staf dan kriteria persyaratan masuk juga diatur oleh pemerintah daerah setempat.  Grammar School, Sekolah tipe ini memilih semua atau mayoritas siswanya berdasarkan kemampuan akademis yang dimiliki calon siswa. Beberapa sekolah mengadakan tes untuk menyeleksi calon siswa. Sekolah jenis ini dikelola oleh pemerintah daerah bersama badan lain.  Maintained Nursery School, Sekolah jenis ini diperuntukkan bagi anak-anak yang berusia 3-5 tahun. Tanggung jawab pengelolaan ada pada pemerintah daerah. Adapun state school yang tergolong khusus, antara lain: a) Academies Sekolah yang termasuk jenis ini dikelola secara independen dan menyediakan pendidikan yang berkualitas ‘first class'. Sekolah didirikan berdasarkan kerjasama berbagai pihak termasuk didalamnya pemerintah, pihak swasta, kelompok sukarelawan
  • 31. Kelompok 9 Page 31 dan organisasi berlandaskan agama. Baik tanah maupun gedung dibeli secara patungan, namun pemerintah yang menyediakan biaya pemeliharaan. Pendanaan sekolah ini dikelola oleh Education Funding Agency (EFA). Sekolah-sekolah lain yang dinilai telah menunjukkan performa yang bagus dapat dikonversi ke sekolah jenis ini b) Faith School Sekolah jenis ini dikelola sama dengan sekolah yang didanai pemerintah lainnya, namun dalam kurikulumnya, persyaratan masuk dan kebijakan pegawai dapat merefleksikan status sebagai sekolah berbasis agama. c) Voluntary-Aided (VA) School Sekolah jenis ini dikelola sama dengan sekolah yang didanai pemerintah lainnya, namun dalam kurikulumnya, persyaratan masuk dan kebijakan pegawai dapat merefleksikan status sebagai sekolah berbasis agama d) Private School Private school atau sekolah independen memiliki kebebasan menentukan kurikulum dan persyaratan masuk. Paling tidak terdapat 2.300 sekolah independen di Britania Raya. Sekolah ini dibiayai oleh uang masuk yang dibayar orang tua murid. e) Free School Free school pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Britania Raya pada tahun 2010. Sekolah ini tetap didanai oleh pemerintah namun tidak dikelola oleh pemerintah daerah seperti umumnya state school. Sekolah dapat didirikan oleh sekelompok masyarakat tertentu misalnya orang tua murid, guru, yayasan nirlaba, universitas, kelompok agama dan lain-lain yang disetujui pendanaannya oleh pemerintah. Sekolah ini didirikan bukan untuk tujuan profit dan dalam penerimaan siswanya tidak boleh bersifat selektif. Dengan keterlibatan masyarakat diharapkan sekolah seperti ini dapat menyaingi atau mengungguli sekolah-sekolah swasta yang memiliki kebebasan dalam pengelolaannya yang selama ini hanya dapat ditempuh kalangan berada. Perencanaan kurikulumnya diatur oleh kepala sekolah, termasuk gaji guru sampai dengan kalender akademik sekolah f) University Technical Colleges (UTC) Tipe sekolah serupa free school juga dikenalkan untuk tingkat lanjutan yang disponsori oleh universitas dan dinamakan Uniνersity Technical Colleges (UTC). UTC didanai dan dikelola seperti free school namun manajemennya harus dipimpin oleh universitas. UTC diperuntukkan bagi siswa usia 14 sampai dengan 19 tahun. g) Sixth-form Colleges Terdapat sekolah-sekolah yang menyediakan pendidikan khusus untuk tingkat lanjutan, seperti sekolah-sekolah yang berjenis ini. Sekolah jenis ini menerima mereka yang berusia 16-19 tahun dan pengelolaannya bersifat independen. Beberapa kualifikasi pendidikan tingkat lanjutan yang ditawarkan sekolah jenis ini, antara lain A-leνel, International Baccalaureata Diploma, dan GCSE.
  • 32. Kelompok 9 Page 32 Beberapa kualifikasi yang ada menawarkan pelatihan keterampilan praktis sehingga dapat langsung bekerja selepas itu. Beberapa menawarkan persiapan sebelum masuk ke universitas dan sebagainya. 1) Pendidikan Pra-Primer Berdasarkan undang-undang, pendidikan pra-primer adalah pendidikan untuk anak-anak yang belum memasuki usia wajib belajar (anak yang belum berusia 5tahun). Pendidikan ini dapat disediakan di sekolah, misalnya di taman kanak- kanak atau kelas nursery di sekolah dasar, atau di mana saja. Untuk anak-anak usia 3 bulan sampai 3 tahun, umumnya pendidikan disediakan oleh sektor swasta dan νoluntary, dengan orang tua membayar biaya pendidikan dan tidak diwajibkan (non- compulsory). Untuk anak-anak berusia 3 dan 4 tahun terdapat pendidikan gratis bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya. Berdasarkan undang-undang yang diatur Childcare Act 2006, saat ini telah diberlakukan sistem Early Years Foundation Stage (EYFS). EYFS ditujukan untuk bayi sejak lahir hingga usia 5 tahun. Terdapat enam bidang pembelajaran dan pengembangan, yaitu: pengembangan pribadi, sosial, dan emosi; komunikasi, bahasa dan melek huruf; pemecahan masalah, reasoning dan angka; pengetahuan umum dan pemahaman terhadap dunia; olah raga; dan pengembangan kreatifitas. Tahap paling awal pendidikan di jenjang ini diberikan secara paruh waktu, sampai dengan 12 jam seminggu. Kurikulum perkembangan anak, atau disebut foundation stage di dalam Kurikulum Nasional sejak diberlakukannya Education Act 2002, disusun dalam beberapa bidang pembelajaran, seperti pengembangan pribadi, sosial dan emosi; komunikasi, bahasa, dan melek huruf, perkembangan matematika; pengetahuan danpemahaman tentangdunia; olahraga atau perkembangan fisik; dan pengembangan kreatifitas. 2) Pendidikan Primer dan Sekunder Terdapat dua tahap pendidikan yang termasuk di dalam program paket wajib belajar, yaitu: a) Pendidikan primer (5-11 tahun) b) Pendidikan Sekunder (11-16 tahun) Umumnya siswa melanjutkan dari sekolah primer ke sekolah sekunder di usia 11 tahun. Namun, ada beberapa daerah di Inggris menggunakan 3 jenjang (3-tier) dan menyediakan sekolah menengah (middle schools) untuk siswa usia 8 atau 9 tahun sampai 12 atau 13 tahun. Banyak dari sekolah sekunder setelah menyelesaikan tahap pendidikan wajib belajar juga menyediakan pendidikan tingkat lanjutan untuk siswa usia 16 sampai 18 tahun. 3) Waktu Belajar di Sekolah Sekolah harus buka selama 190 hari dalam satu tahun. Pengajar wajib berada di sekolah 5 hari lebih lama untuk tujuan kegiatan di luar waktu mengajar, seperti
  • 33. Kelompok 9 Page 33 misalnya pengembangan profesi. Jangka waktu dan hari libur ditentukan oleh pemerintah daerah atau dewan pengurus sekolah, tergantung dari dasar hukum sekolah bersangkutan. Tahun ajaran baru biasanya dimulai awal September dan diakhiri bulan Juli tahun berikutnya. Sekolah umumnya beroperasi lima hari seminggu (Senin sampai Jum'at). 5. NEGARA HONGKONG Sistem pendidikan di Hongkong merupakan pengembangan sistem pendidikan Inggris yang selain mengutamakan pengetahuan, juga mementingkan pembelajaran keahlian praktikal, kemampuan interpersonal, isu-isu sosial, budaya, serta penerapan pengetahuan pada praktek kerja nyata. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat memahami peranmasyarakat dan identitas nasional mereka, memiliki pemikiran kritis dan keterampilanmandiri, dan menjalani gaya hidup sehat. Sekolah bertanggung jawab untuk merumuskanrencana pelajaran sehari-hari, dengan mengingat pedoman ini. Karena Hongkong inginmemastikan bahwa kurikulumnya menurut standar internasional.Sebagai tahap awal pendidikan di Hongkong yaitu sekolah di Taman Kanak-Kanak(TK), orang tua menyekolahkan anaknya selama 3 tahun. Penerimaan siswa TK berdasarkankebijaksanaan masing-masing TK. Namun, TK diharuskan memastikan peluang yang samatanpa memandang ras, jenis kelamin, dan kemampuan mereka. Mengingat adanya beragammode operasi TK adalah bijaksana untuk membanding-bandingkan program dahulu sebelummembuat pilihan. Setelah menyelesaikan pendidikan di TK, berlanjut pada tingkat Pendidikan dasar selama 6 tahun. Penerimaan siswanya dimulai dari usia sekitar 6 tahun. Pendaftarannyaharus memenuhi syarat yang dialokasikan dalam posisi Primary 1 di sekolah negeri dansekolah dasar, yang dibantu melalui Sistem Pendaftaran Primary One. Pendidikan dasar diHongkong mempunyai 3 mode operasi dalam yaitu pagi, siang, dan sehari penuh. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Cina sedangkan bahasa kedua adalah bahasaInggris. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, berlanjut pada tingkat pendidikanmenengah yaitu 3 tahun pendidikan menengah pertama dan 3 tahun pendidikan menengahatas dan hanya mengikuti satu kali ujian publik saja di akhir Secondary 6. Pendaftarannyadialokasikan pada lokasi Secondary 1 (S1) bersubsidi di sekolah pemerintah dan sekolah luar biasa melalui Sistem Alokasi Tempat Sekolah Menengah. Para siswanya juga dimintamemilih jurusan antara Arts (IPS) dan Science (IPA). Selain dari sekolah-sekolah di atas, Hongkong juga mempunyai sekolah internasionalsebanyak 53 sekolah dan pendidikan istimewa (sekolah luar biasa) sebanyak 60 sekolah.Sekolah internasional menawarkan kurikulum non-lokal yang berbeda, termasuk dari Inggris,Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Singapura, danlain-lain seperti program International
  • 34. Kelompok 9 Page 34 Baccalaureate. Siswa sekolah ini pun biasanya tidak mengikuti ujian lokal. Sedangkan pendidikan istimewa menyediakan layanan pendidikan 2 untuk anak-anak tunanetra, tuna rungu, cacat fisik, permasalahan emosional dan perilaku, dandisabilitas intelektual, serta siswa yang dirawat di rumah sakit.Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, seseorang bisa melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi di mana Hongkong mempunyai 20 institusi pendidikantinggi pemberi gelar sarjana. Selain pendidikan tinggi, ada pula pendidikan orang dewasayang mana EDB menerapkan Financial Assistance Scheme for Designated Evening Adult Education Courses (FAEAEC)/Skema Bantuan Finansial untuk Kursus Malam PendidikanDewasa Tertentu untuk menyediakan bantuan finansial bagi pelajar dewasa berusia 17 ke atasyang memenuhi syarat untuk menghadiri kursus menengah malam di pusat-pusat yang ditunjuk. Selain itu, ada pula Program Diploma Yi Jin menyediakan jalur alternatif untukindividu yang putus sekolah menengah 6 serta pelajar dewasa berusia 21 tahun ke atas untukmemperoleh kualifikasi formal untuk mencari pekerjaan dan studi lanjut. Di samping itu, ada juga pendidikan dan pelatihan kejuruan dan professional yang dilaksanakan oleh Vocational Training Council (VTC)/Dewan Pelatihan Kejuruan yang menawarkan berbagai program pendidikan dan pelatihan kejuruan dan profesional melalui lembaga-lembaga anggotanya.Pendaftarannya terlepas dari ras atau asal etnis mereka yang mampu memenuhi persyaratan penerimaan yang akan dipertimbangkan. VTC utamanya menggunakan bahasa Inggrissebagai bahasa pengantar, dilengkapi dengan bahasa Cina jika perlu, untuk program tingkat paska sekolah menengah 6 atau lebih tinggi. Walaupun program ini memerlukan kualifikasi bahasa Cina di HKDSE untuk masuk, kualifikasi bahasa Cina alternatif seperti HKDSE Applied Learning Chinese /Bahasa Cina HKDSE untuk Belajar Terapan (untuk siswa yangtidak berbahasa Cina) dan bahasa Cina GCE/GCSE/IGCSE akan dipertimbangkan untuksiswa NCS. Oleh karena itu, siswa NCS dapat mendaftar sesuai dengan preferensi mereka. Secara umum kurikulum pendidikan di Hong Kong pasca 1997 antara lain meliputi pelajaran sebagai berikut: Chinese Language Education; English Language Education; Mathematics Education; Science Education; Technology Education; Personal, Social and Humanities Education (PSHE);Arts Education; Physical Education (Tammy Kwan, 2003: 67). Hong Kong menggunakan kurikulum untuk pendidikan Social General Studies Syllabus sebagai pedoman untuk Primary Schools (primary 1 ± primary . Termasuk di dalamnya adalah tema-tema hidup sehat, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan alam sekitar. (Joe Tin- yau LO, 1999). Kurikulum social studies di Hong Kong telah mengalami beberapa pergantian di antaranya pada tahun 1967 social studies syllabus, masa ini Hong Kong masih berada di bawah koloni Inggris, kemudian tahun 1980 social studies syllabus, dan tahun 1997 berubah menjadi general studies syllabus (LO, 1999). Menurut Joe
  • 35. Kelompok 9 Page 35 Tin-yua LO, kurikulum di Hong Kong dengan demikian lebih menggunakan pendekatan general studies di Hong Kong merupakan integrasi masyarakat- teknologi-ilmu pengetahuan, sehingga objek yang hendak dicapai adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai sosial. Di Hongkong MBS disebut The School Management Initiative (SMI) atau manajemen sekolah inisiatif. Problem pendidikan di Hongkong yang mendorong munculnya MBS adalah struktur dan proses manajemen yang tidak memadai, peran dan tanggungiawab masing-masing pihak kurang dijabarkan secara jelas dan inisiatif datang dari atas. Model MBS Hongkong menekankan pentingnya inisiatif dari sumber daya di sekolah sebagai pengganti inisiatif dari atas yang selama itu diterapkan. Inisiatif yang diberikan kcpada sekolah harus dibarengi dengan di terapkannya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. Transparansi di sini juga menuntut kejelasan tugas dan tanggungiawab masing-masing pihak yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Transparansi dan akuntabilitas tidak hanya dituntut dalam penggunaan anggaran belanja sekolah, tetapi juga dalam hal penentuan hasil belajar siswa serta pengukuran hasilnya. Faktor yang Membuat Negara Hongkong Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Terdapat ada 5 (lima) faktor, yaitu sebagai berikut:  Meskipun struktur dalam sistem pendidikan di negara Hongkong memakai dasar sistem pendidikan seperti di negara Inggris,  Namun kebudayaan dasar lingkungan di Hongkong adalah Tiongkok yang sangat jelas terlihat.  Kerja keras para pelajar dan mahasiswa sepanjang menempuh studi tetap mampu tidak melupakan nilai-nilai sosial di sekitarnya yang merupakan kewajiban untuk para pelajar dan mahasiswa di negara Hongkong.  Para mahasiswa wajib dapat belajar secara independen dan juga bisa mencari sumber biaya tambahan yang akan bisa digunakan untuk menunjang pembiayaan studi mereka.  Selain itu dalam hal berkomunikasi di negara Hongkong, gaya komunikasi yang digunakan cenderung sopan dan sangat menghargai orang-orang yang berusia lebih tua.
  • 36. Kelompok 9 Page 36 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan berkaitan langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sistem pendidikan di Kanada memiliki empat tingkat umum: pendidikan pra- dasar, dasar, menengah dan pasca-sekolah menengah. Institusi pendidikan atau universitas di Kanada tidak diberi ranking resmi. Sebab, semua institusi pendidikan menawarkan program dengan kualitas tinggi. Saat ini sistem pendidikan di Korea Selatan disebut dengan 6-3-3-4. Maksudnya, seorang siswa akan menempuh pendidikan SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, dan S1 selama 4 tahun. Adapun usia pendidikannya, yakni: Playgroup usia 1-4 tahun. Salah satu pencapaian yang mengagumkan dari sistem pendidikan di Korea Selatan adalah mampu mencapai tingkat literasi, tes analisa, dan kemampuan berpikir kritis 100%. Hal ini berhubungan dengan tingkat intensitas waktu yang pelajar habiskan di sekolah untuk membaca. Kurikulum di New Zealand sifatnya adalah kurikulum umum yang memfokuskan pada pembelajaran secara individual dan dalam kelompok kecil. Karena sifatnya hanya mencakup hal-hal yang umum saja, maka sekolah diberi kesempatan untuk melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Sistem pendidikan Swiss terkenal secara internasional karena standar akademiknya yang tinggi, hasil penelitian yang dianggap baik, dan metode pengajaran yang berpusat pada siswa. Pendidikan tinggi di Swiss mengikuti Proses Bologna dan dibagi menjadi tiga siklus program dengan gelar Sarjana, Magister dan Doktor. Sistem pendidikan di Hong Kong juga mementingkan pendidikan keahlian praktikal, kemampuan interpersonal, isu sosial budaya, dan penerapan pengetahuan pada praktik kerja nyata. Peserta didik dibina agar mampu memahami peran masyarakat dan identitas sosial dengan memiliki pemikiran yang kritis.
  • 37. Kelompok 9 Page 37 B. SARAN Analisis kurikulum perlu dilakukan untuk membenahi kekurangan yang terdapat di dalam kurikulum sebelumnya. Adanya analisis kurikulum berdampak positif untuk perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Analisis kurikulum mempunyai tujuan dan fungsi yang sama-sama untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karena itu saran dan kritik dari teman-teman pembaca sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
  • 38. Kelompok 9 Page 38 DAFTAR PUSTAKA Sara sari. 2018. System di korea selatan. (>>http://edukasi.kompasiana.com/2018/07/12/sistem- di-korea-selatan/) di akses tanggal 2 oktober 2023 ceng hay. 2020. (>>http://www.huffingtonpost.com/2020/11/27/best-education-in-the- wor_n_2199795.html) di akses tanggal 2 oktober 2023 detroitnumb. 2022. Kebijakan pendidikan korea selatan. (>>http://detroitnumb.blogspot.com/2022/04/kebijakan-pendidikan-korea-selatan-dan.html) di akses tanggal 2 oktober 2023 denghayun.2020.(>>http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_South_Korea) di akses tanggal 2 oktober 2023 galih bazhari. 2014.(https://galihbazhari.blogspot.com/2014/03/kajian-kurikulum-sistem- pendidikan.html) di akses tanggal 2 oktober 2023 Kusmiati aulia. 2018.(http://kusmiati-aulia.blogspot.com/2018/01/sistem-pendidikan-di- swiss.html) di akses tanggal 2 oktober 2023 Shalaazz. 2020.(https://www.shalaazz.com/menelusuri-sistem-pendidikan-di-negara-swiss/) di akses tanggal 2 oktober 2023 Narimoni. 2019. (https://www.academia.edu/42684437/Sistem_Pendidikan_di_Hongkong) di akses tanggal 2 oktober 2023 Zariwatoi. 2019. (https://id.scribd.com/document/445092645/Kurikulum-Hongkong) di akses tanggal 2 oktober 2023 Papitainonyu.2020.(https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan- gunung-djati/landasan-pendidikan/summary-lp-25-sistem-pendidikan-hongkong/46897818) di akses tanggal 2 oktober 2023