Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sel, perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan, serta sel prokariotik dan eukariotik. Dijelaskan bahwa sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan yang memiliki berbagai organel dengan fungsi masing-masing. Sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan antara lain dalam pemilikan dinding sel, plastida, dan lisosom. Sedangkan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik terletak pada
Pembahasan biokimia karbohidrat yang meliputi definisi, klasifikasi, penggolongan, struktur kimia, reaksi kimia dan fisik serta pemanfaatan karbohidrat.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT → PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
Pembahasan biokimia karbohidrat yang meliputi definisi, klasifikasi, penggolongan, struktur kimia, reaksi kimia dan fisik serta pemanfaatan karbohidrat.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT → PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Makalah sel 3
1. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari
biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan.
Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat bahwa
alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan
sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap materi genetic.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada
yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang
sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang
memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki
membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti
dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.
2. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
2. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
3. Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
3. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
2. Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
3. Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi.
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SEL
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit
(kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel
tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari
banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-
sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya
secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi
yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu:
· unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
· unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
· unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
· unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)
2. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a. Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-
sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan
tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan
kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga
bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel serta tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding
sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik).
b. Membran plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
3. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Selain itu membrane sel juga berfungsi
mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi,
osmosis, dan transport aktif.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
3. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma.Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma.Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom. Di sebelah luar dari membran plasma terdapat
dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian
bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak
berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk
menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat
klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian
sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas
(plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil
(kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
4. Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal)
yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti)
dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari
sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas).
Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga
masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata
lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
4. PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
No. Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Tidak memiliki dinding sel Memiliki dinding sel
2 Tidak memiliki plastid Umumnya memiliki plastid
3 Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom
4 Memiliki sentrosom Tidak memiliki sentrosom
5 Timbunan zat berupa lemak dan glikogen Timbunan zat berupa pati
6 Bentuk tidak tetap Bentuk tetap
7
Pada hewan tertentu memiliki vakuola,
ukuran kecil, sedikit
Memiliki vakuola ukuran besar, dan
banyak
8
Sel hewan lebih kecil dari pada sel
tumbuhan
Sel tumbuhan lebih besar dari pada sel
hewan
9 Nukleus lebih besar dari pada vesikel Nukleus lebih kecil dari pada vakuola
10 Ada kutub animal dan vegetal
Tidak ada perbedaan kutub embrionik,
yang ada semacam epigeal dan hypogeal
11
Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk
yang berbeda
Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi
bentuk yang berbeda
12 Terdapat proses gastrulasi Terdapat proses histodifferensiasi
13
Tidak terdapat jaringan embrionik seumur
hidup
Meristem sebagai jaringan embrionik
seumur hidup
14
Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran
tubuh)
Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali
kemampuan akar dalam hal menopang
berat tubuh bagian atas
15
Apoptosis untuk perkembangan jaringan,
melibatkan mitokondria dan caspase
Tidak ada apoptosis, yang ada lebih ke
arah proteksi diri, tidak melibatkan
mitokondria
16 Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
17 Tidak memiliki kloroplas Memiliki kloroplas
5. 18 Memiliki cincin kontraktil Tidak memiliki cincin kontraktil
19 Tidak memiliki plasmodesmata
Memiliki plasmodesmata
I. Sel hewan
Secara umum sel tumbuhan dan sel hewan tersusun atas inti sel, membrane sel, dan
sitoplasma. Namun ada organel-organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan,
begitu pula sebaliknya. Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan pada sel tumbuhan
tidak mempunyai organel ini. Pada sel hewan juga memiliki bagian yang sama dari sel
tumbuhan yaitu mempunyai inti dan sitoplasma. Salah satu organel yang dimiliki sel hewan
dan tidak dimiliki sel tumbuhan yaitu sentrosom yang fungsinya mengatur gerakan
kromosom selama berlangsung pembelahan sel.
II. Sel tumbuhan
Struktur sel tumbuhan terdiri atas inti sel, membrane sel, sitoplasma, dinding sel, plastid,
vakuola, mitokondria, ribosom, membrane plasma, badan golgi, kloroplas, lisosom,
sitoskeleton, dan lain sebagainya. Pada sel tumbuhan bentuk selnya tetap ini disebabkan
karena adanya dinding sel yang mengandung selulosa. Pada sel tumbuhan juga terdapat
organel kloroplas yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Namun pada sel
tumbuhan tidak terdapat sentrosom.
6. BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama
dalam organisasi yang sangat rapi. Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan
terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan
halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus). Berdasarkan
keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik.
Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh
membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera.
Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA
dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang
besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
2. SARAN
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas .
Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel.
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk
hidup.
7. MAKALAH
SEL
DISUSUN OLEH :
NAMA : EKA WIDI HAPSARI
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014
8. KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadiran TUHAN yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga penulisan makalah tentang “SEL” ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah EKOLOGI yang telah di berikan oleh dosen kepada Saya.
Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, dan
kami menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah ini
mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Terkait dengan semua itu pada
kesempatan yang sangat berbahagia ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada dosen yang telah mendidik kami.
Raha, Juni 2014
Penyusun
9. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………....................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………............................. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………............................... 1
1.Latar Belakang………………………………….....…..................................... 1
2. Rumusan Masalah…………………………………….......................................1
3. Tujuan ……………………………………......................................................1
BAB II PEMBAHASAN……………………............................…….................... 2
1. Pengertian sel……………………..............................…......................….. 2
2. Struktur dan fungsi organel sel……………………............................…….. 2
3. Struktur sel prokariotik dan eukariotik……………………......................…… 3
4. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan……………………..................…….. 4
BAB III PENUTUP…………………………………......................…..............…. 6
1. Kesimpulan………………………….................................................................. 6
2. Saran………………………............................................................................ 6