1. MAKALAH
DASAR - DASAR
PENDIDIKAN MIPA
Dosen Pengampuh :
Dra.B K
udi aryani
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK
INDONESIA
(STKIP PGRI) BANDAR
LAMPUNG
2011
4. PENDAHULUAN
MIPA adalah kependekan dari Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dimana
penggabungan dari dua cabang rumpun
besar yaitu matematika dan ilmu
pengetahuan Alam. Tujuan dari
penggabungan menjadikan satu rumpun
adalah agar cabang-cabang ilmu yang saling
berkaitan itu dapat di satu rumpunkan hingga
dapat saling menunjang satu sama lainnya
dalam penyajiannya ataupun
pengembangannya.
5. Adapun hakekat IPA sebagai rumpun ilmu yang di
bina dan direkat di sekeliling tiang pembantu
matematika, diikat dan menjadi satu rumpun ilmu
pengetahuan yang sejak zaman dahulu yang
masih sederhana menjadi sumber pemikiran
teknologi, yang hasil-hasilnya sangat di butuhkan
dan mempengaruhi tinggi rendahnya kebudayaan
manusia sampai dengan zaman modern dan
teknologi sekarang ini. Adapun cabang-cabang dari
IPA tersebut ada 5 cabang, yaitu: Fisika, Biologi,
Kimia, Geologi, dan Astronomi, yang sekarang ini
dapat mengubah dunia menjadi sangat maju.
6. PENGERTIAN MATEMATIKA
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman),
mathematique (Perancis), matematico (Itali),
matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda)
berasal dari perkataan latin mathematica, yang
mulanya diambil dari perkataan Yunani,
mathematike, yang berarti “relating to learning”.
Perkataan mathematike berhubungan sangat erat
dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).
Jadi berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam
Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika
berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan
bernalar”.
7. Johnson dan Rising (1972)
Dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir,
pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada
mengenai bunyi.
Reys (1984)
Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu pola
pikir, suatu seni, suatu bahasa, serta suatu alat.
Morris Kline. “ Why Johnny can’t Add”. 1964.
Matematika itu bukan ilmu yang menyendiri, kering, menakutkan,
dan dapat sempurna karena dirinya sendiri. Tetapi eksistensi
matematika itu adalah untuk membantu manusia dalam memahami
dan menguasai permasalahan manusia itu sendiri dalam sosial,
ekonomi, dan alam.
8. Gagne (1977)
Matematika mempunyai cakupan objek yang sangat luas
yang bersifat langsung dan terdiri dari fakta, konsep, skill
dan prinsip, serta yang bersifat tidak langsung seperti
transfer belajar, kemampuan inkuiri, kemampuan
memecahkan masalah, disiplin pribadi dan penghargaan
terhadap struktur matematika.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah suatu sistem lambang-lambang formal yang
bersangkut paut dengan sifat-sifat struktur dari simbol-
simbol dan proses pengolahan simbol-simbol yang diatur
secara logis, digunakan manusia untuk menafsirkan
secara eksak berbagai ide dan menarik kesimpulan.
9. Matematika Ratu Ilmu
Carl Friedrieck Gauss dalam bukunya yang
diterbitkan tahun 1801 dengan judul
Disquisitiones Arithmatics mendefinisikan
“Matematika adalah ratu ilmu pengetahuan
dan teori bilangan adalah ratu matematika”.
Dari pernyataan Gauss tersebut dapat
diambil alasan-alasan sebenarnya, yaitu:
10. Matematika adalah ilmu yang sudah sangat tua,
hampir setua adanya manusia berfikir. Teori
berhitung yang dikatakan oleh Gauss sebagai
ratunya matematika itu, sudah tumbuh sejak
manusia membutuhkan perhitungan.
Matematika tidak memerlukan ilmu pengetahuan
lain dalam pengembangannya, tetapi sebagai ratu
dibutuhkan oleh semua ilmu pengetahuan lain.
Matematika sebagai ratu dan ilmu yang baik,
mengayomi dan melayani ilmu pengetahuan yang
lain sambil mendorong mereka berkembang lebih
maju, dengan menyediakan bagi mereka
bagaimana cara berfikir yang sistematis dalam
observasi dan analisis data serta mengambil
keputusan atau kesimpulan secara logis sistematis.
11. Matematika adalah sebagai seni yang
seperti ratu yang anggun, semakin di
dalami semakin pula terlihat unsur-unsur
keindahan yang mendalam, keteraturan
dan keterurutan.
Matematika bila diperlukan dapat menjadi
alat penghibur yang jenaka, sebagai ratu
memberikan hiburan bagi anak-anaknya
dengan permainan-permainan
matematika yang lucu dan mengundang
senyum dan tawa yang berguna bagi
setiap orang.
12. Struktur Matematika
Dalam pembuktian matematika ada tiga
bahan pokok yang harus diuji
kebenarannya yaitu;
1.Unsur – unsur primitif
2.Unsur – unsur Terdefinisi
3.Postulat atau Aksioma
13. Pola, Hubungan, Abstraksi
dan Generalisasi
Matematika juga disebut ilmu tentang
pola dan hubungan karena didalamnya
kita sering mencari keseragaman
(abstraksi), hingga ke generalisasi
dapat di buat.
Kemampuan untuk memahami pola
melalui pengalaman (observasi) disebut
abstraksi
14. generalisasi yaitu kemampuan untuk
membuat perkiraan umum atau
pengetahuan yang berdasarkan
pengalaman yang dikembangkan
melalui contoh-contoh khusus.
15. Fungsi dan Tujuan
Matematika
Matematika berfungsi mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur,
menurunkan dan menggunakan rumus
matematika yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari melalui pengukuran dan geometri,
aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan
trigonometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan melalui model
matematika yang dapat berupa kalimat
matematika dan persamaan matematika,
diagram, grafik atau tabel.
16. Tujuan umum pendidikan matematika
ditekankan kepada siswa untuk memiliki:
1. Kemampuan yang berkaitan dengan
matematika yang dapat digunakan dalam
memecahkan masalah matematika, pelajaran
lain ataupun masalah yang berkaitan
dengan kehidupan nyata.
2. Kemampuan menggunakan matematika
sebagai alat komunikasi.
3. Kemampuan menggunakan matematika
sebagai cara bernalar yang dapat
dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti
berpikir kritis, berpikir logis, berpikir
sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur,
bersifat disiplin dalam memandang dan
menyelesaikan suatu masalah.