Perubahan kondisi lingkungan akan diikuti oleh perubahan fisiologis organisme. Salah satu perubahan fisiologis adalah proses osmoregulasi sebagai wujud respons organisme terhadap perubahan osmositas lingkungannya.
Laporan praktikum ini membahas tentang tekanan osmosis pada sel tumbuhan. Mahasiswa mengukur jumlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang mengalami plasmolisis pada berbagai konsentrasi larutan glukosa untuk menentukan konsentrasi isotonic. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 0,22 M menyebabkan 50% sel mengalami plasmolisis, sehingga nilai potensial osmosis cairan sel adalah -22,4 atm.
Peristiwa difusi, osmosis, filrasi dan keseimbangan asam basa dalam tubuh dibahas dalam 3 kalimat:
1) Transport pasif zat dan air melalui membran kapiler dan sel meliputi difusi, osmosis, dan filrasi yang dipengaruhi tekanan dan konsentrasi larutan.
2) Sistem pengaturan pH darah meliputi sistem penyangga kimiawa, pernapasan, dan ginjal untuk menjaga keseimbangan asam basa.
3) Gangguan ke
1. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan air akibat asupan air yang kurang atau kehilangan air yang lebih besar.
2. Tubuh memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan cairan, seperti rasa haus dan hormon antidiuretik yang dihasilkan hipofisis.
3. Ginjal akan menahan air agar tetap berada dalam tubuh ketika terjadi kekur
Mekanisme fisiologi tubuh manusia mempertahankan homeostasis melalui tiga mekanisme utama: pertukaran cairan antar kompartemen tubuh, pengaturan keseimbangan asam basa, dan pengendalian osmolaritas dan volume cairan ekstraseluler. Ginjal memainkan peran penting dalam mekanisme ini melalui filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi ion dan air.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang percobaan permeabilitas dan plasmolisis membran sel pada sel tumbuhan.
2. Percobaan dilakukan dengan mengamati sel epidermis Allium cepa dan daun Rhoeo discolor dalam berbagai larutan.
3. Hasilnya menunjukkan pengaruh suhu dan jenis larutan terhadap permeabilitas membran sel.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang gejala difusi dan osmosis pada sel tumbuhan dan hewan. Difusi adalah pergerakan molekul secara acak dari daerah berkonsentrasi tinggi ke rendah, sedangkan osmosis adalah pergerakan molekul air melalui membran selektif. Dokumen ini juga menjelaskan proses difusi terfasilitasi, hipertonik, isotonik, hipotonik, dan tekanan turgor pada sel tumbuhan.
Laporan praktikum ini membahas tentang tekanan osmosis pada sel tumbuhan. Mahasiswa mengukur jumlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang mengalami plasmolisis pada berbagai konsentrasi larutan glukosa untuk menentukan konsentrasi isotonic. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 0,22 M menyebabkan 50% sel mengalami plasmolisis, sehingga nilai potensial osmosis cairan sel adalah -22,4 atm.
Peristiwa difusi, osmosis, filrasi dan keseimbangan asam basa dalam tubuh dibahas dalam 3 kalimat:
1) Transport pasif zat dan air melalui membran kapiler dan sel meliputi difusi, osmosis, dan filrasi yang dipengaruhi tekanan dan konsentrasi larutan.
2) Sistem pengaturan pH darah meliputi sistem penyangga kimiawa, pernapasan, dan ginjal untuk menjaga keseimbangan asam basa.
3) Gangguan ke
1. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan air akibat asupan air yang kurang atau kehilangan air yang lebih besar.
2. Tubuh memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan cairan, seperti rasa haus dan hormon antidiuretik yang dihasilkan hipofisis.
3. Ginjal akan menahan air agar tetap berada dalam tubuh ketika terjadi kekur
Mekanisme fisiologi tubuh manusia mempertahankan homeostasis melalui tiga mekanisme utama: pertukaran cairan antar kompartemen tubuh, pengaturan keseimbangan asam basa, dan pengendalian osmolaritas dan volume cairan ekstraseluler. Ginjal memainkan peran penting dalam mekanisme ini melalui filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi ion dan air.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang percobaan permeabilitas dan plasmolisis membran sel pada sel tumbuhan.
2. Percobaan dilakukan dengan mengamati sel epidermis Allium cepa dan daun Rhoeo discolor dalam berbagai larutan.
3. Hasilnya menunjukkan pengaruh suhu dan jenis larutan terhadap permeabilitas membran sel.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang gejala difusi dan osmosis pada sel tumbuhan dan hewan. Difusi adalah pergerakan molekul secara acak dari daerah berkonsentrasi tinggi ke rendah, sedangkan osmosis adalah pergerakan molekul air melalui membran selektif. Dokumen ini juga menjelaskan proses difusi terfasilitasi, hipertonik, isotonik, hipotonik, dan tekanan turgor pada sel tumbuhan.
Uji ini bertujuan untuk mengamati gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis. Batang kangkung direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Pada larutan air biasa terjadi difusi, sedangkan pada larutan garam terjadi osmosis. Pada larutan garam dengan konsentrasi tinggi terjadi plasmolisis akibat osmosis.
Teks tersebut membahas tentang gangguan sirkulasi dan cairan tubuh, termasuk kongesti/hiperemi, edema, perdarahan, dan trombosis. Secara ringkas, kongesti adalah peningkatan volume darah dalam pembuluh darah, edema adalah kenaikan volume cairan ekstraseluler yang dapat bersifat lokal atau umum, perdarahan terjadi karena kerusakan pembuluh darah atau proses patologis, sedangkan trombosis adalah pemb
Transudat dan eksudat adalah cairan yang terkumpul di ruang tubuh akibat gangguan sirkulasi darah atau proses peradangan. Transudat terbentuk tanpa adanya peradangan, sedangkan eksudat terbentuk akibat peradangan dan mengandung lebih banyak protein. Pemeriksaan transudat dan eksudat dilakukan untuk mengetahui jenis cairan, penyebabnya, dan tindakan selanjutnya.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen untuk menentukan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang umbi kentang melalui osmosis. Berbagai konsentrasi larutan sukrosa direndamkan dengan potongan umbi selama 1,5 jam, dan perubahan panjang diukur. Hasilnya menunjukkan panjang berkurang dengan konsentrasi lebih tinggi karena keluarnya air dari sel melalui osmosis.
Percobaan osmosis pada kentang menunjukkan tiga hasil berbeda berdasarkan jenis larutannya: (1) berat kentang bertambah dalam air karena air masuk ke dalam sel, (2) berat kentang tidak berubah dalam larutan gula 5% karena kesetimbangan osmosis, (3) berat kentang berkurang dalam larutan gula 30% karena air keluar dari sel. Hal ini menunjukkan pengaruh konsentrasi larutan terhadap osmosis di
HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUH, CAIRAN TUBUH, HOMEOSTATIS CAIRAN, KESEIMBANGAN CAIRAN DALAM TUBUH HARUS SELALU DIJAGA, UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA DEHIDRASI, MAU TURUN 7 KG DALAM 20 HARI ? TLP 085257838909 WA 087854523931 PIN BB 23463D2C
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahVina Widya Putri
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum biokimia darah dan pemeriksaan kandungan senyawa dalam darah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang fungsi darah, susunan darah yang terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah, serta beberapa tujuan dan manfaat dari praktikum tersebut seperti mengetahui kandungan albumin dan senyawa bukan protein dalam darah.
Dokumen tersebut membahas tentang ekomorfologi dan ekofisiologi hewan. Ekomorfologi adalah ilmu yang mempelajari morfologi tubuh hewan yang dipengaruhi lingkungan untuk beradaptasi. Diberikan contoh struktur tubuh burung seperti elang, kolibri, pipit, dan pelatuk yang disesuaikan dengan makanan dan gaya hidupnya. Sedangkan ekofisiologi membahas adaptasi fisiologi hewan terhadap lingkungan, misalnya perbedaan f
Uji ini bertujuan untuk mengamati gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis. Batang kangkung direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Pada larutan air biasa terjadi difusi, sedangkan pada larutan garam terjadi osmosis. Pada larutan garam dengan konsentrasi tinggi terjadi plasmolisis akibat osmosis.
Teks tersebut membahas tentang gangguan sirkulasi dan cairan tubuh, termasuk kongesti/hiperemi, edema, perdarahan, dan trombosis. Secara ringkas, kongesti adalah peningkatan volume darah dalam pembuluh darah, edema adalah kenaikan volume cairan ekstraseluler yang dapat bersifat lokal atau umum, perdarahan terjadi karena kerusakan pembuluh darah atau proses patologis, sedangkan trombosis adalah pemb
Transudat dan eksudat adalah cairan yang terkumpul di ruang tubuh akibat gangguan sirkulasi darah atau proses peradangan. Transudat terbentuk tanpa adanya peradangan, sedangkan eksudat terbentuk akibat peradangan dan mengandung lebih banyak protein. Pemeriksaan transudat dan eksudat dilakukan untuk mengetahui jenis cairan, penyebabnya, dan tindakan selanjutnya.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen untuk menentukan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang umbi kentang melalui osmosis. Berbagai konsentrasi larutan sukrosa direndamkan dengan potongan umbi selama 1,5 jam, dan perubahan panjang diukur. Hasilnya menunjukkan panjang berkurang dengan konsentrasi lebih tinggi karena keluarnya air dari sel melalui osmosis.
Percobaan osmosis pada kentang menunjukkan tiga hasil berbeda berdasarkan jenis larutannya: (1) berat kentang bertambah dalam air karena air masuk ke dalam sel, (2) berat kentang tidak berubah dalam larutan gula 5% karena kesetimbangan osmosis, (3) berat kentang berkurang dalam larutan gula 30% karena air keluar dari sel. Hal ini menunjukkan pengaruh konsentrasi larutan terhadap osmosis di
HOMEOSTATIS CAIRAN TUBUH, CAIRAN TUBUH, HOMEOSTATIS CAIRAN, KESEIMBANGAN CAIRAN DALAM TUBUH HARUS SELALU DIJAGA, UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA DEHIDRASI, MAU TURUN 7 KG DALAM 20 HARI ? TLP 085257838909 WA 087854523931 PIN BB 23463D2C
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahVina Widya Putri
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum biokimia darah dan pemeriksaan kandungan senyawa dalam darah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang fungsi darah, susunan darah yang terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah, serta beberapa tujuan dan manfaat dari praktikum tersebut seperti mengetahui kandungan albumin dan senyawa bukan protein dalam darah.
Dokumen tersebut membahas tentang ekomorfologi dan ekofisiologi hewan. Ekomorfologi adalah ilmu yang mempelajari morfologi tubuh hewan yang dipengaruhi lingkungan untuk beradaptasi. Diberikan contoh struktur tubuh burung seperti elang, kolibri, pipit, dan pelatuk yang disesuaikan dengan makanan dan gaya hidupnya. Sedangkan ekofisiologi membahas adaptasi fisiologi hewan terhadap lingkungan, misalnya perbedaan f
Pendidikan memainkan peranan penting dalam pembangunan masyarakat melalui beberapa aspek. Pertama, pendidikan berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dengan mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk kepribadian yang berorientasi pada prestasi. Kedua, pendidikan berperan dalam pelestarian lingkungan hidup dengan memberikan arahan tentang pentingnya memelihara lingkungan. Ketiga, pendidikan berperan dalam mengantisipasi dampak
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan melalui adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi tersebut memungkinkan hewan dapat memperoleh makanan, melindungi diri dari musuh, dan bertahan hidup. Beberapa contoh adaptasi pada hewan dijelaskan seperti paruh dan kaki burung yang berbeda sesuai makanannya, kantung air unta, dan perubahan warna kulit bunglon.
Makalah ini membahas tentang hakikat pendidikan dan perkembangan peradaban manusia. Pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi manusia yang bertujuan membentuk kepribadian sesuai nilai-nilai masyarakat. Hakikat pendidikan dibahas dari pendekatan epistemologis dan ontologis. Pendidikan dijelaskan sebagai proses berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan eksistensi manusia dalam masyarakat dan budaya
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang penting untuk pembangunan sumber daya manusia. Sayangnya, pendidikan di Indonesia belum merata antara perkotaan dan pedesaan karena faktor sarana prasarana dan ketidaksetaraan akses."
Agile Methods, Project and Programme Management Conference, Feb 2016
What do we really need to do for our business to transform and how do we engage the people we work with to contribute to that journey and sustain it?
In the context of a traditional advertising agency Leanne shares insights and outcomes on how she applied agile principles and tools at M&C Saatchi, to create great teams, improve workflow and raise team happiness.
This Haiku Deck presentation encourages the viewer to create their own presentation on SlideShare and provides examples of photo credits from 4 photographers: Juegasiempre, Eneas, El Coleccionista de Instantes, and Presidencia de la República del Ecuador. It inspires the viewer to get started making their own presentation.
The document discusses the self-administration of a trust. It outlines the key steps which include opening a file and minutes book, setting up a bank account, keeping monthly accounting records and financial statements, and ensuring all transactions are properly documented with bank statements. It also describes the processes that should be followed for individual projects, monthly activities, and annual tasks like depreciating assets and filing tax returns. The presentation aims to provide trustees with guidance on properly administering and maintaining records for a trust.
Specialization of Generics Array Accesses After Inliningnomaddo
This document summarizes research on specializing generic array accesses in OCaml after function inlining. It introduces type abstractions and applications to the intermediate language to eliminate dynamic type checks on arrays. This achieves up to 21% speedup on numerical computations by removing dispatch on type tags in arrays. The approach follows alpha renaming to correctly specialize polymorphic functions. Experiments show various programs see improvements from 1-21% by removing generic array accesses.
The document describes a proposed mobile app called Adventures of Daros created by students to help other students relieve stress and boredom from schoolwork. It would be a simple arcade-style platformer game. The students have researched that stress can negatively impact teenagers and many feel dependent on relaxing activities. Their minimum viable product would focus on character jumping but they intend to expand it over time through free updates. Market research suggests people are willing to pay a small up-front fee for the app as long as future updates are free. They plan to advertise it on Facebook and around schools.
Jessica May is an occupational therapist. She enjoys traveling and experiencing different cultures, cooking to live independently and provide for others, and keeping fit through running events and netball. She finds meaning and identity in spending time with family, doing household chores, sailing with her father, and driving to get around independently. She is currently a student to gain the knowledge and skills to become an occupational therapist.
Praktikum ini mengamati bentuk sel darah merah pada berbagai konsentrasi garam untuk melihat apakah terjadi krenasi atau hemolisis. Sel darah merah diamati pada konsentrasi NaCl 0,3%-2% untuk melihat pengaruh hipotonik dan hipertonik terhadap bentuk sel. Hasilnya menunjukkan terjadinya hemolisis pada konsentrasi rendah dan krenasi pada konsentrasi tinggi."
1. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk darah sebelum dan sesudah haemolisis dengan menambahkan larutan aquades dan NaCl, serta menentukan tahanan osmotik sel darah merah. 2. Hasilnya menunjukkan bahwa darah yang ditambah aquades akan mengembang dan tembus cahaya, sedangkan darah ditambah NaCl akan mengkerut dan tidak tembus cahaya. 3. Untuk menentukan tahanan osmotik, didapatkan bahwa konsent
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme air dalam tubuh manusia, mencakup distribusi air, struktur air, komponen amfipatik, tekanan osmotik, keseimbangan elektrolit, pergerakan air antara kompartemen, dan pengaturan keseimbangan air oleh hipotalamus dan sistem renin-angiotensin-aldosteron."
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
Cairan elektrolit : zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan non elektrolit
Non elektrolit : zat terlarut tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik
Ex: protein, urea, glukosa,
Elektrolit : garam larut air menjadi satu atau lebih partikel bermuatan (ion/elektrolit)
Ex: Na+, K+, Ca+, Mg2+
Potensial air murni pada tekanan atmosfer dan pada potensial air suhu yang sama dengan nol, maka tekanan atmosfer larutan pada potensial air akan bernilai negatif atau kurang dari nol. Oleh karena itu molekul air akan berdifusi dari potensial air yang lebih tinggi menuju potensial air rendah dalam larutan sel, artinya potensial air akan menuruni gradien potensial air kedalam larutan, akibatnya tekanan di dalam sistem membesar.
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdfEulisArumsari
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, pembuluh darah, dan organ lain yang bekerja sama untuk mengangkut nutrisi, oksigen, dan produk metabolisme ke seluruh tubuh serta membentuk jaringan fibrin untuk menghentikan pendarahan."
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. LAPORAN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI HEWAN
“OSMOREGULASI”
OLEH :
WELLY I M SELLO
ROSDIANA N. KATUPU
VABIANUS DJAWA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015
2. I. JUDUL : “OSMOREGULASI”
II. TUJUAN :
Untuk memahami proses osmoregulasi dengan pengukuran konsentrasi sel darah
dalam berbagai macam media yang mempunyai konsentrasi osmosis berbeda.
III. DASAR TEORI
Perubahan kondisi lingkungan akan diikuti oleh perubahan fisiologis organisme. Salah
satu perubahan fisiologis adalah proses osmoregulasi sebagai wujud respons organisme
terhadap perubahan osmositas lingkungannya. Fenomena osmoregulasi terjadi pada sel darah
yang kondisi cairan (osmositas) lingkungannya berubah-ubah. Proses pengaturan cairan ini
melibatkan peristiwa osmosis. Osmosis adalah proses berpindahnya molekul air melalui
membran dari tempat yang berkonsentrasi zat terlarut rendah ke tempat yang berkonsentrasi
zat terlarut tinggi. Menurut Bykov(1960), bila konsentrasi cairan ekstrasel lebih besar
dibanding konsentrasi cairan intrasel, maka air dari dalam sel akan akan keluar ke lingkungan
dan menyebabkan terjadinya krenasi, yaitu mengkerutnya membran sel eritrosit. Bila
konsentrasi cairan intrasel lebih besar dibanding konsentrasi cairan ekstrasel, maka air dari
lingkungan akan masuk ke dalam sel dan menyebabkan terjadinya hemolisis, yaitu pecahnya
membran sel eritrosit karena tekanan yang tinggi dari dalam sel.
Menurut Gilles(1985), tiap pembuluh darah memiliki kekhasan, baik dalam struktur
maupun fungsinya. Pembuluh arteri dindingnya tebal terutama terdiri dari otot polos, pada
sayatan melintang biasanya bentuknya bulat, aliran darah dalam arteri tidak konstan dan
cepat. Arteri dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu arteri elastis(yaitu aorta dan cabang
aorta), arteri pada otot, dan arteriol. Vena memiliki dindingnya tipis dan di dalamnya
terdapat katup-katup, lumennya lebih besar dibandingkan arteri, dan aliran darah relatif
konstan. Dinding pembuluh kapiler tipis hanya terdiri dari sel endotelium, aliran darahnya
lambat dan sel darah bergerak satu-satu, letak pembuluh kapiler ini sangat tersebar memasuki
ruang antarsel pada jaringan.
Menurut Soeripto(1991), proses pembekuan darah disebabkan oleh berubahnya
fibrinogen menjadi fibrin. Faktor yang dapat mempercepat pembekuan darah antara lain :
Faktor genetic, Jumlah ion kalsium (Ca2+), Trombosit yang pecah, Komponen-komponen
darah, Suhu, Luas permukaan luka, Konsentrasi garam, Kehadiran antikoagulan.
3. IV. Alat, Bahan dan Prosedur kerja
a. Alat
Objek gelas & penutup
Mikroskop
Lancet/jarum france
b. Bahan
Larutan NaCl 0,4 %, 0,6 %, 0,9 %, 1 %
Alkohol 90 %
Antikoagulan Na-sitrat
Kapas
c. Prosedur Kerja
1. Tangan probandus di ayun-ayun terlebih dahulu, sebelum jarinya ditusuk
2. Ujung jari dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
3. Pengang dan tekanlah sedikit jari tersebut
4. Ditusuk dengan jarum frankle/lanset dengan kedalaman 3-4 mm ( arah
tusukan tegak lurus dengan garis-garis sidik jari)
5. Setelah darah keluar , jari tersebut ditekan atau diperas
6. Tetesan darah pertama diisap dengan kapas, tetesan darah berikutnya
digunakan untuk percobaan.
7. Darah diteteskan pada gelas objek yang bersih
8. Ditambahkan beberapa tetes larutan Nacl 0,2%
9. Ditutup kaca objek dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop
10. Dilakukan prosedur diatas untuk darah yang sama dengan mengunakan
larutan Nacl 0.4% , 0.6%, 0.9% dan 1 %
11. Diperhatikan perbedaan hasil pengamatan sel darah tersebut dan dibuat
gambar dari masing-masing sel darah.
4. V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.
Hasil Pengamatan
PROBANDUS WANITA
NO. JENIS LARUTAN GAMBAR
1. NaCl 0.25%
2. NaCl 0.4%
3. NaCl 0.6%
4. NaCl 0.9%
5. NaCl 1%
5. PROBANDUS LAKI - LAKI
NO. JENIS LARUTAN GAMBAR
6. NaCl 0.25%
7. NaCl 0.4%
8. NaCl 0.6%
9. NaCl 0.9%
10. NaCl 1%
6. Pembahasan
Berdasarkan tabel pengamatan yang ada, maka hal pertama yang kami lihat yaitu struktur
dari sel darah manusia : Eritrosit dari probandus wanita berbentuk lempeng bikonkaf,yang
merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,
Sel darah merah berbentuk bikonkaf agar mempunyai luas permukaan yang lebih besar,
sehingga sel tersebut lebih mudah dalam melakukan transportasi antar sel.Warna eritrosit
kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen
warna merah berupa hemoglobin. seperti sel-sel lain sel darah manusia mempunyai inti
namun dalam perkembangannya pada sumsum tulang , sel terisi oleh hemoglobin dan inti sel
menyusut dan kemudian lenyap. Akibatnya, sel darah merah dewasa, tidak mempunyai inti
sel. Sel-sel darah merah dapat hidup sampai 120 hari. Sel darah pada probandus laki-laki
berbentuk tidak sama seperti pada probandus wanita karena ada faktor yang
mempengaruhinya, seperti kebiasaan tidur sampai larut malam sampai subuh.
Berdasarkan tabel pengamatan di atas kita dapat mengetahui pengaruh macam-macam
kosentrasi larutan NaCl terhadap sel darah merah:
Pemberian larutan NaCl 0,25 %
Sel darah pada objek glass yang diberi larutan NaCl 0,25% akan menghasilkan sel darah
yang mengembang dikarenakan larutan NaCl 0,25% termasuk larutan hipotonis sehingga
menyebabkan air pada larutan NaCl masuk ke dalam sel darah merah smenjadi mengembang.
Pemeberian larutan NaCl 0,4 % pada sel darah merah.
Sel darah pada objek glass bersama latutan NaCl 0,4% menghasilkan sel darah merah
yang mengembang dari ukuran normalnya itu menandakan larutan NaCl 0,4% tersebut adalah
larutan hipotonis sehingga menyebabkan air pada larutan NaCl masuk ke dalam sel darah
merah dan akhirnya sel darah merah menjadi membesar atau mengembang.
Pemberian larutan NaCl 0,6% pada sel darah merah
Sel darah pada objek glass yang diberi larutan NaCl 0,6% akan menghasilkan sel darah
yang mengembang sama seperti pada pemberian NaCl 0,4% tetapi ada sedikit perbedaan
yaitu sel darah merah yang diberi larutan NaCl 0,6% lebih kecil mengembangnya dibanding
sel darah merah yang diberi NaCl yang lebih besar sel darah merahnya dikarenakan larutan
7. NaCl 0,6% termasuk larutan hipotonis sehingga menyebabkan air pada larutan NaCl masuk
ke dalam sel darah merah menjadi mengembang.
Larutan hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya
lebih rendah daripada di dalam sel. Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih
rendah tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel. Air
yang masuk sel menyebabkan pembengkakan dan kemudian pecah, keadaan ini disebut sel
darah merah mengalami hemolisa. Larutan Hipotonis adalah larutan yang memiliki
osmolalitasnya lebih rendah dari plasma.
Pemberian larutan NaCl 0,9% pada sel darah merah.
Pada pemberian NaCl 0,9% pada sel darah akan menghasilkan sel darah merah yang tetap
ukurannya normal karena larutan NaCl 0,9% adalah larutan isotonis, yang di maksud larutan
isotonis adalah larutan didalam dan diluar sel sama kosentrasinya sehingga ukuran eritrosit
tetap normal. Larutan isotonis adalah Larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sarna
dengan cairan dikatakan bahwa yang isotonik dengan yang lainnya jika suatu larutan yang
digunakan berkontak dengan sel air akan masuk kedalam sel karena perbedaan osmotik dari
larutan disekitamya.
Pemeberian larutan NaCl 1% pada sel darah merah
Sel darah pada objek glass yang diberi larutan NaCl 1% akan menghasilkan sel darah
merah yang mengkerut dari ukuran normalnya di karenakan cairan NaCl 1% merupakan
cairan hipertonis,sehingga menyebabkan air pada sel darah merah keluar menuju larutan
NaCl yang kosentrasinya lebih tinggi. Larutan hipertonis adalah Larutan yang konsentrasi zat
terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel. Larutan Hipertonis terjadi
apabila sel darah merah terdapat di dalam plasma hipertonis (lebih pekat daripada sitoplasma
sel) maka akan melepaskan air ke dalam plasma dan menjadi berkerut. Sel darah merah yang
berkerut disebut krenasi.
8. VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum mengenai pengukuran suhu tubuh manusia yang sudah kami lakukan
maka dapat kami simpulkan :
Pemeberian larutan NaCl 0,4 % pada sel darah merah menyebabkan terjadinya
hemolisis pada sel.
Pemberian larutan NaCl 0,6 % pada sel darah merah menyebabkan terjadinya
hemolisis juga pada sel.
Pemberian larutan NaCl 0,9 % pada sel darah merah, sel darah merah tetap dalam
keadaan semula karena larutan isotonis.
Pemberian larutan NaCl 1 % pada sel darah merah menyebakan terjadinya krenasi
pada sel.
9. DAFTAR PUSTAKA
Gilles, R. 1985. Circulation, Respiration, and Metabolism. Springer-Verlag. Berlin
K.M Bykov, G.Y Vladimirov, et al. 1960. Textbook Physiology. Foreign Language
Publishing House. Moscow
Soeripto et al. 1993. Panduan ketrampilan kerja laboratorium. Jurusan Biologi ITB.
Bandung