SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah
tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1 tahun
cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung
air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan
terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat
badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air.
Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan
osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan
eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung
dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel.
Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri
dari cairan tubuh total.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :
1. Bagaimana anatomi cairan dalam tubuh?
2. Apa saja cairan yang adadalam tubuh?
3. Apa saja kelainan yang berhubungan dengan cairan dalam tubuh?

I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan umum dari perbuatan makalah ini adalah agar lebih memahami tentang cairan
( sendi dan otak)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP FISIOLOGIS
KESEIMBANGAN CAIRAN
Sekitar 60% berat badan tubuh total terdiri dari atas air. Dari jumlah ini 2/3nya (66%)
adalah cairan intrasel dan 1/3nya (33% adalah cairan ekstrasel.Karena berperan dalam
pembentukan energi, pemeliharaan tekanan osmotik dan transport zat-zat di tubuh dan
menembus membran sel, air sangat diperlukan dalam kehidupan. Upaya mempertahankan
keseimbangan yang tepat antara asupan dan pengeluaran air sangatlah penting;jika seseorang
mengalami kelebihan hidrasi, maka dapat terjadi pengenceran elektrolit dan zat-zat terlarut
plasma, pembengkakan sel dan kemungkinan kematian. Rasa haus yang di dorong oleh pusat di
hipotalamus dan pengeluaran urine oleh ginjal mempertahankan keselarasan antara asupan dan
haluaran.
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari
minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar
1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.Sedangkan pengeluaran cairan
melalui ginjal dalambentuk urine 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800
ml.
2.2 FUNGSI CAIRAN
Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
Transport nutrient ke sel
Transport hasil sisa metabolism
Transport hormone
Pelumas antar organ
Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.

2
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu;
1.DIFUSI
Merupakan proses dimana partikel yang terdapat dala cairan bergerak rai konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit
didisfusikan menembus membrane sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran
moleku, konsentrasi larutan, dan temperature.

2.OSMOSIS
Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrane semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang lebih tinggi yang
sifatnya menarik.

3.TRANSPORT AKTIF
Merupakan proses partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya
daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

2.3 CARA PEMERIKSAAN CAIRAN
a .Pengukuran pemasukan cairan;
1)

Cairan oral ; NGT dan oral

2)

Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV

3)

Makanan yang cenderung mengandung air

4)

Irigasi kateter atau NGT

b. Pengukuran pengeluaran cairan;

1)

Urine : volume, kelernihan/kepekatan

2)

Fesef : jumlah dan konsisten

3)

Muntah

4)

Tube drainase

5)

IWL

3
c. Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya + 200 cc

d. Data hasil pemeriksaan yang mungkin ditemukan pada;

Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot, tetani dan sensasi rasa.
Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, Hemoglobin dan bunyi jantung.
Mata : cekung, air mata kering.
Neurologi : reflex, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.
Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-untah dan bising usus.
Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parental)
Tanda umum masalah elektrolit
Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit.
Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan
Status perkembangan seperti usia atau situasi social
Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan.

2.4 JENIS CAIRAN

2.4.1. CAIRAN SENDI

o Cairan Sendi adalah cairan viskos yang terdapat dalam rongga sendi
o Cairan sendi ini mensuplai makanan bagi kartilago sendi, pelumas dan
pelindung sendi

4
o N komposisi cairan sendi = cairan plasma

Jumlah

o cairan sendi pada sendi-sendi besar 1-3 m

PEMERIKSAAN
o Tes Makroskopis
o Tes Mikroskopis
o Tes Mikrobiologi
o Tes Kimia
o Tes Imunologi

PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI

Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai
nama lain berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu
mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi diambil
menggunakan jarum yang ditusuk kedalam cairan itu berada( area diantara tulang pada sendi
tersebut). Cairan synovial menjadi pelumas dalam sendi. Cairan synovial akan memberikan
nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak dapat arus selama penggunaan ( gesekan dalam
pergerakan sendi).

Analisis cairan sendi terdiri dari serangkaian uji yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan
yang terjadi akibat dari penyakit tertentu.
Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di daerah
persendian, berupa;
1) Nyeri didaerah persendian
2) Eritema meliputi daerah persendian dan sekitarnya
3) Inflamasi di daerah persendian, dan
4) Akumulasi cairan sinovi
2.4.2. CAIRAN OTAK

5
Cairan otak dibentuk oleh plexus chroideus dan merupakan hasil filtrasi dari plasma. Cairan ini
serupa dengan plasma bedanya hanya elemen-elemen yang terkandung didalamnya, umpamanya
kadar Na, Ca HCO3, glukosa dalam jumlah yang rendah dll. Perbedaan ini disebabkan adanya
permobility yang selektif dan faktor-faktor sekresi dari dinding plexus choroedeus. Disamping
itu dikenal pula istilah blood brain barrier dimana pada keadaan normal mencegah masuknya
beberapa bahan kedalam cairan otak misalnya bilirubin dan penicillin pada keadaan patologis
barrier ini rusak sehingga terdapat cairan otak yang patologis.
Fungsi cairan otak
1.

Pelindung otak dari goncangan

2.

Mengatur volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak

3.

Sebagai alat transport zat-zat makanan dan sisi metabolisme
Cara memperoleh cairan otak

Cairan otak diperoleh cara melakukan punksi pada :
1.

Daerah lumbal (L3 dan L4)

2.

Sisterna magna

3.

Ventrikel otak ( sesuai dengan indikasi)

Pemeriksaan cairan otak
Pmeriksaan cairan otak meliputi :
1.

Pemeriksaan makroskopis

2.

Pemeriksaan mikroskopis

3.

Pemeriksaan kimiawi

A.

Pemeriksaan makroskopis

1.

Pemeriksaan tentang kekeruhan

6
Untuk melihat adanya kekeruhan maka cairan oatak dibandingkan dengan yang berisi aquadest,
dalam keadaan normal cairan otak jernih. Keadaan patologis dapat terjadi sebagai berikut:
·

Opalescent

: seperti kabut halus, gris hitam pada dasar tabung masih dapat dilihat

·

Keruh

: garis hitam pada dasar tabung tidak tampak lagi [ada keadaan ini jumlah sel

umumnya lebih besar 500 sel/mm3
Keadaan ini bisa disbabkan oleh perdarahan, sel-sel radang, dan kuman, leukositosis tidak selalu
disertai kekeruhan misalnya pada meningitis tuberculosa, meningitis syphili catabes dorsalis dan
polio myelitis pada keadaan ini cairan otak masih jernih.

2.

Pemeriksaan tentang pH
Cairan otak dalam keadaan normal pH bereaksi sedikit alkalis

3.

Pemeriksaan tentang B. J

Dalam keadaan normal B.J cairan otak sekitar 1.003-1.008

4.

Pemeriksaan tentang warna
Dalam keadaan normal cairan otak tidak berwarna, dalam keadaan patologis cairan otak
berwarna :

Kekuning-kuningan
Warna ini dapat disebaakan derivat hemoglobin dari perdarahan yang telah lama terjadi (
minimum 6 jam maximum 1-1,5 minggu), brasal dari bilirubin darah bila intensitas ikterus hebat.
Cairan otak xanthocrome karena kadar protein yang sangat tinggi atau pendarahan dapat
membeku
Merah
Warna merah disebakan oleh karena:
mis: Pendarahan artifisialyang merupakan komplikasi dari punksi
Pendarahan sub arachnoidal
Coklat
Warna coklat disebabkan perdarahan yang lama disertai dengan adanya hemolisis , maka LC
akan berwarna coklat

7
Keabu-abuan
Warna keabu-abuan ini disebabkan oleh adanya leukosit dalam jumlah besar

5.

Pemeriksaan tentang pellicle ( bekuan halus)
Pada cairan otak yang normal pellicle / bekuan halus dapat diperlihatkan. Bila cairan otak
dibiarkan pada suhu kamar pada 24 jam
Pada meningitis purulenta, pellicle akan cepat terbentuk besar dan kasar dalam waktu beberapa
menit sampai 1 menit sampai 1 jam.

B.

Pemeriksaan mikrocopis
1. pemeriksaan cytolosis
Pemeriksaan cytolosis penting untuk :
-

Menghitung jumlah sel

-

Mengetahui jenis sel dan perbandingannya

-

Mengenal sel dan perbandingannya

Pemeriksaan harus segera dilakukan karen bila terlalu lama (lebih besar dari 30 menit ) akan
mengakibatkan jumlah sel berkurang ini disebakan karena :
-

Sel mengendap sehingga sukar mendapatkan cairan otak yang homogen

-

Sel banyak yang tertangkap dalam pellicle

-

C.

Sel mengalami cytolisis

Cepat mengalami perubahan morfologis (bentuk)

Pemeriksaan kimia
Pemeriksaan kimia terdiri dari pemeriksaan terhadap :

-

Protein

-

Glucosa

-

Chlorid

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Akibat kekurangan Cairan
 Dehidrasi
Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke
dalam tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium
yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipetonik). Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya
kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih
dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipetonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum
(kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).
Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam
tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak
air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah
kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan
memenuhi kebutuhannya akan cairan.
Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar
hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat
ke dalam aliran darah yang disebuthormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal
untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari
cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan
darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan
air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik,
yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

9
PENYEBAB
Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan
cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
Muntah
Diare
Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar
(air dan garam)
Panas yang berlebihan
Demam
Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.

Penyakit

tertentu

seperti diabetes

melitus (kencing

manis), diabetes

insipidusdan

penyakitAddison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Untuk dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi
kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium.

Dalam dunia kedokteran, pemeriksan penunjang untuk dehidrasi adalah :
1. Kadar natrium plasma darah
2. Osmolaritas serum
3. Ureum dan kreatinin darah
4. BJ urin
5. Tekanan vena sentral (sentral venous pressure)

10
TERAPI PENGOBATAN/PENANGANAN DEHIDRASI

Terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang terkena dehidrasi adalah :
Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara
berkala sesuai kebutuhan
Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500
ml/24jam (30 ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan
penggantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung.
Menghitung kebutuhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat
perludilakukan setiap hari

MENGENALI GEJALA DEHIDRASI SESUAI DENGAN TINGKATANNYA :
1. Dehidrasi Ringan
Dehidrasi tingkatan ini dicirikan dengan tanda muka memerah, rasa yang sangat haus, kulit
kering dan pecah-pecah, volume urin berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya, pusing
dan lemah, kram otot terutama pada kaki dan tangan, kelenjar air mata berkurang
kelembabannya, sering mengantuk, mulut dan lidah kering dan air liur berkurang.

2. Dehidrasi Sedang
Dehidrasi tingkatan ini di tandai dengan penurunan tekanan darah, dalam kondisi tertentu
gampang sekali pingsan, kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung, kejang,
perut kembung, gagal jantung, ubun-ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah.

3. Dehidrasi Berat
Dehidrasi pada tingkatan ini sangatlah berbahaya jika tidak segera dilakukan pertolongan dan
penanganan,karna bisa mengakibatkan kematian. Tanda-tandanya adalah : kesadaran berkurang,
tidak buang air kecil, tangan dan kaki dingin serta lembab, denyut nadi semakin cepat dan lemah
sehingga tidak teraba, tekanan darah turun drastis sehingga tidak dapat diukur, ujung kuku,
mulut, dan lidah berwarna kebiruan.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air.
Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas
dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan
internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh
karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat
diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.

Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai nama lain
berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis
penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi

12
DAFTAR PUSTAKA

http//www. Pendahuluan kebutuhan cairan
http//www.geoogle cairan
farmakologi edisi 4
http//www. Pemeriksaaan cairan sendi dan pemeriksaan radiologi pada kelainan sendi.
Corwin,J.Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit: Buku Kedokteran EGC. 1997.
Depkes RI, Pusdiknakes. Biologi II. Edisi : II. Jakarta. 2004
http://ndiel2.wordpress.com/2011/05/30/pemeriksaan-gula-darah/
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id
http://mypotik.blogspot.com/2011/03/dehidrasi-adalah-kekurangan-cairan.html
http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/fungsi-cairan-tubuh-manusia-gejala-dehidrasidan-cara-mengatasi-kehilangan-cairan-tubuh/

13

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
Amat Rajasa
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Pemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darahPemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darah
Dasuki Suke
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Vina Widya Putri
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Dewi Fitriani
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlm
materipptgc
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
tehanget12
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)
zhalsabella kh bahri
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Riskymessyana99
 
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testTransfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Dewi Fitriani
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
Dyah Asih Setiatin
 
Biokim urin glukosa
Biokim urin glukosaBiokim urin glukosa
Biokim urin glukosa
selvindianda
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 

What's hot (20)

Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Pemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darahPemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darah
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlm
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testTransfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Biokim urin glukosa
Biokim urin glukosaBiokim urin glukosa
Biokim urin glukosa
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 

Viewers also liked

Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakIbnu_Saifani_Hakim
 
PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)Chacha febrian
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Sinta Sari
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDISTRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
Muhammad Nasrullah
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
 

Viewers also liked (8)

Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
 
PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDISTRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 

Similar to Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Valny Majid
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
DeziIlham2
 
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anakpower point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
cutfatma145
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
pjj_kemenkes
 
Cairan tubuh
Cairan tubuhCairan tubuh
Cairan tubuh
nandarubemond
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
pjj_kemenkes
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdf
RasyAlam
 
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptxPendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
MMiftahuzzubaidiGunn
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
LaksanakanTerbaru
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
RizkyAndrianiBakara2
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
prodid3bima
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
AyuMustika17
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
dwimank
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
SukriSultra
 
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
ShinShintara1
 

Similar to Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik (20)

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anakpower point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
Cairan tubuh
Cairan tubuhCairan tubuh
Cairan tubuh
 
Cairan
CairanCairan
Cairan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdf
 
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptxPendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
Pendahuluan-Distribusi-Cairan-Tubuh.pptx
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
Isi 3
Isi 3Isi 3
Isi 3
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 

Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia< 1 tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan. Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. I.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah : 1. Bagaimana anatomi cairan dalam tubuh? 2. Apa saja cairan yang adadalam tubuh? 3. Apa saja kelainan yang berhubungan dengan cairan dalam tubuh? I.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan umum dari perbuatan makalah ini adalah agar lebih memahami tentang cairan ( sendi dan otak) 1
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP FISIOLOGIS KESEIMBANGAN CAIRAN Sekitar 60% berat badan tubuh total terdiri dari atas air. Dari jumlah ini 2/3nya (66%) adalah cairan intrasel dan 1/3nya (33% adalah cairan ekstrasel.Karena berperan dalam pembentukan energi, pemeliharaan tekanan osmotik dan transport zat-zat di tubuh dan menembus membran sel, air sangat diperlukan dalam kehidupan. Upaya mempertahankan keseimbangan yang tepat antara asupan dan pengeluaran air sangatlah penting;jika seseorang mengalami kelebihan hidrasi, maka dapat terjadi pengenceran elektrolit dan zat-zat terlarut plasma, pembengkakan sel dan kemungkinan kematian. Rasa haus yang di dorong oleh pusat di hipotalamus dan pengeluaran urine oleh ginjal mempertahankan keselarasan antara asupan dan haluaran. Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalambentuk urine 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml. 2.2 FUNGSI CAIRAN Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh. Transport nutrient ke sel Transport hasil sisa metabolism Transport hormone Pelumas antar organ Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler. 2
  • 3. Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu; 1.DIFUSI Merupakan proses dimana partikel yang terdapat dala cairan bergerak rai konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit didisfusikan menembus membrane sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran moleku, konsentrasi larutan, dan temperature. 2.OSMOSIS Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrane semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik. 3.TRANSPORT AKTIF Merupakan proses partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. 2.3 CARA PEMERIKSAAN CAIRAN a .Pengukuran pemasukan cairan; 1) Cairan oral ; NGT dan oral 2) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV 3) Makanan yang cenderung mengandung air 4) Irigasi kateter atau NGT b. Pengukuran pengeluaran cairan; 1) Urine : volume, kelernihan/kepekatan 2) Fesef : jumlah dan konsisten 3) Muntah 4) Tube drainase 5) IWL 3
  • 4. c. Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya + 200 cc d. Data hasil pemeriksaan yang mungkin ditemukan pada; Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot, tetani dan sensasi rasa. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, Hemoglobin dan bunyi jantung. Mata : cekung, air mata kering. Neurologi : reflex, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-untah dan bising usus. Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parental) Tanda umum masalah elektrolit Tanda kekurangan dan kelebihan cairan Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit. Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan Status perkembangan seperti usia atau situasi social Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan. 2.4 JENIS CAIRAN 2.4.1. CAIRAN SENDI o Cairan Sendi adalah cairan viskos yang terdapat dalam rongga sendi o Cairan sendi ini mensuplai makanan bagi kartilago sendi, pelumas dan pelindung sendi 4
  • 5. o N komposisi cairan sendi = cairan plasma Jumlah o cairan sendi pada sendi-sendi besar 1-3 m PEMERIKSAAN o Tes Makroskopis o Tes Mikroskopis o Tes Mikrobiologi o Tes Kimia o Tes Imunologi PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai nama lain berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi diambil menggunakan jarum yang ditusuk kedalam cairan itu berada( area diantara tulang pada sendi tersebut). Cairan synovial menjadi pelumas dalam sendi. Cairan synovial akan memberikan nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak dapat arus selama penggunaan ( gesekan dalam pergerakan sendi). Analisis cairan sendi terdiri dari serangkaian uji yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi akibat dari penyakit tertentu. Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di daerah persendian, berupa; 1) Nyeri didaerah persendian 2) Eritema meliputi daerah persendian dan sekitarnya 3) Inflamasi di daerah persendian, dan 4) Akumulasi cairan sinovi 2.4.2. CAIRAN OTAK 5
  • 6. Cairan otak dibentuk oleh plexus chroideus dan merupakan hasil filtrasi dari plasma. Cairan ini serupa dengan plasma bedanya hanya elemen-elemen yang terkandung didalamnya, umpamanya kadar Na, Ca HCO3, glukosa dalam jumlah yang rendah dll. Perbedaan ini disebabkan adanya permobility yang selektif dan faktor-faktor sekresi dari dinding plexus choroedeus. Disamping itu dikenal pula istilah blood brain barrier dimana pada keadaan normal mencegah masuknya beberapa bahan kedalam cairan otak misalnya bilirubin dan penicillin pada keadaan patologis barrier ini rusak sehingga terdapat cairan otak yang patologis. Fungsi cairan otak 1. Pelindung otak dari goncangan 2. Mengatur volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak 3. Sebagai alat transport zat-zat makanan dan sisi metabolisme Cara memperoleh cairan otak Cairan otak diperoleh cara melakukan punksi pada : 1. Daerah lumbal (L3 dan L4) 2. Sisterna magna 3. Ventrikel otak ( sesuai dengan indikasi) Pemeriksaan cairan otak Pmeriksaan cairan otak meliputi : 1. Pemeriksaan makroskopis 2. Pemeriksaan mikroskopis 3. Pemeriksaan kimiawi A. Pemeriksaan makroskopis 1. Pemeriksaan tentang kekeruhan 6
  • 7. Untuk melihat adanya kekeruhan maka cairan oatak dibandingkan dengan yang berisi aquadest, dalam keadaan normal cairan otak jernih. Keadaan patologis dapat terjadi sebagai berikut: · Opalescent : seperti kabut halus, gris hitam pada dasar tabung masih dapat dilihat · Keruh : garis hitam pada dasar tabung tidak tampak lagi [ada keadaan ini jumlah sel umumnya lebih besar 500 sel/mm3 Keadaan ini bisa disbabkan oleh perdarahan, sel-sel radang, dan kuman, leukositosis tidak selalu disertai kekeruhan misalnya pada meningitis tuberculosa, meningitis syphili catabes dorsalis dan polio myelitis pada keadaan ini cairan otak masih jernih. 2. Pemeriksaan tentang pH Cairan otak dalam keadaan normal pH bereaksi sedikit alkalis 3. Pemeriksaan tentang B. J Dalam keadaan normal B.J cairan otak sekitar 1.003-1.008 4. Pemeriksaan tentang warna Dalam keadaan normal cairan otak tidak berwarna, dalam keadaan patologis cairan otak berwarna : Kekuning-kuningan Warna ini dapat disebaakan derivat hemoglobin dari perdarahan yang telah lama terjadi ( minimum 6 jam maximum 1-1,5 minggu), brasal dari bilirubin darah bila intensitas ikterus hebat. Cairan otak xanthocrome karena kadar protein yang sangat tinggi atau pendarahan dapat membeku Merah Warna merah disebakan oleh karena: mis: Pendarahan artifisialyang merupakan komplikasi dari punksi Pendarahan sub arachnoidal Coklat Warna coklat disebabkan perdarahan yang lama disertai dengan adanya hemolisis , maka LC akan berwarna coklat 7
  • 8. Keabu-abuan Warna keabu-abuan ini disebabkan oleh adanya leukosit dalam jumlah besar 5. Pemeriksaan tentang pellicle ( bekuan halus) Pada cairan otak yang normal pellicle / bekuan halus dapat diperlihatkan. Bila cairan otak dibiarkan pada suhu kamar pada 24 jam Pada meningitis purulenta, pellicle akan cepat terbentuk besar dan kasar dalam waktu beberapa menit sampai 1 menit sampai 1 jam. B. Pemeriksaan mikrocopis 1. pemeriksaan cytolosis Pemeriksaan cytolosis penting untuk : - Menghitung jumlah sel - Mengetahui jenis sel dan perbandingannya - Mengenal sel dan perbandingannya Pemeriksaan harus segera dilakukan karen bila terlalu lama (lebih besar dari 30 menit ) akan mengakibatkan jumlah sel berkurang ini disebakan karena : - Sel mengendap sehingga sukar mendapatkan cairan otak yang homogen - Sel banyak yang tertangkap dalam pellicle - C. Sel mengalami cytolisis Cepat mengalami perubahan morfologis (bentuk) Pemeriksaan kimia Pemeriksaan kimia terdiri dari pemeriksaan terhadap : - Protein - Glucosa - Chlorid 8
  • 9. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Akibat kekurangan Cairan  Dehidrasi Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipetonik). Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipetonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter). Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan. Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebuthormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin. Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih. 9
  • 10. PENYEBAB Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi: Muntah Diare Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar (air dan garam) Panas yang berlebihan Demam Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan. Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidusdan penyakitAddison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya. PENGOBATAN Untuk dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium. Dalam dunia kedokteran, pemeriksan penunjang untuk dehidrasi adalah : 1. Kadar natrium plasma darah 2. Osmolaritas serum 3. Ureum dan kreatinin darah 4. BJ urin 5. Tekanan vena sentral (sentral venous pressure) 10
  • 11. TERAPI PENGOBATAN/PENANGANAN DEHIDRASI Terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang terkena dehidrasi adalah : Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai kebutuhan Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24jam (30 ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan penggantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung. Menghitung kebutuhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat perludilakukan setiap hari MENGENALI GEJALA DEHIDRASI SESUAI DENGAN TINGKATANNYA : 1. Dehidrasi Ringan Dehidrasi tingkatan ini dicirikan dengan tanda muka memerah, rasa yang sangat haus, kulit kering dan pecah-pecah, volume urin berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya, pusing dan lemah, kram otot terutama pada kaki dan tangan, kelenjar air mata berkurang kelembabannya, sering mengantuk, mulut dan lidah kering dan air liur berkurang. 2. Dehidrasi Sedang Dehidrasi tingkatan ini di tandai dengan penurunan tekanan darah, dalam kondisi tertentu gampang sekali pingsan, kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung, kejang, perut kembung, gagal jantung, ubun-ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah. 3. Dehidrasi Berat Dehidrasi pada tingkatan ini sangatlah berbahaya jika tidak segera dilakukan pertolongan dan penanganan,karna bisa mengakibatkan kematian. Tanda-tandanya adalah : kesadaran berkurang, tidak buang air kecil, tangan dan kaki dingin serta lembab, denyut nadi semakin cepat dan lemah sehingga tidak teraba, tekanan darah turun drastis sehingga tidak dapat diukur, ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan. 11
  • 12. BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: cairan synovial, tetapi mempunyai nama lain berupa analisis cairan sendi. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http//www. Pendahuluan kebutuhan cairan http//www.geoogle cairan farmakologi edisi 4 http//www. Pemeriksaaan cairan sendi dan pemeriksaan radiologi pada kelainan sendi. Corwin,J.Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit: Buku Kedokteran EGC. 1997. Depkes RI, Pusdiknakes. Biologi II. Edisi : II. Jakarta. 2004 http://ndiel2.wordpress.com/2011/05/30/pemeriksaan-gula-darah/ http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id http://mypotik.blogspot.com/2011/03/dehidrasi-adalah-kekurangan-cairan.html http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/fungsi-cairan-tubuh-manusia-gejala-dehidrasidan-cara-mengatasi-kehilangan-cairan-tubuh/ 13