SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
“PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA DI BEBERAPA VEGETASI”

ADI WAWAN SOLEH
D1B011005
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur penting bagi manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara juga menentukan bagaimana
makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian
semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil
beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negaranegara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian
teknologi tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain
dengan panca usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim.
Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan
produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui suhu dan
kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat
menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam
pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan
berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang
mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan
berkembang secara maksimal.
Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan dalam satuan
derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum, yaitu sistim Reamur, sistem
Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer adalah yang disebut dua terakhir.
Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh
perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil pengaruh energi ini terhadap
sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut
lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi
dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan
bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda
penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai
persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat
panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer.
Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan
dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang,
pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas. Tanah dapat dipandang
sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan
komposisi.
1.2

Tujuan

Untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara pada vegetasi yang berbeda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan
menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C).
Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit
(0F) 0C = 5/9 (F-32) 0F = 9/5(0C)+32 (Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004) .
Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan
Energy kinetic rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Pada gas seperti udara, hubungan
antara energy kinetik dengan suhu dapat dijabarkan sebagai berikut:
Ek= ½ m v2 = 3/2 NkT
Ek : energy kinetik rata-rata dari molekul gas
M : massa sebuah molekul
v2 : kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan molekul
N : jumlah molekul per satuan volume
k : tetapan Boltzman
T : suhu mutlak (K)
Di atmosfer dijumpai bahwa peningkatan panas laten akibat penguapan tidak menyebabkan
kenaikan suhu udara, tetapi penguapan justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas
terasa (yang menyebabkan kenaikan suhu udara) menjadi berkurang.( dr. Handoko, 2003).
1. A.

Suhu Udara

Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak
lansung akan adanya perubahan suhu di udara. Suhu udara bervariasi menurut tempat dan
dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara
vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut
bulanan dalam setahun. (Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982)
Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain :
-

Letak lintang suatu tempat.

Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian
tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada
lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian
tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m
diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan
karena beberapa hal antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi.
Pengaruh lautan
Pengaruh kerapatan udara
Pengaruh angin secara tidak langsung
Pengaruh panas laten
Penutup tanah
Tipe tanah
Pengaruh sudut datang sinar matahari yaitu Pengaruh arus laut dan Distribusi antara
daratan dan lautan

Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.
(Dasar-dasrar Klimatologi 2000)
1. B.

Suhu Tanah

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi
panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas
dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain.
(Kemala Sari Lubis, 2007). Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah
suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah
mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi
harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain.
Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
Gangguan tetesan air hujan.
Tiupan angin yang terlalu kuat.
Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan
tanah setempat.

Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan.
Suhu rata-rata harian adalah. Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum
hari tersebut selanjutnya dibagi dua Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut
selanjutnya dibagi 24
Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya
dibagi 30
Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang
selanjutnya dibagi 12
Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun (Ir. Ance
Gunarsih Kartasapoetra, 2004)
1. C.

Termometer

Perubahan suhu merupakan proses fisik pada molekul benda. Tiap benda mempunyai
kepekaan yang berbeda terhadap perubahan suhu. Berdasarkan prinsipnya thermometer dapat
di golongkan dalam empat macam, yaitu :
v Termometer berdasarkan prinsip pemuaian
v Termometer berdasarkan arus listrik
v Termometer berdasrkan prinsip perubahan tekanan dan volume gas
v Termometer berdasrkan prinsip peubahan gelombang cahaya yang di pancarkan oleh suatu
permukaan bersuhu tinggi.
1. D.

Suhu Maksimum dan Minimum

Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum
adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah suhu
yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar.
Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih
dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu
maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama
pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan
tanah yang lebih dalam.
Suhu maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di
dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah unyuk
kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 15.30 dan
untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat. Suhu minimum di atmosfir
terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum
didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi
pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm
terjadi pada jam 11.00. (Bayong Tjasyono HK, 2004)
Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya yang
menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika
suhunya tinggi. Angin bertiup dari daerah suhu rendah ke daerah suhu tinggi. Jadi angin
bertiup dari daerah tekanan tinggi (suhu rendah) ke daerah tekanan rendah (suhu tinggi ).
Tempat-tempat sepanjang pantai mendapat angin laut sejuk yang bertiup ke darat pada siang
hari; pada malam hari angin darat sejuk bertiup ke laut. Angin darat dan angin laut seperti itu
terjadi sepanjang tepi danau.
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu
daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima
oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari
lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang
berakibat akan terjadi pergerakan aliran udara yang etrjadi secara konveksi.
Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar yaitu:
Pemindahan panas : dari latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan akan
membuat seimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan tinggi.
Pemindahan uap air : yang dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar
dikondensasaikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut
atau embun.
Suhu tanah berpengarh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang
di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan
kelayuan tanaman.
Temperatur tanah –à salah satu sifat fisika tanah yang sangat berpengaruh terhadap prosesproses dalam tanah, seperti pelapukan dan penguraian bahan organik dan bahan induk tanah,
reaksi-reaksi kimia , dll.
Juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerase,
aktiivitas mikroorganisme, ketersediaan unsur hara, dll.
Tanah-tanah yang banyak kandungan bahan organik dan berwarna gelap akan mengabsorbsi
80 % radiasi surya yang masuk.
Tanah yang banyak mengandung kuarsa -à mengabsorbsi ± 30 5 radiasi surya yang masuk.
Temperatur tanah lapisan atas selalu berubah-ubah selama 24 jam/hari
Lapisan tanah atas sampai kedalaman 50 cm selalu berubah-ubah atau mengalami fluktuasi
Kedalaman > 50 cm sampai 1 meter tidak banyak mengalami perubahan temperatur.
Perubahan termperatur tanah -à tergantung pada banyaknya panas yang diterima dari
matahari. Hal ni dipengaruhi oleh cuaca, bentuk daerah dan keadaan tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah :
-

Faktor iklim / cuaca

-

radiasi surya

-

Keawanan

-

Hujan

-

suhu udara

-

angin

-

kelembaban udara

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah :
Kondisi topografi
-

kemiringasn lereng

-

arah lerreng

-

tinggi permukaan tanah

-

vegetasi

Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan
kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan potensiair antara udara dengan
larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke dalam suatu ruang tertutup dimasukkan
larutan, maka air dari larutan tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara
potensi air pada udara dengan potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal
garam-garam (salt cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup makaair dari
hidrat kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air (Lakitan, 1994 ).
Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara
ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca (agung, 2009 ).
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan
sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air.
Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau
tekanannya) persatuan volume. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan
uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.
Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh
suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan
tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti
dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko, 1994 ).

BAB III
METODOLOGI

3.1.

Waktu Dan Tempat

Jam

: 10.00 – 12.00 WIB

Hari / Tgl

: 6 – Des – 2012,

Tempat

: Laboratorium Agroklimatologi

3.1

Alat dan Bahan

Payung
Tongkat 1 ½ m
Benang
Kapas
Thermometer dan thermometer tipesling
Air
Penghitung waktu dan Alat tulis
3.2

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 ½ m, d bagian kanan
dan kiri tongkat yang berbentuk +.
2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu
thermometer yang dibungkus disiram oleh air,
3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer dari sinar
matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu thermometer.
4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat permukaan
yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu hutan unja, dan lapangan
praktikum dasar agronomi.
5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan.
6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan thermometer
basah pada tiap vegetasi yang berbeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil

v Lahan Dasar Agronomi
Thermometer

Percobaan Ulang I

Kering (atas)
Basah (bawah)

31
29

Percobaan Ulang
II
30
28

PercobaanUlang
III
30
28

PercobaanUlang
II
28
27

Percobaan Ulang
III
28
27

RH
86

v Hutan Unja
Thermometer

Percobaan Ulang I

Kering
Basah

4.2

29
28

Pembahasan

RH
Perhitungan
1. 1.
a)

Lahan Dasar Agronomi

BK = 31

BB = 29
Selisih = BK – BB
= 31– 29
=2
Rh = 86%
b)

BK = 30

BB = 28
Selisih = 30-28
=2
Rh = 86%
c)

BK = 30

BB = 28
Selisih = 30-28
=2
Rh = 86 %
Rata- rata termometer bola kering = 31+30+30= 30
Rata-rata termometer bola basah = 29+28+28=28
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
ü Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer.
ü Suhu di Lahan pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada vegetasi hutan
dikarenakan pada lahan hutan terdapat banyak vegetasi tanaman berupa pohon-pohon besar
sehingga menghambat radiasi matahari kebawah tanaman tersebut, dan juga suhu udara
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : rhal itu adiasi matahari, angin, curah hujan dan
vegetasi tanaman dan awan.
v Fluktuasi sebaran suhu menurut tempat dan waktu
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut
tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke
jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. Beberapa unsure yang mempengaruhi
suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Letak lintang suatu tempat.
Pengaruh arus laut
Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat kita kaji dalam dua pola :
Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.

Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan.
Suhu rata-rata harian, yaitu Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum
hari tersebut selanjutnya dibagi dua. Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut
selanjutnya dibagi 24
Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya
dibagi 30
Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang
selanjutnya dibagi 12
-

Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Bandung.Handoko.1993.Klimatologi Dasat. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan
Unsu-unsur Iklim.Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB, Bogor.Hasan,U.M.1970.
Muin N.S.2011, Penuntun praktikum agroklimatologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni.
Kamala sari lubis.2007.Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah.USU.Medan
Kartasapoetra, G. A. Ir, 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi
Aksar
Laporan praktikum agroklimatologi

More Related Content

What's hot

Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
jumadi ahmad
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Shinta R Naibaho
 
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu UdaraGeografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
Stefannnnny
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
asriantiputrilestari5
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
Rahma Rizky
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
Riyadi Davit
 
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi suryaAgroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Riski Lubis
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
Diajeng Ramadhan
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
nurulizzaha
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
PT. SASA
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
fahmiganteng
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Joel mabes
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
AGROTEKNOLOGI
 

What's hot (20)

Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
 
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu UdaraGeografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi suryaAgroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi surya
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 

Viewers also liked

Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Fisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- PertanianFisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- Pertanian
Sinergi Inspiration
 
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 078 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
aries-son
 
Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanahSifat fisik tanah
Sifat fisik tanah
Hanifah Hyun
 
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanahPresentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Joel mabes
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanahanggawibisono91
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Abulkhair Abdullah
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Feisal Rachman Soedibja
 
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udaraHubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Joel mabes
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
Iqrimha Lairung
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
Iqrimha Lairung
 

Viewers also liked (14)

Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Fisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- PertanianFisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- Pertanian
 
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 078 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
 
Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanahSifat fisik tanah
Sifat fisik tanah
 
Bab i fisika kimia dan biologi tanah
Bab i fisika kimia dan biologi tanahBab i fisika kimia dan biologi tanah
Bab i fisika kimia dan biologi tanah
 
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanahPresentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
Presentasi no 2 8_karakteristik dan struktur tanah
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udaraHubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
Hubungan antara kelembaban & suhu dan kapasitas udara
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi

File
FileFile
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
eva ervianas
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Nanda Reda
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
ariesmoela
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Janatun Rahmilah
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhu
savero281
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
dasriyanti
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Walter Malau
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Nur Mirza
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
Angely Putry
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
Ferli Dian SAputra
 
Iklim dan manusia
Iklim dan manusiaIklim dan manusia
Iklim dan manusia
AyuShaleha
 
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptxPPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
MuhammadAlqamariSPMP
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
IndriHutami
 
K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1
guest97a93f
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi (20)

File
FileFile
File
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Tugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologiTugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologi
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhu
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)
 
Pengaruh cuaca dan iklim pada mata pencaharian
Pengaruh cuaca dan iklim pada mata pencaharianPengaruh cuaca dan iklim pada mata pencaharian
Pengaruh cuaca dan iklim pada mata pencaharian
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Iklim dan manusia
Iklim dan manusiaIklim dan manusia
Iklim dan manusia
 
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptxPPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
PPT Pengantar Ilmu Pertanian Kelompok 6-1.pptx
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 

Laporan praktikum agroklimatologi

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI “PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA DI BEBERAPA VEGETASI” ADI WAWAN SOLEH D1B011005 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur penting bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negaranegara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim. Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui suhu dan kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang
  • 2. mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal. Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum, yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer adalah yang disebut dua terakhir. Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya. Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara pada vegetasi yang berbeda. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F) 0C = 5/9 (F-32) 0F = 9/5(0C)+32 (Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004) . Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan Energy kinetic rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Pada gas seperti udara, hubungan antara energy kinetik dengan suhu dapat dijabarkan sebagai berikut: Ek= ½ m v2 = 3/2 NkT Ek : energy kinetik rata-rata dari molekul gas M : massa sebuah molekul
  • 3. v2 : kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan molekul N : jumlah molekul per satuan volume k : tetapan Boltzman T : suhu mutlak (K) Di atmosfer dijumpai bahwa peningkatan panas laten akibat penguapan tidak menyebabkan kenaikan suhu udara, tetapi penguapan justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa (yang menyebabkan kenaikan suhu udara) menjadi berkurang.( dr. Handoko, 2003). 1. A. Suhu Udara Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara. Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. (Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982) Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain : - Letak lintang suatu tempat. Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi. Pengaruh lautan Pengaruh kerapatan udara Pengaruh angin secara tidak langsung Pengaruh panas laten Penutup tanah Tipe tanah Pengaruh sudut datang sinar matahari yaitu Pengaruh arus laut dan Distribusi antara daratan dan lautan Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola : 1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam) 2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan. (Dasar-dasrar Klimatologi 2000) 1. B. Suhu Tanah Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas
  • 4. dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. (Kemala Sari Lubis, 2007). Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar. Gangguan tetesan air hujan. Tiupan angin yang terlalu kuat. Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat. Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan. Suhu rata-rata harian adalah. Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24 Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30 Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12 Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun (Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004) 1. C. Termometer Perubahan suhu merupakan proses fisik pada molekul benda. Tiap benda mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap perubahan suhu. Berdasarkan prinsipnya thermometer dapat di golongkan dalam empat macam, yaitu : v Termometer berdasarkan prinsip pemuaian v Termometer berdasarkan arus listrik v Termometer berdasrkan prinsip perubahan tekanan dan volume gas v Termometer berdasrkan prinsip peubahan gelombang cahaya yang di pancarkan oleh suatu permukaan bersuhu tinggi. 1. D. Suhu Maksimum dan Minimum Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar.
  • 5. Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam. Suhu maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah unyuk kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat. Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00. (Bayong Tjasyono HK, 2004) Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya yang menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi. Angin bertiup dari daerah suhu rendah ke daerah suhu tinggi. Jadi angin bertiup dari daerah tekanan tinggi (suhu rendah) ke daerah tekanan rendah (suhu tinggi ). Tempat-tempat sepanjang pantai mendapat angin laut sejuk yang bertiup ke darat pada siang hari; pada malam hari angin darat sejuk bertiup ke laut. Angin darat dan angin laut seperti itu terjadi sepanjang tepi danau. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi pergerakan aliran udara yang etrjadi secara konveksi. Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar yaitu: Pemindahan panas : dari latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan akan membuat seimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan tinggi. Pemindahan uap air : yang dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar dikondensasaikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut atau embun. Suhu tanah berpengarh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Temperatur tanah –à salah satu sifat fisika tanah yang sangat berpengaruh terhadap prosesproses dalam tanah, seperti pelapukan dan penguraian bahan organik dan bahan induk tanah, reaksi-reaksi kimia , dll. Juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerase, aktiivitas mikroorganisme, ketersediaan unsur hara, dll.
  • 6. Tanah-tanah yang banyak kandungan bahan organik dan berwarna gelap akan mengabsorbsi 80 % radiasi surya yang masuk. Tanah yang banyak mengandung kuarsa -à mengabsorbsi ± 30 5 radiasi surya yang masuk. Temperatur tanah lapisan atas selalu berubah-ubah selama 24 jam/hari Lapisan tanah atas sampai kedalaman 50 cm selalu berubah-ubah atau mengalami fluktuasi Kedalaman > 50 cm sampai 1 meter tidak banyak mengalami perubahan temperatur. Perubahan termperatur tanah -à tergantung pada banyaknya panas yang diterima dari matahari. Hal ni dipengaruhi oleh cuaca, bentuk daerah dan keadaan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : - Faktor iklim / cuaca - radiasi surya - Keawanan - Hujan - suhu udara - angin - kelembaban udara Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : Kondisi topografi - kemiringasn lereng - arah lerreng - tinggi permukaan tanah - vegetasi Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan potensiair antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup makaair dari hidrat kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air (Lakitan, 1994 ).
  • 7. Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca (agung, 2009 ). Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatuan volume. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko, 1994 ). BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu Dan Tempat Jam : 10.00 – 12.00 WIB Hari / Tgl : 6 – Des – 2012, Tempat : Laboratorium Agroklimatologi 3.1 Alat dan Bahan Payung Tongkat 1 ½ m Benang Kapas Thermometer dan thermometer tipesling Air Penghitung waktu dan Alat tulis
  • 8. 3.2 Prosedur Kerja 1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 ½ m, d bagian kanan dan kiri tongkat yang berbentuk +. 2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu thermometer yang dibungkus disiram oleh air, 3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer dari sinar matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu thermometer. 4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat permukaan yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu hutan unja, dan lapangan praktikum dasar agronomi. 5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan. 6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan thermometer basah pada tiap vegetasi yang berbeda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil v Lahan Dasar Agronomi Thermometer Percobaan Ulang I Kering (atas) Basah (bawah) 31 29 Percobaan Ulang II 30 28 PercobaanUlang III 30 28 PercobaanUlang II 28 27 Percobaan Ulang III 28 27 RH 86 v Hutan Unja Thermometer Percobaan Ulang I Kering Basah 4.2 29 28 Pembahasan RH
  • 9. Perhitungan 1. 1. a) Lahan Dasar Agronomi BK = 31 BB = 29 Selisih = BK – BB = 31– 29 =2 Rh = 86% b) BK = 30 BB = 28 Selisih = 30-28 =2 Rh = 86% c) BK = 30 BB = 28 Selisih = 30-28 =2 Rh = 86 % Rata- rata termometer bola kering = 31+30+30= 30 Rata-rata termometer bola basah = 29+28+28=28 BAB V KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : ü Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer.
  • 10. ü Suhu di Lahan pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada vegetasi hutan dikarenakan pada lahan hutan terdapat banyak vegetasi tanaman berupa pohon-pohon besar sehingga menghambat radiasi matahari kebawah tanaman tersebut, dan juga suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : rhal itu adiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. v Fluktuasi sebaran suhu menurut tempat dan waktu Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. Beberapa unsure yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Letak lintang suatu tempat. Pengaruh arus laut Distribusi antara daratan dan lautan Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat kita kaji dalam dua pola : Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam) Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan. Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan. Suhu rata-rata harian, yaitu Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua. Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24 Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30 Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12 - Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun. BAB VI DAFTAR PUSTAKA Bandung.Handoko.1993.Klimatologi Dasat. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsu-unsur Iklim.Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB, Bogor.Hasan,U.M.1970. Muin N.S.2011, Penuntun praktikum agroklimatologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu. Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Kamala sari lubis.2007.Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah.USU.Medan Kartasapoetra, G. A. Ir, 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksar