SlideShare a Scribd company logo
I. TUJUAN
Menentukan gaya tegangan tali pada keadaan kesetimbangan
II. DASAR TEORI
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak
digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi,
danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran
besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat
mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar berbagai
pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain
membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk
ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan
membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan
geologi membentuk geofisika, danlain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang
dasar dasar ilmu fisika.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda - benda di alam.
Gejala-gejala inipada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,misalnya
penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas. Mengapa kalian
perlu mempelajari Fisika? Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar,
karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda khususnya benda mati.
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan
pengamatan - pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana
lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai
berabad - abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton.
Galileo merumuskan hokum - hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada
sistem tata surya.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan.
Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita
menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada
mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-
perubahan lokasi atau berpindah tempat.
HUKUM 1 NEWTON
Issac Newton (1642 – 1727 ) menerbitkan sebuah paper yang amat
monumental dan bahkan menjadi sebuah buku dasar yang melandasi seluruh teori
tentang gerak benda. Dalam bukunya menyatakan tiga pokok pernyataan, yang
dikenal dengan tiga hukum Newton. Tiga hukum Newton inilah yang menjadi
landasan ilmu mekanika hingga saat ini (Ishaq.2007).
Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan gaya (jumlah seluruh gaya) pada sebuah benda nol, maka
kecepatan benda tidak berubah (tetap)” (Ishaq.2007).
KESETIMBANGAN
Hukum Newton pada dasarnya menyatakan bahwa setelah benda secara
alami cenderung memertahankan keadaannya, kecuali ada gaya yang
mengganggu keadaan ini. Artinya jika benda mula-mula diam, maka ia akan tetap
diam. Tapi jika semula benda bergerak dengan kecepatan tetap v , maka akan
tetap bergerak dengan kecepatan (v) juga dalam bahasa matematis, Hukum ini
menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya yang
bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan.
Dirumuskan secara matematis menjadi: dituliskan sebagai berikut :
∑F = 0
Artinya :
 Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan
gaya yang tidak nol bekerja padanya.
 Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya
kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan
kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan itu
ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah satunya ada konsep keseimbangan.
Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya pada benda nol, maka
benda tidak akan mengalami perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang
bergerak dengan kecepatan konstan memiliki momentum linear konstan. Artinya
tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total gaya bernilai nol.
Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan maka momentum sudut
benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total pada benda itu adalah nol.
Kesetimbangan benda penting dipelajari karena banyak bidang ilmu yang
menerapkannya. Misalnya, bidang arsitek atau teknik sipil (merancang dan
mendesain rumah kokoh), bidang olahraga, (yudo, senam, dan tinju), dan bidang
medis atau terapi (kekuatan otot untuk menjaga kesetimbangan tubuh).
gambar kakajaz.blogspot.com/2016/03/pembahasan-
fisika-un-kesetimbangan.html
Suatu benda disebut dalam keadaan seimbang bila jumlah aljabar gaya-
gaya yang bekerja pada partikel tersebut nol.
Syarat – syarat benda titik dalam keadaan seimbang atau diam :
a. Jika pada sebuah benda bekerja satu gaya F. Maka, pada garis kerja gaya F
itu harus diberi gaya F’ yang besarnya sama dengan gaya F itu tetapi
arahnya berlawanan.
b. Jika pada benda bekerja gaya-gaya yang terletak pada satu bidang datar
dan garis kerjanya melalui satu titik. Maka :
1. Gaya resultanya harus sama dengan nol.
2. Kalau dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan y, haruslah :
Fx = 0 ; Fy = 0
3. Atau
∑ 𝐹𝑥 = 𝐹2cos 𝛽 − 𝐹1cos 𝛼 = 0
∑ 𝐹𝑦 = 𝐹2sin 𝛽 + 𝐹1sin 𝛼 = W
Dengan W = m x g dan g = 9,8
III. ALAT DAN BAHAN
1. Beban
2. 2 Neraca pegas
3. 2 batang statip
4. Tali
5. Gunting
6. Busur derajat
7. Penggaris
IV. TABEL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
a. TABEL PENGAMATAN
NO αo βO
m
(kg)
T1
(N)
T2
(N)
T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 W T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷
1
60 30 0,15 1,3 0,8 0,65√3 0,4 1,47 0,65 0,4√3
2
60 30 0,2 1,7 0,9 0,85√3 0,45 1,96 0,85 0,45√3
3
60 30 0,3 2,5 1,5 1,25√3 0,75 2,94 1,25 0,75√3
b. PERHITUNGAN
1. m = 0,15 kg
 T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 1,3 sin 60
= 1,3 x
1
2
√3
= 0,65√ 𝟑
 T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 0,8 sin 30
= 0,8 x
𝟏
𝟐
= 0,4
 W = m . g
= 0,15 x 9,8
= 1,47
 T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 1,3 cos60
= 1,3 x
1
2
= 0,65
 T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 0,8 cos30
= 0,8 x
1
2
√3
= 0,4 √ 𝟑
2. m = 0,2 kg
 T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 1,7 sin 60
= 1,7 x
1
2
√3
= 0,85√ 𝟑
 T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 0,9 sin 30
= 0,9 x
𝟏
𝟐
= 0,4
 W = m . g
= 0,2 x 9,8
= 1,96
 T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 1,7 cos60
= 1,7 x
1
2
= 0,85
 T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 0,9 cos30
= 0,9 x
1
2
√3
= 0,45 √ 𝟑
3. m = 0,3 kg
 T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 2,5 sin 60
= 2,5 x
1
2
√3
= 1,25√ 𝟑
 T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 1,5 sin 30
= 1,5 x
𝟏
𝟐
= 0,75
 W = m . g
= 0,3 x 9,8
= 2,94
 T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 2,5 cos60
= 2,5 x
1
2
= 1,25
 T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 1,5 cos30
= 1,5 x
1
2
√3
= 0,75 √ 𝟑
V. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan agar kita bisa memahami dan menjelaskan tentang
Hukum Newton 1 yang mengatakn bahwa suatu benda akan tetap diam atau begerak
lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol”
atau . Dari pernyataan itu, kita dapat menyimpulkan bahwa benda yang diam atau
tidak bergerak, tidak memiliki gaya.
Pada percobaan ini digunakan tiga beban yang massanya berbeda-beda yang
digantungkan dengan neraca pegas. Semua diberi sudut yang sama yaitiu dengan 60o
dan 30o . Percobaan pertama dengan massa benda 0,15 kg dihasilkan gaya sebesar
1,3 N pada neraca 1 dan 0,8 N pada neraca 2. Sehingga berat(w) yang dihasilkan rata
– rata 1,47. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat
kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 0,65√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah
0,4. Jika jumlahkan akan menjadi 1,52 yaitu berarti mendekati dari berat massa yang
telah diketahui.
Percobaan kedua dengan massa benda 0,2 kg dihasilkan gaya sebesar 1,7 N
pada neraca 1 dan 0,9 N pada neraca 2. Sehingga berat (w) yang dihasilkan rata –
rata 1,96. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat
kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 0,85√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah
0,45. Jika jumlahkan akan menjadi 1,93 yaitu berarti mendekati dari berat massa
yang telah diketahui.
Percobaan ketiga dengan massa benda 0,3 kg dihasilkan gaya sebesar 2,5 N
pada neraca 1 dan 1,5 N pada neraca 2. Sehingga berat (w) yang dihasilkan rata –
rata 2,94. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat
kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 1,25√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah
0,75. Jika jumlahkan akan menjadi 2,92 yaitu berarti mendekati dari berat massa
yang telah diketahui.
VI. KESIMPULAN
 Berat beban mempengaruhi panjang lengan beban dimana berat beban berbanding
terbalik dengan panjang lengan, semakin berat beban yang digantungkan maka
lengan beban semakin mendekati poros. Sehingga benda dikatakan seimbang
apabila mempunyai resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik
setimbang sama dengan nol.
 Gaya akan seimbang apabila kedua sudut sama besar.
 Resultan gaya atau jumlah gaya yang diberikan suatu benda adalah nol sehingga
benda akan dalam keadaan diam.
 Kesetimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan
VII. DAFTAR PUSTAKA
https://hasannh.wordpress.com/2016/08/22/hukum-newton-tentang-gerak/
http://vhyantyirwan.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-gerak-i-newton-dan-
hukum.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton
http://mediascienceeducation.blogspot.com/2017/04/materi-keseimbangan.html
http://fadiahsains.blogspot.com/2012/04/kesetimbangan-dinamik-dan-statik-
pada.html

More Related Content

What's hot

2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Annisa Icha
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
PRAMITHA GALUH
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Rezki Amaliah
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
Rezki Amaliah
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekasFitriyana Migumi
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
Posoagoes Rom
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
fikar zul
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
Andri Nur Rochman
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
rendrafauzi
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
Dayana Florencia
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
Davi Conan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 

What's hot (20)

2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 

Similar to LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)

MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIK
WInpri
 
Hukum newton i
Hukum newton iHukum newton i
Hukum newton i
Linda Rosita
 
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
HanifMuhasan2
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
annisamldya1
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidYadhi Muqsith
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
Aslam Napi XI
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
NanaLestari3
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
RizalFitrianto
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
UNIVERSITAS HALU OLEO
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
Rahmat Iqbal
 
Dinamika dan hukum newton
Dinamika dan hukum newtonDinamika dan hukum newton
Dinamika dan hukum newton
Aris Winarno
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newton
Zains34
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
1000 guru
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
Septian Muna Barakati
 

Similar to LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN) (20)

MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIK
 
Hukum newton i
Hukum newton iHukum newton i
Hukum newton i
 
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
26787_Fisika Pendahuluan (1).PPT
 
Fisdas2
Fisdas2Fisdas2
Fisdas2
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Dinamika dan hukum newton
Dinamika dan hukum newtonDinamika dan hukum newton
Dinamika dan hukum newton
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newton
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 

More from aji indras

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
aji indras
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
aji indras
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
aji indras
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
aji indras
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
aji indras
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer
aji indras
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
aji indras
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
aji indras
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
aji indras
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
aji indras
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
aji indras
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
aji indras
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
aji indras
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
aji indras
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
aji indras
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
aji indras
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
aji indras
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
aji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
aji indras
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
aji indras
 

More from aji indras (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
Contoh teks bahasa inggris "Daily activity during pandemic " (hal-hal yang di...
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer
 
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTILPRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
PRAKTEK SERAT TEKSTIL MENENTUKAN JENIS SERAT TEKSTIL
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
CONTOH CERITA MUSIM DALAM BAHASA INGGRIS "SEASON STORY"
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Power Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul KharimahPower Point - Akhalkul Kharimah
Power Point - Akhalkul Kharimah
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)

  • 1. I. TUJUAN Menentukan gaya tegangan tali pada keadaan kesetimbangan II. DASAR TEORI Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, danlain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang dasar dasar ilmu fisika. Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda - benda di alam. Gejala-gejala inipada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra peraba yang dapat merasakan panas. Mengapa kalian perlu mempelajari Fisika? Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan - pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad - abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton. Galileo merumuskan hokum - hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
  • 2. Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik. Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan- perubahan lokasi atau berpindah tempat. HUKUM 1 NEWTON Issac Newton (1642 – 1727 ) menerbitkan sebuah paper yang amat monumental dan bahkan menjadi sebuah buku dasar yang melandasi seluruh teori tentang gerak benda. Dalam bukunya menyatakan tiga pokok pernyataan, yang dikenal dengan tiga hukum Newton. Tiga hukum Newton inilah yang menjadi landasan ilmu mekanika hingga saat ini (Ishaq.2007). Bunyi Hukum I Newton “Jika resultan gaya (jumlah seluruh gaya) pada sebuah benda nol, maka kecepatan benda tidak berubah (tetap)” (Ishaq.2007). KESETIMBANGAN Hukum Newton pada dasarnya menyatakan bahwa setelah benda secara alami cenderung memertahankan keadaannya, kecuali ada gaya yang mengganggu keadaan ini. Artinya jika benda mula-mula diam, maka ia akan tetap diam. Tapi jika semula benda bergerak dengan kecepatan tetap v , maka akan tetap bergerak dengan kecepatan (v) juga dalam bahasa matematis, Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan. Dirumuskan secara matematis menjadi: dituliskan sebagai berikut : ∑F = 0
  • 3. Artinya :  Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.  Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya. Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah satunya ada konsep keseimbangan. Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya pada benda nol, maka benda tidak akan mengalami perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang bergerak dengan kecepatan konstan memiliki momentum linear konstan. Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total gaya bernilai nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan maka momentum sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total pada benda itu adalah nol. Kesetimbangan benda penting dipelajari karena banyak bidang ilmu yang menerapkannya. Misalnya, bidang arsitek atau teknik sipil (merancang dan mendesain rumah kokoh), bidang olahraga, (yudo, senam, dan tinju), dan bidang medis atau terapi (kekuatan otot untuk menjaga kesetimbangan tubuh). gambar kakajaz.blogspot.com/2016/03/pembahasan- fisika-un-kesetimbangan.html Suatu benda disebut dalam keadaan seimbang bila jumlah aljabar gaya- gaya yang bekerja pada partikel tersebut nol.
  • 4. Syarat – syarat benda titik dalam keadaan seimbang atau diam : a. Jika pada sebuah benda bekerja satu gaya F. Maka, pada garis kerja gaya F itu harus diberi gaya F’ yang besarnya sama dengan gaya F itu tetapi arahnya berlawanan. b. Jika pada benda bekerja gaya-gaya yang terletak pada satu bidang datar dan garis kerjanya melalui satu titik. Maka : 1. Gaya resultanya harus sama dengan nol. 2. Kalau dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan y, haruslah : Fx = 0 ; Fy = 0 3. Atau ∑ 𝐹𝑥 = 𝐹2cos 𝛽 − 𝐹1cos 𝛼 = 0 ∑ 𝐹𝑦 = 𝐹2sin 𝛽 + 𝐹1sin 𝛼 = W Dengan W = m x g dan g = 9,8
  • 5. III. ALAT DAN BAHAN 1. Beban 2. 2 Neraca pegas 3. 2 batang statip 4. Tali 5. Gunting 6. Busur derajat 7. Penggaris IV. TABEL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN a. TABEL PENGAMATAN NO αo βO m (kg) T1 (N) T2 (N) T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 W T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 1 60 30 0,15 1,3 0,8 0,65√3 0,4 1,47 0,65 0,4√3 2 60 30 0,2 1,7 0,9 0,85√3 0,45 1,96 0,85 0,45√3 3 60 30 0,3 2,5 1,5 1,25√3 0,75 2,94 1,25 0,75√3 b. PERHITUNGAN 1. m = 0,15 kg  T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 1,3 sin 60 = 1,3 x 1 2 √3 = 0,65√ 𝟑  T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 0,8 sin 30 = 0,8 x 𝟏 𝟐 = 0,4  W = m . g = 0,15 x 9,8 = 1,47
  • 6.  T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 1,3 cos60 = 1,3 x 1 2 = 0,65  T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 0,8 cos30 = 0,8 x 1 2 √3 = 0,4 √ 𝟑 2. m = 0,2 kg  T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 1,7 sin 60 = 1,7 x 1 2 √3 = 0,85√ 𝟑  T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 0,9 sin 30 = 0,9 x 𝟏 𝟐 = 0,4  W = m . g = 0,2 x 9,8 = 1,96  T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 1,7 cos60 = 1,7 x 1 2 = 0,85  T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 0,9 cos30 = 0,9 x 1 2 √3 = 0,45 √ 𝟑 3. m = 0,3 kg  T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 = 2,5 sin 60 = 2,5 x 1 2 √3 = 1,25√ 𝟑
  • 7.  T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 1,5 sin 30 = 1,5 x 𝟏 𝟐 = 0,75  W = m . g = 0,3 x 9,8 = 2,94  T1 𝐜𝐨𝐬 𝜶 = 2,5 cos60 = 2,5 x 1 2 = 1,25  T2 𝐜𝐨𝐬 𝜷 = 1,5 cos30 = 1,5 x 1 2 √3 = 0,75 √ 𝟑
  • 8. V. PEMBAHASAN Percobaan ini bertujuan agar kita bisa memahami dan menjelaskan tentang Hukum Newton 1 yang mengatakn bahwa suatu benda akan tetap diam atau begerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol” atau . Dari pernyataan itu, kita dapat menyimpulkan bahwa benda yang diam atau tidak bergerak, tidak memiliki gaya. Pada percobaan ini digunakan tiga beban yang massanya berbeda-beda yang digantungkan dengan neraca pegas. Semua diberi sudut yang sama yaitiu dengan 60o dan 30o . Percobaan pertama dengan massa benda 0,15 kg dihasilkan gaya sebesar 1,3 N pada neraca 1 dan 0,8 N pada neraca 2. Sehingga berat(w) yang dihasilkan rata – rata 1,47. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 0,65√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah 0,4. Jika jumlahkan akan menjadi 1,52 yaitu berarti mendekati dari berat massa yang telah diketahui. Percobaan kedua dengan massa benda 0,2 kg dihasilkan gaya sebesar 1,7 N pada neraca 1 dan 0,9 N pada neraca 2. Sehingga berat (w) yang dihasilkan rata – rata 1,96. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 0,85√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah 0,45. Jika jumlahkan akan menjadi 1,93 yaitu berarti mendekati dari berat massa yang telah diketahui. Percobaan ketiga dengan massa benda 0,3 kg dihasilkan gaya sebesar 2,5 N pada neraca 1 dan 1,5 N pada neraca 2. Sehingga berat (w) yang dihasilkan rata – rata 2,94. Untuk mengetahui apakah benda seimbang, karena salah satu syarat kesetimbangan adalah ∑Fy = W. Pada T1 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah 1,25√ 𝟑 dan T2 𝐬𝐢𝐧 𝜷 adalah 0,75. Jika jumlahkan akan menjadi 2,92 yaitu berarti mendekati dari berat massa yang telah diketahui.
  • 9. VI. KESIMPULAN  Berat beban mempengaruhi panjang lengan beban dimana berat beban berbanding terbalik dengan panjang lengan, semakin berat beban yang digantungkan maka lengan beban semakin mendekati poros. Sehingga benda dikatakan seimbang apabila mempunyai resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.  Gaya akan seimbang apabila kedua sudut sama besar.  Resultan gaya atau jumlah gaya yang diberikan suatu benda adalah nol sehingga benda akan dalam keadaan diam.  Kesetimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan VII. DAFTAR PUSTAKA https://hasannh.wordpress.com/2016/08/22/hukum-newton-tentang-gerak/ http://vhyantyirwan.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-gerak-i-newton-dan- hukum.html https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton http://mediascienceeducation.blogspot.com/2017/04/materi-keseimbangan.html http://fadiahsains.blogspot.com/2012/04/kesetimbangan-dinamik-dan-statik- pada.html