SlideShare a Scribd company logo
TUGAS PAPER DASAR MEKANIKA DAN KALOR
HUKUM NEWTON I
Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Dasar Mekanika Dan Kalor
DISUSUN
OLEH:
NAMA KELOMPOK :
1. ADILA MAWADDAH
2. FRANS HARDI SAMOSIR
3. LINDA ROSITA
4. PELITA ANADA
5. SONIA KINANTI
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
PEMBAHASAN
HUKUM NEWTON
Hukum Newton adalah rumusan dasar mekanika klasik yang memberikan gambaran mengenai
gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Disebut juga hukum gerak
monumental, berkembang dalam buku karya isaac newton sendiri yaitu Mathematical Principles of
Natural Philosopy (The Principia).
Bunyi Hukum 1 Newton
Bunyi: “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan
dengan kecepatan tetap bergerak lurus beraturan”
Hukum I newton juga dapat dinyatakan bila sebuah benda dalam keadaan diam maka benda itu akan
tetap diam dan jika bergerak dengan kecepatan tetap akan terus bergerak dengan kecepatan tetap .
Maksud hukum newton 1 yaitu benda yang diam akan tetap diam dan tidak akan bergerak sampai ada
gaya (dorongan atau tarikan) yang kemudian membuatnya bergerak, dan benda bergerak akan terus
bergerak dan akan diam apabila ada gaya yang mempengaruhinya untuk diam. (Intan , 2013)
Rumus hukum 1 newton
∑F = 0
v = 0 atau v = konstan
Contoh hukum newton 1 dalam kehidupan sehari-hari:
 Ketika mobil bergerak cepat dan di rem mendadak maka penumpang akan merasa terdorong ke
depan
 Mobil yang dalam kondisi berhenti, kemudian bergerak cepat ke depan maka penumpang akan
terdorong ke belakang
 Koin diatas kertas di atas meja akan tetap diam jika kertas ditarik dengan cepat
Perlu diingat bahwa yang terjadi pada Hukum Pertama Newton adalah gaya total. Sebagai
contoh , sebuah kotak yang diam di atas meja datar akan memiliki dua gaya yang bekerja padanya, yakni
: gaya ke bawah akibat gaya gravitasi dan gaya dorong ke atas oleh permukaan meja. Dorongan ke atas
dari permukaan meja, hanyalah sebesar gaya tarik ke bawah akibat gravitasi, jadi gaya total yang dialami
buku adalah nol. Ingat bahwa besarnya gaya tersebut sama namun memiliki arah yang berlawanan
sehingga saling menghilangkan. Karena besarnya gaya total = 0, buku tersebut berada dalam
kesetimbangan, yang membuatnya diam alias tidak bergerak (benda bergerak dari keadaan diam jika
gaya total tidak nol/jika ada gaya total. Pada kasus benda yang sedang bergerak, apabila gaya total nol
makabenda bergerak dengan laju tetap). Gaya ke atas dari permukaan disebut Gaya Normal (N), karena
arahnya normal atau tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan.
Contoh penerapan Hukum Newton I dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam kendaraan yang
sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan kamu akan terdorong ke depan. Itulah
yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap melaju”. Contoh lainnya dapat kamu amati apabila
kamu sedang duduk pada kendaraan yang diam kemudian bergerak secara mendadak, maka badan kamu
akan tersentak ke belakang. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap diam”. (Martono,
K, 1984)
Contoh:
Selembar kertas diletakkan di atas meja dan sebuah kelereng diletakkan di atas kertas tersebut.
1. Tariklah kertas itu cepat-cepat dengan sekali sentakan. Apakah yang terjadi dengan kelereng
tersebut?
2. Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan cara yang sama. Dari percobaan-percobaan itu,
kesimpulan apa yang dapat kamu ambil mengenai gerak kelereng itu?
Jawab:
1. Yang akan terjadi dengan kelereng apabila kertas itu ditarik dengan sekali sentakan adalah kelereng
akan cenderung diam pada posisinya (tidak berpindah tempat).
2. Dari percobaan nomor 1 dapat ditarik kesimpulan mengenai gerak kelereng tersebut yaitu kelereng
tetap diam pada posisinya karena:
a. Sifat benda pada saat diam (v = 0) cenderung mempertahankan posisi diamnya.
b. Gaya yang diberikan oleh tangan terhadap kertas lebih besar daripada gaya reaksi yang
dilakukan oleh kelereng terhadap kertas ( ∑F ≠ 0) yang menyebabkan kelereng tidak ikut
berpindah dengan kertas dan tetap dian pada posisi awalnya.
Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Mengapa pemain ice skating yang meluncur tanpa menggerakkan tenaganya sama dengan pemain yang
meluncur dengan menggunakan tenaga?
Ketika pemain meluncur tanpa menggerakkan tenaga, maka tidak ada gaya yang bekerja pada
pemain tersebut, tetapi pemain tersebut dapat terus meluncur dengan kecepatan yang hampir tetap. Hal
ini disebabkan karena lapangan atau arena bermain ice skating yang sangat licin, sehingga gaya gesekan
yang terjadi hampir tidak ada atau sama dengan nol.
Pernyataan di atas sesuai dengan Hukum I Newton yang secara matematis ditulis:
ΣF = 0
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus
diam, sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatanan konstan”.
Hukum I Newton ini juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam
atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton
dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman. Kelembaman pada suatu benda menyebabkan sebuah
benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak pada kecepatan tersebut dan benda-
benda yang diam akan tetap diam, kecuali ada gaya-gaya tak setimbang yang bekerja padanya.
Contoh paling umum dari Hukum I Newton atau Hukum Kelembaman ini dalam kehidupan sehari-
hari adalah pada saat menumpangi bus. Prinsip kelembaman ini dapat menyebabkan tubuh kalian
terdorong ke depan ketika bus yang kalian tumpangi tiba-tiba direm atau terdorong ke belakang ketika
bus bergerak maju secara mendadak. Keadaan tersebut berhubungan dengan sifat kelembaman yang ada
pada diri.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya
eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa
benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya (
malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak )
inilah yang disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton
disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia
Sebuah benda hanya dapat dipercepat jika resultan gaya atau gaya yang bekerja pada benda tidak
seimbang. Gaya-gaya yang tidak seimbang akan mempercepat suatu benda karena gaya tersebut
memnyebabkan benda mengalami perubahan kecepatan. Menurut Newton, percepatan suatu benda yang
dihasilkan resultan gaya yang tidak seimbang berbanding lurus dengan resultan gayanya dan berbanding
terbalik dengan massanya.
Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya (R) yang bekerja pada suatu benda sebanding dan
searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda (m)”. Gaya satu newton (1
N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1 m / ketika bekerja pada benda yang
massanya 1 kg. Dapat dinyatakan dengan :
a = atau = m . a
Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda tersebut saling
mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B akan mengerjakan gaya
pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah. (Sidiq, 2014)
VEKTOR RESULTAN
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari
besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan
vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah
menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring
dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
Vektor AB ditulis AB
1. Menggambar sebuah Vektor
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus
untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen
vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor
bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-
komponenya berupa Ax dan Ay.
2. Penjumlahan Vekor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya
adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti
mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba
memahaminya dengan contoh
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut
Menurut aturan cosinus dalam segitiga:
 (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)
 (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
 (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
maka didapat persamaan
R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara
 Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari
diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap
vektor.
 Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain
kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor
ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan
akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R = A + B + C
3. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah
ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur
dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B
Rumus Cepat Vektor
berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Jika α = 90o maka R = √(V1
2 + V2
2)
Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak
Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap sama dan
mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
Jawaban :
R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30
R = 64 + 36 + 96 0,5 √3
R = 100 + 48√3
DAFTAR PUSTAKA
Intan , 2013 , makalah aplikasi turunan ,
http://sebutsajaintan.blogspot.co.id/2013/10/makalah-aplikasi-turunan.html (diakses pada tanggal 9
September 2017 pada Pukul 15.02 WIB )
Martono, K, 1984, Kalkulus Dan Ilmu Ukur Analitik 2, Angkasa, Bandung
Tim penyusun, 2017, Kalkulus Diferensial,Universitas Negeri Medan
http://diniputriutami01.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-fisika-hukum- newton.html
(diakses pada tanggal 02 Oktober 2017 pada pukul 13.00 WIB)
Sidiq, 2014, Hukum 1 Newton, http://sidqioe.blogspot.co.id/2014/05/laporan-praktek hukum-i-
newton.html (diakses pada tanggal 02 Oktober 2017 pada pukul 15.00 WIB)
http://www.studiobelajar.com/hukum-newton-1-2-3/ (diakses pada tanggal 02 oktober p2017 pada pukul
18.00)

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Nur An'nisa
 
Percobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newtonPercobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newton
Wahyudi Oetomo
 
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNESppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
Nurul Shufa
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
umammuhammad27
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Rezki Amaliah
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
IndriyantiGinting
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
NovaPriyanaLestari
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
Alby Alyubi
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
fikar zul
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
umammuhammad27
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
danunurarifin135
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
PT. SASA
 
Getaran pegas
Getaran pegasGetaran pegas
Getaran pegas
Imron Amin
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Rezki Amaliah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
yudhodanto
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
Rezky Amaliah
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
Perumusan gagasan awal
Perumusan gagasan awalPerumusan gagasan awal
Perumusan gagasan awal
jauhariaja
 

What's hot (20)

Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
 
Percobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newtonPercobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newton
 
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNESppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
ppt 10.bintang ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shufa UNNES
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Getaran pegas
Getaran pegasGetaran pegas
Getaran pegas
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Perumusan gagasan awal
Perumusan gagasan awalPerumusan gagasan awal
Perumusan gagasan awal
 

Similar to Hukum newton i

Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
annisamldya1
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
RizalFitrianto
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Gerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalahGerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalahwayanwija
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
baskimia
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
Delisma Cagur
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
Aslam Napi XI
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
DIAH KOHLER
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
Rahmat Iqbal
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
Septian Muna Barakati
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
priyono99
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
NanaLestari3
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1
Dika Putu
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
Yadhi Muqsith
 

Similar to Hukum newton i (20)

Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
IPA_GAYA.pptx
IPA_GAYA.pptxIPA_GAYA.pptx
IPA_GAYA.pptx
 
Gerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalahGerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalah
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Hukum i newton
Hukum i newtonHukum i newton
Hukum i newton
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1Ppt fisdas 1
Ppt fisdas 1
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 

More from Linda Rosita

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
Linda Rosita
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
Linda Rosita
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
Linda Rosita
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
Linda Rosita
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
Linda Rosita
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
Linda Rosita
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
Linda Rosita
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Linda Rosita
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
Linda Rosita
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
Linda Rosita
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
Linda Rosita
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
Linda Rosita
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
Linda Rosita
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
Linda Rosita
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
Linda Rosita
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
Linda Rosita
 

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
 

Hukum newton i

  • 1. TUGAS PAPER DASAR MEKANIKA DAN KALOR HUKUM NEWTON I Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Dasar Mekanika Dan Kalor DISUSUN OLEH: NAMA KELOMPOK : 1. ADILA MAWADDAH 2. FRANS HARDI SAMOSIR 3. LINDA ROSITA 4. PELITA ANADA 5. SONIA KINANTI KELAS : KIMIA DIK B 2017 JURUSAN : KIMIA PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
  • 2. PEMBAHASAN HUKUM NEWTON Hukum Newton adalah rumusan dasar mekanika klasik yang memberikan gambaran mengenai gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Disebut juga hukum gerak monumental, berkembang dalam buku karya isaac newton sendiri yaitu Mathematical Principles of Natural Philosopy (The Principia). Bunyi Hukum 1 Newton Bunyi: “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula- mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap bergerak lurus beraturan” Hukum I newton juga dapat dinyatakan bila sebuah benda dalam keadaan diam maka benda itu akan tetap diam dan jika bergerak dengan kecepatan tetap akan terus bergerak dengan kecepatan tetap . Maksud hukum newton 1 yaitu benda yang diam akan tetap diam dan tidak akan bergerak sampai ada gaya (dorongan atau tarikan) yang kemudian membuatnya bergerak, dan benda bergerak akan terus bergerak dan akan diam apabila ada gaya yang mempengaruhinya untuk diam. (Intan , 2013) Rumus hukum 1 newton ∑F = 0 v = 0 atau v = konstan Contoh hukum newton 1 dalam kehidupan sehari-hari:  Ketika mobil bergerak cepat dan di rem mendadak maka penumpang akan merasa terdorong ke depan  Mobil yang dalam kondisi berhenti, kemudian bergerak cepat ke depan maka penumpang akan terdorong ke belakang  Koin diatas kertas di atas meja akan tetap diam jika kertas ditarik dengan cepat Perlu diingat bahwa yang terjadi pada Hukum Pertama Newton adalah gaya total. Sebagai contoh , sebuah kotak yang diam di atas meja datar akan memiliki dua gaya yang bekerja padanya, yakni : gaya ke bawah akibat gaya gravitasi dan gaya dorong ke atas oleh permukaan meja. Dorongan ke atas dari permukaan meja, hanyalah sebesar gaya tarik ke bawah akibat gravitasi, jadi gaya total yang dialami buku adalah nol. Ingat bahwa besarnya gaya tersebut sama namun memiliki arah yang berlawanan sehingga saling menghilangkan. Karena besarnya gaya total = 0, buku tersebut berada dalam kesetimbangan, yang membuatnya diam alias tidak bergerak (benda bergerak dari keadaan diam jika gaya total tidak nol/jika ada gaya total. Pada kasus benda yang sedang bergerak, apabila gaya total nol makabenda bergerak dengan laju tetap). Gaya ke atas dari permukaan disebut Gaya Normal (N), karena arahnya normal atau tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan.
  • 3. Contoh penerapan Hukum Newton I dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam kendaraan yang sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan kamu akan terdorong ke depan. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap melaju”. Contoh lainnya dapat kamu amati apabila kamu sedang duduk pada kendaraan yang diam kemudian bergerak secara mendadak, maka badan kamu akan tersentak ke belakang. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap diam”. (Martono, K, 1984) Contoh: Selembar kertas diletakkan di atas meja dan sebuah kelereng diletakkan di atas kertas tersebut. 1. Tariklah kertas itu cepat-cepat dengan sekali sentakan. Apakah yang terjadi dengan kelereng tersebut? 2. Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan cara yang sama. Dari percobaan-percobaan itu, kesimpulan apa yang dapat kamu ambil mengenai gerak kelereng itu? Jawab: 1. Yang akan terjadi dengan kelereng apabila kertas itu ditarik dengan sekali sentakan adalah kelereng akan cenderung diam pada posisinya (tidak berpindah tempat). 2. Dari percobaan nomor 1 dapat ditarik kesimpulan mengenai gerak kelereng tersebut yaitu kelereng tetap diam pada posisinya karena: a. Sifat benda pada saat diam (v = 0) cenderung mempertahankan posisi diamnya. b. Gaya yang diberikan oleh tangan terhadap kertas lebih besar daripada gaya reaksi yang dilakukan oleh kelereng terhadap kertas ( ∑F ≠ 0) yang menyebabkan kelereng tidak ikut berpindah dengan kertas dan tetap dian pada posisi awalnya. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman Mengapa pemain ice skating yang meluncur tanpa menggerakkan tenaganya sama dengan pemain yang meluncur dengan menggunakan tenaga? Ketika pemain meluncur tanpa menggerakkan tenaga, maka tidak ada gaya yang bekerja pada pemain tersebut, tetapi pemain tersebut dapat terus meluncur dengan kecepatan yang hampir tetap. Hal ini disebabkan karena lapangan atau arena bermain ice skating yang sangat licin, sehingga gaya gesekan yang terjadi hampir tidak ada atau sama dengan nol. Pernyataan di atas sesuai dengan Hukum I Newton yang secara matematis ditulis: ΣF = 0 “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatanan konstan”. Hukum I Newton ini juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman. Kelembaman pada suatu benda menyebabkan sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak pada kecepatan tersebut dan benda- benda yang diam akan tetap diam, kecuali ada gaya-gaya tak setimbang yang bekerja padanya. Contoh paling umum dari Hukum I Newton atau Hukum Kelembaman ini dalam kehidupan sehari- hari adalah pada saat menumpangi bus. Prinsip kelembaman ini dapat menyebabkan tubuh kalian terdorong ke depan ketika bus yang kalian tumpangi tiba-tiba direm atau terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara mendadak. Keadaan tersebut berhubungan dengan sifat kelembaman yang ada pada diri. Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa
  • 4. benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia Sebuah benda hanya dapat dipercepat jika resultan gaya atau gaya yang bekerja pada benda tidak seimbang. Gaya-gaya yang tidak seimbang akan mempercepat suatu benda karena gaya tersebut memnyebabkan benda mengalami perubahan kecepatan. Menurut Newton, percepatan suatu benda yang dihasilkan resultan gaya yang tidak seimbang berbanding lurus dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya (R) yang bekerja pada suatu benda sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda (m)”. Gaya satu newton (1 N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1 m / ketika bekerja pada benda yang massanya 1 kg. Dapat dinyatakan dengan : a = atau = m . a Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah. (Sidiq, 2014) VEKTOR RESULTAN Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut: Vektor AB ditulis AB 1. Menggambar sebuah Vektor Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya. Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen- komponenya berupa Ax dan Ay. 2. Penjumlahan Vekor
  • 5. Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh Untuk vektor segaris, resultannya R = A + B + C + n dst… untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut Menurut aturan cosinus dalam segitiga:  (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)  (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)  (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR maka didapat persamaan R2 = A2 + B2 – 2AB cos α Rumus menghitung resultan vektornya Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara  Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram) yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.  Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
  • 6. Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R = A + B + C 3. Pengurangan Vektor Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya R = A + (-B) = A – B Rumus Cepat Vektor berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika Jika α = 0o maka R = V1 + V2 Jika α = 90o maka R = √(V1 2 + V2 2) Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V Contoh Soal Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut! Jawaban : R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30 R = 64 + 36 + 96 0,5 √3 R = 100 + 48√3
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Intan , 2013 , makalah aplikasi turunan , http://sebutsajaintan.blogspot.co.id/2013/10/makalah-aplikasi-turunan.html (diakses pada tanggal 9 September 2017 pada Pukul 15.02 WIB ) Martono, K, 1984, Kalkulus Dan Ilmu Ukur Analitik 2, Angkasa, Bandung Tim penyusun, 2017, Kalkulus Diferensial,Universitas Negeri Medan http://diniputriutami01.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-fisika-hukum- newton.html (diakses pada tanggal 02 Oktober 2017 pada pukul 13.00 WIB) Sidiq, 2014, Hukum 1 Newton, http://sidqioe.blogspot.co.id/2014/05/laporan-praktek hukum-i- newton.html (diakses pada tanggal 02 Oktober 2017 pada pukul 15.00 WIB) http://www.studiobelajar.com/hukum-newton-1-2-3/ (diakses pada tanggal 02 oktober p2017 pada pukul 18.00)