"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Kelompok 1 (Moeslem Generation)
1. Muhammad Ananta Buana
2. Muhammad Naufal Saranani
3. Muhammad Riyadh Ma'arif
4. Hamriyana Hamzah
5. Meilinda Sari
6. Aslan Nur
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Kelompok 1 (Moeslem Generation)
1. Muhammad Ananta Buana
2. Muhammad Naufal Saranani
3. Muhammad Riyadh Ma'arif
4. Hamriyana Hamzah
5. Meilinda Sari
6. Aslan Nur
1. Laporan Praktikum
Fisika
“Hukum Hooke”
A. JUDUL : Percobaan Hukum Hooke Pada Pegas
B. TUJUAN :
1. Menentukan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas.
2. Membuktikan bahwa pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya yang bekerja
pada pegas.
3. Menetukan Tetapan Gaya Pegas
C. Alat dan Bahan :
1. Pegas;
2. Statif;
3. Beban 50 gram, 6 buah
4. Penggaris
D. Hipotesis :
Pegas merupakan benda elastis, karena setiap terjadi pertambahan jumlah berat beban maka
akan disertai pertambahan panjang pegas. Setiap pertambahan panjang pegas berbanding
lurus dengan pertambahan beban berat (Gaya yang bekerja pada pegas). Hal inilah yang akan
dijadikan nilai konstanta pegas sebagai tetapan gaya pegas.
E. Landasan Teori :
Hukum Hooke Pada Pegas
2. Pada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan sutu hokum fisika yang menyangkut
pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke,
pertambahan panjang berbanding lurus dengan yang diberikan pada benda. Secara matematis,
hokum Hooke ini dapat dituliskan sebagai
F= k . x
Dengan
F = gaya yang dikerjakan (N)
x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta gaya (N/m)
(Bob Foster, 2004:122-123)
Pegas
merupakan salah satu contoh benda elastis. elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah
benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah.
Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang. Perlu kita ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu.
Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan
gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Regangan Panjang
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang
atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda
tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis
(batas elastisitasnya belm dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang
(∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi
pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui
3. F. Cara Kerja :
1. Menyusun alat-alat seperti berikut :
2. Menggantung sebuah beban 50 gram pada pegas sebagai gaya awal Fo.
3. Mengukur panjang pegas mula-mula. Catat hasilnya dalam tabel sebagai panjang awal
(lo).
4. Mengkaitkan salah satu ujung pegas pada sebuah tempat yang stabil secara horizontal.
Pada ujung yang lain, kaitan neraca pegas yang telah anda siapkan
5. Menarik neraca pegas dengan gaya sebesar 1N, 2N ,3N, 4N,5N. Lalu mencatat
perubahan panjang pegas pada setiap tarikan.
6. Buatlah grafik pertambahan panjang pegas terhadap pertambahan gaya.
G.Analisa Data :
Tabel
No W
(N)
∆𝐹 = (𝑊 − 𝐹𝑜)
(N)
l
(m)
∆𝑙 = ( 𝑙 − 𝑙𝑜)
(m)
∆𝑓/∆𝑙
(N/m)
1 0,5 0 0,15 0 0
2 1,0 0,5 0,20 0,05 10
3 1,5 1,0 0,25 0,1 10
4 2,0 1,5 0,30 0,15 10
5 2,5 2,0 0,35 0,20 10
6 3,0 2,5 0,40 0,25 10
Nilai Konstanta Pegas (∆𝑓/∆𝑙)
1. (∆𝑓/∆𝑙) = 0/0 = 0
2. (∆𝑓/∆𝑙) = 0,5/0,05 = 10
3. (∆𝑓/∆𝑙) = 1/0,1 = 10
4. (∆𝑓/∆𝑙) = 1,5/0,15 = 10
5. (∆𝑓/∆𝑙) = 2,0/0,20 = 10
6. (∆𝑓/∆𝑙) = 2,5/0,25 = 10
4. Grafik Pertambahan panjang pegas terhadap pertambahan gaya
H.Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan pegas. Kami dapat
menyimpulkan apabila gaya diberikan ke pada pegas maka pegas tersebut akan bertambah
panjang.
Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, karena jika
hanya melakukan satu kali percobaan , tingkat ketepatan akan berkurang. Dan disaat inilah
meniliti berat dan panjang mata kita harus lebih jeli dan sigap.
Pada percobaan tadi kami menyimpulkan setiap pertambahan beban sebesar 0,5 N
maka akan disertai dengan pertambahan panjang pegas sepanjang 0,05 meter.
I. Daftar Pusaka :