SlideShare a Scribd company logo
Laporan Kasus
“G2P1A0, Usia 27 tahun, Hamil 8 minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum”
Disusun oleh :
dr. Tia Aprilia Anjarnegara
Pembimbing :
dr. Diyan Nur Fadhilah
Program Dokter Internsip Puskesmas Keling 1
Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tegah
Periode 4 Agustus 2022 – 3 Februari 2023
Laporan Kasus
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. GRS
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 27 tahun
Alamat : Damarwulan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk Puskesmas : 26 Agustus 2022, 10.00 WIB
No CM : 0002***
Ruang : Flamboyan
Pembiayaan : Mandiri
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
- Muntah
B. Keluhan Tambahan
- Mual, mulut terasa pahit dan tidak ada nafsu makan.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
- Pasien datang ke UGD Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara dengan keluhan
muntah sejak dua minggu yang lalu. Awal nya hanya terjadi pagi hari setelah
makan dan minum, sejak 5 hari sebelum masuk UGD Mual muntah setiap
habis makan. Pasien muntah satu hari sebanyak 8 sampai 10 kali, muntahan
berupa makanan yang dimakan sebelumnya, kadang berwarna kuning kadang
juga muntahannya berwarna putih bercampur ludah. Keluhan memberat jika
mencium bau makanan, muntah dirasakan sepanjang hari terus menerus hingga
pasien merasa lemas dan mengganggu aktifitas dan bahkan waktu istirahat
pasien. Pasien juga merasa badan nya lemas dan tidak ada nafsu makan.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Hiperemesis pada kehamilan pertama : disangkal
 Asma : disangkal
 Hipertensi : disangkal
 DM : disangkal
 Jantung : disangkal
 Alergi : disangkal
 Riw. operasi : disangkal
Riwayat penyakit keluarga :
• Ibu pasien memiliki riwayat hiperemesis pada kehamilan pertama.
• Asma : disangkal
• Hipertensi : disangkal
• DM : disangkal
• Jantung : disangkal
• Alergi : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, dan suami pasien bekerja
sebagai pengerajin kayu millik pribadi. Pasien berobat dengan menggunakan
biaya pribadi. Pasien tinggal di rumah milik pribadi bersama dengan suami dan
anak pertamanya. Pasien setiap hari makan makanan yang dimasak sendiri.
Kesan sosial ekonomi cukup.
E. Riwayat menstruasi:
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari, Teratur, tiap 1 bulan sekali
Lama : 5 hari
Keluhan saat Haid: Tidak ada
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari
F. Riwayat KB
Pasien tidak menggunakan KB.
G. Riwayat Pernikahan :
Pasien saat ini menjalani pernikahan pertama dengan suaminya sudah berlangsung
selama 7 tahun.
H. Riwayat Obstetri :
Paritas : G2P1A0 (kehamilan yang Kedua)
HPHT : 11 Juni 2022
HPL : 18 Maret 2023.
Usia kehamilan sekarang : 8 minggu.
Catatan penting selama asuhan antenatal:
Pasien kontrol ke puskesmas dan bidan yaitu:
1. Trimester 1: satu kali di RS. Sebening Kasih Kab. Pati
I . Pemeriksan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100 /74 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,2 o
C
Pernafasan : 21 x/menit
TB : 155 cm
BB : 50kg
Kepala : Normocephal
Mata : Pupil bulat isokor, Rcl / Rctl (+/+), Konjungtiva anemis (-
), Sklera ikterik (-), edema palpebral (-).
Leher : Deviasi Trakea (-), Pembesaran KGB (-), Nyeri Tekan (-)
No
Tgl/Th
Partus
Tempat
Partus
Umur
Keha
milan
Jenis
Persalinan
Penolong Penyulit
Anak
Nifas
Keada
an
Anak
JK BB PB
1. 2016 Bidan Aterm Pervaginam Bidan Tidak ada Lk 250
0
47c
m
40 hari sehat
Paru : Suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, suara
tambahan (-), Rhonki -/-. Wheezing -/-
Jantung : BJ I/BJ II reguler murni, suara BJ tambahan (-)
Abdomen : Pembesaran perut (+) simetris, bising usus (+), striae
gravidarum (+), nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan regio
kanan atas (-), nyeri ketok CVA (-), gerakan janin (+)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 detik, refleks patella (+)
J. Status Obstetri.
Inspeksi : tampak cembung.
a. Pemeriksaan luar
TFU : 12 cm diatas simfisis osis pubis.
b. Pemeriksaan dalam:
Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
 Hematologi Lengkap tanggal 26 Agustus 2022
- Hemoglobin : 11,8 g/dL
- Hematokrit : 43 %
- Trombosit : 180 x 103
/ mcL
- Leukosit : 6. 410/ mcL
Hasil pemeriksaan screening Ranap antigen covid – 19 : Negatif
K. Diagnosis Kerja
Ibu : G2P1A0 Gravida 8 minggu dengan hyperemesis gravidarum.
Janin : Janin tunggal intra uterin.
L. Tatalaksana
Farmakologi
- IVFD RL 30 TPM
- Inj. Ondansentron 3 x 1 Amp
- Inj. Ranitidin 2 x 1 Amp
PO/
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Vitamin B 6 3 x 1 Tablet
Non Farmakologi
- Mengatur pola makan dengan porsi sedikit tapi sering.
- Hindari makanan berminyak dan berbau karena dapat memicu terjadinya
mual.
- Memakan makanan selingan berupa biscuit atau roti kering dengan teh
hangat, dapat dimakan saat bangun tidur.
- Support system dari Suami maupun Keluarga.
M. Prognosis
Ibu
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Quo ad Fungtionam : Ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Ad Bonam
Follow Up Pasien
Tanggal,
Jam Pemeriksaan
Temuan Klinis dan Penatalaksanaan
27 /08 /22
09.00
Ruang Flamboyan 3
S: Mual sudah berkurang, Muntah (-), Nafsu makan menurun, BAB(+) BAK
(+)
O: Ku : Baik, Kesadaran : CM
TD : 100/80 mmHg
N : 68 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 37,0°C
Mata cekung (-/-), Bibir kering (-), BU(+), Edema ekstremitas (-).
A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
P : - IVFD RL 30 TPM
- Inj Ondansentron 3 x 1 amp, Inj. 2 x Ranitidin 1 amp
- Paracetamol 3 x 500 mg, Vit B 6 3 x 1 tablet.
28 /08 /22
08.50
Ruang Flamboyan 3
S: Mual berkurang <, Muntah (-), lemas (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-),
nafsu makan sudah timbul dan membaik , BAB BAK (+)
O : Ku : Baik, Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 68 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5°C
Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-)
A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
P :
- IVFD RL 30 TPM (Inj. Ondan dan Inj. Ranitidin STOP)
- Vitamin B 6 3 x 1 Tab ( PCT Tab Stop)
- Curcuma 1 x 1 Tab
29 /08 /22
09.00
Ruang Flamboyan 3
S: Mual sudah berkurang (< ), Muntah (-), lemas (-), sakit kepala (-), nyeri ulu
hati (-), nafsu makan sudah timbul, BAB BAK (+)
O : Ku : Baik, Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 70 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5°C
Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-)
A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
P : Pasien dibolehkan Pulang
- Aff Infus
Obat Pulang
-PO/ Vitamin B 6 3 x 1 Tab, Curcuma 1 x 1 tab dan Ondansentron 3 x 1 tab prn.
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan biasanya ditandai dengan adanya riwayat terlambat haid dan
keluhan mual muntah. Mual dan muntah dalam kehamilan dikenal dengan morning
sickness, dialami 80% wanita hamil. Mual dan muntah adalah gejala yang umum
dan wajar terjadi pada usia kehamilan trimester I . Mual biasanya terjadi pada pagi
hari, dapat juga timbul setiap saat dan pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi
6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung ± 10 minggu. Derajat
beratnya mual dan muntah yang terjadi pada kebanyakan kehamilan sampai dengan
gangguan yang berat dimana keluhan semakin memburuk, menetap, hingga
mengganggu aktivitas sehari-hari dikenal dengan hiperemesis gravidarum.1,2
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat
mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1,2
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan, kebanyakan
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet dan
simptom akan teratasi hingga akhir trimester I. Etiologinya belum diketahui secara
pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya dengan
endokrin, biokimia dan psikologis.1,2,3
Penelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada
50-90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan
40-60% multi gravida. Dari seluruh kehamilan di USA 0,3-2% diantaranya
mengalami hiperemesis gravidarum. Mual dan muntah yang berkaitan dengan
kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 9-10 minggu, puncaknya pada
usia kehamilan 11-13 minggu, dan kebanyakan sembuh pada umur kehamilan 12-
14 minggu, 1-10% dapat berlanjut melampaui 20-22 minggu.1,2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hiperemesis Gravidarum
2.1. Definisi hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat
mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1
2.2. Epidemiologi hiperemesis gravidarum
Hiperemesis biasanya mulai terjadi pada kehamilan minggu ke 4 hingga
minggu ke 6, kemudian tingkat keparahan meningkat pada minggu ke 8
hingga minggu ke 12, dan biasanya berakhir pada minggu ke 20. Mual dan
muntah tersebut biasanya hilang setelah trimester pertama. Hiperemesis
diperkirakan terjadi pada 5 per 1000 kehamilan. Menurut sumber lain hiperemesis
gravidarum terjadi pada 0.5% hingga 2% kehamilan.5
Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian yang
beragam mulai dari 0,5 – 2% di Amerika Serikat, 0,3% dari seluruh kehamilan di
Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8 di China, 0,9 % di Norwegia,
2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki, di Indonesia prevalensi 1-3%.6
2.3. Etiologi hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan. Etiologinya belum
diketahui secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat
hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis.1
Faktor-faktor yang
menjadi predisposisi diantaranya:3
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan hehamilan ganda
akibat peningkatan kadar HCG.
b) Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik.
c) Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya.
d) Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
e) hiperemesis gravidarum juga dapat dipengaruhi oleh beberapa asupan
diantaranya adalah asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak jenuh,
asupan asam lemak omega-3, asupan asam lemak omega-6, dan asupan
vitamin B6. Asupan karbohidrat, protein dan lemak dapat mempengaruhi
irama lambung normal sehingga menimbulkan disritmia lambungyang
berdampak pada terjadinya mual muntah. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak berhubungan
dengan kejadian mual dan muntah pada ibu hamil
2.4. Klasifikasi hiperemesis gravidarum
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:1
a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung
dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik <
80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.
c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau
berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
bilirubin, dan proteinuria.
2.5. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Muntah adalah suatu cara dimana saluran cerna bagian atas membuang isinya
bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang berlebihan pada usus. Muntah
merupakan refleks terintegrasi yang kompleks terdiri atas tiga komponen utama
yaitu detektor muntah, mekanisme integratif dan efektor yang bersifat otonom
somatik. Rangsangan pada saluran cerna dihantarkan melalui saraf vagus dan aferen
simpatis menuju pusat muntah, pusat muntah juga menerima rangsangan dari pusat-
pusat yang lebih tinggi pada sereberal, dari chemoreceptor trigger zone (CTZ) pada
area postrema dan dari aparatus vestibular via serebelum. Beberapa signal perifer
mem-bypass trigger zone mencapai pusat muntah melalui nukleus traktus solitarius.
Pusat muntah ini berdekatan dengan pernapasan dan pusat vasomotor. Rangsang
aferen dari pusat muntah dihantarkan melalui saraf kranial V, VII, X, XII ke saluran
cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke diapragma, otot iga dan otot abdomen.4
Patofisiologi hiperemisis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan
Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan muntah.
Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung
menjadi kosong. 4,7
Pada hiperemesis gravidarum terjadi mual, muntah dan penolakan semua
makanan dan minuman yang masuk. Sehingga apabila terus-menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, tidak imbangnya kadar elektrolit dalam darah, dengan
alkalosis hipokloremik. Selain itu hiperemesis gravidarum mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena
energi yang didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidroksik butirik dan aseton dalam darah sehingga menimbulkan asidosis.
Selanjutnya, dehidrasi yang telah terjadi menyebabkan aliran darah ke jaringan
berkurang, hal tersebut menyebabkan pasokan zat makanan dan oksigen berkurang
dan juga mengakibatkan penimbunan zat metabolik yang bersifat toksik didalam
darah. Kemudian hiperemesis gravidarum juga dapat menyebabkan kekurangan
kalium akibat dari muntah dan ekskresi lewat ginjal. Yang menambah frekuensi
muntah yang lebih banyak7
.
2.6. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum
Gejala klinis mulai terjadi pada trimester pertama,yang sering dijumpai adalah nausea,
muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang berlebihan), tanda-tanda dehidrasi, hipotensi
dan takikardi. Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemia, dan
peningkatan hematokrit.1
2.7. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Diagnosis hiperemesis gravidarum diantaranya:1
a) Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu.
b) Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril
dan gangguan kesadaran.
c) Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal toucher uterus
besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya lunak, pada pemeriksaan inspekulo seviks
berwarna biru.
d) Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan dan kemungkinan adanya
kehamilan kembar ataupun kehamilan mola hidatidosa.
e) Laboratorium: kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, keton dan proteinuria.
2.8. Tatalaksana hiperemesis gravidarum
Pada pasien dengan hiperemesis gravidarum tingkat II dan III harus dilakukan rawat inap dirumah
sakit, dan dilakukan penanganan yaitu : 1
1. Medikamentosa
Obat-obatan yang dapat diberikan diantaranya :
-Vitamin B1, B2, dan B6 masing-masing 500-100 mg/hari/infus,
-Vitamin B12 200mg/hari/infus, Vitamin C 200 mg/hari/infus
-Antiemetik : Prometazin (vopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per oral atau proklorperazin (stemetil)
3x3 mg per hari per oral
-Antasida : Asidrin 3x1 tablet/hari/oral atau Milanta 3x1tablet perhari/oral
-Fenobarbital 30 mg IM 2-3 kali per hari atau Klorpromazin 25-50 mg/hari IM atau jika diperluka
Diazepam 5mg 2-3 kali perhari IM.1
2. Diet
Stop makan per oral 24-48 jam, perhitungkan jumlah kalori yang dibutuhkan sebaiknya
konsultasikan ke ahli gizi
-Diet Hiperemesis I : diberikan pada Hiperemesis grade III : Makanan berupa roti kering dan buah-
buahan, cairan tidak diberikan bersama makanan terapi 1-2 jam sesudahnya dan hanya diberikan
dalam beberapa hari, pilihan makanan berupa kaya vit. C
-Diet Hiperemesis II : diberikan bila mual muntah berkurang. Secara berangsur- angsur mulai
diberikan bahan makanan yang lebih mengandung vitamin A dan D
-Diet Hiperemesis III : diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan makanan yang lebih
mengandung semua zat gizi kecuali kalsium.1
3. Rehidrasi dan Suplemen Vitamin
Infus Glukosa 10% atau 5% RL = 2:1, 40 tetes per menit, Suplemen tiamin dapat diberikan secara
oral 50 atau 150 mg atau 100 mg dilarutka kedalam 100 cc NaCl. Urin output juga harus
dimonitor .1,11
4. Antiemesis
Antiemetik yang dapat digunakan berupa dopamin antagonis (Metoklopramide, Domperidone),
fenotiazin (klorpromazine), bila tidak dapat respon dapat digunakan kombinasi kortikosteroid
dengan reseptor antagonis 5HT3 (Ondansentron, Sisaprid).1,12
5. Terapi Psikologik dan Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, cerah, dan memiliki udara yang baik. Sebaiknya
hanya dokter dan perawat saja yang diperbolehkan untuk keluar masuk kamar tersebut. Perlu
diyakinkan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan dan persalinan karena itu merupakan proses fisiologis, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik lainnya yang melatarbelakangi penyakit ini. Jelaskan juga
bahwa mual dan muntah adalah gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan
menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan.11
2.9. Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
a. Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya diplopia, palsi nervus
ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani akan terjadi psikosis korsakoff
(amnesia, menurunnya kemampuan untuk beraktivitas), ataupun kematian. Komplikasi yang perlu
diperhatikan adalah Ensephalopati Wernicke. Gejala yang timbul dikenal sebagai trias klasik yaitu
paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata (oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur (ataksia), dan
bingung.1
b. Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).1
2.10. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan dengan jalan memberikan
penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang berminyak dan
berbau lemak sebaiknya dihindarkan.9
2.11. Prognosis Hiperemesis Gravidarum
Pasien yang ditatalaksana dengan tepat akan menunjukkan perbaikan. Sebagian besar penyakit ini
dapat membaik dengan sendirinya pada usia kehamilan 20-22 minggu, namun demikian pada
tingkatan yang berat, penyakit ini dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.1
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2016. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal . 815-818.
2. Mochtar, R., Sofian, A. 2017. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Hal 141-142.
3. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2015. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. EGC.
4. Jennings LK, Krywko DM. Hyperemesis Gravidarum. 2020 . Treasure Island (FL). StatPeaerls
Publishing
5. Bailit JL. Hyperemesis gravidarium: Epidemiologic findings from a large cohort. Am J Obstet
Gynecol. Sep 2017;193(3 Pt 1):811-4.
6. Davis M. Nausea and vomiting of pregnancy: an evidence-based review. J Perinat Neonatal Nurs.
Oct-Dec 2018;18(4):312-28.
7. Goodwin TM. Hyperemesis Gravidarum. Obstet Gynecol Clin N Am. Sept 2019;35:401-417.
8. Bottomley C, Bourne T. Management strategies for hyperemesis. Best Pract Res Clin Obstet
Gynaecol. Aug 2015;23(4):549-64.
9. Sastrawinata S, Martadisoebrata D, Wirakusumah FF. 2005. Obtetri Patologi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC. Hal 65
10. Bottomley C, Bourne T. Management strategies for hyperemesis. Best Pract Res Clin Obstet
Gynaecol. Aug 2016;23(4):549-64.
11. Fell DB, Dodds L, Joseph KS, et al. Risk factors for hyperemesis gravidarum requiring hospital
admission during pregnancy. Obstet Gynecol. Feb 2017;107(2 Pt 1):277-84.
12. Cedergren M, Brynhildsen J, Josefsson A, et al. Hyperemesis gravidarum that requires
hospitalization and the use of antiemetic drugs in relation to maternal body composition. Am J
Obstet Gynecol. Apr 2017;198:412.e1-5.

More Related Content

What's hot

Gangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanGangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahan
Asih Astuti
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
youngdoctorsnote
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
fikri asyura
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
Anna Lestari
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
fikri asyura
 
Ketuban pecah dini dan kelahiran preterm
Ketuban pecah dini dan kelahiran pretermKetuban pecah dini dan kelahiran preterm
Ketuban pecah dini dan kelahiran preterm
youngdoctorsnote
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
Meri Fitri
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
fikri asyura
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
Dokter Tekno
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
harry christama
 
Endometritis
EndometritisEndometritis
Endometritis
Irma Delima
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
lia natalia
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
Riska Ramadhana
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
dr. Bobby Ahmad
 

What's hot (20)

Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Gangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanGangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahan
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandunganGinekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Ketuban pecah dini dan kelahiran preterm
Ketuban pecah dini dan kelahiran pretermKetuban pecah dini dan kelahiran preterm
Ketuban pecah dini dan kelahiran preterm
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
 
Panggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalamPanggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalam
 
Endometritis
EndometritisEndometritis
Endometritis
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 

Similar to Laporan Kasus Tia - HEG.docx

PPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptxPPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptx
habibah512300
 
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptxPPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
FITRIANOVIANTI4
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
MagmaSanggiri
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
KokoArdianto
 
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptxPPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
SilvanaSabilla
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
ssuser6a7917
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortusafisya
 
ppt imas masitoh statse 5.pptx
ppt imas masitoh statse 5.pptxppt imas masitoh statse 5.pptx
ppt imas masitoh statse 5.pptx
DaviSundari2
 
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
hiyalulya
 
kompre hiperemesis.docx
kompre hiperemesis.docxkompre hiperemesis.docx
kompre hiperemesis.docx
KalisBn
 
TUGAS PMKN KASUS.pptx
TUGAS PMKN KASUS.pptxTUGAS PMKN KASUS.pptx
TUGAS PMKN KASUS.pptx
dirandraikfr2023
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
Aris Rahmanda
 
ppt lapkas abortus (1).pptx
ppt lapkas abortus (1).pptxppt lapkas abortus (1).pptx
ppt lapkas abortus (1).pptx
ssuserb6a958
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
DiegoNelciano
 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docxASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
GheaGestivaniSafari
 

Similar to Laporan Kasus Tia - HEG.docx (20)

PPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptxPPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptx
 
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptxPPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
PPT PRESUS HAMIL HEG GEMOLONG SRAGEN FIX.pptx
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
 
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptxPPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
PPT HIPEREMIS (KEL 8).pptx
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologisAsuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologisAsuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
ppt imas masitoh statse 5.pptx
ppt imas masitoh statse 5.pptxppt imas masitoh statse 5.pptx
ppt imas masitoh statse 5.pptx
 
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
 
kompre hiperemesis.docx
kompre hiperemesis.docxkompre hiperemesis.docx
kompre hiperemesis.docx
 
akbid paramata muna Tugas askeb novi bu asma
akbid paramata muna Tugas askeb novi bu asmaakbid paramata muna Tugas askeb novi bu asma
akbid paramata muna Tugas askeb novi bu asma
 
TUGAS PMKN KASUS.pptx
TUGAS PMKN KASUS.pptxTUGAS PMKN KASUS.pptx
TUGAS PMKN KASUS.pptx
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
ppt lapkas abortus (1).pptx
ppt lapkas abortus (1).pptxppt lapkas abortus (1).pptx
ppt lapkas abortus (1).pptx
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologiAsuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docxASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I 18.docx
 
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
 

Recently uploaded

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 

Recently uploaded (20)

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 

Laporan Kasus Tia - HEG.docx

  • 1. Laporan Kasus “G2P1A0, Usia 27 tahun, Hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum” Disusun oleh : dr. Tia Aprilia Anjarnegara Pembimbing : dr. Diyan Nur Fadhilah Program Dokter Internsip Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tegah Periode 4 Agustus 2022 – 3 Februari 2023
  • 2. Laporan Kasus I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. GRS Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 27 tahun Alamat : Damarwulan Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Masuk Puskesmas : 26 Agustus 2022, 10.00 WIB No CM : 0002*** Ruang : Flamboyan Pembiayaan : Mandiri II. ANAMNESIS A. Keluhan Utama - Muntah B. Keluhan Tambahan - Mual, mulut terasa pahit dan tidak ada nafsu makan. C. Riwayat Penyakit Sekarang - Pasien datang ke UGD Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara dengan keluhan muntah sejak dua minggu yang lalu. Awal nya hanya terjadi pagi hari setelah makan dan minum, sejak 5 hari sebelum masuk UGD Mual muntah setiap habis makan. Pasien muntah satu hari sebanyak 8 sampai 10 kali, muntahan berupa makanan yang dimakan sebelumnya, kadang berwarna kuning kadang juga muntahannya berwarna putih bercampur ludah. Keluhan memberat jika mencium bau makanan, muntah dirasakan sepanjang hari terus menerus hingga pasien merasa lemas dan mengganggu aktifitas dan bahkan waktu istirahat pasien. Pasien juga merasa badan nya lemas dan tidak ada nafsu makan.
  • 3. D. Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat Hiperemesis pada kehamilan pertama : disangkal  Asma : disangkal  Hipertensi : disangkal  DM : disangkal  Jantung : disangkal  Alergi : disangkal  Riw. operasi : disangkal Riwayat penyakit keluarga : • Ibu pasien memiliki riwayat hiperemesis pada kehamilan pertama. • Asma : disangkal • Hipertensi : disangkal • DM : disangkal • Jantung : disangkal • Alergi : disangkal Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, dan suami pasien bekerja sebagai pengerajin kayu millik pribadi. Pasien berobat dengan menggunakan biaya pribadi. Pasien tinggal di rumah milik pribadi bersama dengan suami dan anak pertamanya. Pasien setiap hari makan makanan yang dimasak sendiri. Kesan sosial ekonomi cukup. E. Riwayat menstruasi: Menarche : 12 tahun Siklus : 30 hari, Teratur, tiap 1 bulan sekali Lama : 5 hari Keluhan saat Haid: Tidak ada Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari F. Riwayat KB Pasien tidak menggunakan KB.
  • 4. G. Riwayat Pernikahan : Pasien saat ini menjalani pernikahan pertama dengan suaminya sudah berlangsung selama 7 tahun. H. Riwayat Obstetri : Paritas : G2P1A0 (kehamilan yang Kedua) HPHT : 11 Juni 2022 HPL : 18 Maret 2023. Usia kehamilan sekarang : 8 minggu. Catatan penting selama asuhan antenatal: Pasien kontrol ke puskesmas dan bidan yaitu: 1. Trimester 1: satu kali di RS. Sebening Kasih Kab. Pati I . Pemeriksan Fisik Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis Tekanan darah : 100 /74 mmHg Nadi : 80 x/menit Suhu : 37,2 o C Pernafasan : 21 x/menit TB : 155 cm BB : 50kg Kepala : Normocephal Mata : Pupil bulat isokor, Rcl / Rctl (+/+), Konjungtiva anemis (- ), Sklera ikterik (-), edema palpebral (-). Leher : Deviasi Trakea (-), Pembesaran KGB (-), Nyeri Tekan (-) No Tgl/Th Partus Tempat Partus Umur Keha milan Jenis Persalinan Penolong Penyulit Anak Nifas Keada an Anak JK BB PB 1. 2016 Bidan Aterm Pervaginam Bidan Tidak ada Lk 250 0 47c m 40 hari sehat
  • 5. Paru : Suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, suara tambahan (-), Rhonki -/-. Wheezing -/- Jantung : BJ I/BJ II reguler murni, suara BJ tambahan (-) Abdomen : Pembesaran perut (+) simetris, bising usus (+), striae gravidarum (+), nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan regio kanan atas (-), nyeri ketok CVA (-), gerakan janin (+) Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 detik, refleks patella (+) J. Status Obstetri. Inspeksi : tampak cembung. a. Pemeriksaan luar TFU : 12 cm diatas simfisis osis pubis. b. Pemeriksaan dalam: Tidak dilakukan c. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium  Hematologi Lengkap tanggal 26 Agustus 2022 - Hemoglobin : 11,8 g/dL - Hematokrit : 43 % - Trombosit : 180 x 103 / mcL - Leukosit : 6. 410/ mcL Hasil pemeriksaan screening Ranap antigen covid – 19 : Negatif K. Diagnosis Kerja Ibu : G2P1A0 Gravida 8 minggu dengan hyperemesis gravidarum. Janin : Janin tunggal intra uterin. L. Tatalaksana Farmakologi - IVFD RL 30 TPM - Inj. Ondansentron 3 x 1 Amp - Inj. Ranitidin 2 x 1 Amp PO/ - Paracetamol 3 x 500 mg - Vitamin B 6 3 x 1 Tablet
  • 6. Non Farmakologi - Mengatur pola makan dengan porsi sedikit tapi sering. - Hindari makanan berminyak dan berbau karena dapat memicu terjadinya mual. - Memakan makanan selingan berupa biscuit atau roti kering dengan teh hangat, dapat dimakan saat bangun tidur. - Support system dari Suami maupun Keluarga. M. Prognosis Ibu Quo ad Vitam : Ad Bonam Quo ad Fungtionam : Ad Bonam Quo ad Sanactionam : Ad Bonam Follow Up Pasien Tanggal, Jam Pemeriksaan Temuan Klinis dan Penatalaksanaan 27 /08 /22 09.00 Ruang Flamboyan 3 S: Mual sudah berkurang, Muntah (-), Nafsu makan menurun, BAB(+) BAK (+) O: Ku : Baik, Kesadaran : CM TD : 100/80 mmHg N : 68 x/mnt RR : 20 x/mnt T : 37,0°C Mata cekung (-/-), Bibir kering (-), BU(+), Edema ekstremitas (-). A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum P : - IVFD RL 30 TPM - Inj Ondansentron 3 x 1 amp, Inj. 2 x Ranitidin 1 amp - Paracetamol 3 x 500 mg, Vit B 6 3 x 1 tablet.
  • 7. 28 /08 /22 08.50 Ruang Flamboyan 3 S: Mual berkurang <, Muntah (-), lemas (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-), nafsu makan sudah timbul dan membaik , BAB BAK (+) O : Ku : Baik, Kesadaran : CM TD : 110/80 mmHg N : 68 x/mnt RR : 20 x/mnt T : 36,5°C Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-) A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum P : - IVFD RL 30 TPM (Inj. Ondan dan Inj. Ranitidin STOP) - Vitamin B 6 3 x 1 Tab ( PCT Tab Stop) - Curcuma 1 x 1 Tab 29 /08 /22 09.00 Ruang Flamboyan 3 S: Mual sudah berkurang (< ), Muntah (-), lemas (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-), nafsu makan sudah timbul, BAB BAK (+) O : Ku : Baik, Kesadaran : CM TD : 110/80 mmHg N : 70 x/mnt RR : 20 x/mnt T : 36,5°C Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-) A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum P : Pasien dibolehkan Pulang - Aff Infus Obat Pulang -PO/ Vitamin B 6 3 x 1 Tab, Curcuma 1 x 1 tab dan Ondansentron 3 x 1 tab prn.
  • 8. BAB I PENDAHULUAN Kehamilan biasanya ditandai dengan adanya riwayat terlambat haid dan keluhan mual muntah. Mual dan muntah dalam kehamilan dikenal dengan morning sickness, dialami 80% wanita hamil. Mual dan muntah adalah gejala yang umum dan wajar terjadi pada usia kehamilan trimester I . Mual biasanya terjadi pada pagi hari, dapat juga timbul setiap saat dan pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung ± 10 minggu. Derajat beratnya mual dan muntah yang terjadi pada kebanyakan kehamilan sampai dengan gangguan yang berat dimana keluhan semakin memburuk, menetap, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dikenal dengan hiperemesis gravidarum.1,2 Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1,2 Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan, kebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet dan simptom akan teratasi hingga akhir trimester I. Etiologinya belum diketahui secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis.1,2,3 Penelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multi gravida. Dari seluruh kehamilan di USA 0,3-2% diantaranya mengalami hiperemesis gravidarum. Mual dan muntah yang berkaitan dengan kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 9-10 minggu, puncaknya pada usia kehamilan 11-13 minggu, dan kebanyakan sembuh pada umur kehamilan 12- 14 minggu, 1-10% dapat berlanjut melampaui 20-22 minggu.1,2
  • 9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperemesis Gravidarum 2.1. Definisi hiperemesis gravidarum Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1 2.2. Epidemiologi hiperemesis gravidarum Hiperemesis biasanya mulai terjadi pada kehamilan minggu ke 4 hingga minggu ke 6, kemudian tingkat keparahan meningkat pada minggu ke 8 hingga minggu ke 12, dan biasanya berakhir pada minggu ke 20. Mual dan muntah tersebut biasanya hilang setelah trimester pertama. Hiperemesis diperkirakan terjadi pada 5 per 1000 kehamilan. Menurut sumber lain hiperemesis gravidarum terjadi pada 0.5% hingga 2% kehamilan.5 Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian yang beragam mulai dari 0,5 – 2% di Amerika Serikat, 0,3% dari seluruh kehamilan di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8 di China, 0,9 % di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki, di Indonesia prevalensi 1-3%.6 2.3. Etiologi hiperemesis gravidarum Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan. Etiologinya belum diketahui secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis.1 Faktor-faktor yang menjadi predisposisi diantaranya:3 a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan hehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG. b) Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
  • 10. c) Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya. d) Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain. e) hiperemesis gravidarum juga dapat dipengaruhi oleh beberapa asupan diantaranya adalah asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak jenuh, asupan asam lemak omega-3, asupan asam lemak omega-6, dan asupan vitamin B6. Asupan karbohidrat, protein dan lemak dapat mempengaruhi irama lambung normal sehingga menimbulkan disritmia lambungyang berdampak pada terjadinya mual muntah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak berhubungan dengan kejadian mual dan muntah pada ibu hamil 2.4. Klasifikasi hiperemesis gravidarum Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:1 a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal. b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik < 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun. c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria. 2.5. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum Muntah adalah suatu cara dimana saluran cerna bagian atas membuang isinya bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang berlebihan pada usus. Muntah merupakan refleks terintegrasi yang kompleks terdiri atas tiga komponen utama yaitu detektor muntah, mekanisme integratif dan efektor yang bersifat otonom
  • 11. somatik. Rangsangan pada saluran cerna dihantarkan melalui saraf vagus dan aferen simpatis menuju pusat muntah, pusat muntah juga menerima rangsangan dari pusat- pusat yang lebih tinggi pada sereberal, dari chemoreceptor trigger zone (CTZ) pada area postrema dan dari aparatus vestibular via serebelum. Beberapa signal perifer mem-bypass trigger zone mencapai pusat muntah melalui nukleus traktus solitarius. Pusat muntah ini berdekatan dengan pernapasan dan pusat vasomotor. Rangsang aferen dari pusat muntah dihantarkan melalui saraf kranial V, VII, X, XII ke saluran cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke diapragma, otot iga dan otot abdomen.4 Patofisiologi hiperemisis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan muntah. Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi kosong. 4,7 Pada hiperemesis gravidarum terjadi mual, muntah dan penolakan semua makanan dan minuman yang masuk. Sehingga apabila terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, tidak imbangnya kadar elektrolit dalam darah, dengan alkalosis hipokloremik. Selain itu hiperemesis gravidarum mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena energi yang didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksik butirik dan aseton dalam darah sehingga menimbulkan asidosis. Selanjutnya, dehidrasi yang telah terjadi menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang, hal tersebut menyebabkan pasokan zat makanan dan oksigen berkurang dan juga mengakibatkan penimbunan zat metabolik yang bersifat toksik didalam darah. Kemudian hiperemesis gravidarum juga dapat menyebabkan kekurangan kalium akibat dari muntah dan ekskresi lewat ginjal. Yang menambah frekuensi muntah yang lebih banyak7 .
  • 12. 2.6. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum Gejala klinis mulai terjadi pada trimester pertama,yang sering dijumpai adalah nausea, muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang berlebihan), tanda-tanda dehidrasi, hipotensi dan takikardi. Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemia, dan peningkatan hematokrit.1 2.7. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum Diagnosis hiperemesis gravidarum diantaranya:1 a) Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu. b) Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran. c) Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya lunak, pada pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru. d) Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan dan kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan mola hidatidosa. e) Laboratorium: kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, keton dan proteinuria. 2.8. Tatalaksana hiperemesis gravidarum Pada pasien dengan hiperemesis gravidarum tingkat II dan III harus dilakukan rawat inap dirumah sakit, dan dilakukan penanganan yaitu : 1 1. Medikamentosa Obat-obatan yang dapat diberikan diantaranya : -Vitamin B1, B2, dan B6 masing-masing 500-100 mg/hari/infus, -Vitamin B12 200mg/hari/infus, Vitamin C 200 mg/hari/infus -Antiemetik : Prometazin (vopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per oral atau proklorperazin (stemetil) 3x3 mg per hari per oral -Antasida : Asidrin 3x1 tablet/hari/oral atau Milanta 3x1tablet perhari/oral -Fenobarbital 30 mg IM 2-3 kali per hari atau Klorpromazin 25-50 mg/hari IM atau jika diperluka Diazepam 5mg 2-3 kali perhari IM.1
  • 13. 2. Diet Stop makan per oral 24-48 jam, perhitungkan jumlah kalori yang dibutuhkan sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi -Diet Hiperemesis I : diberikan pada Hiperemesis grade III : Makanan berupa roti kering dan buah- buahan, cairan tidak diberikan bersama makanan terapi 1-2 jam sesudahnya dan hanya diberikan dalam beberapa hari, pilihan makanan berupa kaya vit. C -Diet Hiperemesis II : diberikan bila mual muntah berkurang. Secara berangsur- angsur mulai diberikan bahan makanan yang lebih mengandung vitamin A dan D -Diet Hiperemesis III : diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan makanan yang lebih mengandung semua zat gizi kecuali kalsium.1 3. Rehidrasi dan Suplemen Vitamin Infus Glukosa 10% atau 5% RL = 2:1, 40 tetes per menit, Suplemen tiamin dapat diberikan secara oral 50 atau 150 mg atau 100 mg dilarutka kedalam 100 cc NaCl. Urin output juga harus dimonitor .1,11 4. Antiemesis Antiemetik yang dapat digunakan berupa dopamin antagonis (Metoklopramide, Domperidone), fenotiazin (klorpromazine), bila tidak dapat respon dapat digunakan kombinasi kortikosteroid dengan reseptor antagonis 5HT3 (Ondansentron, Sisaprid).1,12 5. Terapi Psikologik dan Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, cerah, dan memiliki udara yang baik. Sebaiknya hanya dokter dan perawat saja yang diperbolehkan untuk keluar masuk kamar tersebut. Perlu diyakinkan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan dan persalinan karena itu merupakan proses fisiologis, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik lainnya yang melatarbelakangi penyakit ini. Jelaskan juga bahwa mual dan muntah adalah gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan.11 2.9. Komplikasi Hiperemesis Gravidarum a. Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya diplopia, palsi nervus ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani akan terjadi psikosis korsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan untuk beraktivitas), ataupun kematian. Komplikasi yang perlu
  • 14. diperhatikan adalah Ensephalopati Wernicke. Gejala yang timbul dikenal sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata (oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur (ataksia), dan bingung.1 b. Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).1 2.10. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan dengan jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.9 2.11. Prognosis Hiperemesis Gravidarum Pasien yang ditatalaksana dengan tepat akan menunjukkan perbaikan. Sebagian besar penyakit ini dapat membaik dengan sendirinya pada usia kehamilan 20-22 minggu, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.1
  • 15. DAFTAR PUSTAKA 1. Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2016. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal . 815-818. 2. Mochtar, R., Sofian, A. 2017. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142. 3. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2015. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. EGC. 4. Jennings LK, Krywko DM. Hyperemesis Gravidarum. 2020 . Treasure Island (FL). StatPeaerls Publishing 5. Bailit JL. Hyperemesis gravidarium: Epidemiologic findings from a large cohort. Am J Obstet Gynecol. Sep 2017;193(3 Pt 1):811-4. 6. Davis M. Nausea and vomiting of pregnancy: an evidence-based review. J Perinat Neonatal Nurs. Oct-Dec 2018;18(4):312-28. 7. Goodwin TM. Hyperemesis Gravidarum. Obstet Gynecol Clin N Am. Sept 2019;35:401-417. 8. Bottomley C, Bourne T. Management strategies for hyperemesis. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. Aug 2015;23(4):549-64. 9. Sastrawinata S, Martadisoebrata D, Wirakusumah FF. 2005. Obtetri Patologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Hal 65 10. Bottomley C, Bourne T. Management strategies for hyperemesis. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. Aug 2016;23(4):549-64. 11. Fell DB, Dodds L, Joseph KS, et al. Risk factors for hyperemesis gravidarum requiring hospital admission during pregnancy. Obstet Gynecol. Feb 2017;107(2 Pt 1):277-84. 12. Cedergren M, Brynhildsen J, Josefsson A, et al. Hyperemesis gravidarum that requires hospitalization and the use of antiemetic drugs in relation to maternal body composition. Am J Obstet Gynecol. Apr 2017;198:412.e1-5.