SlideShare a Scribd company logo
GANGGUAN
MENSTRUASI
DAN KELAINAN
HORMONAL
By _ ASIH DWI ASTUTI SST., M.Kes
Menstruasi
Lihat batasannya
Parameter haid Definisi klinik Batasan
Frekuensi haid (hari ) Normal
Sering
Jarang
24 – 38
<24
> 38
Keteraturan siklus
(hari)
Normal
Tidak teratur
Tidak ada
Variasi 2- 20
Variasi > 20
-
Durasi haid (hari) Normal
Panjang
Pendek
4 – 8
>8
<4
Volume darah haid
(ml)
Normal
Banyak
Sedikit
5 – 80
>80
<5
• Gangguan lama & jumlah darah :
– Hipermenorhea (metroragia)
– Hipomenorhea
• Gangguan siklus haid
– Polimenorea
– Oligomenorea
– Amenorea
• Gangguan perdarahan di luar siklus haid :
– Menometroragia
• Gangguan lain yang berhubungan dengan haid :
– Dismenorea
– Sindroma prahaid
Bagaimana klasifikasinya ?
1. HYPERMENORHEA /MENORRHAGIA
Pengeluaran darah yang terlalu banyak, biasanya disertai
dengan bekuan darah sewaktu menstruasi
Pada siklus yang teratur, disebut menorrhagia
Sebab-sebab :
a. Hypoplasia
menurut beratnya hypoplasia dapat menyebabkan :
- Amenorhea ( uterus sangat kecil)
- Hypomenorhea (uterus kecil,luka kecil)
- Menorrhagia ( tonus otot rahim kurang )
Terapi : Uterotonika.
b. Asthenia
Menorrhagia terjadi karena tonus otot pada
umumnya kurang.
Therapi : - uterotonika
- roborantia
c. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit
atau karena terlalu lelah juga karena tonus otot
kurang.
d. Myoma uteri
Menorrhagia pada myoma disebabkan oleh:
- kontraksi otot rahim kurang kuat
- cavum uteri luas
- bendungan pembuluh darah balik.
Therapi uterotonika atau operasi
e. Hypertensi
f. Decompensatio cordis
g. Infeksi : endometritis, salpingitis.
Infeksi menyebabkan hyperanemia
h. Retroflexio uteri
Karena bendungan pembuluh darah balik
i. Penyakit darah : Haemofili
2. Hypomenorhea
Pada hypoplasia uteri, karena uterus tidak
berkembang baik.
 Pendarahan dgn jumlah darah sedikit
Lamanya perdarahan : secara normal haid
sudah berhenti dalam 7 hari (kalau haid
lebih lama dari 7 hari)  maka daya
regenerasi selaput lendir kurang.
Misalnya pada endometritis, myoma atau
carsinoma dari corpus uteri.
3. POLYMENORRHOE
Frekuensi haid sering , jadi siklus haid pendek
kurang dari 25 hari .
a. Kalau siklus pendek tapi teratur ada
kemungkinan :
- stadium proliferasi pendek
- stadium sekresi pendek
- keduanya pendek
Yang paling sering dijumpai ialah pemendekan
stadium proliferasi. Kalau siklus lebih pendek
dari 21 hari ,maka kemungkinan besar juga
stadium sekresi pendek.
Hal ini menyebabkan infertilitas
b. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek
Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan
stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati.
Ini sering terjadi karena dysfungsi ovarium
pada :
- klimakterium
- pubertas
- penyakit ( TBC)
Terapi : Stadium proliferasi diperpanjang dengan
estrogen dan stadium sekresi dengan kombinasi
estrogen progesteron
4. OLIGOMENORRHEA
Haid jarang, siklus panjang.
Oligomenorhea terjadi kalau siklus lebih dari 35
hari .
Sering terdapat pada wanita yang asthenis.
Olygomenorrhea yang menetap dapat terjadi
akibat dari :
a. Perpanjangan stadium foliikuler.
b. Perpanjangan stadium luteal
c. Kedua stadium diatas menjadi panjang
Keadaan ini dapat disebabkan oleh
pengaruh psikis dan pengaruh penyakit :
TBC
TERAPI :
• Pada umumnya oligomenorrhea yang
ovulatoar tidak memerlukan terapi.
• Kalau mendekati amenorrhea maka dapat
diusahakan mengadakan ovulasi
5. AMENORHEA
• Amenorrhea Primer
seorang wanita belum
mendapat menstruasi
dan tidak boleh
didiagnosa sebelum
pasien mencapai umur
18 tahun.
• AmenorheAmenorheaa sekundersekunder
penderita pernahpenderita pernah
haid , tetapi kemudianhaid , tetapi kemudian
tidak dapat lagitidak dapat lagi
Amenorhea bukan suatu penyakit,tetapi
merupakan suatu gejala. Amenorrhea adalah
tidak adanya haid selama tiga bulan atau
lebih.
Amenorrhoe fisiologis dapat terjadi
pada :
a.a. Sebelum pubertasSebelum pubertas
b.b. Masa kehamilanMasa kehamilan
c.c. Masa laktasiMasa laktasi
d.d. Sesudah menopauseSesudah menopause.
ETIOLOGI
– Psikogen : kesedihan, pindah lingkungan.
– Kelainan organis : tumor.
– Radang : TBC.
– Penyakit lain : thyroid, kelainan gizi.
Therapi ;
Terapi diberikan menurut etiologi secara umum
dapat diberikan :
1. Hormon-hormon u/ merangsang ovulasi :
- clomphen: merangsang hipothalamus
- Gonadotropin sebagai subtitusi terapi
- mengadakan rebaund phenomen dengan hormon
: progestin oral pill
2. Radiasi dari ovarium
3. Tyroid : kalau ada hypofungsi
4. Kesehatan umum, perbaikan gizi
6. METRORRHAGIA
Metrorrhagia ialah perdarahan yang tidak dapat
teratur dan tidak ada hubungan dengan haid.
Dapat dibagi sebagai berikut :
a. Metrorhagia yang dapat disebabkan oleh
adanya kehamilan seperti :
- Abortus
- Kehamilan ektopik
b. Metrorhagia di luar kehamilan :
Penyebab :
1. Karena luka yang tidak sembuh :
a).Carsinoma dari corpus uteri
- biasanya terjadi pada wanita dalam
menopause
- lebih sering pada wanita tanpa anak
- flour albus bercampur darah
Diagnosa :dengan curetage bertingkat
b). Carsinoma cervitis (portionis) uteri sering
ditemukan pada :
-wanita mendekati klimakterium
-wanita yang mempunyai anak banyak
Diagnosa
Dengan sitologi dan toucher inspeculo
2. Peradangan yang haemoragis.
a. Endometritis haemorrhagis seperti pada
endometritis senilis, endometrium post partum.
b. Kolpitis haemoragi seperti kolpitis senilis
Terapi : subtitusi terapi dengan estrogen
3. Hormonal
Metroragia dapat disebabkan :
- perdarahan anatomis : kerusakan taractus
genetalia
- perdarahan fungsional/ dysfungsional yang
tidak ada hubungannya dengan tumor
peradangan dan kehamilan
7. Dysmenorrhea
• Nyeri sewaktu haid
• terasa di perut bagian bawah
• dapat terasa sebelum dan sesudah haid
• dapat bersifat kolik terus menerus
Nyeri diduga karena spasme
Etiologi :
a. Dysmenorhea primer :sejak menarche,
haid nyeri dan tidak ada kelainan dari alat
kandungan
b. Dysmenorrhea sekunder : terjadi
kemudian,biasanya terdapat kelainan.
Dymenorrhoe Primer
Sebab :Sebab :
- psikogen- psikogen
- konstitusionil : anaemia, Tbc,kelelahan- konstitusionil : anaemia, Tbc,kelelahan
- obstruksi : cervik sempit, hypeanteflexio,- obstruksi : cervik sempit, hypeanteflexio,
retroflexio, hypoplasia uteriretroflexio, hypoplasia uteri
- endokrin- endokrin
Terapi :Terapi :
- psiko terapi- psiko terapi
- analgetik- analgetik
- hormonal : pada siklus yang annovulatoir,- hormonal : pada siklus yang annovulatoir,
tidak ada dymenorhoe jadi kita pergunakantidak ada dymenorhoe jadi kita pergunakan
obat – obat yang mencegah terjadinyaobat – obat yang mencegah terjadinya
ovulasiovulasi
Dysmenorrhoe Sekunder
Terjadi pada :
- Infeksi : nyeri sudah terasa sebelum haid
- Myoma sub mucosa, polyp corpus uteri :
nyeri bersifat kolik
- Endometriosis : nyeri disebabkan tekanan
oleh tumor atau perlekatan- perlekatan .
Nyeri masih ada setelah haid berhenti.
- Retroflexio uteri fixata
- Gynatresia
Therapi : causal
Pseudoamenorhea/
Kryptomenorrhea
Pada keadaan ini haid ada, tetapi darah tidak
dapat keluar karena tertutupnya cerviks,
vagina atau hymen.
Gynatresia ini dibagi :
1. Kongenital : paling sering terjadi atresia
hymenalis dimana hymen tidak berlobang
2. Acquisita : perlekatan saluran cerviks
atau vagina karena radang GO, Diphteri,
partus, senillitas.
Diagnosa :
1. Nyeri yang siklik + 5hari tanpa perdarahan.
Nyeri yang siklis tanpa haid sering disebut
Molimina menstrualia
2. Pada pemeriksaan terlihat hymen yang
menonjol yang berwarna kebiru-biruan karena
darah yang terkumpul dibelakangnya. Mula-
mula darah mengisi vagina ( haematokolpos)
kemudian terjadi haematometra (mengisi
endometrium)dan haematosalphinx (mengisi
daerah salping), keadaan ini sering
menyebabkan tumor abdomen dan retensio
urine.
TerapiTerapi
Pada atreasia hymenalis dilakukan insisiatreasia hymenalis dilakukan insisi
dan eksisi hymen.dan eksisi hymen.
Krena darah tua ini merupakan mediaKrena darah tua ini merupakan media
yang baik untuk kuman- kuman makayang baik untuk kuman- kuman maka
operasi ini harus dilakukan denganoperasi ini harus dilakukan dengan
steril.steril.
MENTRUATIO PRAECOXMENTRUATIO PRAECOX
Perdarahan pada anak muda belum tentu suatu
menstruasi, karena dapat disebabkan oleh
sarkoma dari uterus atau vagina.
ialah perdarahan pada anak muda kurang dari 8-
10 tahun yang disertai dengan timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder sebelum waktunya.
Tanda- tanda kelamin sekunder ialah timbulnya
rambut kemaluan, pertumbuhan buah dada dan
haid.
DIBAGI MENJADI
• Pubertas
Praecox :
terbentuk
gonadotropin,
dapat menjadi
hamil
Pseudopubertas
Praecox : Tidak
ada Gonadotropin
Dapat dibagi menjadi :
a. Pubertas Praecox : terbentuk
gonadotropin, dapat menjadi hamil.
1. Idiopatis : hypofise lebih cepat
menghasilkan gonadotropin
2. Pubertas parecox cerebral :karena
kelainan otak seperti hydrochephal
tumor otak dll
3. Dysplasia tulang
4. Tumor- tumor yang menghasilkan
gonadotropin : choriocarsinoma
b. Pseudopubertas
Tidak ada Gonadotropin , disebabkan
oleh :
- Granulosa dan theca sel tumor
- Gangguan glandula suprarenalis
- Terapi hormonal
Terapi :
Tumor- tumor penyebab harus dieksterpasi.
HIRSUTISME
• Adalah : suatu keadaan dimana rambut
tumbuh secara berlebihan pada kulit yang
biasanya tidak terlalu banyak memiliki
rambut (atas bibir, dagu, dada, pinggang,
dan paha )
• Peningkatan hormon androgen
• Menyebabkan siklus menstruasi tidak
teratur
Gynecomastia
• Adalah gangguan dimana payudara
tumbuh membesar pada laki-laki
• Pada tubuh laki-lakiKadar hormon
estrogen lebih tinggi dari pada hormon
androgen
Terima Kasih ................

More Related Content

What's hot

10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Dokter Tekno
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
andikabudiarto
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatusJoni Iswanto
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
Asih Astuti
 
Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
Dokter Tekno
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANGMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Zakiah dr
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Fuji Astuti
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
Rahayu Pratiwi
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
luthfiasah
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
harry christama
 

What's hot (20)

10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANGMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 

Similar to Gangguan menstruasi dan perdarahan

Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Mitra Alparisa
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Warung Bidan
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
rikiab
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
pjj_kemenkes
 
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...Chingu Eli
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
pjj_kemenkes
 
Gangguan haid
Gangguan haidGangguan haid
Gangguan haid
astiandriyani
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.pptReferat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
HanifReza7
 
KET.pptx
KET.pptxKET.pptx
KET.pptx
ellynsari
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
IGDKSP
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
arvindoirapanussa
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetrinaroi munthe
 
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanitahymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
MelianaJayasaputra
 
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesiaPenyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
PutriAnggun37
 

Similar to Gangguan menstruasi dan perdarahan (20)

Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
 
Apakah perdarahan vagina normal
Apakah perdarahan vagina normalApakah perdarahan vagina normal
Apakah perdarahan vagina normal
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
Gangguan haid
Gangguan haidGangguan haid
Gangguan haid
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.pptReferat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
Referat-Obgin-Hematom-Vulva.ppt
 
Polips endometrium
Polips endometriumPolips endometrium
Polips endometrium
 
KET.pptx
KET.pptxKET.pptx
KET.pptx
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetri
 
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanitahymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
hymen imperforata.pptx presentasi hymen pada wanita
 
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesiaPenyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesia
 

More from Asih Astuti

Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimalStandar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
Asih Astuti
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
 
Rawat gabung
Rawat gabungRawat gabung
Rawat gabung
Asih Astuti
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Asih Astuti
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Asih Astuti
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
Asih Astuti
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
Asih Astuti
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Asih Astuti
 
Tanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilanTanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilan
Asih Astuti
 
Konsepsi
KonsepsiKonsepsi
Konsepsi
Asih Astuti
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
Asih Astuti
 
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku HusadaSistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
Asih Astuti
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
Asih Astuti
 
Tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilanTanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan
Asih Astuti
 
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual
Asih Astuti
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Asih Astuti
 
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
Asih Astuti
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
Asih Astuti
 
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama  Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asih Astuti
 
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hariAsuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asih Astuti
 

More from Asih Astuti (20)

Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimalStandar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
Standar prasyarat minimal &amp; standar penampilan minimal
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
 
Rawat gabung
Rawat gabungRawat gabung
Rawat gabung
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
 
Tanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilanTanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilan
 
Konsepsi
KonsepsiKonsepsi
Konsepsi
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
 
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku HusadaSistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
Sistem penghargaan bidan Prodi Kebidanan STIKES Maluku Husada
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilanTanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan
 
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
Praktik Klinik kebidanan Komunitas AKBID Anugerah Bintan di Kelurahan Batu IX...
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
 
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama  Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
 
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hariAsuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
 

Recently uploaded

04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (7)

04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

Gangguan menstruasi dan perdarahan

  • 3.
  • 4. Lihat batasannya Parameter haid Definisi klinik Batasan Frekuensi haid (hari ) Normal Sering Jarang 24 – 38 <24 > 38 Keteraturan siklus (hari) Normal Tidak teratur Tidak ada Variasi 2- 20 Variasi > 20 - Durasi haid (hari) Normal Panjang Pendek 4 – 8 >8 <4 Volume darah haid (ml) Normal Banyak Sedikit 5 – 80 >80 <5
  • 5. • Gangguan lama & jumlah darah : – Hipermenorhea (metroragia) – Hipomenorhea • Gangguan siklus haid – Polimenorea – Oligomenorea – Amenorea • Gangguan perdarahan di luar siklus haid : – Menometroragia • Gangguan lain yang berhubungan dengan haid : – Dismenorea – Sindroma prahaid Bagaimana klasifikasinya ?
  • 6. 1. HYPERMENORHEA /MENORRHAGIA Pengeluaran darah yang terlalu banyak, biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi Pada siklus yang teratur, disebut menorrhagia Sebab-sebab : a. Hypoplasia menurut beratnya hypoplasia dapat menyebabkan : - Amenorhea ( uterus sangat kecil) - Hypomenorhea (uterus kecil,luka kecil) - Menorrhagia ( tonus otot rahim kurang ) Terapi : Uterotonika.
  • 7. b. Asthenia Menorrhagia terjadi karena tonus otot pada umumnya kurang. Therapi : - uterotonika - roborantia c. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu lelah juga karena tonus otot kurang. d. Myoma uteri Menorrhagia pada myoma disebabkan oleh: - kontraksi otot rahim kurang kuat - cavum uteri luas - bendungan pembuluh darah balik. Therapi uterotonika atau operasi
  • 8. e. Hypertensi f. Decompensatio cordis g. Infeksi : endometritis, salpingitis. Infeksi menyebabkan hyperanemia h. Retroflexio uteri Karena bendungan pembuluh darah balik i. Penyakit darah : Haemofili
  • 9. 2. Hypomenorhea Pada hypoplasia uteri, karena uterus tidak berkembang baik.  Pendarahan dgn jumlah darah sedikit Lamanya perdarahan : secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari (kalau haid lebih lama dari 7 hari)  maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misalnya pada endometritis, myoma atau carsinoma dari corpus uteri.
  • 10. 3. POLYMENORRHOE Frekuensi haid sering , jadi siklus haid pendek kurang dari 25 hari . a. Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan : - stadium proliferasi pendek - stadium sekresi pendek - keduanya pendek Yang paling sering dijumpai ialah pemendekan stadium proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari ,maka kemungkinan besar juga stadium sekresi pendek. Hal ini menyebabkan infertilitas
  • 11. b. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Ini sering terjadi karena dysfungsi ovarium pada : - klimakterium - pubertas - penyakit ( TBC) Terapi : Stadium proliferasi diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dengan kombinasi estrogen progesteron
  • 12. 4. OLIGOMENORRHEA Haid jarang, siklus panjang. Oligomenorhea terjadi kalau siklus lebih dari 35 hari . Sering terdapat pada wanita yang asthenis. Olygomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat dari : a. Perpanjangan stadium foliikuler. b. Perpanjangan stadium luteal c. Kedua stadium diatas menjadi panjang
  • 13. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh psikis dan pengaruh penyakit : TBC TERAPI : • Pada umumnya oligomenorrhea yang ovulatoar tidak memerlukan terapi. • Kalau mendekati amenorrhea maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi
  • 14. 5. AMENORHEA • Amenorrhea Primer seorang wanita belum mendapat menstruasi dan tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai umur 18 tahun. • AmenorheAmenorheaa sekundersekunder penderita pernahpenderita pernah haid , tetapi kemudianhaid , tetapi kemudian tidak dapat lagitidak dapat lagi Amenorhea bukan suatu penyakit,tetapi merupakan suatu gejala. Amenorrhea adalah tidak adanya haid selama tiga bulan atau lebih.
  • 15. Amenorrhoe fisiologis dapat terjadi pada : a.a. Sebelum pubertasSebelum pubertas b.b. Masa kehamilanMasa kehamilan c.c. Masa laktasiMasa laktasi d.d. Sesudah menopauseSesudah menopause.
  • 16. ETIOLOGI – Psikogen : kesedihan, pindah lingkungan. – Kelainan organis : tumor. – Radang : TBC. – Penyakit lain : thyroid, kelainan gizi.
  • 17. Therapi ; Terapi diberikan menurut etiologi secara umum dapat diberikan : 1. Hormon-hormon u/ merangsang ovulasi : - clomphen: merangsang hipothalamus - Gonadotropin sebagai subtitusi terapi - mengadakan rebaund phenomen dengan hormon : progestin oral pill 2. Radiasi dari ovarium 3. Tyroid : kalau ada hypofungsi 4. Kesehatan umum, perbaikan gizi
  • 18. 6. METRORRHAGIA Metrorrhagia ialah perdarahan yang tidak dapat teratur dan tidak ada hubungan dengan haid. Dapat dibagi sebagai berikut : a. Metrorhagia yang dapat disebabkan oleh adanya kehamilan seperti : - Abortus - Kehamilan ektopik b. Metrorhagia di luar kehamilan : Penyebab : 1. Karena luka yang tidak sembuh :
  • 19. a).Carsinoma dari corpus uteri - biasanya terjadi pada wanita dalam menopause - lebih sering pada wanita tanpa anak - flour albus bercampur darah Diagnosa :dengan curetage bertingkat b). Carsinoma cervitis (portionis) uteri sering ditemukan pada : -wanita mendekati klimakterium -wanita yang mempunyai anak banyak Diagnosa Dengan sitologi dan toucher inspeculo
  • 20. 2. Peradangan yang haemoragis. a. Endometritis haemorrhagis seperti pada endometritis senilis, endometrium post partum. b. Kolpitis haemoragi seperti kolpitis senilis Terapi : subtitusi terapi dengan estrogen 3. Hormonal Metroragia dapat disebabkan : - perdarahan anatomis : kerusakan taractus genetalia - perdarahan fungsional/ dysfungsional yang tidak ada hubungannya dengan tumor peradangan dan kehamilan
  • 21. 7. Dysmenorrhea • Nyeri sewaktu haid • terasa di perut bagian bawah • dapat terasa sebelum dan sesudah haid • dapat bersifat kolik terus menerus Nyeri diduga karena spasme Etiologi : a. Dysmenorhea primer :sejak menarche, haid nyeri dan tidak ada kelainan dari alat kandungan b. Dysmenorrhea sekunder : terjadi kemudian,biasanya terdapat kelainan.
  • 22. Dymenorrhoe Primer Sebab :Sebab : - psikogen- psikogen - konstitusionil : anaemia, Tbc,kelelahan- konstitusionil : anaemia, Tbc,kelelahan - obstruksi : cervik sempit, hypeanteflexio,- obstruksi : cervik sempit, hypeanteflexio, retroflexio, hypoplasia uteriretroflexio, hypoplasia uteri - endokrin- endokrin Terapi :Terapi : - psiko terapi- psiko terapi - analgetik- analgetik - hormonal : pada siklus yang annovulatoir,- hormonal : pada siklus yang annovulatoir, tidak ada dymenorhoe jadi kita pergunakantidak ada dymenorhoe jadi kita pergunakan obat – obat yang mencegah terjadinyaobat – obat yang mencegah terjadinya ovulasiovulasi
  • 23. Dysmenorrhoe Sekunder Terjadi pada : - Infeksi : nyeri sudah terasa sebelum haid - Myoma sub mucosa, polyp corpus uteri : nyeri bersifat kolik - Endometriosis : nyeri disebabkan tekanan oleh tumor atau perlekatan- perlekatan . Nyeri masih ada setelah haid berhenti. - Retroflexio uteri fixata - Gynatresia Therapi : causal
  • 24. Pseudoamenorhea/ Kryptomenorrhea Pada keadaan ini haid ada, tetapi darah tidak dapat keluar karena tertutupnya cerviks, vagina atau hymen. Gynatresia ini dibagi : 1. Kongenital : paling sering terjadi atresia hymenalis dimana hymen tidak berlobang 2. Acquisita : perlekatan saluran cerviks atau vagina karena radang GO, Diphteri, partus, senillitas.
  • 25. Diagnosa : 1. Nyeri yang siklik + 5hari tanpa perdarahan. Nyeri yang siklis tanpa haid sering disebut Molimina menstrualia 2. Pada pemeriksaan terlihat hymen yang menonjol yang berwarna kebiru-biruan karena darah yang terkumpul dibelakangnya. Mula- mula darah mengisi vagina ( haematokolpos) kemudian terjadi haematometra (mengisi endometrium)dan haematosalphinx (mengisi daerah salping), keadaan ini sering menyebabkan tumor abdomen dan retensio urine.
  • 26. TerapiTerapi Pada atreasia hymenalis dilakukan insisiatreasia hymenalis dilakukan insisi dan eksisi hymen.dan eksisi hymen. Krena darah tua ini merupakan mediaKrena darah tua ini merupakan media yang baik untuk kuman- kuman makayang baik untuk kuman- kuman maka operasi ini harus dilakukan denganoperasi ini harus dilakukan dengan steril.steril.
  • 27. MENTRUATIO PRAECOXMENTRUATIO PRAECOX Perdarahan pada anak muda belum tentu suatu menstruasi, karena dapat disebabkan oleh sarkoma dari uterus atau vagina. ialah perdarahan pada anak muda kurang dari 8- 10 tahun yang disertai dengan timbulnya tanda- tanda kelamin sekunder sebelum waktunya. Tanda- tanda kelamin sekunder ialah timbulnya rambut kemaluan, pertumbuhan buah dada dan haid.
  • 28. DIBAGI MENJADI • Pubertas Praecox : terbentuk gonadotropin, dapat menjadi hamil Pseudopubertas Praecox : Tidak ada Gonadotropin
  • 29. Dapat dibagi menjadi : a. Pubertas Praecox : terbentuk gonadotropin, dapat menjadi hamil. 1. Idiopatis : hypofise lebih cepat menghasilkan gonadotropin 2. Pubertas parecox cerebral :karena kelainan otak seperti hydrochephal tumor otak dll 3. Dysplasia tulang 4. Tumor- tumor yang menghasilkan gonadotropin : choriocarsinoma
  • 30. b. Pseudopubertas Tidak ada Gonadotropin , disebabkan oleh : - Granulosa dan theca sel tumor - Gangguan glandula suprarenalis - Terapi hormonal Terapi : Tumor- tumor penyebab harus dieksterpasi.
  • 31. HIRSUTISME • Adalah : suatu keadaan dimana rambut tumbuh secara berlebihan pada kulit yang biasanya tidak terlalu banyak memiliki rambut (atas bibir, dagu, dada, pinggang, dan paha ) • Peningkatan hormon androgen • Menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur
  • 32.
  • 33. Gynecomastia • Adalah gangguan dimana payudara tumbuh membesar pada laki-laki • Pada tubuh laki-lakiKadar hormon estrogen lebih tinggi dari pada hormon androgen
  • 34.