Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAdeline Dlin
Ibu F, 26 tahun, sedang hamil 38 minggu datang ke rumah sakit karena keluhan mulas yang semakin sering. Pemeriksaan fisik menemukan anemia dan janin hidup tunggal dengan presentasi kepala. Diagnosisnya adalah hamil 38 minggu dengan janin tunggal hidup dan presentasi kepala serta anemia.
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta menempel dan berkembang di bagian bawah uterus, yang dapat menyebabkan perdarahan saat hamil maupun saat melahirkan. Laporan kasus ini membahas seorang wanita usia 31 tahun pada kehamilan ke-3 yang datang dengan keluhan perdarahan dan diagnosis plasenta previa berdasarkan riwayat medis pasien dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium.
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
Pasien berusia 33 tahun datang dengan keluhan mules dan rencana persalinan seksio. Pemeriksaan menunjukkan janin berada dalam posisi sungsang dengan presentasi bokong, usia kehamilan 39 minggu. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan fisik lanjut, velosimetri Doppler, dan kardiotokografi untuk memantau kondisi ibu dan janin sebelum persalinan seksio.
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAdeline Dlin
Ibu F, 26 tahun, sedang hamil 38 minggu datang ke rumah sakit karena keluhan mulas yang semakin sering. Pemeriksaan fisik menemukan anemia dan janin hidup tunggal dengan presentasi kepala. Diagnosisnya adalah hamil 38 minggu dengan janin tunggal hidup dan presentasi kepala serta anemia.
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta menempel dan berkembang di bagian bawah uterus, yang dapat menyebabkan perdarahan saat hamil maupun saat melahirkan. Laporan kasus ini membahas seorang wanita usia 31 tahun pada kehamilan ke-3 yang datang dengan keluhan perdarahan dan diagnosis plasenta previa berdasarkan riwayat medis pasien dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium.
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
Pasien berusia 33 tahun datang dengan keluhan mules dan rencana persalinan seksio. Pemeriksaan menunjukkan janin berada dalam posisi sungsang dengan presentasi bokong, usia kehamilan 39 minggu. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan fisik lanjut, velosimetri Doppler, dan kardiotokografi untuk memantau kondisi ibu dan janin sebelum persalinan seksio.
Pasien wanita berusia 25 tahun dengan keluhan utama keluar darah dan gumpalan dari jalan lahir selama 1 hari. Pasien mengaku hamil dan mengalami keguguran. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal dan tidak ada kelainan yang signifikan.
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
Pasien berusia 29 tahun sedang hamil 37-38 minggu dengan riwayat hepatitis B yang diturunkan. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan janin tunggal hidup dengan presentasi kepala. Pasien akan melahirkan secara vaginal dan menerima vaksinasi HBIG dan hepatitis B untuk mencegah penularan ke bayi.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki berumur 8 bulan dengan keluhan bibir sumbing sejak lahir. Pemeriksaan fisik menunjukkan celah di labium superior sinistra sepanjang 2 cm. Diagnosis kerja adalah labioschisis unilateral complete sinistra. Rencana terapi berupa labioplasty.
Ibu bernama Ny. N berusia 43 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan air ketuban pecah dini pada usia kehamilan 28-30 minggu. Ibu didiagnosis mengalami preterm inpartu dan ketuban pecah dini berdasarkan riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan hasil USG. Ibu dirawat untuk persiapan operasi sectio caesarea.
Ibu G1P0A0 berusia 21 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan ketuban pecah dini pada kehamilan usia 39 minggu. Setelah pemeriksaan, didiagnosis hamil tunggal intrauterin presentasi kepala. Dilakukan induksi dan persalinan spontan, bayi lahir sehat pada kala 1. Kala 2 dan 3 berjalan lancar dengan retensio plasenta yang dikelola dengan baik. Ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
Ketuban pecah dini adalah kondisi dimana ketuban pecah sebelum proses persalinan pada usia kehamilan ≥37 minggu. Etiologinya meliputi infeksi, trauma, dan riwayat ketuban pecah dini sebelumnya. Diagnosis didasarkan pada riwayat keluarnya cairan dari vagina dan pemeriksaan inspekulo. Penatalaksanaannya meliputi penatalaksanaan ekspektasi, induksi persalinan, kortikosteroid, dan antibiotik sesuai
Dokumen ini merupakan dokumentasi asuhan kebidanan intranatal pada Ny. S yang berusia 38 minggu kehamilan 2 hari dengan diagnosis inpartu kala 1 fase aktif dan ketuban pecah dini. Ibu melahirkan melalui sectio caesarea pada tanggal 11 Februari 2014 dan melahirkan bayi laki-laki berat 4000 gram dan panjang 49 cm. Ibu dan bayi dalam keadaan baik setelah persalinan.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kasus pasien Ny. S berusia 44 tahun yang merasa hamil 8 bulan. Pasien memiliki riwayat konsumsi obat-obatan selama kehamilan dan terdapat kelainan mulut pada janinnya. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik dan tanda-tanda kehamilan normal. Hasil USG menunjukkan usia kehamilan 36-37 minggu dan janin laki-laki dengan berat 2350 gram. Diagnosa
Suprihatin, S.Tr.Keb
14/8/2021
Jam 15.00 WIB
Subjektif :
Ibu mengatakan masih pusing
Objektif :
KU: baik
Kesadaran : composmentis
Analisa :
Ny. D Usia 24 tahun G1P0A0 UK 30-31
minggu janin tunggal hidup intrauterin
kehamilan fisiologis
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil
pemeriksaan normal.
2. Menjel
Pasien wanita berusia 25 tahun dengan keluhan utama keluar darah dan gumpalan dari jalan lahir selama 1 hari. Pasien mengaku hamil dan mengalami keguguran. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal dan tidak ada kelainan yang signifikan.
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
Pasien berusia 29 tahun sedang hamil 37-38 minggu dengan riwayat hepatitis B yang diturunkan. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan janin tunggal hidup dengan presentasi kepala. Pasien akan melahirkan secara vaginal dan menerima vaksinasi HBIG dan hepatitis B untuk mencegah penularan ke bayi.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki berumur 8 bulan dengan keluhan bibir sumbing sejak lahir. Pemeriksaan fisik menunjukkan celah di labium superior sinistra sepanjang 2 cm. Diagnosis kerja adalah labioschisis unilateral complete sinistra. Rencana terapi berupa labioplasty.
Ibu bernama Ny. N berusia 43 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan air ketuban pecah dini pada usia kehamilan 28-30 minggu. Ibu didiagnosis mengalami preterm inpartu dan ketuban pecah dini berdasarkan riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan hasil USG. Ibu dirawat untuk persiapan operasi sectio caesarea.
Ibu G1P0A0 berusia 21 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan ketuban pecah dini pada kehamilan usia 39 minggu. Setelah pemeriksaan, didiagnosis hamil tunggal intrauterin presentasi kepala. Dilakukan induksi dan persalinan spontan, bayi lahir sehat pada kala 1. Kala 2 dan 3 berjalan lancar dengan retensio plasenta yang dikelola dengan baik. Ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
Ketuban pecah dini adalah kondisi dimana ketuban pecah sebelum proses persalinan pada usia kehamilan ≥37 minggu. Etiologinya meliputi infeksi, trauma, dan riwayat ketuban pecah dini sebelumnya. Diagnosis didasarkan pada riwayat keluarnya cairan dari vagina dan pemeriksaan inspekulo. Penatalaksanaannya meliputi penatalaksanaan ekspektasi, induksi persalinan, kortikosteroid, dan antibiotik sesuai
Dokumen ini merupakan dokumentasi asuhan kebidanan intranatal pada Ny. S yang berusia 38 minggu kehamilan 2 hari dengan diagnosis inpartu kala 1 fase aktif dan ketuban pecah dini. Ibu melahirkan melalui sectio caesarea pada tanggal 11 Februari 2014 dan melahirkan bayi laki-laki berat 4000 gram dan panjang 49 cm. Ibu dan bayi dalam keadaan baik setelah persalinan.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kasus pasien Ny. S berusia 44 tahun yang merasa hamil 8 bulan. Pasien memiliki riwayat konsumsi obat-obatan selama kehamilan dan terdapat kelainan mulut pada janinnya. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik dan tanda-tanda kehamilan normal. Hasil USG menunjukkan usia kehamilan 36-37 minggu dan janin laki-laki dengan berat 2350 gram. Diagnosa
Suprihatin, S.Tr.Keb
14/8/2021
Jam 15.00 WIB
Subjektif :
Ibu mengatakan masih pusing
Objektif :
KU: baik
Kesadaran : composmentis
Analisa :
Ny. D Usia 24 tahun G1P0A0 UK 30-31
minggu janin tunggal hidup intrauterin
kehamilan fisiologis
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil
pemeriksaan normal.
2. Menjel
Pasien wanita berusia 26 tahun dengan keluhan perut terasa kencang selama 8 jam. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan 37 minggu dan janinnya memiliki letak sungsang. Pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan akhirnya melakukan operasi sectio caesarea untuk melahirkan bayi laki-laki berat 2945 gram.
Pasien wanita berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosa awal kehamilan ektopik berdasarkan keluhan nyeri perut dan keluar darah dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan kondisi yang stabil sedangkan hasil USG menunjukkan adanya kemungkinan kehamilan ektopik. Rencana penatalaksanaan meliputi pemeriksaan lebih lanjut, konsultasi spesialis, dan persiapan operasi
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil nyAnnisa Rabbani
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan postterm. Ibu tersebut diinduksi dengan misoprostol dan oksitosin untuk memulai persalinan. Ibu kemudian masuk ke tahap aktif persalinan dan berhasil melahirkan.
Persalinan normal adalah bayi lahir dengan presentasi kepala tanpa bantuan alat atau pertolongan khusus dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa melukai ibu dan bayi. Faktor yang berperan dalam persalinan normal adalah kekuatan his ibu, kekuatan meneran, ukuran dan posisi janin, serta kekerasan dan kelunakan jalan lahir. Kelainan his dapat terjadi karena faktor primigravida tua, keturunan, emosi, salah p
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
Laporan ini memberikan ringkasan asuhan kebidanan terhadap Ny. S usia 28 tahun pada minggu kehamilan ke-38, meliputi pemeriksaan kehamilan, persiapan persalinan, proses persalinan sampai melahirkan bayi perempuan secara spontan, serta asuhan BBL dan nifas yang dilakukan.
ANC penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dan mendeteksi komplikasi dini. Laporan ini menggambarkan pelaksanaan pemeriksaan ANC pada tiga pasien berbeda yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan diagnosa.
Ny. D berusia 33 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kenceng-kenceng dan nyeri pinggang sejak 2 hari. Pasien dilakukan induksi namun gagal, sehingga dilakukan sectio cesarea karena ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu.
G1P0A0 pasien berusia 27 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu datang dengan keluhan air ketuban keluar sejak 2 jam 30 menit sebelumnya. Pasien menjalani operasi sesar pada pukul 12:00 dan melahirkan bayi perempuan sehat berusia lanjut dengan berat 3440 gram.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Identitas Pasien
Identitas Pasien ( Istri )
Nama: Khoerotul Masroh
Umur :27 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan :karyawan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa
Alamat : Jln Batu Anten Tangerang
Identitas ( Suami )
Nama Suami /Keluarga: Muhammad Fajri
Umur : 30 tahn
Pendidikan: S1
Pekerjaan :karyawan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Betawi
Alamat : Jln Batu Anten Tangerang
3. Keluhan Utama auto / aloanamnesa :
pasien datang dengan rujukan dari klinik dr harianto , hamil 40-41 minggu oligohidroamnion dan
infertilitas primer. Pasien mengaku tidak ada keluar air – air , lendir dan darah. Pasien
mengatakan bahwa gerakan janin aktif.
Keluhan Tambahan : Pasien tidak memiliki keluhan penyerta, dan menyangkal adanya
mual untah pusing , demam dan nyeri abdomen juga disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dalam masa program kehamilan ,dikarenakan infertilitas primer , sekarang pasien hamil
G2POA0 hamil 41 minggu, dengan oligrohidroamnion.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
pasien menyangkal adanya riwayat darah tinggi , diabetes , astma dan riwayat penyakit
keganasan , riwayat penyakit jantung dan paru juga disangkal oleh pasien. Pasien mengaku
tidak ada riwayat alergi obat atau makanan tertentu dan tidak pernah melakukan riwayat
transfusi darah dalam 6 bulan terakhir.
Riwayat Penyakit Keluarga
pasien mengku keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus
, astma, dan ganguan paru lainnya seperti tuberculosis.
5. Riwayat Haid Menars
Ginekologi :
Haid pertama/menars: 12 thn
Siklus : teratur Panjang Siklus Siklus : 7. Hari
Obstetri :
Lama haid : 7 hari Jumlah darah 4 kali ganti Softex per hari
Nyeri Haid : skala 7
HTA / HPHT : 5 – 02 - 2021 TP : 12 – 11 - 2021
(Haid terakhir/Hari Pertama Haid Teratur) (Taksiran Persalinan)
Riwayat Perkawinan
Kawin : sudah Kawin yang ke : 1 kali dengan suami sekarang sudah 6… thn
Riwayat infertilitas : ada Lamanya : 5…………… Thn : 2015-2020….
Riwayat berobat infertilitas : Tahun 2016 kuret , Tahun 2019 laparatomi miom
6. Riwayat Obstetrik : Gravida Para Abortus Hidup
G2P0A0, janin tunggal, hidup, perempuan ,
TBJ: 3.200, oligohidroamnion,
Riwayat Kontrasepsi
Jenis: tidak pernah menggunakan kontrasepsi
Lama ……………………….. Lepas status saat ini
Hal-hal Lain / Kondisi Status Sosial Ekonomi / Psikologi / napi : status ekonomi baik , keadaan
dengan suami baik.
7. OBYEKTIF
•Pemeriksaan Fisik Umum : Skala Nyeri
Jam :
Keadaan Umum : tampak sakit sedang Keadaan Gizi : baik
Kesadaran :compos metis
TD : 114/85 , Nadi : 80 , RR : 20x/menit , Suhu : 36,4
TB : 154cm BB : _68Kg
Kepala : dalam batas normal Paru-paru : dalam batas normal
Dada : dalam batas normal Perut : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal Ekstemitas : dalam batas normal
8. Pemeriksaan Fisik Khusus / Status Ginekologi Umum
Status Genitalia Eksterna
Inspeksi : Vulva : tampak baik, simetris, tidak ada tanda peradangan atau erosi
Uretra : tidak tampak adanya infeksi dan tumor
Labia mayor minor : simetris tidak ada benjolan dan tanda peradangan
Kumis / Ketiak / Pubis : Pertumbuhan rambut : merata
Payudara, Btk, Simetris, Putting : simetris, bulat tidak tampak tumor atau benjolan
Pemeriksaan Perut / Obstetri : (Leopold I – IV)
L I : lunak ,tidak begitu bulat balotemen (-) TFU : 32 cm ( presentasi bokong )
L II : struktur keras dan resisten seperti papan
( presentasi punggung (PUKI ) dan presentasi ekstremitas kanan
LIII : bulat , keras , balotemen (+) presentasi kepala
IV : kovergen
9. Status Genitalia Interna : Pemeriksaan Spekulum/Inspeculo :
Vagina : tampak baik , Vulva simetris , dan tidak hiperemis
Portio : sedang lunak , tebal 2 cm
Pemeriksaan bimanual / VT / RT : portio sedang lunak tebal 2 ketuban positif presentasi kepala
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan non invasiv :
CTG / : baseline 140x/menit , variabilitas 10, tidak ada akselerasi dan deselarasi, his 2x/10 ‘ 15
USG : ICA 5 , perempuan , TBJ : 3.200,
Radiologi : Ct- Scan thorax dalam kesan baik
10. Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 13.6 g/dl 12.0-14.0
Hematokrit 32.0 % 36.0-46.0
Eritrosit 3.86 10^6/µL 4.20-5.40
Leukosit 9.00 10^3/µL 5.00-10.00
Trombosit 287 10^3/µL 150-400
MCV 82.9 Fl 83.0-92.0
MCH 29.8 pg 27.0 – 31.0
MCH 35.9 g/dl
HEMOSTASIS Menit <5.00
Masa perdarahan 200 Menit <15
Masa pembekuan 12.00
DIABETES
Glukosa darah sewaktu 79 Mg/dl 140
ELEKTROLIT
Elektrolit (Na , K, Cl)
Natrium (Na) 137 mEq/L 135 – 150
Kalium (K) 4.0 mEq/L 3.6 – 5.5
Klorida (Cl) 111 mEq/L 94 – 111
IMUNOSEROLOGI
Antigen SARS-CoV-2 Non reaktif Non reaktif
11. ANALISA Uraian Masalah :
Pasien G2P0A0 Hamil 41 minggu , oligohidroamnion datang ke rumah sakit untuk segera
melakukan tidakan Sectio secarea. Pasien dalam masa program hamil setelah mengalami
infertilitas selama 5 tahun. Pasien tidak memiliki keluhan apa – apa namun , hasil usg
kehamilan 41 mingggu dengan keadaan oligrohidroamnion sehingga harus segera di dilakukan
tindakan untuk mencegah infeksi pada bayi.
Daftar Masalah :
- Ibu :
1. G2P0A0 hamil 41 minggu
2. Oligohidroamnion
3. Infertilitas primer
- Bayi : tidak ada masalah
12. Rencana Diagnostik :
- Observasi / satuan waktu
- Observasi DJJ dan tiap 30 menit
Penegakkan diagnosis :
- Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, Sar-cov
13. Rencana Terapi :
Terapi perilaku
- anjurkan pasien puasa 6-8 jam operasi
- posisi nyaman bagi pasien, izinkan jika ingin BAB – BAK
- meminta pasien mencukur , daerah yang akan di operasi
- meminta pasien menyiapkan pampers ibu dan bayi , serta gurita ibu
Terapi nutrisi
- Hidrasi cairan dan nutrisi secara adekuat ( ibu boleh makan dan minum ), sebelum 6-8 jam puasa sebelum operasi
Terapi Medikamentosa
SF tablet no XXX ceftriaxson tab 200 mg no XV
S 2 DD Tab 1 s 3 dd tab 1
Tindakan atau Operatif
- Rencana persalinan dengan tindakan yaitu sectio secarea
14. Rencana Edukasi
- Menjelaskan pada ibu dan keluarga mengenai kondisi ibu dan janin saat ini ,
- Meminta ibu utuk perbanyak minum air putih untuk mencegah habisnya air ketuban menjelaskan
tentang tindakan rencana kelahiran dengan sectio secarea.