SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN MINGGUAN
SATUAN OPERASI
ACARA II
PENENTUAN KAPASITAS PANAS JENIS SUSU
OLEH
SOPAN SALAM
C1J211076
Kelompok XII
PROGAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROIDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini dibuat sebagai persyaratan untuk mengikuti praktikum Satuan
Operasi selanjutnya.
Mataram, 21 Desember 2012
Co. Assisten, Praktikan,
(Siti Maniah) (Sopan Salam)
C1J009033 C1J211076
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Panas jenis merupakan panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu yang
sama atau berbeda dari suatu bahan ke bahan yang lain. Panas jenis dapat dipengaruhi
oleh perubahan suhu yang terjadi dan pengaruh panas jenis air. Susu merupakan
produk yang kaya kandungan vitamin dan mineralnya. Produk olahan susu dapat
berupa susu cair atau susu kental manis dimana masing-masing telah diberi tambahan
gizi sehingga kandungannya tidak lagi sama, begitu pula dengan panas jenisnya.
Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu
kandungan mineral pada tiap-tiap jenis susu. Adanya perbedaan nilai kandungan gizi
per AKG mempengaruhi nilai dari kapasitas panas jenis susu.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kapasitas panas
dari bermerek susu yang digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor pada
suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter
ini terdiri atas sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini
biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak besar. Kedua bejana ini
dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol. Di atas permukaannya
terdapat lubang sebagai tempat thermometer dan pengaduk (Anonim, 2012).
Kalorimeter berarti pengukuran kapasitas atau kuantitas panas yang terdiri
dari dua macam yaitu : kalorimeter air dan kalorimeter arus kontinu. Kalorimeter ini
mempunyai bentuk yang sederhana terdir dari bejana logam berdinding tipis yang
sanggup memuat dua liter air. Permukaan luarnya diberi lapian nikel untuk
mengurangi kehilangan panas akibat radiasi (Anonim, 1997).
Meskipun secara fisik, susu berbentuk cair dan sering dianggap sebagai
minuman, pada kenyataannya susu mengandung total padatan yang setara dengan
kandungan total padatan berbagai jenis bahan pangan berbentuk padat. Sekitar 13 %
padatan susu mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin dimana
persentase komponen-komponen dalam susu tersebut dipengaruhi oleh faktor
keturunan, tahapan dalam periode laktasi, musim dan keadaan makanan (azhari,
2001).
Suatu benda yang memiliki suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan ke
dalam fluida, maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh
fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida). Fenomena ini
fenomena ini sesuai dengan azas Black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang
dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh fluida. Untuk
mengukur panas jenis benda tersebut digunakan kalorimeter (Saeparno, 1994).
Panas jenis suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara kapasitas
panas jenis bahan itu dengan kapasitas jenis air. Maka jelaslah kapasitas jenis air
adalah 1 kal/gr 0C atau 1 Btu/Lb 0F. Jadi panas suatu bahan secara monorik sama
dengan kapasitas panas jenisnya, akan tetapi karena didefinisikan sebagai
perbandingan, maka panas jenis hanyalah berupa bilangan tanpa satuan (Anonim,
2012). Sebelum mengukur panas jenis suatu bahan yang perlu diperhatikan adalahdua
atau lebih benda yang berbeda suhunya apabila bersentuhan cukup lama akan
membentuk suhu akhir yang sama. Benda bersuhu tinggi memberikan kalor kepada
benda bersuhu rendah. Kalor yang diberikan sama dengan kalor yang diterima.
Pernyataan ini sesuai disebut dengan asas black. Alat yang sering digunakan dalam
menghitung jumlah kalor disebut kalorimeter. Pada prinsipnya alat itu mempunyai
dua dinding yang diantaranya dibatasi dengan bahan yang tidak mudah dilalui kalor.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan hari Minggu, 16 Desember 2012-1 dimulai pukul
08.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA di Laboratorium Teknologi Pangan dan
Agroindustri Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : kompor
listrik, kalorimeter, gelas piala, termometer, dan pengaduk.
3.2.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : susu
cair berbagai merk ( susu indomilk, susu frisian flag, susu enak, susu kremer, dan air.
3.3 Prosedur Kerja
1. Diamati komposisi kimia susu seperti kandungan karbohidrat, protein, lemak,
air dan mineral.
2. Dipanaskan 100 ml air panas dari dispenser.
3. Dimasukkan 100 gram susu kedalam 100 ml air panas.
4. Dimasukkan kedalam calorimeter selama 6 menit.
5. Dihitung suhu awal dan suhu selang 2 menit.
6. Diulang perlakuan ini untuk susu yang berbeda.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Kandungan Gizi Susu Tiap 100 gram
Koposisi Indomilk (g) Frisian flag (g) Enak (g) Kremer (g)
Kabohidrat
((Xc)
57,14 57,14 57,14 57,14
Protein (Xp) 7,14 2,38 2,38 2,38
Lemak (Xl) 8,01 10,71 9,52 9,52
Mineral (Xm) 0,21 0.146 0,0467 0,06
Kalsium 0,005 0,042 0,0067 0,005
Fosfor 0,005 0,034 0,005 0,005
Magnesium - - - -
Natrium 0,05 0,025 0,035 0,05
Kalium 0,15 0,045 - -
Air (Xa) 27,42 29,264 30,913 30,9
Tabel 1.2. Pengamatan Suhu Awal dan Akhir Susu dan Air
Jenis Susu
Massa (g) Tawal (oC) Takhir (oC)
Air Susu Air Susu Air Susu
Indomilk 100 100 29 29 72 87
Frisian flag 100 100 29 29 77 87
Enak 100 100 29 29 77 87
Kremer 100 100 29 32 77 81
Tabel 1.3. Pengamatan Susu Tiap 2 menit
Jenis susu Indomilk Fresian fleg Enak Kremer
2 menit 54 55 55 55
4 menit 53 41 50 49
6 menit 51 42 45 48
4.2 Hasil Perhitungan
A. Susu indomilk
1. Penentuan komposisi susu
Karbohidrat =
100
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡
𝑥 24 gr =
100
42
𝑥 24 =
2400
42
= 57,14 gr
Lemak =
100
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡
𝑥 3,4 gr =
340
42
= 8,09 gr
Protein =
100
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡
𝑥 3 gr =
300
42
= 7,14 gr
Mineral
∑Mineral = (kalsium + natrium + kalsium + fosfor) =
(0,005+0,005+0,15+0,005)
= 0,21 gr
Mineral =
100
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡
𝑥 ∑Mineral =
100
42
x 0,21 =
21
42
= 0,5 gr
2. panas jenis air
Qair = massa air x Cp air x ∆T
= 100 x 1 x (77*29) = 100 x 48 = 4800 J.
3. panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = massa susu x Cp x ∆T
Cpsusu =
𝑄𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T
=
4800
100 𝑥 (87−29)
=
4800
5800
= 0,83
4. Cp susu dan pengujian.
Cpsusu = (1,424 x Xc) + (1,549 x Xp) + (1,675 x XL) + (0,387 x Xa) + (4,154 x
Xm)
= (1,424 x 57,14) + 1,549 x 7,14) + 91,675 x 8,09) + (4,157 x 0,5) = 105,92
Air = 100 - (Xc + Xl + Xp + Xm) = 100 – (73,08) = 26,92
B. Susu frisian flag
1. Penentuan komposisi susu
Karbohidrat =
100
42
𝑥 24 = 57,14
Lemak =
100
42
𝑥 4,5 = 10,21
Protein =
100
42
𝑥 1 =
100
42
= 2,3
Mineral =
100
42
𝑥 (0,025 + 0,042 + 0,045 + 0,034)
=
100
42
𝑥 0,145 = 0,34
2. Panas jenis air.
Qair = Qsusu
Qair = massa air x Cp air x ∆T 100 x 1 x (100°c - 29°c)
3. panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = massa susu x Cp susu x ∆T susu
Cpsusu =
𝑄𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T susu
=
4800
5800
= 0,83
4. Cp susu dan pengujian
Cp susu = (1,414 x 57,14) + (1,540 x 2,38) + (0,387 x 10,71) + (4,157 x 0,146)
= 89,80
Air = 100 - (57,14 + 10,71 + 2,38 + 0,146)
= 100 – 70,336 = 29,264.
C. Susu enak
1. Penentuan komposisi susu
Karbohidrat =
100
42
𝑥 24 gr = 57,14
Lemak =
100
42
𝑥 4 = 9,52
Protein =
100
42
𝑥 1 = 2,38
Mineral =
100
42
𝑥 (0,035 + 0,0067 + 0,05) =
100
42
𝑥 0,0462 = 0,11
Kalsium 20% =
100
42
𝑥 140
100
= 0,067
2. Panas jenis air
Qair = massa air x Cp air x ∆T = 100 x 1 x (77-29)
= 4800 J.
3. Panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = massa susu x Cp susu x ∆T
Qsusu =
𝑄𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T
=
4800
100 𝑥 (84−29)
=
4800
5500
= 0,87
4. Cp susu dan pengujian
Cp susu = (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38) + (0,387 x 9,52) x (4,157 x 0,11)
= 81,37 + 3,69 + 3,68 + 0,46 = 89,2
Air = 100 – (57,14 + 9,52 + 2,38 + 0,11)
= 100 – 69,15
= 30,85
D. Susu kremer
1. Penentuan komposisi susu
Karbohidrat =
100
42
𝑥 24 gr = 57,14
Lemak =
100
42
𝑥 4 = 9,52
Protein =
100
42
𝑥 1 = 2,38
Mineral =
100
42
𝑥 (0,05 + 0,005 + 0,005) =
100
42
𝑥 0,0462 = 0,11
= =
100
42
𝑥 0,06 = 0,14
2. Panas jenis air
Qair = massa jenis air x (massa x ∆T)
= 100 x 1 x (77-29)
= 4800 J.
3. Panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = massa susu x Cp susu x ∆T
Qsusu =
𝑄𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆𝑇
=
4800
100 𝑥 (81−32)
=
4800
4900
= 0,97
4. Cp susu dan pengujian
Cp susu = (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38) + (0,747 x 9,52) + (0,387 x 0,14)
= 81,57 + 3,69 + 3,68 + 0,58
= 89,32
Air = 100 – (57,14 + 9,52 + 2,38 + 0,14)
= 30,82
BAB V
PEMBAHASAN
Panas jenis merupakan banyaknya panas yang diperlukan untuk menimbulkan
kenaikan suhu yang sama dan berbeda-beda dari suatu bahan ke bahan lainnya.
Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menggunakan suhu bahan
yang telah diukur sebelumnya dengan kalorimeter dan dibandingkan dengan panas
jenis air. Pada pengujian susu kreamer didapatkan kandungan mineralnya sebanyak
0,14 gr. Sehingga untuk panas jenis air pada susu kreamer 4800 joule, dan panas jenis
susunya 0,97 kalori. Sedangkan Cp susu dengan pengujian sebanyak 30,82.
Pada pengujian susu Indomilk, kandungan mineralnya sebanyak 0,5 gram.
Dan panas jenis airnya 4800 joule, panas jenis susunya 0,83. Sedangkan Cpsusu
dengan pengujiannya sebanyak 26,97.
Pada pengujian susu Enak didapatkan kandungan mineralnya sebanyak
0,0467 gram. Untuk panas jenis air susu Enak sebesar 4800 joule, dan panas jenis
susunya 0,87gram. Sedangkan Cpsusu dengan pengujian sebanyak 30,85 gram.
Pada pengujian susu Frisian Flag, kandungan mineralnya sebanyak 0,146
gram.. Untuk panas jenis air susu kreamer 4800 joule, sedangkan untuk panas jenis
susunya 0,97gram. Dan Cpsusu dengan pengujian sebanyak 30,82 gram.
Kapasitas panas jenis susu untuk tiap merk berbeda-beda, hal itu tergantung
pada kandungan gizi tiap jenis susu dan berapa besar kandungannya. Adapun hal-hal
yang mempengaruhi penentuan kapasitas panas jenis susu antara lain yaitu perbedaan
komposisi susu, besarnya panas yang diberikan serta wujud dari bahan yang diukur
kapasitas panas jenisnya dan massa bahan.
Untuk mengetahui panas jenis suatu bahan, maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian terhadap kandungan gizi tiap jenis susu, dan dari hasil pengamatan dan
perhitungan diketahui bahwa susu frisian flag dan mempunyai nilai kapasitas panas
jenis susu yang sama dengan susu indomik. Nilai dari kapasitas panas jenis tiap susu
berbeda tergantung seberapa besar panas yang diberikan pada susu tersebut.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan di atas maka dapat diketahui
bahwa masing-masing jenis susu memiliki panas jenis yang berbeda-beda antara yang
satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan yang terdapat
pada masing-masing merek susu tersebut. Merek susu yang memiliki panas jenis susu
pengujian yang lebih tinggi terdapat pada susu enak.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan antara lain:
1. Panas jenis susu merupakan kemampuan susu tersebut dalam menimbulkan
perubahan suhu dengan adanya panas yang diberikan.
2. Penentuan kapasitas panas jenis susu dipengaruhi oleh massa bahan, wujud
bahan, besarnya panas yang diberikan serta komposisi bahan.
3. Panas jenis air pada semua susu adalah yaitu sbesar 4800 joule.
4. Panas jenis pengujian yang lebih tinggi adalah pada susu Enak.
5. Panas jenis pada masing-masing sample berbeda-beda karena tergantung pada
kandungan bahan penyusunya.
6.2.Saran
Dalam melaksanakan suatu praktikum supaya lebih diperhatikan kapan
praktikum tersebut dilaksanakan, carilah waktu yang tidak mepet dengan hari
ujian baik UTS maupun UAS.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Satuan Operasi. (http://id.answer.google.com/question/index). Diakses
pada (18 Desember 2012).
Anonim. 2012. Kapasitas Panas Susu. (http://id.answer.yahoo.com/question/index).
Diakses pada (18 Desember 2012).
Anonim. 2012. (http:www.scribd.com/doc/87130090/Satuan Operasi). Diakses pada
(18 Desember 2012).
Azhari, dr. 2002. Penentuan Kapasitas Larutan. Gramedia press. Yogyakarta.
Saeparno, putra. 1994. Komponen-Komponen Susu. ITB.Bandung.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Iskandar Tambunan
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
U Lhia Estrada
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Nabila Apriliastri
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
Ernalia Rosita
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
Potpotya Fitri
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
pure chems
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Sutyawan
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
Putri Sasmitoningrum
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
Mutiara Nanda
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
Ulil Anshori
 
Analisis Kuantitatif Vitamin K
Analisis Kuantitatif Vitamin KAnalisis Kuantitatif Vitamin K
Analisis Kuantitatif Vitamin K
RachmahAmalia
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
Ratnawati Sigamma
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
Klara Tri Meiyana
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
 
Analisis Kuantitatif Vitamin K
Analisis Kuantitatif Vitamin KAnalisis Kuantitatif Vitamin K
Analisis Kuantitatif Vitamin K
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 

Similar to Acara ii

Acara I
Acara IAcara I
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3Titin Indrawati
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
AgataMelati
 
laporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perahlaporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perah
Nurul Afriyanti
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
Gusti Rusmayadi
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
Sri Inulin
 
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasarKadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
KhaerunnisaSeptiani
 
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasarKadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
KhaerunnisaSeptiani
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
Muhammad Luthfan
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Fita_ta
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahu
anapriyangga
 
Design Experimen Tahu
Design Experimen TahuDesign Experimen Tahu
Design Experimen Tahu
anapriyangga
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
AlifiansyahWahyuS
 
Kalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdfKalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdf
SMPK Stella Maris
 
Ipa7 kd5-a
Ipa7 kd5-aIpa7 kd5-a
Ipa7 kd5-a
SMPK Stella Maris
 
Ipa7 kd4b-pdf
Ipa7 kd4b-pdfIpa7 kd4b-pdf
Ipa7 kd4b-pdf
SMPK Stella Maris
 
materi air
materi airmateri air
materi air
Diyah Hayati
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Azizah Fitria Sari
 

Similar to Acara ii (20)

Acara I
Acara IAcara I
Acara I
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
laporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perahlaporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perah
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
 
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasarKadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
 
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasarKadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
Kadar Air Kimia Bahan Organik komponen dasar
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Mjlh9
Mjlh9Mjlh9
Mjlh9
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahu
 
Design Experimen Tahu
Design Experimen TahuDesign Experimen Tahu
Design Experimen Tahu
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
Kalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdfKalor dan Perpindahannya.pdf
Kalor dan Perpindahannya.pdf
 
Ipa7 kd5-a
Ipa7 kd5-aIpa7 kd5-a
Ipa7 kd5-a
 
Ipa7 kd4b-pdf
Ipa7 kd4b-pdfIpa7 kd4b-pdf
Ipa7 kd4b-pdf
 
materi air
materi airmateri air
materi air
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 

Acara ii

  • 1. LAPORAN MINGGUAN SATUAN OPERASI ACARA II PENENTUAN KAPASITAS PANAS JENIS SUSU OLEH SOPAN SALAM C1J211076 Kelompok XII PROGAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROIDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM 2012
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini dibuat sebagai persyaratan untuk mengikuti praktikum Satuan Operasi selanjutnya. Mataram, 21 Desember 2012 Co. Assisten, Praktikan, (Siti Maniah) (Sopan Salam) C1J009033 C1J211076
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Panas jenis merupakan panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu yang sama atau berbeda dari suatu bahan ke bahan yang lain. Panas jenis dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu yang terjadi dan pengaruh panas jenis air. Susu merupakan produk yang kaya kandungan vitamin dan mineralnya. Produk olahan susu dapat berupa susu cair atau susu kental manis dimana masing-masing telah diberi tambahan gizi sehingga kandungannya tidak lagi sama, begitu pula dengan panas jenisnya. Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu kandungan mineral pada tiap-tiap jenis susu. Adanya perbedaan nilai kandungan gizi per AKG mempengaruhi nilai dari kapasitas panas jenis susu. 1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kapasitas panas dari bermerek susu yang digunakan.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor pada suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter ini terdiri atas sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak besar. Kedua bejana ini dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol. Di atas permukaannya terdapat lubang sebagai tempat thermometer dan pengaduk (Anonim, 2012). Kalorimeter berarti pengukuran kapasitas atau kuantitas panas yang terdiri dari dua macam yaitu : kalorimeter air dan kalorimeter arus kontinu. Kalorimeter ini mempunyai bentuk yang sederhana terdir dari bejana logam berdinding tipis yang sanggup memuat dua liter air. Permukaan luarnya diberi lapian nikel untuk mengurangi kehilangan panas akibat radiasi (Anonim, 1997). Meskipun secara fisik, susu berbentuk cair dan sering dianggap sebagai minuman, pada kenyataannya susu mengandung total padatan yang setara dengan kandungan total padatan berbagai jenis bahan pangan berbentuk padat. Sekitar 13 % padatan susu mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin dimana persentase komponen-komponen dalam susu tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan, tahapan dalam periode laktasi, musim dan keadaan makanan (azhari, 2001). Suatu benda yang memiliki suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan ke dalam fluida, maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh
  • 5. fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida). Fenomena ini fenomena ini sesuai dengan azas Black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh fluida. Untuk mengukur panas jenis benda tersebut digunakan kalorimeter (Saeparno, 1994). Panas jenis suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara kapasitas panas jenis bahan itu dengan kapasitas jenis air. Maka jelaslah kapasitas jenis air adalah 1 kal/gr 0C atau 1 Btu/Lb 0F. Jadi panas suatu bahan secara monorik sama dengan kapasitas panas jenisnya, akan tetapi karena didefinisikan sebagai perbandingan, maka panas jenis hanyalah berupa bilangan tanpa satuan (Anonim, 2012). Sebelum mengukur panas jenis suatu bahan yang perlu diperhatikan adalahdua atau lebih benda yang berbeda suhunya apabila bersentuhan cukup lama akan membentuk suhu akhir yang sama. Benda bersuhu tinggi memberikan kalor kepada benda bersuhu rendah. Kalor yang diberikan sama dengan kalor yang diterima. Pernyataan ini sesuai disebut dengan asas black. Alat yang sering digunakan dalam menghitung jumlah kalor disebut kalorimeter. Pada prinsipnya alat itu mempunyai dua dinding yang diantaranya dibatasi dengan bahan yang tidak mudah dilalui kalor.
  • 6. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan hari Minggu, 16 Desember 2012-1 dimulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA di Laboratorium Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. 3.2 Alat dan Bahan Praktikum 3.2.1 Alat Praktikum Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : kompor listrik, kalorimeter, gelas piala, termometer, dan pengaduk. 3.2.2 Bahan Praktikum Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : susu cair berbagai merk ( susu indomilk, susu frisian flag, susu enak, susu kremer, dan air. 3.3 Prosedur Kerja 1. Diamati komposisi kimia susu seperti kandungan karbohidrat, protein, lemak, air dan mineral. 2. Dipanaskan 100 ml air panas dari dispenser. 3. Dimasukkan 100 gram susu kedalam 100 ml air panas. 4. Dimasukkan kedalam calorimeter selama 6 menit. 5. Dihitung suhu awal dan suhu selang 2 menit. 6. Diulang perlakuan ini untuk susu yang berbeda.
  • 7. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1.1. Kandungan Gizi Susu Tiap 100 gram Koposisi Indomilk (g) Frisian flag (g) Enak (g) Kremer (g) Kabohidrat ((Xc) 57,14 57,14 57,14 57,14 Protein (Xp) 7,14 2,38 2,38 2,38 Lemak (Xl) 8,01 10,71 9,52 9,52 Mineral (Xm) 0,21 0.146 0,0467 0,06 Kalsium 0,005 0,042 0,0067 0,005 Fosfor 0,005 0,034 0,005 0,005 Magnesium - - - - Natrium 0,05 0,025 0,035 0,05 Kalium 0,15 0,045 - - Air (Xa) 27,42 29,264 30,913 30,9 Tabel 1.2. Pengamatan Suhu Awal dan Akhir Susu dan Air Jenis Susu Massa (g) Tawal (oC) Takhir (oC) Air Susu Air Susu Air Susu Indomilk 100 100 29 29 72 87 Frisian flag 100 100 29 29 77 87 Enak 100 100 29 29 77 87 Kremer 100 100 29 32 77 81 Tabel 1.3. Pengamatan Susu Tiap 2 menit Jenis susu Indomilk Fresian fleg Enak Kremer 2 menit 54 55 55 55 4 menit 53 41 50 49 6 menit 51 42 45 48
  • 8. 4.2 Hasil Perhitungan A. Susu indomilk 1. Penentuan komposisi susu Karbohidrat = 100 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 24 gr = 100 42 𝑥 24 = 2400 42 = 57,14 gr Lemak = 100 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 3,4 gr = 340 42 = 8,09 gr Protein = 100 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 3 gr = 300 42 = 7,14 gr Mineral ∑Mineral = (kalsium + natrium + kalsium + fosfor) = (0,005+0,005+0,15+0,005) = 0,21 gr Mineral = 100 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑠𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 ∑Mineral = 100 42 x 0,21 = 21 42 = 0,5 gr 2. panas jenis air Qair = massa air x Cp air x ∆T = 100 x 1 x (77*29) = 100 x 48 = 4800 J. 3. panas jenis susu Qair = Qsusu Qair = massa susu x Cp x ∆T Cpsusu = 𝑄𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T = 4800 100 𝑥 (87−29) = 4800 5800 = 0,83 4. Cp susu dan pengujian.
  • 9. Cpsusu = (1,424 x Xc) + (1,549 x Xp) + (1,675 x XL) + (0,387 x Xa) + (4,154 x Xm) = (1,424 x 57,14) + 1,549 x 7,14) + 91,675 x 8,09) + (4,157 x 0,5) = 105,92 Air = 100 - (Xc + Xl + Xp + Xm) = 100 – (73,08) = 26,92 B. Susu frisian flag 1. Penentuan komposisi susu Karbohidrat = 100 42 𝑥 24 = 57,14 Lemak = 100 42 𝑥 4,5 = 10,21 Protein = 100 42 𝑥 1 = 100 42 = 2,3 Mineral = 100 42 𝑥 (0,025 + 0,042 + 0,045 + 0,034) = 100 42 𝑥 0,145 = 0,34 2. Panas jenis air. Qair = Qsusu Qair = massa air x Cp air x ∆T 100 x 1 x (100°c - 29°c) 3. panas jenis susu Qair = Qsusu Qair = massa susu x Cp susu x ∆T susu Cpsusu = 𝑄𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T susu = 4800 5800 = 0,83 4. Cp susu dan pengujian
  • 10. Cp susu = (1,414 x 57,14) + (1,540 x 2,38) + (0,387 x 10,71) + (4,157 x 0,146) = 89,80 Air = 100 - (57,14 + 10,71 + 2,38 + 0,146) = 100 – 70,336 = 29,264. C. Susu enak 1. Penentuan komposisi susu Karbohidrat = 100 42 𝑥 24 gr = 57,14 Lemak = 100 42 𝑥 4 = 9,52 Protein = 100 42 𝑥 1 = 2,38 Mineral = 100 42 𝑥 (0,035 + 0,0067 + 0,05) = 100 42 𝑥 0,0462 = 0,11 Kalsium 20% = 100 42 𝑥 140 100 = 0,067 2. Panas jenis air Qair = massa air x Cp air x ∆T = 100 x 1 x (77-29) = 4800 J. 3. Panas jenis susu Qair = Qsusu Qair = massa susu x Cp susu x ∆T Qsusu = 𝑄𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆T = 4800 100 𝑥 (84−29) = 4800 5500 = 0,87
  • 11. 4. Cp susu dan pengujian Cp susu = (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38) + (0,387 x 9,52) x (4,157 x 0,11) = 81,37 + 3,69 + 3,68 + 0,46 = 89,2 Air = 100 – (57,14 + 9,52 + 2,38 + 0,11) = 100 – 69,15 = 30,85 D. Susu kremer 1. Penentuan komposisi susu Karbohidrat = 100 42 𝑥 24 gr = 57,14 Lemak = 100 42 𝑥 4 = 9,52 Protein = 100 42 𝑥 1 = 2,38 Mineral = 100 42 𝑥 (0,05 + 0,005 + 0,005) = 100 42 𝑥 0,0462 = 0,11 = = 100 42 𝑥 0,06 = 0,14 2. Panas jenis air Qair = massa jenis air x (massa x ∆T) = 100 x 1 x (77-29) = 4800 J. 3. Panas jenis susu
  • 12. Qair = Qsusu Qair = massa susu x Cp susu x ∆T Qsusu = 𝑄𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑢 𝑥 ∆𝑇 = 4800 100 𝑥 (81−32) = 4800 4900 = 0,97 4. Cp susu dan pengujian Cp susu = (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38) + (0,747 x 9,52) + (0,387 x 0,14) = 81,57 + 3,69 + 3,68 + 0,58 = 89,32 Air = 100 – (57,14 + 9,52 + 2,38 + 0,14) = 30,82
  • 13. BAB V PEMBAHASAN Panas jenis merupakan banyaknya panas yang diperlukan untuk menimbulkan kenaikan suhu yang sama dan berbeda-beda dari suatu bahan ke bahan lainnya. Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menggunakan suhu bahan yang telah diukur sebelumnya dengan kalorimeter dan dibandingkan dengan panas jenis air. Pada pengujian susu kreamer didapatkan kandungan mineralnya sebanyak 0,14 gr. Sehingga untuk panas jenis air pada susu kreamer 4800 joule, dan panas jenis susunya 0,97 kalori. Sedangkan Cp susu dengan pengujian sebanyak 30,82. Pada pengujian susu Indomilk, kandungan mineralnya sebanyak 0,5 gram. Dan panas jenis airnya 4800 joule, panas jenis susunya 0,83. Sedangkan Cpsusu dengan pengujiannya sebanyak 26,97. Pada pengujian susu Enak didapatkan kandungan mineralnya sebanyak 0,0467 gram. Untuk panas jenis air susu Enak sebesar 4800 joule, dan panas jenis susunya 0,87gram. Sedangkan Cpsusu dengan pengujian sebanyak 30,85 gram. Pada pengujian susu Frisian Flag, kandungan mineralnya sebanyak 0,146 gram.. Untuk panas jenis air susu kreamer 4800 joule, sedangkan untuk panas jenis susunya 0,97gram. Dan Cpsusu dengan pengujian sebanyak 30,82 gram. Kapasitas panas jenis susu untuk tiap merk berbeda-beda, hal itu tergantung pada kandungan gizi tiap jenis susu dan berapa besar kandungannya. Adapun hal-hal yang mempengaruhi penentuan kapasitas panas jenis susu antara lain yaitu perbedaan
  • 14. komposisi susu, besarnya panas yang diberikan serta wujud dari bahan yang diukur kapasitas panas jenisnya dan massa bahan. Untuk mengetahui panas jenis suatu bahan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap kandungan gizi tiap jenis susu, dan dari hasil pengamatan dan perhitungan diketahui bahwa susu frisian flag dan mempunyai nilai kapasitas panas jenis susu yang sama dengan susu indomik. Nilai dari kapasitas panas jenis tiap susu berbeda tergantung seberapa besar panas yang diberikan pada susu tersebut. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan di atas maka dapat diketahui bahwa masing-masing jenis susu memiliki panas jenis yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan yang terdapat pada masing-masing merek susu tersebut. Merek susu yang memiliki panas jenis susu pengujian yang lebih tinggi terdapat pada susu enak.
  • 15. BAB VI KESIMPULAN 6.1.Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Panas jenis susu merupakan kemampuan susu tersebut dalam menimbulkan perubahan suhu dengan adanya panas yang diberikan. 2. Penentuan kapasitas panas jenis susu dipengaruhi oleh massa bahan, wujud bahan, besarnya panas yang diberikan serta komposisi bahan. 3. Panas jenis air pada semua susu adalah yaitu sbesar 4800 joule. 4. Panas jenis pengujian yang lebih tinggi adalah pada susu Enak. 5. Panas jenis pada masing-masing sample berbeda-beda karena tergantung pada kandungan bahan penyusunya. 6.2.Saran Dalam melaksanakan suatu praktikum supaya lebih diperhatikan kapan praktikum tersebut dilaksanakan, carilah waktu yang tidak mepet dengan hari ujian baik UTS maupun UAS.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012. Satuan Operasi. (http://id.answer.google.com/question/index). Diakses pada (18 Desember 2012). Anonim. 2012. Kapasitas Panas Susu. (http://id.answer.yahoo.com/question/index). Diakses pada (18 Desember 2012). Anonim. 2012. (http:www.scribd.com/doc/87130090/Satuan Operasi). Diakses pada (18 Desember 2012). Azhari, dr. 2002. Penentuan Kapasitas Larutan. Gramedia press. Yogyakarta. Saeparno, putra. 1994. Komponen-Komponen Susu. ITB.Bandung.