Kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat madani membantu meningkatkan akses masyarakat adat Kajang di Bulukumba terhadap layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan melalui pendataan warga dan penerbitan kartu identitas. Kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktor kunci seperti kepala desa dan tokoh adat membantu memastikan kelangsungan program.
Buku Seri Manajemen ini merupakan formulasi integral
pembelajaran positif terhadap pengelolaan BUMDes melalui
pengembangan model bisnis, dimana pemberdayaan
usaha ekonomi melalui BUM Desa merupakan salah satu
kegiatan pokok pemberdayaan masyarakat dalam tugas
pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh seluruh unsur
pemerintahan dan pemerintah daerah. Disamping dibutuhkan
agar berbagai usaha masyarakat dapat tumbuh
dan berkembang secara lebih efisien dan efektif dalam
kerangka kebijakan otonomi sesuai dengan spirit Undang-undang.
Buku Seri Manajemen ini merupakan formulasi integral
pembelajaran positif terhadap pengelolaan BUMDes melalui
pengembangan model bisnis, dimana pemberdayaan
usaha ekonomi melalui BUM Desa merupakan salah satu
kegiatan pokok pemberdayaan masyarakat dalam tugas
pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh seluruh unsur
pemerintahan dan pemerintah daerah. Disamping dibutuhkan
agar berbagai usaha masyarakat dapat tumbuh
dan berkembang secara lebih efisien dan efektif dalam
kerangka kebijakan otonomi sesuai dengan spirit Undang-undang.
Direktur pkat draf sentra pertumbuhan kat purna binaKang Ari Tea
PENGUATAN LOKASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL PURNA BINA DENGAN PENDEKATAN SINERJI DAN KEMITRAAN UNTUK MENDORONG TERWUJUDNYA PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Disampaikan pada Pertemuan Kelompok Kerja Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Pokja PKAT) Pusat dan Forum Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Jakarta, tanggal 30 Oktober 2013.
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...Kang Ari Tea
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGRAM/KEGIATAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN/LEMBAGA, LINTAS UNIT BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL, DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA.
Karang Taruna Bojong Menteng, berbagi dan mengakar bersama masyarakat
Program Kerja :
- PerpusLINK
- Kejar BACA Lansia
- OdongOdong
- Angkringan
- Katana Clothing (Penyablonan)
Salurkan donasi ANDA melalui
Bank BCA
Cab. Tanah Abang II
an : Hadi Prionggo
ac : 6540173948
konfirmasi ke :
085773885385 / 085880472939
Esensi dari kegiatan pemberdayaan adalah kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu diarahkan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah masyarakat, kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan dalam meningkatkan pendapatan, melaksanakan usaha yang berskala bisnis serta mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan partisipatif.
Direktur pkat draf sentra pertumbuhan kat purna binaKang Ari Tea
PENGUATAN LOKASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL PURNA BINA DENGAN PENDEKATAN SINERJI DAN KEMITRAAN UNTUK MENDORONG TERWUJUDNYA PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Disampaikan pada Pertemuan Kelompok Kerja Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Pokja PKAT) Pusat dan Forum Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Jakarta, tanggal 30 Oktober 2013.
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...Kang Ari Tea
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGRAM/KEGIATAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN/LEMBAGA, LINTAS UNIT BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL, DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA.
Karang Taruna Bojong Menteng, berbagi dan mengakar bersama masyarakat
Program Kerja :
- PerpusLINK
- Kejar BACA Lansia
- OdongOdong
- Angkringan
- Katana Clothing (Penyablonan)
Salurkan donasi ANDA melalui
Bank BCA
Cab. Tanah Abang II
an : Hadi Prionggo
ac : 6540173948
konfirmasi ke :
085773885385 / 085880472939
Esensi dari kegiatan pemberdayaan adalah kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu diarahkan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah masyarakat, kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan dalam meningkatkan pendapatan, melaksanakan usaha yang berskala bisnis serta mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan partisipatif.
Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...Gedhe Foundation
Perempuan adat memainkan peran penting dalam proses pemetaan partisipatif, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil pemetaan. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman mendalam dalam urusan pengelolaan sumberdaya alam sehingga mampu memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.
Setiap hari, para perempuan adat bergelut dengan kegiatan pengelolaan sumber daya alam, mulai dari mengolah sawah, huma, tegalan, hingga pengolahan hasil alamnya. Pelibatan perempuan dalam pemetaan sumberdaya desa merupakan inovasi desa dalam menghasilkan sistem rujukan pengelolaan sumberdaya desa yang baik.
Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak merupakan pelopor pelibatan para perempuan adat sebagai tim inti kegiatan pemetaan partisipatif. Pemerintah Desa Warungbanten sangat paham, setiap hari sebagian besar perempuan di desanya “berkantor” di huma atau di sawah. Karena itu, mereka dilibatkan secara aktif dalam penggalian data sosial yang menjadi salah satu tahapan kegiatan pemetaan desa.
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...Gedhe Foundation
Peraturan bersama empat menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional) untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasan hutan
Modul Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Desa karya Bayu Setyo NugrohoGedhe Foundation
Makalah Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Lumbir, Banyumas tentang Perencanaan penyelenggaraan pelayanan publik di desa yang menjadi acuan bagi Gerakan Desa Membangun (GDM)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Kolaborasi Pemerintah dan CSO Untuk Peningkatan
Akses dan Kualitas Pelayanan Dalam Rangka
Penanggulangan Kemiskinan
Jakarta, 29 Juni 2015
PELEMBAGAAN PELAYANAN DASAR
UNTUK MASYARAKAT ADAT KAJANG
LUAR
3. Isu/ Permasalahan
Tidak/belum dimilikinya kartu
identitas formal (KTP,KK, Akta
Kenal Lahir, Akta Nikah)
mengakibatkan terhambatnya
akses masyarakat Kajang
untuk memperoleh haknya
dalam bidang/layanan
kesehatan, pendidikan, dan
bantuan sosial ekonomi
4. Konteks
Mulai Kegiatan/Proyek 2013
Awal tutup proyek 2015
Dana Hibah PNPM PEDULI dan Program PEDULI
Pelaksana PC.LAKPESDAM NU BULUKUMBA
Lokasi Masyarakat Hukum Adat Kajang
Kelompok target 1. Pemangku adat
2. Pemerintah
3. Kelompok Perajin dan Budidaya Tarung
Penerima Keuntungan (L/P) Perempuan : 215 orang dan laki-laki :107 orang
CATATAN: Terdapat 240 orng belum memiliki KTP, 86 Rumah Tangga belum
memiliki KK, 94 kepala keluarga belum memiliki akta nikah, 147 orang belum
memiliki akta Kenal Lahir, yang belum terpenuhi haknya
5. Kegiatan
Mengadvokasi kepada pemerintah,
memberikan penyadaran/sosialisasi
kepada masyarakat, dan
membentuk relawan di masyarakat
untuk memastikan terpenuhinya hak
masyarakat adat Kajang dalam hal:
Kesehatan
Pendidikan
Kartu identitas formal
Bantuan sosial ekonomi
6. Perubahan dan Hasil
Meningktnya pemahaman masyarakat
hukum adat kajang akan pemenuhan hak-hak
dasarnya
Adanya peningkatan pelayanan dan bantuan
sosial ekonomi yang diberikan pemerintah
(perwujudan hadirnya negara untuk
memberikan layanan bagi warganya)
Terbentuknya relawan untuk menjembatani
komunikasi antara kelompok masyarakat
Kajang dengan pihak-pihak yang berwenang
memberikan layanan
7. Faktor keberhasilan
Respon Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang
berperan aktif mendorong pemenuhan Hak
Identitas masyarakat hukum adat kajang dengan
melakukan pendataan secara langsung bersama
dengan pemerintah desa
Dukungan dari pemangku adat, dan tokoh
masyarakat secara proaktif memberikan informasi
tentang warga yang belum memiliki kartu
identitas formal
Jaringan media yang juga ikut menjadi relawan
untuk mendistribusikan informasi dan advokasi
layanan dasar bagi masyarakat hukum adat Kajang
Community Organizer (CO), Bidan desa, relawan
Sanro yaitu warga yang berasal dari masyarakat
hukum adat kajang
8. Aktor-aktor kunci untuk
menciptakan keberhasilan
Dinas Kependudukn dan Pencatatan Sipil
mengeluarkan kartu identitas warga. Instansi ini
melakukan pendataan langsung pada komunitas
dengan membentuk posko pelayanan di kantor desa
Kepala Desa :
Sebagai pusat koordinasi antar lembaga dan
kelompok masyarakat di tingkat lokal
Kepala desa dan staf desa melakukan pendataan dan
memberikan surat pengantar bagi warga yang belum
memiliki kartu identitas formal
Memberikan dana stimulan dari dana ADD bagi
kelompok budidaya tanaman tarung dan kelompok
perajin sarung hitam
9. Lanjutan…
Pemangku adat dan kepala dusun, membantu untuk mengorganisir dan
mensosialisasikan pemenuhan layanan dasar bagi masyarakat hukum adat
Kajang
Puskesmas, menyiapkan tenaga lapangan yaitu bidan desa yang
memahami tentang budaya dan tradisi masyarakat hukum adat kajang
Relawan Sanro, mengkomunikasikan dan mengasistensi kepada petugas
kesehatan tentang perkembangan kesehatan ibu hamil.
PPN (Pegawai Syara’) melakukan pendataan bagi warga yang belum
memiliki akta nikah
10. Strategi Menjaga Keberlanjutan dan
Memperluas/Mereplikasi Keberhasilan
Strategi Menjaga Keberlanjutan :
Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuat
komitmen bersama dengan membuat PERDA
Perlindungan masyarakat hukum adat Kajang
Mengintesifkan komunikasi lintas sektor kepada
semua pihak yang berpengaruh atas program
secara partisipatif
Meningkatkan SDM dan peran lembaga lokal baik
secara kualitas maupun kuantitas
Melakukan pendokumentasian sebagai bahan
pembelajaran
11. Lanjutan…
Strategi dalam mereplikasi
keberhasilan
Membangun jaringan kerja lintas sector di tingkat
komunitas yang benar-benar bekerja bersama:
merencanakan, mengatur, dan menjalankan
system dukungan bagi inisiatif dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Komunitas dampingan akan mampu
memperjuangkan hak-hak sendiri, kalau diberi
kesadaran kritis secara rutin.
Perpaduan antara pendekatan berdasarkan kasus
yang terjadi pada komunitas dan pendekatan
Pendampingan komunitas yang dibangun
berdasarkan pendekatan program
12. Pembelajaran
Kepala desa sangat strategis mendorong pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat hukum adat kajang
Pimpinan adat (Ammatoa) menyadari bahwa
pentingnya system kemitraan dengan membangun
kolaborasi kerja antara pemangku adat dengan
pemerintah
Adanya kesepahaman yang sama antara petugas
kesehatan dengan masyarakat hukum adat kajang
untuk mendapatkan layanan kesehatan
Aktor-aktor kunci sangat perperan aktif dalam
membangun kerja-kerja lintas sector pemenuhan
kebutuhan layanan dasar bagi masyarakat hukum adat
kajang