SlideShare a Scribd company logo
NAMA : Moh Syaifur Rohman
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No
.
Masalah
terpilih yang
akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1. Siswa kesulitan
dalam
pembelajaran
membaca
kalimat
beraksara jawa
dengan
penerapan
sandangan dan
pasangan
Materi: maca
aksara Jawa
kelas 8
Guru belum
menerapkan model
pembelajaran yang
variatif,
menciptakan
suasana
pembelajaran yang
aktif dan kreatif
agar dapat
menumbuhkan
minat belajar siswa
dalam mengenal
dan menerapkan
p
a
s
a
n
g
a
n
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi terhadap masalah
kesulitan siswa dalam menerapkan
pasangan panyigeg wanda pangku aksara
Jawaadalah:
1. Penerapan metode pembelajaran
berbasis game )
(Sumber Whinny Qori Fatima, dkk. 2020)
Metode Pembelajaran Berbasis Game
untuk Meningkatkan Ketrampilan
Membaca dan Menulis Aksara Jawa
Diakses dari:
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/int
eligensi/article/view/1766
Kelebihan menggunakan metode pembelajaran
berbasis game:
1. Peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran
2. Pembelajaran lebih menyenangkan
3. Penyampaian materi lebih mudah diterima
peserta didik
4. mendorong peserta didik lebih kompetitif dan
semangat untuk lebih maju.
Kekurangan:
3. Media permainan bersifat kompetisi jadi siswa
yang kurang cakap akan merasa kebingungan
dan lebih memilih menjawab dengan asal.
Berdasarkan hasil kajian
literatur, alternatif solusi:
1. Guru menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi
2. Menggunakan model pembelajaran
Student Teams Achievement Divisions
(STAD).
(Sumber Erni Ariyanti, 2015)
Penggunaan Media Kartu Pada Materi
Ajar Menulis dan Membaca Aksara Jawa
Dapat diakses dari:
http://rpp.com/index.php/didaktikum/article/vi
ew/205205-386-2-PB.pdf
.
Kelebihan menggunakan model pembelajaran STAD
(Student Teams Achievement Division):
1. Setiap anggota kelompok mendapat tugas
2. Adanya interaksi langsung antar peserta didik
dalam kelompok
3. Melatih peserta didik mengembangkan
keterampilan sosial (social skill)
4. Membiasakan peserta didik menghargai
pendapat orang lain
5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berbicara dan berbuat, sehingga kemampuan
akademiknya meningkat
6. Memberi peluang kepada peserta didik untuk
berani bertanya dan mengutarakan pendapat
7. Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan
dan kesetiakawanan
8. Terlaksananya pembelajaan yang berpusat
pada peserta didik, sehingga waktu yang
tersedia hampir seluruhnya digunakan oleh
siswa untuk kegiatan pembelajaran
9. Memberi peluang munculnya sikap-sikap
positif peserta didik
Kekuranganya menggunakan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division):
1. Dalam satu tim ada peserta didik yang
cenderung menggantungkan diri pada teman
lainnya.
2. Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan
waktu yang lama
3. Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama sehingga sulit
mencapai target kurikulum
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi:
2. Guru menggunakan metode
pembelajaran Scrambel
(Sumber: Hesti Damayanti, Sodiqin,
Ahmad, and Nursyamsiar Tirtowarti 2015)
Dalam jurnalnya:
"Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Metode Scramble Terhadap Hasil Belajar
IPS Di Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa 4.9
(2015).
Dapat diakses dari:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpd
pb/article/viewFile/11268/10685
Kelebihan menggunakan metode pembelajaran
Scrambel:
1. Peserta didik lebih kreatif dalam belajar dan
berpikir, mempelajari materi secara lebih santai
dan tanpa tekanan karena model pembelajaran
scramble memungkinkan Peserta didik untuk
belajar sambil bermain.
2. Model pembelajaran scramble dapat
menumbuhkan rasa solidaritas diantara
anggota kelompoknya.
3. Materi yang diberikan menjadi mengesankan
dan selalu diingat siswa.
4. Model pembelajaran scramble juga mendorong
siswa lebih kompetitif dan semangat untuk
lebih maju.
Kekurangan menggunakan metode pembelajaran
Scrambel:
1. Memerlukan waktu yang panjang dalam
pengimplementasiannya, sehingga guru susah
menyesuaikan waktu yang sudah ditetapkan.
2. Model pembelajaran ini sulit
diimplementasikan apabila kriteria
keberhasilan belajar masih ditentukan oleh
kemampuan Peserta didik.
3. Karena menggunakan metode permainan,
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Kepala Sekolah (Bapak Ubabul Arief,
SE):
1. Guru harus mengkolaborasi materi
aksara Jawa dengan metode
pembelajaran yang tepat.
2. Proses pembelajaran fokus ke siswa,
siswa berperan aktif, guru sebagai
fasilitator
Berdasarkan hasil wawancara dengan
waka kurikulum (Bapak Solikul Huda, S.
Pd)
1. Guru harus menerapkan metode
pembelajaran yang menarik bagi
siswa.
2. Guru yang menentukan model
pembelajar yang sesuai dengan
kondisi siswa.
model pembelajaran ini sering menimbulkan
kegaduhan yang bisa mengganggu kelas
disebelahnya
4. Peserta didik kurang berfikir kritis.
5. Bisa saja mencontek jawaban teman lainnya.
6. Mematikan kreatifitas peserta didik.
7. Peserta didik tinggal menerima bahan mentah
Kelebihan:
1. Peserta didik antusias dan peansaran dengan
metode pembelajaran yang baru mereka
peroleh
2. Peserta didik berperan aktif dalam
pembelajaran
Kekurangan:
1. Peserta didik kesulitan memahami teknik dari
metode yang baru dikenalnya
2. Kalau tidak paham peserta didik acuh atau
tidak menghiraukan penjelasan guru.
Kelebihan:
1. Siswa antusias dengan membelajaran yang
menyenangkan
2. Materi lebih mudah dipahami
3. Pesertaa didik di kelas menjadi aktif
Kekurangan:
1. Kelas gaduh terkadang mengganggu kelas
sebelah yang memerlukan ketenangan
2. Guru senantiasa mengontrol jalannya
pemebelajaran supaya fokus kemateri yang
diajarkan tidak melebar
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pengawas Sekolah (Ibu Estuningsih, M.
Pd)
1. Guru kurang inovatif mengunakan
metode pembelajaran yang sesuai.
2. Guru melakukan asesmen diagnotik
(untuk mendapatkan informasi
tentang karakter siswa) kemudian
guru baru menentukan metode
pembelajaran yang sesuai
3. Memberikan pertanyaan pemantik
kepada siswa. Proses pembelajaran
fokus kepada siswa artinya siswa
terlibat langsung dalam pembelajaran
dengan konteks yang sesuai pada
lingkungan yang langsung dihadapi
siswa. Dalam hal ini peran guru hanya
sebagai fasilitator (mendorong siswa
aktif dalam pembelajaran.
Kelebihan:
1. Guru menjadi kreatif dalam mengembangkan
metode pemebelajaran yang inovatif
2. Guru lebih peka terhadap kemampuan peserta
didik terhadap materi yang akan diajrkan dari
hasil asesmen diagnotik
3. Guru lebih cakap dala memberikan pertanyaan
pemantik kepada peserta didik
Kekurangan
4. Peserta didik dituntut siap menjawab
pertanyaan dari pemantik dari guru, banyak
peserta didik yang diam karena takut
menjawab dengan jawaban salah.
2 Siswa kesulitan
dalam
pembelajaran
menulis isi teks
tembang
kinanthi
Materi: Serat
Wulangreh
pupuh kinanthi
kelas 8
Guru belum
menggunakan
media pendukung
pembelajaran yang
tepat dalam materi
memahami isi
tembang macapat
serat Wedharama
pupuh Pangkur
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi terhadap masalah
kesulitan siswa dalam memahami isi
teks tembang macapat serat Wedharama
pupuh gambuh adalah:
5. Guru menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning
(Sumber: Effendi 2012)
" Jurnal Imiah Pendidikan dan
Pembelajaran 2.1 (2018).
Sumber:
http://seminar.uny.ac.id/semnasmatema
tika/sites/seminar.uny.ac.id.semnasmate
matika/files/banner/PM-127.pdf
Kelebihan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning:
1. Mendukung partisipasi aktif belajar dalam
proses pembelajaran.
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar
3. Memungkinkan perkembangan keterampilan-
keterampilan belajar sepanjang hayat dari
pembelajar.
4. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih
bersifat personal
5. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang
tinggi karena memberikan kesempatan kepada
mereka untuk melakukan eksperimen dan
menemukan sesuatu untuk diri mereka
sendiri.
6. Membangun pengetahuan berdasarkan pada
pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh
pembelajar sehingga mereka dapat memiliki
pemahaman yang lebih mendalam.
7. Mengembangkan kemandirian dan otonomi
pada diri pembelajar
8. Membuat pembelajar bertanggungjawab
terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
yang mereka buat selama proses belajar
9. Merupakan cara belajar kebanyakan orang
dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan
nyata
10. Merupakan suatu alasan untuk mencatat
prosedur-prosedur dan temuan-temuan -
seperti mengulang kesalahan-kesalahan,
sebagai suatu cara untuk menganalisis apa
yang telah terjadi, dan suatu cara untuk
mencatat atau merekam temuan yang luar
biasa.
11. Mengembangkan keterampilan-keterampilan
kreatif dan pemecahan masalah
12. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang
belum terbayang sebelumnya setelah
pengumpulan informasi dan proses belajar
yang dilakukan
Kekurangan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning:
1. kadangkala terjadi kebingungan pada para
pembelajar ketika tidak disediakan semacam
kerangka kerja, dan semacamnya.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi:
6. Guru menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and
Composition)
(Sumber: Slavin dalam Nur, 2005:12)
"Penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC
Dalam Pembelajaran Menulis Narasi
Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 LEMBAH
GUMANTI. Sumatra Barat." Jurnal
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
V3. i1 27 (2018): 42
2. terbentuknya miskonsepsi
3. pembelajar yang lemah mempunyai
kecenderungan untuk belajar di bawah standar
yang diinginkan, dan guru seringkali gagal
mendeteksi pembelajar semacam ini (bahwa
mereka membutuhkan remedi dan scaffolding)
Kelebihan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition)
1. CIRC “Cooperative Integrated Reading and
Composition” sangat tepat untuk meningkatkan
ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan
soal cerita.
2. Dominasi guru dalam proses pembelajaran
berkurang.
3. Pelaksanaan program sederhana sehingga
mudah diterapkan.
4. Peserta didik termotivasi pada hasil secara
teliti, karena belajar dalam kelompok.
5. Para peserta didik dapat memahami makna
soal dan saling mengecek pekerjaannya.
6. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam
menyelesaikan soal cerita.
7. Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam
menyelesaikan masalahnya.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi:
7. Guru menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Teknik
Make a Match
(Sumber: Berti Dyah Permatasari, Lies
Lestari, Joko Daryanto, 2015)
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Make a Match untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Tembang Macapat
Diakses dari:
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/
pgsdsolo/article/view/5832/5278
Kekurangan Model Pembelajaran CIRC:
1. Metode ini kurang tepat jika diterapkan pada
peserta didik yang kurang bisa membaca akan
kesulitan.
2. Jika diterapkan terlalu sering peserta didik
akan merasa bosan.
3. Peserta didik merasa jenuh dan lelah jika
diminta untuk membaca terlalu banyak.
Kelebihan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Teknik Make a Match:
1. Peserta didik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan.
2. Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan bisa digunakan untuk semua
usia.
3. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam
proses pembelajaran
4. Kerjasama Peserta didik akan terwujud dengan
dinamis
5. Munculnya dinamika gotong royong seluruh
Peserta didik yang merata.
Kekurangan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Teknik Make a Match:
1. Memerlukan bimbingan dari guru untuk
melakukan kegiatan
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan
sampai peserta didik terlalu banyak bermain-
main dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Kepala sekolah:
(Bapak Rahmat Taufiq Isnaeni, S. Pd)
- Model pembelajaran kurang menarik,
guru dituntut kreatif
mengembangkan model pembelajaran
yang spesifik mengacu pada materi
yang diajarkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pengawas sekolah:
(Bapak Drs. Harmanto, S. Pd, M.Pd):
1. Guru harus meningkatkan
kemampuan dalam pengembangan
dirinya.
2. Menggunakan inovasi pembelajaran
yang menyenangkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pakar
(Bapa Sunarya, S.S., M.Hum. Dosen
UPGRIS Semarang)
1. Guru dan siswa perlu untuk
menciptakan suasana belajar yang
3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang
memadai
4. Akan tercipta kegaduhan dan keramaian yang
tidak terkendali
Kelebihan:
- Guru bisa memilih model pembelajaran yang
tepat untuk materi yang diajarkan.
Kekurangan:
- Kebanyakan guru belum mengetahui dan
menerapkan model pembelajaran inovatif
Kelebihan:
1. Guru antusian dengan pelatihan
pengembangan diri
2. Wawasan guru bertambah
3. Guru lebih mengenal model pembelajar yang
inovatif
Kekurangan
1. Jarang ada pelatihan secara khusus tentang
pemanfaatan inovasi pembelajaran:
2. Kondisi dilapangan baik SDM ataupun
lingkungan sekolah kurang mendukung dalam
penerapan model pembelajaran tersebut.
Kelebihan:
Guru dan peserta didik saling berkolaborasi
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan
menyenangkan.
2. Ajak siswa berperan aktif nembang
bersama-sama.
3. Media audio video sebagai media
penunjang
Kekurangan:
Siswa malu menembangkan tembang macapat
3. Kesulitan guru
merancang
metode
pembelajaran
berbasis HOTS
(Higher Order
Thinking Skills)
dalam materi
menelaah teks
eksposisi tentang
tradisi
adat mantu.
 Guru masih
melaksanakan
pembelajaran
LOTS (Lower
Order Thinking
Skills) dan
MOTS (Middle
Order Thinking
Skills) belum
menerapkan
metode
pembelajaran
berbasis HOTS
(Higher Order
Thinking Skills)
dalam materi
menelaah teks
eksposisi tentang
tradisi
adat mantu.
 Guru belum
pemanfaatan
media
pembelajaran
yang menarik.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi terhadap masalah:
kesulitan guru merancang metode
pembelajaran berbasis HOTS (Higher
Order Thinking Skills) dalam materi
menelaah teks eksposisi tentang tradisi
adat mantu adalah:
- Guru terampil dalam pengembangan
pembelajaran berbasis HOTS (higher
order thinking skill) Penelitian ini
mengguakan model prototipe. Teknik
pengumpulan data yang digunakan
adalah angket dan tes
(Sumber: Fanani, A., & Kusmaharti, D.
(2018).
Pengembangan pembelajaran berbasis
HOTS (higher order thinking skill) di
sekolah dasar kelas V. Jurnal Pendidikan
Dasar, 9(1), 1-11.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi:
3. Penggunaan strategi pembelajaran
yang berorientasi pada siswa aktif,
sehingga siswa memiliki kesempatan
untuk mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan.
Kelebihan:
1. Biasanya lebih fokus pada satu materi. Dalam
LOTS sering memakai metode mengingat yang
artinya berfokus pada hafalan, sehingga siswa di
fokuskan menghafal dan membaca rangkuman
satu materi, baru lanjut ke materi lainnya.
2. Lebih memudahkan untuk berpikir hal-hal yang
bersifat eksplisit.
3. Memiliki referensi belajar yang terarah. Ini karena
siswa belajar mengikuti arahan atau materi
kurikulum yang diberikan guru.
Kekurangan:
1. Permasalah dengan waktu yang dialokasikan.
Apabila guru dan siswa belum begitu terbiasa
menerapkan pembelajaran HOTS, maka ada
kemungkinan besar waktu tidak diatur dengan
baik.
2. Open ended (terbuka) dan berbasis problem
solving (pemecahan masalah) bisa saja akan
memakan waktu lama bahkan jauh lebih lama
ketimbang jika guru langsung memberi tahu
siswa tentang informasi tersebut.
3. Godaan kepada guru untuk segera memberitahu
akan mengakibatkan pembelajaran HOTS yang
diterapkannya menjadi tidak tepat berfungsi
dengan baik.
(Sumber: Fanani, A.,& Kusmaharti, D.
2018)
“Pembelajaran yang memicu siswa untuk
berfikir tingkat tinggi menuntut.
Berdasarkan hasil kajian literatur,
alternatif solusi:
4. Memecahkan permasalahan dari
situasi yang membingungkan. HOTS
sendiri terdiri dari penilaian atas
berpikir kritis (critical thingking),
pemecahan masalah (problem solving),
membuat keputusan (decision
masking), dan berpikir kreatif (creative
thingking).
(Sumber: Lewis& Smith Firdausa, 2019)
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Waka kurikulum:
( Bapak Soliku Huda S, Pd )
- Banyaknya beban mengajar guru
menyebabkan guru tidak sempat
membuat model pembelajaran yang
berbasis HOTS.
- Kurangnya pemahaman
pembelajaran berbasis HOTS.
- Kurangnya pelatihan dalam
merancang pembelajaran berbasis
HOTS.
Wawancara dengan Pengawas sekolah:
(Ibu Estuningsih, M.Pd):
1. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam
4. Pembelajaran HOTS yang dilakukan oleh siswa
dapat melenceng arahnya dari tujuan semula
karena mereka belum terbiasa melakukannya.
Seringkali siswa justru mengumpulkan informasi
yang tidak berhubungan dan tidak begitu penting.
Oleh karena itu, peranan guru sebagai fasilitator
pembelajaran yang handal sangat diperlukan.
5. Pada akhir suatu pembelajaran HOTS bisa saja
setelah segala upaya dan kerja keras yang
dilakukan oleh siswa dan kelompoknya ternyata
membuahkan hasil yang slaah, keliru, kurang
lengkap, atau kurang bagus. Ini bisa jadi akan
dapat menurunkan motivasi belajar mereka.
Kelebihan:
- Guru lebih kreatif mengembangakan soal
dengan model HOTS
Kekurangan:
- Banyak guru yang belum piawai dalam
penerapan HOTS
Kelebihan:
1. Guru antusian dengan pelatihan
pengembangan diri
pembelajaran.
2. Perlunya deferensiasi model
pembelajaran
3. Perlunya sarana yang memberi daya
dukung terhadap kebutuhan
pembelajaran di sekolah, termasuk
pengembangan minat bakat siswa
sesuai kebutuhan.
2. Wawasan guru bertambah
3. Guru lebih mengenal model pembelajar yang
inovatif
Kekurangan
1. Jarang ada pelatihan secara khusus tentang
pemanfaatan inovasi pembelajaran:
2. Kondisi dilapangan baik SDM ataupun
lingkungan sekolah kurang mendukung dalam
penerapan model pembelajaran tersebut.
Kelebihan penyediaanya sarana pembelajaran untuk
penunjang media pembelajaran
1. Memudahkan penyampaian materi terhadap
peserta didik
2. Peserta didik lebih antusian karena tertarik
dengan model yang digunakan
Kekurangan:
1. Sarana dan prasarana di sekolah terbatas,
seperti harus bergantian dengan guru lain
dalam penggunaan salindia
2. Alokasi waktu kurang terpenuhi
3. Guru lebih kreatif mengembangakan soal
dengan model HOTS

More Related Content

Similar to LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx

Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
JunaiHunter
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfLK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
RismaAmalia19
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Aulia Musyarofah
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
SiswatiSiswati5
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
JunaiHunter
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
MeilanieGitchuu
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchAyu Triast
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
MasHudi30
 
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guruKelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Mitha Ye Es
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaranHari Pramono
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
MasitaMasita16
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
Rahma Guna
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaranHari Pramono
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
YULIMUTIARA1
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
Andiqbal
 

Similar to LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx (20)

Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
kumpulan model pembelajaran
kumpulan model pembelajarankumpulan model pembelajaran
kumpulan model pembelajaran
 
Model modl pembelajaran
Model modl pembelajaranModel modl pembelajaran
Model modl pembelajaran
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfLK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
 
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guruKelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaran
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaran
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices N. Yuli Mutiara.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 

LK 2.1 ANISSATUNNISWAH.docx

  • 1. NAMA : Moh Syaifur Rohman LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi No . Masalah terpilih yang akan diselesaikan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi 1. Siswa kesulitan dalam pembelajaran membaca kalimat beraksara jawa dengan penerapan sandangan dan pasangan Materi: maca aksara Jawa kelas 8 Guru belum menerapkan model pembelajaran yang variatif, menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif agar dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengenal dan menerapkan p a s a n g a n Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi terhadap masalah kesulitan siswa dalam menerapkan pasangan panyigeg wanda pangku aksara Jawaadalah: 1. Penerapan metode pembelajaran berbasis game ) (Sumber Whinny Qori Fatima, dkk. 2020) Metode Pembelajaran Berbasis Game untuk Meningkatkan Ketrampilan Membaca dan Menulis Aksara Jawa Diakses dari: https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/int eligensi/article/view/1766 Kelebihan menggunakan metode pembelajaran berbasis game: 1. Peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran 2. Pembelajaran lebih menyenangkan 3. Penyampaian materi lebih mudah diterima peserta didik 4. mendorong peserta didik lebih kompetitif dan semangat untuk lebih maju. Kekurangan: 3. Media permainan bersifat kompetisi jadi siswa yang kurang cakap akan merasa kebingungan dan lebih memilih menjawab dengan asal.
  • 2. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 1. Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi 2. Menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). (Sumber Erni Ariyanti, 2015) Penggunaan Media Kartu Pada Materi Ajar Menulis dan Membaca Aksara Jawa Dapat diakses dari: http://rpp.com/index.php/didaktikum/article/vi ew/205205-386-2-PB.pdf . Kelebihan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division): 1. Setiap anggota kelompok mendapat tugas 2. Adanya interaksi langsung antar peserta didik dalam kelompok 3. Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan sosial (social skill) 4. Membiasakan peserta didik menghargai pendapat orang lain 5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara dan berbuat, sehingga kemampuan akademiknya meningkat 6. Memberi peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya dan mengutarakan pendapat 7. Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan kesetiakawanan 8. Terlaksananya pembelajaan yang berpusat pada peserta didik, sehingga waktu yang tersedia hampir seluruhnya digunakan oleh siswa untuk kegiatan pembelajaran 9. Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif peserta didik Kekuranganya menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division): 1. Dalam satu tim ada peserta didik yang cenderung menggantungkan diri pada teman lainnya. 2. Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan waktu yang lama 3. Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan waktu yang relatif lebih lama sehingga sulit mencapai target kurikulum
  • 3. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 2. Guru menggunakan metode pembelajaran Scrambel (Sumber: Hesti Damayanti, Sodiqin, Ahmad, and Nursyamsiar Tirtowarti 2015) Dalam jurnalnya: "Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Scramble Terhadap Hasil Belajar IPS Di Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 4.9 (2015). Dapat diakses dari: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpd pb/article/viewFile/11268/10685 Kelebihan menggunakan metode pembelajaran Scrambel: 1. Peserta didik lebih kreatif dalam belajar dan berpikir, mempelajari materi secara lebih santai dan tanpa tekanan karena model pembelajaran scramble memungkinkan Peserta didik untuk belajar sambil bermain. 2. Model pembelajaran scramble dapat menumbuhkan rasa solidaritas diantara anggota kelompoknya. 3. Materi yang diberikan menjadi mengesankan dan selalu diingat siswa. 4. Model pembelajaran scramble juga mendorong siswa lebih kompetitif dan semangat untuk lebih maju. Kekurangan menggunakan metode pembelajaran Scrambel: 1. Memerlukan waktu yang panjang dalam pengimplementasiannya, sehingga guru susah menyesuaikan waktu yang sudah ditetapkan. 2. Model pembelajaran ini sulit diimplementasikan apabila kriteria keberhasilan belajar masih ditentukan oleh kemampuan Peserta didik. 3. Karena menggunakan metode permainan,
  • 4. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Bapak Ubabul Arief, SE): 1. Guru harus mengkolaborasi materi aksara Jawa dengan metode pembelajaran yang tepat. 2. Proses pembelajaran fokus ke siswa, siswa berperan aktif, guru sebagai fasilitator Berdasarkan hasil wawancara dengan waka kurikulum (Bapak Solikul Huda, S. Pd) 1. Guru harus menerapkan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa. 2. Guru yang menentukan model pembelajar yang sesuai dengan kondisi siswa. model pembelajaran ini sering menimbulkan kegaduhan yang bisa mengganggu kelas disebelahnya 4. Peserta didik kurang berfikir kritis. 5. Bisa saja mencontek jawaban teman lainnya. 6. Mematikan kreatifitas peserta didik. 7. Peserta didik tinggal menerima bahan mentah Kelebihan: 1. Peserta didik antusias dan peansaran dengan metode pembelajaran yang baru mereka peroleh 2. Peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran Kekurangan: 1. Peserta didik kesulitan memahami teknik dari metode yang baru dikenalnya 2. Kalau tidak paham peserta didik acuh atau tidak menghiraukan penjelasan guru. Kelebihan: 1. Siswa antusias dengan membelajaran yang menyenangkan 2. Materi lebih mudah dipahami 3. Pesertaa didik di kelas menjadi aktif Kekurangan: 1. Kelas gaduh terkadang mengganggu kelas sebelah yang memerlukan ketenangan 2. Guru senantiasa mengontrol jalannya pemebelajaran supaya fokus kemateri yang diajarkan tidak melebar
  • 5. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pengawas Sekolah (Ibu Estuningsih, M. Pd) 1. Guru kurang inovatif mengunakan metode pembelajaran yang sesuai. 2. Guru melakukan asesmen diagnotik (untuk mendapatkan informasi tentang karakter siswa) kemudian guru baru menentukan metode pembelajaran yang sesuai 3. Memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa. Proses pembelajaran fokus kepada siswa artinya siswa terlibat langsung dalam pembelajaran dengan konteks yang sesuai pada lingkungan yang langsung dihadapi siswa. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai fasilitator (mendorong siswa aktif dalam pembelajaran. Kelebihan: 1. Guru menjadi kreatif dalam mengembangkan metode pemebelajaran yang inovatif 2. Guru lebih peka terhadap kemampuan peserta didik terhadap materi yang akan diajrkan dari hasil asesmen diagnotik 3. Guru lebih cakap dala memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik Kekurangan 4. Peserta didik dituntut siap menjawab pertanyaan dari pemantik dari guru, banyak peserta didik yang diam karena takut menjawab dengan jawaban salah. 2 Siswa kesulitan dalam pembelajaran menulis isi teks tembang kinanthi Materi: Serat Wulangreh pupuh kinanthi kelas 8 Guru belum menggunakan media pendukung pembelajaran yang tepat dalam materi memahami isi tembang macapat serat Wedharama pupuh Pangkur Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi terhadap masalah kesulitan siswa dalam memahami isi teks tembang macapat serat Wedharama pupuh gambuh adalah: 5. Guru menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (Sumber: Effendi 2012) " Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran 2.1 (2018). Sumber: http://seminar.uny.ac.id/semnasmatema tika/sites/seminar.uny.ac.id.semnasmate matika/files/banner/PM-127.pdf Kelebihan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning: 1. Mendukung partisipasi aktif belajar dalam proses pembelajaran. 2. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar 3. Memungkinkan perkembangan keterampilan- keterampilan belajar sepanjang hayat dari pembelajar. 4. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal 5. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan
  • 6. menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. 6. Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam. 7. Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar 8. Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil yang mereka buat selama proses belajar 9. Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan nyata 10. Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan - seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa. 11. Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah 12. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan Kekurangan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning: 1. kadangkala terjadi kebingungan pada para pembelajar ketika tidak disediakan semacam kerangka kerja, dan semacamnya.
  • 7. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 6. Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) (Sumber: Slavin dalam Nur, 2005:12) "Penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI. Sumatra Barat." Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3. i1 27 (2018): 42 2. terbentuknya miskonsepsi 3. pembelajar yang lemah mempunyai kecenderungan untuk belajar di bawah standar yang diinginkan, dan guru seringkali gagal mendeteksi pembelajar semacam ini (bahwa mereka membutuhkan remedi dan scaffolding) Kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) 1. CIRC “Cooperative Integrated Reading and Composition” sangat tepat untuk meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita. 2. Dominasi guru dalam proses pembelajaran berkurang. 3. Pelaksanaan program sederhana sehingga mudah diterapkan. 4. Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena belajar dalam kelompok. 5. Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya. 6. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal cerita. 7. Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.
  • 8. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 7. Guru menggunakan model pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match (Sumber: Berti Dyah Permatasari, Lies Lestari, Joko Daryanto, 2015) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tembang Macapat Diakses dari: https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ pgsdsolo/article/view/5832/5278 Kekurangan Model Pembelajaran CIRC: 1. Metode ini kurang tepat jika diterapkan pada peserta didik yang kurang bisa membaca akan kesulitan. 2. Jika diterapkan terlalu sering peserta didik akan merasa bosan. 3. Peserta didik merasa jenuh dan lelah jika diminta untuk membaca terlalu banyak. Kelebihan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match: 1. Peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 2. Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan bisa digunakan untuk semua usia. 3. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran 4. Kerjasama Peserta didik akan terwujud dengan dinamis 5. Munculnya dinamika gotong royong seluruh Peserta didik yang merata. Kekurangan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match: 1. Memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan 2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai peserta didik terlalu banyak bermain- main dalam proses pembelajaran.
  • 9. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah: (Bapak Rahmat Taufiq Isnaeni, S. Pd) - Model pembelajaran kurang menarik, guru dituntut kreatif mengembangkan model pembelajaran yang spesifik mengacu pada materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pengawas sekolah: (Bapak Drs. Harmanto, S. Pd, M.Pd): 1. Guru harus meningkatkan kemampuan dalam pengembangan dirinya. 2. Menggunakan inovasi pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pakar (Bapa Sunarya, S.S., M.Hum. Dosen UPGRIS Semarang) 1. Guru dan siswa perlu untuk menciptakan suasana belajar yang 3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai 4. Akan tercipta kegaduhan dan keramaian yang tidak terkendali Kelebihan: - Guru bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk materi yang diajarkan. Kekurangan: - Kebanyakan guru belum mengetahui dan menerapkan model pembelajaran inovatif Kelebihan: 1. Guru antusian dengan pelatihan pengembangan diri 2. Wawasan guru bertambah 3. Guru lebih mengenal model pembelajar yang inovatif Kekurangan 1. Jarang ada pelatihan secara khusus tentang pemanfaatan inovasi pembelajaran: 2. Kondisi dilapangan baik SDM ataupun lingkungan sekolah kurang mendukung dalam penerapan model pembelajaran tersebut. Kelebihan: Guru dan peserta didik saling berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
  • 10. menyenangkan. 2. Ajak siswa berperan aktif nembang bersama-sama. 3. Media audio video sebagai media penunjang Kekurangan: Siswa malu menembangkan tembang macapat 3. Kesulitan guru merancang metode pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam materi menelaah teks eksposisi tentang tradisi adat mantu.  Guru masih melaksanakan pembelajaran LOTS (Lower Order Thinking Skills) dan MOTS (Middle Order Thinking Skills) belum menerapkan metode pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam materi menelaah teks eksposisi tentang tradisi adat mantu.  Guru belum pemanfaatan media pembelajaran yang menarik. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi terhadap masalah: kesulitan guru merancang metode pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam materi menelaah teks eksposisi tentang tradisi adat mantu adalah: - Guru terampil dalam pengembangan pembelajaran berbasis HOTS (higher order thinking skill) Penelitian ini mengguakan model prototipe. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes (Sumber: Fanani, A., & Kusmaharti, D. (2018). Pengembangan pembelajaran berbasis HOTS (higher order thinking skill) di sekolah dasar kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 1-11. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 3. Penggunaan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Kelebihan: 1. Biasanya lebih fokus pada satu materi. Dalam LOTS sering memakai metode mengingat yang artinya berfokus pada hafalan, sehingga siswa di fokuskan menghafal dan membaca rangkuman satu materi, baru lanjut ke materi lainnya. 2. Lebih memudahkan untuk berpikir hal-hal yang bersifat eksplisit. 3. Memiliki referensi belajar yang terarah. Ini karena siswa belajar mengikuti arahan atau materi kurikulum yang diberikan guru. Kekurangan: 1. Permasalah dengan waktu yang dialokasikan. Apabila guru dan siswa belum begitu terbiasa menerapkan pembelajaran HOTS, maka ada kemungkinan besar waktu tidak diatur dengan baik. 2. Open ended (terbuka) dan berbasis problem solving (pemecahan masalah) bisa saja akan memakan waktu lama bahkan jauh lebih lama ketimbang jika guru langsung memberi tahu siswa tentang informasi tersebut. 3. Godaan kepada guru untuk segera memberitahu akan mengakibatkan pembelajaran HOTS yang diterapkannya menjadi tidak tepat berfungsi dengan baik.
  • 11. (Sumber: Fanani, A.,& Kusmaharti, D. 2018) “Pembelajaran yang memicu siswa untuk berfikir tingkat tinggi menuntut. Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif solusi: 4. Memecahkan permasalahan dari situasi yang membingungkan. HOTS sendiri terdiri dari penilaian atas berpikir kritis (critical thingking), pemecahan masalah (problem solving), membuat keputusan (decision masking), dan berpikir kreatif (creative thingking). (Sumber: Lewis& Smith Firdausa, 2019) Berdasarkan hasil wawancara dengan Waka kurikulum: ( Bapak Soliku Huda S, Pd ) - Banyaknya beban mengajar guru menyebabkan guru tidak sempat membuat model pembelajaran yang berbasis HOTS. - Kurangnya pemahaman pembelajaran berbasis HOTS. - Kurangnya pelatihan dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS. Wawancara dengan Pengawas sekolah: (Ibu Estuningsih, M.Pd): 1. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam 4. Pembelajaran HOTS yang dilakukan oleh siswa dapat melenceng arahnya dari tujuan semula karena mereka belum terbiasa melakukannya. Seringkali siswa justru mengumpulkan informasi yang tidak berhubungan dan tidak begitu penting. Oleh karena itu, peranan guru sebagai fasilitator pembelajaran yang handal sangat diperlukan. 5. Pada akhir suatu pembelajaran HOTS bisa saja setelah segala upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh siswa dan kelompoknya ternyata membuahkan hasil yang slaah, keliru, kurang lengkap, atau kurang bagus. Ini bisa jadi akan dapat menurunkan motivasi belajar mereka. Kelebihan: - Guru lebih kreatif mengembangakan soal dengan model HOTS Kekurangan: - Banyak guru yang belum piawai dalam penerapan HOTS Kelebihan: 1. Guru antusian dengan pelatihan pengembangan diri
  • 12. pembelajaran. 2. Perlunya deferensiasi model pembelajaran 3. Perlunya sarana yang memberi daya dukung terhadap kebutuhan pembelajaran di sekolah, termasuk pengembangan minat bakat siswa sesuai kebutuhan. 2. Wawasan guru bertambah 3. Guru lebih mengenal model pembelajar yang inovatif Kekurangan 1. Jarang ada pelatihan secara khusus tentang pemanfaatan inovasi pembelajaran: 2. Kondisi dilapangan baik SDM ataupun lingkungan sekolah kurang mendukung dalam penerapan model pembelajaran tersebut. Kelebihan penyediaanya sarana pembelajaran untuk penunjang media pembelajaran 1. Memudahkan penyampaian materi terhadap peserta didik 2. Peserta didik lebih antusian karena tertarik dengan model yang digunakan Kekurangan: 1. Sarana dan prasarana di sekolah terbatas, seperti harus bergantian dengan guru lain dalam penggunaan salindia 2. Alokasi waktu kurang terpenuhi 3. Guru lebih kreatif mengembangakan soal dengan model HOTS