3. SAMBUNG KATA ( BOLEH NAMA BENDA, RASA, DLL )
ORANG KESATU MENYEBUT NAMA TEMANNYA UNTUK
MENYAMPAIKAN KATA KEDUA DST
BUAT KESEPAKATAN, JIKA ORANG YANG ANDA TUNJUK SALAH
MENYEBUTKAN APAKAH ADA SANKSINYA ?
KALAU ADA KESALAHAN SANKSINYA APA ?
CARANYA :
ORANG PERTAMA MENYAMPAIKAN SATU KATA MIS : JERUK
ORANG KEDUA MENYAMBUNG DENGAN MENGULANG KATA
PERTAMA DAN TAMBAHAN KATA KEDUA MIS: JERUK, PISANG,
ORANG KETIGA DST
MARI KITA MULAI
12. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional
sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara
lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah
koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
14. 1. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
DARI ANALISIS KONTEKS, DIRUMUSKAN KARAKTERISTIK SEKOLAH YANG
MENGGAMBARKAN KEUNIKAN SEKOLAH DALAM HAL PESERTA DIDIK, SOSIAL,
BUDAYA, GURU, DAN TENAGA KEPENDIDIKAN. UNTUK SMK, KARAKTERISTIK
MELINGKUPI SATUAN PENDIDIKAN DAN PROGRAM KEAHLIANNYA.
..
..
15. 2. Visi, misi, dan tujuan
VISI
● MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PESERTA DIDIK MENJADI SUBJEK DALAM TUJUAN JANGKA PANJANG
SEKOLAH DAN NILAI-NILAI YANG DITUJU
● NILAI-NILAI YANG MENDASARI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN AGAR PESERTA DIDIK DAPAT
MENCAPAI PROFIL PELAJAR PANCASILA
MISI
● MISI MENJAWAB BAGAIMANA SEKOLAH MENCAPAI VISI
● NILAI-NILAI YANG PENTING UNTUK DIPEGANG SELAMA MENJALANKAN MISI
TUJUAN
● TUJUAN AKHIR DARI KURIKULUM SEKOLAH YANG BERDAMPAK KEPADA PESERTA DIDIK
● TUJUAN MENGGAMBARKAN PATOK-PATOK (MILESTONE) PENTING DAN SELARAS DENGAN MISI
● STRATEGI SEKOLAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKANNYA
● KOMPETENSI/KARAKTERISTIK YANG MENJADI KEKHASAN LULUSAN SEKOLAH TERSEBUT DAN
SELARAS DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
16. 3. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
CARA SEKOLAH MENGATUR MUATAN KURIKULUM DALAM SATU RENTANG WAKTU, DAN
BEBAN BELAJAR, CARA SEKOLAH MENGELOLA PEMBELAJARANNYA UNTUK MENDUKUNG
PENCAPAIAN CP DAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (MIS: MINGGUAN, SISTEM BLOK, ATAU
CARA PENGORGANISASIAN LAINNYA).
● INTRAKURIKULER, BERISI MUATAN/MATA PELAJARAN DAN MUATAN TAMBAHAN
LAINNYA JIKA ADA (MULOK)
● PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA, MENJELASKAN PENGELOLAAN
PROJEK YANG MENGACU PADA PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA TAHUN AJARAN
TERSEBUT. UNTUK SMK, PROJEK PENGUATAN INI TERINTEGRASI DALAM
PENGEMBANGAN KARAKTER DAN BUDAYA KERJA.
● PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL, UNTUK SMK). MENYIAPKAN PESERTA DIDIK
AGAR MEMILIKI PENGALAMAN DAN KOMPETENSI DI DUNIA KERJA
● EKSTRAKURIKULER. GAMBARAN EKSKUL DALAM BENTUK MATRIKS/TABEL
17. 4. RENCANA PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK RUANG LINGKUP SEKOLAH:
MENGGAMBARKAN RENCANA PEMBELAJARAN SELAMA SETAHUN AJARAN. BERISI
ALUR PEMBELAJARAN/UNIT MAPPING (UNTUK SEKOLAH-SEKOLAH YANG SUDAH
MENJALANKAN PEMBELAJARAN SECARA INTEGRASI), PROGRAM PRIORITAS
SATUAN PENDIDIKAN
18. 5
KERANGKA BENTUK PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL YANG DILAKUKAN UNTUK
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA
BERKELANJUTAN DI SATUAN PENDIDIKAN. PELAKSANAAN
INI DILAKUKAN OLEH PARA PEMIMPIN SATUAN PENDIDIKAN
SECARA INTERNAL DAN BERTAHAP SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN SATUAN PENDIDIKAN
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
19. 6. LAMPIRAN
● CONTOH-CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP KELAS:
MENGGAMBARKAN RENCANA PEMBELAJARAN PER TUJUAN PEMBELAJARAN
DAN/ATAU PER TEMA (UNTUK SEKOLAH-SEKOLAH YANG SUDAH
MENJALANKAN PEMBELAJARAN SECARA INTEGRASI)
● CONTOH PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PENJABARAN PILIHAN
TEMA DAN ISU SPESIFIK YANG MENJADI PROJEK PADA TAHUN AJARAN
TERSEBUT (DESKRIPSI SINGKAT TENTANG PROJEK YANG SUDAH
DIKONTEKSTUALISASIKAN DENGAN KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN
KEBUTUHAN PESERTA DIDIK, TIDAK PERLU SAMPAI RINCIAN
PEMBELAJARANNYA)
● REFERENSI LANDASAN HUKUM ATAU LANDASAN LAIN YANG KONTEKSTUAL
DENGAN KARAKTERISTIK SEKOLAH
20. SAAT AKU SAKIT
TIDAK LUPA KAU BAWAKAN BUNGA
SAAT KAU TERBELIT-BELIT
HATI TERASA MERANA
21. PALING ENAK MAKAN BUAH PEPAYA
JANGAN LUPA BUAHNYA DIBILAS
KALAU SUDAH BACA PESAN SAYA
JANGAN LUPA UNTUK DIBALAS
22.
23.
24. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM
HARUSKAH SEKOLAH MENYUSUN KURIKULUM ?
APA SAJA PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM ?
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM ADA DUA 1. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM 2. KOMPONEN PENYUSUNAN KURIKULUM
PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM
KOMPONEN PENYUSUNAN KURIKULUM ADA 5
MENGENAL KARAKTERISTIK SEKOLAH ( ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH, KEBUTUHAN SEKOLAH, ANALISIS KONTEN
MENYUSUN VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH ( DARI HASIL ANALISI AKAN TERGAMBAR BAGAIMANA KONDISI RIIL DAN KONDISI YANG
DIHARAPKAN SEHINGGA DISINI MUNCUL JURANG PEMISAH. SUPAYA JURANG PEMISAHNYA TIDAK LAGI MENJADI JURANG MAKA
MUNCULAH NISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH )
MAMPU MENGORGANISASI PEMBELAJARAN ( DARI TAHUNAN, SEMESTER, BULANAN, MINGGUAN DAN HARIAN
BGM RENCANA PEBELAJARANNNYA
PENDAMPINGAN , EVAKUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL ( PENDAMPINGAN INI DILAKUKAN KEIKA PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM, BISA BERBENTUK WORKSHOP, LOKAKARYA, FGD DLL. HASIL DARI PENDAMPINGAN DIEVALUASI DN JIKA HASIL EVALUASINYA
JELEK / TIDAK SESUAI DGN HARAPAN MAKA SEKOLAH BOLEH MELAKUKAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
LAMPIRAN ( CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN DAN RUANG LINGKUP, CONTOH PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA, REFERENSI
LANDASAN HUKUM ATAU LANDASAN LAIN YANG KONTEKSTUAL DENGAN KARAKTERISTIK SEKOLAH )
25. DI TAHUN 2021 KITA TIDAK MENGGUNAKAN KURIKULUM BARU TAPI KURIKULUM
YANG DISEDERHANAKAN / DISEMPURNAKAN
26. SALAH SATU PRINSIP PEMBELAJARAN DENGAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGGERAK ADALAH ADANYA PEMBAGIAN KEWENANGAN ANTARA PEMERINTAH
PUSAT DENGAN SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MENETAPKAN :
STRUKTUR KURIKULUM
PROFIL PELAJAR PANCASILA
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
SEDANGKAN KEWENANGAN SATUAN PENDIDIKAN MENETAPKAN :
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH, KEBIJAKAN SEKOLAH TERKAIT KURIKULUM
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN.
27. KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK MENERUSKAN PROSES PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN YANG TELAH DIINISIASI KURIKULUM SEBELUMNYA.
1 BERBASIS KOMPETENSI DALAM ARTIAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP
DIRANGKAIKAN MENJADI SATU KESATUAN PROSES YANG BERKELANJUTAN SEHINGGA
MEMBANGUN KOMPETENSI YANG UTUH DINYATAKAN SEBAGAI CAPAIAN PEMBELAJARAN
2. PEMBELAJARAN YANG FLEKSIBEL . CAPAIAN PEMBELAJARAN DISUSUN DALAM FASE-FASE ( 2-3
TAHUN PERFASE)SEHINGGA PESERTA DIDIK MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK BELAJAR SESUAI
DENGAN TINGKAT PENCAPAIAN ( TEACHING AT THE RIGHT LEVEL – TaRL) KEBUTUHAN, KECEPATAN
DAN GAYA BELAJARNYA SERTA MUATAN ATAU KONTEN DIKURANGI AGAR PESERTA DIDIK MEMILIKI
WAKTU YANG MEMADAI UNTUK MENGUASAI KOMPETENSI YANG DITARGETKAN.
3. KARAKTER PANCASILA DALAM ARTIAN SINERGI ANTARA KEGIATAN PEMBELAJARAN RUTIN
SEHARI-HARI DI KELAS DENGAN KEGIATAN NON RUTIN ( PROJEK ) INTERDISIPLINER YANG
BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN KARAKTER BERDASARKAN KERANGKA
PROFIL PELAJAR PANCASILA.
28. KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK JUGA MENGUATKAN PRAKTIK KURIKULUM
BERBASIS KONTEK SATUAN PENDIDIKAN YANG SUDAH DIATUR DALAM
KURIKULUM SEBELUMNYA YAKNI
1. STRUKTUR MINIMUM. PEMERINTAH MENETAPKAN STRUKTUR KURIKULUM
MONIMUM DAN SATUAN PENDIDIKAN DAPAT MENGEMBANGKAN PROGRAM
DAN KEGIATAN TAMBAHAN SESUAI DENGAN VISI, MISI, DAN SUMBER DAYA
YANG TERSEDIA.
2. OTONOMI, KURIKULUM MEMBERIKAN KEMERDEKAAN PADA SATUAN
PENDIDIKAN DAN OENDIDIK UNTUK MERANCANG PROSES DAN MATERI
PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DAN KONTEKSTUAL PEMERINTAH
MENYEDIAKAN BUKU TEKS DAN PERANGKAT AJAR UNTUK MEMBANTU GURU
YANG MEMBUTUHKAN PANDUAN DALAM MERANCANG PEMELAJARAN.
29. 3. SEDERHNA, PERUBAHAN YANG SEMINIMAL MJUNGKIN NAMUN BEBERAPA
ASPEK BERUBAH SECARFA SIGNIFIKAN DARI KURIKULJUM SEBELUMNYA. TUJUAN
DAN ARAH PERUBAHAN DAN RANCANGANNNYA JELAS DAN MUDAH DIFAHAMI
OLEH SEKOLAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN.
4. GOTONGROYONG, PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PERANGKAT AJARNYA
DILAKUKAN DENGAN MELIBATKAN PULUHAN INSTITUSI TERMASUK KEMENAG,
UNIVERSITAS, SEKOLAH, DAN LEMBAGA PENDIDIKAN LAINNYA.
30. KERANGKA KURIKULUM DAN STRUKTUR
KURIKULJM SEKOLAH PENGGERAK
IPA DAN IPS DIGABUNG MENJADI IPAS
PENDEKATAN PENGORGANISASIAN MUATAN PELAJARAN BERBASIS MAPEL,
TEMATIK, DSB.MERUPAKAN KEWENAGAN SATUAN PENDIDIKAN.
31. K13
PERTAHUN
K13PERMI
NGGU
PEND AGAMA (
ISLAM, KRISTEN,
KATOLIK, BUDHA,
HINDU, KONGHUCHU,
KEPERCAYAAN THD
TUHAN YME ) DAN
BUDI PEKERTI
PKn
BAHASA INDONESIA
MATEMATIKA
IPAS
PILIHAN MIN 1 ( SENI
MUSIK, RUPA, TEATER,
32. KERANGKA KURIKULUM DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
KELAS 1
K13 KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
PER
TAHUN
PER
MINGGU
KEGIATAN
REGULER
PERMINGGU (
PEMBULATAN )
PROJEK (
MINIMAL 20%
DARI TOTAL
PERTAHUN
TOTAL JP
PERTAHUN
PEND AGAMA (
ISLAM, KRISTEN,
KATOLIK, BUDHA,
HINDU,
KONGHUCHU,
KEPERCAYAAN THD
TUHAN YME ) DAN
BUDI PEKERTI
144 4 108 (3 ) 36 ( 25% ) 144 USULAN
IPAS BELUM DIWAJIBKAN
DIKELAS 1 WALAUPUN CP
IPAS DIKELAS 1 TERSEDIA
KEMENDIKBUD HANYA
MENGATUR TOTAL JAM
PELAJARAN PERTAHUN
DAN RENTANG %
ALOKASI WAKTU UMTUK
PROJEK PERTAHUN
CONTOH
MAPEL BAHASA
INDONESIA 252 JP PER
THN NYA, DAN 20-25%
DARI JP TSB DIGUNAKAN
UNTUK PROJEK
KOKURIKULER
PERMENDIKBUD NO
27/2016 TTG LAYANAN
PENDIDIKAN
KEPERCAYAAN THD
TUHAN YME PADA
SATUAN PENDIDIKAN
PKn 180 5 144 ( 4 ) 36 ( 20 % ) 180
BAHASA INDONESIA 288 8 215 ( 6 ) 72 ( 25 % ) 288
MATEMATIKA 180 5 144 ( 4 ) 36 ( 20 % ) 180
