SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
DAFTAR ISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

22.

23.

24.
25.

26.

27.
28.
29.

30.

Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia
Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia)
Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis
Ulseratif dan Apendisitis”
Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan
Crohn
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati
Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia
Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus
Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis)
Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina
Pectoris)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum)
Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
(Hipotermia)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma
Bronchial)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru
Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational
Lung Disease)
Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis
Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark
Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan
Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004
Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan
Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober
2003
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus
Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu
Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004
Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard
Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004
Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler:
Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10
September 2003
Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam
Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar
Tanggal 5-7 Oktober 2003
Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus
Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar
Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang
Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003
Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis
Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D
14 Oktober 2003
Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin
Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA PNEUMONIA
Virus

Peningkatan
produksi sekret
↓
Akumulasi sekret
↓
Obstruksi jalan
nafas
↓
Gangguan
ventilasi
↓
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Peningkatan
frekuensi nafas
↓
Perangsangan
RAS
↓
Susah
tidur
↓
Perubahan pola
tidur
Ancaman
kehidupan
↓
Ansietas
(orang tua)

Bakteri

Jamur

Aspirasi

Saluran nafas bagian bawah
↓
Bronchiolus
↓
Alveolus
↓
Reaksi radang
Stimulasi
pada bronchus
chemoreseptor
dan alveolus
hipothalamus
↓
↓
Fibrosus dan
Set point
pelebaran
bertambah
↓
↓
Atelektasis
Respon menggigil
↓
↓
Rangsangan
Gangguan
Reaksi
batuk
difusi
peningkatan panas
↓
↓
tubuh
Nyeri
Gangguan
↓
pleuritik
pertukaran
Hipertermi
↓
gas
↓
Gangguan
↓
Evaporasi
rasa nyaman
O2 ke jaringan
meningkat
nyeri
menurun
↓
↓
Cairan tubuh
Resiko infeksi
Kelemahan
berkurang
(penyebaran)
↓
↓
Intoleransi
Defisit volume
Distensi
aktivitas
cairan
abdomen
↓
Metabolisme
Muntah
meningkat
↓
Kompensasi
cadangan lemak
digunakan tubuh
↓
Nutrisi kurang dari kebutuhan

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MANULA DENGAN GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI (PNEUMONIA)
Streptococcus, staphylococcus, dll.
Saluran nafas bagian atas
Bronchiolus
Alveoli

Akumulasi
Sekret

Reaksi radang pada
Bronchus dan Alveolus

Stimulasi chemoreseption
hipotalamus

Obstruksi jalan nafas

Fibrosus dan pelebaran

set point berubah

Gangguan ventilasi

Atelektasis

respon menggigil

Bersihan jalan inefektif

Gangguan difusi

Reaksi peningkatan
Suhu tubuh

Gangguan
Pertukaran Gas

Hipertermi

Merangsang RAS

Suplai O2
ke jaringan menurun

Evaporasi meningkat

Sulit tidur

Kelemahan

Cairan tubuh berkurang

Perubahan pola tidur

Intoleransi aktivitas

Defisit volume cairan

Ancaman kehidupan

Metabolisme meningkat

Kecemasan

Kompensasi: cadangan lemak
Dipergunakan oleh tubuh

Peningkatan frekuensi
nafas

Nutrisi kurang dari kebutuhan

2
ASUHAN KEPERAWATAN PERTUSIS PADA PASIEN ANAK
Bordetella pertusis.
↓
Inhalasi droplet
↓
Alveolus
↓
Reaksi antigen-antibodi
↓
Tuberkel pecah
Reaksi radang
↓
pada paru
Eksudasi
↓
↓
Peningkatan produksi
Fibrosis jaringan
sekret
paru
↓
↓
Akumulasi sekret
Iskemia jaringan
↓
paru
Obstruksi jalan nafas
↓
↓
Merangsang reseptor
Batuk-batuk
saraf untuk mengeluarkan
↓
neurotransmeter
Pola nafas
bradikinin, serotonin
tidak efektif
dan histamin
↓
Nyeri

3

Peningkatan aktivitas
seluler
↓
Metabolisme
meningkat
↓
Pemecahan KH,
protein, lemak dan
adanya penekanan
pada saraf pusat
lapar di otak
↓
Kurang nafsu makan
↓
Asupan kurang
↓
BB menurun
↓
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU
OBSTRUKSI MENAHUN (PPOM)
Asap tembakau
polusi udara
↓
Gangguan
pembersihan
paru-paru
↓
Peradangan
bronchus dan
bronkiolus
↓
Peningkatan
produksi sputum
↓
Obstruksi jalan
nafas
↓
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif

Predisposisi genetik
(defisiensi alfa 1-antitripsin)
↓
Sekat dan jaringan
penyokong hilang
↓
Produksi sputum
meningkat
↓
Penyempitan
bronkus
↓
Tegang
↓
Batuk
↓
Batuk terus-menerus
↓
Gangguan pola
tidur

Nafsu makan
menurun
↓
Intake makanan
menurun
↓
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

4

Pertukaran O2 dan CO2
tidak efektif
↓
Gangguan pertukaran
gas
O2 ke jaringan menurun
↓
Metabolisme anaerob
↓
Tidak terpenuhinya
kebutuhan sel
terhadap O2
↓
Kelemahan umum
↓
Intoleransi aktivitas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA

Penyakit hemolitik,
antagonis
↓
Hemolisis
↓
Pembentukan bilirubin
bertambah

Obat-obatan,
misal: salisilat
↓
Defisiensi albumin
↓
Jumlah bilirubin yang
akan diangkut ke hati
berkurang

Gangguan fungsi hepar
(infeksi, asidosis, hipoksia)
↓
Jaundice ASI (pregnanediol)
↓
Defisiensi G-6-PD
↓
Konjugasi bil indirek
menjadi bil direk rendah

Bilirubin indirek meningkat
↓
Hiperbilirubinemia
Dalam jaringan ekstravaskuler
(kulit, konjungtiva, mukosa
dan alat tubuh lain)
Kecemasan orang tua/
keluarga

Ikterus
↓
Fototerapi
↓
Resiko gangguan
integritas kulit

5

Otak
↓
Kernikterus
↓
Resiko injury internal
Kurang informasi
orang tua
↓
Persepsi yang salah
↓
Kurang pengetahuan
orang tua/keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS
DAN KARSINOMA KOLOREKTAL
Kongenital dan akuisita
Peningkatan tekanan
intra abdomen

Kelemahan
Otot
Invaginasi kanalis inguinalis
Penyumbatan usus

Spasme otot

Strangulasi/usus terjepit

Strangulasi usus

Passage usus tidak ada

Nyeri

Vaskularasi terganggu

Aktivitas menurun

Gangren

Intoleransi aktivitas

Distorsi abdomen
Mual dan muntah
Potensial gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Keterangan: 1. Nyeri
2. Intoleransi aktivitas
3. Gangren
4. Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
GASTROINTESTINAL “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS”

Faktor genetik saluran cerna
Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus
Pembengkakan
Ulserasi

Infeksi kuman
Mengeluarkan toksin

Lesi pada
mukosa usus

Meningkatnya
motilitas

Pembentukan
abses

Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan

Abses pecah

Kesempatan
absorbsi <<

Sekresi air dan
elektrolit

Diare

Iritasi pada
mukosa
Nyeri

Permeabilitas
usus meningkat

Intoleransi
aktivitas

Potensial
Gangguan
integritas
kulit

kehilangan
cairan dan
elektrolit

Gangguan
istirahat tidur

Dehidrasi

Tukak tersebar
Stadium lanjut

Tahap kronik

Informasi
kurang

Konsentrasi
CES meningkat

Terjadi
perdarahan yang
terus-menerus

Faktor
psikologis

Tidak
menggunakan
sumber

Tekanan
osmotik
menurun

Resti anemia

Pengulangan
dalam periode
waktu

Salah
persepsi

CES menurun

Kecemasan

Kurang
Pengetahuan

Gangguan
perfusi
Jaringan

7

Shock

Gangguan
eliminasi BAB

Gangguan
Metabolisme
air dan elektrolit
di usus
Isi rongga
usus >>

Volume cairan kurang
dari kebutuhan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN
GASTROINTESTINAL DENGAN DIVERTIKULITIS DAN CROHN
Kelemahan/
menurunnya tegangan
otot dinding kolon
Peningkatan tekanan
dalam lumen kolon

Herniasi mukosa dan submukosa
Divertikulitis/divertikular
Tinja terperangkap
dalam divertikel
Nekrosis divertikel dan
terinfeksi kuman kolon
Divertikulitis

Lesi/iritasi sampai ke otot Pembengkakan mukosa
colon (muskulus propria)
(peradangan)

penyempitan lumen
Obstruksi

Pembuluh darah pecah

Penekanan/mendesak
Jaringan

Cairan tertahan di lumen

Perdarahan/anum

Nyeri

Faeses encer

Penurunan cairan plasma
dan intra vaskuler

Pengeluaran
cairan dan elektrolit

Frekuensi BAB
meningkat

Hipovelemia

Resiko tinggi penurunan
volume cairan

Gangguan eliminasi
BAB, diare

Resiko tinggi
gangguan
perfusi jaringan

Gangguan keseimbangan
asam basa (asidosis)
Mual muntah
Resiko tinggi
gangguan nutrisi

8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS DAN
SIROSIS HATI
Konsumsi
alkohol

Virus
hepatis

Bakteri

Obatobatan

Stress,
dll.

Kerusakan hepatosite
Peradangan hati
Perubahan (aliran darah ke
aliran darah hati menurun)
Nekrosis hati
Resiko tinggi
terhadap
infeksi

stimulus kemoreseption
hipotalamus
Set point berubah

Metabolisme
bilirubin menurun

Rx. peningkatan
panas tubuh

Hiperbilirubinemia

Hipertermi

Ikterus

Mual muntah
Anoreksia
Intake menurun
Gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan

Intoleransi aktivitas

9

Kelemahan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN XEROFTALMIA

Defisiensi vitamin A
Kekeringan pada retina
Impuls yang masuk tidak
Resiko tinggi

Perubahan

dapat ditangkap dengan baik

terhadap

penglihatan

oleh retina dan

cedera

pada senja hari

diteruskan ke saraf optik

Ancaman kehidupan

Gangguan adaptasi gelap

Ansietas

Gangguan sensoriPersepsi penglihatan

10
Gangren
berat

Trauma tak
terasa

Kulit kering
fistula

11
Amputasi

Gangren
sedang

Infeksi

Ulserasi

Infeksi

Ulserasi daerah
Penekanan

Sensasi

Keringat

Penyumbatan
pembuluh
darah

Perubahan
kulit

Sensori

Neuropati

Makroangiopati Mikroangiopati Autonomik

Angiopati

Diabetes mellitus

Hipotensi
takikardia

Perubahan
sikap tubuh

Atropi usus

Motorik

Kekurangan
volume
cairan

↓ volume sirkulasi
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan

Mual muntah

Ketosis

Glukoneugenesis Lipolisis ↑

↓ diuresis osmotik

Poliuri/Nocturi

Glikosuria

Hiperglikemi

Penggunaan
Glukosa

Gangguan metabolisme KH, protein, lemak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DIABETES MELLITUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN
PENDENGARAN ( PRESBIAKUSIS )

Degenerasi tulang-tulang
pendengaran bagian dalam
Hilangnya sel-sel rambut
pada basal kokhlea
gangguan neuronneuron kokhlea
Fungsi pendengaran
menurun
Pendengaran terhadap
kata-kata/rangsang
suara menurun

Menarik
diri dari
lingkungan

Tidak mau mengikuti
kegiatan di rumah
maupun masyarakat

Gangguan
komunikasi verbal

Harga diri
rendah

lebih banyak istirahat
Kurang aktivitas

12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM
CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)
Atherosclerosis dan/atau
spasme pembuluh darah koroner
Penyempitan pembuluh
darah koroner
Ischemia pada arteri koroner
Hipoksia otot jantung
Metabolisme anaerob
Asam laktat meningkat
Asidosis

Reseptor saraf
nyeri terangsang

Fungsi ventrikel
terganggu

Nyeri Dada

Perubahan hemodinamik
(TD dan nadi meningkat)

Merangsang
katekolamin

C.O. menurun

Vasokontriksi perifer

Tekanan jantung meningkat

Hospitalisasi

Tekanan paru-paru

(-) informasi

Sesak nafas

Persepsi yang salah

Ancaman kesehatan

(-) pengetahuan

Ansietas

13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
GASTROINTESTINAL (ULKUS PEPTIKUM)
Ulkus peptikum
Stress, hipersekresi HCl, obat-obatan,
zat-zat perangsang, H. pylori
Merusak mukosa lambung
Terjadi perubahan pada
sawar epitel mukosa lambung
Kerusakan jaringan

Peningkatan HCl

Erosi

Mual/muntah

Merangsang
saraf nyeri

Penurunan nafsu
makan

Gangguan rasa
nyaman nyeri

Histamin meningkat
Merangsang sekresi
asam dan pepsin,
dapat meningkatkan
permeabilitas kapiler
terhadap protein
Edema pada mukosa
lambung
hilangnya protein plasma
Perdarahan

14
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENGATURAN SUHU TUBUH (HIPOTERMIA)

Penuaan (65 tahun)
Disfungsi otonomi
Pada hipotalamus
(region post)

kehilangan massa otot
dan cadangan lemak

Penurunan fungsi
termoregulasi tubuh
Penurunan
suhu tubuh

penurunan metabolisme
tubuh

Kurang pengetahuan

Penurunan energi

Informasi yang tidak tepat

kelemahan

Kecemasan

intoleransi aktivitas

15
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN (ASMA BRONCHIAL)
Faktor Instrinsik

Faktor ekstrinsik

Infeksi kuman

Alergen + faktor genetik

Infeksi saluran pernafasan
Pengaktifan respon imun
(sel mast)
Pengaktifan mediator kimiawi
Histamin, serotinin, kinin

Bronchospasme

edema mukosa

sekresi

inflamasi

Penyempitan jalan nafas
Pola nafas tidak
efektif
Serangan paroksimal
Dispnea, wheezing
Batuk, sputum
Anoreksia

Inefektif bersihan
jalan nafas

Defisit volume cair
Gangguan nutrisi, kurang
dari kebutuhan
susah tidur

ancaman
kehidupan
Kecemasan

Penempatan pola istirahat
tidur

16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PARU
Rokok

Pekerjaan/Polusi

Fibrosis paru

Tumor Paru

Ulserasi bronchus

Metaplasia sel skuamosa
Pada bronchus

Reaksi radang
Pada bronchus

Obstruksi
bronchus

Penumpukan sekret
Batuk

Jalan nafas
inefektif

Empisema
Gangguan Pertukaran Gas

Anoreksia

O2 ke jaringan ↓

Intake menurun

Kelemahan/letih

Gangguan pemenuhan
Nutrisi

Intoleransi
aktivitas

17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMOTORAK
Trauma toraks
Pengumpulan darah
Penurunan ekspansi
dada

Pengumpulan udara

Tarikan pada
pleura parietalis

Penurunan ekspansi
Paru

Peningkatan tekanan
intra toraks

Perlekatan pada
pleura viteral

Sesak

Peningkatan volume
area pleura

Reseptor nyeri
rangsang

Pola nafas
Tidak efektif

Penurunan kapasitas paru

nyeri dada

Distress pernafasan

gangguan rasa
nyaman nyeri

Paru II kolaps
Resiko tinggi
penghentian nafas

18
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN (OCCUPATIONAL LUNG DISEASE)
Lingkunga kerja

Inhalasi berbagai gas

Partikel yang terdapat
dalam udara bebas

Partikel debu

Peranan oksidan dan prokrolitik

bentuk

Merusak struktur paru

solid
berat jenis

biasanya berukuran lebih
dari 0,5 m

lama paparan
Alveolar limning material
menghasilkan C5a kemotoksin
Mempengaruhi makrofag

Bergerak
Mati
Bersama netrofil dan makrofag mempengaruhi
- toksik O2
- elastase
- kolagenase
- protease netral
Reaksi fibrosis paru
Fibrosis meluas
Elastisitas, kapasitas total
Volume residu paru berkurang
Gangguan ventilasi

Peningkatan frekuensi
Nafas

Gangguan pertukaran
gas

O2 ke jaringan
menurun

Merangsang RAS

Ancaman kehidupan

Intoleransi aktivitas

Sulit tidur

Kecemasan

Penempatan pola tidur

19
POST OPERASI RESEKSI USUS PADA KLIEN PERITONITIS
Appendicitis
↓
Inflamasi
↓
Akumulasi pus dan
menyebar ke seluruh rongga abdomen
↓
Eksplorasi sumber perforasi
↓
Peritonitis
↓
Lakukan reseksi usus
Luka bekas operasi
↓
Kurang pengetahuan
↓
Perawatan luka post
operasi in efektif
↓
Resiko tinggi infeksi

Coping in efektif
↓
Fokus pada
diri sendiri
↓
Ansietas

20

Terputusnya kontinuitas
jaringan kulit
↓
Penekanan saraf
↓
Rangsangan pada
serabut myelin
↓
Thalamus
↓
Menganalisa lebih cepat
lokasi dan intensitas
nyeri
↓
Nyeri
↓
Kelemahan fisik
↓
Keterbatasan gerak
↓
Intoleransi aktivitas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER: INFARK MIOKARD AKUT DI WISMAIXPANTI
SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU
KABUPATEN GOWA TANGGAL 2 – 7 AGUSTUS 2004
Arteriosclerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll
↓
Penyempitan lumen arteri koroner
↓
Penyumbatan aliran darah ke jantung
↓
Suplai darah ke jantung tidak adekuat
↓
Iskemia
↓
Sel-sel otot jantung kekurangan
komponen darah yang dibutuhkan
Kerusakan selular yang ireversibel
Suplai O2 ke seluruh jaringan
dan kematian otot/nekrosis otot jantung
tubuh menurun
↓
↓
↓
Merangsang pelepasan
Penurunan daya kontraksi
BMR menurun
mediator kimia:
ventrikel kiri jantung
↓ bradikinin,
histamine,↓
Penurunan energi
prostaglandin
Penurunan jumlah darah
tubuh
↓
yang dipompa ke jantung
↓
Syaraf aferen
↓
Kelemahan
↓
Penurunan jumlah darah
↓
Hipotalamus
↓
Intoleransi
↓
Resiko tinggi perubahan
aktivitas
Cortex cerebri
perfusi jaringan
↓
Gangguan pada
Saraf efferent
pusat pengaturan
↓
nafsu makan
Nyeri dipersepsikan
(hipotalamus)
↓
↓
Respon bagi klien
Anoreksia
↓
↓
Perubahan status
Informasi yang tidak
Asupan/intake nutrisi
kesehatan
adekuat
tidak adekuat
↓
↓
↓
Koping tak efektif
Kurang pengetahuan
Nutrisi kurang
↓
Ansietas

21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. N DENGAN POST PARTUM
SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG
NIFAS KLINIK BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 13 – 15 OKTOBER 2003

Perubahan status
kesehatan
↓
Ansietas
↓
Primi Para
↓
Kurang pengalaman
tentang perawatan
payudara dan cara
menyusui
↓
Isapan yang tidak
adekuat
↓
Proses laktasi yang
tidak efektif
↓
Resiko terjadinya
bendungan ASI
Kurang pengetahuan
tentang ber-KB
↓
Tidak ber-KB
↓
Masa subur
↓
Resiko terjadinya
kehamilan berikutnya

Kehamilan cukup bulan
↓
Persalinan dengan indikasi letak lintang
↓
Persalinan buatan
↓
Sectio caesarea
↓
↓
↓
Kurang informasi
Insisi
↓
↓
Kurang pengetahuan
Luka operasi
↓
↓
Takut, cemas
Terputusnya kontinuitas
↓
jaringan
Immobilisasi
↓
↓
Rangsangan ujung
Peristaltik usus
saraf bebas
menurun
↓
↓
Thalamus
Konstipasi
↓
↓
Cortex cerebri
Perubahan pola
↓
eliminasi BAB
Nyeri
Perdarahan
↓
Resiko terjadinya
kekurangan cairan
dan elektrolit

Bengkak

Panas

22

Nyeri

Merah

↓
Post operasi
↓
Rawat inap
↓
Ruangan yang padat
↓
Lingkungan yang
tidak tenang
↓
Ribut, kurang
nyaman
↓
Adaptasi kurang
↓
Pola tidur terganggu
↓
Teknik septik dan
aseptik
↓
Port Dentry
mikroorganisme
↓
Tanda radang
↓
Penurunan Fungsi
↓
Infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI WISMA 11 PANTI SOSIAL TRESNA
WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN
GOWA 2 - 7 AGUSTUS 2004
Diabetes mellitus
↓
Sel beta pankreas
terganggu
↓
Produksi insulin
menurun
↓
Sel hungry
Sekresi insulin
↓ + faktor eksternal
menurun
Ulkus
↓
↓
Hiperglikemia
Gangguan integritas
↓
jaringan
Nutrisi ke sel kurang
↓
↓
Port de entry
Hipometabolik
↓
↓
Invasi mikroorganisme
Nutrisi kurang dari
↓
kebutuhan
Infeksi
Pelepasan mediator kimia
(bradikinin, histamine,
prostaglandin)
↓
Saraf aferen
↓
Hipotalamus
↓
Korteks serebri
↓
Saraf eferen
↓
Nyeri

23

Perubahan status
kesehatan
↓
Sumber informasi yang
tidak adekuat
↓
Kurang Pengetahuan
↓
Stressor meningkat
↓
Koping klien tidak
efektif
↓
Kecemasan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “A” DENGAN GANGGUAN
KARDIOVASKULER INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICU/ICCU RSUD
LABUANG BAJI TANGGAL 10-13 JUNI 2004
Arteriosklerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll
↓
Penyempitan lumen arteri koroner
↓
Penyumbatan aliran darah ke jantung
↓
Suplai darah ke jantung tidak adekuat
↓
ISKEMIA
↓
Sel-sel otot jantung kekurangan
komponen darah yang dibutuhkan
Kerusakan selular yang ireversibel
Suplai O2 ke seluruh jaringan
dan kematian otot/nekrosis otot jantung
tubuh menurun
↓
↓
↓
Syaraf aferen
Penurunan daya kontraksi
EMR menurun
↓
ventrikel kiri jantung
↓
Merangsang pelepasan
↓
Penurunan energi
mediator kimia:
Penurunan jumlah darah
tubuh
bradikinin, histamine,
yang dipompa ke jantung
↓
prostaglandin
↓
Kelemahan
↓
Penurunan jumlah darah
↓
Pusat syaraf nyeri
yang dipompa ke jantung
Intoleransi
di thalamus
↓
aktivitas
↓
Penurunan curah jantung
Nociceftor
↓
↓
Penurunan/penghentian
Cortax cerebri
aliran darah
↓
↓
Nyeri dipersepsikan
Resiko tinggi perubahan
↓
perfusi jaringan
Respon bagi klien
↓
Perubahan status
kesehatan
↓
Koping tak efektif
↓
Ansietas

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI RUANG PERAWATAN BAJI
DAKKA III LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 08 - 10 SEPTEMBER
2003
Asupan Na
meningkat

Perubahan
genetik

Stress

Faktor
genetik

Obesitas

Retensi Na
di ginjal

Luas infiltrat
menurun

Aktivitas
simpatis
meningkat

Renin
angiotensin
meningkat

Perubahan
membran
sel

Volume cairan
meningkat

Kontriksi
vena

Preload
meningkat

Kontraktilitas
meningkat

Kontriksi
fungsional

Curah jantung meningkat

Hiperinsulinemia

Hipertrofi
struktural

Tahanan perifer meningkat
Hipertensi

Hospitalisasi
↓
Informasi tentang penyakit dan
perawatan tidak adekuat
↓
Kurang pengetahuan

Peningkatan beban kerja jantung
↓
Hipertrofi ventrikel kiri dan penebalan
dinding pembuluh darah
↓
Vasokontriksi pembuluh darah
↓
Peningkatan tekanan vaskuler cerebral

Menekan serabut saraf otak
↓
Stimulasi ujung saraf bebas
↓
Hipotalamus
↓
Cortex cerebri
↓
Nyeri

Aktivitas saraf simpatis meningkat
↓
Katekolamin meningkat
↓
Hambatan di saluran cerna
↓
Anoreksia
↓
Mual dan muntah
↓
Intake nutrisi kurang
↓
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

25
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. H DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN ANAK
BAJI MINASA BPRSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 5-7
OKTOBER 2003
Kuman S. Thypi masuk ke dalam usus halus

Reabsorbsi air
menurun
↓
Akumulasi feces
↓
Feses mengeras
↓
Konstipasi
↓
Gangguan
Eliminasi BAB
Gangguan
pemenuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan

Akumulasi endotoksin
di usus halus
↓
Peristaltic usus
menurun
↓
Kompensasi usus
menurun
↓
Reabsorbsi makanan
terganggu
↓
Merangsang
hipotalamus
↓
Anoreksia
Metabolisme darah
meningkat
↓
Tubuh menkompensasi
cairan yang hilang
↓
Haluaran lebih besar
dari asupan
↓
Balance cairan
terganggu
↓
Kurang volume
cairan

↓
Mengeluarkan endotoksin
↓
Langsung mengeluarkan
pirogen di usus halus
↓
Mempengaruhi termoregulator
di hipotalamus melalui
aliran darah
↓
Peningkatan suhu tubuh
↓
Rangsangan RAS
↓
Medulla oblongata
sebagai pusat pengatur
tidur
↓
Gangguan istirahat
Perubahan status kesehatan
klien dan kurang pengetahuan
dan informasi
↓
Beban psikologis
↓
Selalu bertanya tentang
penyakitnya
↓
Kurang pengetahuan
↓
Kecemasan

26

Merangsang saraf
simpatis
↓
CO menurun
↓
Sirkulasi darah
menurun
↓
Kelemahan fisik
↓
Bedrest/tirah baring lama
↓
gangguan integritas kulit
Keterbatasan gerak
↓
Kebutuhan klien dilayani
di tempat tidur
↓
Gangguan ADL
Aktivitas diet yang
tidak sesuai
↓
Resiko komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI RUANG PERAWATAN BEDAH BAJI
DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR
Penghancuran sel-sel beta pankreas oleh proses autoimun (gen, virus)
↓
Ketidakmampuan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin
↓
Defisiensi insulin
Transport glukosa
ke jaringan
menurun
↓
Glukosa darah
meningkat
↓
Makanan tidak
dapat diproduksi
dalam sel
↓
Untuk memproduksi
dibutuhkan
peningkatan
metabolisme
↓
Kerja metabolisme
meningkat
↓
Membutuhkan energi
yang banyak
↓
Kelemahan

Koping yang tidak
adekuat
↓
Stressor
↓
Cemas

Transport glukosa
ke jaringan menurun
↓
hiperglikemia
↓
Metabolisme sel
menurun
↓
Glikogenolisis
↓
Asam lemak
meningkat
↓
Badan keton
meningkat
↓
Energi cadangan
meningkat
↓
Respon kompensasi
tubuh untuk memenuhi
energi menurun
↓
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DM
↓
Perubahan status
kesehatan
↓
Informasi kurang
↓
Pengetahuan tentang
penyakit kurang
↓
Kurang Pengetahuan

27

Gangguan proses
Metabolisme protein
pengangkutan glukosa dalam sel/jaringan
dalam darah ke
menurun
dalam sel
↓
↓
Hiperglikemia
Gangguan metabolisme ↓
protein, lemak
Kemampuan ginjal
↓
absorbsi glukosa
Sel tubuh mengalami terbatas
strafase
↓
↓
Glukouria
Penurunan kemampuan ↓
sel-sel tubuh
Diuresis osmotik
↓
↓
Immun menurun
Poliuria
↓
↓
Tubuh rentang infeksi Defisit volume
↓
cairan/elektrolit
hambatan
penyembuhan luka
Kehilangan hipotonik
↓
↓
Invasi kuman/bakteri Penurunan volume
↓
↓
Area yang sangat baik Syok
untuk pertumbuhan
↓
kuman
Penurunan kesadaran
↓
↓
Infeksi
Gangguan persepsi
sensorik
Pembentukan ATP
menurun
↓
Produksi energi menurun
↓
Kelemahan dan kelelahan
↓
Kergantungan thd org. kain → ketidakberdayaan
28

Nyeri

Corteks cerebri

Ke hipothalamus

Resiko terjadi
infeksi jalan

Terjadi reaksi
radang

Pelepasan Zat
Bradkinin Histamin
Prostagladin

Resepninociceptor
(ujung suaraf
bebas) diantaranya
kesum-sum tulang
belakang

Post the entry
mikro organisme

Terputusnya
kontinuitas jaringan

Ruptur perineum (luka jahitan)

Episiotomi

Kurang informasi
merawat bayi

Gangguan istirahat
tidur

Adanya peran
sebagai ibu

Kekurangan
volume cairan

His Pengiring
Cemas

Pendarahan

Kontraksi Uterus

Gangguan pola
BAB

Konstipasi

Perostatik usus
menururn

Calon menjadi
kosong

Alat pencernaan
mendapat tekanan

Sistem
gastromtestinal

Perubahan pada Post Partum

Perubahan psikis

Gangguan pola
eliminasi BAK

Retensi urine

Obstruksi uretra

Odema dan
hypermia kandung
dinding kemih

Invousio
Lemah

Sistem Perkemihan

Sistem reproduksi

POST PARTUM

Bendungan Air
Susu Ibu

Isapan bayi
kurang

Pengeluaran ASI
kurang

Laktasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN POST PARTUM INDIKASI
EPISIOTOMI DI RUANG NIFAS RUMAH BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL
7 – 9 OKTOBER 2003
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS AKUT DI RUANG PERAWATAN BAJI
DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 12 S/D 14
OKTOBER 2003

Diet
(makanan/
minuman
yang
mengiritasi
↓
Peningkatan
produksi asam
lambung
↓
Intake tak
adekuat
↓
Nutrisi kurang
dari kebutuhan

Faktor agresif
↓
NSAID
- aspirin
- asam mefenamat
- Ibuprofen
- Fenilbutazon

H. pylori
↓
Melekat pada
epitel
lambung

Nyeri
↑
Hipotalamus
(pusat nyeri)
↑
Erosi mukosa
Rangsang zat
lambung
bradikinin, histamin ↓
serosonin
Kerusakan
↑
mukosa
Lambung luka
↓
Medula
↑
Gastritis
vomiting
Reaksi radang
↓
centre
↑
Gastritis kronis
↑
Peningkatan
Tipe A
Stimulasi saraf
Produksi HCl +
↓
chol mengik
pepsin
Aktivasi
↑
norepineprine
Kerusakan barier Adanya gangguan (saraf otonom)
lambung
fungsi mukosa
↓
Saraf simpatis
Mual, muntah
Atropi mukosa
terangsang untuk
↓
lambung secara
aktivasi RAS
Pengeluaran
bertahap
↓
cairan yang lebih ↓
REM menurun
dari tubuh
Tidak ada
↓
↓
aktivitas kelenjar Pasien terjaga
Proses berlanjut lambung
↓
↓
↓
Perubahan pola
Defisit volume
Sel-sel parietal
tidur
cairan
chief cell
hilang
HCl, pepsin/Fe
intrinsik menurun
29

Refluks usus
lambung
↓
Suasana asam
pada lumen
lambung
↓
Mempercepat
kerusakan
mukosal barier
oleh cairan usus
↓
Difusi balik
ion H
meningkat

Stress fisis
Perfusi mukosa
lambung
terganggu
↓
Timbul daerah
infark kecil
↓
Memacu
sekresi HCl

Perubahan status
kesehatan
↓
Hospitalisasi
↓
Kurang informasi
tentang diet
↓
Kurang
pengetahuan

Penatalaksanaan
diagnostik
dan
pengobatan
↓
Kecemasan

Absorpsi
B12

Anemia
pernisiosa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. “R” DENGAN PERSALINAN
NORMAL DI KAMAR BERSALIN RB. MATTIROBAJI SUNGGUMINASA –
GOWA TANGGAL 26 S/D 27 OKTOBER 2003

Penggunaan secara
maneuver, posisi kaki
tidak tepat, tindakan
yang salah dari
penolong
↓
Resiko cedera pada
ibu dan janin

Proses Kelahiran
↓
Penurunan kadar progesterone
↓
Peningkatan kadar estrogen
↓
Rangsangan uterus untuk
kontraksi (HIS)
↓
Dilatasi serviks
↓
Turunnya kepala
↓
Tekanan ocupit pada N. spinal
↓
Cortex cerebri
↓
Nyeri
↓
Kurang pengetahuan atau
pengalaman sebelumnya
↓
Merupakan stressor
↓
Mekanisme koping
tidak efektif
↓
Cemas

30

pengeluaran energi
selama persalinan
↓
Kelelahan

Klien merasa takut
untuk berkemih
↓
Resiko terjadinya
retensi urine

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

Viewers also liked (20)

Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Penyimpangan kdm
Penyimpangan kdmPenyimpangan kdm
Penyimpangan kdm
 
Fish bone proposal
Fish bone proposalFish bone proposal
Fish bone proposal
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Asuhan keperawatan pada bendungan asi
Asuhan keperawatan pada bendungan asiAsuhan keperawatan pada bendungan asi
Asuhan keperawatan pada bendungan asi
 
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Tumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaTumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedha
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Osteomalasia AKPER PEMKAB MUNA
Osteomalasia  AKPER PEMKAB MUNA Osteomalasia  AKPER PEMKAB MUNA
Osteomalasia AKPER PEMKAB MUNA
 
309885625-LP-ANC-docx
309885625-LP-ANC-docx309885625-LP-ANC-docx
309885625-LP-ANC-docx
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Analisa data kusta2
Analisa data kusta2Analisa data kusta2
Analisa data kusta2
 
Presentation1 kel
Presentation1 kelPresentation1 kel
Presentation1 kel
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitas
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
Penyimpangan kdm batu ginjal
Penyimpangan kdm batu ginjalPenyimpangan kdm batu ginjal
Penyimpangan kdm batu ginjal
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 

Similar to 1. Hepatitis akut/kronis2. Peningkatan enzim hati3. Pembengkakan hati4. Ikterus5. Nyeri hati6. Gangguan fungsi hati7. Sirosis hati8. Hipertensi portal9. Varises esofagus10. Hemoragia varises11. Ensefalopati12. Ascites13. Sindroma buncis14. Gangguan koagulasi15. Anemia16. Hipoproteinemia17. Edema18. Gangguan nutrisi19

1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.pptAyu Rahayu
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.pptretno915824
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxbrosissply
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanRofi'ah Muwafaqoh
 
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptxLaporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptxrusmia5
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3089633666
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblrHelma dr.
 
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptxesterpakpahan3
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna helmy lisik miko
 

Similar to 1. Hepatitis akut/kronis2. Peningkatan enzim hati3. Pembengkakan hati4. Ikterus5. Nyeri hati6. Gangguan fungsi hati7. Sirosis hati8. Hipertensi portal9. Varises esofagus10. Hemoragia varises11. Ensefalopati12. Ascites13. Sindroma buncis14. Gangguan koagulasi15. Anemia16. Hipoproteinemia17. Edema18. Gangguan nutrisi19 (20)

Poned dan ponek
Poned dan ponekPoned dan ponek
Poned dan ponek
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptxLaporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Hemintiasis
Hemintiasis Hemintiasis
Hemintiasis
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx
1. ASFIKSIA NEONATORUM.pptx
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

1. Hepatitis akut/kronis2. Peningkatan enzim hati3. Pembengkakan hati4. Ikterus5. Nyeri hati6. Gangguan fungsi hati7. Sirosis hati8. Hipertensi portal9. Varises esofagus10. Hemoragia varises11. Ensefalopati12. Ascites13. Sindroma buncis14. Gangguan koagulasi15. Anemia16. Hipoproteinemia17. Edema18. Gangguan nutrisi19

  • 1. DAFTAR ISI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia) Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis Ulseratif dan Apendisitis” Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan Crohn Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis) Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina Pectoris) Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum) Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh (Hipotermia) Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma Bronchial) Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational Lung Disease) Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004 Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober 2003 Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004 Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004 Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10 September 2003 Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar Tanggal 5-7 Oktober 2003 Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003 Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D 14 Oktober 2003 Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA PNEUMONIA Virus Peningkatan produksi sekret ↓ Akumulasi sekret ↓ Obstruksi jalan nafas ↓ Gangguan ventilasi ↓ Bersihan jalan nafas tidak efektif Peningkatan frekuensi nafas ↓ Perangsangan RAS ↓ Susah tidur ↓ Perubahan pola tidur Ancaman kehidupan ↓ Ansietas (orang tua) Bakteri Jamur Aspirasi Saluran nafas bagian bawah ↓ Bronchiolus ↓ Alveolus ↓ Reaksi radang Stimulasi pada bronchus chemoreseptor dan alveolus hipothalamus ↓ ↓ Fibrosus dan Set point pelebaran bertambah ↓ ↓ Atelektasis Respon menggigil ↓ ↓ Rangsangan Gangguan Reaksi batuk difusi peningkatan panas ↓ ↓ tubuh Nyeri Gangguan ↓ pleuritik pertukaran Hipertermi ↓ gas ↓ Gangguan ↓ Evaporasi rasa nyaman O2 ke jaringan meningkat nyeri menurun ↓ ↓ Cairan tubuh Resiko infeksi Kelemahan berkurang (penyebaran) ↓ ↓ Intoleransi Defisit volume Distensi aktivitas cairan abdomen ↓ Metabolisme Muntah meningkat ↓ Kompensasi cadangan lemak digunakan tubuh ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan 1
  • 3. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MANULA DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI (PNEUMONIA) Streptococcus, staphylococcus, dll. Saluran nafas bagian atas Bronchiolus Alveoli Akumulasi Sekret Reaksi radang pada Bronchus dan Alveolus Stimulasi chemoreseption hipotalamus Obstruksi jalan nafas Fibrosus dan pelebaran set point berubah Gangguan ventilasi Atelektasis respon menggigil Bersihan jalan inefektif Gangguan difusi Reaksi peningkatan Suhu tubuh Gangguan Pertukaran Gas Hipertermi Merangsang RAS Suplai O2 ke jaringan menurun Evaporasi meningkat Sulit tidur Kelemahan Cairan tubuh berkurang Perubahan pola tidur Intoleransi aktivitas Defisit volume cairan Ancaman kehidupan Metabolisme meningkat Kecemasan Kompensasi: cadangan lemak Dipergunakan oleh tubuh Peningkatan frekuensi nafas Nutrisi kurang dari kebutuhan 2
  • 4. ASUHAN KEPERAWATAN PERTUSIS PADA PASIEN ANAK Bordetella pertusis. ↓ Inhalasi droplet ↓ Alveolus ↓ Reaksi antigen-antibodi ↓ Tuberkel pecah Reaksi radang ↓ pada paru Eksudasi ↓ ↓ Peningkatan produksi Fibrosis jaringan sekret paru ↓ ↓ Akumulasi sekret Iskemia jaringan ↓ paru Obstruksi jalan nafas ↓ ↓ Merangsang reseptor Batuk-batuk saraf untuk mengeluarkan ↓ neurotransmeter Pola nafas bradikinin, serotonin tidak efektif dan histamin ↓ Nyeri 3 Peningkatan aktivitas seluler ↓ Metabolisme meningkat ↓ Pemecahan KH, protein, lemak dan adanya penekanan pada saraf pusat lapar di otak ↓ Kurang nafsu makan ↓ Asupan kurang ↓ BB menurun ↓ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
  • 5. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI MENAHUN (PPOM) Asap tembakau polusi udara ↓ Gangguan pembersihan paru-paru ↓ Peradangan bronchus dan bronkiolus ↓ Peningkatan produksi sputum ↓ Obstruksi jalan nafas ↓ Bersihan jalan nafas tidak efektif Predisposisi genetik (defisiensi alfa 1-antitripsin) ↓ Sekat dan jaringan penyokong hilang ↓ Produksi sputum meningkat ↓ Penyempitan bronkus ↓ Tegang ↓ Batuk ↓ Batuk terus-menerus ↓ Gangguan pola tidur Nafsu makan menurun ↓ Intake makanan menurun ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4 Pertukaran O2 dan CO2 tidak efektif ↓ Gangguan pertukaran gas O2 ke jaringan menurun ↓ Metabolisme anaerob ↓ Tidak terpenuhinya kebutuhan sel terhadap O2 ↓ Kelemahan umum ↓ Intoleransi aktivitas
  • 6. ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA Penyakit hemolitik, antagonis ↓ Hemolisis ↓ Pembentukan bilirubin bertambah Obat-obatan, misal: salisilat ↓ Defisiensi albumin ↓ Jumlah bilirubin yang akan diangkut ke hati berkurang Gangguan fungsi hepar (infeksi, asidosis, hipoksia) ↓ Jaundice ASI (pregnanediol) ↓ Defisiensi G-6-PD ↓ Konjugasi bil indirek menjadi bil direk rendah Bilirubin indirek meningkat ↓ Hiperbilirubinemia Dalam jaringan ekstravaskuler (kulit, konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lain) Kecemasan orang tua/ keluarga Ikterus ↓ Fototerapi ↓ Resiko gangguan integritas kulit 5 Otak ↓ Kernikterus ↓ Resiko injury internal Kurang informasi orang tua ↓ Persepsi yang salah ↓ Kurang pengetahuan orang tua/keluarga
  • 7. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS DAN KARSINOMA KOLOREKTAL Kongenital dan akuisita Peningkatan tekanan intra abdomen Kelemahan Otot Invaginasi kanalis inguinalis Penyumbatan usus Spasme otot Strangulasi/usus terjepit Strangulasi usus Passage usus tidak ada Nyeri Vaskularasi terganggu Aktivitas menurun Gangren Intoleransi aktivitas Distorsi abdomen Mual dan muntah Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Keterangan: 1. Nyeri 2. Intoleransi aktivitas 3. Gangren 4. Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan 6
  • 8. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS” Faktor genetik saluran cerna Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus Pembengkakan Ulserasi Infeksi kuman Mengeluarkan toksin Lesi pada mukosa usus Meningkatnya motilitas Pembentukan abses Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Abses pecah Kesempatan absorbsi << Sekresi air dan elektrolit Diare Iritasi pada mukosa Nyeri Permeabilitas usus meningkat Intoleransi aktivitas Potensial Gangguan integritas kulit kehilangan cairan dan elektrolit Gangguan istirahat tidur Dehidrasi Tukak tersebar Stadium lanjut Tahap kronik Informasi kurang Konsentrasi CES meningkat Terjadi perdarahan yang terus-menerus Faktor psikologis Tidak menggunakan sumber Tekanan osmotik menurun Resti anemia Pengulangan dalam periode waktu Salah persepsi CES menurun Kecemasan Kurang Pengetahuan Gangguan perfusi Jaringan 7 Shock Gangguan eliminasi BAB Gangguan Metabolisme air dan elektrolit di usus Isi rongga usus >> Volume cairan kurang dari kebutuhan
  • 9. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN GASTROINTESTINAL DENGAN DIVERTIKULITIS DAN CROHN Kelemahan/ menurunnya tegangan otot dinding kolon Peningkatan tekanan dalam lumen kolon Herniasi mukosa dan submukosa Divertikulitis/divertikular Tinja terperangkap dalam divertikel Nekrosis divertikel dan terinfeksi kuman kolon Divertikulitis Lesi/iritasi sampai ke otot Pembengkakan mukosa colon (muskulus propria) (peradangan) penyempitan lumen Obstruksi Pembuluh darah pecah Penekanan/mendesak Jaringan Cairan tertahan di lumen Perdarahan/anum Nyeri Faeses encer Penurunan cairan plasma dan intra vaskuler Pengeluaran cairan dan elektrolit Frekuensi BAB meningkat Hipovelemia Resiko tinggi penurunan volume cairan Gangguan eliminasi BAB, diare Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan Gangguan keseimbangan asam basa (asidosis) Mual muntah Resiko tinggi gangguan nutrisi 8
  • 10. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS DAN SIROSIS HATI Konsumsi alkohol Virus hepatis Bakteri Obatobatan Stress, dll. Kerusakan hepatosite Peradangan hati Perubahan (aliran darah ke aliran darah hati menurun) Nekrosis hati Resiko tinggi terhadap infeksi stimulus kemoreseption hipotalamus Set point berubah Metabolisme bilirubin menurun Rx. peningkatan panas tubuh Hiperbilirubinemia Hipertermi Ikterus Mual muntah Anoreksia Intake menurun Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Intoleransi aktivitas 9 Kelemahan
  • 11. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN XEROFTALMIA Defisiensi vitamin A Kekeringan pada retina Impuls yang masuk tidak Resiko tinggi Perubahan dapat ditangkap dengan baik terhadap penglihatan oleh retina dan cedera pada senja hari diteruskan ke saraf optik Ancaman kehidupan Gangguan adaptasi gelap Ansietas Gangguan sensoriPersepsi penglihatan 10
  • 12. Gangren berat Trauma tak terasa Kulit kering fistula 11 Amputasi Gangren sedang Infeksi Ulserasi Infeksi Ulserasi daerah Penekanan Sensasi Keringat Penyumbatan pembuluh darah Perubahan kulit Sensori Neuropati Makroangiopati Mikroangiopati Autonomik Angiopati Diabetes mellitus Hipotensi takikardia Perubahan sikap tubuh Atropi usus Motorik Kekurangan volume cairan ↓ volume sirkulasi Nutrisi kurang dari kebutuhan Mual muntah Ketosis Glukoneugenesis Lipolisis ↑ ↓ diuresis osmotik Poliuri/Nocturi Glikosuria Hiperglikemi Penggunaan Glukosa Gangguan metabolisme KH, protein, lemak ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DIABETES MELLITUS
  • 13. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN ( PRESBIAKUSIS ) Degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam Hilangnya sel-sel rambut pada basal kokhlea gangguan neuronneuron kokhlea Fungsi pendengaran menurun Pendengaran terhadap kata-kata/rangsang suara menurun Menarik diri dari lingkungan Tidak mau mengikuti kegiatan di rumah maupun masyarakat Gangguan komunikasi verbal Harga diri rendah lebih banyak istirahat Kurang aktivitas 12
  • 14. ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS) Atherosclerosis dan/atau spasme pembuluh darah koroner Penyempitan pembuluh darah koroner Ischemia pada arteri koroner Hipoksia otot jantung Metabolisme anaerob Asam laktat meningkat Asidosis Reseptor saraf nyeri terangsang Fungsi ventrikel terganggu Nyeri Dada Perubahan hemodinamik (TD dan nadi meningkat) Merangsang katekolamin C.O. menurun Vasokontriksi perifer Tekanan jantung meningkat Hospitalisasi Tekanan paru-paru (-) informasi Sesak nafas Persepsi yang salah Ancaman kesehatan (-) pengetahuan Ansietas 13
  • 15. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL (ULKUS PEPTIKUM) Ulkus peptikum Stress, hipersekresi HCl, obat-obatan, zat-zat perangsang, H. pylori Merusak mukosa lambung Terjadi perubahan pada sawar epitel mukosa lambung Kerusakan jaringan Peningkatan HCl Erosi Mual/muntah Merangsang saraf nyeri Penurunan nafsu makan Gangguan rasa nyaman nyeri Histamin meningkat Merangsang sekresi asam dan pepsin, dapat meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein Edema pada mukosa lambung hilangnya protein plasma Perdarahan 14
  • 16. ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH (HIPOTERMIA) Penuaan (65 tahun) Disfungsi otonomi Pada hipotalamus (region post) kehilangan massa otot dan cadangan lemak Penurunan fungsi termoregulasi tubuh Penurunan suhu tubuh penurunan metabolisme tubuh Kurang pengetahuan Penurunan energi Informasi yang tidak tepat kelemahan Kecemasan intoleransi aktivitas 15
  • 17. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (ASMA BRONCHIAL) Faktor Instrinsik Faktor ekstrinsik Infeksi kuman Alergen + faktor genetik Infeksi saluran pernafasan Pengaktifan respon imun (sel mast) Pengaktifan mediator kimiawi Histamin, serotinin, kinin Bronchospasme edema mukosa sekresi inflamasi Penyempitan jalan nafas Pola nafas tidak efektif Serangan paroksimal Dispnea, wheezing Batuk, sputum Anoreksia Inefektif bersihan jalan nafas Defisit volume cair Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan susah tidur ancaman kehidupan Kecemasan Penempatan pola istirahat tidur 16
  • 18. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PARU Rokok Pekerjaan/Polusi Fibrosis paru Tumor Paru Ulserasi bronchus Metaplasia sel skuamosa Pada bronchus Reaksi radang Pada bronchus Obstruksi bronchus Penumpukan sekret Batuk Jalan nafas inefektif Empisema Gangguan Pertukaran Gas Anoreksia O2 ke jaringan ↓ Intake menurun Kelemahan/letih Gangguan pemenuhan Nutrisi Intoleransi aktivitas 17
  • 19. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMOTORAK Trauma toraks Pengumpulan darah Penurunan ekspansi dada Pengumpulan udara Tarikan pada pleura parietalis Penurunan ekspansi Paru Peningkatan tekanan intra toraks Perlekatan pada pleura viteral Sesak Peningkatan volume area pleura Reseptor nyeri rangsang Pola nafas Tidak efektif Penurunan kapasitas paru nyeri dada Distress pernafasan gangguan rasa nyaman nyeri Paru II kolaps Resiko tinggi penghentian nafas 18
  • 20. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (OCCUPATIONAL LUNG DISEASE) Lingkunga kerja Inhalasi berbagai gas Partikel yang terdapat dalam udara bebas Partikel debu Peranan oksidan dan prokrolitik bentuk Merusak struktur paru solid berat jenis biasanya berukuran lebih dari 0,5 m lama paparan Alveolar limning material menghasilkan C5a kemotoksin Mempengaruhi makrofag Bergerak Mati Bersama netrofil dan makrofag mempengaruhi - toksik O2 - elastase - kolagenase - protease netral Reaksi fibrosis paru Fibrosis meluas Elastisitas, kapasitas total Volume residu paru berkurang Gangguan ventilasi Peningkatan frekuensi Nafas Gangguan pertukaran gas O2 ke jaringan menurun Merangsang RAS Ancaman kehidupan Intoleransi aktivitas Sulit tidur Kecemasan Penempatan pola tidur 19
  • 21. POST OPERASI RESEKSI USUS PADA KLIEN PERITONITIS Appendicitis ↓ Inflamasi ↓ Akumulasi pus dan menyebar ke seluruh rongga abdomen ↓ Eksplorasi sumber perforasi ↓ Peritonitis ↓ Lakukan reseksi usus Luka bekas operasi ↓ Kurang pengetahuan ↓ Perawatan luka post operasi in efektif ↓ Resiko tinggi infeksi Coping in efektif ↓ Fokus pada diri sendiri ↓ Ansietas 20 Terputusnya kontinuitas jaringan kulit ↓ Penekanan saraf ↓ Rangsangan pada serabut myelin ↓ Thalamus ↓ Menganalisa lebih cepat lokasi dan intensitas nyeri ↓ Nyeri ↓ Kelemahan fisik ↓ Keterbatasan gerak ↓ Intoleransi aktivitas
  • 22. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: INFARK MIOKARD AKUT DI WISMAIXPANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA TANGGAL 2 – 7 AGUSTUS 2004 Arteriosclerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll ↓ Penyempitan lumen arteri koroner ↓ Penyumbatan aliran darah ke jantung ↓ Suplai darah ke jantung tidak adekuat ↓ Iskemia ↓ Sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah yang dibutuhkan Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Merangsang pelepasan Penurunan daya kontraksi BMR menurun mediator kimia: ventrikel kiri jantung ↓ bradikinin, histamine,↓ Penurunan energi prostaglandin Penurunan jumlah darah tubuh ↓ yang dipompa ke jantung ↓ Syaraf aferen ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Hipotalamus ↓ Intoleransi ↓ Resiko tinggi perubahan aktivitas Cortex cerebri perfusi jaringan ↓ Gangguan pada Saraf efferent pusat pengaturan ↓ nafsu makan Nyeri dipersepsikan (hipotalamus) ↓ ↓ Respon bagi klien Anoreksia ↓ ↓ Perubahan status Informasi yang tidak Asupan/intake nutrisi kesehatan adekuat tidak adekuat ↓ ↓ ↓ Koping tak efektif Kurang pengetahuan Nutrisi kurang ↓ Ansietas 21
  • 23. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. N DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS KLINIK BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 13 – 15 OKTOBER 2003 Perubahan status kesehatan ↓ Ansietas ↓ Primi Para ↓ Kurang pengalaman tentang perawatan payudara dan cara menyusui ↓ Isapan yang tidak adekuat ↓ Proses laktasi yang tidak efektif ↓ Resiko terjadinya bendungan ASI Kurang pengetahuan tentang ber-KB ↓ Tidak ber-KB ↓ Masa subur ↓ Resiko terjadinya kehamilan berikutnya Kehamilan cukup bulan ↓ Persalinan dengan indikasi letak lintang ↓ Persalinan buatan ↓ Sectio caesarea ↓ ↓ ↓ Kurang informasi Insisi ↓ ↓ Kurang pengetahuan Luka operasi ↓ ↓ Takut, cemas Terputusnya kontinuitas ↓ jaringan Immobilisasi ↓ ↓ Rangsangan ujung Peristaltik usus saraf bebas menurun ↓ ↓ Thalamus Konstipasi ↓ ↓ Cortex cerebri Perubahan pola ↓ eliminasi BAB Nyeri Perdarahan ↓ Resiko terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit Bengkak Panas 22 Nyeri Merah ↓ Post operasi ↓ Rawat inap ↓ Ruangan yang padat ↓ Lingkungan yang tidak tenang ↓ Ribut, kurang nyaman ↓ Adaptasi kurang ↓ Pola tidur terganggu ↓ Teknik septik dan aseptik ↓ Port Dentry mikroorganisme ↓ Tanda radang ↓ Penurunan Fungsi ↓ Infeksi
  • 24. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI WISMA 11 PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA 2 - 7 AGUSTUS 2004 Diabetes mellitus ↓ Sel beta pankreas terganggu ↓ Produksi insulin menurun ↓ Sel hungry Sekresi insulin ↓ + faktor eksternal menurun Ulkus ↓ ↓ Hiperglikemia Gangguan integritas ↓ jaringan Nutrisi ke sel kurang ↓ ↓ Port de entry Hipometabolik ↓ ↓ Invasi mikroorganisme Nutrisi kurang dari ↓ kebutuhan Infeksi Pelepasan mediator kimia (bradikinin, histamine, prostaglandin) ↓ Saraf aferen ↓ Hipotalamus ↓ Korteks serebri ↓ Saraf eferen ↓ Nyeri 23 Perubahan status kesehatan ↓ Sumber informasi yang tidak adekuat ↓ Kurang Pengetahuan ↓ Stressor meningkat ↓ Koping klien tidak efektif ↓ Kecemasan
  • 25. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “A” DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICU/ICCU RSUD LABUANG BAJI TANGGAL 10-13 JUNI 2004 Arteriosklerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll ↓ Penyempitan lumen arteri koroner ↓ Penyumbatan aliran darah ke jantung ↓ Suplai darah ke jantung tidak adekuat ↓ ISKEMIA ↓ Sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah yang dibutuhkan Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Syaraf aferen Penurunan daya kontraksi EMR menurun ↓ ventrikel kiri jantung ↓ Merangsang pelepasan ↓ Penurunan energi mediator kimia: Penurunan jumlah darah tubuh bradikinin, histamine, yang dipompa ke jantung ↓ prostaglandin ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Pusat syaraf nyeri yang dipompa ke jantung Intoleransi di thalamus ↓ aktivitas ↓ Penurunan curah jantung Nociceftor ↓ ↓ Penurunan/penghentian Cortax cerebri aliran darah ↓ ↓ Nyeri dipersepsikan Resiko tinggi perubahan ↓ perfusi jaringan Respon bagi klien ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Koping tak efektif ↓ Ansietas 24
  • 26. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 08 - 10 SEPTEMBER 2003 Asupan Na meningkat Perubahan genetik Stress Faktor genetik Obesitas Retensi Na di ginjal Luas infiltrat menurun Aktivitas simpatis meningkat Renin angiotensin meningkat Perubahan membran sel Volume cairan meningkat Kontriksi vena Preload meningkat Kontraktilitas meningkat Kontriksi fungsional Curah jantung meningkat Hiperinsulinemia Hipertrofi struktural Tahanan perifer meningkat Hipertensi Hospitalisasi ↓ Informasi tentang penyakit dan perawatan tidak adekuat ↓ Kurang pengetahuan Peningkatan beban kerja jantung ↓ Hipertrofi ventrikel kiri dan penebalan dinding pembuluh darah ↓ Vasokontriksi pembuluh darah ↓ Peningkatan tekanan vaskuler cerebral Menekan serabut saraf otak ↓ Stimulasi ujung saraf bebas ↓ Hipotalamus ↓ Cortex cerebri ↓ Nyeri Aktivitas saraf simpatis meningkat ↓ Katekolamin meningkat ↓ Hambatan di saluran cerna ↓ Anoreksia ↓ Mual dan muntah ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 25
  • 27. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN ANAK BAJI MINASA BPRSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 5-7 OKTOBER 2003 Kuman S. Thypi masuk ke dalam usus halus Reabsorbsi air menurun ↓ Akumulasi feces ↓ Feses mengeras ↓ Konstipasi ↓ Gangguan Eliminasi BAB Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Akumulasi endotoksin di usus halus ↓ Peristaltic usus menurun ↓ Kompensasi usus menurun ↓ Reabsorbsi makanan terganggu ↓ Merangsang hipotalamus ↓ Anoreksia Metabolisme darah meningkat ↓ Tubuh menkompensasi cairan yang hilang ↓ Haluaran lebih besar dari asupan ↓ Balance cairan terganggu ↓ Kurang volume cairan ↓ Mengeluarkan endotoksin ↓ Langsung mengeluarkan pirogen di usus halus ↓ Mempengaruhi termoregulator di hipotalamus melalui aliran darah ↓ Peningkatan suhu tubuh ↓ Rangsangan RAS ↓ Medulla oblongata sebagai pusat pengatur tidur ↓ Gangguan istirahat Perubahan status kesehatan klien dan kurang pengetahuan dan informasi ↓ Beban psikologis ↓ Selalu bertanya tentang penyakitnya ↓ Kurang pengetahuan ↓ Kecemasan 26 Merangsang saraf simpatis ↓ CO menurun ↓ Sirkulasi darah menurun ↓ Kelemahan fisik ↓ Bedrest/tirah baring lama ↓ gangguan integritas kulit Keterbatasan gerak ↓ Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur ↓ Gangguan ADL Aktivitas diet yang tidak sesuai ↓ Resiko komplikasi
  • 28. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI RUANG PERAWATAN BEDAH BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR Penghancuran sel-sel beta pankreas oleh proses autoimun (gen, virus) ↓ Ketidakmampuan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin ↓ Defisiensi insulin Transport glukosa ke jaringan menurun ↓ Glukosa darah meningkat ↓ Makanan tidak dapat diproduksi dalam sel ↓ Untuk memproduksi dibutuhkan peningkatan metabolisme ↓ Kerja metabolisme meningkat ↓ Membutuhkan energi yang banyak ↓ Kelemahan Koping yang tidak adekuat ↓ Stressor ↓ Cemas Transport glukosa ke jaringan menurun ↓ hiperglikemia ↓ Metabolisme sel menurun ↓ Glikogenolisis ↓ Asam lemak meningkat ↓ Badan keton meningkat ↓ Energi cadangan meningkat ↓ Respon kompensasi tubuh untuk memenuhi energi menurun ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh DM ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Informasi kurang ↓ Pengetahuan tentang penyakit kurang ↓ Kurang Pengetahuan 27 Gangguan proses Metabolisme protein pengangkutan glukosa dalam sel/jaringan dalam darah ke menurun dalam sel ↓ ↓ Hiperglikemia Gangguan metabolisme ↓ protein, lemak Kemampuan ginjal ↓ absorbsi glukosa Sel tubuh mengalami terbatas strafase ↓ ↓ Glukouria Penurunan kemampuan ↓ sel-sel tubuh Diuresis osmotik ↓ ↓ Immun menurun Poliuria ↓ ↓ Tubuh rentang infeksi Defisit volume ↓ cairan/elektrolit hambatan penyembuhan luka Kehilangan hipotonik ↓ ↓ Invasi kuman/bakteri Penurunan volume ↓ ↓ Area yang sangat baik Syok untuk pertumbuhan ↓ kuman Penurunan kesadaran ↓ ↓ Infeksi Gangguan persepsi sensorik Pembentukan ATP menurun ↓ Produksi energi menurun ↓ Kelemahan dan kelelahan ↓ Kergantungan thd org. kain → ketidakberdayaan
  • 29. 28 Nyeri Corteks cerebri Ke hipothalamus Resiko terjadi infeksi jalan Terjadi reaksi radang Pelepasan Zat Bradkinin Histamin Prostagladin Resepninociceptor (ujung suaraf bebas) diantaranya kesum-sum tulang belakang Post the entry mikro organisme Terputusnya kontinuitas jaringan Ruptur perineum (luka jahitan) Episiotomi Kurang informasi merawat bayi Gangguan istirahat tidur Adanya peran sebagai ibu Kekurangan volume cairan His Pengiring Cemas Pendarahan Kontraksi Uterus Gangguan pola BAB Konstipasi Perostatik usus menururn Calon menjadi kosong Alat pencernaan mendapat tekanan Sistem gastromtestinal Perubahan pada Post Partum Perubahan psikis Gangguan pola eliminasi BAK Retensi urine Obstruksi uretra Odema dan hypermia kandung dinding kemih Invousio Lemah Sistem Perkemihan Sistem reproduksi POST PARTUM Bendungan Air Susu Ibu Isapan bayi kurang Pengeluaran ASI kurang Laktasi ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN POST PARTUM INDIKASI EPISIOTOMI DI RUANG NIFAS RUMAH BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 7 – 9 OKTOBER 2003
  • 30. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS AKUT DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 12 S/D 14 OKTOBER 2003 Diet (makanan/ minuman yang mengiritasi ↓ Peningkatan produksi asam lambung ↓ Intake tak adekuat ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan Faktor agresif ↓ NSAID - aspirin - asam mefenamat - Ibuprofen - Fenilbutazon H. pylori ↓ Melekat pada epitel lambung Nyeri ↑ Hipotalamus (pusat nyeri) ↑ Erosi mukosa Rangsang zat lambung bradikinin, histamin ↓ serosonin Kerusakan ↑ mukosa Lambung luka ↓ Medula ↑ Gastritis vomiting Reaksi radang ↓ centre ↑ Gastritis kronis ↑ Peningkatan Tipe A Stimulasi saraf Produksi HCl + ↓ chol mengik pepsin Aktivasi ↑ norepineprine Kerusakan barier Adanya gangguan (saraf otonom) lambung fungsi mukosa ↓ Saraf simpatis Mual, muntah Atropi mukosa terangsang untuk ↓ lambung secara aktivasi RAS Pengeluaran bertahap ↓ cairan yang lebih ↓ REM menurun dari tubuh Tidak ada ↓ ↓ aktivitas kelenjar Pasien terjaga Proses berlanjut lambung ↓ ↓ ↓ Perubahan pola Defisit volume Sel-sel parietal tidur cairan chief cell hilang HCl, pepsin/Fe intrinsik menurun 29 Refluks usus lambung ↓ Suasana asam pada lumen lambung ↓ Mempercepat kerusakan mukosal barier oleh cairan usus ↓ Difusi balik ion H meningkat Stress fisis Perfusi mukosa lambung terganggu ↓ Timbul daerah infark kecil ↓ Memacu sekresi HCl Perubahan status kesehatan ↓ Hospitalisasi ↓ Kurang informasi tentang diet ↓ Kurang pengetahuan Penatalaksanaan diagnostik dan pengobatan ↓ Kecemasan Absorpsi B12 Anemia pernisiosa
  • 31. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. “R” DENGAN PERSALINAN NORMAL DI KAMAR BERSALIN RB. MATTIROBAJI SUNGGUMINASA – GOWA TANGGAL 26 S/D 27 OKTOBER 2003 Penggunaan secara maneuver, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong ↓ Resiko cedera pada ibu dan janin Proses Kelahiran ↓ Penurunan kadar progesterone ↓ Peningkatan kadar estrogen ↓ Rangsangan uterus untuk kontraksi (HIS) ↓ Dilatasi serviks ↓ Turunnya kepala ↓ Tekanan ocupit pada N. spinal ↓ Cortex cerebri ↓ Nyeri ↓ Kurang pengetahuan atau pengalaman sebelumnya ↓ Merupakan stressor ↓ Mekanisme koping tidak efektif ↓ Cemas 30 pengeluaran energi selama persalinan ↓ Kelelahan Klien merasa takut untuk berkemih ↓ Resiko terjadinya retensi urine