Teknik bioteknologi seperti kultur jaringan dan rekayasa genetika memungkinkan perbanyakan tanaman secara masal dan menciptakan varietas baru dengan sifat yang diinginkan seperti tahan hama dan penyakit. Teknik ini penting untuk melestarikan plasma nutfah dan mendukung pertanian modern.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Peraturan ekspresi gen mencakup berbagai mekanisme yang digunakan oleh sel untuk meningkatkan atau menurunkan produksi produk gen tertentu ( protein atau RNA ), dan secara informal disebut regulasi gen .
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Peraturan ekspresi gen mencakup berbagai mekanisme yang digunakan oleh sel untuk meningkatkan atau menurunkan produksi produk gen tertentu ( protein atau RNA ), dan secara informal disebut regulasi gen .
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Kultur Jaringan merupakan kegiatan memperbanyak tanaman secara in-vitro atau dalam lingkungan steril dan memanfaatkan bagian kecil tanaman yang nantinya dari bagian kecil tersebut akan diubah menjadi banyak individu tanaman baru yang umumbya memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya.
Berikut merupakan penjelasan umum tentang kultur jaringan
BIOTEKNOLOGI sangat berkembang pada masa sekarang ini. mulai dari bioteknologi modern hingga konvensional.
pada makalah ini terdapat perbedaan dari kedua macam bioteknologi tersebut, 2 contoh bioteknologi modern dan juga 2 contoh dari bioteknologi konvensional (sederhana)
semoga bermanfaat!
Bab biologi pada kelas IX yang menjelaskan kultur jaringan sepenuhnya dengan lengkap pastinya..^^
Bersamaan dengan hal itu juga dilengkapi gambar yg sesuai dengan kebenarannya..
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Teknik perbanyakan tanaman secara
vegetative buatan yang didasarkan
pada sifat totipotensi tumbuhan,
totipotensi tumbuhan adalah
kemampuan sel atau jaringan
organisme untuk tumbuh menjadi
individu baru.
3. Dilakukan di tempat yang steril
Alat dan tempat pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril,
dengan cara mengautaklafnya selama 15 menit pada suhu 115 derajat
celcius
Tangan pelaku harus dicuci bersih dan disemprot dengan alcohol
Untuk memperbesar keberhasilan,tanaman yang dikulturkan sebaiknya
berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, jaringan yang di gunakan untuk
kultur jaringan disebut eksplan
Sejak diambil dari tumbuhan induk sampai dengan dikulturkan, eksplan
harus dalam keadaan steril
Perrsiapan eksplan sampai penanaman dalam medium buatan harus
dilakukan di dalam entkas atau Laminar air flow
Prinsip dalam teknik kultur jaringan
4. Eksplan yang di sterilkan dikultur dalam botol yang berisi
medium zat cair yang terdiri atas zat nutrisi dan pengatur
zat tumbuh (ZPT)
Supaya nutrisi dapat meresap eksplan, media kultur harus
disimpan diatas pengocok atau Shaker
Dari eksplan akan tumbuh jaringan seperti kalus berwarna
putih yang disebut Protocorm like body (PLB)
PLB Dapat dipecah-pecah dan ditumbuhkan menjadi banyak
PLB, PLB kemudian di subkultur dalam media padat.
PLB akan berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut
Plantlet,setelah plantlet memventuk tanaman sempurna
dapat dipindahkan ke Polyabag
Prinsip dalam teknik kultur jaringan
5.
6. Melestarikan sifat tanaman induk
Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragam
Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar
Dapat menghasilkan tanaman yang bebas Virus
Dapat dijadikan sebagai sarana untik melestarikan plasma
nutfah
Untuk menciptakan varietas baru dalam rekayasa genetika
7. Kultur Meristem menggunakan jaringan
(akar,atang,daun) yang muda
Kultur Anter menggunakan kepala sari sebagai
eksplan
Kultur Embrio menggunakan embrio
Kultur Protoplas Menggunakan sel jaringan hidup
sebagai eksplan tanpa dinding
Kultur Polen menggunakan serbuk sari
8. Persiapan
Media yang digunakan media cair dan padat
Kedua media ini diapkan dalam botol Erlenmeyer yang ditutup
dengan kain kasa steril dan aluminium steril
Botol kemudian di panaskan dalam autoklaf yang bersuhu 120
derajat celcius dan tekanan 1,5 kg selama 20 menit
Setelah di sterilkan, media kultur disimpan dalam tempat steril
atau kulkas
Ruangan dan peralatan harus di sterilkan dengan larutan
antiseptic (alcohol atau sodium Hipoklorit). Lampu UV dalam
ruangan entkas atau laminar air flow dinyalakan 1 jam sebelum
digunakan, tujuannya adalah mensterilkan ruangan tersebut
9. Pengambilan dan perawatan eksplan
Eksplan dapat diambil dari tunas pucuk,ketiak daun,ujung akar atau daun
muda
Bahan Eksplan disterilkan dengan cara merendamnya dalam kalsium
hipoklorit 5% selama 5 menit
Setelah itu. Eksplan dibilas beberapa kali menggunakan akuades steril, ahan
eksplan yang steril dimasukkan kedalam entkas
Bagian luar eksplan dikupas memakai pisau tajam yang steril sampai eksplan
berukuran 1-1,5 mm
Setelah eksplan siap tanam,tutup botol Erlenmeyer dibuka dan eksplan
diambil memakai pinset, lalu dimasukkan kedalam media cair. Otol yang
sudah ditanami eksplan ditutup kembali dengan kain steril dan aluminium steril
10. Pengocokan
Botol yang sudah ditanami eksplan diletakkan diatas meja pengocok (shaker) yang
sudah dinyalan dengan dengan frekuensi pengocokan sekitar 60-70 kali permenit
Pengocokan dilakukan 6 jam sehari selama 1,5-2 bulan.
Tujuan Pengocokan
Menggiatkan kontak antara permukaan eksplan dengan larutan media
Memudahkan peresapan larutan nutrisi kedalam jaringan eksplan
Melancarkan sirkulasi udara, sehingga udara dapat masuk ke dalam media
Menjaga homogenitas atau keseragaman larutan nutrisi dalam media
Merangsang terpisahnya PLB yang terbentuk
11. Media
Media tanaman terdiri atas 2 jenis yaitu media cair dan media padat,
Media cair digunakan untik menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB
Media padat digunakan digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai
terentuk plantlet
Media padat dibuat dengan melarutkan nutrisi dan agar ke dalam
akuades yang di sterilkan. Media kultur harus mengandung nutrisi
lengkap yang terdiri dari unsur makro,unsur mikro,vitamin,gula dan ZPT
12. Rekayasa genetika dapat
diartikan sebagai kegiatan
manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru
dengan cara membuat
DNA rekombinan melalui
penyisipan gen.
DNA rekombinan
adalah DNA yang urutannya
telah direkomendasikan
agar memiliki sifat – sifat
atau fungsi yang kita
inginkan sehingga
organisme penerimanya
mengekspresikan sifat atau
melakukan fungsi yang kita
inginkan.
13. Teknik Plasmid
Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat dalam
sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik
plasmid dalam rekayasa genetika tersebut, para ahli di
bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman
transgenic yang resisten terhadap hama dan penyakit,
adaptif terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang tidak
subur, dan lain – lain.
14. Teknik Hibrida
Teknik hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organisme yang
sama atau pun dari sel organisme yang berbeda sehingga
menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang
memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Teknik hibridoma
ini penting untuk menghasilkan antibodi dan hormone dalam jumlah
besar.
15. Terapi Genetik
Terapi Genetik adalah perbaikan kelainan genetik dengan
memperbaiki gen. Dala m rekayasa genetika ada kode etik
yang melarang kerass percobaan ini pada manusia karena
dikhawatirkan disalahgunakan untuk mengubah gen pembawa
sifat manusia, misal untuk membuat manusia super.
Maka pada tahun 1990 ,Komite Nasional dari Nasional
Institute of Health (NIH) mengeluarkan dispensasi yang
mengizinkan penerapan terapi genetik untu dua jenis
penyakit,yaitu: penyakit menurun yang sangat jarang seperti
Adenosine Deaminase Deficiency(ADD) atau penyakkit dimana
penderita tidak memiliki daya tahan tubuh sama sekali. Dan
untuk sejenis penyakit kanker kulit ganas.
16. Kloning
Berasal dari bahasa Yunani kuno (clone) yang berarti
ranting atau cangkokan. Dalam bahasa Inggris
(clone/klona) digunakan untuk menyebut mahluk hidup
yang lahir tanpa proses seksual.
Tahun 1962, John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning
pada katak, namun percobaannya menghasilkan banyak
katak yang abnormal atau cacat. Gurdon kemudian
menyempurnakan percobaannya seperti berikut:
17. Pertama-tama, ia mentransplantasikan inti sel kulit ke dalam sel
telur yang intinya sudah dikeluarkan / dihilangkan, kemudian
menumbuhkannya sampai terbentuk embrio. Kemudian ia
memisahkan sel-sel embrio itu dan mentransplantasikan inti sel
embrio itu ke dalam sel telur katak lain yang inti selnya sudah
dibuang. Individu hasil kloning tumbuh dari sel-sel telur itu.
Percobaan ini menghasilkan banyak katak yang tumbuh normal dan
berkembang menjadi dewasa.
Pada tahun 1986, Steen Willadsen (Inggris) mengklona sapi dengan
tujuan komersial dengan metode transfer inti. Ia bekerja sama
dengan Lembaga Grenada Genetics.