Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk gejala, faktor risiko, diagnosis, klasifikasi, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV dan memiliki faktor risiko seperti merokok, sosial ekonomi rendah, dan aktivitas seksual pada usia muda. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan Pap Smear, biopsi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Penatalaksanaannya meliputi skr
3. Kanker serviks merupakan
keganasan yang berasal
dari serviks. Serviks
merupakan sepertiga
bagian bawah uterus,
berbentuk silindris,
menonjol dan
berhubungan dengan
vagina melalui ostium uteri
eksternum.
Introduction
5. 1980 2010
1980 2012
prevalence of cancer over time
46.000 meninggal
adalah wanita usia
15-49 tahun (di
negara berkembang)
Jadi urutan ke-2
kasus terbanyak dari
10 kanker (40.000
kasus/tahun)
454.000 kasus dari 187
negara, meningkat
setiap tahunnya 3,1%
Ditemukan sekitar
200.000 kematian
akibat kanker serviks
6. Faktorresikokankerserviks
penyebab
Akibat virus HPV (Human
Papilloma Virus) sub tipe
onkogenik, terutama sub
tipe 16 dan 18
Faktorresiko
Merokok, sosial ekonomi rendah,
pemakaian pil KB (dengan HPV
negatif atau positif), penyakit
menular seksual, dan gangguan
imunitas.
Faktorresiko
Aktivitas seksual pada
usia muda, berhubungan
seksual dengan
multipartner, mempunyai
anak banyak
13. Kebutuhannutrisiumum
● Preskripsi Diet: TETP
● Kebutuhan Energi:
1. Pasien ambulatory (rajal) : 30-35 kkal/kg
2. Pasien bedridden (ranap) : 20-25 kkal/kg
3. Pasien obes: pake BBI
● Kebutuhan protein: 1,2-2 g/kg BB/hari,
disesuaikan dengan fungsi ginjal dan hati
● Kebutuhan lemak: 25-30% dari energi total.
35-50% dari kebutuhan energi total pada
stadium lanjut dng penurunan BB
● Kebutuhan KH: sisa dari kebutuhan
14. Kebutuhan cairan, vitamin &
mineral
1. Cairan
● Usia < 55 tahun: 30-40 mL/kg BB/hari
● Usia 55-65 tahun : 30 mL/kg BB/hari
● Usia > 65 tahun : 25 mL/kg BB/hari
2. Vitamin & mineral cukup, terutama Vit. A, B
kompleks, C & E (bisa dalam bentuk suplemen)
3. Rendah iodium sedang kemoterapi
4. Porsi makan kecil tapi sering
15. Tujuan diet
● Memberikan makanan yg seimbang sesuai dengan
keadaan penyakit pasien dan daya terima makanan
pasien
● Mencegah/menghambat penurunan BB secara
berlebihan
● Mengurangi rasa mual, muntah dan diare
● Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat
terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya.
16. Pedomanmengatasimasalahmakan
● Makan makanan yg
disukai/dapat diterima walaupun
tidak lapar
● Hindari minum sebelum makan
● Tekankan bahwa makanan
adalah salah satu metode
pengobatan
● Olahraga sesuai dengan
kemampuan pasien
● Makanan/minuman diberikan
dengan suhu dingin/kamar
● Tambahkan bumbu makanan
yg sesuai untuk menambah
rasa
● Minuman yg diberikan bisa
sari buah/jus
anoreksia pengecapan
17. Pedomanmengatasimasalahmakan
● Minum dengan
menggunakan sedotan
● Makanan/minuman
diberikan suhu
dingin/kamar
● Bentuk makanan saring/cair
● Hindari makanan terlalu
asam/asin
● Makanan/minuman
diberikan suhu dingin
● Bentuk makanan cair
● Kunyah permen karet
Sulitmengunyah
& menelan Mulutkering
18. Pedoman mengatasimasalah makan
● Bila Ada Mual & Muntah
1. Beri makanan kering
2. Hindari makanan yg berbau merangsang
3. Hindari makanan lemak tinggi
4. Makan dan minum secara perlahan
5. Hindari makanan/minuman terlalu manis
6. Batasi cairan pada saat makan
7. Tidak tiduran setelah makan