Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan ion logam Ag(I) dan Pb(II). Kertas kromatografi dibagi menjadi empat kolom dan ditetesi dengan cuplikan dan larutan standar logam. Kertas dikeringkan lalu dicelupkan dalam larutan pengembang. Hasilnya diperiksa dengan pereaksi pengenal yang menghasilkan warna merah untuk Ag(I) dan kuning untuk Pb(II). Nilai Rf dihitung untuk
1. Annisanfushie's Weblog
Chemistry is My Live and I Will Becoming Chemist
Langsung ke isi
Beranda
My Dream
My Laugh
My Study
Zigaz Sahabat jadi cinta terus jadi benci
KROMATOGRAFI KERTAS
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK II
PERCOBAAN V
KROMATOGRAFI KERTAS
NAMA : ANNISA SYABATINI
NIM : J1B107032
KELOMPOK : 1
ASISTEN : SYANA ASRI N
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009
PERCOBAAN V
KROMATOGRAFI KERTAS
I. TUJUAN PERCOBAAN
2. Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mempelajari Ag(I) dan Pb(II) dengan
menggunakan metode kromatografi kertas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada awalnya kromatografi dianggap semata-mata sebagai bentuk partisi cairan–cairan. Serat
selulosa yang hidrofilik dari kertas tersebut dapat mengikat air, setelah disingkapkan ke udara
yang lembab, kertas saring yang tampak kering itu sebenarnya dapat mengandung air dengan
persentase tinggi, katakan 20 % (bobot/bobot) akan lebih. Jadi kertas itu sebenarnya dapat
mengandung air dengan persentase tinggi dan kertas itu dipandang sebagai analog dengan
sebatang kolom yang berisi stasioner berair. Zat-zat terlarut itu padahal fase geraknya dapat
campur dengan air akan dalam beberapa kasus, malahan fase geraknya adalah larutan itu sendiri
(Day & Underwood, 1980).
Susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk
mengalirkannya fase bergerak. Berbagai macam tempat kertas secara komersil tersedia adalah
Whatman 1, 2, 31 dan 3 MM. Kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas silikon dan kertas
penukar ion juga digunakan. Kertas asam asetil dapat digunakan untuk zat–zat hidrofobik
(Khopkar, 1990).
Selain kertas Whatman dalam teknik kromatografi dapat pula digunakan kertas selulosa murni.
Kertas selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. Untuk memilih kertas, yang menjadi
pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek
tailing, pembentukan komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending dan
juga kertas seharusnya penolak air. Seringkali nilai Rf berbeda dari satu kertas ke kertas lainnya.
Pengotor yang terdapat pada kertas saring adalah ion-ion Ca2+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ (Basset, 1994).
Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase yaitu fase gerak dan fase
diam. Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran
serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap. Pada kromatografi kertas naik, kertasnya
digantungkan dari ujung atas lemari sehingga tercelup di dalam solven di dasar dan solven
merangkak ke atas kertas oleh daya kapilaritas. Pada bentuk turun, kertas dipasang dengan erat
dalam sebuah baki solven di bagian atas lemari dan solven bergerak ke bawah oleh daya kapiler
dibantu dengan gaya gravitasi. Setelah bagian muka solven selesai bergerak hampir sepanjang
kertas, maka pita diambil, dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil, solut-solut
dari campuran semula akan berpindah tempat sepanjang kertas dengan kecepatan yang berbeda,
untuk membentuk sederet noda-noda yang terpisah. Apabila senyawa berwarna, tentu saja noda-
nodanya dapat terlihat (Day & Underwood, 1990).
Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona realtif terhadap garis depan pengembang.
Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh nilai-nilai Rf. Nilai Rf
didefinisikan oleh hubungan:
Jarak (cm) dari garis awal ke pusat zona
Rf =
Jarak (cm) dari garis awal ke garis depan pelarut
3. Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat zona
campuran awal) ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap zona. Nilai Rf harus sama
baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang
dicari, contohnya asam amino dan intensitas zona itu dapat digunakan sebagai ukuran
konsentrasi dengan membandingkan dengan noda-noda standar (Khopkar, 1990).
Proses pengeluaran asam mineral dari kertas desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan
menggunakan mikropipet pada jarak 2–3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan
garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, ia diletakan didalam ruangan yang sudah dijenuhkan
dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Terdapat tiga tehnik pelaksanaan analisis. Pada
tehnik ascending; pelarut bergerak keatas dengan gaya kapiler. Sedangkan ketiga dikenal dengan
cara radial atau kromatografi kertas sirkuler (Basset, 1994).
Kromatografi bergantung pada pembagian ulang molekul-molekul campuran antara dua fase atau
lebih. Tipe-tipe kromatografi absorpsi, kromatografi partisi cairan dan pertukaran ion. Sistem
utama yang digunakan dalam kromatografi partisi adalah partisi gas, partisi cairan yang
menggunakan alas tak bergerak (misalnya komatografi kolom), kromatografi kertas dan lapisan
tipis ( Svehla, 1979).
Distribusi dapat terjadi antara fase cair yang terserap secara stasioner dan zat alir bergerak yang
kontak secara karib dengan fase cair itu. Dalam kromatografi partisi cairan, fase cair yang
bergerak mengalir melewati fase cair stasioner yang diserapkan pada suatu pendukung,
sedangkan dalam kromatografi lapisan tipis adsorbennya disalutkan pada lempeng kaca atau
lembaran plastik (Basset, 1994).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol penyemprot, tabung gelas, penutup
tabung gelas, pipa kapiler, penggaris, gunting, pensil, pipet tetes.
1. B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas Whatman no. 1 ukuran 12×25
cm, larutan cuplikan 1 dan 2, larutan blanko 1 (Ag(I)) dan banko 2 (Pb(II)), larutan KI, larutan
dikromat dan larutan asam asetat : air (1:1).
1. IV. PROSEDUR KERJA
1. Kertas Whatman no.1 dengan ukuran 12 x 25 cm disiapkan dan ditarik batas
(dengan pensil) kira-kira 2 cm dari pinggir kertas.
2. Kertas dibagi menjadi 4 kolom dan diberi nomor pada tiap kolom.
3. Kolom 1 dan 3 ditetesi dengan cuplikan A dan B, dan kolom 2 dan 4 dengan
larutan baku Ag (I) dan Pb (II).
4. Larutan pengembang disiapkan yang berisis dengan 12,5 mL larutan asam
asetat:air (1:1).
4. 5. Kertas ditempatkan dalam ruang pengembang, dijaga agar larutan pengembang
tidak menyentuh cuplikan dan ditutup ruang pengembang.
6. Kertas diambil dari dalam larutan pengembang apabila kertas telah menyerap
larutan pengembang hingga ¾-nya.
7. Pada kertas diberi tanda batas larutan pengembang dengan menggunakan pensil
dan kertas dikeringkan.
8. Setiap dua buah kolom digunting dan disemprot dengan pereaksi pengenal.
Larutan Ag (I) dengan dikromat menghasilkan warna merah dan Pb (II) dengan
KI menghasilkan warna kuning.
9. Jarak perpindahan dari tiap komponen diukur dan dihitung nilai Rf nya.
1. V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Perhitungan
1. Hasil
No. Langkah percobaan Hasil pengamatan
1. Kertas saring diukur, dititolkan
cuplikan
2.
Ke dalam lar. Asam oksalat
3. dimasukkan :
Aquades:air (1:1), ditunggu
larutan naik ¾ kertas whatman
Kertas whatman dikeringkan,
digunting setiap 2 kolom,
disemprot dengan pereaksi
pengenal
Ag(I)+dikromat à merah
Pb(II)+KI à kuning
A Ag B
Pb
A Ag B Pb
Pelarut
A = 6,5 cm
Ag = 6,5 cm
5. B = 6,3 cm 1. 2.
Perhitungan
Pb = 6,3 cm
Diketahui :
Komponen Kolom A: jarak
komponen
A = 5,3 cm tertentu = 5,3 cm
Ag = 5,6 cm jarak gerak
pelarut = 6,5 cm
B = 5,6 cm
Kolom Ag: jarak
Pb = 5,8 cm komponen
tertentu = 5,6 cm
jarak gerak pelarut = 6,5 cm
Kolom B: jarak komponen tertentu = 5,6 cm
jarak gerak pelarut = 6,3 cm
Kolom Pb: jarak komponen tertentu = 5,8 cm
jarak gerak pelarut = 6,3 cm
Ditanya : Nilai Rf cuplikan dan larutan standar ?
Jawab:
1. Rf larutan cuplikan
Rf =
Rf cuplikan A = = 0,8154
Rf cuplikan B = = 0,8889
1. Rf larutan standar
Rf =
Rf larutan Ag (I) = = 0,8615
Rf larutan Pb (II) = = 0,9206
B. Pembahasan
6. Dalam percobaan ini digunakan kertas kromatografi sebagai medium penyerapan larutan
pengembang. Kertas tersebut diukur dan dibagi menjadi empat bagian. Pada kolom 1 sampai
kolom empat secara berturut-turut ditetesi dengan cuplikan; larutan Ag (I); cuplikan; larutan Pb
(II) dengan menggunakan mikro pipet. Setelah kering, kertas dicelupkan dalam larutan
pengembang yang berisi 12,5 mL larutan asam asetat dalam air dengan perbandingan 1:1.
Senyawa-senyawa yang akan dideteksi berupa blanko yang mengandung Ag(I) dan blanko 2
mengandung Pb(II) serta sampel 1 dan sampel 2 yang kemungkinan mengandung kedua senyawa
diatas. Logam-logam Ag dan Pb dapat dipisahkan melalui perbedaan Ksp nya sebagai garam
klorida, AgCl dan PbCl2, karena ion-ion logam ini memiliki sifat yang polar yang dapat larut
dalam pelarut-pelarut polar seperti air. Karenanya dalam pemisahan dengan metode kromatografi
kertas ini digunakan ion-ion logam yang merupakan logam golongan I.
Dalam percobaan ini digunakan metode ascending, dimana pelarut maupun komponen akan
teradsopsi dan bergerak ke atas dengan gaya kapiler pada kertas kromatografi, berlawanan
dengan gaya gravitasi hingga ¾ bagian dari panjang kertas kromatografi tersebut. Dari hasil
percobaan didapatkan jarak gerak pelarut atau larutan pengembang pada kolom satu sampai
dengan kolom empat secara berurutan yaitu sebesar 6,5 cm; 6,5 cm; 6,3 cm; 6,3 cm. Kertas
kromatografi tersebut dikeringkan dan dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama terdiri dari
kolom 1 dan 2, sedangkan bagian kedua terdiri dari kolom 3 dan 4. Kolom 1 dan 2 diuji dengan
menyemprotkan larutan dikromat pada potongan kertas kromatografi. Sedangkan kolom 3 dan 4
diuji dengan menyemprotkan larutan KI pada potongan kertas kromatografi yang kedua.
Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati karena larutan tersebut cukup berbahaya.
Jarak titik atau noda yang terbentuk setelah melalui proses penyemprotan dengan larutan
pengenal dikromat dan KI yang tampak pada kertas kromatografi secara berurutan sebesar 5,3
cm; 5,6 cm; 5,6 cm; 5,8 cm. Penyemprotan dengan larutan dikromat menghasilkan noda
berwarna orange kemerahan, sedangkan dengan larutan KI menghasilkan noda warna orange.
Dari hasil warna tersebut maka diketahui bahwa pada cuplikan 1 terkandung ion-ion logam
Ag(I), sesuai dengan senyawa yang terkandung dalam blanko 1. Sedangkan pada cuplikan 2
terbukti mengandung ion-ion logam Pb(II), seperti dalam larutan blanko 2 yang mengandung
ion logam Pb(II). Reaksi yang terjadi pada sampel 1:
2 Ag + CH3COOH AgOH + CH3COOH
AgOH Ag+ + OH-
Ag+ + CrO42- Ag2CrO4
merah
Sedangkan pada sampel 2 yaitu:
Pb2+ + 2CH3COOH Pb(OH)2 + (CH3COO)2Pb
Pb(OH)2 Pb2+ + 2OH-
7. Pb2+ + 2KI PbI2
kuning
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan besarnya harga Rf untuk cuplikan 1 dan larutan Ag (I)
adalah 0,8154 berwarna kuning dan 0,8615. Sedangkan besar Rf pada cuplikan 2 dan larutan Pb
(II) yaitu sebesar 0,8889 berwarna kuning dan 0,9206.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Kromatografi kertas merupakan kromatografi dengan menggunakan kertas penyaring
sebagai penunjang fase diam dan fase bergerak, berupa cairan yang terserap di antara
struktur pori kertas.
2. Dalam cuplikan 1 terkandung ion-ion logam Ag(I), sesuai dengan senyawa yang
terkandung dalam blanko 1. Sedangkan dalam cuplikan 2 terkandung ion-ion logam
Pb(II), seperti pada blanko 2 yang mengandung ion logam Pb(II).
3. Besarnya harga Rf untuk cuplikan 1 dan larutan Ag (I) adalah 0,8154 dan 0,8615.
4. Besar Rf pada cuplikan 2 dan larutan Pb (II) yaitu sebesar 0,8889 dan 0,9206.
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel; Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta.
Day & Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid 1
Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Rate this:
Share this:
StumbleUpon
Digg
Like this:
Suka
Be the first to like this post.
8. Posted by annisanfushie on Juli 17, 2009 in Semester 4 and tagged KIMIA ANALITIK II.
14 Komentar
Tentang annisanfushie
Aku suka baca n nulis dr mlai cerpen, puisi smp novel. mkx q bkin blog ini
Lihat semua tulisan oleh annisanfushie »
»
1. phernie mengatakan:
September 3, 2009 pada 11:56 am
mbak….q mau tanya…untuk kelarutan Ag serta pelarut yang bisa digunakan itu
literaturnya bisa diperoleh dari mana ya??
trims wat bantuannya..mohon blz via e-mail
2. Vya mengatakan:
November 16, 2009 pada 10:41 pm
makasih banyak ya mbak. sangat membantu saya dalam bikin laporan akhir.
3. nay mengatakan:
Desember 20, 2009 pada 4:15 am
mbak,,izin ngopi lporanny ya,..
makasi y mbak,..
4. aprieL mengatakan:
9. Januari 23, 2010 pada 12:31 pm
mba’, sya ikut ngopi Laporannya..
buat tambahn tipus …
owya, untuk perubahan materi,,bisa cari literatur dimana ya mba’??
mohon bantuannya,, via email …
trima ksih …
5. rafi mengatakan:
Mei 13, 2010 pada 12:30 am
nice blog,, thanks for you indirect helps…;]
6. dian mengatakan:
September 21, 2010 pada 2:53 pm
makasih teteh!
berguna banget untuk tugas!
7. chem_anee mengatakan:
November 2, 2010 pada 9:34 am
makasih ya laporannya
bermanfaat sekali buat bikin laporan praktikum analitik
lam kenal
^^
8. affif mengatakan:
November 8, 2010 pada 12:03 pm
thanks y mbak..
Ngebantu bgt bwat nambh tnjauan pustaka….
9. asrul mengatakan:
10. November 14, 2010 pada 7:46 am
makasih yah mba..
d copy..
10. Cika mengatakan:
April 7, 2011 pada 4:17 pm
makasih ya untuk informnya..
sangat membantu utk buat laporan kimia analitik
11. Zhie mengatakan:
Mei 8, 2011 pada 12:28 pm
Wah, thx banget mbak, bisa bantu tugas praktekQ besok deh,, makasii
12. Zhie mengatakan:
Mei 8, 2011 pada 12:31 pm
wah, makasih mbak,, bisa bantu tugas praktek besok nie,,, makasih
13. cindev meliala mengatakan:
September 24, 2011 pada 12:56 pm
Ag(I) dan Pb(II) itu zat apa ya??
14. hasan wirayudha mengatakan:
Oktober 12, 2011 pada 7:41 pm
makasi bgt ya mbak,, postingannya berguna bgt bwt referensi laporan praktikum ku…
alhamdulillah,, sesuatu banget mbak bwt aq postingannya..
11. Tinggalkan Balasan
Enter your comment here...
Navigasi tulisan
← Previous Post Next Post →
Buku Tamu
o 712,373 hits
Halaman
o My Dream
o My Laugh
o My Live
o My Study
o Zigaz Sahabat jadi cinta terus jadi benci
Arsip
o Juli 2011
o Februari 2011
o Desember 2010
o April 2010
o November 2009
o Oktober 2009
o Juli 2009
o April 2009
o Maret 2009
o Februari 2009
o Januari 2009
o Desember 2008
o November 2008
o Oktober 2008
o September 2008
o Agustus 2008
o Juli 2008
Tulisan Terkini
o MAKALAH DEFORMASI PLASTIK MENJADI PLASTIK MOLDING
o Tugas Biokimia
o Enzim
o MAKALAH DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT
TAK BERCAMPUR
o Tugas Kewirausahaan
12. Kategori
Komentar Terakhir
merlyn on ALDEHID DAN KETON
Nimas uhuuiiiii on RESPIRASI PADA TUMBUHAN
annisa on KIMIA TEMBAGA
aku dewe on PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKR…
rudi hartono on PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKR…
Spam Blocked
3.318 komentar spam
Juli 2009
S S R K J S M
« Apr Okt »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Biologi
o Pak Hasrul
Blogroll
o FMIPA Unlam (kampus gue)
o Labdasar
o Mengembalikan Jati Diri Bangsa
o Universitas Lambung Mangkurat
o WordPress.com
o WordPress.org
Farmasi
o 71mm0
o Areep
13. o Liew
Fisika
o calquantum
o Ery
o Faizal
o Ishaq
o Kak Binar
o mei
o psulung
Himpunan
o Fisika
o Himafarma Avicenna
o Himakom
o Himamia Redoks
o Himatika Real
o Kimia Redoks
Ilkom
o Dandoh
o Hifdzi
Kimia
o Arafat 07
o Dedik, Fahmi N Yuda 07
o Ervan
o Herda
o Kak Alberth
o Pak Noerkomari
Lain-Lain
o Amin Sudarsono
o asjiro21
o Awym
o bungalian
o demoffy
o dhani22yadi
o dillahdtech
o eirpass
o Ersa
o f4hru
o
o hariesaja
o hoihei
o internetsuksesbisnis
o necrokid.
o Ressa
o rivermaya
o rizkyadha
14. o rolly04
o senopatiarthur
o soulharmony
o Super Focus
Matematika
o Indra
SMAGRISA
o Alumni SMAGRISA
o Mas Eko
o OSIS SMAGRISA BANJARBARU
o SMA KU
FREE 520 FACEBOOK CREDITS FOR LIMITED TIME ONLY
HURRY UP!!
FREE 520 FACEBOOK CREDITS FOR LIMITED TIME ONLY HURRY UP!! -
http://bit.ly/GetMyCredits
Ikuti Blog melalui surat elektromik
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
Bergabunglah dengan 29 pengikut lainnya.
Annisanfushie's Weblog
o MAKALAH DEFORMASI PLASTIK MENJADI PLASTIK MOLDING
o Tugas Biokimia
o Enzim
o MAKALAH DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK
BERCAMPUR
o Tugas Kewirausahaan
o GAMBUT SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI KIMIA
o WordPress for mobile
o Tidak Berjudul
o Tidak Berjudul
o Tidak Berjudul
Blog pada WordPress.com. | Theme: Selecta by Obox Themes.
Ikuti
Follow “Annisanfushie's Weblog”
Get every new post delivered to your Inbox.