Sistem saraf manusia terdiri atas reseptor, sistem saraf, dan efektor yang bekerja bersama untuk merespon rangsangan. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik. Indera manusia meliputi penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap, dan peraba yang memungkinkan interaksi dengan lingkungan.
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
1 bab membahas tentang sistem koordinasi pada mata pelajaran ipa untuk SMA kelas 12. dengan adanya ppt ini semoga adik-adik paham mengenai bab sistem koordinasi dan tidak lagi bingung, jangan lupa share apa yang telah di dapat dari ppt ini. terima kasih
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
1 bab membahas tentang sistem koordinasi pada mata pelajaran ipa untuk SMA kelas 12. dengan adanya ppt ini semoga adik-adik paham mengenai bab sistem koordinasi dan tidak lagi bingung, jangan lupa share apa yang telah di dapat dari ppt ini. terima kasih
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai Penyakit Kusta atau Lepra adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan biasanya mempengaruhi kulit serta saraf tepi, namun memiliki berbagai macam manifestasi klinis. (WHO, 2010). Penyakit ini ditandai dengan borok dari tulang dan kulit yang menyebabkan hilangnya sensasi, lumpuh, gangrene, dan deformasi. (The American Heritage-Dictionary of the English language).
1. Jaringan Saraf pada Hewan
Anggota :
Bagas Prasetyo (07)
Ghea Ayu Pramesti Salsadila (14)
Helmy Naufal Ardana (15)
Hiyya Ichsania (16)
2. Latar Belakang
Jaringan saraf adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf atau neuron.
Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh.
3. Ciri-ciri
Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf.
Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung.
4. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas, yaitu kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan.
5. Lajur Jalannya Impuls
6.Jalannya impuls dari 1sel saraf ke 1 sel saraf yang lain
7.Struktur Neuron
8. Keterangan
Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nukleolus di tengahnya.
Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung neurilema.
9. Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritive terhadap neurit. Selubung myelin tidak membungkus neurit secara kontinu tetapi membuat interval antara 80 – 600 mikron, membentuk nodus ranvier. Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi langsung dibungkus oleh selubung Schwann.
10.
Sistem Regulasi pada Manusia
ada 3 bahasan pokok, yaitu sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indera
sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
sistem endokrin atau sistem hormon, dihasilkan oleh bermacam-macam kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon tersebut
sistem indera manusia, atau yang sering kita sebut dengan panca indera
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Sistem Saraf Manusia
Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor,
sistem saraf, dan efektor.
Untuk bereaksi terhadap
rangsangan, tubuh
memerlukan 3 komponen
yaitu:
• Reseptor
• Sistem saraf
• Efektor
6. Sinaps
Skema sinaps dan proses
pelepasan neurotransmitter.
Sinaps
Sambungan antara neuron
yang satu dengan neuron yang
lain
7. Impuls saraf
Permukaan luar neuron bermuatan
positif dan bagain dalam
bermuatan negatif.
Penghantaran impuls saraf
Saraf dalam keadaan polarisasi
dirangsang depolarisasi
timbul aliran listrik timbul
impuls saraf penghantaran
impuls melalui neuron
8. Terjadinya gerak
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada
lutut.
Gerak biasa
Reseptor neuron sensorik
pusat saraf neuron motorik
efektor
Gerak refleks
Reseptor neuron sensorik
neuron konektor neuron
motorik efektor
14. Sistem saraf tepi
Berdasarkan
arah impuls
yang
dibawanya
Sistem saraf
aferen
Sistem saraf
eferen
Berdasarkan
asalnya
Sistem saraf
kepala
Sistem saraf tulang
belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem
saraf kepala dan sistem saraf tulang
belakang.
16. Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf
Obat-obatan dan narkoba
mempengaruhi sistem saraf dan
jantung.
Alkohol
Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
Gangguan pada
sistem saraf manusia
• Epilepsi
• Neuritis
• Alzheimer
18. Sistem Saraf Invertebrata
Pada cacing pipih, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf cacing pipih
Pada cacing tanah, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf cacing tanah
24. Kelainan pada mata: (a) mata miopi, (b) mata miopi
dikoreksi dengan lensa cekung, (c) mata
hipermetropi, (d) mata hipermetropi dikoreksi
dengan lensa cembung.
28. Sistem Indera Vertebrata
Ikan memiliki indera gurat sisi,
mata, alat pendengaran, dan
alat pembau.
Indera ikan
Reptil memiliki indera pembau yang
tajam, namun penglihatannya
kurang berkembang.
Indera reptil
Indera amfibi
Gurat sisi pada ikan.
Katak memiliki kelopak mata
dan selaput tidur yang
melindungi mata.
Burung memiliki indera penglihatan
dan keseimbangan yang
berkembang baik.
Indera burung
Burung memiliki
indera penglihatan
yang sangat baik
untuk melihat
mangsa.
29. Sistem Indera Invertebrata
Cacing pipih memiliki sepasang
bintik mata pada bagian anterior
tubuhnya.
Indera cacing pipih
Indera cacing tanah berada
di permukaan tubuhnya.
Indera cacing tanah
Serangga memiliki indera
penglihatan.
Indera serangga
Mata majemuk
pada serangga.
31. Kelenjar hipofisis
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ
targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus
posterior.
(a)
(b)
Kelenjar tiroid dan paratiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid.
Kelenjar suprarenalis
menghasilkan adrenalin
dan noradrenalin
34. Sistem Hormon
Hormon Invertebrata
Invertebrata misalnya serangga
menghasilkan hormon otak,
hormon ekdison, dan hormon
juvenil.
Pergantian kulit pada serangga yang
dipengaruhi oleh hormon.
Hormon Vertebrata
Umumnya hormon yang dihasilkan
vertebrata hampir sama dengan
hormon yang dihasilkan manusia.
Hormon
berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme,
reproduksi, dan tingkah laku.