Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, mulai dari pengertian respirasi dan pernapasan, struktur organ pernapasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru, mekanisme pernapasan dan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem eksresi pada manusia, meliputi organ-organ penyusunnya seperti ginjal, hati, kulit dan paru-paru beserta fungsi masing-masing. Juga dibahas proses eksresi dan contoh kelainan seperti hematuria, batu ginjal, gagal ginjal, diabetes insipidus, diabetes melitus dan hepatitis beserta gejala, penyebab dan penanganannya.
Bab ini membahas sistem regulasi manusia, termasuk struktur dan fungsi sistem saraf, neuron, dan sinapsis. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf simpatik dan parasimpatik). Neuron adalah unit struktural dan fungsional sistem saraf yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Sinapsis merupakan sambungan antara neuron yang memungkinkan penghantaran impuls
Teks tersebut membahas tentang morfologi tumbuhan, terutama anatomi tumbuhan. Pembahasan mencakup tiga bagian pokok tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Juga dibahas tentang berbagai jenis daun berdasarkan bentuk, tepi, urat daun, tekstur, dan ciri fisik lainnya.
Sistem pernapasan pada hewan dapat berupa difusi langsung melalui kulit seperti pada cacing tanah, insang pada katak muda, hingga sistem pernapasan yang lebih rumit seperti paru-paru dan trakea pada mamalia. Organ pernapasan bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan dan lingkungan hidup hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, mulai dari pengertian respirasi dan pernapasan, struktur organ pernapasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru, mekanisme pernapasan dan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem eksresi pada manusia, meliputi organ-organ penyusunnya seperti ginjal, hati, kulit dan paru-paru beserta fungsi masing-masing. Juga dibahas proses eksresi dan contoh kelainan seperti hematuria, batu ginjal, gagal ginjal, diabetes insipidus, diabetes melitus dan hepatitis beserta gejala, penyebab dan penanganannya.
Bab ini membahas sistem regulasi manusia, termasuk struktur dan fungsi sistem saraf, neuron, dan sinapsis. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf simpatik dan parasimpatik). Neuron adalah unit struktural dan fungsional sistem saraf yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Sinapsis merupakan sambungan antara neuron yang memungkinkan penghantaran impuls
Teks tersebut membahas tentang morfologi tumbuhan, terutama anatomi tumbuhan. Pembahasan mencakup tiga bagian pokok tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Juga dibahas tentang berbagai jenis daun berdasarkan bentuk, tepi, urat daun, tekstur, dan ciri fisik lainnya.
Sistem pernapasan pada hewan dapat berupa difusi langsung melalui kulit seperti pada cacing tanah, insang pada katak muda, hingga sistem pernapasan yang lebih rumit seperti paru-paru dan trakea pada mamalia. Organ pernapasan bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan dan lingkungan hidup hewan.
plantae (kingdom tumbuhan) adalah organisme multiseluler,eukariotik, fotosintetik dan berdinding sel. Dibagi menjadi Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji)
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Sistem pernapasan manusia meliputi organ-organ penting seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronkus, paru-paru, dan alveolus. Proses pernapasan terjadi melalui inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan otot diafragma dan dada. Beberapa gangguan sistem pernapasan umum adalah influenza, tonsilitis, pneumonia, tuberkulosis, asma, dan kanker paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang kingdom Plantae. Soal-soal tersebut mencakup materi tentang ciri-ciri dan organ-organ reproduksi pada lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Beberapa contoh soal adalah tentang perbedaan akar dan rhizoid, nama divisi untuk berbagai jenis lumut, serta bagian-bagian yang terdapat pada sporogonium lumut.
Tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan lumut dan paku menggunakan spora untuk reproduksi seksual, sedangkan tumbuhan berbiji menggunakan biji.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Buah didefinisikan sebagai pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu, serta dapat berupa buah berdaging atau buah kering. Buah berdaging disebarkan oleh hewan, sedangkan buah kering dapat menempel pada bulu hewan. Buah kering juga dibedakan menjadi buah kering dehisen dan indehisen. Partenokarpi adalah pembentukan buah
1. Ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi utama yang menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya lewat urine.
2. Jika ginjal tidak berfungsi, transplantasi ginjal dari donor diperlukan atau pasien harus menjalani dialisis seumur hidup.
3. Ginjal menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, pH, dan kadar sel darah merah dalam tubuh.
Sistem transportasi pada tumbuhan terdiri atas jaringan xilem dan floem yang berperan mengangkut air, mineral dan zat makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Xilem mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan daun, sementara floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lain yang membutuhkannya. Proses ini memungkinkan tumbuhan mendapatkan zat-zat hara dan mendistribusikan hasil fotosintesis secara
Akar kontraktil adalah akar yang dapat mengalami pengerutan atau pemendekan akibat kerusakan sel-sel pembentuk akarnya, seperti sel korteks, setelah cadangan makanannya habis. Hal ini menyebabkan akar dapat menyusut hingga 30-40% panjangnya dan membantu menarik batang tumbuhan masuk ke tanah. Akar kontraktil ditemukan pada berbagai tumbuhan seperti Daucus, Taraxacum, Trifolium, Oxalis
Amphibi memiliki ciri khas seperti kulit basah, paru-paru, dan mampu hidup di darat maupun air. Amphibi merupakan tetrapoda pertama yang berpindah dari air ke darat pada zaman Devon, yang terlihat dari modifikasi tubuh untuk berjalan dan sistem pernapasan. Ada dua jenis amphibi utama yaitu katak dan kodok, yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan habitat.
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaQutrun Nada
Sistem koordinasi dan indra pada manusia terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer (saraf somatik dan otonom) yang saling terhubung. Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama yang mengatur kerja organ tubuh melalui sistem saraf, sementara indra seperti mata, telinga, kulit, hidung dan lidah berfungsi menerima rangsangan dari lingkungan luar.
Teks tersebut membahas tentang sistem saraf dan indra pada manusia, dimulai dari penjelasan sistem koordinasi yang berpusat pada otak, organ-organ penyusun sistem saraf seperti sel saraf dan jaringan saraf, bagian-bagian otak dan sumsum tulang belakang, sistem saraf pusat dan perifer, gerak refleks, serta penjelasan lima indra manusia yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit."
plantae (kingdom tumbuhan) adalah organisme multiseluler,eukariotik, fotosintetik dan berdinding sel. Dibagi menjadi Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji)
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Sistem pernapasan manusia meliputi organ-organ penting seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronkus, paru-paru, dan alveolus. Proses pernapasan terjadi melalui inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan otot diafragma dan dada. Beberapa gangguan sistem pernapasan umum adalah influenza, tonsilitis, pneumonia, tuberkulosis, asma, dan kanker paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang kingdom Plantae. Soal-soal tersebut mencakup materi tentang ciri-ciri dan organ-organ reproduksi pada lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Beberapa contoh soal adalah tentang perbedaan akar dan rhizoid, nama divisi untuk berbagai jenis lumut, serta bagian-bagian yang terdapat pada sporogonium lumut.
Tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan lumut dan paku menggunakan spora untuk reproduksi seksual, sedangkan tumbuhan berbiji menggunakan biji.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Buah didefinisikan sebagai pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu, serta dapat berupa buah berdaging atau buah kering. Buah berdaging disebarkan oleh hewan, sedangkan buah kering dapat menempel pada bulu hewan. Buah kering juga dibedakan menjadi buah kering dehisen dan indehisen. Partenokarpi adalah pembentukan buah
1. Ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi utama yang menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya lewat urine.
2. Jika ginjal tidak berfungsi, transplantasi ginjal dari donor diperlukan atau pasien harus menjalani dialisis seumur hidup.
3. Ginjal menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, pH, dan kadar sel darah merah dalam tubuh.
Sistem transportasi pada tumbuhan terdiri atas jaringan xilem dan floem yang berperan mengangkut air, mineral dan zat makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Xilem mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan daun, sementara floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lain yang membutuhkannya. Proses ini memungkinkan tumbuhan mendapatkan zat-zat hara dan mendistribusikan hasil fotosintesis secara
Akar kontraktil adalah akar yang dapat mengalami pengerutan atau pemendekan akibat kerusakan sel-sel pembentuk akarnya, seperti sel korteks, setelah cadangan makanannya habis. Hal ini menyebabkan akar dapat menyusut hingga 30-40% panjangnya dan membantu menarik batang tumbuhan masuk ke tanah. Akar kontraktil ditemukan pada berbagai tumbuhan seperti Daucus, Taraxacum, Trifolium, Oxalis
Amphibi memiliki ciri khas seperti kulit basah, paru-paru, dan mampu hidup di darat maupun air. Amphibi merupakan tetrapoda pertama yang berpindah dari air ke darat pada zaman Devon, yang terlihat dari modifikasi tubuh untuk berjalan dan sistem pernapasan. Ada dua jenis amphibi utama yaitu katak dan kodok, yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan habitat.
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaQutrun Nada
Sistem koordinasi dan indra pada manusia terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer (saraf somatik dan otonom) yang saling terhubung. Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama yang mengatur kerja organ tubuh melalui sistem saraf, sementara indra seperti mata, telinga, kulit, hidung dan lidah berfungsi menerima rangsangan dari lingkungan luar.
Teks tersebut membahas tentang sistem saraf dan indra pada manusia, dimulai dari penjelasan sistem koordinasi yang berpusat pada otak, organ-organ penyusun sistem saraf seperti sel saraf dan jaringan saraf, bagian-bagian otak dan sumsum tulang belakang, sistem saraf pusat dan perifer, gerak refleks, serta penjelasan lima indra manusia yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit."
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS IX PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi berpusat pada otak dan mengatur kerja organ tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf perifer. Manusia memiliki lima indra yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang masing-masing peka terhadap rangsangan tertentu.
Sistem saraf terdiri dari neuron yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh tubuh, mengatur dan mengontrol semua aktivitas. Terdapat tiga bagian sistem saraf yaitu sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf perifer terbagi menjadi saraf cranial dan saraf spinal. Sistem saraf otonom terbagi menjadi simpatis dan paras
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan serat saraf. Otak berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi tubuh secara sadar dan tak sadar, sementara sumsum tulang belakang dan serat saraf membantu menghantarkan sinyal saraf. Terdapat tiga jenis sel saraf yakni sensorik, motorik, dan konektor yang bekerja bersama dalam mengontrol gerakan tubuh.
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaIsmail Hamim
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatik dan saraf otonom). Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama, sedangkan lima alat indra manusia adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari lingkungan.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sementara sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sel saraf adalah unit dasar sistem saraf yang terdiri dari dendrit, badan sel, dan akson.
Otak merupakan pusat saraf utama manusia yang terletak di dalam tengkorak dan terdiri atas otak besar, otak kecil, dan sumsum lanjutan. Otak besar adalah pusat pengendalian kegiatan yang disadari seperti berpikir, berbicara, dan bergerak."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan alat indra pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf dan organ penunjangnya seperti otak, sumsum tulang belakang, saraf-saraf. Sedangkan alat indra meliputi lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pembau, dan pengecap beserta proses kerja dan penyakit yang dapat terjadi pada masing-masing
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiashafhandustur
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi berpusat pada otak dan sumsum tulang belakang yang mengatur kerja organ tubuh. Manusia memiliki lima indra utama yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang peka terhadap berbagai rangsangan lingkungan.
Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari jutaan neuron yang berfungsi untuk menerima, mengolah, menghantar, dan mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf pusat dan perifer serta mengatur respon terhadap rangsangan untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi sebagai pusat koordinasi. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh bagian tubuh. Sistem saraf otonom mengatur organ dalam seperti jantung dan pembuluh darah secara tak
Similar to Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia (20)
2. Sistem Koordinasi
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang
kesemuanya bekerja tanpa saling
mengganggu antara organ satu dengan
yang lainnya. Hal ini dapat terjadi
karena pada tubuh kita terdapat suatu
sistem yang mengatur semua organ
tersebut. Sistem tersebut adalah sistem
koordinasi yang berpusat pada satu
organ yaitu otak
3. Organ Penyusun Sistem Saraf
Fungsi sistem saraf:
- Penghubung antara tubuh dengan
dunia luar melalui indra
- Pengatur respon terhadap rangsangan
- Mengatur dan mengendalikan kerja
organ-organ tubuh sehingga dapat
bekerja sesuai fungsinya
4. Organ Penyusun Sistem Saraf
Sel Saraf (neuron)
nukleus
Jaringan saraf dendrit
Sel Schwann
tersusun atas sel- neurofibril
sel saraf.
Selubung
Sel saraf terdiri atas mielin Nodus
3 bagian utama: Badan sel Ranvier
- Badan sel
Neurit (akson)
- Dendrit
- neurit
5. Organ Penyusun Sistem Saraf
Badan sel nukleus
dendrit
Di dalam badan Sel Schwann
neurofibril
sel terdapat:
Selubung
- Sitoplasma mielin Nodus
Badan sel Ranvier
- Nukleus (inti
sel) Neurit (akson)
- Nukleous
(anak inti sel)
6. Organ Penyusun Sistem Saraf
Dendrit
nukleus
Merupakan tonjolan dendrit
sitoplasma yang Sel Schwann
neurofibril
pendek, dengan
ujung yang Selubung
bercabang-cabang] mielin Nodus
Berfungsi Badan sel Ranvier
meneruskan
rangsang (impuls) Neurit (akson)
saraf menuju
badan sal saraf
7. Organ Penyusun Sistem Saraf
Neurit (akson)
Merupakan serabut saraf nukleus
berupa tonjolan dendrit
sitoplasma yang panjang Sel Schwann
Berfungsi meneruskan impuls neurofibril
sarah dari badan sel yang
satu ke badan sel yang
lain Selubung
Neurit dilindungi oleh mielin Nodus
selubung mielin (isolator). Badan sel Ranvier
Selubung mielin disusun
dari sel-sel Schwann yang
memberi makan neurit dan Neurit (akson)
membantu regenerasi
neurit
Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus
neurofibril
8. Organ Penyusun Sistem Saraf
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3
macam, yaitu:
- Neuron sensorik (sel saraf indra)
- Neuron motorik
- Neuron konektor (sel saraf penghubung)
9. Penggolongan Sistem Saraf
Otak besar
Otak tengah
Otak
Saraf sadar
Otak depan
Otak kecil
Saraf pusat Sumsum lanjutan
Sumsum tulang belakang
12 pasang saraf otak (saraf kranial)
Sistem saraf
Saraf somatik
31 pasang saraf sumsum tulang belakang
Saraf tepi
tak sadar
Saraf
Saraf simpatetik
Saraf otonom
Saraf parasimpatetik
10. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Saraf pusat
dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu:
duramater, arachnoid dan piamater.
Diantara arachnoid dengan piamater
terdapat ruang subarachnoid yang
berisikan cairan serebrospinal yang
berfungsi sebagai pelindung/peredam
dari benturan.
11. Otak
Otak merupakan
pusat koordinasi
utama, terletak di
rongga kepala
dan dilindungi
oleh tempurung
kepala
12. Otak Besar (serebrum)
talamus Otak
Merupakan pusat Otak besar hipotalamus depan
pengendali kegiatan
yang disadari.
Terdiri dari dua bagian,
yaitu:
- Belahan kiri yang
mengendalikan
tubuh bagian kanan Otak kecil
Kelenjar
hipofisis
- Belahan kanan yang
mengendalikan Pons Otak tengah
tubuh bagian kiri Medula
oblongata
13. Otak Besar (serebrum)
Terdiri atas dua lapis, yaitu:
- Korteks (lapisan luar)
- Medula (lapisan dalam)
Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini
banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor.
Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan
(penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran
dan penciuman
Medula tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak
mengandung serabut saraf.
14. Otak Besar (serebrum)
Bagian belakang (lobus oksipitalis)
berperan dalam penglihatan
Bagian samping (lobus temporalis)
berperan sebagai pusat pendengaran
Bagian depan (lobus frontalis) berperan
sebagai penendalian otot
15. Otak Besar (serebrum)
Terbagi menjadi 3 area, yaitu
- Area sensorik berkaitan dengan penerimaan
rangsangan
- Area motorik berkaitan dengan menanggapi
rangsangan
- Area asosiasi penghubung antara sensorik
dan motorik yang berperan dalam proses
belajar, berfikir, mengambil keputusan,
mengingat dan penguasaan bahasa
16. Otak Tengah ( mesensefalon)
Otak tengah berkaitan dengan refleks
mata, tonus (kontraksi terus-menerus)
otot, dan posisi tubuh
17. Otak Depan (diensefalon)
Otak depan terdiri dari:
- Talamus
- Hipotalamus
Talamus berfungsi menerima semua
rangsangan kecuali bau dan meneruskannya
ke area sensorik otak besar
Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan
suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran dan
penumbuhan sikap agresif
18. Otak Kecil (serebelum)
Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu
belahan kiri dan kanan. Kedua belahan
dihubungkan dengan jembatan varol
Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh
dan pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak
19. Sumsum Lanjutan
(medula oblongata)
Sumsum lanjutan berperan mengatur
denyut jantung, penyempitan pembuluh
darah, gerak menelan, batuk, bersin,
bersendawa dan muntah
Bagian Sumsum lanjutan yang
menghubungkan otak adalah pons,
berfungsi sebagai pengatur pernafasan
20. Sumsum Tulang Belakang
(medula spinalis)
Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Ventral (mengarah ke perut)
- Dorsal (mengarah ke punggung)
Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor
Dorsal mengandung badan neoron sensorik
Sumsum tulang belakang
Badan sel saraf motorik
ganglion
Badan sel saraf sensorik
Ruas-ruas tulang belakang
21. Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh
Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi
menjadi:
- Sistem saraf aferen
- Sistem saraf eferen
Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf
pusat
Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke
efektor
22. Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua,
yaitu:
- Sistem saraf somatik
- Sistem saraf otonom
23. Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31
pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
Saraf kranial terdiri atas:
- Sensorik (1,2 dan 8)
- Motorik (3,4,6,11 dan 12)
- Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)
Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik
(berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari
ventral)
24. Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf otonom
Disebut juga saraf tak sadar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
parasimpatik simpatik
Mengecilkan pupil Membesarkan pupil
Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah
Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung
Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus
Menstimulasi peristalsis dan
Menghambat peristalsis dan sekresi
sekresi
Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa
Menstimulasi pelepasan
bilus Sekresi andrenalin dan norandrenalin
Mengerutkan kandung kemih Menghambat kontraksi kandung kemih
Rantai
Ganglia
simpatik
25. Gerak Refleks
Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai
mekanisme respon untuk mengelak dari
rangsangan yang membahayakan.
Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya
melengkung balik
Gerak refleks dapat dibedakan menjadi:
- Refleks bawaan/tunggal
- Refleks kompleks
- Refleks dipelajari
26. Alat Indra
Alat indra adalah organ yang peka terhadap
rangsangan tertentu
Manusia memiliki lima alat indra, yaitu:
- Mata
- Telinga
- Hidung
- Lidah
- kulit
27. Mata
Mata adalah
alat indra
yang peka
terhadap
cahaya
Mata dilindungi
oleh alis,
kelopak mata
dan kelenjar
air mata.
28. Mata
Dinding bola
mata terdiri
dari tiga
lapis, yaitu:
- Sklera
- Koroidea
- retina
29. Mata
Sklera adalah
lapisan
terluar, keras
dan berwarna
putih (putih
mata)
Bagian depan
lapisan ini
menonjol dan
disebut
kornea
30. Mata
Koroidea
merupakan
lapisan kedua,
mengandung
banyak
pembuluh
darah.
Bagian depan
lapisan ini
sedikit terbuka
dan disebut
dengan pupil
Sel-sel koroidea
disekitar pupil
mengandung
warna yang
disebut iris
31. Mata
Lensa mata
terletak
dibelakang
pupil,
berfungsi
membentuk
bayangan
benda.
Lensa mata
berbentuk
cembung dan
lentur
32. Mata
Retina atau selaput
jala sebagai
penangkap
bayangan benda.
Retina mengandung
reseptor yang
peka terhadap
cahaya, yaitu:
- Sel batang
(basilus) berfungsi
pada cahaya
suram dan tidak
mengenal warna
- Sel kerucut
(konus) berfungsi
pada cahaya
terang dan
mengenal warna
33. Telinga
Telinga adalah
organ yang
peka
terhadap
suara.
Telinga terdiri
dari:
- telinga luar
- Telinga
tengah
- Telinga dalam
34. Telinga luar
Telinga luar
terdiri atas:
- Daun
telinga
- Lubang
telinga
- Gendang
telinga
35. Telinga tengah
Cairan endolimfa
Telinga tengah
terdiri atas: ampula
- Tulang martil
(malleus) Cairan limfa
- Tulang landasan
(inkus)
- Tulang sanggurdi
(stapes)
Telinga tengah Saluran eustachius
dihubungkan
dengan mulut oleh
saluran eustachius
36. Telinga dalam
Cairan endolimfa
Telinga dalam terdiri
atas:
- Rumah siput ampula
(koklea)
- Tiga saluran Cairan limfa
gelung (kanalis
semisirkularis)
Koklea berfungsi
dalam penerimaan
suara
Saluran gelung
berfungsi sebagai
alat keseimbangan
37. Kulit
sakit
Kulit adalah alat
indra yang
peka
terhadap
rangsangan
berupa
dingin
sentuhan,
tekanan,
panas
sakit, panas sentuhan tekanan
dan dingin
39. Lidah
Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat
kimia yang larut dalam air.
Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolan-
tonjolan yang disebut papila
Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup
pengecap.
Ada empat kuncup pengecap, yaitu:
- Pengecap manis pada ujung lidah
- Pengecap asin pada tepi lidah
- Pengecap pahit pada pangkal lidah
- Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang
40. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Astigmatis (mata silindris)
Penyebab: bola mata tidak bulat
Akibat: tidak dapat melihat garis-garis
horisontal dan vertikal bersamaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata silindris
41. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Miopi (rabun jauh)
Penyebab: lensa mata tidak dapat
menipis
Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan
jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cekung
42. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Hipermetropi (rabun dekat)
Penyebab: lensa mata tidak dapat
menebal
Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan
jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cembung
43. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Presbiopi
Penyebab: daya akomodasi mata
berkurang
Akibat: tidak dapat melihat jauh maupun
dekat dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata bifokal
44. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Rabun senja
Penyebab: kekurangan vitamin A
Akibat: tidak dapat melihat dengan baik
pada saat senja dan malam hari
Pencegahan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin A
45. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Keratomalasi
Penyebabkekurangan vitamin A yang
parah
Akibat: kornea mata keruh, permukaan
mata kering dan kasar dan penglihatan
berkurang hingga kebutaan
46. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Katarak
Penyebab: lensa mata keruh dan kabur
Akibat: cahaya tidak sampai ke retina
Dapat diatasi dengan operasi
47. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Juling
Penyebab: ketidakserasian kerja otot
penggerak bola mata kanan dan kiri
Dapat diatasi dengan operasi
48. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Glaukoma
Penyebab: penyumbatan disaluran bola
mata menyebabkan peningkatan
tekanan pada bola mata
Akibat: kebutaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-
obatan dan operasi
49. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Buta Warna
Penyebab: keturunan
Akibat: tidak dapat melihat warna tertentu
Kelainan ini tidak dapat disembuhkan.
Lebih banyak menyerang laki-laki
50. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Radang telinga
Penyebab: baketri dan virus
Menyerang bagian luar melalui kotoran
yang masuk ketika berenang
Menyerang bagian dalam, bakteri atau
virus masuk dari rongga mulut melalui
saluran eustachius
51. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Otosklerosis
Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan
tidak dapat bergerak leluasa
Akibat: tuli konduksi yang menahun
52. Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
Anosmia
penyebab: cidera/infeksi didasar kepala,
keracunan timbal, merokok, tumor otak
bagian depan
Akibat: kehilangan kemampuan unutuk
membau/mencium
Pengobatan tergantung dari
penyebabnya