SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
KOORDINASI
SISTEM SARAF
PADA MANUSIA
A. NEURON (Sel Saraf)
• Badan Sel (perikarion)
Fungsi: mengendalikan metabolisme neuron
• Dendrit
Fungsi: Menerima impuls dari sel lain untuk
dikirimkan ke badan sel
• Akson (neurit)
Fungsi: mengirim impuls ke sel neuron
lainnya.
Akson dibungkus oleh substansi lemak Selubung Mielin
Bagian yang tidak diselubungi disebut Nodus Ranvier. Fungsinya untuk mempercepat impuls
Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel Schwann disebut selubung Schwann.
Neuron berdasarkan fungsinya:
Neuron Sensor (Aferen)
→ Menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (Otak atau Medula Spinalis)
Neuron motor (Eferen)
→ Menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor (Otot atau kelenjar)
Neuron konektor (Interneuron)
→ Menghubungkan antar neuron
Neuron berdasarkan strukturnya:
Neuron Multipolar
1 akson dan 2 atau lebih dendrit. Contoh:
neuron motor pada otak
Neuron Bipolar
1 akson dan 1 dendrit. Contoh: neuron
pada mata, hidung.
Neuron Unipolar
Neuron bipolar yang terlihat hanya
memiliki satu juluran badan sel, karena
akson dan dendrit berfusi. Contoh:
neuron pada fotoreseptor mata.
o Adalah sel penunjang susunan saraf pusat. Berfungsi sebagai jaringan ikat. Membelah secara
mitosis.
o Jenis-jenis sel Glia:
1. Astrosit
berbentuk bintang. Fungsi: sebagai ‘lem’
untuk menyatukan neuron-neuron
2. Oligodendrosit (Oligodendroglia)
seperti astrosit tapi lebih kecil. Fungsi:
membentuk lapisan mielin u/ melapisi akson
3. Mikroglia
kecil, fagosit. Fungsi: pertahanan imun
4. Sel Ependima
membran epitelium yang melapisi rongga
serebral dan medula spinalis
B. SEL NEUROGLIA (Glia)
o Adalah hubungan antar neuron
o Merupakan titik temu antara ujung akson dari neuron lain dengan dendrit dari neuron lainnya
o Hubungan ke otot dan kelenjar
o STRUKTUR:
1. Prasinaps (bagian akson terminal)
2. Celah Sinaps (ruang antara prasinaps dan pascasinaps)
3. Pascasinaps (bagian dendrit)
C. SINAPSIS
Pada celah sinaps terdapat substansi kimia NEUROTRANSMITER. Fungsi: mengirimkan
impuls ( prosesnya disebut transisi sinapsis). Sifat neurotransmiter:
a. Eksitasi → meningkatkan impuls (co: asetilkolin)
b. Inhibisi → menghambat impuls (co: glisin pada medula spinalis)
D. IMPULS SARAF
o IMPULS SARAF adalah rangsangan/pesan yang diterima reseptor dari lingkungan, lalu dibawa
oleh neuron.
Contoh: suhu, tekanan, aroma, rasa,.
o Impuls yang diterima reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan gerakan yaitu:
1. GERAK SADAR
Impuls Reseptor
Saraf
Sensoris
Otak
Saraf
motor
Efektor
2. GERAK REFLEKS
Impuls Reseptor
Medula
Spinalis
Saraf
motor
Efektor
Cepat, melalui jalur pendek, tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang
Relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak
E. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS
Neuron tidak ada
rangsangan
Muatan listrik di
luar neuron ( + )
sedangkan didalam
neuron ( - )
Neuron diberikan
rangsangan
Saluran Na⁺ lalu ion
Na⁺ dialirkan
masuk ke dalam sel
dan menyebar
Keadaan diluar
membran menjadi (
- ) dan di dalam
menjadi ( + )
Saluran K⁺ terbuka,
lalu ion K⁺ keluar
melalui kanal
Potasium
Bagian dalam
membran kembali
menjadi ( - )
Neuron kembali ke
keadaan semula
hingga proses
berulang
Tahap Istirahat (Polarisasi) Tahap Depolarisasi
Potensi
Aksi
Periode Refraktori
(Impuls tidak bisa melewati neuron)
Tahap Repolarisasi
Impuls berjalan melalui akson
F. SISTEM SARAF PUSAT (SSP)
o Terdiri dari: Otak dan Medula Spinalis.
o Dilindungi oleh jaringan ikat pelindung Meninges. Meninges terdiri atas 3 lapisan:
1. Pia mater
lapisan terdalam, banyak pembuluh darah, menempel pada otak
atau medula spinalis
2. Araknoid
sedikit pembuluh darah. Berisi cairan serebrospinalis yg mengandung
protein, berfungsi sebagai bantalan serta media pertukaran zat/nutrien
antara otak dan medula spinalis
3. Dura mater
lapisan terluar, tebal dan kuat, terdiri dari 2 lapisan. Terdapat ruang
subdural u/ memisahkan dari araknoid. Lapisan yang terluar melekat
pada permukaan dalam kranium
Substansi abu-abu dan Substansi putih pada Otak dan Medula Spinalis:
1. Substansi abu-abu (Grey matter)
bagian luar (korteks) otak dan bagian dalam medula spinalis. Mengandung badan sel neuron,
serabut bermielin dan tidak, astrosit protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.
2. Substansi putih (White matter)
bagian dalam otak dan bagian luar medula spinalis. Didominasi serabut bermielin maupun tidak,
mengandung oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia
OTAK
 2% dari keseluruhan berat tubuh
 Mengonsumsi 25% O₂
 Menerima 1,5% darah dari jantung
 Tersusuh dari 100 milyar neuron yang saling terhubung oleh sinapsis
 Neuron berkomunikasi dengan muatan listrik
 Terbentuk pada minggu ke-4 masa kehamilan
 Bagian kranial berdiferensiasi menjadi: Otak depan, Otak tengah, Otak belakang.
Bagian-bagian otak:
1. Otak Besar (Serebrum)
2. Diensefalon
3. Rinensefalon (sistem limbik)
4. Mesensefalon (otak tengah)
SEREBRUM (Otak Besar)
Bagian depan atas rongga tengkorak
A. Bagian dalam: Substansi putih (Nukleus basal)
Pusat untuk koordinasi motor. Apabila rusak, maka seseorang menjadi pasif karena nukleus
basal tidak mampu mengirimkan impuls motor ke otot. Contoh: Parkinson
B. Bagian luar: Substansi abu-abu (Korteks Serebral)
 80% total massa otak dgn tebal 5mm
 sisi kanan dan kiri dihubungkan oleh serat pita Korpus Kalosum
 Area fungsional korteks serebral:
Area motor primer. Pada lobus frontal dari girus prasentral, mengendalikan kontraksi volunter otot
rangka. Sisi anterior girus prasentral mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang. Area
Broca mengendalikan kemampuan bicara.
Area sensor korteks:
- Area sensor primer. Pada girus prosentral, menerima info nyeri, tekanan, suhu, sentuhan
- Area visual primer. Pada lobus oksipital, menerima info dari retina mata
- Area auditori primer. Pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls pendengaran
- Area olfaktori primer. Pada permukaan medial lobus temporal
- Area pengecap primer (gustatori). Pada lobus parietal. Berfungsi untuk persepsi rasa.
Area asosiasi (menurut Brodmann) :
- Area asosiasi frontal. Pada lobus frontal, pusat intelektual dan fisik
- Area asosiasi somatik. Pada lobus parietal, pusat penafsiran bentuk dan tekstur objek
-Area asosiasi visual. Pada lobus oksipital, pusat penafsiran visual dan auditori
-Area wicara Wernicke. Pada superior lobus temporal, sebagai pusat bahasa dan wicara
AREA FUNGSIONAL
DIENSEFALON
Terletak diantara serebrum dan otak tengah
1. Talamus
Fungsi: menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, berperan dalam sistem
kesadaran dan kontrol motor.
2. Hipotalamus
Fungsi: a. Mengendalikan aktivitas sistem saraf otonom/tak sadar
b. Pusat pengaturan emosi
c. Pengaturan sistem endokrin
3. Epitalamus
Pita sempit jaringan saraf membentuk
atap diensefalon. Berfungsi dalam
dorongan emosi. Terdapat badan
pineal yang berperan dalam fungsi
endokrin.
RINENSEFALON (Sistem Limbik)
Cincin-cincin struktur otak depan yang mengelilingi otak dan saling berhubungan melalui jalur neuron.
Berfungsi dalam:
1. Pengaturan emosi (tertawa, marah, menangis, takut, dan tersipu)
2. Mempertahankan kelangsungan hidup
3. Pola perilaku sosioseksual
4. Belajar
Bagian-bagiannya termasuk Hipokampus, Amigdala, Nukleus thalamic anterior, Septum,
Korteks limbik dan Forniks.
Menensefalon (Otak tengah)
Otak pendek yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum
 Fungsi: Sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, meneruskan informasi penglihatan
dan pendengaran
 Otak tengah, pons, dan medula oblongata disebut batang otak.
 Pons Varolii (Jembatan Varol)
Didominasi oleh serabut putih. Menghubungkan serebelum kiri dan kanan, serta menghubungkan
serebrum dengan medula spinalis. Fungsi: mengatur frekuensi pernapasan
 Serebelum (Otak kecil)
Terletak dibawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung atas batang otak. Fungsi:
mempertahankan keseimbangan, kontrol gerak mata, koordinasi gerakan sadar yg berkaitan
dengan keterampilan.
 Medula Oblongata
Menjulur dari pons hingga medula spinalis. Fungsi:
pengendalian denyut jantung, tekanan darah, pernapasan,
pencernaan, menelan, muntah, sekresi pencernaan, dan
gerak refleks (bersin, dll).
 Formasi Retikuler
Jaringan serabut saraf dan badan sel yang tersebar
di medula oblongata, pons, dan otak tengah. Fungsi:
memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
MEDULA SPINALIS
 Berbentuk silinder yang memanjang dari batang
otak hingga ruas ke-2 tulang pinggang
 Panjang sekitar 45cm dengan diameter 2cm
 Fungsi: mengendalikan gerak refleks, komunikasi
antara otak dengan seluruh tubuh, menghantarkan
rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
serebelum.
 Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk
melalui tanduk dorsal
 Impuls motor keluar menuju efektor melalui tanduk
ventral.
 Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung yang menerima impuls dari sel saraf
sensor dan menghantarkannya ke sel saraf motor.
Struktur Bagian Dalam (Substansi abu-abu)
Bagian atas dan bawah disebut tanduk kolumna, banyak badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen, akson
tidak bermielin.
1. Tanduk abu-abu posterior (dorsal), batang vertikal atas, badan sel menerima impuls melalui saraf
spinal ke otot dan kelenjar
2. Tanduk abu-abu anterior (ventral), batang vertikal bawah, neuron motor mengirimkan impuls melalui
saraf spinal ke otot dan kelenjar.
3. Tanduk lateral, antara tanduk posterior dan anterior, mengandung badan sel neuron sistem saraf
otonom.
4. Komisura abu-abu, menghubungkan substansi abu-abu sisi kiri dan kanan.
Struktur Bagian Luar (Substansi putih)
Tersusun dari akson bermielin. Terbagi menjadi funikulus (kolumna) anterior, posterior, ventrolateral, dan
Lateral. Dalam funikulus terdapat traktus (fasikulus) spinal:
1. Traktus sensor (asenden), menyampaikan informasi dari tubuh ke otak. Co: nyeri, suhu, tekanan,
sentuhan
2. Traktus motor (desenden), membawa impuls motor dari otak ke medula spinalis dan dari saraf spinal
menuju tubuh. Berfungsi menghantarkan impuls untuk ketepatan gerak sadar serta mempertahankan
kontraksi otot dalam gerak refleks.
G. SISTEM SARAF TEPI (SST)
Terdapat ganglion, yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia
Terdiri dari Saraf Kranial dan Saraf Spinal
1. Saraf Kranial (berasal dari otak)
Terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun dari
serabut sensori dan motor.
Tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari serabut sensori.
No Saraf Kranial Jenis Neuron Fungsi
1. Olfaktori (CN I) Sensori Indra penciuman.
2. Optik (CN II) Sensori Indra penglihatan.
3. Okulomotor (CN III) Sensori, Motor
Motor: impuls dari otak tengah ke otot bola mata, pembuka
kelopak mata.
Sensori: informasi dari otot mata ke otak tengah.
4. Troklear (CN IV) Sensori, Motor
Motor: impuls dari otak tengah ke otot sadak bola mata.
Sensori: informasi dari otot sadak bola mata ke otak tengah.
5. Trigeminal (CN V) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot mastikasi (mengunyah).
Sensori: informasi dari wajah, rongga nasal, dan rongga oral .
6. Abdusen (CN VI) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot rektus lateral mata.
Sensori: informasi dari otot rektus lateral mata ke pons.
7. Fasial (CN VII) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot ekspresi wajah, kelenjar air mata,
dan kelenjar saliva.
Sensori: Informasi dari indra pengecap lidah.
8.
Vestibulokoklear
(CN VIII)
Sensori
Informasi dari indra pendengaran ke talamus dan lobus temporal
otak.
9.
Glosofaring (CN IX)
Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot untuk menelan, dan kelenjar
ludah.
Sensori: informasi tentang rasa pada lidah, faring, laring, dan
tekanan darah dalam pembuluh darah tertentu.
10 Vagus (CN X) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke seluruh organ pada toraks dan
abdomen.
Sensori: informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung,
serta visera abdomen ke medula dan pons.
11. Aksesori Spinal (CN XI) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot volunter faring dan laring,
serta dari medula spinalis servikal ke otot trapezius dan
sternokleidomastoid.
Sensori: informasi dari otot faring, laring, trapezius.
12. Hipoglosal (CN XII) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot lidah.
Sensori: informasi dari spindel otot lidah.
Saraf Olfaktori (I)
Saraf Penglihatan (II)
2. Saraf Spinal (berasal dari medula spinalis)
a. Setiap sarafnya terdiri atas 1 radiks dorsal dan ventral. Radiks dorsal terdiri atas serabut sensori
sedangkan radiks ventral terdiri atas serabut motor.
b. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron
sensor
c. Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf yaitu; 8 pasang saraf serviks (C1-C8), 12 pasang saraf toraks (T1-
T12), 5 pasang saraf lumbar (L1-L5), 5 pasang saraf sakrum (S1-S5), dan 1 pasang saraf koksik.
d. Berfungsi mempersaraf otot-otot pada anggota gerak tubuh.
e. Terbagi menjadi: divisi aferen (membawa informasi dari reseptor ke SSP) dan divisi eferen (membawa
instruksi dari SSP ke organ efektor atau kelenjar)
SST
Eferen
Somatik (otot
rangka)
Otonom (otot
polos, jantung)
Simpatis
Parasimpatis
Aferen
Tabel perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik
Saraf Simpatik (Serat
Adrenergik)
Saraf Parasimpatik (Serat
Kolinergik)
Asal: Segmen toraks dan lumbar
medula spinalis
Asal: Area kranial (otak dan
sakrum)
Serat Praganglion: Pendek, ada
sinaps, mengeluarkan
neurotransmiter asetilkolin.
Serat Praganglion: Panjang,
mengeluarkan neurotransmiter
asetilkolin.
Serat Pascaganglion: Panjang,
berasal dari rantai ganglion,
berakhir di organ efektor.
Mengeluarkan norepinefrin.
Serat Pascaganglion: Sangat
pendek, berakhir di sel-sel organ.
Mengeluarkan neurotransmiter
yang sama yaitu asetilkolin.
Fungsi: Beraktivitas fisik yang
berat dalam situasi
darurat/stress (respons lawan)
Fungsi: Beraktivitas mendorong
tubuh agar istirahat dan mencerna
pada kondisi tenang
Meningkatkan denyut jantung,
menguraikan simpanan lemak,
membuka saluran napas
Melambatkan denyut jantung
H. GANGGUAN SISTEM SARAF
1. Meningitis, peradangan pada meningis dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya
susunan cairan serebrospinal. Disebabkan oleh bakteri dan virus
2. Ensefalitis, peradangan jaringan otak. Disebabkan virus
3. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan pada sistem saraf sensori disebabkan oleh
gangguan metabolisme, terututupnya aliran darah, atau kekurangan vit. B1, B6, B12
4. Neuritis, gangguan pada SST akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. Gejalanya adalah
rasa sakit hebat pada malam hari
5. Epilepsi, Penyakit saraf menahun yg menyebabkan serangan mendadak berulang-ulang.
Disebabkan oleh trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak pada kelahiran, stroke, dan alkohol
6. Alzheimer, sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga kemampuan daya ingat
berkurang
7. Gegar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yg menyebabkan perubahan fungsi
mental atau tingkat kesadaran. Ditandai dengan pingsan atau kebingungan.
SISTEM ENDOKRIN
adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang
memproduksi hormon
HORMON adalah senyawa organik pembawa
pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju
ke sel-sel atau jaringan tubuh
Karakteristik
– Kelenjar buntu (tidak memiliki saluran)
– Menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel
– Menyekresi lebih dari satu jenis hormon
– Memiiki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan
ditopang oleh jaringan ikat
– Masa aktivitas:
1. Seumur Hidup ( Hormon metabolisme)
2. Dimulai pada masa tertentu ( Hormon kelamin)
3. Bekerja sampai masa tertentu ( Hormon pertumbuhan)
1. HIPOFISIS (PITUITARI)
Organ berbentuk oval, ,melekat di bagian hipotalamus otak
Hipofisis Lobus Anterior
Hormon pertumbuhan :
- Mengendalikan pertumbuhan dan perbanyak sel-sel tubuh (Pertumbuhan tulang dan pertambahan
massa otot rangka)
- Menyebabkan hati memproduksi SOMATOMEDIN yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan
kartilago
- Mempercepat laju sintesis protein
- Menurunkan laju penggunaan karbohidrat
- Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi
Abnormalitas sekesi:
a. Kerdil (Kekurangan GH)
b. Gigantisme (Kelebihan GH)
c. Akromegali (Pembesaran tulang yang tidak proporsional)
Hormon perangsang tiroid:
Berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kelenjar tiroid (gondok), laju
hormon (tiroksin), dan metabolisme sel.
Hormon Adrenokortikotropik:
Berfungsi merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid (Metabolisme
karbohidrat)
Hormon Gonadotropia
a. FSH (follicle stimulating hormone) :
- Menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium, memproduksi hormon estrogen (Wanita)
- Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam tubulus seminiferus
(laki-laki)
b. LH ( luteinizing hormone):
-Menstimulasi produksi estrogen (wanita)
- Menstimulasi sel-sel interstisial tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen (laki-laki)
Hormon prolaktin:
- Disekresi pada saat hamil, dan menyusui
Hipofisis Lobus Intermedia
Endorfin:
- Penghilang nyeri secara alamiah
- Merespon stres
- dan merespon aktivitas seperti olahraga
MSH ( melanocyte stimulating hormone):
- Merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran sel-sel penghasil pigmen (melanosit) pada
epidermis
Hipofisis Lobus Posterior
Hormon ADH (antidiuretic hormone):
- Menurunkan volume air yang hilang dalam urine melalui peningkatan reabsorpsi air dari tubulus
kontortus distal dan duktus kolektivus di ginjal
Oksitosin:
- Menstimulasi kontraksi otot polos saat melahirkan dan pengeluaran ASI
Hormon Tiroksin
- Terbuat dari asam amino tirosin yang mengandun iodin
- Jika kekurangan iodin tiroid akan membengkak
- Berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan
pengeluaran energi panas, dan mengatur pertumbuhan dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan
ikat, dan saraf
Abnormalitas:
a. Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon sehingga penurunan metabolisme, reaksi mental
lambat, dan peningkatan simpanan lemak)
b. Hipertiroidisme (sekresi berlebihan, terjadi peningkatan metabolisme, berat badan menurun,
gelisah, diare, denyut nadi meningkat, dan terkena penyakit GRAVE)
2. TIROID (Kelenjar gondok)
Menghasilkan hormon tiroksin
3. PARATIROID
Berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh
Abnormalitas:
- Hiperparatiroidisme ( menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan pelemahan tulang)
- Hipoparatiroidisme (penurunan kadar kalsium dalam darah)
4. ADRENALIN
Memiliki 3 bagian: Medula dan Korteks
Bagian Medula
Adrenalin (Epinefrin):
- Meningkatkan frekuensi jantung
- Meningkatkan metabolisme
- Meningkatkan konsumsi oksigen
Noradrenalin (Norepinefrin):
- Meningkatkan tekanan darah
- Menstimulasi otot jantung
Bagian Korteks
Aldosteron:
- Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
Glukokortikoid:
- Memengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak
- Menjaga membran lisosom
Gonadokortikoid:
- Sebagai prekusor pengubahan testosteron dan estrgoen
Abnormalitas:
- Hiposekresi (Menyebabkan penyakit Addison)
- Hipersekresi (peningkatan tekanan darah)
5. PANKREAS
Berbentuk pipih, terletak dibagian belakang bawah lambung
Glukagon:
- Meningkatkan penguraian glikogen hati menjadi glukosa sehingga kadar gula darah meningkat
Insulin:
- Menurunkan katabolisme lemak dan protein,
- Menurunkan kadar gula darah
Somatostatin:
- Penghalang hormon pertumbuhan
- Penghambat sekresi glukagon dan insulin
Polipeptida pankreas
Abnormalitas:
Defisiensi insulin menyebabkan diabetes mellitus
6. PINEAL (Epifisis Serebri)
- Menghasilkan melatonin yang berpengaruh pada pelepasan gonadotropin
- Menghambat produksi melanin
7. TIMUS
2 lobus di bagian posterior toraks diatas jantung dan berwarna kemerah-merahan
1. Ovarium: Hormon estrogen dan progesteron
2. Testis: Hormon testosteron
3. Plasenta: Hormon Gonadotropin korion, estrogen, progesteron, dan somatotropin
8. OVARIUM, TESTIS, DAN PLASENTA
Menghasilkan timosin untuk pengendalian perkembangan sistem imun
Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
SISTEM INDRA
a. Sklera: Lapisan luar mata berupa selubung berserabut putih dan relatif kuat
b. Kornea: struktur transparan yang menyerupai kubah, pembungkus dari iris, pupil dan bilik
anterior serta membantu memfokuskan cahaya
c. Koroid: lapisan tipis di dalam sklera yang berisi pembuluh darah dan suatu bahan pigmen,
tidak menutupi kornea.
d. Bintik buta: cakram optik yang merupakan bagian fovea dekat hidung, percabangan serat
saraf dan pembuluh darah ke retina
e. Humor aqueous: cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea
f. Humor vitreous: gel transparan / cairan kental yang terdiri dari bahan berbentuk serabut,
terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).
1. MATA
Memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf
Mekanisme Melihat
Tahapan Melihat
Cahaya dipantulkan
benda lalu
ditangkap mata
Menembus kornea
dan diteruskan ke
pupil
Cahaya jatuh tepat
pada bintik kuning
retina
Daya akomodasi
pada lensa mata
mengatur cahaya
Cahaya
diinterpretasikan
didalam otak
Impuls cahaya
disampaikan oleh
saraf optik ke otak
Diteruskan
menembus lensa
mata ke retina
GANGGUAN/KELAINAN PADA
MATA
– Miopia: Rabun dekat. Fokus bayangan jatuh didepan retina sehingga tidak
bisa melihat benda jauh. Dibantu lensa konkaf
– Hipermetropia: Rabun jauh. Fokus bayangan jatuh dibelakang retina
sehingga tidak bisa melihat benda dekat. Dibantu lensa konveks
– Presbiopia: Mata tua. Tidak dapat melihat jarak dekat maupun jauh.
– Buta warna: Tidak mampu mempresentasikan warna. Umumnya pria
– Katarak: Lensa mata buram karena penebalan. Pada orang lansia
– Juling: Kedua mata memandang pada titik berbeda
– Astigmatisma: Kelengkungan kornea sehingga cahaya tidak fokus pada satu
titik retina. Dibantu kacamata silinder.
2. HIDUNG
Punya kemoreseptor olfaktori sebagai penerima rangsangan berupa bau atau zat
kimia yang berbentuk gas
GANGGUAN/KELAINAN INDRA
PEMBAU
– Hiposmia: Indra penciuman kurang mampu mencium bau
– Anosmia: Sama sekali tidak dapat mencium bau. Akibat polip, pilek, atau
tumor
– Hiperosmia: Lebih peka terhadap bau-bauan. Akibat sakit kepala, penyakit
Addison, migrain, dll.
– Sinusitis: Radang tulang tengkorak disekitar hidung yang berongga dan berisi
udara
– Polip: Pembengkakan jaringan yang terjadi didalam hidung dan
mengeluarkan banyak cairan atau lendir.
3. LIDAH
Memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap (taste bud)
Kuncup pengecap terdapat pada papila lidah, platinum lunak, epiglotis, dam faring.
Papila adalah juluran pada permukaan diatas lidah.
Macam papila berdasarkan bentuknya:
1. papila filiformis: berbentuk kerucut, kecil, menutupi bagian dorsum lidah (permukaan atas),
tidak mengadung kuncup pengecap
2. papila foliata: berbentuk seperti daun, terletak di bagian tepi pangkal lidah
3. papila fungiformis: Berbentuk bulat, banyak terdapat di dekat ujung lidah, mengandung 5
kuncup pengecap
4. Papila sirkumvalata: menonjol dan tersusun seperti huruf V, banyak terdapat di bagian
belakang lidah
4. Telinga
Mampu mendeteksi gelombang bunyi/suara dan berperan dalam keseimbangan
Telinga Luar
a. Aurikula (Kuping telinga): Terdiri atas fibrokartilago yang tipis dan elastis, ditutupi oleh kulit yang
berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menuju meatus akustik eksterna.
b. Membran Timpanum (gendang telinga): Memberikan perlindungan kedap udara antara telinga luar dan
tengah.
Telinga Tengah
a. Tabung Eustachius: Menyamakan tekanan antara telinga luar dan dalam.
b. Osikel Auditori: Mentransfer getaran dari membran timpani ke tengah telinga ke jendela oval.
Telinga Dalam
a. Labirin Osea: Ruang berliku berisi Cairan perilimfa
b. Labirin Membranosa: serangkaian tabu berongga da berkantong berisi cairan endolimfa
GANGGUAN/KELAINAN INDRA
PENDENGAR
– Tuli (Tuna rungu): penurunan atau ketidakmampuan mendengar suara
– Furunkulosis: Munculnya bisul pada meatus (liang telinga)
– Oitis media: Infeksi telinga tengah setelah terserang flu, sinus, campak, atau
bakteri
– Mastoiditis: Infeksi yang menyebabkan sel tulang mastoid berongga
5. KULIT
Memiliki reseptor sensor untuk mentransduksi stimulus dari lingkungan menjadi impuls saraf
RESEPTOR SENSORI KULIT
– Korpuskula Pacini: Tekanan kuat
– Korpuskula Meissner; Sentuhan
– Cakram Merkel: Sentuhan dan raba
– Korpuskula Ruffini: Tekanan dan tegangan
– Ujung bulbus Krause: Tekanan, sentuhan, kesadaran, dan gerakan
– Ujung saraf bebas; Nyeri, sentuhan ringan, suhu

More Related Content

What's hot

Indra Pendengaran
Indra PendengaranIndra Pendengaran
Indra Pendengaran
nailaamaliaa
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
aditya romadhon
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
bbawor aji
 
sistem hormon
sistem hormon sistem hormon
sistem hormon
Muhammad Taufik
 
3. media bilangan kuantum
3. media bilangan kuantum3. media bilangan kuantum
3. media bilangan kuantum
saprooll7
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)
auliarahmah_18
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalIjal Mustofa
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
Siti Farida
 
Liirik hymne dan mars unp
Liirik hymne dan mars unpLiirik hymne dan mars unp
Liirik hymne dan mars unp
Poulo Risman
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
RoniAlfaqih2
 
9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi
Ahmad Ali
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 

What's hot (20)

Indra Pendengaran
Indra PendengaranIndra Pendengaran
Indra Pendengaran
 
Fisika (X)-Sinar X
Fisika (X)-Sinar XFisika (X)-Sinar X
Fisika (X)-Sinar X
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
 
sistem hormon
sistem hormon sistem hormon
sistem hormon
 
3. media bilangan kuantum
3. media bilangan kuantum3. media bilangan kuantum
3. media bilangan kuantum
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
 
Liirik hymne dan mars unp
Liirik hymne dan mars unpLiirik hymne dan mars unp
Liirik hymne dan mars unp
 
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksiK1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Sinar-X
Sinar-XSinar-X
Sinar-X
 
9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 

Similar to fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013.pptx

fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
NATASYATasya14
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
MadrasahAliyahPandan
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
Agung Anggoro
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
Agung Anggoro
 
sistem syaraf dan hormon.pptx
sistem syaraf dan hormon.pptxsistem syaraf dan hormon.pptx
sistem syaraf dan hormon.pptx
KrisYoelSinaga
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
Siti Jubaedah
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Cindi Tri Fitikasari
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
Krisna Mustofa
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Cendikia As'ari
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
khairunisyadiva
 
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptxBAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
Tarkani Abahnanda
 
SISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptxSISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptx
ssusera169c01
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
Rio Armando
 

Similar to fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013.pptx (20)

fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
sistem syaraf dan hormon.pptx
sistem syaraf dan hormon.pptxsistem syaraf dan hormon.pptx
sistem syaraf dan hormon.pptx
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptxBAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
 
SISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptxSISTEM KOORDINASI.pptx
SISTEM KOORDINASI.pptx
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 

More from MeinaLegista

Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasiManajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
MeinaLegista
 
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan olehpenjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
MeinaLegista
 
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
MeinaLegista
 
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptxPPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
MeinaLegista
 
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptxKARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
MeinaLegista
 
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdfLK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
MeinaLegista
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
MeinaLegista
 
t-paku-dan-lumut.ppt
t-paku-dan-lumut.pptt-paku-dan-lumut.ppt
t-paku-dan-lumut.ppt
MeinaLegista
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
MeinaLegista
 
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
MeinaLegista
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.ppt
MeinaLegista
 
Bab-2-Metabolisme.pptx
Bab-2-Metabolisme.pptxBab-2-Metabolisme.pptx
Bab-2-Metabolisme.pptx
MeinaLegista
 
bab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.pptbab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.ppt
MeinaLegista
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptxfdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
MeinaLegista
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
MeinaLegista
 

More from MeinaLegista (15)

Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasiManajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
Manajemen Sistem Informasi, infrastruktur teknologi informasi
 
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan olehpenjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
penjajahan inggris di indonesia di akibatkan oleh
 
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
perlawananrakyatindonesiaterhadapkolonialbelanda-131224060633-phpapp02 (1) (1...
 
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptxPPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
PPT_Tanam_Paksa_Cultuurstelsel_Rieke_Aul.pptx
 
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptxKARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
 
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdfLK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdf
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
 
t-paku-dan-lumut.ppt
t-paku-dan-lumut.pptt-paku-dan-lumut.ppt
t-paku-dan-lumut.ppt
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
 
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
fdokumen.com_struktur-fungsi-jaringan-tumbuhan-ppt-file-web-view2011-08-15-se...
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.ppt
 
Bab-2-Metabolisme.pptx
Bab-2-Metabolisme.pptxBab-2-Metabolisme.pptx
Bab-2-Metabolisme.pptx
 
bab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.pptbab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.ppt
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptxfdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-ekskresi-pratiwi-srikandi-xi-mipa-4.pptx
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013.pptx

  • 3. A. NEURON (Sel Saraf) • Badan Sel (perikarion) Fungsi: mengendalikan metabolisme neuron • Dendrit Fungsi: Menerima impuls dari sel lain untuk dikirimkan ke badan sel • Akson (neurit) Fungsi: mengirim impuls ke sel neuron lainnya. Akson dibungkus oleh substansi lemak Selubung Mielin Bagian yang tidak diselubungi disebut Nodus Ranvier. Fungsinya untuk mempercepat impuls Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel Schwann disebut selubung Schwann.
  • 4.
  • 5. Neuron berdasarkan fungsinya: Neuron Sensor (Aferen) → Menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (Otak atau Medula Spinalis) Neuron motor (Eferen) → Menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor (Otot atau kelenjar) Neuron konektor (Interneuron) → Menghubungkan antar neuron
  • 6.
  • 7. Neuron berdasarkan strukturnya: Neuron Multipolar 1 akson dan 2 atau lebih dendrit. Contoh: neuron motor pada otak Neuron Bipolar 1 akson dan 1 dendrit. Contoh: neuron pada mata, hidung. Neuron Unipolar Neuron bipolar yang terlihat hanya memiliki satu juluran badan sel, karena akson dan dendrit berfusi. Contoh: neuron pada fotoreseptor mata.
  • 8. o Adalah sel penunjang susunan saraf pusat. Berfungsi sebagai jaringan ikat. Membelah secara mitosis. o Jenis-jenis sel Glia: 1. Astrosit berbentuk bintang. Fungsi: sebagai ‘lem’ untuk menyatukan neuron-neuron 2. Oligodendrosit (Oligodendroglia) seperti astrosit tapi lebih kecil. Fungsi: membentuk lapisan mielin u/ melapisi akson 3. Mikroglia kecil, fagosit. Fungsi: pertahanan imun 4. Sel Ependima membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan medula spinalis B. SEL NEUROGLIA (Glia)
  • 9.
  • 10. o Adalah hubungan antar neuron o Merupakan titik temu antara ujung akson dari neuron lain dengan dendrit dari neuron lainnya o Hubungan ke otot dan kelenjar o STRUKTUR: 1. Prasinaps (bagian akson terminal) 2. Celah Sinaps (ruang antara prasinaps dan pascasinaps) 3. Pascasinaps (bagian dendrit) C. SINAPSIS Pada celah sinaps terdapat substansi kimia NEUROTRANSMITER. Fungsi: mengirimkan impuls ( prosesnya disebut transisi sinapsis). Sifat neurotransmiter: a. Eksitasi → meningkatkan impuls (co: asetilkolin) b. Inhibisi → menghambat impuls (co: glisin pada medula spinalis)
  • 11.
  • 12. D. IMPULS SARAF o IMPULS SARAF adalah rangsangan/pesan yang diterima reseptor dari lingkungan, lalu dibawa oleh neuron. Contoh: suhu, tekanan, aroma, rasa,. o Impuls yang diterima reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan gerakan yaitu: 1. GERAK SADAR Impuls Reseptor Saraf Sensoris Otak Saraf motor Efektor 2. GERAK REFLEKS Impuls Reseptor Medula Spinalis Saraf motor Efektor Cepat, melalui jalur pendek, tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang Relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak
  • 13.
  • 14.
  • 15. E. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS Neuron tidak ada rangsangan Muatan listrik di luar neuron ( + ) sedangkan didalam neuron ( - ) Neuron diberikan rangsangan Saluran Na⁺ lalu ion Na⁺ dialirkan masuk ke dalam sel dan menyebar Keadaan diluar membran menjadi ( - ) dan di dalam menjadi ( + ) Saluran K⁺ terbuka, lalu ion K⁺ keluar melalui kanal Potasium Bagian dalam membran kembali menjadi ( - ) Neuron kembali ke keadaan semula hingga proses berulang Tahap Istirahat (Polarisasi) Tahap Depolarisasi Potensi Aksi Periode Refraktori (Impuls tidak bisa melewati neuron) Tahap Repolarisasi Impuls berjalan melalui akson
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. F. SISTEM SARAF PUSAT (SSP) o Terdiri dari: Otak dan Medula Spinalis. o Dilindungi oleh jaringan ikat pelindung Meninges. Meninges terdiri atas 3 lapisan: 1. Pia mater lapisan terdalam, banyak pembuluh darah, menempel pada otak atau medula spinalis 2. Araknoid sedikit pembuluh darah. Berisi cairan serebrospinalis yg mengandung protein, berfungsi sebagai bantalan serta media pertukaran zat/nutrien antara otak dan medula spinalis 3. Dura mater lapisan terluar, tebal dan kuat, terdiri dari 2 lapisan. Terdapat ruang subdural u/ memisahkan dari araknoid. Lapisan yang terluar melekat pada permukaan dalam kranium
  • 21.
  • 22. Substansi abu-abu dan Substansi putih pada Otak dan Medula Spinalis: 1. Substansi abu-abu (Grey matter) bagian luar (korteks) otak dan bagian dalam medula spinalis. Mengandung badan sel neuron, serabut bermielin dan tidak, astrosit protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia. 2. Substansi putih (White matter) bagian dalam otak dan bagian luar medula spinalis. Didominasi serabut bermielin maupun tidak, mengandung oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia
  • 23. OTAK  2% dari keseluruhan berat tubuh  Mengonsumsi 25% O₂  Menerima 1,5% darah dari jantung  Tersusuh dari 100 milyar neuron yang saling terhubung oleh sinapsis  Neuron berkomunikasi dengan muatan listrik  Terbentuk pada minggu ke-4 masa kehamilan  Bagian kranial berdiferensiasi menjadi: Otak depan, Otak tengah, Otak belakang. Bagian-bagian otak: 1. Otak Besar (Serebrum) 2. Diensefalon 3. Rinensefalon (sistem limbik) 4. Mesensefalon (otak tengah)
  • 24. SEREBRUM (Otak Besar) Bagian depan atas rongga tengkorak A. Bagian dalam: Substansi putih (Nukleus basal) Pusat untuk koordinasi motor. Apabila rusak, maka seseorang menjadi pasif karena nukleus basal tidak mampu mengirimkan impuls motor ke otot. Contoh: Parkinson
  • 25. B. Bagian luar: Substansi abu-abu (Korteks Serebral)  80% total massa otak dgn tebal 5mm  sisi kanan dan kiri dihubungkan oleh serat pita Korpus Kalosum  Area fungsional korteks serebral: Area motor primer. Pada lobus frontal dari girus prasentral, mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Sisi anterior girus prasentral mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang. Area Broca mengendalikan kemampuan bicara. Area sensor korteks: - Area sensor primer. Pada girus prosentral, menerima info nyeri, tekanan, suhu, sentuhan - Area visual primer. Pada lobus oksipital, menerima info dari retina mata - Area auditori primer. Pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls pendengaran - Area olfaktori primer. Pada permukaan medial lobus temporal - Area pengecap primer (gustatori). Pada lobus parietal. Berfungsi untuk persepsi rasa. Area asosiasi (menurut Brodmann) : - Area asosiasi frontal. Pada lobus frontal, pusat intelektual dan fisik - Area asosiasi somatik. Pada lobus parietal, pusat penafsiran bentuk dan tekstur objek -Area asosiasi visual. Pada lobus oksipital, pusat penafsiran visual dan auditori -Area wicara Wernicke. Pada superior lobus temporal, sebagai pusat bahasa dan wicara
  • 27.
  • 28. DIENSEFALON Terletak diantara serebrum dan otak tengah 1. Talamus Fungsi: menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, berperan dalam sistem kesadaran dan kontrol motor. 2. Hipotalamus Fungsi: a. Mengendalikan aktivitas sistem saraf otonom/tak sadar b. Pusat pengaturan emosi c. Pengaturan sistem endokrin 3. Epitalamus Pita sempit jaringan saraf membentuk atap diensefalon. Berfungsi dalam dorongan emosi. Terdapat badan pineal yang berperan dalam fungsi endokrin.
  • 29. RINENSEFALON (Sistem Limbik) Cincin-cincin struktur otak depan yang mengelilingi otak dan saling berhubungan melalui jalur neuron. Berfungsi dalam: 1. Pengaturan emosi (tertawa, marah, menangis, takut, dan tersipu) 2. Mempertahankan kelangsungan hidup 3. Pola perilaku sosioseksual 4. Belajar Bagian-bagiannya termasuk Hipokampus, Amigdala, Nukleus thalamic anterior, Septum, Korteks limbik dan Forniks.
  • 30. Menensefalon (Otak tengah) Otak pendek yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum  Fungsi: Sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran  Otak tengah, pons, dan medula oblongata disebut batang otak.
  • 31.  Pons Varolii (Jembatan Varol) Didominasi oleh serabut putih. Menghubungkan serebelum kiri dan kanan, serta menghubungkan serebrum dengan medula spinalis. Fungsi: mengatur frekuensi pernapasan  Serebelum (Otak kecil) Terletak dibawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung atas batang otak. Fungsi: mempertahankan keseimbangan, kontrol gerak mata, koordinasi gerakan sadar yg berkaitan dengan keterampilan.  Medula Oblongata Menjulur dari pons hingga medula spinalis. Fungsi: pengendalian denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, pencernaan, menelan, muntah, sekresi pencernaan, dan gerak refleks (bersin, dll).  Formasi Retikuler Jaringan serabut saraf dan badan sel yang tersebar di medula oblongata, pons, dan otak tengah. Fungsi: memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. MEDULA SPINALIS  Berbentuk silinder yang memanjang dari batang otak hingga ruas ke-2 tulang pinggang  Panjang sekitar 45cm dengan diameter 2cm  Fungsi: mengendalikan gerak refleks, komunikasi antara otak dengan seluruh tubuh, menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke serebelum.  Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk melalui tanduk dorsal  Impuls motor keluar menuju efektor melalui tanduk ventral.  Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung yang menerima impuls dari sel saraf sensor dan menghantarkannya ke sel saraf motor.
  • 38. Struktur Bagian Dalam (Substansi abu-abu) Bagian atas dan bawah disebut tanduk kolumna, banyak badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen, akson tidak bermielin. 1. Tanduk abu-abu posterior (dorsal), batang vertikal atas, badan sel menerima impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar 2. Tanduk abu-abu anterior (ventral), batang vertikal bawah, neuron motor mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar. 3. Tanduk lateral, antara tanduk posterior dan anterior, mengandung badan sel neuron sistem saraf otonom. 4. Komisura abu-abu, menghubungkan substansi abu-abu sisi kiri dan kanan. Struktur Bagian Luar (Substansi putih) Tersusun dari akson bermielin. Terbagi menjadi funikulus (kolumna) anterior, posterior, ventrolateral, dan Lateral. Dalam funikulus terdapat traktus (fasikulus) spinal: 1. Traktus sensor (asenden), menyampaikan informasi dari tubuh ke otak. Co: nyeri, suhu, tekanan, sentuhan 2. Traktus motor (desenden), membawa impuls motor dari otak ke medula spinalis dan dari saraf spinal menuju tubuh. Berfungsi menghantarkan impuls untuk ketepatan gerak sadar serta mempertahankan kontraksi otot dalam gerak refleks.
  • 39.
  • 40.
  • 41. G. SISTEM SARAF TEPI (SST) Terdapat ganglion, yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia Terdiri dari Saraf Kranial dan Saraf Spinal 1. Saraf Kranial (berasal dari otak) Terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun dari serabut sensori dan motor. Tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari serabut sensori.
  • 42. No Saraf Kranial Jenis Neuron Fungsi 1. Olfaktori (CN I) Sensori Indra penciuman. 2. Optik (CN II) Sensori Indra penglihatan. 3. Okulomotor (CN III) Sensori, Motor Motor: impuls dari otak tengah ke otot bola mata, pembuka kelopak mata. Sensori: informasi dari otot mata ke otak tengah. 4. Troklear (CN IV) Sensori, Motor Motor: impuls dari otak tengah ke otot sadak bola mata. Sensori: informasi dari otot sadak bola mata ke otak tengah. 5. Trigeminal (CN V) Sensori, Motor Motor: impuls dari pons ke otot mastikasi (mengunyah). Sensori: informasi dari wajah, rongga nasal, dan rongga oral . 6. Abdusen (CN VI) Sensori, Motor Motor: impuls dari pons ke otot rektus lateral mata. Sensori: informasi dari otot rektus lateral mata ke pons. 7. Fasial (CN VII) Sensori, Motor Motor: impuls dari pons ke otot ekspresi wajah, kelenjar air mata, dan kelenjar saliva. Sensori: Informasi dari indra pengecap lidah. 8. Vestibulokoklear (CN VIII) Sensori Informasi dari indra pendengaran ke talamus dan lobus temporal otak.
  • 43. 9. Glosofaring (CN IX) Sensori, Motor Motor: impuls dari medula ke otot untuk menelan, dan kelenjar ludah. Sensori: informasi tentang rasa pada lidah, faring, laring, dan tekanan darah dalam pembuluh darah tertentu. 10 Vagus (CN X) Sensori, Motor Motor: impuls dari medula ke seluruh organ pada toraks dan abdomen. Sensori: informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung, serta visera abdomen ke medula dan pons. 11. Aksesori Spinal (CN XI) Sensori, Motor Motor: impuls dari medula ke otot volunter faring dan laring, serta dari medula spinalis servikal ke otot trapezius dan sternokleidomastoid. Sensori: informasi dari otot faring, laring, trapezius. 12. Hipoglosal (CN XII) Sensori, Motor Motor: impuls dari medula ke otot lidah. Sensori: informasi dari spindel otot lidah.
  • 44. Saraf Olfaktori (I) Saraf Penglihatan (II)
  • 45. 2. Saraf Spinal (berasal dari medula spinalis) a. Setiap sarafnya terdiri atas 1 radiks dorsal dan ventral. Radiks dorsal terdiri atas serabut sensori sedangkan radiks ventral terdiri atas serabut motor. b. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron sensor c. Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf yaitu; 8 pasang saraf serviks (C1-C8), 12 pasang saraf toraks (T1- T12), 5 pasang saraf lumbar (L1-L5), 5 pasang saraf sakrum (S1-S5), dan 1 pasang saraf koksik. d. Berfungsi mempersaraf otot-otot pada anggota gerak tubuh. e. Terbagi menjadi: divisi aferen (membawa informasi dari reseptor ke SSP) dan divisi eferen (membawa instruksi dari SSP ke organ efektor atau kelenjar) SST Eferen Somatik (otot rangka) Otonom (otot polos, jantung) Simpatis Parasimpatis Aferen
  • 46. Tabel perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik Saraf Simpatik (Serat Adrenergik) Saraf Parasimpatik (Serat Kolinergik) Asal: Segmen toraks dan lumbar medula spinalis Asal: Area kranial (otak dan sakrum) Serat Praganglion: Pendek, ada sinaps, mengeluarkan neurotransmiter asetilkolin. Serat Praganglion: Panjang, mengeluarkan neurotransmiter asetilkolin. Serat Pascaganglion: Panjang, berasal dari rantai ganglion, berakhir di organ efektor. Mengeluarkan norepinefrin. Serat Pascaganglion: Sangat pendek, berakhir di sel-sel organ. Mengeluarkan neurotransmiter yang sama yaitu asetilkolin. Fungsi: Beraktivitas fisik yang berat dalam situasi darurat/stress (respons lawan) Fungsi: Beraktivitas mendorong tubuh agar istirahat dan mencerna pada kondisi tenang Meningkatkan denyut jantung, menguraikan simpanan lemak, membuka saluran napas Melambatkan denyut jantung
  • 47.
  • 48.
  • 49. H. GANGGUAN SISTEM SARAF 1. Meningitis, peradangan pada meningis dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal. Disebabkan oleh bakteri dan virus 2. Ensefalitis, peradangan jaringan otak. Disebabkan virus 3. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan pada sistem saraf sensori disebabkan oleh gangguan metabolisme, terututupnya aliran darah, atau kekurangan vit. B1, B6, B12 4. Neuritis, gangguan pada SST akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. Gejalanya adalah rasa sakit hebat pada malam hari 5. Epilepsi, Penyakit saraf menahun yg menyebabkan serangan mendadak berulang-ulang. Disebabkan oleh trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak pada kelahiran, stroke, dan alkohol 6. Alzheimer, sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga kemampuan daya ingat berkurang 7. Gegar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yg menyebabkan perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran. Ditandai dengan pingsan atau kebingungan.
  • 50. SISTEM ENDOKRIN adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon HORMON adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh
  • 51. Karakteristik – Kelenjar buntu (tidak memiliki saluran) – Menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel – Menyekresi lebih dari satu jenis hormon – Memiiki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang oleh jaringan ikat – Masa aktivitas: 1. Seumur Hidup ( Hormon metabolisme) 2. Dimulai pada masa tertentu ( Hormon kelamin) 3. Bekerja sampai masa tertentu ( Hormon pertumbuhan)
  • 52.
  • 53. 1. HIPOFISIS (PITUITARI) Organ berbentuk oval, ,melekat di bagian hipotalamus otak Hipofisis Lobus Anterior Hormon pertumbuhan : - Mengendalikan pertumbuhan dan perbanyak sel-sel tubuh (Pertumbuhan tulang dan pertambahan massa otot rangka) - Menyebabkan hati memproduksi SOMATOMEDIN yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan kartilago - Mempercepat laju sintesis protein - Menurunkan laju penggunaan karbohidrat - Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi Abnormalitas sekesi: a. Kerdil (Kekurangan GH) b. Gigantisme (Kelebihan GH) c. Akromegali (Pembesaran tulang yang tidak proporsional)
  • 54. Hormon perangsang tiroid: Berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kelenjar tiroid (gondok), laju hormon (tiroksin), dan metabolisme sel. Hormon Adrenokortikotropik: Berfungsi merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid (Metabolisme karbohidrat) Hormon Gonadotropia a. FSH (follicle stimulating hormone) : - Menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium, memproduksi hormon estrogen (Wanita) - Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam tubulus seminiferus (laki-laki)
  • 55. b. LH ( luteinizing hormone): -Menstimulasi produksi estrogen (wanita) - Menstimulasi sel-sel interstisial tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen (laki-laki) Hormon prolaktin: - Disekresi pada saat hamil, dan menyusui Hipofisis Lobus Intermedia Endorfin: - Penghilang nyeri secara alamiah - Merespon stres - dan merespon aktivitas seperti olahraga MSH ( melanocyte stimulating hormone): - Merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran sel-sel penghasil pigmen (melanosit) pada epidermis
  • 56. Hipofisis Lobus Posterior Hormon ADH (antidiuretic hormone): - Menurunkan volume air yang hilang dalam urine melalui peningkatan reabsorpsi air dari tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus di ginjal Oksitosin: - Menstimulasi kontraksi otot polos saat melahirkan dan pengeluaran ASI
  • 57. Hormon Tiroksin - Terbuat dari asam amino tirosin yang mengandun iodin - Jika kekurangan iodin tiroid akan membengkak - Berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan pengeluaran energi panas, dan mengatur pertumbuhan dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf Abnormalitas: a. Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon sehingga penurunan metabolisme, reaksi mental lambat, dan peningkatan simpanan lemak) b. Hipertiroidisme (sekresi berlebihan, terjadi peningkatan metabolisme, berat badan menurun, gelisah, diare, denyut nadi meningkat, dan terkena penyakit GRAVE) 2. TIROID (Kelenjar gondok) Menghasilkan hormon tiroksin
  • 58. 3. PARATIROID Berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh Abnormalitas: - Hiperparatiroidisme ( menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan pelemahan tulang) - Hipoparatiroidisme (penurunan kadar kalsium dalam darah) 4. ADRENALIN Memiliki 3 bagian: Medula dan Korteks Bagian Medula Adrenalin (Epinefrin): - Meningkatkan frekuensi jantung - Meningkatkan metabolisme - Meningkatkan konsumsi oksigen Noradrenalin (Norepinefrin): - Meningkatkan tekanan darah - Menstimulasi otot jantung
  • 59. Bagian Korteks Aldosteron: - Mengatur keseimbangan air dan elektrolit Glukokortikoid: - Memengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak - Menjaga membran lisosom Gonadokortikoid: - Sebagai prekusor pengubahan testosteron dan estrgoen Abnormalitas: - Hiposekresi (Menyebabkan penyakit Addison) - Hipersekresi (peningkatan tekanan darah)
  • 60. 5. PANKREAS Berbentuk pipih, terletak dibagian belakang bawah lambung Glukagon: - Meningkatkan penguraian glikogen hati menjadi glukosa sehingga kadar gula darah meningkat Insulin: - Menurunkan katabolisme lemak dan protein, - Menurunkan kadar gula darah Somatostatin: - Penghalang hormon pertumbuhan - Penghambat sekresi glukagon dan insulin Polipeptida pankreas Abnormalitas: Defisiensi insulin menyebabkan diabetes mellitus
  • 61. 6. PINEAL (Epifisis Serebri) - Menghasilkan melatonin yang berpengaruh pada pelepasan gonadotropin - Menghambat produksi melanin 7. TIMUS 2 lobus di bagian posterior toraks diatas jantung dan berwarna kemerah-merahan 1. Ovarium: Hormon estrogen dan progesteron 2. Testis: Hormon testosteron 3. Plasenta: Hormon Gonadotropin korion, estrogen, progesteron, dan somatotropin 8. OVARIUM, TESTIS, DAN PLASENTA Menghasilkan timosin untuk pengendalian perkembangan sistem imun
  • 62. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
  • 64. a. Sklera: Lapisan luar mata berupa selubung berserabut putih dan relatif kuat b. Kornea: struktur transparan yang menyerupai kubah, pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya c. Koroid: lapisan tipis di dalam sklera yang berisi pembuluh darah dan suatu bahan pigmen, tidak menutupi kornea. d. Bintik buta: cakram optik yang merupakan bagian fovea dekat hidung, percabangan serat saraf dan pembuluh darah ke retina e. Humor aqueous: cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea f. Humor vitreous: gel transparan / cairan kental yang terdiri dari bahan berbentuk serabut, terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). 1. MATA Memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf
  • 65.
  • 67. Tahapan Melihat Cahaya dipantulkan benda lalu ditangkap mata Menembus kornea dan diteruskan ke pupil Cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya Cahaya diinterpretasikan didalam otak Impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak Diteruskan menembus lensa mata ke retina
  • 68. GANGGUAN/KELAINAN PADA MATA – Miopia: Rabun dekat. Fokus bayangan jatuh didepan retina sehingga tidak bisa melihat benda jauh. Dibantu lensa konkaf – Hipermetropia: Rabun jauh. Fokus bayangan jatuh dibelakang retina sehingga tidak bisa melihat benda dekat. Dibantu lensa konveks – Presbiopia: Mata tua. Tidak dapat melihat jarak dekat maupun jauh. – Buta warna: Tidak mampu mempresentasikan warna. Umumnya pria – Katarak: Lensa mata buram karena penebalan. Pada orang lansia – Juling: Kedua mata memandang pada titik berbeda – Astigmatisma: Kelengkungan kornea sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina. Dibantu kacamata silinder.
  • 69. 2. HIDUNG Punya kemoreseptor olfaktori sebagai penerima rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berbentuk gas
  • 70. GANGGUAN/KELAINAN INDRA PEMBAU – Hiposmia: Indra penciuman kurang mampu mencium bau – Anosmia: Sama sekali tidak dapat mencium bau. Akibat polip, pilek, atau tumor – Hiperosmia: Lebih peka terhadap bau-bauan. Akibat sakit kepala, penyakit Addison, migrain, dll. – Sinusitis: Radang tulang tengkorak disekitar hidung yang berongga dan berisi udara – Polip: Pembengkakan jaringan yang terjadi didalam hidung dan mengeluarkan banyak cairan atau lendir.
  • 71. 3. LIDAH Memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap (taste bud)
  • 72. Kuncup pengecap terdapat pada papila lidah, platinum lunak, epiglotis, dam faring. Papila adalah juluran pada permukaan diatas lidah. Macam papila berdasarkan bentuknya: 1. papila filiformis: berbentuk kerucut, kecil, menutupi bagian dorsum lidah (permukaan atas), tidak mengadung kuncup pengecap 2. papila foliata: berbentuk seperti daun, terletak di bagian tepi pangkal lidah 3. papila fungiformis: Berbentuk bulat, banyak terdapat di dekat ujung lidah, mengandung 5 kuncup pengecap 4. Papila sirkumvalata: menonjol dan tersusun seperti huruf V, banyak terdapat di bagian belakang lidah
  • 73.
  • 74. 4. Telinga Mampu mendeteksi gelombang bunyi/suara dan berperan dalam keseimbangan
  • 75. Telinga Luar a. Aurikula (Kuping telinga): Terdiri atas fibrokartilago yang tipis dan elastis, ditutupi oleh kulit yang berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menuju meatus akustik eksterna. b. Membran Timpanum (gendang telinga): Memberikan perlindungan kedap udara antara telinga luar dan tengah. Telinga Tengah a. Tabung Eustachius: Menyamakan tekanan antara telinga luar dan dalam. b. Osikel Auditori: Mentransfer getaran dari membran timpani ke tengah telinga ke jendela oval. Telinga Dalam a. Labirin Osea: Ruang berliku berisi Cairan perilimfa b. Labirin Membranosa: serangkaian tabu berongga da berkantong berisi cairan endolimfa
  • 76. GANGGUAN/KELAINAN INDRA PENDENGAR – Tuli (Tuna rungu): penurunan atau ketidakmampuan mendengar suara – Furunkulosis: Munculnya bisul pada meatus (liang telinga) – Oitis media: Infeksi telinga tengah setelah terserang flu, sinus, campak, atau bakteri – Mastoiditis: Infeksi yang menyebabkan sel tulang mastoid berongga
  • 77. 5. KULIT Memiliki reseptor sensor untuk mentransduksi stimulus dari lingkungan menjadi impuls saraf
  • 78. RESEPTOR SENSORI KULIT – Korpuskula Pacini: Tekanan kuat – Korpuskula Meissner; Sentuhan – Cakram Merkel: Sentuhan dan raba – Korpuskula Ruffini: Tekanan dan tegangan – Ujung bulbus Krause: Tekanan, sentuhan, kesadaran, dan gerakan – Ujung saraf bebas; Nyeri, sentuhan ringan, suhu