power point ini berisi tentang sel saraf pada manusia. berisi penjelasan tentang struktur sel saraf. semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pembacanya. selamat membaca...
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI SISTEM SARAF KELAS XI IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
power point ini berisi tentang sel saraf pada manusia. berisi penjelasan tentang struktur sel saraf. semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pembacanya. selamat membaca...
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI SISTEM SARAF KELAS XI IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
penjelasan sistem saraf dan hormon yang dihasilkan oleh suatu negara untuk menutupi ketidak seimbangan hormon estrogen pada wanita hamil 🤰 di dunia dan di rumah makan ini adalah beberapa kota perlindungan anak baru gede di kasih kepada semua pihak harus memiliki bentuk pcx di kasih sayang dan berlangsungnya tahun dibonceng motor yang dikendarai korban tewas itu adalah beberapa tips berikut agar kau mengerti kan sudah bilang bahwa aku akan menyembuhkanmu yang akan menyembuhkanmu di kasih atas atau di bawah umur di kasih kepada bapak dan berlangsungnya pemerintahan republik Indonesia di Twitter kini Cherry blossom flower boy Ramyun shop di dibalik itu pun hanya bisa pasrah dengan keadaan yang tidak pernah nampak seperti ini akan memberikan hasil seperti kau tidak mau di goreng dan sayur asem manis kali ini aku mau keluar asap pala kita akan membahas bagaimana cara mendapatkan koin di dunia ini yang
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita melibatkan kerja sama antara sistem hormon, saraf, maupun indera yang disebut dengan sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. A. NEURON (Sel Saraf)
• Badan Sel (perikarion)
Fungsi: mengendalikan metabolisme neuron
• Dendrit
Fungsi: Menerima impuls dari sel lain untuk
dikirimkan ke badan sel
• Akson (neurit)
Fungsi: mengirim impuls ke sel neuron
lainnya.
Akson dibungkus oleh substansi lemak Selubung Mielin
Bagian yang tidak diselubungi disebut Nodus Ranvier. Fungsinya untuk mempercepat impuls
Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel Schwann disebut selubung Schwann.
4.
5. Neuron berdasarkan fungsinya:
Neuron Sensor (Aferen)
→ Menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (Otak atau Medula Spinalis)
Neuron motor (Eferen)
→ Menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor (Otot atau kelenjar)
Neuron konektor (Interneuron)
→ Menghubungkan antar neuron
6.
7. Neuron berdasarkan strukturnya:
Neuron Multipolar
1 akson dan 2 atau lebih dendrit. Contoh:
neuron motor pada otak
Neuron Bipolar
1 akson dan 1 dendrit. Contoh: neuron
pada mata, hidung.
Neuron Unipolar
Neuron bipolar yang terlihat hanya
memiliki satu juluran badan sel, karena
akson dan dendrit berfusi. Contoh:
neuron pada fotoreseptor mata.
8. o Adalah sel penunjang susunan saraf pusat. Berfungsi sebagai jaringan ikat. Membelah secara
mitosis.
o Jenis-jenis sel Glia:
1. Astrosit
berbentuk bintang. Fungsi: sebagai ‘lem’
untuk menyatukan neuron-neuron
2. Oligodendrosit (Oligodendroglia)
seperti astrosit tapi lebih kecil. Fungsi:
membentuk lapisan mielin u/ melapisi akson
3. Mikroglia
kecil, fagosit. Fungsi: pertahanan imun
4. Sel Ependima
membran epitelium yang melapisi rongga
serebral dan medula spinalis
B. SEL NEUROGLIA (Glia)
9.
10. o Adalah hubungan antar neuron
o Merupakan titik temu antara ujung akson dari neuron lain dengan dendrit dari neuron lainnya
o Hubungan ke otot dan kelenjar
o STRUKTUR:
1. Prasinaps (bagian akson terminal)
2. Celah Sinaps (ruang antara prasinaps dan pascasinaps)
3. Pascasinaps (bagian dendrit)
C. SINAPSIS
Pada celah sinaps terdapat substansi kimia NEUROTRANSMITER. Fungsi: mengirimkan
impuls ( prosesnya disebut transisi sinapsis). Sifat neurotransmiter:
a. Eksitasi → meningkatkan impuls (co: asetilkolin)
b. Inhibisi → menghambat impuls (co: glisin pada medula spinalis)
11.
12. D. IMPULS SARAF
o IMPULS SARAF adalah rangsangan/pesan yang diterima reseptor dari lingkungan, lalu dibawa
oleh neuron.
Contoh: suhu, tekanan, aroma, rasa,.
o Impuls yang diterima reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan gerakan yaitu:
1. GERAK SADAR
Impuls Reseptor
Saraf
Sensoris
Otak
Saraf
motor
Efektor
2. GERAK REFLEKS
Impuls Reseptor
Medula
Spinalis
Saraf
motor
Efektor
Cepat, melalui jalur pendek, tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang
Relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak
13.
14.
15. E. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS
Neuron tidak ada
rangsangan
Muatan listrik di
luar neuron ( + )
sedangkan didalam
neuron ( - )
Neuron diberikan
rangsangan
Saluran Na⁺ lalu ion
Na⁺ dialirkan
masuk ke dalam sel
dan menyebar
Keadaan diluar
membran menjadi (
- ) dan di dalam
menjadi ( + )
Saluran K⁺ terbuka,
lalu ion K⁺ keluar
melalui kanal
Potasium
Bagian dalam
membran kembali
menjadi ( - )
Neuron kembali ke
keadaan semula
hingga proses
berulang
Tahap Istirahat (Polarisasi) Tahap Depolarisasi
Potensi
Aksi
Periode Refraktori
(Impuls tidak bisa melewati neuron)
Tahap Repolarisasi
Impuls berjalan melalui akson
16.
17.
18.
19.
20. F. SISTEM SARAF PUSAT (SSP)
o Terdiri dari: Otak dan Medula Spinalis.
o Dilindungi oleh jaringan ikat pelindung Meninges. Meninges terdiri atas 3 lapisan:
1. Pia mater
lapisan terdalam, banyak pembuluh darah, menempel pada otak
atau medula spinalis
2. Araknoid
sedikit pembuluh darah. Berisi cairan serebrospinalis yg mengandung
protein, berfungsi sebagai bantalan serta media pertukaran zat/nutrien
antara otak dan medula spinalis
3. Dura mater
lapisan terluar, tebal dan kuat, terdiri dari 2 lapisan. Terdapat ruang
subdural u/ memisahkan dari araknoid. Lapisan yang terluar melekat
pada permukaan dalam kranium
21.
22. Substansi abu-abu dan Substansi putih pada Otak dan Medula Spinalis:
1. Substansi abu-abu (Grey matter)
bagian luar (korteks) otak dan bagian dalam medula spinalis. Mengandung badan sel neuron,
serabut bermielin dan tidak, astrosit protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.
2. Substansi putih (White matter)
bagian dalam otak dan bagian luar medula spinalis. Didominasi serabut bermielin maupun tidak,
mengandung oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia
23. OTAK
2% dari keseluruhan berat tubuh
Mengonsumsi 25% O₂
Menerima 1,5% darah dari jantung
Tersusuh dari 100 milyar neuron yang saling terhubung oleh sinapsis
Neuron berkomunikasi dengan muatan listrik
Terbentuk pada minggu ke-4 masa kehamilan
Bagian kranial berdiferensiasi menjadi: Otak depan, Otak tengah, Otak belakang.
Bagian-bagian otak:
1. Otak Besar (Serebrum)
2. Diensefalon
3. Rinensefalon (sistem limbik)
4. Mesensefalon (otak tengah)
24. SEREBRUM (Otak Besar)
Bagian depan atas rongga tengkorak
A. Bagian dalam: Substansi putih (Nukleus basal)
Pusat untuk koordinasi motor. Apabila rusak, maka seseorang menjadi pasif karena nukleus
basal tidak mampu mengirimkan impuls motor ke otot. Contoh: Parkinson
25. B. Bagian luar: Substansi abu-abu (Korteks Serebral)
80% total massa otak dgn tebal 5mm
sisi kanan dan kiri dihubungkan oleh serat pita Korpus Kalosum
Area fungsional korteks serebral:
Area motor primer. Pada lobus frontal dari girus prasentral, mengendalikan kontraksi volunter otot
rangka. Sisi anterior girus prasentral mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang. Area
Broca mengendalikan kemampuan bicara.
Area sensor korteks:
- Area sensor primer. Pada girus prosentral, menerima info nyeri, tekanan, suhu, sentuhan
- Area visual primer. Pada lobus oksipital, menerima info dari retina mata
- Area auditori primer. Pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls pendengaran
- Area olfaktori primer. Pada permukaan medial lobus temporal
- Area pengecap primer (gustatori). Pada lobus parietal. Berfungsi untuk persepsi rasa.
Area asosiasi (menurut Brodmann) :
- Area asosiasi frontal. Pada lobus frontal, pusat intelektual dan fisik
- Area asosiasi somatik. Pada lobus parietal, pusat penafsiran bentuk dan tekstur objek
-Area asosiasi visual. Pada lobus oksipital, pusat penafsiran visual dan auditori
-Area wicara Wernicke. Pada superior lobus temporal, sebagai pusat bahasa dan wicara
28. DIENSEFALON
Terletak diantara serebrum dan otak tengah
1. Talamus
Fungsi: menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, berperan dalam sistem
kesadaran dan kontrol motor.
2. Hipotalamus
Fungsi: a. Mengendalikan aktivitas sistem saraf otonom/tak sadar
b. Pusat pengaturan emosi
c. Pengaturan sistem endokrin
3. Epitalamus
Pita sempit jaringan saraf membentuk
atap diensefalon. Berfungsi dalam
dorongan emosi. Terdapat badan
pineal yang berperan dalam fungsi
endokrin.
29. RINENSEFALON (Sistem Limbik)
Cincin-cincin struktur otak depan yang mengelilingi otak dan saling berhubungan melalui jalur neuron.
Berfungsi dalam:
1. Pengaturan emosi (tertawa, marah, menangis, takut, dan tersipu)
2. Mempertahankan kelangsungan hidup
3. Pola perilaku sosioseksual
4. Belajar
Bagian-bagiannya termasuk Hipokampus, Amigdala, Nukleus thalamic anterior, Septum,
Korteks limbik dan Forniks.
30. Menensefalon (Otak tengah)
Otak pendek yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum
Fungsi: Sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, meneruskan informasi penglihatan
dan pendengaran
Otak tengah, pons, dan medula oblongata disebut batang otak.
31. Pons Varolii (Jembatan Varol)
Didominasi oleh serabut putih. Menghubungkan serebelum kiri dan kanan, serta menghubungkan
serebrum dengan medula spinalis. Fungsi: mengatur frekuensi pernapasan
Serebelum (Otak kecil)
Terletak dibawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung atas batang otak. Fungsi:
mempertahankan keseimbangan, kontrol gerak mata, koordinasi gerakan sadar yg berkaitan
dengan keterampilan.
Medula Oblongata
Menjulur dari pons hingga medula spinalis. Fungsi:
pengendalian denyut jantung, tekanan darah, pernapasan,
pencernaan, menelan, muntah, sekresi pencernaan, dan
gerak refleks (bersin, dll).
Formasi Retikuler
Jaringan serabut saraf dan badan sel yang tersebar
di medula oblongata, pons, dan otak tengah. Fungsi:
memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
32.
33.
34.
35.
36.
37. MEDULA SPINALIS
Berbentuk silinder yang memanjang dari batang
otak hingga ruas ke-2 tulang pinggang
Panjang sekitar 45cm dengan diameter 2cm
Fungsi: mengendalikan gerak refleks, komunikasi
antara otak dengan seluruh tubuh, menghantarkan
rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
serebelum.
Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk
melalui tanduk dorsal
Impuls motor keluar menuju efektor melalui tanduk
ventral.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung yang menerima impuls dari sel saraf
sensor dan menghantarkannya ke sel saraf motor.
38. Struktur Bagian Dalam (Substansi abu-abu)
Bagian atas dan bawah disebut tanduk kolumna, banyak badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen, akson
tidak bermielin.
1. Tanduk abu-abu posterior (dorsal), batang vertikal atas, badan sel menerima impuls melalui saraf
spinal ke otot dan kelenjar
2. Tanduk abu-abu anterior (ventral), batang vertikal bawah, neuron motor mengirimkan impuls melalui
saraf spinal ke otot dan kelenjar.
3. Tanduk lateral, antara tanduk posterior dan anterior, mengandung badan sel neuron sistem saraf
otonom.
4. Komisura abu-abu, menghubungkan substansi abu-abu sisi kiri dan kanan.
Struktur Bagian Luar (Substansi putih)
Tersusun dari akson bermielin. Terbagi menjadi funikulus (kolumna) anterior, posterior, ventrolateral, dan
Lateral. Dalam funikulus terdapat traktus (fasikulus) spinal:
1. Traktus sensor (asenden), menyampaikan informasi dari tubuh ke otak. Co: nyeri, suhu, tekanan,
sentuhan
2. Traktus motor (desenden), membawa impuls motor dari otak ke medula spinalis dan dari saraf spinal
menuju tubuh. Berfungsi menghantarkan impuls untuk ketepatan gerak sadar serta mempertahankan
kontraksi otot dalam gerak refleks.
39.
40.
41. G. SISTEM SARAF TEPI (SST)
Terdapat ganglion, yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia
Terdiri dari Saraf Kranial dan Saraf Spinal
1. Saraf Kranial (berasal dari otak)
Terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun dari
serabut sensori dan motor.
Tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari serabut sensori.
42. No Saraf Kranial Jenis Neuron Fungsi
1. Olfaktori (CN I) Sensori Indra penciuman.
2. Optik (CN II) Sensori Indra penglihatan.
3. Okulomotor (CN III) Sensori, Motor
Motor: impuls dari otak tengah ke otot bola mata, pembuka
kelopak mata.
Sensori: informasi dari otot mata ke otak tengah.
4. Troklear (CN IV) Sensori, Motor
Motor: impuls dari otak tengah ke otot sadak bola mata.
Sensori: informasi dari otot sadak bola mata ke otak tengah.
5. Trigeminal (CN V) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot mastikasi (mengunyah).
Sensori: informasi dari wajah, rongga nasal, dan rongga oral .
6. Abdusen (CN VI) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot rektus lateral mata.
Sensori: informasi dari otot rektus lateral mata ke pons.
7. Fasial (CN VII) Sensori, Motor
Motor: impuls dari pons ke otot ekspresi wajah, kelenjar air mata,
dan kelenjar saliva.
Sensori: Informasi dari indra pengecap lidah.
8.
Vestibulokoklear
(CN VIII)
Sensori
Informasi dari indra pendengaran ke talamus dan lobus temporal
otak.
43. 9.
Glosofaring (CN IX)
Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot untuk menelan, dan kelenjar
ludah.
Sensori: informasi tentang rasa pada lidah, faring, laring, dan
tekanan darah dalam pembuluh darah tertentu.
10 Vagus (CN X) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke seluruh organ pada toraks dan
abdomen.
Sensori: informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung,
serta visera abdomen ke medula dan pons.
11. Aksesori Spinal (CN XI) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot volunter faring dan laring,
serta dari medula spinalis servikal ke otot trapezius dan
sternokleidomastoid.
Sensori: informasi dari otot faring, laring, trapezius.
12. Hipoglosal (CN XII) Sensori, Motor
Motor: impuls dari medula ke otot lidah.
Sensori: informasi dari spindel otot lidah.
45. 2. Saraf Spinal (berasal dari medula spinalis)
a. Setiap sarafnya terdiri atas 1 radiks dorsal dan ventral. Radiks dorsal terdiri atas serabut sensori
sedangkan radiks ventral terdiri atas serabut motor.
b. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron
sensor
c. Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf yaitu; 8 pasang saraf serviks (C1-C8), 12 pasang saraf toraks (T1-
T12), 5 pasang saraf lumbar (L1-L5), 5 pasang saraf sakrum (S1-S5), dan 1 pasang saraf koksik.
d. Berfungsi mempersaraf otot-otot pada anggota gerak tubuh.
e. Terbagi menjadi: divisi aferen (membawa informasi dari reseptor ke SSP) dan divisi eferen (membawa
instruksi dari SSP ke organ efektor atau kelenjar)
SST
Eferen
Somatik (otot
rangka)
Otonom (otot
polos, jantung)
Simpatis
Parasimpatis
Aferen
46. Tabel perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik
Saraf Simpatik (Serat
Adrenergik)
Saraf Parasimpatik (Serat
Kolinergik)
Asal: Segmen toraks dan lumbar
medula spinalis
Asal: Area kranial (otak dan
sakrum)
Serat Praganglion: Pendek, ada
sinaps, mengeluarkan
neurotransmiter asetilkolin.
Serat Praganglion: Panjang,
mengeluarkan neurotransmiter
asetilkolin.
Serat Pascaganglion: Panjang,
berasal dari rantai ganglion,
berakhir di organ efektor.
Mengeluarkan norepinefrin.
Serat Pascaganglion: Sangat
pendek, berakhir di sel-sel organ.
Mengeluarkan neurotransmiter
yang sama yaitu asetilkolin.
Fungsi: Beraktivitas fisik yang
berat dalam situasi
darurat/stress (respons lawan)
Fungsi: Beraktivitas mendorong
tubuh agar istirahat dan mencerna
pada kondisi tenang
Meningkatkan denyut jantung,
menguraikan simpanan lemak,
membuka saluran napas
Melambatkan denyut jantung
47.
48.
49. H. GANGGUAN SISTEM SARAF
1. Meningitis, peradangan pada meningis dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya
susunan cairan serebrospinal. Disebabkan oleh bakteri dan virus
2. Ensefalitis, peradangan jaringan otak. Disebabkan virus
3. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan pada sistem saraf sensori disebabkan oleh
gangguan metabolisme, terututupnya aliran darah, atau kekurangan vit. B1, B6, B12
4. Neuritis, gangguan pada SST akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. Gejalanya adalah
rasa sakit hebat pada malam hari
5. Epilepsi, Penyakit saraf menahun yg menyebabkan serangan mendadak berulang-ulang.
Disebabkan oleh trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak pada kelahiran, stroke, dan alkohol
6. Alzheimer, sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga kemampuan daya ingat
berkurang
7. Gegar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yg menyebabkan perubahan fungsi
mental atau tingkat kesadaran. Ditandai dengan pingsan atau kebingungan.
50. SISTEM ENDOKRIN
adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang
memproduksi hormon
HORMON adalah senyawa organik pembawa
pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju
ke sel-sel atau jaringan tubuh
51. Karakteristik
– Kelenjar buntu (tidak memiliki saluran)
– Menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel
– Menyekresi lebih dari satu jenis hormon
– Memiiki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan
ditopang oleh jaringan ikat
– Masa aktivitas:
1. Seumur Hidup ( Hormon metabolisme)
2. Dimulai pada masa tertentu ( Hormon kelamin)
3. Bekerja sampai masa tertentu ( Hormon pertumbuhan)
52.
53. 1. HIPOFISIS (PITUITARI)
Organ berbentuk oval, ,melekat di bagian hipotalamus otak
Hipofisis Lobus Anterior
Hormon pertumbuhan :
- Mengendalikan pertumbuhan dan perbanyak sel-sel tubuh (Pertumbuhan tulang dan pertambahan
massa otot rangka)
- Menyebabkan hati memproduksi SOMATOMEDIN yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan
kartilago
- Mempercepat laju sintesis protein
- Menurunkan laju penggunaan karbohidrat
- Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi
Abnormalitas sekesi:
a. Kerdil (Kekurangan GH)
b. Gigantisme (Kelebihan GH)
c. Akromegali (Pembesaran tulang yang tidak proporsional)
54. Hormon perangsang tiroid:
Berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kelenjar tiroid (gondok), laju
hormon (tiroksin), dan metabolisme sel.
Hormon Adrenokortikotropik:
Berfungsi merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid (Metabolisme
karbohidrat)
Hormon Gonadotropia
a. FSH (follicle stimulating hormone) :
- Menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium, memproduksi hormon estrogen (Wanita)
- Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam tubulus seminiferus
(laki-laki)
55. b. LH ( luteinizing hormone):
-Menstimulasi produksi estrogen (wanita)
- Menstimulasi sel-sel interstisial tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen (laki-laki)
Hormon prolaktin:
- Disekresi pada saat hamil, dan menyusui
Hipofisis Lobus Intermedia
Endorfin:
- Penghilang nyeri secara alamiah
- Merespon stres
- dan merespon aktivitas seperti olahraga
MSH ( melanocyte stimulating hormone):
- Merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran sel-sel penghasil pigmen (melanosit) pada
epidermis
56. Hipofisis Lobus Posterior
Hormon ADH (antidiuretic hormone):
- Menurunkan volume air yang hilang dalam urine melalui peningkatan reabsorpsi air dari tubulus
kontortus distal dan duktus kolektivus di ginjal
Oksitosin:
- Menstimulasi kontraksi otot polos saat melahirkan dan pengeluaran ASI
57. Hormon Tiroksin
- Terbuat dari asam amino tirosin yang mengandun iodin
- Jika kekurangan iodin tiroid akan membengkak
- Berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan
pengeluaran energi panas, dan mengatur pertumbuhan dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan
ikat, dan saraf
Abnormalitas:
a. Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon sehingga penurunan metabolisme, reaksi mental
lambat, dan peningkatan simpanan lemak)
b. Hipertiroidisme (sekresi berlebihan, terjadi peningkatan metabolisme, berat badan menurun,
gelisah, diare, denyut nadi meningkat, dan terkena penyakit GRAVE)
2. TIROID (Kelenjar gondok)
Menghasilkan hormon tiroksin
58. 3. PARATIROID
Berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh
Abnormalitas:
- Hiperparatiroidisme ( menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan pelemahan tulang)
- Hipoparatiroidisme (penurunan kadar kalsium dalam darah)
4. ADRENALIN
Memiliki 3 bagian: Medula dan Korteks
Bagian Medula
Adrenalin (Epinefrin):
- Meningkatkan frekuensi jantung
- Meningkatkan metabolisme
- Meningkatkan konsumsi oksigen
Noradrenalin (Norepinefrin):
- Meningkatkan tekanan darah
- Menstimulasi otot jantung
59. Bagian Korteks
Aldosteron:
- Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
Glukokortikoid:
- Memengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak
- Menjaga membran lisosom
Gonadokortikoid:
- Sebagai prekusor pengubahan testosteron dan estrgoen
Abnormalitas:
- Hiposekresi (Menyebabkan penyakit Addison)
- Hipersekresi (peningkatan tekanan darah)
60. 5. PANKREAS
Berbentuk pipih, terletak dibagian belakang bawah lambung
Glukagon:
- Meningkatkan penguraian glikogen hati menjadi glukosa sehingga kadar gula darah meningkat
Insulin:
- Menurunkan katabolisme lemak dan protein,
- Menurunkan kadar gula darah
Somatostatin:
- Penghalang hormon pertumbuhan
- Penghambat sekresi glukagon dan insulin
Polipeptida pankreas
Abnormalitas:
Defisiensi insulin menyebabkan diabetes mellitus
61. 6. PINEAL (Epifisis Serebri)
- Menghasilkan melatonin yang berpengaruh pada pelepasan gonadotropin
- Menghambat produksi melanin
7. TIMUS
2 lobus di bagian posterior toraks diatas jantung dan berwarna kemerah-merahan
1. Ovarium: Hormon estrogen dan progesteron
2. Testis: Hormon testosteron
3. Plasenta: Hormon Gonadotropin korion, estrogen, progesteron, dan somatotropin
8. OVARIUM, TESTIS, DAN PLASENTA
Menghasilkan timosin untuk pengendalian perkembangan sistem imun
64. a. Sklera: Lapisan luar mata berupa selubung berserabut putih dan relatif kuat
b. Kornea: struktur transparan yang menyerupai kubah, pembungkus dari iris, pupil dan bilik
anterior serta membantu memfokuskan cahaya
c. Koroid: lapisan tipis di dalam sklera yang berisi pembuluh darah dan suatu bahan pigmen,
tidak menutupi kornea.
d. Bintik buta: cakram optik yang merupakan bagian fovea dekat hidung, percabangan serat
saraf dan pembuluh darah ke retina
e. Humor aqueous: cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea
f. Humor vitreous: gel transparan / cairan kental yang terdiri dari bahan berbentuk serabut,
terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).
1. MATA
Memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf
67. Tahapan Melihat
Cahaya dipantulkan
benda lalu
ditangkap mata
Menembus kornea
dan diteruskan ke
pupil
Cahaya jatuh tepat
pada bintik kuning
retina
Daya akomodasi
pada lensa mata
mengatur cahaya
Cahaya
diinterpretasikan
didalam otak
Impuls cahaya
disampaikan oleh
saraf optik ke otak
Diteruskan
menembus lensa
mata ke retina
68. GANGGUAN/KELAINAN PADA
MATA
– Miopia: Rabun dekat. Fokus bayangan jatuh didepan retina sehingga tidak
bisa melihat benda jauh. Dibantu lensa konkaf
– Hipermetropia: Rabun jauh. Fokus bayangan jatuh dibelakang retina
sehingga tidak bisa melihat benda dekat. Dibantu lensa konveks
– Presbiopia: Mata tua. Tidak dapat melihat jarak dekat maupun jauh.
– Buta warna: Tidak mampu mempresentasikan warna. Umumnya pria
– Katarak: Lensa mata buram karena penebalan. Pada orang lansia
– Juling: Kedua mata memandang pada titik berbeda
– Astigmatisma: Kelengkungan kornea sehingga cahaya tidak fokus pada satu
titik retina. Dibantu kacamata silinder.
70. GANGGUAN/KELAINAN INDRA
PEMBAU
– Hiposmia: Indra penciuman kurang mampu mencium bau
– Anosmia: Sama sekali tidak dapat mencium bau. Akibat polip, pilek, atau
tumor
– Hiperosmia: Lebih peka terhadap bau-bauan. Akibat sakit kepala, penyakit
Addison, migrain, dll.
– Sinusitis: Radang tulang tengkorak disekitar hidung yang berongga dan berisi
udara
– Polip: Pembengkakan jaringan yang terjadi didalam hidung dan
mengeluarkan banyak cairan atau lendir.
72. Kuncup pengecap terdapat pada papila lidah, platinum lunak, epiglotis, dam faring.
Papila adalah juluran pada permukaan diatas lidah.
Macam papila berdasarkan bentuknya:
1. papila filiformis: berbentuk kerucut, kecil, menutupi bagian dorsum lidah (permukaan atas),
tidak mengadung kuncup pengecap
2. papila foliata: berbentuk seperti daun, terletak di bagian tepi pangkal lidah
3. papila fungiformis: Berbentuk bulat, banyak terdapat di dekat ujung lidah, mengandung 5
kuncup pengecap
4. Papila sirkumvalata: menonjol dan tersusun seperti huruf V, banyak terdapat di bagian
belakang lidah
75. Telinga Luar
a. Aurikula (Kuping telinga): Terdiri atas fibrokartilago yang tipis dan elastis, ditutupi oleh kulit yang
berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menuju meatus akustik eksterna.
b. Membran Timpanum (gendang telinga): Memberikan perlindungan kedap udara antara telinga luar dan
tengah.
Telinga Tengah
a. Tabung Eustachius: Menyamakan tekanan antara telinga luar dan dalam.
b. Osikel Auditori: Mentransfer getaran dari membran timpani ke tengah telinga ke jendela oval.
Telinga Dalam
a. Labirin Osea: Ruang berliku berisi Cairan perilimfa
b. Labirin Membranosa: serangkaian tabu berongga da berkantong berisi cairan endolimfa
76. GANGGUAN/KELAINAN INDRA
PENDENGAR
– Tuli (Tuna rungu): penurunan atau ketidakmampuan mendengar suara
– Furunkulosis: Munculnya bisul pada meatus (liang telinga)
– Oitis media: Infeksi telinga tengah setelah terserang flu, sinus, campak, atau
bakteri
– Mastoiditis: Infeksi yang menyebabkan sel tulang mastoid berongga