Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, termasuk definisi sistem saraf, bagian-bagiannya seperti sel saraf dan jenis-jenisnya, cara kerja sistem saraf, dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf.
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi yang terdiri dari neuron dan sel neuroglia. Neuron memiliki bagian seperti badan sel, akson, dan dendrit yang berperan dalam menghantar impuls saraf. Terdapat tiga jenis neuron yaitu afferen, intermedier, dan efferen yang berperan dalam menyampaikan pesan saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan syaraf yang terdiri atas neuron dan neuroglia. Neuron berperan sebagai perantara komunikasi antara otak dan tubuh, sedangkan neuroglia berperan sebagai sel pendukung bagi neuron. Jaringan syaraf memiliki fungsi mengetahui kejadian sekitar, mengontrol organ tubuh, dan mengatur respon terhadap lingkungan.
Spinal anestesi pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Leonard Corning melalui eksperimen memasukkan kokain ke saraf tulang belakang anjing. Eksperimen ini membuka jalan bagi perkembangan anestesi di bidang kedokteran dan manfaat spinal anestesi hingga saat ini.
1. Medula spinalis menghubungkan otak dan saraf perifer bagian belakang dengan kepala dan bertanggung jawab atas integrasi informasi sensorik dan kontrol motorik melalui mekanisme refleks.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi neuron sebagai sel saraf utama, jenis-jenis sel saraf pendukung seperti sel glia, sinapsis sebagai hubungan antar neuron, implus saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan spinal). Dokumen ini juga membahas gangguan-gangguan pada sistem saraf seperti meningitis, ensefalitis, dan epilepsi.
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh melalui jaringan sel saraf. Sistem ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer yang saling terhubung, serta memiliki fungsi sebagai pengatur kerja organ tubuh dan pusat pengendali tanggapan tubuh terhadap lingkungan.
Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari jutaan neuron yang berfungsi untuk menerima, mengolah, menghantar, dan mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf pusat dan perifer serta mengatur respon terhadap rangsangan untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron menghantarkan impuls saraf dan terdiri dari dendrit, badan sel, dan akson. Neuroglia mendukung neuron dan terdiri dari astroglia, oligodendroglia, dan mikroglia. Jaringan saraf menghubungkan panca indera, otak, dan organ lainnya.
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi yang terdiri dari neuron dan sel neuroglia. Neuron memiliki bagian seperti badan sel, akson, dan dendrit yang berperan dalam menghantar impuls saraf. Terdapat tiga jenis neuron yaitu afferen, intermedier, dan efferen yang berperan dalam menyampaikan pesan saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan syaraf yang terdiri atas neuron dan neuroglia. Neuron berperan sebagai perantara komunikasi antara otak dan tubuh, sedangkan neuroglia berperan sebagai sel pendukung bagi neuron. Jaringan syaraf memiliki fungsi mengetahui kejadian sekitar, mengontrol organ tubuh, dan mengatur respon terhadap lingkungan.
Spinal anestesi pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Leonard Corning melalui eksperimen memasukkan kokain ke saraf tulang belakang anjing. Eksperimen ini membuka jalan bagi perkembangan anestesi di bidang kedokteran dan manfaat spinal anestesi hingga saat ini.
1. Medula spinalis menghubungkan otak dan saraf perifer bagian belakang dengan kepala dan bertanggung jawab atas integrasi informasi sensorik dan kontrol motorik melalui mekanisme refleks.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi neuron sebagai sel saraf utama, jenis-jenis sel saraf pendukung seperti sel glia, sinapsis sebagai hubungan antar neuron, implus saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan spinal). Dokumen ini juga membahas gangguan-gangguan pada sistem saraf seperti meningitis, ensefalitis, dan epilepsi.
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh melalui jaringan sel saraf. Sistem ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer yang saling terhubung, serta memiliki fungsi sebagai pengatur kerja organ tubuh dan pusat pengendali tanggapan tubuh terhadap lingkungan.
Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari jutaan neuron yang berfungsi untuk menerima, mengolah, menghantar, dan mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf pusat dan perifer serta mengatur respon terhadap rangsangan untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron menghantarkan impuls saraf dan terdiri dari dendrit, badan sel, dan akson. Neuroglia mendukung neuron dan terdiri dari astroglia, oligodendroglia, dan mikroglia. Jaringan saraf menghubungkan panca indera, otak, dan organ lainnya.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak meliputi empat bagian yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah, dan sumsum penghubung. Ketiganya dilindungi oleh tiga lapisan meninges. Otak dan sumsum tulang belakang berisi substansi abu-abu dan putih serta sel neuroglia.
Teks tersebut membahas sistem saraf, termasuk anatomi dan fisiologi otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf tulang belakang, serta lintasan sensorik dan motorik. Juga dibahas tentang sel saraf, transmisi sinyal di sinaps, dan perlindungan serta nutrisi otak."
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdapat di seluruh tubuh. Terdiri atas sel saraf, serabut saraf, dan jaringan pengisi. Sel saraf memiliki tonjolan seperti dendrit dan akson untuk merambatkan impuls saraf. Jaringan pengisi seperti sel glia dan Schwann memberikan dukungan dan isolasi pada jaringan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama dan terdiri dari otak besar, otak tengah, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf bekerja untuk mengontrol gerakan sadar maupun tak sadar melalui jalur neuron sensorik, konektor, dan motorik. Gangguan sistem saraf diantar
Susunan saraf terbagi atas susunan saraf pusat, perifer, dan otonom. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis, yang membagi fungsi motorik, sensorik, dan otonom. Otak terdiri dari serebrum, diensefalon, mesensefalon, pons, medula oblongata, dan serebelum. Medula spinalis menghubungkan otak dengan saraf-saraf tunggal di seluruh tubuh.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi:
1. Definisi neuron sebagai unit terkecil sistem saraf dan bagian-bagiannya seperti dendrit, soma, dan akson
2. Jenis-jenis sel saraf seperti sel saraf dan sel neuroglia serta fungsinya
3. Mekanisme konduksi impuls saraf dan tipe-tipe neuron
4. Komponen sistem saraf pusat dan perifer seperti otak, medula spinalis, dan saraf cranial serta
1. Pigmen pada badan sel saraf berfungsi sebagai pelindung sel saraf dari kerusakan. Ketika terjadi 'lupa' pada Sistem Saraf Pusat, terjadi degenerasi sinapsis antarsel saraf sehingga proses penyimpanan dan pemulihan ingatan menjadi terganggu.
2. Ya, ada beda antara nerolema dan selubung myelin. Nerolema adalah selubung tipis yang terbentuk dari lembaran protoplasma sel Schwann, sedangkan selubung myelin terbentuk d
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Sistem saraf manusia terdiri atas reseptor, sistem saraf, dan efektor yang bekerja bersama untuk merespon rangsangan. Sistem saraf terdiri dari neuron-neuron yang saling terhubung melalui sinaps, dan menghantarkan impuls saraf untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang penghantaran impuls saraf melalui serabut akson dan sinapsis. Impuls saraf diteruskan melalui perubahan potensial listrik pada membran sel saraf akibat pergerakan ion natrium dan kalium. Impuls ini kemudian diteruskan ke neuron berikutnya melalui pelepasan neurotransmitter di sinapsis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, meliputi struktur dan bagian-bagian saraf serta sel saraf, mekanisme terjadinya rangsang saraf, pembagian sistem saraf pada manusia ke dalam sistem saraf pusat dan perifer, serta sirkulasi cairan serebrospinal.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak meliputi empat bagian yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah, dan sumsum penghubung. Ketiganya dilindungi oleh tiga lapisan meninges. Otak dan sumsum tulang belakang berisi substansi abu-abu dan putih serta sel neuroglia.
Teks tersebut membahas sistem saraf, termasuk anatomi dan fisiologi otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf tulang belakang, serta lintasan sensorik dan motorik. Juga dibahas tentang sel saraf, transmisi sinyal di sinaps, dan perlindungan serta nutrisi otak."
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdapat di seluruh tubuh. Terdiri atas sel saraf, serabut saraf, dan jaringan pengisi. Sel saraf memiliki tonjolan seperti dendrit dan akson untuk merambatkan impuls saraf. Jaringan pengisi seperti sel glia dan Schwann memberikan dukungan dan isolasi pada jaringan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama dan terdiri dari otak besar, otak tengah, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf bekerja untuk mengontrol gerakan sadar maupun tak sadar melalui jalur neuron sensorik, konektor, dan motorik. Gangguan sistem saraf diantar
Susunan saraf terbagi atas susunan saraf pusat, perifer, dan otonom. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis, yang membagi fungsi motorik, sensorik, dan otonom. Otak terdiri dari serebrum, diensefalon, mesensefalon, pons, medula oblongata, dan serebelum. Medula spinalis menghubungkan otak dengan saraf-saraf tunggal di seluruh tubuh.
Dokumen tersebut merangkum sistem saraf manusia, meliputi:
1. Definisi neuron sebagai unit terkecil sistem saraf dan bagian-bagiannya seperti dendrit, soma, dan akson
2. Jenis-jenis sel saraf seperti sel saraf dan sel neuroglia serta fungsinya
3. Mekanisme konduksi impuls saraf dan tipe-tipe neuron
4. Komponen sistem saraf pusat dan perifer seperti otak, medula spinalis, dan saraf cranial serta
1. Pigmen pada badan sel saraf berfungsi sebagai pelindung sel saraf dari kerusakan. Ketika terjadi 'lupa' pada Sistem Saraf Pusat, terjadi degenerasi sinapsis antarsel saraf sehingga proses penyimpanan dan pemulihan ingatan menjadi terganggu.
2. Ya, ada beda antara nerolema dan selubung myelin. Nerolema adalah selubung tipis yang terbentuk dari lembaran protoplasma sel Schwann, sedangkan selubung myelin terbentuk d
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Sistem saraf manusia terdiri atas reseptor, sistem saraf, dan efektor yang bekerja bersama untuk merespon rangsangan. Sistem saraf terdiri dari neuron-neuron yang saling terhubung melalui sinaps, dan menghantarkan impuls saraf untuk mengontrol organ tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang penghantaran impuls saraf melalui serabut akson dan sinapsis. Impuls saraf diteruskan melalui perubahan potensial listrik pada membran sel saraf akibat pergerakan ion natrium dan kalium. Impuls ini kemudian diteruskan ke neuron berikutnya melalui pelepasan neurotransmitter di sinapsis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf manusia, meliputi struktur dan bagian-bagian saraf serta sel saraf, mekanisme terjadinya rangsang saraf, pembagian sistem saraf pada manusia ke dalam sistem saraf pusat dan perifer, serta sirkulasi cairan serebrospinal.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi untuk mengirimkan sinyal ke seluruh bagian tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan menanggapi rangsangan dari lingkungan.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan keempat mata kuliah psikologi faal yang membahas tentang struktur dan fungsi sel saraf (neuron), konduksi neural, dan transmisi sinaps.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan sel pendukung yang disebut neuroglia. Neuron berperan dalam komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Terdapat tiga jenis neuron yaitu sensori, motorik, dan intermediet yang berperan menerima, mengirim, dan menghubungkan sinyal saraf.
Teks tersebut membahas tentang sistem saraf, mencakup pengertian, penyusunan, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang berfungsi mengirimkan sinyal antara reseptor, sistem saraf pusat, dan efektor. Sistem saraf diklasifikasikan menjadi sistem saraf pusat dan perifer, dimana sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf bekerja untuk menerima rangsangan, mengintegrasikannya, dan memberikan respon motorik melalui tiga fungsi utamanya: input sensoris, integrasi, dan output motoris. Unit terkecil sistem saraf adalah neuron yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang mengatur kerja semua sistem organ tubuh. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung membentuk jaringan untuk mengirimkan impuls. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi, dimana sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat pengatur dan pengolah informasi, sedangkan sistem saraf tepi mengh
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)tita_chubie
Teks tersebut membahas tentang sistem saraf, tidur, dan insomnia. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks yang mengatur lingkungan internal dan stimulus eksternal. Tidur adalah keadaan istirahat yang diperlukan untuk meregenerasi sel dan mengisi kembali energi. Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur. Insomnia dapat diklasifikasikan menjadi jenis transien, jangka pen
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sistem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang m
embawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-tanggapan.
2. Lanjutan Bab I
• B. Rumusan Masalah
• Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar
dalam penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang
diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah
“Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf”.
•
• C. Tujuan
• Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
• a. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam
Sistem Saraf.
• b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA
• Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang
berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi
guna transmisi impuls, juga merendam adanya
aliran impuls yang menuju ke dendrit.
• Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi
atau konduksi impuls.
• Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi
transmiter (acetylcholin, norepinephrin).
4. B. MEKANISME TERJADINYA RANGSANG SYARAF
Proses terjadinya konduksi impuls syaraf terdapat dua
teori antara lain:
Yang menyatakan bahwa mekanisme induksi impuls
syaraf tergantung pada permeabilitas deferensial
perbedaan permeabilitas dari ion Natrium dan
Kalium pada membran neuron yang dikendalikan
oleh medan listrik.
Dari kedua faktor tersebut maka akan menimbulkan
nilai ambang tertentu eksitasi tersebut dapat
terjadi. Eksitasi disalurkan ke sepanjang serabut
berupa aksi potensial.
5. C. PEMBAGIAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA
• Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :
• 1. Sistem syaraf pusat terdiri dari :
• · Otak
• · Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
• 2. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh
beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf pusat
secara langsung maupun tidak langsung.
• · Syaraf cranial
• · Syaraf otonom :
• - syaraf simpatis
• - syaraf parasimpatetis
11. D. GANGGUAN SISTEM SARAF
1. Gangguan pada serebrum. Penyakit atau kerusakan
yang timbul setelah cedera atau yang menyusul
kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung dari
daerah dan neuron yang terserang.
· Paralis motorik jenis spastik, dengan gejala kaku-otot
dan refleks-meninggi merupakan akibat dari neuron
atas yang terkena cedera. Hemiplegis hanya dapat
menyerang lengan dan tungkai sebelah saja, sedang
otot wajah, kepala, leher dan badan kendati badan tidak
terkena,
· Paralis sensorik, sebagai akibat dari cedera pada
halur sensorik. Gerak refleksi tidak normal,
ketidaknormalan ini melibatkan juga refleks organik
pupil mata yang mengalami kontrasi atau tidak dapat
berkontraksi.
12. 2. Ganglion Basalis. Penyakit parkison, paralisis agitans diduga
disebabkan oleh degenerasi ganglion-ganglion basalis.
3. Batang otak, pons dan medula oblongata. Pusat-pusat vital
pengendalian pernapasan dan tekanan darah terletak di sini,
sehingga suatu kerusakan pada daerah ini akan menyebabkan
kematian. Jumlah jalur saraf yang berpusat disini sedemikian
banyaknya, sehingga suatu cedera kecil sekalipun yang terjedi di
situ dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya perasaan.
4. Kerusakan pada sumsum tulang belakang. Seringkali
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah cedera serius yang
dapat berakibat menyeluruh atau sebagian. Apabila cedera itu
mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai maka
penderita itu tidak tertolong. Apabila saraf frenikus tidak
terserang cedera maka diafragma mungkin tidak terserang,
sebaliknya bila saraf frenikus terserang maka dibutuhkan
pernapasan buatan.
13. • 5. Spastisitas dan kekakuan. Pada saat keadaan
paralia lemas berlalu, otot mendapat kembali tonusnya,
kendati masih lemah. Anggota gerak yang terserang
menjadi spastik dan kaku. Gerak refleks terjadi
khususnya pada bagian yang mempunyai hubungan
dengan kelompok otot flexor dan abduktor, walaupun
tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini.
Kemampuan pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini
ada kemungkinan terjadi deformitas.
• 6. Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim
terjadi pada kecelakaan lalu lintas, dapat menyebabkan
daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan
bergerak, oleh karena ini merupakan cedera neuron
motorik bawah yang menyebabkan hilangnya perasaan.
14. 7. Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan
dengan dengan adanya gangguan pada saraf tepi, entah
itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis
alkohol maupun karena tekanan. Simptom yang timbul
karena peradangan ada macam-macam biasanya
berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam
hari, dan tidak berkurang kendati si penderita
beristirahat. Jenis-jenis neuritis dinamakan sesuai
dengan plexus atau urat saraf yang terserang, misalnya :
a. Neuritis plexus brakhialis yang mungkin disebabkan
infeksi, cedera ataupun tekanan.
b. Neuritis nervus radialis, dapat cidera apabila lengan
dibiarkan bergelantungan pada sisi alat pengusung atau
meja operasi.
c. Tekanan pada nervus ulnaris, dapat timbul karena
bertelekan pada siku pada saat berbaring.
d. Kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.
15. • 8. Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika
• Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang
berasal dari prolapsus diskus intervertebralis atau karena
cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebra.
• Nervus popliteus lateralis apabila tungkai dibalut gips, dapat
tertekan pada saat gips itu melingkari kepala fibula.
• 9. Ensefaliatis adalah peradangan pada jaringan otak, yang
biasanya disebabkan infeksi virus.
• 10. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak.
• · Bedah saraf adalah cabang atau jenis pembedahan yang
sangat khusus serta berkembang pesat. Termasuk kedalamnya
adalah semua pembedahan yang dilakukan terhadap otak,
sumsum tulang belakang dan saraf tepi.
• · Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya
dilaksanakan bila terdapat tumor, darah atau gumpalan darah
ataupun fraktur pada kubah yang dapat menekan otak.
16. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain
2. Syaraf (neuron)terdiri dari :
· Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme,
penghasil energi guna transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls
yang menuju ke dendrit.
· Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.
· Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin,
norepinephrin).
3. Proses terjadinya konduksi impuls syaraf ada dua teori :
a. Teori Membran
b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal
4. Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :
a. Sistem syaraf pusat terdiri dari :
b. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang
berhubungan dengan syaraf pusat secara langsung maupun tidak
langsung.