SlideShare a Scribd company logo
Ruby Santamoko S.Ag MM.Pd
Demikian sesungguhnya Bhagawa
Yang Mahasuci
Yang Tercerahkan Sempurna
Sempurna Dalam Pengetahuan dan
Perilaku
Sempurna Menempuh Jalan
Pengenal Segenap Alam
Pembimbing Makhluk yang Tiada Tara
Guru Para Dewa dan Manusia
Yang Sadar
Junjungan Yang Dimuliakan
(Dhajagga Sutta)
Agama
Samawi :
1. Islam
2. Kristen
Bumi:
1. Hindu
2. Buddha
 Ditanya keponakan ?
Orang yang
netral
Agama
I
Agama
K
Agama
B
Kitab
suci Al
Kitab
suci Bi
Kitab
suciT
Orang
Netral
Agama I:
Nabi : M
Jaman dulu Murid : 5 SR
Sekarang : “Banyak”
Bisakah Menyamai si M
Agama K
Nabi : J
Jaman dulu murid : 12
Org
Sekarang : “ Banyak”
Bisakah Menyamai si J
Agama B:
Nabi : SG
Jaman dulu murid : Banyak
Sekarang : Banyak
Bisakah Menyamai si SB
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatuYangTidak
Dilahirkan,YangTidak Menjelma,YangTidakTercipta,
Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabilaTidak ada
YangTidak Dilahirkan,YangTidak Menjelma,Yang
Tidak Diciptakan,Yang Mutlak, maka tidak akan
mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan,
pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.Tetapi
para Bhikkhu, karena adaYangTidak Dilahirkan,Yang
Tidak Menjelma,YangTidakTercipta,Yang Mutlak,
maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,
penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab
yang lalu.
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha
yang terdapat dalam Sutta Pitaka, UdanaVIII : 3, yang
merupakan konsep KetuhananYang Mahaesa dalam
agama Buddha. KetuhananYang Mahaesa dalam
bahasa Pali adalah Atthi AjatamAbhutam Akatam
Asamkhatam yang artinya “SuatuYangTidak
Dilahirkan,Tidak Dijelmakan,Tidak Diciptakan dan
Yang Mutlak”.
Agama I
• Ya
• Ya
• Ya
• ya
Agama K
• ya
• Ya
• Ya
• Ya
Agama B
• ya
• Diam
• Diam
• Diam
 Tuhan kah ?
 Setan kah ?
 Untuk memahami konsep ketuhanan dalam Agama Buddha, perlu dimengerti terlebih dahulu
bahwa dalam masyarakat pada umumnya terdapat dua cara pendekatan. Pertama,Tuhan dikenal
melalui bentuk manusia. Oleh karena itu, tidak jarang dijumpai istilah “Tuhan melihat umatNya”,
atau “Tuhan mendengar doa umatNya” serta masih banyak lainnya. Pendekatan kedua, Tuhan
dikenal melalui sifat manusia. Misalnya, “Tuhan marah”, “Tuhan cemburu”, “Tuhan mengasihi”,
“Tuhan adil”, serta masih banyak istilah sejenis lainnya. Berbeda dengan yang telah disampaikan,
Ketuhanan dalam Agama Buddha tidak menggunakan kedua cara di atas. Agama Buddha
menggunakan aspek ‘nafi' atau penolakan atas segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh
manusia. Jadi, pengertian Tuhan dalam Agama Buddha adalah “Yang tidak terlahirkan”, “Yang
tidak menjelma”, “Yang tidak bersyarat”, “Yang tidak kondisi”. “Yang tidak terpikirkan”, serta
masih banyak kata ‘tidak' lainnya. Secara singkat,Tuhan atau Nibbana adalah mutlak, tidak ada
kondisi apapun juga. Pendekatan yang berbeda ini sehubungan dengan ketidakmampuan bahasa
manusia untuk menceritakan segala sesuatu bahkan hal sederhana yang ada di sekitar hidup
manusia. Misalnya, seseorang tidak akan pernah mampu menceritakan rasa maupun bentuk
durian kepada orang yang sama sekali belum pernah melihat durian. Sepandai apapun juga orang
itu bercerita, si pendengar tetap mengalami kesulitan untuk membayangkannya, apalagi jika
membahas mengenai bau durian yang khas. Pasti tidak mungkin terceritakan. Untuk itu, cara
yang jauh lebih mudah menjelaskan hal ini adalah dengan membawa contoh durian asli untuk
dikenalkan kepada si pendengar. Setelah melihat bendanya, mencium aromanya, si pendengar
pasti segera menganggukkan kepada penuh pengertian.
 Dalam hal ini, KetuhananYang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak
dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.Tetapi
dengan adanyaYang Mutlak, yang tidak berkondisi (asankhata) maka manusia yang
berkondisi (sankhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara)
dengan cara bermeditasi.
 Dengan membaca konsep KetuhananYang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep
Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang
diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu
ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep
Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama
lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam
agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
Dengan membaca konsep KetuhananYang Mahaesa ini,
kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam
agama Buddha adalah berlainan dengan konsep
Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain.
Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu
ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha
yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut
agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut
agama-agama lain. Sehingga banyak umat Buddha yang
menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama
Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam
agama-agama lain
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti
yang terdapat dalam kitab suci Tripitaka, maka
bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda
dengan konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi
banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep-
konsep agama Buddha yang berlainan dengan
konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah
konsep-konsep tentang : Alam Semesta, Kejadian
Bumi dan Manusia, Kehidupan Manusia di Alam
Semesta, Kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan
Konsep tuhan dlm agama buddha
Konsep tuhan dlm agama buddha

More Related Content

What's hot

Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
IBNU UBAIDILAH
 
Fana Wal Baqa
Fana Wal BaqaFana Wal Baqa
Fana Wal Baqa
nor aniha
 
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatPengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Yuliana Aminulloh
 
Roh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohRoh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah Roh
AndySeubelan
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
Dzulkarnaen
 
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalamperbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
Eneng Susanti
 
Ppt bab 2 (iman kepada allah)
Ppt bab 2 (iman kepada allah)Ppt bab 2 (iman kepada allah)
Ppt bab 2 (iman kepada allah)
BangFaeshal
 
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab RutTraining for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
SABDA
 
Penyataan allah
Penyataan allahPenyataan allah
Penyataan allah
Nada Ridhoi Silitonga
 
Kajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasionKajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasion
Angga As-Salafy
 
Prinsip Ibadah
Prinsip IbadahPrinsip Ibadah
Prinsip IbadahAinur HN
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
MeyLiontin
 
Latihan didalam kehidupan kristen
Latihan didalam kehidupan kristenLatihan didalam kehidupan kristen
Latihan didalam kehidupan kristen
Ricky Desersi
 
MURID SEJATI
MURID SEJATI MURID SEJATI
MURID SEJATI
GBI KAPERNAUM - BALI
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
Haafizha Kiromi
 
Makalah Rukun Iman
Makalah Rukun ImanMakalah Rukun Iman
Makalah Rukun Iman
Akfar ikifa
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)
SABDA
 
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman Kepada Rasul-Rasul AllahIman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
bismillahlaila
 
Konsep Ibadah
Konsep IbadahKonsep Ibadah
Konsep Ibadah
Kang Widjie
 

What's hot (20)

Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
 
Fana Wal Baqa
Fana Wal BaqaFana Wal Baqa
Fana Wal Baqa
 
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatPengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
 
Roh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohRoh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah Roh
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalamperbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
perbandingan pemikiran teologi tentang sifat-sifat tuhan - ilmu kalam
 
Ppt bab 2 (iman kepada allah)
Ppt bab 2 (iman kepada allah)Ppt bab 2 (iman kepada allah)
Ppt bab 2 (iman kepada allah)
 
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab RutTraining for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
 
Penyataan allah
Penyataan allahPenyataan allah
Penyataan allah
 
Kajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasionKajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasion
 
Prinsip Ibadah
Prinsip IbadahPrinsip Ibadah
Prinsip Ibadah
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Latihan didalam kehidupan kristen
Latihan didalam kehidupan kristenLatihan didalam kehidupan kristen
Latihan didalam kehidupan kristen
 
MURID SEJATI
MURID SEJATI MURID SEJATI
MURID SEJATI
 
Tugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam KuTugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam Ku
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
Makalah Rukun Iman
Makalah Rukun ImanMakalah Rukun Iman
Makalah Rukun Iman
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)
 
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman Kepada Rasul-Rasul AllahIman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
 
Konsep Ibadah
Konsep IbadahKonsep Ibadah
Konsep Ibadah
 

Similar to Konsep tuhan dlm agama buddha

jawaban
jawabanjawaban
jawaban
MEDHAKA
 
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptxPertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
ISNUBanyuwangi
 
Agama dan kehidupan
Agama dan kehidupanAgama dan kehidupan
Agama dan kehidupan
hendriwidianto
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
hanstaliak
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdf
septawijaya3
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
PutriAnjelani
 
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka GakkaiPersamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
Muhammad Fuady
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Ijlal Prayoga
 
Problematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusiaProblematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusia
tiyo noiss
 
Ajaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematianAjaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematian
unitperpustakaan
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Ruby Santamoko
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
endahnurfebriyanti
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
chusnaqumillaila
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
Virgiana Anggi
 
translate.docx
translate.docxtranslate.docx
translate.docx
RosyanaLieyanty
 
Allah tuhan semua agama (kebenaran)
Allah tuhan semua agama (kebenaran)Allah tuhan semua agama (kebenaran)
Allah tuhan semua agama (kebenaran)
Doddy Elzha Al Jambary
 
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptxPPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
WindaBoliOla
 

Similar to Konsep tuhan dlm agama buddha (20)

jawaban
jawabanjawaban
jawaban
 
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptxPertemuan 1 Tuhan YME.pptx
Pertemuan 1 Tuhan YME.pptx
 
Agama dan kehidupan
Agama dan kehidupanAgama dan kehidupan
Agama dan kehidupan
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdf
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka GakkaiPersamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
Persamaan dan perbedaan Nichiren Shu, Nichiren Shoshu dan Soka Gakkai
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
 
Problematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusiaProblematika kehidupan sosial manusia
Problematika kehidupan sosial manusia
 
Ajaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematianAjaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematian
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
PENYIMPANGAN DALAM TEOLOGI ISLAM
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
translate.docx
translate.docxtranslate.docx
translate.docx
 
Allah tuhan semua agama (kebenaran)
Allah tuhan semua agama (kebenaran)Allah tuhan semua agama (kebenaran)
Allah tuhan semua agama (kebenaran)
 
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptxPPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
 

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
Ruby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
Ruby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
Ruby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
Ruby Santamoko
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
Ruby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
Ruby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
Ruby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
Ruby Santamoko
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
Ruby Santamoko
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
Ruby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Ruby Santamoko
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
Ruby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
Ruby Santamoko
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
Ruby Santamoko
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
Ruby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
Ruby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
Ruby Santamoko
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
Ruby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
Ruby Santamoko
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
Ruby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
 

Konsep tuhan dlm agama buddha

  • 2. Demikian sesungguhnya Bhagawa Yang Mahasuci Yang Tercerahkan Sempurna Sempurna Dalam Pengetahuan dan Perilaku Sempurna Menempuh Jalan Pengenal Segenap Alam Pembimbing Makhluk yang Tiada Tara Guru Para Dewa dan Manusia Yang Sadar Junjungan Yang Dimuliakan (Dhajagga Sutta)
  • 3. Agama Samawi : 1. Islam 2. Kristen Bumi: 1. Hindu 2. Buddha
  • 7. Orang Netral Agama I: Nabi : M Jaman dulu Murid : 5 SR Sekarang : “Banyak” Bisakah Menyamai si M Agama K Nabi : J Jaman dulu murid : 12 Org Sekarang : “ Banyak” Bisakah Menyamai si J Agama B: Nabi : SG Jaman dulu murid : Banyak Sekarang : Banyak Bisakah Menyamai si SB
  • 8. Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatuYangTidak Dilahirkan,YangTidak Menjelma,YangTidakTercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabilaTidak ada YangTidak Dilahirkan,YangTidak Menjelma,Yang Tidak Diciptakan,Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.Tetapi para Bhikkhu, karena adaYangTidak Dilahirkan,Yang Tidak Menjelma,YangTidakTercipta,Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, UdanaVIII : 3, yang merupakan konsep KetuhananYang Mahaesa dalam agama Buddha. KetuhananYang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi AjatamAbhutam Akatam Asamkhatam yang artinya “SuatuYangTidak Dilahirkan,Tidak Dijelmakan,Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.
  • 9. Agama I • Ya • Ya • Ya • ya Agama K • ya • Ya • Ya • Ya Agama B • ya • Diam • Diam • Diam
  • 10.
  • 11.
  • 12.  Tuhan kah ?  Setan kah ?
  • 13.  Untuk memahami konsep ketuhanan dalam Agama Buddha, perlu dimengerti terlebih dahulu bahwa dalam masyarakat pada umumnya terdapat dua cara pendekatan. Pertama,Tuhan dikenal melalui bentuk manusia. Oleh karena itu, tidak jarang dijumpai istilah “Tuhan melihat umatNya”, atau “Tuhan mendengar doa umatNya” serta masih banyak lainnya. Pendekatan kedua, Tuhan dikenal melalui sifat manusia. Misalnya, “Tuhan marah”, “Tuhan cemburu”, “Tuhan mengasihi”, “Tuhan adil”, serta masih banyak istilah sejenis lainnya. Berbeda dengan yang telah disampaikan, Ketuhanan dalam Agama Buddha tidak menggunakan kedua cara di atas. Agama Buddha menggunakan aspek ‘nafi' atau penolakan atas segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia. Jadi, pengertian Tuhan dalam Agama Buddha adalah “Yang tidak terlahirkan”, “Yang tidak menjelma”, “Yang tidak bersyarat”, “Yang tidak kondisi”. “Yang tidak terpikirkan”, serta masih banyak kata ‘tidak' lainnya. Secara singkat,Tuhan atau Nibbana adalah mutlak, tidak ada kondisi apapun juga. Pendekatan yang berbeda ini sehubungan dengan ketidakmampuan bahasa manusia untuk menceritakan segala sesuatu bahkan hal sederhana yang ada di sekitar hidup manusia. Misalnya, seseorang tidak akan pernah mampu menceritakan rasa maupun bentuk durian kepada orang yang sama sekali belum pernah melihat durian. Sepandai apapun juga orang itu bercerita, si pendengar tetap mengalami kesulitan untuk membayangkannya, apalagi jika membahas mengenai bau durian yang khas. Pasti tidak mungkin terceritakan. Untuk itu, cara yang jauh lebih mudah menjelaskan hal ini adalah dengan membawa contoh durian asli untuk dikenalkan kepada si pendengar. Setelah melihat bendanya, mencium aromanya, si pendengar pasti segera menganggukkan kepada penuh pengertian.
  • 14.  Dalam hal ini, KetuhananYang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.Tetapi dengan adanyaYang Mutlak, yang tidak berkondisi (asankhata) maka manusia yang berkondisi (sankhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.  Dengan membaca konsep KetuhananYang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
  • 15. Dengan membaca konsep KetuhananYang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain. Sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain
  • 16. Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep- konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang : Alam Semesta, Kejadian Bumi dan Manusia, Kehidupan Manusia di Alam Semesta, Kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan