“Bagi orang yang jiwanya adalah manifestasi Tuhan yaitu Al Quran, keseluruhan alam ini adalah huruf-huruf VokalNya dan substansinya adalah huruf konsonanNya”
“Bagi orang yang jiwanya adalah manifestasi Tuhan yaitu Al Quran, keseluruhan alam ini adalah huruf-huruf VokalNya dan substansinya adalah huruf konsonanNya”
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiArief S
Disini saya akan mempresentasikan hasil tugas filsafat saya tentang Ontologi dengan ilmu Metafisika. Untuk kurang lebihnya mohon maaf, dan mohon masukannya.
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Salah satu metode pemikiran yang dipelajari dalam ranah filsafat untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran melalui sebuah ilmu pengetahuan. Adapun metode yang ditekankan adalah Abduksi dan Deduksi dengan penjelasan pada masing-masing perbedaannya
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiArief S
Disini saya akan mempresentasikan hasil tugas filsafat saya tentang Ontologi dengan ilmu Metafisika. Untuk kurang lebihnya mohon maaf, dan mohon masukannya.
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Salah satu metode pemikiran yang dipelajari dalam ranah filsafat untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran melalui sebuah ilmu pengetahuan. Adapun metode yang ditekankan adalah Abduksi dan Deduksi dengan penjelasan pada masing-masing perbedaannya
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Latar belakang
Tuhan dipahami oleh manusia sebagai Zat Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa, serta
merupakan asas dari suatu kepercayaan dalam agama. Tuhan memiliki banyak definisi
sehingga tidak memiliki kesepakatan dalam pendefinisian Tuhan, hal tersebut dikarenakan
faktor konseptualisasi ketuhanan yang berbeda-beda.
Maka dari itu muncullah gagasan-gagasan tentang sosok Tuhan dengan sifat-sifat yang
dimiliki-Nya, serta hakikat-hakikat Tuhan yang terus dipermasalahkan sampai sekarang.
Sudah fitrahnya manusia sebagai seorang hamba yang mencari keberadaan sesosok Tuhan itu
seperti apa dan bagaimana.
Karena manusia merupakan makhluk yang lemah serta terbatas, sehingga mencari tempat
berlindung serta tempat yang dapat menuntunnya ke jalan yang benar.
Dengan demikian, muncullah sebuah agama yang dianggap sebagai tempat tuntuan dalam
menemukan kebenaran Tuhan. Agama merupakan suatu kepercayaan akan keberadaan suatu
kekuatan pengatur supranatural, yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Yang
selanjutnya dapat disimpulkan, bahwa agama merupakan suatu kepercayaan
akan adanya Tuhan
3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari filsafat ketuhanan?
2. Bagaimana konsep ketuhanan menurut
pemikiran manusia?
4. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat
ketuhanan.
2. Untuk mengetahui konsep ketuhanan menurut
pemikiran manusia.
5. Tinjauan Teori
Hubungan Antara Filsafat Dengan Agama.
Dalam perkembangan sejarah antara filsafat dan agama hal ini telah menjadi
sesuatu yang diperdebatkan oleh beberapa ahli. Ada beberapa ahli yang
berpendapat bahwa filsafat dan agama merupakan suata hal yang berbeda dan tidak
dapat disatukan, dan juga ada yang berpendapat bahwa filsafat dan agama
merupakan hal yang memiliki hubungan kertekaitan. Dalam kaitannya, Ibnu Rusyd
seorang filosofis besar berusaha untuk mengkaitkan atau menghubungkan antara
filsafat dan agama. Dalam pemikiran Ibnu Rusyd beliau meyakinkan bahwa antara
filsafat dan agama merupakan hal yang saling berkaitan. Filsafat sendiri berusaha
untuk mengungkap suatu kebenaran, demikian dengan agama yaitu berusaha untuk
mengungkapkan suatu kebeneran sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan atau
saling berkaitan.
6. Pembahasan
A. Pengertian dari filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan merupakan sebuah pemikiran tentang Tuhan dengan
menggunakan akal budi, dengan memakai pendekatan yang disebut filosofis. Sehingga
dapat dikatakan bahwa filsafat
ketuhanan merupakan pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan menggunakan akal
budi
manusia.
Adapun usaha ini bukan usaha untuk menemukan Tuhan secara mutlak,
namun usaha untuk mencari kebenaran-kebenaran Tuhan dengan berbagai
pertimbangan-pertimbangan manusia untuk sampai pada kebenaran Tuhan.
7. Dalam agama Islam, upaya manusia untuk mengenal Tuhan
atau Allah disebut
ma’rifatullah. Ma’rifatullah ini memerlukan proses pendidikan
secara bertahap agar dapat membedakan mana yang haq
(benar) dan mana yang bathil (salah), prosesnya yakni :
• Pertama, kita mengenal Allah melalui nama-nama dan sifat-
sifat-Nya. Dari ini kita dapat memahami serta mengerti
nama dan sifat sifat Allah, sehingga kita dapat mengetahui
bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah dan sampai
pada kebenaran Allah.
• Kedua, dengan Tauhidullah yang artinya mengesakan Allah,
yang brarti mengimani bahwa Allah SWT Maha Esa serta
tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya dan hanya satu
satunya yang berhak disembah.
8. Keberadaan Allah SWT ini sudah tidak dapat diragukan
lagi, banyak bukti-bukti yang dapat kita temui dalam lingkungan
hidup sekitar kita sebagai bukti adanya keberadaan Allah SWT.
Cntohnya saja hujan, dengan hujan kita dapat melihat dan
membandingkan semula tanah yang kering menjadi basah, semula
tanaman yang mati karena kekeringan menjadi hidup karena
terkena air hujan.
Dari sini kita dapat menilai bahwa ada yang mengatur
segala hal dalam kehidupan didunia
ini, hal ini sesuai dengan sifat Allah yang bernama Al-Waali yang
berarti Maha Mengatur dan
Melindungi, dari sini kita dapat menilai bahwa keberadaan Allah
SWT tidak diragukan lagi.
9. B. Konsep Ketuhanan Menurut Pemikiran Manusia
Konsep ketuhanan menurut pemikiran manusia berkembang
secara bertahap yang disebut
teori evolusionisme, yaitu Dinamisme, Animisme, Politeisme,
Henoteisme, Monoteisme.
10. 1. Dinamisme adalah dimana masyarakat sejak zaman primitif mengakui adanya kekuatan yang memiliki
pengaruh terhadap kehidupan. Benda-benda dianggap memiliki pengaruh terhadap manusia, baik itu
pengaruh positif maupun negatif.
2. Animisme adalah dimana masyarakat mempercayai adanya roh. Semua benda dianggap memiliki roh
yang baik dan dianggap hidup meskipun bendanya mati. Roh tersebut dianggap akan senang apabila
dipenuhi kebutuhanya, karena itu masyarakat memberikan saji-sajian.
3. Politeisme adalah kepercayaan yang muncul karena merasa tidak puas dengan dinamisme dan
animisme. Kepercayaan ini menganggap ada roh yang lebih tinggi yang disebut dengan Dewa. Dewa
mempunyai tugasnya masing-masing, ada yang membidangi masalah air, cahaya, dan lain sebagainya.
4. Henoteisme adalah kepercayaan kaum cendekiawan yang tidak puas dengan politeisme. Sehingga
semua dewa tadi di seleksi mana yang dianggap paling kuat. kemudian satu bangsa hanya mengakui
satu dewa yang disebut Tuhan, tetapi masih mengakui adanya Tuhan dari bangsa lain.
5. Monoteisme adalah kepercayaan yang berangkat dari henoteisme. Monoteisme mempercayai hanya ada
satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasinal
11. Penutup
Kesimpulan
Filsafat memiliki hubungan yang sangat erat dengan ketuhanan. Berfilsafat
merupakan kegiatan mencari makna sedalam-dalamnya dan sebenar-benarnya. Agama
akan mengantarkan manusia ke arah kebenaran. sedangkan filsafat membukan pintu ke
arah kebenaran.
Filsafat ketuhanan mengajarkan manusia mengenal tuhan melalui akal pikiran
semata-mata yang kemudian kebenarannya didapati sesuai dengan wahyu (kitab suci).
Manusia sebagai makhuk pencari kebenaran dalam perenungannnya akan menemukan tiga
bentuk eksistensi yaitu agama, filsafat dan ilmu pengetahuan.
Agama mengantarkan pada kebenaran yang bersumber dari Tuhan, dan filsafat
membuka jalan untuk mencari kebenaran. Sedangkan ilmu pengetahuan pada hakikatnya
adalah kebenaran itu sendiri.
Dengan kata lain, bahwa baik agama mauapun filsafat ketuhanan sama-sama
bertolak dari pangkalan pelajaran ketuhanan, tetapi jalan yang ditempuh berbeda.
Masingmasing menempuh cara dan jalannya sendiri, namun keduanya akan bertemu kembali di
tempat yang dituju dengan kesimpulan yang sama: Tuhan Ada dan Maha Esa.
12. Penutup
Saran
Kita sebagai manusia seharusnya lebih mengembangkan pengetehuan
tentangreferensi konsep ketuhanan sehingga pemahaman kita tentang konsep ketuhanan
tidak terbatas terutama mengenai filsafat ketuhanan, pemikiranmanusia tentang Tuhan.
Tuhan menurut wahyu,dan dalil- dalil pembuktian eksintensi Tuhan. Dan kita dikatakan
sosok manusia yang seutuhnya apabila ada keselarasan manusia dengan Tuhannya, maka
dari itu kita sebagai penerus pemuda bangsa dan negara mari kita pahamkan dalam
keseharian kita tentang pemahaman konsep dasar ketuhanan dalam. Kami menyadari
makalah ini banyak kekurangan, untuk itu saran positif dan kritik anda lah yang dapat
menyempurnakan makalah ini sehingga akan lebih berguna bagi para pembaca.